KONSEP DASAR PASIEN SAFETY H. RAUF HARMIADY, S.KEP, NS, M.KES PENGERTIAN The Institute of Medicine (IOM) mendefinisikan keselamatan pasien sebagai freedom from accidental injury. Senada dengan hal ini Hughes (2008) menyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan pencegahan cidera terhadap pasien. Pencegahan cidera didefinisikan bebas dari bahaya yang terjadi dengan tidak sengaja atau dapat dicegah sebagai hasil perawatan medis. Praktek keselamatan pasien adalah mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan paparan terhadap lingkungan diagnosis atau kondisi perawatan medis. Keselamatan pasien ? Di Rumah sakit dengan pelayanan yang berkualitas saja masih terjadi KTD Menurunkan tuntutan dan proses hukum Menurunkan tuduhan malpraktek Mencegah blow-up media masa yang menimbulkan opini negatif terhadap rumah sakit Tujuan keselamatan pasien RS 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS 2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di RS 4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD Kondisi rumah sakit Banyak staf, banyak profesi Banyak prosedur , banyak tindakan Banyak jenis obat Banyak pasien RESIKO TERJADI KESALAHAN Seluruh staf RS harus sadar berhati hati Contoh kejadian insiden keselamatan pasien Operasi /amputasi salah sisi ,salah orang Salah pemberian jenis obat, salah dosis, Salah tindakan Tertinggal alat di dalam tubuh Pasien jatuh di rumah sakit Gambar alat tertinggal dalam tubuh Kebijakan tentang keselamatan pasien UU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit (ps 2, 3, 29, 43) Permenkes 1691 / VIII / 2011Tentang ESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (ps 5, 6, Pasal 7 Standar Keselamatan Pasien, Pasal 8 Sasaran Keselamatan Pasien, Pasal 9 Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit) Definisi KPRS Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk: *asesmen risiko, *identifikasi & pengelolaan hal yg berhubungan dgn risiko pasien, *pelaporan & analisis insiden, *kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Tahapan penerapan keselamatan pasien di RS A. PERSIAPAN 1. Direktur menetapkan Kebijakan tentang KPRS 2. Direktur menetapkan Penanggung jawab KPRS 3.Pilih Champion 4. Sosialisasi (buku saku) Tugas Komite KPRS Mengembangkan program KPRS Menyusun kebijakan dan prosedur program KPRS Melakukan : motivator, educator, konsultasi, monitoring dan evaluasi implementasi Melakukan pelatihan internal Melakukan pencatatan , pelaporan dan analisa masalah terkait IKP Pelaporan eksternal Secara berkala membuat laporan kegiatan ke pimpinan RS B. Tahap Pelaksanaan Deklarasi Program 7 langkah menuju keselamatan pasien Program penerapan standar keselamatan pasien Pilot project Program khusus Forum diskusi C. TAHAP EVALUASI Monev secara periodik INSIDEN KESELAMATAN PASIEN 1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) 2. KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) : 3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) : 4. KPC (Kondisi Potensial Cedera) 5. Sentinel Event (kejadian yg sangat serius) TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN 1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS Anda INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan TUJUH STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hak pasien Mendidik pasien dan keluarga Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan KP Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP Mendidik staf tentang keselamatan pasien Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai KP PRINSIP KESELAMATAN PASIEN . Safe culture (budaya keselamatan) aktif melaporkan insiden untuk belajar dari pengalaman iklim kerja yang bebas dari menyalahkan, individu yang melaporkan insiden tidak dihukum komunikasi yang mudah dipahami, diulang dan konsisten Selalu membicarakan isu keselamatan pasien Safe care (perawatan yang aman) Belajar dari kejadian yang tidak diharapkan dan kejadian nyaris cidera, untuk menyusun tindakan preventif Menerapkan perawatan yang disesuaikan dengan standar dan berorientasi pada keselamatan pasien. LANJUTAN . Safe staff (staf yang aman) Selalu berpegang pada prinsip “every patient’s rights, everyone’s responsibility” (setiap hak pasien adalah tanggung jawab setiap orang) Berperan aktif dalam mencegah timbulnya kejadian tidak diharapkan Safe support system (sistem pendukung yang aman) Informasi yang diberikan benar Dilakukan oleh orang-orang yang kompeten Sistem layanan yang cepat, tepat, dan responsif LANJUTAN Safe place (tempat yang aman) Tersedianya alat atau sistem pelindung terhadap risiko terjadinya bencana. Terlibat aktif dalam melaporkan kondisi alat, bangunan dan lingkungan yang potensial tidak aman dengan format pelaporan yang berlaku di RSJ. Safe patients (pasien yang aman) Pasien dan keluarga dilibatkan dalam perawatan. Informasikan pada pasien dan keluarganya apa yang terjadi dengan sikap empatik. Libatkan dan anjurkan pasien menyampaikan keluhan dan saran. serta keluarga untuk TUJUH MANFAAT PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT MERUPAKAN TOLAK UKUR KEBERHASILAN KP DI RS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Budaya Safety meningkat dan berkembang (Blame-Free Culture, Reporting Culture, Learning Culture>>) Komunikasi dengan pasien berkembang KTD menurun, Peta KTD selalu ada dan terkini Resiko Klinis menurun Keluhan & Litigasi berkurang Mutu pelayanan meningkat Citra RS dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti kepercayaan Diri yang meningkat APA ITU BUDAYA KESELAMATAN PASIEN? Dalam organisasi ini,keselamatan pasien selalu menjadi pemikiran utama dalam benak setiap orang, bukan hanya waktu memberikan layanan kesehatan tetapi juga pada saat menentukan tujuan, mengembangkan proses dan prosedur,membeli peralatan dan produk baru,meredisain klinik,tempat perawatan,dan mengembangkan unit-unit baru. Keselamatan pasien mempengaruhi visi,misi dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Manchester Patient Safety Assessment Tool (MaPSaT) Tingkat kematangan dalam budaya keselamatan C B A Mengapa membuang waktu untuk keselamatan PATHOLOGICAL Kita berbuat sesuatu jika terjadi insiden REACTIVE Kita sudah punya sistem untuk mengelola risiko yang teridentifika si BUREAUCRATIC E D Manajemen risiko KITA merupakan SELALU bagian WASPADAAK AN RISIKO- integral dari semua RISIKO kegiatan YANG MUNGKIN yang kita TIMBUL kerjakan PROACTIVE GENERATIVE PARADIGMA Paradigma lama Paradigma baru Siapa yang Mengapa bisa melakukan terjadi Fokus pada bad Fokus pada near event miss Top down Bottom up Yang salah dihukum Perbaiki agar tidak terulang AKAR MASALAH IKP • Akar masalah IKP yang ternyata menonjol adalah KOMUNIKASI • Akar masalah lainnya : Faktor Tim : koordinasi, kinerja Tim Faktor Staf : kompetensi, kehandalan/skill, kurang pelatihan Faktor tugas : salah tulis unit/kuantitas, salah tulis resep, persiapan operasi tdk memakai SOP, dsb Faktor lingkungan kerja : alat rusak, TT tanpa penghalang (pasien jatuh) Faktor Organisasi-Manajemen : keterbatasan SDM Faktor Pasien : kerjasama kurang SISTEM PELAPORAN IDENTIFIKASI KEJADIAN INCIDENT, ACCIDENT, NEAR MISS ADVERSE EVENT LAPORAN KEJADIAN GRADING INCIDENT RENDAH SEDANG INVESTIGASI SEDERHANA (1 MG) EKSTREM TINGGI INVESTIGASI KOMPREHENSIF (6 MG) MENGUMPULKAN DATA & INFORMASI MEMETAKAN KRONOLOGIS KEJADIAN MENGIDENTIFIKASI CARE MANAGEMENT PROBLEM ANALISIS INFORMASI MELAPORKAN HASIL INVESTIGASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN RS International Patient Safety Goals Ketepatan identifikasi Pasien Kebijakan tentang identitas pasien Rumah sakit membuat kebijakan penulisan identitas pasien Pemakaian gelang identitas untuk pasien, foto Panduan identifikasi Kapan identifikasi harus dilakukan Bagaimana cara mengidentifikasi Dengan pertanyaan terbuka Dengan mencocokkan gelang pasien Peningkatan komunikasi yang efektif Beberapa teknik komunikasi efektif : Komunikasi verbal Terapkan TBAK ( Tulis Baca ulang Konfirmasi) Teknik SBAR (Situation – Background - Assessment – Recommendation ) Teknik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan/serah terima tugas Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai Rumah sakit membuat daftar obat yang perlu diwaspadai Kebijakan tentang penggunaan obat yang perlu diwaspadai Penyimpanan obat yang perlu diwaspadai Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi Sign In Time out Sign out Evaluasi kepatuahan Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Five moment cuci tangan 6 langkah cuci tangan Evaluasi kepatuhan cuci tangan Pengurangan Resiko Jatuh Kebijakan internal tentang pengurangan resiko jatuh Assesment resiko jatuh (assesment untuk anak, assesment untuk dewasa, assesment untuk jiwa, assesment untuk pasien rawat jalan) Penanganan terhadap pasien yang mempunyai resiko jatuh (Pemakaian gelang, Pemberian tanda, penempatan pasien, pemasangan restrain, monitoring) Evaluasi pelaksanaan pengurangan resiko jatuh TERIMA KASIH KESELAMATAN PASIEN KALAU TIDAK DIJADIKAN TEMAN AKAN MENJADI MUSUH YANG MENAKUTKAN