115 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pemberian informasi medis edukasi pasien bedah dilaksanakan pada
saat dokter sedang memeriksa pasien, sedangkan informasi yang
disampaikan kurang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 290 tahun 2008 pasal 8 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran. Pemberian informasi administratif disampaikan ketika
pasien menanyakan kepada dokter mengenai hal tersebut. Pemberian
informasi mengenai pelepasan informasi medis untuk kepentingan
hukum
dan
asuransi
sesuai
dengan
Protap
No
dokumen
15/RM/PROTAP/10 dan ketentuan dari Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 269 tahun 2008 pasal 12 dan pasal 14. Pemberian informasi
mengenai hak pasien tidak disampaikan dan hanya berupa tulisan
pada dinding tiap ruang perawatan, hal tersebut kurang sesuai
dengan UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada pasal
32.
2. Menurut responden informasi medis yang tidak diterima adalah KTD
(Kejadian Tidak Diharapkan), Prognosis dan Kemungkinan akibat
tindakan medis. Sedangkan informasi administrative yang tidak
diterima adalah rencana pulang dan pelepasan informasi medis untuk
kepentingan hukum dan asuransi. Penerimaan pasien terhadap
informasi mengenai hak pasien, mayoritas tidak diterima lebih dari
50%. Informasi hak pasien yang seharusnya diterima oleh pasien
115
meliputi : hak dan kewajiban pasien, hak bertanya kepada dokter, hak
mendapat second opinion, hak untuk menolak atau mengakhiri
pengobatan, hak mengetahui tata tertib rumah sakit, hak mengetahui
jadwal visite dokter dan hak mengetahui tentang identitas petugas
yang merawat.
3. Kesenjangan antara pemberian informasi dan penerimaan informasi
dalam lembar edukasi pasien terdiri dari: Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) sebanyak 87%, Prognosis sebanyak 73%, Kemungkinan Akibat
Tindakan Medis sebanyak 60%, dan Hasil Diagnosis sebanyak 23%.
Sedangkan,
Rencana
Tindakan
dianggap
sudah
tidak
ada
kesenjangan karena hanya 3% yang menyatakan tidak menerima
informasi. Adanya kesenjangan menunjukkan komunikasi dalam
pemberian edukasi pasien masih kurang efektif.
B. Saran
1. Sebaiknya Kepala Bagian Rekam Medis membuat prosedur tetap
mengenai pelaksanan pemberian informasi edukasi pasien.
2. Sebaiknya kepala bagian rekam medis mengusulkan kepada komite
medis rumah sakit untuk mengadakan sosialisasi kepada dokter
mengenai pentingnya penyampaian informasi dalam lembar edukasi
pasien dan tatacara pelaksanaan pemberian edukasi pasien yang
benar.
3. Sebaiknya dokter menggunakan metode pendidikan yang sesuai
dengan sasaran yang menjadi tujuan dari pelaksanaan edukasi atau
116
pendidikan kepada pasien. Penggunaan metode pendidikan juga
disertai dengan komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien.
4. Dokter sebaiknya membuat pernyataan atau pertanyaan klarifikasi
untuk
memastikan
apakah
pasien
benar-benar
memahami
pesan/informasi yang sudah disampaikan.
5. Sebaiknya dokter meningkatkan level empati sesuai dengan The
Empathy Communication Coding System (ECCS) Levels.
117
Download