Uploaded by User13938

PPIC TM 11

advertisement
PERENCANAAN KEBUTUHAN
MATERIAL(MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING)
RUDY MEI LANA
41617110002
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
(MRP)
 Definisi
Suatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik
transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk
menterjemahkan jadwal induk produksi menjadi
“kebutuhan bersih” untuk semua item (Surianto 2013).
 Tujuan
 Meminimalkan persediaan.
 Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi
atau pengiriman.
 Komitmen yang realistis.
 Meningkatkan efisiensi.
ASUMSI DALAM MRP
 Lead time untuk seluruh item yang diketahui atau
dapat diperkirakan.
 Setiap persediaan selalu dalam kontrol.
 Semua komponen untuk suatu perakitan harus
tersedia pada saat suatu pesanan
untuk
perakitan tersebut dilakukan.
 Pengadaan dan pemakaian terhadap persediaan
bersifat diskrit.
 Proses pembuatan suatu item dengan item yang
lain bersifat idependen (Surianto 2013).

Permintaan Independen ( tidak bergantung )
Apabila kebutuhan / permintaan untuk item tersebut tidak
tergantung dengan jumlah item yang lain.
Yang termasuk dalam permintaan independen ini adalah
produk akhir
 Permintaan Dependen ( kebergantungan )
Apabila kebutuhan / permintaan untuk item tersebut tergantung
dengan jumlah item lain pada level yang lebih tinggi.
Yang termasuk dalam permintaan dependen ini adalah subasembliies, komponen dan bahan baku yg jumlahnya diperoleh
dari perkalian antara perencanaan produksi pada level akhir dg.
kebutuhan tiap komponen.
INPUT DAN OUTPUT MRP
MEKANISME MRP
Lotting
suatu proses
untuk
menentukan
besarnya
jumlah pesanan
optimal untuk
setiap item
secara
individual
Eplotion
proses
perhitungan
kebutuhan
kotor untuk
item pada
level yang
lebih bawah
Netting
proses
perhitungan
kebutuhan
bersih selisih
antara
kebutuhan
kotor dengan
jadwal
penerimaan
MEKANISME MRP
offsetting
proses
bertujuan
menentukan
saat tepat
melakukan
pemesanan
memenuhi
kebutuhan
bersih.
Purchase
Order
Outstanding.
Lead Time
tiap
komponen,
Gambar –
Struktur
Produk TimePhased
Investasi persediaan dapat ditekan serendah mungkin
Perencanaan dapat dilakukan secara detail dan dapat berubah
sesuai keadaan
Penyediaan data untuk masa mendatang dengan basis tiap
item
Pengontrolan persediaan dapat dilakukan setiap saat
Jumlah pemesanan berdasarkan kebutuhan
Fokus pada waktu kebutuhan material
Kurangnya komitmen dari manajemen puncak dalam
pengimplementasian MRP
MRP dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dari sistim lain
Mencoba menggabungkan MRP dengan JIT tanpa memahami
betul karakteristik kedua pendekatan tersebut
Membutuhkan akurasi operasi
Respon Kesulitan dalam membuat skedul terinci.yang lebih baik
terhadap tuntutan pasar
Teknik Penentuan Lot-Size
Sistem MRP adalah cara yang lebih disukai untuk menjadwalkan produksi
dan persediaan ketika permintaan yang ada bersifat terikat. Agar MRP dapat
bekerja, maka manajemen harus memiliki jadwal induk, kebutuhan yang
tepat untuk semua komponen, catatan persediaan dan pembelian yang
akurat, dan juga lead time yang akurat. Bagaimanapun, ketika terdapat
kebutuhan bersih maka keputusan berapa banyak yang perlu dipesan harus
dibuat. Keputusan ini disebut Keputusan Penentuan Lot-Size.
Beberapa cara menentukan Lot-Size dalam sistem MRP :
•
•
•
•
Lot for Lot
Economic Order Quantity ( EOQ )
Part Period Balancing ( PPB )
Algorithm Wagner - Within
Teknik Penentuan Lot-Size
Lot for Lot : Teknik LFL ini merupakan teknik lot sizing yang paling
sederhana dan paling mudah dipahami. Pemesanan dilakukan dengan
pertimbangan minimasi ongkos simpan. Pada teknik ini, pemenuhan
kebutuhan bersih (Rt) dilaksanakan di setiap periode yang
membutuhkannya, sedangkan besar ukuran kuantitas pemesanannya (lot
size) adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih (Rt) yang harus dipenuhi
pada periode yang bersangkutan.
Economic Order Quantity ( EOQ ) : EOQ dapat digunakan sebagai
sebuah teknik penentuan lot-size. Tetapi EOQ lebih disukai ketika terdapat
demand yang independent yang relatif tetap, bukan di saat demand itu
diketahui. EOQ adalah teknik statistic yang menggunakan rata-rata (seperti
permintaan rata-rata untuk satu tahun) sedangkan prosedur MRP
mengasumsikan permintaan (terikat) diketahui yang digambarkan dalam
sebuah jadwal produksi induk
Teknik Penentuan Lot-Size
Economic Order Quantity ( EOQ ) :
Russel dan Taylor (2003) menyatakan bahwa model EOQ
digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan
yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan
dan biaya pemesanan persediaan. Menurut Rangkuti (2002),
Model EOQ dapat diterapkan apabila asumsi-asumsi berikut ini
dipenuhi :
1.
Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan
diketahui
2. Harga per unit produk adalah konstan
3. Biaya penyimpanan per unit per tahun konstan
4. Biaya pemesanan per pesanan konstan
5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang
diterima konstan
6. Tidak terjadi kekurangan bahan atau back orders
Teknik Penentuan Lot-Size
Part Period Balancing (PPB, penyeimbangan sebagian perioda) : adalah
sebuah teknik pemesanan persediaan yang menyeimbangkan biaya setup
dan penyimpanan dengan mengubah ukuran lot untuk menggambarkan
kebutuhan ukuran lot berikutnya di masa yang akan datang. PPB
menggunakan informasi tambahan dengan mengubah lot-size untuk
menggambarkan kebutuhan lot-size yang berikutnya di masa datang. PPB
mencoba menyeimbangkan setup dan penyimpanan untuk demand yang
diketahui.
Algoritma Wagner-Whitin : sebuah teknik perhitungan ukuran lot yang
mengasumsikan sebuah horizon waktu terbatas diluar keadaan dimana tidak
ada kebutuhan bersih tambahan untuk sampai pada sebuah strategi
pemesanan.Prosedur ini menggunakan asumsi bahwa sebuah horizon waktu
terbatas dan tidak ada kebutuhan bersih tambahan.
PENERAPANNYA PADA TEMPAT KERJA
DAFTAR PUSTAKA
 Ir Muhammad Kholil, MT, modul 11 (2018). Material Requirement Planning
(MRP).Program Study Teknik Industri UMB.
 Surianto A. 2013. Penerapan Metode Material Requirement Planning (MRP) di
PT. Bokormas Mojokerto. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Malang.
 Wahyuni A, Syaichu A. 2009. Perencanaan persediaan bahan baku
manggunakan metode material requirement material (MRP) produk kacang
shanghai. Jurnal teknik. Semarang.
Download