Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Perencanaan Persediaan Input data yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan jumlah dan periode siklus waktu antar pemesanan/ pembuatan adalah: • Total kebutuhan bahan tersebut selama satu periode (misal:1 tahun), total kebutuhan bahan ini diturunkan terutama dari jadwal induk produksi. Bila jumlah barang yang diproduksi sama dengan peramalan permintaan maka kebutuhan bahan diturunkan dari peramalan. • Data biaya-biaya yang terlibat dalam model perencanaan persediaan seperti holding cost, ordering cost dll. Model Statis EOQ Asumsi-asumsi yang digunakan dalam model ini adalah: • Hanya satu item produk yang diperhitungkan • Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui • Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia atau tingkat produksi barang yang dipesan berlimpah. • Waktu lead time bersifat konstan • Setiap pesanan diterima dalam sekkali pengiriman dan langsung dapat digunakan • Tidak ada pesanan ulang (back order) karena kehabisan persediaan • Tidak ada quantity discount Pengertian Timbulnya persediaan dalam suatu sistem, baik sistem manufaktur ataupun non manufaktur adalah merupakan akibat dari 3 kondisi sebagai berikut: • Mekanisme pemenuhan atas permintaan (transaction motive). • Adanya keinginan untuk meredam ketidakpastian (precautionary motive). Ketidakpastian yang dimaksud adalah: − Adanya permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan. − Waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk yang lain. − Waktu ancang-ancang (lead time) yang cenderung tidak pasti karena berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya − Ketidakpastian ini akan diredam oleh jenis persediaan yang disebut persediaan pengaman (safety stock) • Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga barang dimasa mendatang. Masalah Umum Persediaan − Masalah kuantitatif : hal-hal yang berkaitan dengan penentuan kebijaksanaan persediaan antara lain • Jumlah barang yang akan dipesan • Waktu pemesanan/ pembuatan • Jumlah safety stock • Metode pengendalian persediaan yang paling tepat − Masalah kualitatif : hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan sistem persediaan seperti: • Jenis barang yang dimiliki • Lokasi barang • Jumlah barang yang sedang dipesan • Pemasok (supplier)masing-masing item Masalah Khusus Persediaan − Masalah persediaan dalam sistem manufaktur yaitu pada persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan barang jadi − Bahan baku menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity): menentukan berapa jumlah bahan baku dan kapan bahan baku itu dipesan sehingga dapat meminimasi ordering cost dan holding cost. − Persediaan barang setengah jadi merupakan pengaman atau sebagai cadangan jika terjadi kerusakan mesin dalam lintasan produksi. − Persediaan barang jadi sebagai cadangan apabila terjadi lonjakan permintaan Biaya-biaya dalam persediaan − Biaya pembelian (purchasing cost =c ) Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang. Besarnya pembelian tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang. Quantity discount/ proce break harga barang perunit akan turun bila jumlah barang yang dibeli meningkat − Biaya pengadaan (procurement cost) Biaya pengadaan jika dilihat dari asal usul barang ada 2 yaitu • Biaya pemesanan (ordering cost = k) adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Meliputi biaya menentukan pemasok, pengetikan pesanan, pengangkutan, penerimaan barang dll. Biaya ini biasanya diasumsikan konstan • Biaya pembuatan (setup cost = k) adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan gambar kerja dll. Biaya-biaya dalam persediaan − Biaya penyimpanan (holding cost = h) Biaya ini meliputi: • Biaya modal penumpukan barang digudang berarti penumpukan modal dan ongkos diukur dengan suku bunga bank. • Biaya gudang tempat penyimpanan (gudang) dalam bentuk sewa maka terdapat biaya sewa dan jika gudang milik sendiri maka biaya gudang merupakan biaya depresiasi. • Biaya kerusakan dan penyusutan • Biaya kadaluwarsa (absolence) jika barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi, model dan barang bersifat perishable. • Biaya asuransi • Biaya administrasi dan pemindahan ketika ada pemesanan, penerimaan barang, penyimpanan, pemindahan dan upah buruh Biaya-biaya dalam persediaan − Biaya kekurangan persediaan (shortage cost = p) Biaya ini dapat diukur dari: • Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi biasanya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak dapat memenuhi permintaan atau kerugian akibat berhentinya proses produksi (biaya penalti) • Waktu pemenuhan lamanya gudang kosong berarti lamanya proses produksi terhenti. • Biaya pengadaan darurat biasanya menimbulkan biaya lebih besar dari pengadaan normal. Metode Pengendalian Persediaan − Metode pengendalian persediaan tradisional Metode ini menggunakan matematika dan statistik sebagai alat bantu utama dalam memecahkan masalah kuantitatif persediaan. Metode ini mencari jawaban optimal dalam menentukan: • Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) • Titik pemesanan kembali (reorder point) • Jumlah cadangan pengaman (safety stock) yang diperlukan Secara statistik metode ini digunakan untuk mengendalikan barang yang permintaannya bersifat bebas, artinya permintaan hanya dipengaruhi oleh mekanisme pasar bukan fungsi operasi produksi. Metode ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Wilson dan memunculkan 2 metode dasar pengendalian persediaan: • Metode P : pemesanan dianggap bersifat reguler mengikuti suatu periode dan kuantitas pemesanan akan berulang-ulang • Metode Q : jumlah ukuran pemesanan selalu tetap untuk setiap kali pesan. • Metode gabungan antara P dan Q Metode Pengendalian Persediaan Klasifikasi permintaan ditinjau dari sifat kejadiannya: • Statis deterministik : bila tingkat konsumsi konstan sepanjang waktu • Dinamik deterministik: bila tingkat permintaan diketahui dengan pasti tetapi sifat permintaannya bervariasi dari periode ke periode berikutnya • Stasioner probabilistik : bila fungsi kepadatan probabilitas permintaannya tetap sepanjang waktu sehingga trend musiman permintaan tidak dimasukkan dalam model. • Non stasioner probabilistik : bila probabilitas permintaannya bervariasi dari waktu ke waktu dan dipengaruhi trend musiman permintaan Pada kebutuhan yang bersifat probabilitas, kebutuhan dimasa yang akan datang hanya diketahui berdasarkan distribusi kemungkinan data kebutuhan masa lalu Metode Pengendalian Persediaan − Metode perencanaan kebutuhan material (MRP) MRP ini bersifat computer oriented, terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan keputusan dan serangkaian mekanisme pencatatan yang dijadwalkan untuk menjabarkan jadual induk produksi. MRP dapat digunakan untuk permintaan yang besifat tidak bebas yaitu permintaan yang tergantung pada kebutuhan komponen/ material dengan material lainnya. MRP dapat meminimasi investasi persediaan, memudahkan penyusunan jadwal kebutuhan setiap komponen yang diperlukan, sebagai alat pengendalian produksi dan persediaan. Metode Pengendalian Persediaan − Metode Kanban Adalah suatu metode otorisasi produksi dan aliran bahan dalam sistem JIT. Kanban berarti suatu isyarat (kartu, sinyal, dll) untuk mengendalikan pekerjaan yang berurutan Tujuan metode kanban adalah memberi suatu tanda terhadap kebutuhan komponen yang lebih banyaj dan menjamin bahwa komponen-komponen tersebut diproduksi tepat pada waktunya sehingga mendukung kegiatan berikutnya. Kartu kanban merupakan sistem penjadwalan yang sederhana dan fleksibel dengan mengembangkan koordinasi yang baik diantara stasiunstasiun kerja. Administrasi Persediaan Tugas-tugas yang termasuk dalam administrasi persediaan antara lain: • Membukukan keluar masuknya barang di setiap gudang dan membukukan nilai stok yang ada serta nilai barang yang sudah terjual selama periode tertentu • Memelihara keakuratan persediaan dengan melakukan stock opname • Memelihara data-data pemasok serta harga tiap item yang perlu dibeli • Secara periodik membuat laporan ringkasan keluar masuknya barang untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan Ada metode-metode yang sering digunakan untuk melakukan administrasi keluar masuknya barang yang berkaitan dengan penjualan • Metode FIFO dimana perubahan nilai barang didasarkan asumsi bahwa barang yang masuk lebih awal harus keluar terlebih dahulu. • Metode LIFO dimana barang yang masuk terakhir diasumsikan keluar paling awal. • Metode rata-rata metode penyesuaian harga jual barang yang didasarkan atas rata-rata harga masuk. Thank You! w w w . t h e m e g a l l e r y . c o m L/O/G/O