Nama:Dimas Theo Prabowo (072001500027) Adit Nugraha(07200160000) Kata "demokrasi" berasal dari bahasa yunan yang terdiri dari 2 kata, demos = rakyat, dan kratos/cratein = pemerintahan. Demokrasi dapat di artikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat 1.Partisipasi. Salah satu esensi demokrasi adalah pelibatan publik dalam menjalankan dan menentukan proses politik. 2.inklusivitas: demokrasi selalu memandang dan menempatkan individu setara secara politik 3.Perwakilan: jalur yang paling rasional adalah menyediakan perangkat perwakilan jika mempertimbangkan keterbatasan waktu dan ruang untuk partisipasi langsung secara absolut dalam setiap proses politik dan kekuasaan. 4.Transparansi:masyarakat adalah basis otorisasi insitusi institusi politik lembaga politik mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Konsekwensinya jelas. 5.Akuntabilitas:akuntabilitas hanya akan mungkin jika insitusi negara transparan, pertanggungjawaban adalah harga mutlak penyelenggaraan pemerintah, akuntabilitas merupakan unsur penting dalam demokrasi 6.Kecepatan Merespon: demokrasi memungkinkan kelompok kelompok masyarakat mendapat akses langsung kepada lembaga politik publik 7.Kompetisi/ otorisasi. Demokrasi jua merupakan sebuah sistem politik yang membuka ruang bagi pertarungan parpol dalam proses pemilihan umum 8. solidaritas. Rezim demokrasi harus bisa bersandar pada dukungan dan niat baik komunitas demokrasi baik personal publik dan komunitas internasional Secara Teoritis keberadaan demokrasi tidak dapat dipisahkan dengan pilihan individu , ini karena demokrasi merupakan bentuk hasil pilihan individu, keompok dan masyarakat atau secara keseluruhan dalam konteks teori demokrasi pilihan individu dapat dipandang sebagai landasan dalam berdemokrasi dan masyarakat atau rakyat secara keseluruhan dipandang sebagai titik tolak implementasi sistem demokrasi(Bahmuller & J.patrick1999 dan david beetham 2005) Sistem demokrasi dapat dikategorikan sebagai berikut Demokrasi Langsung danDemokrasi Perwakilan Demokrasi Konsosiasional Demokrasi Kompetitif Demokrasi Konsensuse Demokrasi Sentralisasif Demokrasi Desentralisasi Dalam perkembanganya dewasa ini sistem bdemokrasi tidak bisa kita identifikasi sebagai sebuah sistem politik belaka. Demokrasi tidak hanya dapat diidentifikasi dengan kebebasan berpolitik. Di masa depan denijrasu garys mampu masuk ke dalam semua bidang, misalnya ekonomi, sosial dan budaya Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan penyelenggaraan pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu: •Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secaraberkala; •Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang samamenempati kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti; presiden, menteri, gubemur dsb; •Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadapkehadiran tokoh-tokoh yang sah yang berjuang mendapatkankedudukan dalam pemerintahan; sekaligus sebagai tandinganbagi pemerintah yang sedang berkuasa; •Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabatpejabatpemerintah tertentu yang diharapkan dapat mewakilikepentingan rakyat tertentu; •Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui olehpemenntah atau anggota masyarakat lain, maka harus diakuiadanya hak menyatakan pendapat (lisan, tertulis, pertemuan,media elektronik dan media cetak, dsb); •Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikutserta dalam pemilihan umum. Untuk melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau tidak, dapat dilihat dari indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar dalam bukunya yang berjudul Politik Indonesia;Transisi Menuju Demokrasi (2000) berikut ini: a. Akuntabilitas. Dalam demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya. Tidak hanya itu, ia juga harus dapat mempertanggungjawabkan ucapan atau kata-katanya, serta yang tidak kalah pentingnya adalah perilaku dalam kehidupan yang pernah, sedang, bahkan yang akan dijalaninya. Pertanggungjawaban itu tidak hanya menyangkut dirinya, tetapi juga menyangkut keluarganya dalam arti luas, yaitu perilaku anak dan isterinya, juga sanak keluarganya terutama yang berkaitan dengan jabatannya. b. Rotasi kekuasaan. Dalam demokrasi, peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada, dan dilakukan secara teratur dan damai. Jadi tidak hanya satu orang yang selalu memegang jabatan, sementara peluang orang lain tertutup sama sekali. c. Rekruitmen politik yang terbuka. Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan, diperlukan satu sistem rekruitmen politik yang terbuka. Artinya, setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan politik tersebut. d. Pemilihan Umum. Dalam suatu negara demokrasi, pemilu dilaksanakan secara teratur. Pemilu merupakan sarana untuk melaksanakan rotasi kekuasaan dan rekruitmen politik. Setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dan bebas menggunakan haknya tersebut sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Dia bebas untuk menentukan partai atau calon mana yang akan didukungnya, tanpa ada rasa takut atau paksaan dari orang lain. Pemilih juga bebas mengikuti segala macam akitivitas pemilihan seperti kampanye dan menyaksikan penghitungan suara. e. Menjunjung tinggi hak asasi manusia Dasar suatu negara yang demokratis setiap warga masyarakat dapat mejunjung tinggi hak hak dasar mereka secara bebas termasuk di dalamnya adalah hak untuk menyatakan pendapat dan hak untuk berkumpul dan berserikat serta menikmati hak untuk pers secara bebas