T2_912014003_ BAB V

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Gambaran Perspektif Karyawan Generasi Y di Indonesia
Perspektif nilai individu pada karyawan generasi Y adalah memiliki
kreatifitas yang tinggi, menjunjung tinggi nilai etika dalam bekerja, mudah
beradaptasi pada perubahan, memilih untuk berpikir terlebih dahulu
sebelum melakukan tindakan dengan segera, sangat mementingkan makna
pekerjaan yang dilakukan, dan senang mempelajari suatu hal secara
bertahap.
Sedangkan perspektif hubungan kerja pada karyawan generasi Y,
mereka senang bekerja dalam kelompok, senang melakukan komunikasi
tatap muka, sangat senang dengan tipe kepemimpinan partisipatif dan
kurang loyal pada organisasi. Dan pada sistem kerja, generasi Y memiliki
perspektif bahwa mereka cukup senang menjalani pelatihan yang
menggunakan metode konvensional maupun yang menggunakan teknologi
audio visual, senang mendapatkan feedback secara langsung segera setelah
pekerjaan dilakukan, ingin mengerjakan pekerjaan menantang, bersedia
mendapatkan promosi pada waktu yang dianggap tepat oleh organisasi,
setuju dengan rotasi kerja, cukup puas dengan kompensasi yang didapat,
senang mendapatkan instruksi untuk mengerjakan suatu pekerjaan secara
bertahap, ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan manajemen,
sangat ingi menghabiskan waktu yang seimbang antara kehidupan di tempat
kerja dan bersama keluarga serta menyukai jam kerja yang fleksibel.
2.
Gambaran Perspektif Karyawan Generasi X di Indonesia
Karyawan generasi X di Indonesia memiliki perspektif nilai individu
kreatifitas yang tinggi, sangat menjunjung tinggi etika dalam bekerja,
55
56
mudah beradaptasi pada perubahan, memilih untuk berpikir terlebih dahulu
sebelum melakukan tindakan, sangat mementingkan makna pekerjaan yang
dilakukan dan cukup senang belajar secara bertahap maupun belajar banyak
dalam waktu bersamaan.
Kemudian perspektif hubungan kerja adalah mereka senang bekerja
dalam kelompok, cukup senang melakukan komunikasi melalui proses tatap
muka, sangat senang dengan pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan
partisipatif, dan cukup loyal dengan organisasi. Sedangkan perspektif pada
sistem kerja adalah cukup senang dengan pelatihan yang menggunakan
metode konvensional maupun yang menggunakan kecanggihan teknologi,
senang mendapatkan feedback secara langsung segera setelah pekerjaan
dilakukan, ingin mengerjakan pekerjaan yang menantang, bersedia
mendapatkan promosi sesuai ketentuan organisasi, cukup setuju dengan
rotasi kerja, puas dengan kompensasi yang diberikan, senang mendapatkan
instruksi untuk melakukan suatu pekerjaan secara bertahap, cukup ingin
terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
manajemen,
sangat
ingin
menghabiskan waktu yang seimbang antara keluarga dan pekerjaan dan
menyukai jam kerja yang fleksibel.
3.
Perbedaan Perspektif Karyawan Generasi Y dan Karyawan Generasi X di
Indonesia
Karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia memiliki perspektif
yang sama pada kreatifitas, adaptasi, kecepatan kerja, makna pekerjaan,
teamwork, tipe kepemimpinan, pelatihan, feedback, job enrichment,
promosi, insturksi pekerjaan yang dilakukan, work-family balance, dan
fleksibilitas jam kerja. Namun memiliki perbedaan pada etika, learning
style, metode komunikasi, loyalitas, rotasi kerja, kompensasi, dan
keterlibatan dalam pengambilan keputusan manajemen.
57
5.2. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disusun implikasi teoritis dan
implikasi terapan dari penelitin ini, yaitu:
5.2.1. Implikasi Teoritis
Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa karyawan generasi Y
memiliki perbedaan dengan karyawan generasi X. Namun pada penelitian
ini terdapat pengaruh kultur dan budaya negara tertentu pada perspektif
karyawan generasi Y dan X yang menyebabkan tidak adanya perbedaan
perspektif antara karyawan generasi Y dan X.
5.2.2. Implikasi Terapan
1.
Organisasi perlu mengetahui apa perspektif generasi Y dan
generasi X di Indonesia pada nilai individu, hubungan kerja dan
sistem kerja agar dapat diketahui sistem manajemen apa yang
perlu diterapkan pada karyawan tersebut demi memajukan kinerja
mereka.
2.
Pada saat ini karyawan generasi Y dan X di Indonesia dapat
dikelola dengan cara yang sama karena memiliki perspektif yang
sama. Namun terdapat kemungkinan dimana perspektif mereka
akan berubah, baik berubah bersama pada kedua generasi atau
hanya berubah pada generasi tertentu. Organisasi disarankan terus
meninjau perubahan kultur, situasi, budaya, dan lingkungan di
Indonesia, khususnya di organisasi atau tempat kerja, karena
perubahan tersebut akan terjadi yang tentu akan membawa dampak
pada berubahnya perspektif karyawan generasi Y dan generasi X
di Indonesia.
3.
Melalui penelitian ini, karyawan generasi Y dan X di Indonesia
diharapkan dapat lebih mengenal perspektif terhadap nilai
individu, hubungan kerja dan sistem kerja apa yang ada di dalam
58
diri mereka. Dengan lebih mengenal perspektif diri, diharapkan
karyawan generasi Y dan X di Indonesia dapat meningkatkan
kesadaran akan kelebihan dan kekurangan apa yang dimiliki,
sehingga dapat mengetahui bagaimana cara mengelola diri sendiri.
Dengan mengetahui cara mengelola diri sendiri, diharapkan
kualitas diri karyawan dapat ditingkatkan, hubungan kerja dapat
terjalin dengan baik dan sistem kerja dapat dijalankan dengan
optimal.
4.
Karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia diharapkan
dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan tujuan organisasi dan
tidak hanya terpaku kaku pada perspektif yang dimiliki. Bila
karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia dapat turut
menyesuiakan diri dengan kondisi dan tujuan organisasi, interaksi
dua arah akan terjalin, sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan dan kinerja organisasi. Kinerja yang baik diharapkan
dapat membawa organisasi menuju tujuan yang diraih yang
tentunya akan membawa dampak yang positif pula pada diri
karyawan.
5.3. Agenda Penelitian Mendatang
1.
Melakukan penelitan eksplorasi yang lebih dalam agar dapat diketahui
lebih lanjut tentang perspektif karyawan generasi Y dan X di Indonesia
terhadap nilai individu yang dimiliki, hubungan kerja dengan karyawan lain
dan sistem kerja yang dibentuk organisasi.
2.
Penelitian ini ditujukan pada karyawan generasi Y dan X di Indonesia dari
semua sektor pekerjaan. Sedangkan penelitan sebelumnya cenderung lebih
sering menyorot karyawan generasi Y dan generasi X pada sektor tertentu.
Untuk penelitian selanjutnya, sektor pekerjaan harap dipertimbangkan,
karena pada setiap sektor pekerjaan terdapat karyawan dengan perspektif
59
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan sektor pekerjaan tersebut. Misalnya
pada sektor kesehatan, kreatifitas tidak terlalu dibutuhkan, sehingga
karyawan pada sektor tersebut kurang kreatif. Sedangkan pada sektor
pariwisata, kreatifitas sangat diperlukan untuk menarik para konsumen
yang berwisata untuk berkunjung, sehingga karyawan pada sektor ini
cenderung lebih kreatif.
Download