Karbohidrat - WordPress.com

advertisement
KARBOHIDRAT
Karbohidrat (CHO)
 Senyawa organik yang dibentuk dari
carbon,( C ), Hydrogen (H), & Oxygen (O).
 Setiap molekul C2H2O terdiri atas 40% C,
7% H dan 53% O2.
 Ditemukan dalam jaringan hewan dan
tanaman
 Merupakan komponen struktural dari
tanaman
 Dibentuk dari hasil fotosintesis
6CO2 + 6H2O + 686kcal = C6H12O6 + 6O2
Karbohidrat
 Karbohidrat yang terdapat pada tanaman
termasuk pati, gula sederhana, hemiselulosa,
selulosa dan lignin. Gula sederhana paling
mudah dicerna, sedangkan selulosa dan
lignin paling sukar dicerna.
 Karbohidrat pada pakan berubah menjadi
bentuk yang lebih sederhana.
Karbohidrat
• 75% dari bahan kering pakan terdiri
dari karbohidrat.
• Bentuk karbohidrat yang mudah
tercerna terutama tersimpan dalam
biji-bijian, akar dan umbi dari
tanaman.
• Hemiselulosa dan selulosa diubah
menjadi glukosa.
• Karena hemiselulosa dan selulosa
memerlukan lebih banyak energi,
maka kurang efisien sebagai sumber
energi bagi ternak.
Karbohidrat
• Karbohidrat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu: Serat Kasar dan
Bahan ekstrak tanpa Nitrogen
(BETN).
• Karena adanya lignin, selulosa,
dan hemiselulosa, serat kasar
kurang efisien sebagai pakan
dibandingkan BETN.
• Kelompok BETN termasuk gula,
pati, dan hemiselulosa.
Karbohidrat
– Pakan serat yang sukar dicerna
(mengandung selulosa/ bagian
dinding sel tanaman)
• Hay, alfalfa, dedak
– Cepat
tersedia/tercerna,
tinggi
energi (pati dari biji-bijian)
• Jagung, gandum
Karbohidrat
• Gula, pati, dan selulosa
• Karbohidrat
sederhana, seperti
pati dapat dicerna dengan mudah
dan memasok sumber energi
utama, terutama bagi unggas
• Karbohidrat yang lebih kompleks,
seperti selulosa tidak mudah
dicerna dan memerlukan interaksi
mikroba untuk penggunaannya
yang efektif
• Ruminansia yang digembala dapat
memanfaatkan hijauan dengan
efektif
Karbohidrat
• Pati terbentuk dari sejumlah molekul
glukosa.
• Biji-bijian mempunyai feeding value/nilai
pakan yang tinggi karena pati mudah
dicerna.
• Ternak ruminansia dapat menggunakan
sejumlah besar hijauan kasar karena
adanya aktivitas bakteri dalam rumen.
• Non-ruminansia memiliki kemampuan
yang terbatas dalam menggunakan
energi dari serat.
• Hewan-hewan muda dari semua spesies
membutuhkan pakan yang lebih mudah
dicerna.
Biji gandum
Klasifikasi Karbohidrat
Monosakarida: gula sederhana
Hexosa(6 C)
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Mannosa
Pentoses (5 C)
Arabinosa
Xylosa
Klasifikasi Karbohidrat
Disakarida: 2 molekul gula terikat
bersama
Sukrosa (glukosa & fruktosa)
Maltosa(2 glukosa)
Lactosa (glukosa & galaktosa)
Polisakarida: Banyak molekul gula
yang terikat bersama
Pati: segera tercerna
Selulosa:
memerlukan
aktivitas
bakteri untuk pemecahannya
Nutrisi Karbohidrat
• Polisakarida berukuran besar
(mis:kitin) berperan sebagai
penopang
struktur
dan
bentuk sel. Selulosa pada
tanaman merupakan serat
diet untuk ternak (yang tidak
dapat mencerna komponen
tsb).
• Cadangan energi (glikogen)
berperan sebagai cadangan
glukosa. Namun berperan
juga dalam mengatur tekanan
osmotik sel.
• Beberapa
mono
dan
disakarida
merupakan
molekul karier.
Karbohidrat
• Metabolisme Energi
– Katabolisme
glukosa
selama
respirasi sel menghasilkan ATP
untuk aktivitas yang memerlukan
energi.
– Cadangan
glukosa
disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan
serat jaringan otot.
Karbohidrat
• Serat diet
– Serat yang tidak larut dalam air
meningkatkan massa feses sehingga
memudahkan
laju
eliminasi/
pembuangannya
dari
sistem
pencernaan.
– Serat yang larut air dapat menyerap
kolesterol dari makanan, sehingga
menurunkan
penyerapannya
oleh
saluran pencernaan.
Pencernaan karbohidrat
Hanya Monosakarida yang dapat
diserap
Pencernaan karbohidrat pada
non-ruminansia
Amilase dari saliva
Amilase dari pankreas
Beberapa
enzim
pemecah
karbohidrat tidak dapat memutus
ikatan selulosa karena ikatan
glucose 1-4--glucoside
Terbentuk jika–OH group pada
carbon anomeric berada pada sisi
yang sama dengan cincin terminal
–CH2OH
Ikatan Alpha vs beta
Penyerapan karbohidrat pada
non-ruminansia
Glukosa dan galaktosa segera
diserap.
Sebagian besar monosakarida
diubah menjadi glukosa dalam
mukosa usus halus.
Persentase penyerapan yang
paling tinggi berlangsung pada
dua bagian pertama dari usus
halus.
Pencernaan karbohidrat pada
ruminansia
Apa perbedaannya dengan nonruminansia?
Pencernaan karbohidrat pada
ruminansia
Amilase saliva jumlahnya sangat
kecil.
Amilase pankreas jumlahnya sedikit.
Bakteri rumen meghasilkan enzim
selulase.
Konversi karbohidrat (CHO) menjadi
VFA
75 - 80% energi ruminansia berasal
dari VFA
Metabolisme VFA
Ada 3 VFA utama
Asetat
Propionat
Butirat
• Konsentrasi relatif dari VFA dapat
berubah karena:
– Meningkatnya biji-bijian dalam
ransum dapat meningkatkan kons.
Propionat.
– Meningkatnya serat dalam diet dapat
meningkatkan kons. Asetat dan
butirat.
Sumber energi dari
konsentrat
• Sumber utama energi dari nutrisi
berasal dari biji-bijian dan
byproductnya.
• Pakan
jenis
ini
disebut
konsentrat sumber energi atau
pakan basal bila kand. protein
kasar < 18% berdasarkan bahan
kering
Sumber energi
• Hijauan
kasar
(roughages)
dapat
memasok Forages) kebutuhan energi
pada
ransum
ternak,
meskipun
energinya tidak setinggi konsentrat.
• Nilai hijauan pakan sangat bergantung
pada waktu pemanenan.
• Hijauan tua, kandungan serat kasar
(selulosa
dan
lignin)
meningkat,
mengakibatkan rendahnya kecernaan
pakan.
• Bila hijauan dipanen sebagai silase,
maka
nilai
nutrisinya
dapat
dipertahankan.
Sumber energi--- Molases
• Molases yang biasa digunakan berasal dari
tanaman tebu.
• Molases digunakan dalam ransum sapi,
domba, kambing, dan kuda.
• Fungsi molases memperbaiki palatabilitas,
aktivitas mikroba rumen, mengurangi debu
dan sebagai bahan pengikat pada pemeletan
pakan.
• Penggunaan molases dalam ransum dibatasi
10-15%.
Fungsi energi
• Energi
dibutuhkan
untuk
mempertahankan kehidupan ternak.
• Mempertahankan metabolisme basal.
• Metabolisme basal yaitu produksi
panas pada saat ternak beristirahat
dan tidak mencerna makanan.
• Detak
jantung,
mempertahankan
tekanan darah, transmisi impuls
saraf, bernafas, aktivitas organ
internal.
Fungsi energi
• Jika ternak kenyang, suhu tubuh dapat
dipertahankan kecuali temperatur sangat
dingin.
• Setelah kebutuhan energi untuk hidup
pokok
terpenuhi,
barulah
ternak
menggunakan energi pakan untuk tumbuh
dan berproduksi.
• Ternak yang digemukkan membutuhkan
sejumlah besar energi pakan.
• Energi yang tidak digunakan untuk
keperluan lain disimpan sebagai lemak
dalam jaringan tubuh.
Dampak defisiensi energi
• Pertumbuhan terhambat pada ternak
muda.
• Awal pubertas tertunda.
• Penurunan produksi susu pada ternak
laktasi.
• Periode laktasi memendek.
• Bobot tubuh menurun
• Menyebabkan
beberapa
masalah
reproduksi,
termasuk
penurunan
fertilitas dan tertundanya estrus/masa
birahi.
Dampak defisiensi energi
• Pada domba, terjadinya penurunan
kualitas dan kuantitas wol.
• Tingginya laju mortalitas.
• Rendahnya
ketahanan
tubuh
terhadap penyakit.
• Lemah, kondisi dan tampilan yang
buruk.
• Hypoglycemia.
• Hilangnya lemak subkutan.
• Penurunan kadar glukosa darah,
kalsium, dan natrium.
Download