Selulosa Cellulose

advertisement
Bahan Ikuliah IbuYunasri Usman
RUMINOLOGI 4
Koordinator: Dr. Ir. Didy Rachmady, M.P
Ir.Yunasri Usman, M.P
Dr. Ir. SitiWajijah, M.Si
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Darussalam-Banda Aceh
2012
METABOLISME ZAT
PAKAN DALAM RUMEN
Presented by: Ir. Yunasri Usman, M.P
1. METABOLISME KARBOHIDRAT
 Pada umumnya pakan ternak ruminansia yang menjadi sumber
karbohidrat adalah Hijauan.
 Pakan ruminansia sebagian besar (60 – 70%) terdiri dari
karbohidrat.
 Pakan kasar sebagian besar terdapat sabagai selulosa, hemiselulosa
dan lignin.
 Sedangkan dalam konsentrat umumnya terdapat sebagai pati.
Sifat Fisik Dan Kimia Dari Hijauan:
 Sel tanaman (hijauan) sangat berbeda dengan sel hewan.
 Dinding sel tanaman sangat keras dan strukturnya terdiri dari
karbohidrat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa yang terkait
dengan lignin dan silika yang disebut Lignoselulosa, ikatan ini
sangat kuat dan sulit untuk dipisahkan.
 Selulosa dan hemiselulosa merupakan 2 senyawa karbohidrat
yang utama yang terdapat pada pakan hijauan dan sangat penting
bagi ternak ruminansia sebagai sumber energi
Sel dari Tanaman (Hijauan) terdiri
dari:
1. Isi sel (cell contents) yang mengandung: lipid, macam-
macam gula, asam-asam organik, Non Protein Nitrogen
(NPN) dan soluble protein (protein yang mudah larut)
2. Dinding sel (Cell Wall) : yang tidak larut dalam larutan
netral tetapi larut dalam larutan asam. Mengandung:
selulosa, hemiselulosa, lignin, silika dan fiber bonand
protein (senyawa protein berserat)
Pakan karbohidrat pada ruminansia (difermentasi
mikroorganisme rumen) seperti pada skema berikut:
Hemicellulose
Cellulose
oleh
Fruktosan
Pati
Pentosans Subtansi Pectic
Cellubiose
Maltose
Sucrose
Pentosan
Asam Uronic
Hexose
Glucose
Fructose
Produk akhir sebagai: Acetate, Propionate, Butyrate, CO2, CH4, dan
terkadang Lactate, Succinate dan H2.
Selulosa
 Selulosa adalah polymer dari glukosa dalam ikatan  1 – 4.
 Ternak nonruminansia tidak dapat mencerna karbohidrat ini.
 Sedangkan pada ternak ruminansia dapat dipecah oleh enzim
selulase maupun oleh mikroorganisme (bakteria).
 Terdapat 3 tahap pemecahan karbohidrat:
Cellulose (anhydroglucose unit)
enzyme, air
Hydrated cellulose (telah berikatan dengan air)
cellulose
Cellobiose (glucose-glucose)
 glucosidase
glucose
 Pada saat ini diketahui pemecahan cellobiose melalui enzyme
hydrolytic maupun phospholytic enzyme.
Cellobiose
Cellobiose
+ H2O
 glucosidase
+ PO4
phosphorilase
2 glucose
glucose + glucose-1-P
 Rumen microorganisme Ruminococcus flavefacien memecah
cellobiose dengan jalur yang kedua.
Faktor yang mempengaruhi degradasi cellulosa dari tanaman
(hijauaun) oleh bakteri rumen adalah:
1. Jumlah bakteri yang tumbuh dalam rumen
2. Persentase lignin dan silika pada hijauan
3. Kristalisasi dari ikatan lignocellulolytic
4. Jumlah bahan inhibitor yang terkandung dalam tanaman
(hijauan) misalnya: senyawa phenol
5. Lamanya bahan makanan bertemu dan dirombak oleh bakteri
dalam rumen
6. Ketersediaan faktor-faktor spesifik yang dibutuhkan oleh
bakteri cellulolytic untuk tumbuh, misalnya: asam lemak yang
memiliki rantai panjang (Iso-butyrate, iso-valerate dan dimethyl
butyrate)
Hemicellulose
 Adalah polymer dari karbohidrat yang mengandung:
1. Gula-gula Hexosa (glucose, galaktose dan fructose)
2. Gula pentosa (Xylose dan arabinose)
3. Uronic acid (asam glucoronat dan galactoronat) yang


merupakan derivat dari glucose dan galaktose.
Pada umumnya semua microorganisme yang dapat memecah
cellulose dapat pula memecah hemicellulose.
Secara umum degradasi di dalam rumen diduga sama dengan
degradasi cellulose, yang dilakukan oleh sekelompok atau jenis
bakteri.
 Produk akhir dari pemecahan hemicellulose adalah dalam
bentuk gula pentose, hexose dan uronic acid. Namum yang
paling banyak dihasilkan ialah gula hexose.
 Jalur pemecahannya seperti berikut:
Pectic acid
pectin esterase
polygalacturonic acid + methanol
asam galacturonic
Atau
Pentose
Hexose
Asam Pyruvat
Download