minggu 09 biokonversi selulosa

advertisement
5/7/2015





Proses-proses yang dilakukan oleh
mikroorganisme untuk mengubah suatu
senyawa menjadi suatu produk yang
mempunyai struktur kimiawi yang
berhubungan
Proses yang mengubah suatu bahan organik
menjadi produk lain yang berguna dan
memiliki nilai tambah dengan memanfaatkan
peristiwa biologis dari mikroorganisme atau
enzim
Contoh : biokonversi oleh bakteri asam asetat
etanol =>cuka, propanol => asam propionat.
biokonversi oleh kapang Aspergillus niger
untuk produksi asam glukonat
Produk suatu proses industri yang belum
mempunyai nilai ekonomis
Permasalahan klasik terkait dengan limbah :
1. Sikap masyarakat yg kurang menghargai
limbah
2. Belum semua limbah dimanfaatkan secara
maksimal
3. Teknologi tepat guna yang mudah
diterapkan
4. Pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh limbah yang belum dmanfaatkan
1
5/7/2015





Terbanyak mengandung selulosa,contoh :
serat kapas, jerami padi, bagase (ampas
tebu), batang kayu, serbuk gergaji, dll
Bagian tanaman untuk kepentingan industri
dan pangan yang biasa digunakan: buah,
biji, umbi, daun, bunga.
Batang, tangkai, sekam, jerami => kurang
dimanfaatkan, banyak mengandung
selulosa
Tugas : Cari data luas areal tanam padi di
Indonesia (minimal 5 thn terakhir) => cari
tingkat produksi padi (ton per ha) =>
estimasi jumlah limbah jerami => berapa
jumlah selulosa
Selulosa : komponen utama penyusun dinding
sel tumbuhan selain hemiselulosa dan lignin
Jenis limbah
Serat kapas
Btg kayu
Bagase
Jerami



Selulosa
(%)
Hemiselulosa
(%)
Lignin (%)
90
40-50
25-40
40
20-40
25-50
29,2
18-25
13-35
19,8
Selulosa : komponen utama penyusun dinding
sel tumbuhan selain hemiselulosa dan lignin
Polimer glukosa linear (3000/mol polimer)
dengan ikatan β-1,4
Struktur kimia
2
5/7/2015


Manusia punya amilase untuk memecah
ikatan alfa (1-4) glikosida tetapi tidak
punya selulase untuk memecah selulosa.
Bandingkan




Menjadi molekul yg lebih kecil : selobiosa
(disakarida dari glukosa dg ikatan β-1,4),
selotriosa (trisakarida dari glukosa dg ikatan ß1,4), glukosa atau turunannya seperti : alkohol,
aldehida, asam-asam, keton dan pada akhirnya
menjadi CO2 dan air
Menggunakan enzim selulase mikrobial (contoh
: dari bakteri Cellulomonas sp, kapang
Trichoderma viridae, dll)
Catatan : lebih banyak kapang penghasil
selulase daripada bakteri
Enzim-enzim pemecah selulosa (yang memecah
ikatan ß-1,4 glikosida) yang disekresikan oleh
mikroba merupakan suatu grup yang digolongkan
selulase, tdd 4 jenis enzim yaitu (1) endo-ß-1,4
glukanase, (2) exo-ß-1,4 glukanase, (3) ß-1,4glukan selobiosilhidrolase, (4) ß-glukosidase.
Enzim (1) memecah selulosa secara acak dari
bagian dalam daerah amorf serat selulosa
menghasilkan selodekstrin, selooligosakarida
Enzim (2) memecah unit glukosa dari arah luar
pada ujung non reduksi ikatan selulosa
Enzim (3) memecah unit selobiosa dari arah luar
pada ujung non reduksi ikatan selulosa
Enzim (4) memecah selo-oligosakarida dan
selobiosa menjadi glukosa
3
5/7/2015




Produksi sirup glukosa
 Protein sel tunggal
 Produksi enzim
Hidrolisis selulosa menjadi glukosa bisa
dilakukan secara kimiawi menggunakan
asam atau secara enzimatis menggunakan
selulase
Kelebihan proses enzimatis : gula yang
dihasilkan lebih homogen
Kelemahan proses enzimatis : perlu waktu
yg lebih lama, perlu space khusus untuk
produksi enzim, perlu pretreatment jika
selulosa terikat pada senyawa lain seperti
lignoselulosa pada serat kayu
4
5/7/2015
PANEL
KONTROL
SUHU,pH,
AGITASI
PENYIMPAN
GULA







PST : protein kasar yg berasal dari mikroorganisme sederhana
bersel tunggal/banyak seperti bakteri, khamir, kapang, ganggang,
protozoa.
Bentuk : tepung, pasta, sirup.
Fungsi : sumber protein, lemak, vitamin, mineral.
Aplikasi : suplemen bagi manusia, ‘food yeast’, pakan ternak
Kelebihan PST : mudah dicerna, tidak tergantung pada pertanian
dan musim panen, komposisinya dapat dikontrol, proses
pembuatannya mudah, limbah yang dihasilkan hanya dalam bentuk
panas, produktifitasnya tinggi (laju pertumbuhannya luar biasa
dibandingkan spesies pertanian konvensional)
Ilustrasi : 1000 kg daging dan 80 kg kacang kedelai dapat digantikan
dengan 1 kg PST per harinya. Dari 1000 kg khamir dapat dihasilkan
50 ton protein baru per harinya
Faktor nutrisi : komposisi asam amino PST harus sesuai
dg kebutuhan. Manusia memerlukan rasio asam amino
tertentu. [Protein] PST bervariasi tergantung dari
spesies mikroba yang digunakan, biasanya PST ideal
jika menggunakan campuran dari 2/3 mikroorganisme.
Tipe mikroorganisme
Khamir
Bakteri
Ganggang
Kapang
%protein
50-55
50-80
20-80
15-45
5
5/7/2015





Faktor teknologi pangan : pencucian, dehidrasi,
pemanasan untuk mematikan sel => warna, aroma,
tekstur, kelarutan, daya racun
Faktor sosial : PST mengandung asam nukleat tinggi =>
asam urat, gangguan ginjal, solusi :heat shock untuk
memecahkan RNA
Faktor ekonomi : terkait dengan kebutuhan bahan baku
Faktor penunjang : kecepatan dan kemampuan tumbuh,
mudah pemeliharaan kulturnya, medianya sederhana,
kandungan protein dan kualitas gizinya baik.
Prinsip dasar : setiap mikroorganisme yang mampu
tumbuh dg menggunakan selulosa sebagai sumber
karbon dapat digunakan dalam produksi PST
Organisme
Substrat
Kcptn tumbuh Kand.protein
(/jam)
(%)
Bakteri :
Cellulomonas sp
Actinomyces sp
Thermomonaspora fusca
Bagase
Serat, limbah pakan
Pulp kayu
0,15-0,23
0,2-0,3
0,03
55
50
59
Kertas koran
Limbah kertas
Kertas koran
Bubuk kayu dg
perlakuan
0,03
0,03
0,03
0,02-0,1
30
20-40
Kapang:
Myrothecium verrucaria
Aspergillus fumigatus
Trichoderma viridae
Chaetomium cellulolyticum


Cellulomonas sp : aerob mesofilik, suhu
optimum 34oC, pH optimum 6,6 =>dpt
tumbuh baik pada bahan berselulosa, tetapi
sangat lambat pada lignoselulosa asli, kultur
lebih stabil dan tumbuh lebih baik jika
dicampur dg khamir/bakteri penghasil
selobiose
Actinomyces sp: termofilik, suhu opt 55oC,
pH 7,5-7,8, dapat menyerang bahan
berlignoselulosa tanpa perlakuan&dapat
memecah lignin
6
5/7/2015



Penerimaan masyarakat kurang ~ warna,
aroma, rasa, tekstur, performansi, kebiasaan,
daya racun
Jika ada sel hidup => dihasilkan asam
nukleat&purin lain => jika terserap akan
menjadi asam urik => menyebabkan penyakit
ginjal
Efek jangka panjang klorofil ganggang :
diare, alergi, malnutrisi, dsb
7
5/7/2015










Aspergillus niger : menghasilkan selulase dan
amiloglukosidase.
Bagase : sisa batang tebu yg telah diperas
niranya.
Dinding sel bagase mengandung
hemiselulosa, selulosa dan lignin.
Komposisi kimia bagase : protein 3,1%, lemak
1,5%, serat kasar 34,9%, ekstrak bebas N
51,7% dan abu 8,8%.
Ampas tebu kering =>digiling =>dicampur
dg NaOH 2% (1:3) => pemanasan 121oC~30
menit, pencucian sampai pH netral =>
pengeringan 105oC ~ 10 jam => siap
menjadi sumber C
Penggilingan : size reduction
Delignifikasi : memecah lapisan lignin dan
hemiselulosa, mengurangi derajat
kristalisasi selulosa (melunakkan kristal
selulosa), misalnya dg : NaOH, H2O2, H2SO4,
dsb.
Nutrien mineral dalam bentuk larutan pekat
(NaH2PO4, CaCl2, KCl, MgCl2, bacto pepton) +
substrat bagase (1:1) => sterilisasi
Inokulasi dengan spora A. niger (10 v/b) yg
sebelumnya telah disegarkan pada agar
miring ~4 hari
Inkubasi pada suhu kamar (25-28oC)
8
5/7/2015

Substrat yg telah ditumbuhi kapang =>
+0,1% Tween 80 => +air 10x berat substrat
=> pengadukan & pengocokan
=>penyaringan => sentrifuse (2000 rpm~20
menit) => filtrat
9
Download