KAYU Kayu berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat yang agak berbeda, jika dibandingkan bagian ujung dan pangkalnya. Sifat Umum Kayu - Dalam hubungan itu maka ada baiknya jika sifat-sifat kayu tersebut dipahami lebih dahulu sebelum kayu dipergunakan sebagai bahan bangunan, industri kayu maupun sebagai perabotan rumah. Sifat yang dimaksud antara lain berkaitan dengan sifat-sifat anatomi kayu, sifat fisik, sifat mekanik dan juga sifat kimianya KEKURANGAN DAN KELEBIHAN KAYU Kelebihan : -Bahan Alami yang dapat diperbaharui -Kuat tarik yang tinggi -Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna. -Memberi efek hangat. -Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah. -Dapat meredam suara. Kekurangan : -Mudah menyerap air. -Mudah mengalami kembang-susut -Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca. -Rentan terhadap rayap. SIFAT-SIFAT UMUM KAYU Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial Kayu terdiri dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan hemiselulosa (unsur karbohidrat) serta berupa lignin (non-karbohidrat).Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifatsifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial dan radial). Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam dinding sel, bentuk menajang selsel kayu dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal dan horisontal pada batang pohon. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara sekitarnya Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar, terutama bila kayu dalam keadaan kering. SIFAT FISIK KAYU Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah; berat jenis keawetan alami warna higroskopis berat dan kekerasan 1. BERAT JENIS KAYU Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara minimum 0,20 hingga 1,28. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Kekuatan kayu berbanding lurus dengan berat jenisnya. Kayu yang berat jenisnya besar kekuatannya pun besar. Sebaliknya, semakin ringan suatu berat jenis kayu, maka kekuatannya akan berkurang. Berat jenis antara lain ditentukan oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori. Berat jenis diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. Umumnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur atau kering udara dan volume kayu pada posisi kadar air tersebut. 2. KEAWETAN ALAMI KAYU Keawetan kayu didefinisikan sebagai ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan makhluk lainnya dalam jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat didalam kayu (zat ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak sampai masuk dan tinggal didalamnya serta merusak kayu. Misalnya kayu jati memiliki tectoquinon, kayu ulin memiliki silika dan lain-lain. Sehingga jenis-jenis kayu ini mempunyai cukup keawetan secara alam Klasifikasi kayu di Indonesia membagi tingkat keawetan kayu kedalam 5 kelas. 3. WARNA KAYU Kayu mempunyai warna yang bermacam-macam. Kayu yang berwarna putih misalnya kayu jelutung, kayu kempas dan renghas bewarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh zatzat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Ada banyak faktor yang mempengaruhi warna kayu, antara lain: tempat didalam batang, umur pohon dan kelembaban udara. Kayu tersa umumnya memiliki warna yang lebih jelas atau lebih gelap daripada warna bagian kayu gubal. Kayu yang umurnya lebih tua umumnya berwarna lebih gelap daripada kayu yang muda dari jenis yang sama. Kayu yang kering berbeda pula warnanya dengan kayu yang basah. Demikian pula kayu yang lama berada diluar kelihatan lebih gelap atau lebih pucat warnanya daripada kayu yang segar dan kering udara. 4. HIGROSKOPIS Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu suatu sifat yang dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban.Sifat higroskopik ini merupakan suatu petunjuk bahwa kelembaban kayu sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara sekitarnya pada suatu saat tertentu. Makin lembab udara disekitarnya maka makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan air pada kayu seperti ini dinamakan kandungan air kesetimbangan (EMC=Equilibrium Moisture Content) masuknya air kedalam kayu itu, maka berat kayu akan bertambah. Selanjutnya masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu basah atau kering. Akibatnya kayu itu akan mengembang atau menyusut. 5. TEKSTUR DAN SERAT Tekstur ialah ukuran relatif sel-sel kayu. Pada dasarnya yang dimaksud dengan sel kayu adalah serat-serat kayu. Jadi dapat dikatakan bahwa tekstur adalah ukuran relatif dari serat-serat kayu. Serat kayu merupakan bagian dari kayu yang menyangkut sifat kayu yang menunjukan arah umum sel-sel kayu didalam kayu terhadap sumbu batang pohon asal potongan tadi. Arah serat kayu dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. 6. KADAR AIR Kayu bersifat menyerap uap udara jika kandungan cukup banyak, sebaliknya jika udara disekitarnya kering, uap air akan dilepaskan oleh kayu. Hal ini mengakibatkan kandungan air didalam kayu tergantung kelembaban udara disekitarnya Pada kayu dikenal 3 tingkat kebasaan kayu yaitu : a) kayu basah yaitu kayu yang baru saja ditebang b) kayu kering udara yaitu kayu yang kandungan airnya sudah tetap sesuai dengan udara disekitarnya c.kayu kering mutlak/tungku/oven yaitu kayu yang dikeringkan didalam tungku pada suhu 150c sehingga semua airnya menguap keluar kadar air ditentukan dengan rumus : KADAR AIR = 𝐴−𝐵 𝐵 𝑥 100% Dengan A = berat kayu yang dihitung kadar airnya B = berat kayu setelah kering tungku Kayu yang masih basah kadar airnya dapat sampai 200% pada kayu ringan, dan sekitar 40% pada kayu berat. Adapun kadar air kayu kering udara antara 12%dan 20% BERAT DAN KEKERASAN KAYU Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang dikandung dan zat-zat ekstraktif didalamnya. Termasuk dalam katagori kelas berat misalnya kulim, sementara kayu bintangur termasuk dalam kelas agak berat. Kayu pinus dan balsa masuk dalam kelompok kayu yang beratnya ringan.Pada umumnya berat kayu berbanding lurus dengan kekerasannya. Kayu yang masuk dalam katagori berat biasanya karateristik fisiknya keras. Sebaliknya kayu yang ringan adalah kayu yang lunak. Cara menetapkan kekerasan kayu ialah dengan memotong kayu tersebut arah melintang danmencatat atau menilai kesan perlawanan oleh kayu itu pada saat pemotongan dan kilapnya bidang potongan yang dihasilkan. SIFAT MEKANIK KAYU Sifat sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan dari luar. Yang di maksud dengan muatan dari luar ialah gaya-gaya diluar benda yang mempunyai kecendrungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda.kekuatan kayu memegang peranan penting dalam penggunaan kayu untuk bangunan ,perkakas dan lain penggunaan. KEKUATAN TARIK Kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu tsb. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah pada sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegaklurus arah serat lebih kecil dari kuat tarik sejajar serat dan keteguhan tarik ini mempunyai hubungan dengan ketahanan kayu terhadap pembelahan KEKUATAN TEKAN Kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu tsb dipergunakan utk suatu konstruksi. Ada 2 mcm; kuat tekan sejajar dan tegak lurus arah serat. Kuat tekan sejajar > tegak lurus arah serat. Kuat tekan sejajar menetukan kemampuan kayu dalam menahan beban. KEKUATAN GESER Kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tsb bergeser atau bergelincir dari bagian lain didekatnya Ada 3 macam gaya geser yaitu; gaya geser sejajar arah serat, tegak lurus arah serat dan keteguhan geser miring. Kuat geser tegaklurus serat > sejajar arah serat KEKUATAN LENTUR Kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha untuk melengkungkan kayu atau untuk menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipikul oleh kayu tsb, misalnya blandar. Keteguhan lengkung statik (kekuatan menahan gaya yang mengenainya secara perlahan lahan) dan keteguhan lengkung pukul (secara mendadak) KEKUATAN BELAH Kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Tegangan belah adl tegangan yg terjadi krn adanya gaya yg berperan sebagai baji. Keteguhan belah yg rendah cocok utk pembuatan sirap atau kayu bakar. Sementara keteguhan belah yang tinggi sangat baik utk pembuatan kerajinan ukir-ukiran seperti patung dan hiasan dinding. SIFAT KIMIA KAYU Komponen kimia mempunyai arti penting karena akan menentukan kegunaan suatu jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak. Menentukan pengerjaan dan pengolahan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal Komponen Kimia Kayu Unsur Karbohidrat; selulosa dan hemiselulosa Unsur Non-karbohidrat; lignin Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan yang dinamakan zat ekstraktif Komposisi Unsur Kimia Dalam Kayu Karbon: 50% Hidrogen: 6% Nitrogen: 0,04 – 0,10 % Abu: 0,20 – 0,50 % Sisanya adalah Oksigen SELULOSA Bahan kristalin utk membangun dinding sel. Selulosa merupakan bahan dasar yg penting bagi indistri yg memakai selulosa sebagai bahan baku, misalnya; pabrik kertas, pabrik sutera tiruan, dlsb. LIGNIN Bagian yg bukan karbohidrat sbg persenyawaan kimia yg tidak berstruktur. Lignin terletak terutama dalam lamela tengah dan dinding primer. Kadar lignin pada kayu gubal lebih tinggi daripada kayu teras (kadar selulosa sebaliknya) HEMISELULOSA Semacan selulosa berupa persenyawaan dgn molekul-molekul besar yg bersifat karbohidrat. Zat Ini Terdapat Sebagai Bahan Bangunan Dinding-Dinding Sel Dan Juga Sbg Bahan Zat Cadangan ZAT EKSTRAKTIF UMUMNYA MUDAH LARUT DALAM PELARUT SEPERTI; ALKOHOL, BENSIN DAN AIR. MEMILIKI ARTI PENTING BG KAYU KARENA: dapat mempengaruhi keawetan, warna, bau dan rasa; mempengaruhi proses pengerjaan kayu; bernilai penting bagi industri. KAYU DISUSUN OLEH : KELOMPOK III : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. I MADE SUKERTA I GUSTI KADEK NINDRA WARDANA I WAYAN WIRANATA JOHAN HIDAYAT JOKO MAIHISU WARSISTO LALU RIFKI RAMADAN MASKURIAH MUHAMAD ARIFIN NOVAL DWI CAHYO 22 21 23 24 25 26 27 29 30 SMKN 3 MATARAM 2015