ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) VII. Pertimbangan untuk ART pada bayi yang pernah terpajan ARV ART pada bayi terpajan ARV melalui intervensi untuk mencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi Bila seorang ibu sudah menerima ARV selama kehamilan, baik untuk mencegah penularan virus pada bayinya atau untuk penyakit si ibu sendiri, ada kemungkinan bahwa si bayi terinfeksi dengan virus yang resistan terhadap obat. Lagi pula, resistansi baru dapat terjadi pada bayi terinfeksi yang terpajan pada ARV yang dipakai untuk pencegahan (yaitu unsur bayi dari tindakan PMTCT) sebelum status infeksi si bayi diketahui. Masalah ini terutama terjadi bila NVP atau 3TC pernah dipakai, sendiri atau sebagai unsur rejimen dua obat, untuk PMTCT, karena mutasi tempat tunggal dikaitkan dengan resistansi untuk kedua obat itu (89, 90). Pada HIVNET 012, setelah dosis tunggal NVP, 46% bayi terinfeksi mempunyai mutasi terkait NNRTI (terutama mutasi Y181C, yang tidak selalu terkait dengan resistansi silang pada EFV). Seperti diamati pada ibu, mutasi ini mulai hilang setelah beberapa waktu tetapi mungkin tertahan sebagai populasi virus minor (89). Tidak diketahui apakah pilihan ARV harus diubah untuk bayi yang terpajan ARV yang dipakai untuk PMTCT. Penelitian pada anak sedang dilakukan (yaitu penelitian NEVEREST di Afrika Selatan dan Botswana) atau direncanakan (yaitu PACTG 1060 berbagai negara), seperti juga pada para ibu, untuk menyelidiki apakah profilaksis NVP dosis tunggal mempengaruhi ART yang dimulai nanti dengan rejimen berdasarkan NNRTI. WHO mengaku bahwa penelitian ini mendesak. Namun, sehingga ada data yang dapat menjawab pertanyaan ini secara ketat, anak yang membutuhkan ART dan pernah menerima NVP dosis tunggal atau 3TC sebagai bagian PMTCT harus dianggap memenuhi persyaratan untuk rejimen berdasarkan NNRTI dan akses mereka pada terapi yang menyelamatkan jiwa tidak boleh ditolak. Pajanan ARV terus-menerus akibat ART ibu pada bayi yang disusui Masukan ARV pada ASI pada ibu yang berlaktasi belum diukur untuk kebanyakan ARV. Walaupun beberapa ARV, misalnya NVP, AZT dan 3TC diketahui berada di ASI, kepekatan dan jumlah obat yang ditelan oleh bayi pasti tidak cukup untuk mencapai tingkat terapeutik (30, 81). Oleh karena itu, bila bayi yang disusui begitu sakit sehingga membutuhkan ART, pemberian ART dengan takaran pediatrik baku harus dimulai tidak memandang apakah ibunya memakai ART, tetapi sebaiknya dipertimbangkan apakah si bayi membutuhkan pemantauan lebih ketat untuk toksisitas. Karena ASI memberi banyak manfaat, harus didorong agar si bayi terus disusui. Tambahannya, ada mungkin bahwa penelanan tingkat beberapa ARV dengan tingkat subterapeutik oleh bayi yang disusui dapat mengakibatkan perkembangan resistansi pada virus si bayi, dengan demikian mengurangi efektivitas rejimen pediatrik yang diresepkan, tetapi saat ini belum ada data yang cukup untuk memberi usulan. Boks 6. Rangkuman usulan mengenai ART untuk bayi dan anak terpajan pada obat ARV [B(IV)]* • Bayi yang terpajan pada ARV untuk mencegah penularan dari ibu-ke-bayi, unsur ibu atau bayi, dan/atau • Bayi yang disusui yang terpajan pada obat ARV karena ART pada ibu ⎫ ⎬ ⎭ harus dianggap memenuhi persyaratan untuk rejimen 2 NRTI + 1 NNRTI yang baku lini pertama, dengan memakai takaran dan kriteria seperti ditunjukkan pada Bagian V dan VI. Penelitian dibutuhkan secara mendesak untuk mengidentifikasikan kemanjuran ART pada bayi dengan pajanan sebelumnya atau masih pada ARV. * Kekuatan usulan/tingkat bukti. Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/