ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) XVI. Kepatuhan pada ART Kepatuhan berhubungan dengan tanggapan klinis dan virologis pada terapi di antara bayi dan anak (158-160). Penelitian tentang kepatuhan terhadap obat pada pasien dewasa di negara Barat memberi kesan bahwa tingkat kepatuhan terhadap obat yang lebih tinggi berhubungan dengan hasil virologis dan klinis yang lebih baik dan bahwa angka lebih dari 90% diidamkan agar memaksimalkan manfaat ART (161, 162). Oleh karena itu, adalah penting untuk memusatkan perhatian pada memaksimalkan kepatuhan agar memastikan kemanjuran rejimen ARV jangka panjang dan meminimalkan munculnya resistansi terhadap obat. Pengalaman menunjukkan bahwa dapat sangat sulit tetap patuh pada rejimen obat harian, terutama selama waktu jangka panjang. Berbagai pendekatan untuk mendukung dan meningkatkan kepatuhan pernah diselidiki dan mulai diuji coba di negara Barat. Sebagaimana ART semakin tersedia untuk anak di rangkaian terbatas sumber daya, perhatian pada kepatuhan akan tidak kalah penting. Lagi pula berbagai masalah program menimbulkan kendala pada kepatuhan terhadap pengobatan yang optimal dan mungkin harus dihadapi. Kepatuhan di antara anak adalah tantangan khusus karena faktor terkait anak, pengasuh, obat, dan hubungan antara faktor ini. Kekurangan bentuk obat pediatrik, rasanya yang tidak enak, banyak pil atau volume sirop, dosis yang sering, aturan makan dan efek samping dapat menghambat penggunaan obat yang dibutuhkan secara berkala. Lagi pula pengobatan anak yang sukses membutuhkan komitmen dan keterlibatan pengasuh yang bertanggung jawab. Hal ini mungkin sangat rumit bila satuan keluarga dirombak akibat kesehatan yang buruk atau keadaan ekonomis. Ibu anak terinfeksi HIV sering juga terinfeksi sendiri, dan perawatan untuk anak dapat kurang optimal akibat masalah kesehatan ibu. Sebaiknya pengasuh sekunder (cadangan) yang sudah diberi informasi dilibatkan dalam perawatan anak terinfeksi HIV. Tambahan, pengasuh sering ragu dengan pengungkapan status HIV-nya pada anggota keluarga lain, teman atau sekolah, dengan demikian membatasi pilihan anak untuk mencari dukungan. Akhirnya pemahaman mengenai bagaimana tahap perkembangan anak mempengaruhi sifat kerja sama si anak dengan pemberian obat secara berkala akan membantu menuntun perencanaan dan dukungan pada proses. Upaya untuk mendukung dan memaksimalkan kepatuhan harus mulai sebelum permulaan terapi (163). Perkembangan rencana kepatuhan dan bimbingan pada anak dan pengasuhnya adalah langkah awal yang penting. Bimbingan awal harus meliputi informasi tentang HIV dan riwayat hidupnya, manfaat dan efek samping obat ARV, bagaimana obat harus dipakai dan pentingnya untuk tidak melupakan satu dosis pun. Bila obat dicampur dengan makan, penting semua makan dikonsumsi agar memastikan diberikan dosis yang penuh. Terutama untuk anak muda, mungkin harus dipakai cara lain, termasuk cicip obat, latihan mengenai mengukur sirop, dan bagaimana menelan pil. Waktu pilih rejimen, pembuat kebijakan dan perencana program harus mempertimbangkan cara untuk meminimalkan jumlah pil dan/atau volume sirop serta frekuensi dosis, menghindari aturan makan, apakah dapat dipakai FDC dan ketersediaan blister pack atau bentuk ketersediaan obat lain yang dapat membantu. Penyesuaian ART dalam pola hidup anak (dan/atau pengasuh) atau, bila mungkin dan sesuai, menyamakan rejimen obat anak dengan rejimen orang dewasa dalam keluarga, serta persiapan untuk efek samping yang umum dan tidak berat, dapat memudahkan kepatuhan yang berhasil. Kepatuhan selama hari dan minggu pertama terapi dapat sangat penting untuk keberhasilan rejimen jangka panjang, terutama untuk beberapa kombinasi ART dengan risiko lebih tinggi akan mengembangkan resistansi. Bila anak berhenti penggunaan (sengaja atau tidak sengaja) obat ARV dalam rejimen lini pertama, harus dipahami bahwa unsur NNRTI mempunyai masa paro beberapa hari lebih lama daripada masa paro unsur NRTI. Oleh karena itu, penghentian terapi lini pertama secara tiba-tiba atau berkala menghasilkan tingkat NNRTI yang subterapeutik selama Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/ XVI. Kepatuhan pada ART beberapa hari, yang dapat menyebabkan perkembangan virus yang resistan terhadap NNRTI secara dini. Jadi adalah sangat penting untuk menekankan kebutuhan akan memakai obat ARV secara konsisten dengan rejimen lini pertama yang mengandung NRTI dan NNRTI. Adalah jelas bahwa harus ada ketersediaan obat tanpa gangguan baik pada layanan kesehatan dan di tingkat rumah tangga. Penilaian dan dukungan kepatuhan terus-menerus adalah unsur sangat penting pendekatan proaktif pada ART. Penilaian kepatuhan harus menjadi perhatian semua petugas layanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan untuk anak. Penilaian harus dilakukan kapan saja ada kunjungan pada pusat kesehatan agar mengenal anak yang membutuhkan dukungan terbesar atas kepatuhan. Namun pengukuran kepatuhan mungkin sulit, terutama pada anak. Cara kuantitatif umumnya dipakai (tanya pada anak atau pengasuh berapa dosis obat dilupakan dalam 3, 7 atau 30 hari terakhir) tetapi jawabannya mungkin tidak mencerminkan kepatuhan yang benar sebagaimana anak dan pengasuh menjadi sadar bahwa adalah lebih baik secara sosial untuk melaporkan kepatuhan 100 persen. Penilaian kualitatif kepatuhan dapat secara lebih efektif mengenal hambatan terhadap penggunaan obat secara optimal, tetapi cara ini dapat menjadi lebih sulit dan meluangkan lebih banyak waktu. Penilaian kuantitatif umumnya berfokus pada mendapatkan penjelasan mengenai kendala terhadap kepatuhan atau persoalan yang dihadapi. Lagi pula penilaian kepatuhan dapat diperumit oleh laporan yang berbeda antara anak dan pengasuh, serta ketersediaan informasi yang terbatas bila pengasuh yang mengantar anak ke klinik tidak bertanggung jawab atas mengawasi penggunaan ART (164). Peninjauan rekam farmasi serta hitungan pil dapat memberi informasi yang berharga tentang kepatuhan. Tes viral load dapat dipakai untuk menilai kepatuhan tetapi kurang mungkin tersedia secara luas di rangkaian sumber daya terbatas saat ini, dan ada cara yang mahal untuk memantau kepatuhan. Selain penilaian kepatuhan, dukungan secara terus-menerus terhadap kepatuhan adalah unsur yang sangat penting untuk pengobatan yang berhasil. Alat bantuan yang praktis, termasuk penggunaan kalendar, kotak pil, blister pack dan semprit yang ditempel label. Terapi diawasi langsung dan penggunaan pendukung sebaya atau pasangan pernah berhasil dalam beberapa rangkaian tetapi hanya sedikit deketahui mengenai kegunaannya pada populasi pediatrik. Dukungan komunitas dan psikologis dapat sangat penting untuk pengasuh sama seperti untuk anak sendiri; kelompok dukungan sebaya dapat terutama bermanfaat untuk para ibu dengan anak kecil yang memakai ART. Kepatuhan dapat berubah-ubah sebagaimana waktu berjalan: para keluarga mungkin mengalami masa dengan kepatuhan sangat tinggi dan masa lain waktu kepatuhan menurun, sering kali karena perubahan pada keadaan hidupnya. Kepatuhan juga dapat menurun sebagaimana si anak menanggapi terapi, kesehatannya membaik, dan dorongan untuk memakai obat setiap hari menurun. Masalah program juga dapat mempengaruhi kepatuhan pediatrik dan harus dipertimbangkan sebagaimana program diperluas untuk memberi ART pada anak. Persoalan dengan kepatuhan antara anak, pengasuhnya dan remaja (terutama mereka dengan transisi perawatan) harus diawali; masalah ditemukan pada setiap tingkat sistem layanan kesehatan yang terlibat dalam pemberian ART. Akses secara terus-menerus pada obat ARV yang gratis serta perkembangan sistem manajemen peramalan, pembelian dan pembekalan yang berfungsi dengan baik adalah unsur penting program pengobatan pediatrik. Bentuk obat yang terbatas saat ini untuk anak merupakan kendala yang bermakna pada kepatuhan optimal. Oleh karena itu, perkembangan bentuk obat yang cocok untuk pergunaan oleh bayi dan anak muda sangat didorong. XVI–2