MODUL PERKULIAHAN Distinctive Strategy Management Balance scorecard Langkah2 pembuatan matrix strategi, SWOT Matrix, SPACE Matrix, BCG Matrix, I.E Matrix, Grand Strategy Matrix Fakultas Program Studi Modul Pasca Sarjana Magister Manajemen 09 Abstract Kode MK Disusun Oleh xxxxxxxx DR.H. Triyanto Ir. MBA Kompetensi Dalam modul 9 ini akan dipelajari beberapa alat /tool yang dapat digunakan untuk menetapkan strategy apa yang mungkin dapat diberlakukan dalam mengimplementasikan pada waktunya. Dengan balance scorecard akan dapat diperoleh output yang dapat membantu para pembuat rencana mulai dari perspektif learning and growth sampai perspektif keuangan. Dengan demikian akan dengan mudah diketahui variable yang perlu direncanakan mulai dari pembobotan sampai program dan prosedur. Dalam modul ini juga dapat dipelajari bagaimana menganalisa melalui SWOT, BCG, I.E.matrix dll sehingga akan mempermudah bagi perencana mengetahui posisi bisnisnya saat ini dimana dan harus kemana diarahkan. ‘15 2 Pengantar Bis Dosen Pengampu Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa akan dapat dengan mudah membuat perencanaan bisnis , karena dengan mencoba tool ini dan ditrapkan pada tempat dimana mahasiswa saat ini bekerja akan dapat menambah ketrampilan serta keahlian mahsiswa dalam membuat rencana bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1.Balanced Scorecard Seperti yang telah dijelaskan didepan bahwa dalam implementasi strategi selalu dijumpai tantangan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan akibat dari kurang dapatnya perusahaan mengkombinasikan adanya banyak ide yang muncul dari lintas fungsi . Oleh karena itu maka muncul konsep Balanced Scorecard dari Robert S Kaplan dan David P Norton , yang digunakan untuk mengantisipasi kekurangan2 tersebut yang bersal dari analisis financial . Dalam BSC selain memberikan kerangka yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan misi perusahaan, ukuran ukuran yang ada pada BSC memberikan gambaran yang menyeluruh pada aspek aspek penting lainnya yakni pelanggan, Proses bisnis dan SDM ( pembelajaran dan pertumbuhan). Kaplan dan Norton menyebut BSC dapat berfungsi sebagai dashboard atas kinerja perusahaan sehingga managemen dengan mudah dapat memantau. Gagasan BSC pertama kali muncul sekitar tahun 1992, saat Kaplan dan Norton,menulis artikel Balanced Scorecard : Measures that drives performance di Harvard Business Review. Dimana artikel ini berisikan gagasan tentang bagaimana seharusnya perusahaan mengukur kinerja organisasinya. Pada saatnya, umumnya perusahaan hanya mengandalkan pengukuran financial, seperti pengembalian atas investasi (ROI) atau Pendapatan per saham (earning per share) , namun bagaimana aspek operasionalnya ternyata sulit terlihat seperti (a) bagaimana mengukur anggapan pelanggan pada perusahaan seperti masa pembuatan produk hingga ke konsumen, mutu, kinerja dan layanan serta biaya dimana semuanya tersebut masuk dalam katagori yang disebut dengan perpektif konsumen (customer perspectives)., (b) bagaimana perspective bisnis internalnya yaitu menjelaskan mengenai proses dan kompetensi yang paling penting yang harus dimiliki serta menentukan ukuran , waktu siklus, kecakapan karyawan dan produktivitasnya. ( c) bagaimana caranya agar perusahaan selalu menciptakan nilai dan meningkatkannya dengan cara memonitor kemampuan perusahaan meluncurkan produk baru, menciptakan nilai lebih tinggibagi pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasi yang biasa disebut dengan perspektif inovasi dan pemebelajaran ( innovation and learning perspective) dan (d) harus mempunyai ukuran untuk arus kas, pertumbuhan penjualan, Pendapatan operasi bagi setiap divisi, dan ‘15 3 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id meningkatkan pangsa pasar dari segmen serta return on equity sekaligus , yang ini berarti perusahaan akan meningkatkan nilai pemegang saham. Demikian kerja dari pada balanced scorecard dimana semua aspek dapat diukur dengan cermat, sehingga managemen perusahaan dapat berharap pada perilaku manager dan karyawan secara keseluruhan. Oleh karena itu balanced scorecard adalah serangkaian pengukuran yang memberikan managemen pandangan yang cepat tapi juga komprehensif tentang bisnisnya. Sisi financial tidak dilupakan, tapi ditambah dengan pengukuran operasi pada kepuasan pelanggan , proses internal dan aktivitas inovasi, serta pengembangan organisasi. “SCORECARD” adalah: Kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance organisasi dan juga untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan ● Balanced Score Card : Konsep manajemen yang membantu menerjemahkan “strategi” “tindakan” ke dalam Dikembangkan di awal 1990-an oleh Robert Kaplan dan David Norton, sebagai upaya untuk memantau pencapaian tujuan organisasi, tidak hanya dari perspektif (a) finansial, melainkan dari (b) perspektif pelanggan, ( c) penyempurnaan proses internal, serta (d) pembelajaran dan inovasi (pertumbuhan) BSC adalah sebagai alat manajemen, suatu sistem pengukuran dan juga sistem manajemen kinerja, yang mampu membantu berbagai organisasi untuk merencanakan, memfokus, dan mengelola strateginya (Jeny Marmen) BSC adalah suatu sistem manajemen stratejik yang berbasis pengukuran (measurement), menetapkan aktivitas-aktivitas dalam suatu strategi, dan memonitor kinerja strategi tersebut dalam mencapai tujuannya. - ‘15 4 Pengantar Bis Dosen Pengampu (Robert Kaplan dan David Norton) Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setiap Perspektif memiliki4 komponen penting : 1. Tujuan (Objectives) 2. Ukuran / Indikator (Measures) 3. Target 4. Inisiatif / Langkah/Upaya (Initiatives) Keempat komponen utama ini diterjemahkan dan diarahkan oleh VISION dan STRATEGY Sebagai gambaran lengkapnya dapat dilihat uraian seperti berikut : a. Perspektive Pelanggan , bagaimana pelanggan melihat perusahaan kita ? Perspektif ini dianggap yang paling penting, karena kepuasan pelanggan adalah awal dari dapat tidaknya bertahan perusahaan. Ada 4 ( empat) katagori yang penting dalam perspektif ini adalah waktu , mutu, kinerja, dan layanan serta biaya. Waktu lead time, diukur mulai dari perusahaan menerima pesanan hingga saat produk yang dipesan diserahkan . Mutu berbicara tentang tingkat kesalahan atau barang salah atas produk yang dihasilkan yang diukur olah konsumen. Manajer harus dapat merumuskan dengan baik, ukuran seperti yang harus mereka kenakan pada aspek aspek diatas. Misalnya seperti apa yang dianggap “on time” oleh pelanggan. Kalauperlu perusahaan menyewa pihak ketiga untuk menjamin anggapan konsumen atas berbagai dimensi ukuran atas valid dan dapat dijadikan landasan. ‘15 5 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perspektive Finansial Tujuan Mengukur -Bertahan -Arus Kas -Sukses Pertumbuhan Bagaimana pelanggan melihat kita Bagaimana kita dilihat pemegang saham penjualan dan pendapatan operasi divisi -Makmur -Meningkatkan pang Dalamhal apa hrs unggul Sa pasar dan ROCE Perspektive Pelanggan Tujuan Perspektif Innovasi & Pembelajaran Mengukur Tujuan Mengukur -Produk baru Persentase penjualan -Keunggulan Waktu untuk -Pasokan yang dari produk baru -teknologi megembangkan -Fokus generasi berikutnya responsif Penyerahan yg tepat waktu produk -Kemitraan dgn Jumlah upaya kerja -Waktu hadir dgn pelanggan sama dipasar Persentase produk yg setara 80% Perspektive Bisnis Internal Tujuan Mengukur -Kermampuan Kecanggihan -tehnologi manufaktur -Keunggulan dibandingkan Manufaktur pesaing -Peluncuran Siklus waktu,biaya produk baru unit Peluncuran aktual dibanding rencana ‘15 6 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Apakah kita menciptakan nilai secara berkelnjutan b.Perspektif Bisnis Internal. Kalau perusahaan ingin ada jaminan kepuasan pelanggan maka perusahaan harus memulainya dari urusan internal karena dalam proses yang terjadi keseluruhanya akan memenuhi harapan pelanggan. Meskipun demikian selalu ada aspek aspek kriikal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan harus diperhatikan oleh perusahaan. Disinilah perspektif bisnis internal melakukan aksinya, dimana perusahaan harus melakukan idenifikasi dan memutuskan kompetensi inti perusahaan, dan teknologi yang menjamin kepuasan pelangan, proses yang akan membuat perusahaan unggul. Pada aspek aspek inilah ukuan ukuran harus dibuat oleh perusahaan. Dukungan system informasi bisa dikatakan sangat vital untuk kesempurnaan pengukuran. Perusahaan dapat segera mendeteksi pada aspek aspek mana perusahaan masih perlu ditingkatkan. Misalnya, pada ukuran penyerahan bar ang tepat waktu masih mengecewakan, manager bisa segera melihat dibalikpengukuran ini hingga diatur sedemikian rupa menjadi lebih detail. c.Perspektif Innovasi dan Pembelajaran, Perusahaan harus menyadari berbagai ukuran yang dibuat untuk perspektif kepuasan pelangan dan perspektif bisnis internal, harus selalu dinamis.Kondisi persaingan dan tuntutan pelanggan akan membuat target target yang ditetapkan harus selalu berubah dan ditingkatkan. Perusahaan dituntut untuk terus mengembangkan dan meningkatkan berbagai kinerjanya. Perspektif ini berbicara tentang kemampuan perusahaan untuk berinnovasi, meningkatkan dan belajar sejalan dengan nilaI nilai yang ditawarkan perusahaan. Artinya melalui penawaran baru, penciptaan baru bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasilah perusahaan bisa memperoleh pasar yang baru, yang membuat perusahaan beroperasi secara langsung. Dengan inovasi ukuran ukuran seperti seberapa cepat perusahaan mengembangkan tawaran/produk baru, proses kerja secara internal juga harus dikembangkan. Aspek pembelajaran sangat erat ‘15 7 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kaitannya dengan pengembangan hal hal yang baru misalnya perusahaan belum mempunyai rujukan, baik secara internal maupun eksternal. Kondisi ini akan menyebabkan ada kesalahan atau penyimpangan , masalahnya adalah sejauh mana kesalan tadi berdanpak pada pengembangan yang terjadi. d. Perspektif Finansial. Perspektif financial adalah ukuran yang relative sudah cukup lama dikenal oleh perusahaan perusahaan. Pada dasarnya kinerja pemasaran memberikan indikasi perumusan dan implementasi perusahaan berkontribusi peningkatan laba yang diperoleh. Kinerja perusahaan terkait dengan kemampulabaan (profitabilitas), pertumbuhan (growth), dan nilai pemegang saham.Dari sekian banyak kelebihan pengukuran financial, salah satu yang dikritik oleh mekanisme balanced scorecard adalah biasanya ukuran yang ada fokusnya kemasa lalu (backward looking), sehingga tidak mampu untuk merefleksikan penciptaan nilai untuk dimasa datang. Sedanglan dengan balanced scorecard diharapkan perusahaan dapat mengaitkan tiga perspektif sebelumnya, yaitu perspektif kepuasan pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif inovasi dan pembelajaran dengan kinerja financial. Dengan perspektif financial, maka aspek lainnya yang dianjurkan dalam BSC adalah keterlibatan managemen puncak. Kadang kadang dalam pengukuran kinerja keuangan tradisional maka urusannya hanya dilakukan oleh manager fungsional. MANFAAT BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA ● Penilaian Kinerja dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk: – Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien dengan cara memotivasi karyawan – Membantu pengambilan keputusan dalam hal promosi, pemberhentian, mutasi dll. – Mengidentifikasi pengembangan dan kebutuhan diklat karyawan – Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bgmn atasan menilai kinerja mereka ‘15 8 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id – Menjadi dasar bagi pemberian reward ataupun punishment . BALANCED SCORECARD SEBAGAI KERANGKA KEBERHASILAN IMPLEMENTASI STRATEGI. Balanced Score Card merupakan : Mekanisme yg menerjemahkan Strategi ke terminologi operasional dan - mengkomunikasikannya ke seluruh organisasi - Sistem manajemen yg mengelola dan memfokus pada Strategi - Mekanisme yg dapat mendesain proses kegiatan kunci yg mampu mengungkit daya dorong Strategi Mekanisme yg menyelaraskan antara Strategi dengan tujuan-tujuan individu - SCORECARD HARUS DAPAT MENJAWAB 4 PERMASALAHAN 1. Dapatkah organisasi secara berkelanjutan melakukan perbaikan teknologi dan karyawan serta menciptakan nilai? ( Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan / inovasi) 2. Apa yg dilakukan organisasi untuk menghasilkan produk yg lebih baik? ( Perspektif proses bisnis internal) 3. Bagaimana pelanggan memandang hasil produk, apakah sesuai dengan yg diinginkan? ( Perspektif pelanggan) 4. Bagaimana upaya yg dilakukan untuk memberikan yg terbaik pada pemilik usaha (negara, masyarakat)? ( Perspektif finansial) 2.Matrix Strategi Strategi sering didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan ketrampilan internalnya serta peluang dan risiko yang diciptakan oleh factor factor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima tehnik yang dapat digunakan dengan urutan sebagai berikut Matrix SWOT, Matrix Space, Matrix BCG, Matrix IE dan Matrix Grand Strategi . Alat alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokan factor factor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan ‘15 9 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kunci untuk menciptakan strategi alternative yang masuk akal, sebagai contoh perusahaan yang mempunyai kelebihan modal kerja (kekuatan internal) bisa mengambil keuntungan dari industry telepon seluler yang pertumbuhan tahunannya mencapai 20 % (peluang eksternal) dengan cara mengakuisisi Cellfone Inc sebuah perusahaan dlam industry telepon seluler.Tabel dibawah menunjukan pencocokan antara eksternal( peluang) dan internal(kelemahan/kekuatan) yang perlu penelaahan yang mendalam untuk dapat memilih strategi yang tepat. Faktor Internal Utama Faktor Eksternal Utama Strategi yang dihasilkan Kelebihan kapasitas Pertumbuhan kerja (kekuatan industry tahunan selluler Mengakuisisi Cellfone Inc sebesar 20% (peluang internal) eksternal) Kapasitas yang tidak memadai (kelemahan Keluarnya dua pesaing asing internal) utama dari industry(peluang Menjalankan integrasi horizontal dengan cara eksternal) membeli fasilitas pesaing Litbang yang kuat (kekuatan internal) Berkurangnya jumlah orang dewasa muda ( ancaman eksternal) Mengembangkan produk baru untuk orang dewasa tua Aktivitas serikat kerja Semangat kerja karyawan yang rendah yang kuat (ancaman eksternal) (kelemahan internal) Mengembangkan paket tunjangan karyawan yang baru Setiap organisasi , apakah militer, berorientasi produk, orientasi jasa, pemerintahan atau olahraga, harus mengembangkan dan menjalankan strategi yangbtepatbdan berhasil. Serangan yang bagus tanpa pertahanan yang baik atau sebaliknya, biasanya mengakibatkan kekalahan. Mengembangkan gahgasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dapat dianggap sebagai sebuah ‘15 10 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id serangan, sementara strategi yang dirancang untuk memperbaiki kelemahan sembari menghindari dari ancaman bisa diistilahkan sebagai pertahanan. Setiaporganisasi memiliki peluang dan ancaman ekternal serta kekuatan dan kelemahan internalyang dapat dipelajari untuk merumuskan strategi alternative yang masuk akal. a) Matrix Kekuatan –Kelemahan –Peluang –Ancaman (SWOT). Matrix Kekuatan-Kelemahan- Peluang –Ancaman (SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manager mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan – peluang), Strategi ST (keku atan- ancaman) dan Strategi WT (kelemahan –ancaman). Mencocokan factor factor eksternal dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matrix SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada satupun paduan yang paling benar. Perhatikan table diatas bahwa strategi pertama adalah strategi SO, strategi kedua adalah strategi WO, strategi ketiga adalah strategi ST dan strategi keempat adalah strategi WT. Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan daripeluang eksternal. Semua manager tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk menambil keuntungan dari berbagai trend an kejadian eksternal. Secara umum organisasi akan menjalankan strategi WO, ST,atau WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan staretgi SO. Jika perusahaan mempunyai kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasi dan mengubahnya menjadi kekuatan.Tatkala perusahaan dihadapkan pada ancaman yang besar maka perusahaan akan berusaha untuk menghindari untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang peluang besar muncul, tetapi perushaan memiliki kelemahan internal yang menghalangi untuk memnfaatkan peluang tersebut. Sebagai contoh, mungkin ada permintaan yang tinggi akan peralatan elektronik untuk mengendalikan jumlah dan waktu injeksi bahan bakar ke mesin mobil (peluang), namun suatu produsen onderdil mobil bisa jadi tidak memilikintehnologi yang dibutuhkan untuk menghasilkan peralatan tersebut (kelemahan). Slah satu strategi WO ‘15 11 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang bisa ditempuh adalah dengan mengakuisisi teknologi ini melalui usaha patungan (joint venture) dengan sebuah perysahaan lain yang mempunyai kompetensi dibidang ini. Alternatif lainnya dari strategi Wo adalah dengan merekrut dan melatih orang agar memiliki kapabilitas tehnis yang diperlukan. Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal. Salah satu contoh strategi ST adalah ketika Texas Instrumen menggunakanlembaga hokum yang sangat bagus (kekuatan) untuk memperoleh ganti rugi dan royalty sebesar hamper $ 700 juta dari Sembilan perusahaan Jepang dan korea yang melanggar paten untuk chip memori semikonduktor(ancaman). Perusahaan pesaing yang meniru gagasan, inovasi dan produk yang telah dipatenkan merupakan ancaman yang besar dibanyak industry. Strategi WT, merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya perusahaan semacam itu mungkin harus berjuangb untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likwidasi. Gambaran skematis dari Matrix SWOT ditampilkan dengan tampilan Sembilan sel yang terdiri dari empat sel utama nyang diberi nama S, W, O dan T , empat sel strategi yang diberi nama SO, WO, ST dan WT, serta sel yang dibiarkan kosong. Terdapat delapan langkah dalammembentuk sebuah Matrix SWOT sebagai berikut : a. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan b. Buat daftar ancaman ancaman eksternal utama perusahaan. c. Buat daftar kekuatan kekuatan internal utama perusahaan d. Buat daftar kelemahan kelemahan utama internal perusahaan. e. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel Strategi SO f. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan hasilnya catat pada sel strategi WO ‘15 12 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id g. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel Strategi ST h. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel Strategi WT. b. Matrix SPACE ( Strategic Position and Action Evaluation) Merupakan alat pencocokan yang penting lain dengan kerangka empat kuadran yang menunjukan apakah strategi agresif, konsenrvatif, defensive, atau kompetitif yang paling sesuai untuk organisasi tertentu. Sumbu sumbu Matrix Space menunjukan dua dimensi internal ( kekuatan financial-financial strength-FS) dan keunggulan kompetitif –competitif advantage-CA) dan dua dimensi eksternal (stabilitas lingkungan- environmental stability- ES) dan kekuatan industry –industry strength –IS) Keempat factor ini merupakan penentu terpenting dari posisi strategis keseluruhan organisasi. Bergantung pada jenis organsasi beragam variable dapat memetakan masing masing dimensi yang ditunjukan dalam sumbu Matrix SPACE . Sebagai contoh factor factor pengembalian investasi –Return On Investment (ROI), leverage, likuiditas , modal kerja dan arus kas biasanya dipandang sebagai factor penentu kekuatan financial sebuah organisasi. Langkah langkah yang dibutuhkan untuk mengembangkan Matrix SPACE adalah sebagai berikut : A. Pilih serangkaian variable untukmenentukan kekuatan financial (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (FS), dan kekuatan industry (IS) B. Nilai variable variable ersebut menggunakan skala 1 (paling buruk) samapai 6 (paling baik) untuk FS dan IS. Nilai variable variable tersebut menggunakan skala -6 (paling buruk) sampai -1 (paling baik) untuk ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA, buatlah perbandingan dengan pesaing. Pada sumbu IS dan ES buatlah perbandingan dengan industry lain. C. Hitunglah rata rata dari FS, CA, IS dan ES dengan menjumlahkan nilai yang Anda berikan pada variable dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan jumlah dimensi yang bersangkutan. ‘15 13 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id D. Petakan nilai rata rata untuk FS,IS,ES dan CA pada sumbu ysng sesuia dalam matrix SPACE. E. Jumlahkan nilai rata rata pada sumbu x (CA,IS) dan petakan hasilnya pada sumbu X. JUmlahkan nialai rata rata pada sumbu y (FS,ES) danpetakan hasilnya pada sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut. F. Gambarkan arah vector dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Arah panah menunjukan jenis strategi yang disarankan bagi organisasi agresif, kompetitif, defensive atau konservatif. Financial Strength (FS) +6 +5 Konservatif Competitive Adventage (CA) Penetrasi pasar Pengembangan pasar+4 Pengembangan produk+3 +2 Diversivikasi terkait+1 Catatan : Nilai ES dan CA -1 (terbaik) -6 (terburuk) Nilai IS dan FS +1 (terburuk) +6 (terbaik) Agresif Integrasi kebelakang Integrasi kedepan,horisontal Penetrasi pasar Pengembangan pasar,produk Industrial Strength 0 -6 -5 -4 -3 -2 -1 Defensif +1 +2 +3 +4 +5 +6 -1 Penciutan-2 Divestasi-3 Likuidasi-4 -5 -6 (IS) Kompetitif Environmental Strength (ES) 41 ‘15 14 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh faktor faktor tiap dimensi Posisi strategis Internal Posisi strategis Eksternal Financial Strength (FS ) Pengembalian atas investasi Pengungkit Likuiditas Modal kerja Arus Kas Perputaran persedian Laba per saham Enviromental Stability (ES) Perubahan tehnologi Tingkat inflasi Variabilitas permintaan Rentang harga produk pesaing Hambatan masuk kepasar Tekanan kompettif Elastisitas harga permintaan Competitive Advantage (CA) Pangsa pasar Kualitas produk Siklus hidup produk Loyalitas pelangan Penggunaan kapasitas persaingan Trik trik tehnologi Kendali atas pemasok dan distributor Industry Strength (IS) Potensi pertumbuhan Potensi laba Stabilitas keuangan Trik trik tehnologi Utilitas sumber daya Kemudahan masuk pasar Produktivitas, penggunaan kapasitas FS FS FS (4,4) CA CA (-5,2) (1,5) IS (-2,4) IS CA FS ES Perusahaan kuat Secara finansial dan Memiliki keunggulan Bersaing pd industri yg stabil Dan sedang tumbuh FS IS ES FS FS IS CA FS ES Kerugian perusahaan ES Akibat kekalahan per Perusahaan yg faktor kekuatanPerusahaan mencapai kekuatan Saingan dalam industri Finansialnya mendominasi ak finansial pd industri yg stabil Yg secara tehnologi Tetapi tidak tumbuh, dan tidak punya Tivitas pd industrinya Stabil tapi sales turun Keunggulan bersaing FS CA IS CA CA (5,-1) FS FS (1,-2) ES (-5,-1) ES IS IS (-1,-5) ESPerusahaan Perusahaan dgn tingkat keunggulan Perusahaan yg sdg berkompetisi Perusahaan yg punya posisi per Bersaing tinggi pada industri yg per Secara fair pd industri yg tdk stabilSaingan yg sangat lemah dlm per Tumbuhannya cepat Tumbuhan yang negatif pd industri Yg stabil ‘15 15 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id punya masalahkeuan gan dan berada pd industri yg tidak stabil Posisi dan strategi yang diambil Aggessive Conservative Defensive Competitive Perusahaan pada posisi baik untuk memanfaatkan kekuatan internalnya dan hindari ancaman2dgn strategi market penetrasi, market development, backward integration, forward integration, conglomerate diversification, concentric diversification, horisontal disversifucatin Perusahaan tidak perlu mengambil risiko2 yang besar. Strategi yang diambil adalah market penetration, market develoment, product developmentdan concentric diversification Hendaknya perusahaan berfokus pada bagaimna meningkatkan hal3 yg masih lemah(internal)dan menghgindati eksternal threat. Strategi retrechement, divesture, liquidation, concentric diversification Srategi backward , forward dan horisontal integration, market penetration, market development, product development dan joint venture. c.BOSTON CONSULTING GROUP ( BCG) MATRIX. Perusahaan yang memiliki beberapa SBU pada giliranya akan membentuk suatu portofolio bisnis. Saat SBU dalam perusahaan tengah bersaing dalam industrinya masing2, strategi2 yang berbeda dapat digunakan pada masing2 SBU tersebut. BCG Matrix secara grafis menggambarkan secara jelas perbedaan diantara SBU melalui dua variable, yaitu posisi pangsa pasar dan rata rata pertumbuhan industrinya. Dalam BCG maka perusahaan yang memiliki SBU beberapa, agar dapat menangani portofolio bisnis yg ada melalui posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing2 SBU terhadap seluruh SBU yang ada dalam perusahaan. Posisi pangsa pasar relatif merupakan ratio dari pangsa pasar yang dimiliki suatu SBU perusahaan dalam industri tertentu terhadap market share yang dimiliki perusahaan pesaing terbesar dalam industri tersebut. Posisi pangsa pasar relatif diletakan pada sumbu X di BCG Matrix. Titik tengah dari sumbu X bernilai 0.5. Sumbu Y dipakai untuk Tngkat Pertumbuhan Penjualan Industri dalam persen antara -20 sampai +20( tergantung dari standar industri dan perubahan ekonomi), dengan 0,0 yang menjadi titik tengah. ‘15 16 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Didalam BCG Matrix terdapat 4 kwadran yakni kwadran I disebut Question Mark, kwadran II disebut Star , kwadran III disebut Cash Cow dan kwadran IV disebut Dogs. MATRIX PERTUMBUHAN/ BAGIAN PASAR BCG Pangsa pasar relatif Tinggi Medium R a t a r a t a p e r t u m b u h a n I n d u s t r i Tinggi Star A Rendah Question Mark E B D Medium FF CCC G Rendah Cash Cow Dogs Posisi Saat iniu Posisi masa depan Yg ditargetkan Matrix BCG digunakan untuk mengetahui posisi bisnis atas dasar market share relative dan pertumbuhan pasar setiap produk masing masing posisi apakah pada posisi question mark, star, cash cow dan dog dengan tujuan sebagai berikut : a. Untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relative masing masing produk sehingga dapat tahu posisi mereka dan kekuatannya. b. Untuk menentukan cara pengelolaannya masing masing posisi. c. Untuk menetukan arah tujuan, merancang strategi, menysusun program dan anggaran pemasaran yang diperlukan. 1. Question Mark. -Potensi pertumbuhan pasar yang tinggi , tetapai pangsa pasar relative rendah dan bersaing dalam industry dengan pertumbuhan tinggi -Memerlukan investasi yang signifikan untuk mengikuti pertumbuhan yang cepat agar dapat bergerak bergeser menuju star. ‘15 17 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id -Arus Kas cenderung negative karena kebutuhan investasi yang masih sangat besar., maka biasanya butuh kas tinggi. -Strategi yang dilakukan adalah strategi intensif seperti market penetration, market development, producy development atau menjual semuanya. 2. STAR -Pertumbuhan pasar sangat cepat, sehingga sangat memungkinkan perusahaan memperoleh pangsa pasar lebih -Memerlukan investasi untuk tumbuh secepat pertumbuhan yang besar sehingga arus kas belum tentu positive. - Memiliki longrun opportunity terbaikdalam hal pertumnuhan laba. Strategi yang digunakan adalah forward integration, backward, horisontal, market penetration, product atau joint venture. 3.CASH COW. -Umumnya Cash Cow atau sapi perah belum memiliki pertumbuhan, pasar yang menurun dan melambat, pangsa pasar tinggi. - Dapat menikmati skala ekonomis , menghasilkan margin laba.yang tinggi I -Perusahaan dapat mengunakan bisnis ini untuk mendukung unit bisnis lain agar tidak kehilangan pagsa pasartnya atau menanamkan kembali investasinya ke produk yang sama agar Cash Cow tidak beralih menjadi Dog.Strategi yg biasa digunakan adalah Produt develpoment atau concentric diversifikasi. 4.DOG. -Pertumbuhan pasar sangat lambat, pangsa pasar rendah, masa depan suram -Produk menghasilkan laba sangat rendah dan merugi. -Umumnya divestasi (dilepas) adalah alternative yang direkomendasikan perusahaan agar tidak merugi terus. Biasanya dilikwidasi atau divestasi sebagai strategi retrenchment yang dipilih. KELEBIHAN ‘15 18 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Mendorong para eksekuif melakukan evaluasi atas masing masing bisnis dan membuat sasaran serta alokasi atas setiap sumber daya. 2. Mendorong para manager atau pimpinan perusahaan mengevaluasi data eksternal yang terkait dengan perkembangan bisnis 3. Bisa menggunakan isu arus kas untuk ekspansi dan tumbuh 4. Grafisnya bisa memfasilitasi kita untuk komunikasi sehingga dengan mudah melihat atau membaca situasi bisnis dan posisi perusahaan. KELEMAHAN 1. Sulit untuk merumuskan pasar atau segmen bagi satu bisnis/produk 2. Strategi yang dihasilkan standar, kadang2 tidak nisa sesuai dengan peluang yang ada. 3. Karena cenderung ilmiah kadang2 penerapanya mengabaikan subjaktivitas 4. Daya tarik industri kadang2 tidak jelas , data dan informasi yang dimiliki terlalu terbatas dan tidak akurat. d. MATRIX INTERNAL – EKSTERNAL ( IE MATRIX). IE Matrix bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan kedalam matrix yang terdri dari atas 9 sel IE Matrix terdiri dari atas dua dimensi yaitu total skor dari IFE Matrix pada sumbu X ‘15 19 dan Pengantar Bis Dosen Pengampu total skor dari EFE Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Matrix pada sumbu Y. Perlu diingatkan kembali bahwa masing2 SBU perusahaan harus membentuk IFE Matrix dan EFE Matrix nya Pada sumbu X dari IE Marix , skornya ada tiga yaitu: skor 1,0 – 1,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0 – 2,99 posisinya adalah rata2 dan skor 3,0- 4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama u ntuk sumbu Y yang dipakai untuk EFE Matrix , skor 1,0- 199 adalah rendah, skor 2,0 – 2,99 adalah sedang dan skor 3,0 – 4,0 adalah tinggi. IE Matrix mmiliki tga implikasi srategi yang berbeda yaitu : a) SBU yang berada sel I, II atau IV dapat digambarkan sebagai pada Grow dan Build Strategi strategi yang cocok bagi SBU ini adalah Strategi Intensif seperti Market Penetration, Market Development, productbdevelopment atau strategi Terintegrasi seperti Backward Integration, Forward Integration, dan Horisontal Integration. b) SBU yang berada pada sel sel III,V atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain, Strategi strategibyang umum dipakai yaitu strategi Market Penetration dan Product development. c) SBU yang berda pada sel VI, VIII atau IX dapat menggunakan strategi Haervest atau Divestiture. ‘15 20 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perusahaan yang paling sukses adalah perusahaan yang dapat mengasikan bisnis yang berada pada sel I S S Pe P Pe S Sko B al rs r rs k rEF U e en o en o E s Sa fi Pr r les t ofi I t F E 1 2 3 4 1 0 0 2 0 0 T o 5 t 0 a l 5 23 50 12 1 0 5 ,5 4 12 1 ,5 10 2 50 25 20 5 3 , 6 2 , 3,2 3,8 2,1 2,5 1 10 0 0 3 , 1 0 0 1 , 4 8 0 0 Kesimpulan dari bagan diatas dapat dibaca bahwa perusahaan mempunyai 4 SBU dimana strategi Grow dan Build cocok digunakan oleh Divisi 1 dan Divisi 2 sedangkan untuk Divisi 3 dan Divisi 4 cocok menggunakan strategi Harvest atau Divestiture. Divisi 2 memiliki persentase sales terbesar dengan lingkaran terbesar sedangkan divisi 1 memiliki profit terbesar dengan lingkaran yang sedang. ‘15 21 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CONTOH Sebuah perusahaan bergerak dalam bidang industri garmen, dimana perusahaan ini sedang mengkaji untuk menentukan strategi yang dianggap paling tepat sesuai situasi internal, persaingan serta lingkungan Dari hasil olahan data diperoleh sbb: 1. Matrix EFE External faktor Bobot Rating skor Peluang -Pertumbuhan pasar yang baik -Trend ekspor meningkat terus -Pelanggan setia diluarnegeri -Apresiasi $ -Kebijakan pemerintah External faktor 0,15 0,10 0,15 0,05 0,05 Bobot Ancaman -Persaingan -Hambatan perdagangan Inter -Kepercayaan luar negeri -Pasokan bahan baku dr supler -Pemulihan ekonomi domestik Total 0,20 0,05 0,15 0,05 0,05 1,00 4 4 4 3 4 0,60 0,40 0,60 0,15 0,20 Rating skor 3 2 2 2 2 0,60 0,10 0,30 0,10 0,10 3,15 GRAND MATRIX . Bentuk umum dari grand strategi matrix terdiri dari dua demensi yaitu pertama dimensi Posisi Persaingan dan kedua dimensi Perumbuhan Pasar. Matrix ini terdiri dari 4 kwadran dengan masing 2 kwadran memiliki alternatif alternatif strategi. Kwadran 1. Perusahaan 2 yang terletak pada kwadran 1 berda pada posisi strategi excellent. Perusahaan ini terus berkeosentrasi pada pasar saat ini dengan melaksanakan strategi yang sesuai seperti market penetration, market development, product development. Apabila perusahaan mwmiliki sumber daya yang lebih maka startegi backward, forward atau horisontal integration merupakan plihan utama. Apabila bisnisnya hanya satu produk maka dapat menggunakan concentric diversifikasi. Perusahaan pada kwadran 2 perlu menevaluasi pendekatan kepasar secara serius. Meskipun pasar industri dari bisnis mereka sedang tumbuh, mereka sulit bersaing dengan effektif. Mengingar pertumbuhan industri cepat maka startegi ‘15 22 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id intensive merupakan pilihan utama karena perusahaan tidak mempunyaicompetitive advantage maka horisontal integration sering dijadikan alternative pilihan strategi juga divestiture atau liquidasi yang digunakan untuk mengakuisisi Perusahaan pada kwadran 3 bersaing dalam pertumbuhan industri yang lambat dan memiliki posisi persaingan yang lemah. Perusahaan harus mampu membuat beberapa perubahan cukup drastis dan cepat untuk menghindari kebangkrutan. Mencegah pengeluaran biaya tunai besar maka penjaualan aset penting dilakukan. Stategi alternatif mengganti sumber aya lain dengan biusnis lain, jika gagal maka divestasi/likuidasi.perlu dilakukan. Terakhir perusahaan pada kwadran 4 memiliki posisi persaingan yang kuat tetapi berda dalam pertumbuhan industri lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untruk meluncurkan program2 diversifikasi dalam area bisnis yang tumbuh dan menjanjikan. Perusahaan pada kwadran ini memliki tingkat cash flow yg tinggi . Strategi yang dibutuhkan adalah concentric, horisontal atau conlomerate diversifikasi atau joint venture MATRIKS GRAND STRATEGY PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI POSISI KOMPETITIF LEMAH Kuadran II 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 4. Integrasi horizontal 5. Divestasi 6. Likuidasi Kuadran I 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 4. Integrasi kedepan 5. Integrasi kebelakang 6. Integrasi horizontal 7. Diversifikasi konsentrik Kuadran III 1. Rentrenchment 2. Diversifikasi Konsentrik 3. Diversifikasi horizontal 4. Diversifikasi konglomerat 5. Divestasi 6. Likuidasi Kuadran IV 1. Diversifikasi Konsentrik 2. Diversifikasi horizontal 3. Diversifikasi konglomerat 4. Joint Venture POSISI KOMPETITIF KUAT Sumber : diadaptasi dari Ronald Christensen et.all MNC Business 1976 ‘15 23 Pengantar Bis Dosen Pengampu PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 36 Referensi. Stephen P. Robbins, 1983, alih bahasa Yusuf Udaya ,Lic,Ec, 1994 Penerbit Aecan , Organization Theory, Structure, Design and applications. Pearce John A, Richard B Robinson, Jr, Managemen Strategik, Formulasi, Implementasi dan Pengendalian 1997, Binarupa Aksara. Drs. Dydiet Hardjito Msc, 2001, TeoriOrganisasi dan tehnik pengorganisasian , PT RajaGrafsindo Persada, 2001, ISBN 979-421-488-4. Ederlie.K (2004), Planning and Budgetting for Effective Business strategy, white paper Hrebeniak, Lawrence,G (2005), Making Strategy Work, Wharton School Publishing James Lam, 2007, Enterprise Risk Management, BSMR, PT Ray Indonesia T Sunaryo,2007, Managemen Risiko Finansial, Penerbit Salemba Empat Toto Prihadi, 2010, Analisis Investasi, LPPM Managemen, Penerbit PPM Martono SU, Drs, Agus Harjito , Drs, MSi, 2002, Managemen Keuangan, Econisia, Yogyakarta. W.Chan Kim, Renee Mauborgne,2005, Blue Ocean Stratey , Harvard Business School Publishing Corporation, PT Serambi Ilmu Semesta, 2006 H.M.Kusman, Prof. DR., 2005, Bahan Kuliah Program Doktor Managemen Bisnis UNPAD, Bandung Arief Sugiono, 2009, Managemen Keuangan, Grasindo Jakarta C.K Prahalad, Gary Hamel (1990), The core Competence of the Corporation, Harvard Business Review, May-June,1990 Biz/ed , 2006, Bisnis Level Strategi , Managemen Strategy Durand, (1996), Revisiting Key Dimension of Competence, papare presented to the SMS Conference, Phoenix Philp Kotler, Kevin Lane Keller, (2012), Pearson Education , Marketing Management 14 e Global Edition Porter, Michael E, (2008) The Five Competitive Forces That Shape Strategy, Harvard Business Review, Januari, ‘15 24 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Porter, Michael E, 2008, Competitive Advantage, Karisma Pubishing Grup Wheelen,Tom,J.David Hunger, (2012), Strategic Management and Business Policy, thirteenth edition, New York, Prentece Hall Ricky W Griffin, Ronald, J Ebert, (2002) Bisnis, Penerbit Erlangga,Jakarta Michael A. Hitt, R.Duane Ireland, Robert E Hoskison, 2001, Managemen Strategis, Daya saing & Globalisasi., Thomson Learning, Penerbit Salemba Empat. Chris J Nuttall, (2002), Business Studies, University of Cambridge, Cambridge Press Fred R David , (2009), Strategic Management, twelth edition , Pearson Prentice Hall, New Yersey, Penerbit Salemba Empat Jakarta. Sucherly,Prof, (2002), Kumpulan Bahan Kuliah Strategy Managemen Program Doktor Managemen Bisnis (DMB) UNPAD Bandung Kliping Majalah dan Surat kabar , edisi Jakarta ,masalah actual perekonomian Indonesia. Sintaningrum, Struktur Organisasi dan Tatakerja M. Taufiq Amir, (2011), Managemen Strategic , konsep dan aplikasi, Rajawali Pers,Jakarta. Irma Nilasari, Sri Wilujeng, (2006), Pengantar Bisnis, Graha Ilmu ‘15 25 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka ‘15 26 Pengantar Bis Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id