Modul Kewirasusahaan,Etika Profesi dan Hukum Bisni [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Enterpreneurship,
Etika Profesi dan
Hukum Bisnis
Membangun Model Bisnis
Fakultas
Program Studi
Pascasarjana
Program
Studi Magister
Akuntansi
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
55005
Dr.Henni Gusfa.,MSi
2. Memetakan Karakter Wirausahawan
Wirausahawan adalah suatu cirri pemimpin dalam banyak aspek pertumbuhan ekonomi,
tampil dalam biografi bisnis sebagai seorang pendiri perusahaan yang berkharisma. Dibidang
studi industry berperan sebagai pembaru yang berpengaruh dalam asosiao perdaganagn atau
kartel bisnis dan dalam sejarah nasoinal sebagi penggerak usaha mandiri bisnis kecil yang
memberikan kelenturan dan dinamika pada pasar ekonomi. Wirausahawan tidak hanya bergelut
dengan sector swasta tetapi hadir dalam berkepribadian yang mendirikan lembaga donor dan
mereformasi administrasi pemerintah.
Memetakan karakter wirausahawan dapat dilihat dari berbagai car pandang, tetapi hal
mendasar yang diliki dalam menelaah karakter wirausahwan adalah :
1) Membangun usaha untuk tumbuh
2) Bersahabat dengan ketidakpastian dan resiko
3) Bersungguh sungguh atau memiliki kesabaran dalam proses kontinuitas usahanya
4) Memiliki jiwa kepemimpinan yang transformasional
5) Memiliki refleksi yang kritis untuk masa depan
Kualitas pribadi seseorang menjadi factor penting dalam kesuksesan atau kegagalan
sebuah perusahaan. Biografi sering kali menjadi alasan ilmiah dalam memetakan karakter
bisnis seseorang dan ini seringkali menjadi titik awal menentukan keberhasilan penilaian dan
keputusan yang dibuat oleh wirausahawan. Pakar sosiologi social (schuzt,1976) mengatakan
bahwa Biograficly determine of situation, rentang perjalanan hidup manusia merupakan
pengetahuan dan pemahamannya dalam mensikapi kehidupannya. Interaksi dan sosialisasi
dalam sebuah lingkungan manusia melahirkan pengetahuan pengetahuan yang menjadi
landasan pemikirannya dalam merubah atau mengkonstruksi dirinya.
Membicarakan kepribadian menelaah seseorang mulai dari karakter fisik dan pskisnya.
Secara social dan psikologi manusia adalah makhluk yang tidak hampa social dan terlibat aktif
dalam konstruksi dirinya dan dunianya. Secara psikis manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan bakat atau talent dalam keterampilan keterampilan, tentu saja ini dipengarhui
oleh kapasitas dirinya dan factor lingkungannya. Mejadi seorang wirausahawan adalah menjadi
seseorang yang berpikir untuk perubahan dan mempersepsi dirinya adalah innovator yang
memiliki banyak kekuatan kekuatan dalam ide ide dan gagasan yang inovatif.
‘13
2
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Persepsi tentang diri ini sangat penting melahirkan kekuatan menjadi seorang
wirausahawan, persepsi adalah proses stimulant semua objek dan diproses oleh akal
untukdipahami dan ditindaklanjuti oleh sikap hidup manusia. Persepsi adalah kekuatan yang
sarat dengan motivasi, keyakinan dan pengalaman juga keinginan.
2.1.karakter mental wirausahawan
1) Berpikir perubahan
Kekuatan pikir manusia adalah kelebihan manusia dalam mendisign dunianya, bisnisnya dan
sebagainya. Karena itu kekutan pikiran untuk melakukan perubahan adalah dasar psikir yang
memuat tentang kesadaran seseorang menjadi wirausahawan. Menurut pakar psikologi erbe
sentanu (2002;xxxii)
”umat manusia sedang mengalami tansisi global yang besar yang menuntut
pemberdayaan potensi kemanusiaan yang leih besar,kita memerlukan perubahan tidak
hanya perubahan pardigma tetapi kuantum dibidang pengembangan diri dengan
meninggalkan zaman dominasi otak, untuk memasuki era kolaborasi hati. Implikasinya
menyempurnakan proses keberhasilan individu dalam sebuah korporasi dari metode
goal setting yang memberatkan kepala menuju era goal praying yang lebih menyejukkan
hati.”
Berpikir untuk perubahan, adalah menggali kapasitas diri dalam memahami kehidupan
seperti apa yang diinginkan dan dihasilkan. Dalam perkembangan diri dilihat dari bagaimana
mempersepsi diri dan lingkungannya. Sikap wirausahawan lahir dari rasa keingin tahuan
tentang kapasitas diri dalam mengupayakan pengetahuan dan peluang yang untuk menciptkan
kehidupan lebih baik.
Berpikir perubahan dasarnya adalah kecerdasan inteletual, Entrepreuneriel intelegence
adalah “the spirit and ability to create added value from the implementation of creativity and
personal strengths into a sustainable and profitable business venture,” yaitu dorongan hati dan
kemampuan seseorang untk memanfaatkan kreativitas dan kekuatan pribadinya menjadi
sebuah usaha atau bisnis yang bisa member nilai tambah bagi dirinya sendiri. Sementara Bono
(1999;14) dalam karyanya new thinking and new millennium mengatakan bahwa otak manusia
dirancang secara khusus dapat menyesuaikan diri dengan dunianya otak adalah suatu
lingkungan yang mengorganisasikan diri sendiri dalam lingkungan dimana informasi yang
‘13
3
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masuk mengorganisasikan diri dalam berbagai pola, dengan pola yang rutin dan mantap inilah
kita mampu menyesuaikan dunia yang maha rumit.
Pola berpikir yang rutin dan mantap tidak selalu memberikan arah yang bener , karena
itu kita sekali kali harus melakukan perubahan pada pola berpikir yang baru, otak mengenali
sesuatu
dan merespon pada pola rutin ini merupakan system, yang akan sangat kuat
mempengaruhi tindakan. Contohnya ketika memahami bahwa keputusan yang dibuat dalam
memperkerjakan diri sendiri, harus menanakan modal yang besar dan membuat upaya yang
keras dalam hal produksi, distribusi dan penawarannya. Otak sudah memetakan pola ini
dengan mudah menghancurkan motivasi diri, yang terjadi adalah self destructive yang
berdampak pada rasa enggan untuk berubah.
Tahapan berpikir perubahan
1) pengenalan
Software mental manusia dengan pola rutin yang ada mengharuskan membuat sebuah
perubahan kebiasaan berpikir, yang intinya adalah proses berpikir ini intinya adalah aktivitas
penilaian, menurut Casson penilaian praktis adalah cirri khas pada wirausahwan yang sukses.
Menilai, mengenali dan mengidentifikasi adalah landasan semua perilaku biologis untuk dapat
bertahan
hidup.
Seorang
wirausahawan
yang
baik
sukses
akan
menggunakan
pengetahuannya dengan menggunakan naluri yang tertanam dalam suatu organism naluri
membuat tanggpan atau respos menajdi otomatis dan segera.analoginya adalah jika seseorang
menusukkan jarum pada salah satu anggota tubuh kita tidak , kita mungkin akan berteriak aduh
dan menghindar, aliran ini sederhana sebab akibat. Karena itu jika ada pada tahap awal
penemuan sebuah objek usaha atau proyek, wirausahwan tidak perlu mempunyai pengetahuan
yang rinci tentang semua proyek cukup memngurangi kategori yang diperhatikan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh dari factor umum melalui performance yang mungkin
dari proyek tersebut. Barulah tahap selanjuytnya pemilihan, disini wirausahwan mengenal
secara khusus.Pada saat
2) pemilihan
Dalam proses pemilihan kecepatan otak untuk memilih merujuk pada pengetahuan
sebelumnya dan pengalaman yang pernah dirasakan sendiri terkait dengan proyek atau objek
yang akan dipilih. Menurut Profesor Bruner dari Harvard otak memiliki system mismatch
(ketidaksesuaian) yang sangat kuat, artinya suatu persepsi baru dipertemukan dengan pola
‘13
4
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang sesuai yang sudah ada. Persepsi tentang diri akan berhasi menjadi seorang wirausahwan
jika didukung oleh pengalaman dan didalam pengalaman ada harapan. Dan penilaian inilah
yang akan mengatakan pada diri apakah sesuai antara pengalaman dengan proyek akan
dilakukan. Dalam proses penilaian ini kita tidak mungkin ceroboh, karena ekonomi pasar
berjalan dalam prinsip yang berbeda, dimana tidak ada aturan dan pembatasan jumlah
wirausahawan, dalam bidang tertentu. Hasilnya dalam memilih bidang spesialisasi, para
wirausahawan harus mempertimbagkan pilihan bidang oleh para wirausahwan lainnya.
3) Pengambilan keputusan.
Imajinasi dan kreativitas sering menjadi bidang yang tak terpetakan, tidak ada koordinasi
yang memetakan wirausahwan cocoknya dengan bidang usaha yang tertentu. Menurut
Sc\hackle,1979) keberadaan kesempatan berusaha tidaklah bebas tetapi ia merupakan
hasil imajinasi dan ada sejumlah ciri yang sama dan tetp selamanya. Maksudnya ada
imajinasi yang mampu memvisualkan struktur himpunan usaha, menempatkannya pada
sebuah segmen yang dipilih yang disana kemungkinan kelangsungan hidupnya dapat
diperkirakan secara rinci.
Hal ini sesuai dengan pendapat bono, bahwa logika itu lebih mirip suatu mekanisme
komunikasi daripada mekanisme pemikiran itu sendiri. Didalam otak ada dua hal yang
membuat kita mampu untuk memutuskan ketika sudah dikomunikasikan dengan baik, yaitu
konsep kejelasan dan konsep operational. Konsep kejelasan ini tentang apasaja yang ada
yang sudah kita indrai, sedankan operasional menginstruksikan apa yang harus dilakukan
dan kita bereaksi atas persepsi tentang sesuatu.
2.2. Transformasi berpikir positif ke berpikir konstruktifis melalui komunikasi
Logika aliran pemikiran membuka kemungkinan tetapi tidak memberikan kepastian. Yang
dimaksud dengan berpikir positif adalah membuat aliran pemikiran kita positif yaitu dengan
memanfaatkan keterbatasan untuk bertindak. Berarti berpikir positif mengandal force atau
kekuatan diri. Berpikir positif adalah membuat keyakinan pada diri untuk menyesuaikan diri
dengan situasi dan memanfaatkan sebaik mungkin dengan melihat posisi positifnya, dan hal
inilah menurut Erbe sentanu (2002;xxxii)proses positif thinking diikuti dengan positif feeling,
dengan membuat kemungkinan usaha yang akan dilakukan dapat bermanfaat mengandalkan
kekuatan diri dan kekuatan Tuhan yang akan menghasilkan power sukses.
‘13
5
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berpikir konstruktifis adalah berpikir dengan menghendaki terjadinya perubhan dan berupaya
memperbaiki keadaan. Upaya dalam konsktruktifis adalah menegosiasikan apa yang menurut
pemikiran diri kita mendatangkan perubahan. Logika seperti ini leih pada konsep komunikasi
dalam mekanisme untuk mempengaruhi orang lain bergabung dengan upaya yang kita
lakukan.untuk meyakinkan bergabung dalam proses komunikasi adalah mengajak orang lain
dengan pemahaman bersama dan menjadi kesadaran bersama.
Wirausahawan yang sukses, mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi, dengan
harga yang diberikan pada informasi secara nyata mengandalkan nilai social, sedangkan niaya
informsi pendukung lainnya didapatkan dari buku, web sumber pengetahuan lainnya.
Komunikasi dalam perspektif menjadi wirausahawan mengadalkan 3 kemampuan terkait
dengan etos phatos dan logos, dimana logos adalah pada kekuatan logika, etos pada kekuatan
etika, dan patos pada kekuatan emosional.
Menjadi wirausahawan adalah identitas yang dibentuk secara bersama dengan
mengkomunikasinnya dan menyepakatinya yang diawali dari menonjolka keunggulan
komparatif pribadi dalam memperoses informasi sampai dengan mempengaruhi orang lain
dalam pemanfaatannya.
Untuk itu persepsi adalah kajian yang menjadi utama dalam batasan mental untuk
memulai usaha, disamping itu hal hal yang harus dihindari dalam menghancurkan diri sendiri
adalah :
‘13
•
Melihat secara hitam putih
•
Qvergeneralisasi
•
Mental filter
•
Tidak menanggapi hal positif dlm diri
•
Membesar besarkan
•
Kesimpulan karena emosi
•
Memaksa sempurna
•
Memberikan Label negatif
•
Menyalahkan diri
6
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal yang harus dilakukan membuat mimpi terwujud dalam pemikiran konstruktifis adalah
membuat perubahan persepsi, seperti analog mencicipi minum anggur dan membandingkannya
dengan rasa anggur yang lainnya.
Anggur dapat dianalisis rasanya, ada flinty,
raspberry,flowery dll. Tanpa penilaian pembanding kita tidak akan pernah dapat mengatakan
saya menyukai dan tidak menyukai. Apapun penetahuan yang terbentuk di dalam diri kita
bahwa keyakinan masalalu adalah sebuah asset yang akan menjadikan real kondisi kita pada
masa kini dan masa depan.
Transformasi persespi hanya bias dilakukan bila menghayati bagaimana dunia bekerja
bukan sebagaimna yang dunia dibayangkan.analoginya jika kita membayangkan mau buka
usaha karena belom ada yang buka jenis usaha tersebut, dan prediksi akan menguntungkan
karean belom ada saingannya. Untuk 3 bulan pertama usaha ini akan baik baik saja tetapi pada
kenyataanya, usaha yang kita buat tidak seindah yang kita bayangkanbisa saja usaha kita tidak
laku karena factor lainnya.
Transormasi persepsi kita lakukan dengan cara:
1. Mengambil hikmah atas kegagalan dan menjadikannya sebuah pelajaran
2. Mengikuti pelatihan
3. Ikut anggota komunitas bisnis
4. Mencari informasi di berbagai media
5. Menyimak acara talkshow
6. Menyimak kisah keberhasilan dan kegagalan usaha yang dialami orang lain
2. Berpikir kreatif dan inovatif
Kreatif dan inovatif adalah proses penciptaan produk atau barang jasa, tekhnologi , ide atau
prose yang lebih baik atau lebih efektif daripada sebelumnya. Inovasi menghasilakn sesuatu
yang baru
Untuk bias inovatif dasarnya adalah kreatif, kreatif adalah kualitas berpikir, menurut Anderson
(dalam mubarok 2013;39)kualitas itu meliputi
‘13
-
Rasa ingin tahu dan sikap bertanya Tanya
-
Kemampuan menyimak
-
Kemampuan mendengar
-
Kemampuan menilai ulang
7
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Keberanian keluar dari ajaran, praktek dan
-
Bakat melihat relevansi dan koneksi dari hal yang berbeda.
Kekuatan kewirausahaan adalah pada kontinuitas dan kreasi inovasi yang dibuat dalam
menghasilkan produk dan jasa. Melakukan sesuai apa yang diinginkan pelanggan selalu
menyajikan apa yang disukai oleh pelanggan.
Cara inovasi yang dilakukan diantaranya:
1. Meningkatkan atau mengganti proses bisnis agar terjadi efisiensi produktivitas dan
memungkinkan perluasan usaha
2. Mengembangkan produk dan sepenuh baru juga meningkatkan kualitas produk
3. Memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa yang telah ada
4. Memutakhirkan
muali
dari
proses
pembuat
kebijakan
samapi
pada
proses
produktifitasnya.
Berppikir kreatif dan inovati adalah melakukan daya cipta yang dimiliki secara lahiriah dari
setiap orang. Ada 3 kategori :
1. Keterbuakaan pikiran yang luas
2. Keberanian
3. Kemampuan melihat hubungan koneksi dan relevansi produk
Contohnya
‘13
8
Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr.Henni Gusfa.,MSi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download