MODUL PERKULIAHAN Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Kewirausahaan dan Peluang Fakultas Program Studi Pascasarjana Program Studi Magister Akuntansi Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh 55005 Dr.Henni Gusfa.,MSi Abstract Kompetensi Perspektif kewirausahaan dari sejarah teori dan implikasinya pada perilaku bisnis dan pembuat kebijakan Mahasiswa mampu memahami perspektif kewirausahaan dari teori ekonomi kewirausahaan 1. Hakikat Kewirausahaan 1.1. Definisi Kewirausahaan Secara etimologi Enterpreneur berasal dari bahasa perancis dan secara harfiah berarti perantara (between-taker atau go-between), yang diperkenalkan pertama kali oleh ichard cantilln, ahli ekonomi Perancis keturunan Irlandia. Cantillon menyatakan bahwa seorang entrepreneur sebagai seorang yang membayar suatu harga untuk produk tertentu, yang kemudin dijual dengan harga yang tidak pasti (uncertain price), sambil membuat keputusan – keputusan tentang upaya- upaya mencapai dan memanfaatkan sumber – sumber daya, dan menerima risiko berusaha (the risk of enterprice). Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usahawan, merujuk pada makna wira mandiri;satria dan usahawan adalah orang yang melakukannya. Jadi ketika memahami Kewirausahaan adalah orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (Lupiyoadi, 2004), kewirausahaan adalah suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat suatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), dengan tujuan tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan kata lain seorang enterpreunership (kewirausahaan) adalah orang yang mampu menciptakan gagasan menjadi realitas. Wirausaha adalah pendiri atau manajer pemilik perusahaan berukuran kecil atau menengah dengan potensi pertumbuhan bisnis. Wirausaha adalah pria atau wanita yang menjalankan perannya dalam ekonomi. Menurut Griffin & Ebert (2007, p.9) Wirausahawaan adalah individu yang melihat peluang dan mau menanggung resiko yang timbul dari penciptaan dan pengoperasiaan usaha bisnis baru. 1.2. Urgensinya Kewirausahaan Menjadi wirausahawan bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh manusia, apalagi di Indonesia, menurut Brouwer : Masyarakat Indonesia lebih tergerak untuk mengejar bentuk-bentuk pengakuan yang berwujud jabatan, status, dan gengsi social. Dan dedikasi yang lebih banyak dipilih adalah pegawai kantoran dibandingkan pengusaha. Pada faktanya kondisi jumlah penduduk yang semakin bertambah tidak mampu membuat kondisi perekonomian menjadi lebih baik dengan adanya surplus capital. Kondisi inilah yang membuat arti penting kewirausahaan menjadi urgen dalam pertumbuhan ekonomi dan perubahan kehidupan bangsa Indonesia. ‘13 2 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menjadi wirausahawan tidak hanya menjadi seseorang dengan kepemimpinan dari berbagai aspek dan pertumbuhan ekonomi,dengan berkecimpung dalam dunia penggerak usaha mandiri bisnis kecil yang memberikan kelenturan dan dinamika pasar ekonomi Menjadi wirausahawan adalah persoalan menjadi manusia dengan memanfaatkan bakat, pengetahuan,dan pengalaman. Urgensinya ilmu kewirausahaan, etika profesi dan hukum bisnis adalah: - - - Pengenalan kewirausahaan, etika profesi dan hukum bisnis menambah pengertian tentang pembangunan ekonomi yang terintegrasi dengan keilmuwan sosiologi, budaya,hukum dan komunikasi, dimana kewirausahaan adalah pusat proses pasar dengan aktifitas yang rasional yang berfungsi memperkerjakan diri sendiri, insititusi dalam bingkai nilai-nilai dan kepercayaan. Melatih penilaian komersial setiap insan untuk menanggapi secara rasional adanya pertumbuhan ketidaksamaan yang berkelanjutan dalam ekonomi dunia, dan meresponnya dengan menciptakan revolusi pertumbuhan ekonomi yang lebih membumi. Memetakan pemikiran menjadi wirausahawan dan spekulasi reflektif atas kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat 1.2.1 Implikasi Kewirausahaan menurut sejarah, teori ekonomi Mendefinisikan kewirausahaan dilihat dari perspektif ekonomi, berelasi dengan pengetahuan tentang pasar dan perkembangan teknologi. Urgensinya kewirausahaan dipahami adalah :a) banyak pakar ekonomi melihat kewirausahanaan sebagai faktir yang sulit dijelaskan dengan cara kerja pasar.b) kewirausahaaan merupakan kajian yang dimarjinalkan, atau pada sisi pinggir dari teori ekonomi dan bisnis karena kewirausahaan sulit dijelaskan dari sisi ekonomi,tetapi terintegrasi dengan disiplin ilmu lainnya. Menurut Casson ( bahwa Casson,(2003;3) kajian kewirausahaan tidak muncul dalam kajian karena para wirausahawan hanya ditempatkan pada penyalur yakni sebagai mediator anrara sisi permintaan dan penawaran ekonomi. Berbeda dengan pendapat Walras, eksistensi wirausahawan dalam pembentukan pasar sebagai institusi yang tidak terkait dengan orang melainkan diatur oleh kekuatan kompetisi, dan kompetisi inilah wirausahawan mempublikasikan harga.jadi para wirausahawan melakukan menciptakan pasar dan memfasilitasi perdagangan didalamnya. Fakta sejarah ilmu ekonomi abad ke 20 mengabaikan kewirausahaan karena membuat postulat bahwa keberadaan pasar terjadi secara bebas dan memandang kompetisi sebagai hal yang institusional pada prakteknya pasar diciptakan dan kualitas para ‘13 3 usahawan menentukan Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi proses kompetitif Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang terjadi didalam perdagangannya.Kompetisi melahirkan para usahawan yang mampu memberikan penilaian yang baik, menghasilkan pangsa pasar, distribusi pangsa pasar, distribusi keuntungan dalam masyarakat. Fakta sejarah pada abad 20 wirausahawan adalah dari perusahaan besar yang korporasiyang memulai investasi “tiga garpu” yaitu di tiga bidang ļ produksi, pemasaran dan distribusi. Yang memungkin mereka melakukan kapitalisasi pada masa pertama pertumbuhan pasar nasional dan kemudian pasar global. Persekutuan bisnis adalah gambaran penting terhadap kesempatan perluasan ekonomi berdasarkan fakta sewaktu revolusi prancis persekutuan ini mengontrol peran wirausahawan. Perusahaan dedesain untuk kepentingan orang yang mendirikannya dan memberikan arti penting baginya. Strategi dan penampilan perusahaan adalah harta yang mengubah kehidupan pribadi seseorang. Dampak dari pertumbuhan dari perusahaan ini adalah ketika sang pendiri pension atau meninggal maka pengganti yang meneruskan apabila diberikan pada anak, tidak terampil dalam meneruskan usaha. Sementara diberikan pada orang lain, tetapi jika pemilik penerus perusahaan tidak memberikan penghargaan pada kepengurusan perusahaan maka usaha mereka hancur dengan hanya memaksimalakn pemasukan pada kepentingan pemilik saja. Akibatnya terjadinya eksploitasi tenaga kerja dalam perusahaan. 1.2.2. Implikasi kewirausahaan pada teori dan kebijakan ekonomi Para wirausahawan adalah wajah manusia dari pasar ekonomi. Pasar adalah himpuanan jejaring dari penjual dan pembeli, mereka dipahami sebagai bentuk penawaran dan permintaan. Informasi yang didapatkan dari aktifitas pasar sering menginisisasi inovasi perusahaan.dan para wirausahawan sering menggunakan informasi ini untuk mendelegasikan memperoleh kesempatan dan keuntungan. Dengan cara mendelegasikan penawaran pada keterampilan teknis yang dimiliki para ilmuwan dan insinyur atau pakar yang berbasis tekhnologi. Kewirausahaan adalah tentang kesuksesan, kesuksesan bukan hanya masalah keberuntungan, sukses awalnya dari penilaian yang baikdan ini hanya dimiliki oleh ke. mampuan individu. Manifestasi penilaian diantaranya ilmiah dengan eksperimen laboratorium, dan penilaian yang baik ini tidak atas kepenitngan pribadi tetapi keipentingan institusi atau orang lain. ‘13 4 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari uraian kedua pakar teori ekonomi diatas dapat disimpulkan bahwa definisi wirausaha adalah pendiri atau manajer-pemilik perusahaan berukuran kecil atau menengah dengan potensi pertumbuhan. Wirausaha adalah perempuan atau laki-laki yang memainkan fungsi ekonomi. Syarat mutlak menjadi seorang wirausahawan adalah Dari sisi sejarah dan kebijakan ekonomi kewirausahaan tidak hanya didefinisikan untuk kalanagan ekonomi menegah saja tetapi dukungan pemerintah untuk pertumbuhan perusahaan besar, seperti investasi dalam infrastruktur seperti jalan, jembatan, telekomunikasi. Dengan adanya jejaring social pemerintah juga menyediakan jejaring nirlaba dengan memediasi penyandang dana, persekutuan bisnis, dan customer lainnya.Kesimpulannya pembuat kebiajak yakni pemerintah dapat memberikan dukungan pada wirausahwan dengan cara mengatur pajak, mempromosikan proyek proyek yang memiliki nilai keunikan dan memberikan stimulant pada wirausahwan. 1) mampu membuat pertumbuhan usaha Krisis yang dihadapi oleh kapitalisme barat pada tahun 1970-an menyebabkan perusahaan besar berlomba lomba mencari cara untuk bertahan, hubungan industrial yang tercipta antara perusahaan memburuk, operasionalisasi perusahaan pun tidak efisien, dampaknya adalah banyak pengangguran, dan menghancurkan lapangan kerja. Kondisi ini memberikan alternative pada wirausahawan untuk mandiri dengan menjalankan ide ide yang kreatif yang memperkerjakan dirinya sendiri (self employed) Usaha mandiri ini timbul karena berbagai alasan yang muncul akibat krisis pada perusahaan, kondisi perekonomian yang memburuk, sehingga. Melepaskan zona nyaman menjadi pegawai dengan sistem penggajian perusahaan yang lebih cenderung berpihak pada kepentingan pemilik modal daripada kesejahteraan karyawannya. 2) Berani mengambil resiko. Menurut Richard Cantilon (1755) ahli ekonomi dari Irlandia mengatakan seorang wirausahawan adalah orang yang ahli dalam mengambil resiko, resiko yang dimaksud membeli output dan menjualnya kembali resikonya adalah pada fluktuasi di pasar konsumsi. Kesungguhan wirausahawan tidak semata hanya untuk mengumpulkan keuntungan yang berlipat ganda, melainkan mempertahankan keberadaan usaha dengan menjaga kepercayaan pelanggannya, ‘13 5 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3) Bersahabat dengan ketidak pastian Tantangan bisnis di masa depan penuh dengan ketidakpastian, yang implikasinya ada pada perubahan kondisi politik ekonomi keamanan dan budaya, karena itu Frank Knigt (1921) mengatakan ketidakpastian berhubungan dengan kejadian khusus yang probabilitasnya ada pada taksiran subjektif. Keuntungan adalah hasil memikul resiko termasuk kebebasan memiliki usaha, kebebasan memiliki waktu dan sebagainya 4) Bersungguh sungguh alam menjalankan usaha. Wirausaha membuat keputusan dengan mengeksploitasi gagasan adalah tindakan penting, Schumpeter berpendapat hal ini terkait dengan visi heroic, factor yang mendorong untuk menjadi wirausahawan diantaranya bukan hanya dari modal melainkan mimpi, hasrat kuat untuk membuat kerajaan; hasrat kuat menguasai, yang semuanya menunjukkan superioritas, dan kegembiraan menciptakan sesuatu. Kesungguhan dalam menjalakan usaha menurut M.Kirzner (1973) para wirausahwan menentukan sendiri harga untuk memperoleh keuntungannya, karena itu esensi dari kewirausahaan ini adalah arbitrase atau perantara yang menentukan harga untuk mengundang perdagangan. Karakteristik kwirausahaan ini adalah tidak memiliki aktivitas rutin organisasi, tidak memiliki cabang di luar negeri. Kesungguhan dalam mengambil keputusan menjadi tema penting dalam kewirausahaan, kemampuan untuk memberikan penilaian atas keputusan terkait dengan bagaimana proses menginterpretasi, yang diawali dari bagaimana cara berkomunikasi. Pespektif komunikasi menurut TUnner (2007) mengatakan bahwa komunikasi didefenisikan linear yakni komunikasi adalah menyampaikan informasi dari komunikator dan komunikan sedangkan komunikasi adalah proses interaksinal dan transaksional melibatkan komunikan dan komunikator dalam memahami penilaian pengambilan keputusan, infomasi adalah modal dasar dalam mengambilkeputusan, kemampuan komunikator adalah hal yang penting untuk menghasilkan keakuratan penilaiannya melalui kedalam dan keluasan inforrmasi. Ada banyak factor yang menyebabkan seseorang tidak mau menjadi wirausaha diantaranya adalah spirit. Atau semangat atau kesadaran untuk menjadi seorang wirausahawan. 1. Takut bangkrut 2. Tidak punya modal ‘13 6 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Tidak tahu cara memulai 4. Mengaku tidak memiliki bakat dsbny Keputusan untuk menjadi seorang wirausahwan juga dipengaruhi oleh spirit diantaraya 1. Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan 2. Memunculkan bakat dengan bergabunga dalam komunitas, keilmuwan, dan menjadi hobi yang menyenangkan atas usaha yang dipilih 3. Memiliki motivasi usaha dari keyakinan agama, dari pengalaman orang tua dan dari kondisi krisis yang mengkuti kehidupan 4. Meyakini pintu rezeki adalah melalui hubunngan baik yang dibuat dengan orang lain. 5. Senang berbagi dengan selalu berempati pada orang lain Fungsi kewirausahaan dalam perkembangan ekonomi masyarakat 1. Wirausahawan menjadi asset bangsa yang signifikan dalam persaingan antara bangsa 2. Terjadi kemajuan ekonomi dalam prose produksi, dan keragaman jenis produknya 3. Terjadinya transformasi dalam berbagai fasilitas, transpostasi, fasilitas system produksi, 4. Menciptakan lapangan kerja 5. Meningkat mutu/kualitas kehidupan 6. Memberikan kesempatan untuk menikmati barang dan jasa Prinsip yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan 1. Memberikan yang terbaik untuk pelanggan, bukan beroerientasi mengumpulkan kekayaan 2. Melakukan inovasi dalam produk dan jasa, dengan mengelola usahanya dalam menghasilkan diversifikasi produk 3. Memiliki empati dalam mengelola kebutuhan pelanggan, \ 4. Memiliki bakat dalam mengamati, memutuskan dan mengelola usaha Perbedaan seorang pengusaha dan seorang wirausahawan PEBISNIS ‘13 7 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi WIRAUSAHA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1.Memiliki sebuah usaha 1.Memiliki sebuah usaha 2.Berorientasi laba 2.Berorientasi pelanggan 3.biasanya bermain aman aman saja 3.tegas dan ambisius 4.Mendapatkan usaha dari membeli, donasi 4.menciptakan idenya sendiri atau warisan mengubahnya menjadi bisnis 5.umum mengikuti pola yang sudah umum 5.seorang innovator 6.bekerja untuk perusahaan 6.perusahaan bekerja untuknya dan 7.biasanya tak punya waktu untuk keluarga 7.bisa berbagi wakt dengan keluarga dan org tercinta 8.biasanya stress memikirkan kerjaan 9.merekrut orang untuk andil 8.selalu gembira dan antusias dalam 9.merekrut orang untuk hidup lebih baik menghasilkan laba 10.biasanya melakukan pengelakan pajak 10melakukan penghindaran pajak dengan dengan cara illegal agar tak harus membayar cara illegal agar tak harus bayar pajak da pajak dan meningkatkan laba. meningkatkan laba 1.2.2 Implikasi definisi Enterpreneur dalam kecerdasan manusia Enterpreunership (Kewirausahaan) adalah orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (Lupiyoadi, 2004), kewirausahaan adalah suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat suatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), dengan tujuan tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan kata lain seorang enterpreunership (kewirausahaan) adalah orang yang manpu menciptakan gagasan menjadi realitas. Jadi seorang entrepreneur (wirausahan) adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Raymond W.Y Kao 1955 dalam Lupiyoadi, 2004) seorang entrepreunership harus memiliki Entrepreunerial intelligence (kecerdasan wirausaha). Entrepreuneriel intelegence adalah “the spirit and ability to create added value from the implementation of creativity and personal strengths into a sustainable and profitable business venture,” yaitu dorongan hati dan kemampuan seseorang untk memanfaatkan kreativitas dan kekuatan pribadinya menjadi sebuah usaha atau bisnis yang bisa member nilai tambah bagi dirinya sendiri. ‘13 8 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ibaratkan kecerdasan seorang enterpreneusip adalah dari kehidupan lebah,lebah memakan sari madu untuk menjadi makananya dengan memilih tempat tempat yang baik, lebah mendatangi bungan dan buah yang mengandung bahan nectar atau madu, lebah mengeluarkan sesuatu yang bersih dan bermanfaat yakni madu. Madu lebah berkhasiat untuk kesehatan manusia. Dan lebah tidak pernah merusak ranting yang dihinggapinya. Menjadi seorang pebisnis dengan semangat entrepreneur diawali dari keinginan untuk memberikan yang terbaik dan memberikan hal yang bermanfaat untuk orang lain, dengan memanfaatkan relasi yang seluas luasnya dan memberikan pelayanan yang baik tanpa ada keinginan aau tindakan yang memberikan kekecewaan pada orang lain. Hasil dari kerjasama yang dibuat dengan pelanggan, supplier, distributor, pihak bank atau rekan kerja adalah kerjasama yang bermartabat dan beretika.. Hubungan baik ini bisa direfleksikan dari kehidupan dan dunia laba laba, laba laba adalah seekor binatang kecil yang lemah dan bertahan hidup diatas lender yang dibuatnya sendiri. Rajutan lender laba laba amenjadi rumah baginya, dengan memberikan jaringan yang kokoh didalam rumahnya. Laba laba mampu untuk bertahan hidup. Kekuatan jaringannyalah yang memberikan rezeki atau pendapatan dalam kehidupannya. Kewirausahaan dan Jejaring Jaringan adalah salah satu modal utama untuk menambah income bagi orang memiliki jiwa entrepreneur. Jaringan social penting untuk kewirausahaan. Akses terbuka ketika jaringan social pada setiap level masyarakat digunakan untuk mengumpulkan informasi dan mendapatkan peluang atau kesempatan dalam usaha. Track and recor seseorang dalam adalah modal kekuatan jaringan atas reputasi yang sdah pernah diperoleh sebelumnya sehingga akses kunci terhadap strategi mendapatkan informasi yang berpengaruh terhadap keputusan wirausahawan , kemudian bersosialisasi dalam sebuah komunitas dalam rangka mencari kesempatan dan memanfaatkan jaringan yang dapat memberikan manfaat dalam informasi usaha. Jaringan social ini ditunjang oleh jaringan komunikasi yang ada sekaligus jaringan transportasi dan juga menfasilitasi jaringan social untuk dapat melakukan tatap muka dalam setiap transasksi yang dilakukan oleh wirausahawan. ‘13 9 Enterpreneurship, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Dr.Henni Gusfa.,MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id