tugas manjemen bisnis - Blog UB

advertisement
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BISNIS PANGAN
Dosen Pengampu : Arie Febrianto M, STP., MP.
Anggota Kelompok:
Angela Firdausa A. I.
- 115100100111012
Ayu Safitri
- 115100401111004
Della Rosalita `
- 115100813111002
Indah Nur Fikarani
- 115100800111007
Oky Dyah Kumalawaty
- 115100102111004
Risalia Nur R. A.
- 115100401111014
Alamat Blog: blog.ub.ac.id/risaliarahmah/
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1.
Amati organisasi di sekitar Anda. Identifikasi dan sebutkan visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, maupun aturannya.
Organisasi Kemahasiswaan Agritechno Bussiness Centre (ABC)
Agritechno Business Centre (ABC) merupakan Lembaga Otonom Fakultas Teknologi
Pertanian yang bergerak dalam bidang kewirausahaan. Lembaga ini didirikan pada tanggal 29
Februari 2012 dan diresmikan pada tanggal 31 Maret 2012. Berdirinya ABC berangkat dari hasil
sarasehan dari ketiga jurusan yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian bahwa mahasiswa FTP
membutuhkan sebuah wadah untuk belajar berwirausaha.
Berikut merupakan struktur organisasi ABC
Tujuan didirikannya ABC adalah :
1. Menjadi wadah menumbuh dan mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa fakultas
teknologi pertanian
2. Menjadi wadah usaha mandiri mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian
Visi:
Menjadi wadah menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan dan usaha mandiri dari
mahasiswa fakultas teknologi pertanian.
Misi:
1. Memberikan pelayanan terbaik dalam upaya pengembangan usaha mandiri mahasiswa FTP
2. Memberikan konsultasi di bidang kewirausahaan bagi mahasiswa FTP
3. Menemukan inovasi baru di bidang kewirausahaan
4. Menunjang usaha mahasiswa dalam pemasaran dan penjualan
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ABC menyelenggarakan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan kegiatan usaha yang menguntungkan. Kegiatan usaha tersebut meliputi Mart dan
juga Food court dimana pada kedua kegiatan usaha tersebut mahasiswa yang tertarik dalam bidang
bisnis tentunya, dapat ikut berpartisipasi baik dengan menitipkan produknya di mart atau bahkan
menyewa stand dalam rangka memasarkan produknya di ABC Food Court. Selain itu ABC juga
dapat melakukan kerjasama dengan UMKM dan Badan Usaha lainnya, baik di dalam maupun di
luar Universitas Brawijaya guna keberlangsungan kegiatan usaha.
Prosedur pendaftaran keanggotaan
a. Untuk anggota baru prosedur pendaftaran adalah mengisi formulir dan mengikuti seleksi yang
diadakan pengurus
b. Anggota aktif ABC adalah seluruh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yang sengaja
mendaftarkan diri sebagai anggota dan memenuhi persyaratan berikut:
1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
2. Lulus dalam tes seleksi anggota
3. Telah mengikuti sekurang-kurangnya satu kali Diklat yang diadakan oleh ABC
4. Bersedia membayar simpanan pokok yang dibayarkan saat terdaftar menjadi anggota dan
simpanan wajib yang dibayarkan secara periodik selama menjadi anggota, yang besarnya akan
ditentukan oleh Rapat Anggota
5. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan yang berlaku di
ABC
c. Untuk pengurus yang telah demisioner pendaftaran hanya membayar simpanan pokok yang telah
ditentukan
Mitra usaha yang sengaja mendaftar di ABC baik mahasiswa aktif, alumni, maupun orang luar yang
memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Mengikuti segala ketentuan usaha ABC
b. Bersedia membayar biaya administrasi usaha dan melunasi biaya sewa yang selanjutnya telah
ditentukan di MoU
c. Telah menandatangani MoU/kesepakatan usaha dengan ABC
d. Bersedia menjaga nama baik dan turut memajukan usaha ABC
e.
2. Carilah bagan organisasi dua industri makanan yang berbeda, identifikasi tipe struktur
organisasinya dan jelaskan kelebihan dan kelemahannya.
3.
Struktur Organisasi PT. Dua Kelinci
Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Dua Kelinci termasuk tipe struktur Lini Staff,
karena dibawah manager terdapat staff-staff ahli yang membantu kinerja dari manager tersebut.
Dalam struktur organisasi lini staf biasanya dipergunakan untuk perusahaan besar dengan luas area
kerja dan bidang tugas yang kompleks. Struktur organisasi lini staf ini berfungsi untuk
menyempurnakan kekurangan dari struktur organisasi lini. Dari penyempurnaan lini (garis) terdapat
penembahan pada lini staf yaitu terdapat staf ahli bidang tertentu, dan tugas terpenting dari staf ahli
yaitu memberi nasehat dan saran pada pimpinan jika ada kesulitan.
Dalam lini staf terdapat kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam penggunaan struktur
organisasi. Kelebiahan yang di peroleh diantaranya yang pertama Tercapai The Right Man In The
Right Place, yang kedua manajer hanya perlu keahlian khusus bidangnya, dan yang ketiga
Efektivitas tinggi karena terdapat staff ahli yang berfungsi mengontol pada bidangnya masingmasing. Selain itu, adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas
pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang, dan koordinasi dalam
setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
Sementara kekurangan yang terdapat dalam struktur organissasi lini staf diantaranya pertama
wewenang staf harus tegas karena jika tidak, nasihat dari staf bisa jadi perintah. Yang kedua staff
unefektif pada unit garis, jika hanya menunggu untuk dimintai saran, sehingga perlu diberi jobdesk
yang jelas. Selain itu, pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau saran dari staf, dan pimpinan
staf juga sering mengabaikan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan lini. Yang
terakhir, perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua
jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu.
Struktur Organisasi Perusahaan Kecap “Ikan Lele”
Direktur
Bagian
Produksi
Bagian
Pemasaran
Bagian
Keuangan
Bagian Umum
dan Personalia
Struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan kecap “ikan lele” adalah tipe lini karena
terdapat garis wewenang yang jelas yang menghubungkan antara atasan dan bawahan. Pada
struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu
juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang
memberi perintah. Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak pada pimpinan puncak (top
Management) dan masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya
Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah
karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana. Pada setiap atasaan dituntut
pengetahuaan serbaguna karana tidak ada bantuan staff ahli.
Dalam struktur organisasi memiliki kelebihan yang pertama garis tanggungjawab dan
wewenang sederhana, yang kedua disiplin, ketiga pengawasan mudah karena delegasi yang jelas
dan yang terakhir keputusan yang diambil lebih cepat karena hanya terdapat satu pimpinan yang
berhak memberikan keputusan langsung kepada bawahan.
Di samping struktur organisasi lini mempunyai kelebihan, stuktur organisasi lini memiliki
kekurangan diantaranya pertama perlu pimpinan cakap pengetahuan luas, kedua tanpa staff ahli
sehingga beban tanggung jawab administrasi berat, ketiga koordinasi antar bagian secara horisontal
sangat kurang.
4.
Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha! Analisis kelebihan dan kekurangannya
Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Secara definisi sebuah Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor
produksi.
Pendirian suatu badan hukum usaha haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya,
pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
1. Keluwesan untuk beraktivitas
2. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
3. Kemudahan pendirian
4. Kemudahan memperoleh modal
5. Kemudahan untuk memperbesar usaha
6. Kelanjutan usaha
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan tersebut,
perlu mengetahui definisi, peraturan perundangan-perundangan yang mengatur, serta kelebihan dan
kekurangan masing-masing bentuk badan usaha. Berikut ini beberapa bentuk badan hukum beserta
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
1) Perusahaan Perseorangan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik pribadi
dengan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Menurut Swasta (2002), perusahaan perseorangan
adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara
hak milik pribadi dengan milik perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan
perusahaan, yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan. Peraturan Perundangan:
tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan perseorangan, yang diperlukan hanya izin
permohonan dari kantor perizinan setempat.
Kelebihan dan kekurang bentuk badan usaha Perseorangan:
Kelebihan
Kekurangan
a. Memiliki kebebasan dalam bergerak
a. Menanggung tanggung jawab hukum dan
keuangan yang tak terbatas
b. Pemerintah tidak memungut pajak
b. Keterbatasan kemampuan ke-uangan
perusahaan, tetapi hanya kepada pajak
pemilik
c. Penguasaan sepenuhnya terha-dap
c. Keterbatasan kemampuan ma-najerial
keuntungan yang diperoleh
d. Rahasia perusahaan terjamin
d. Kontinuitas kerja karyawan terbatas
e. Motivasi usaha yang tinggi
f. Proses pengambilan keputusan dapat
diambil dengan cepat
g. Penanganan aspek hukum yang minim
Sumber: Studi Kelayakan Bisinis DR. Suliyanto (2010)
Di dalam pengelolaan perusahaan perseorangan, hampir keseluruhan langsung ditangani
sendiri oleh pemiliknya atau kelurga sendiri. Jika perusahaan perseorangan berkembang menjadi
besar, maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola
secara langsung. Melainkan akan duduk sebagai seoarang komisaris (pengawas), sedangkan untuk
menjalankan usaha diserahkan kepada orang lain, atau manajer yang bisa berkerja lebih profesional.
2) Firma (Fa)
Merupakan persekutuan/perserikatan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama, dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas.
Sedangkan, laba yang diperoleh dari usaha tersebut untuk dibagi bersama-sama, begitupun
sebaliknya bila terjadi kerugian, semua anggota firma ikut menanggungnya(Indriyo, 2005).
Sedangkan menurut Manulang (2003), persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi, ada beberapa orang yang bersekutu
untuk menjalankan suatu perusahaan. Para anggota yang berkumpul merupakan anggota aktif
sehingga satu perusahaan dikelola dan dimiliki oleh beberapa orang. Peraturan Perundangan:
Ketentuan-ketentuan tentang Firma diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
yang bunyinya: “Perseroan di bawah firma adalah suatupersekutuan untuk menjalankan perusahaan
di bawah nama bersama”. Selain itu, Pasal18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyebutkan
inti dari firma, yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan semuanya bertanggung jawab
terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih jelas peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh
pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa persekutuan
adalah suatu perjanjian, di mana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan
sesuatu dengan maksud laba yang diperoleh dibagi antara mereka.
Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Firma :
Kelebihan
Kekurangan
a. Penguasaan terhadap keuntungan tinggi,
a. Sering terjadi konflik antaranggota kongsi
meskipun harus dibagi dengan anggota
berkaitan dengan pembagian keuntungan
kongsi yang lain
maupun strategi bisnis
b. Motivasi usaha yang tinggi, meskipun
b.Mengandung tanggung jawab keuangan
tidak setinggi perusahaan perseorangan
tak terbatas, namun tanggung jawab
keuangan sudah dapat dibagi dengan anggota
kongsi yang lain
c. Penanganan aspek hukum minimal,
c. Keterbatasan kemampuan ke-uangan
meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan
perusahaan perseorangan karena harus
ada kesepakatan antara anggota kongsi
d. Kontinuitas kerja karyawan terbatas
e. Keterbatasan kemampuan mana-jerial.
Sumber : Studi Kelayakan Bisnis DR. Suliyanto (2010)
Modal firma terutama berasal dari setoran dari setiap orang yang terkait dalam kesepakatan
firma. Besar kecilnya bagian modal setia anggota di tetepkan berdasarkan kesepakatan bersama.
Seseorang yang mempunyai keahlian tertentu yang sangat menunjang keberhasilan firma, dapat
diterima sebagai anggota pemilik tanpa menyetor sejumlah modal. Keahlian tersebut dihargai setara
dengan bagian modal yang semestinya disetorkan. Setiap pemilik firma bertanggung jawab
sepenuhnya atas utang-utang perusahaan. Sementara itu, pembagian laba biasanya didasarkan pada
jumlah modal yang disetorkan. Kriteria lain, seperti keahlian dan pengalaman maasing-masing
anggota dapat juga dipakai sebagai dasar pertimbangan lainnya. Pada prinsipnya, setiap anggota
berhak memimpin perusahaan. Namun demikian, pemimpin perusahaan biasanya dipilih salah satu
diantara anggota memjadi pemimpin utama.
3) Perserikatan Komanditer (CV)
Merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang
yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan memiliki tanggung jawab penuh dengan
kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman, dan tidak bersedia
memimpin perusahaan, serta memiliki bertanggung tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Dengan perkataan lain Commanditaire Vennootschap
(CV) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih, sehingga dalam CV, ada
dua macam anggota, yaitu: anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif merupakan anggota yang
mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan, sedangkan anggota
pasif merupakan anggota yang hanya menyetorkan modalnya saja dan tidak ikut mengelola
perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada modal yang disetorkan saja.
Peraturan Perundangan: Ketentuan-ketentuan tentang Perserikatan Komanditer (CV) diatur
dalam Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang bunyinya : “Persekutuan secara
melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan antara satu orang atau beberapa
sekutu yang secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu
dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan Badan Perserikatan Komanditer (CV)
Kelebihan
Kekurangan
a. Penguasaan terhadap keun-tungan
a. Mengandung tanggung jawab keuangan
tinggi, meskipun harus dibagi dengan
sekutu aktif tak terbatas, meskipun sudah
anggota kongsi yang lain
anggota kongsi yang lain
b. Motivasi usaha tinggi, meskipun tidak
b. Status hukum CV belum badan hukum
setinggi perusahaan perseorangan
sehingga sulit untuk mendapatkan
proyek-proyek besar
c. Penanganan aspek hukum minimal,
c. Tidak dapat dengan mudah
meskipun sedikit lebih rumit dibanding
mengumpulkan modal dari para
perusahaan perseorangan
sekutunya, tidak seperti Perse-roan
dapat dibagi dengan anggota sekutu aktif
Terbatas yang dapat mengumpulkan
yang lain
modal ari para pemegang saham
d. Nama CV sering sama antara satu dengan
lain karena tidak ada pengecekkan
dengan nama CV sebelumnya
Sumber: Studi Kelayakan Bisnis DR. Suliyanto (2010)
Perusahaan berbentuk CV merupakan bentuk usaha yang sederhana. Akan tetapi, jangkauan
yang begitu luas sekali dengan memperhatikan aspek penghasilan dan sebagainya. Tanggungan
pajak yang dibayar CV tidak sebesar pajak yang dibayar PT. Oleh karena itu, banyak orang yang
memilih bentuk usaha ini yang dianggap memiliki nilai lebih berupa pemasukan keuntungan dari
perusahaannya.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola
usaha bersama, di mana perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan.
Peraturan perundangan: Ketentuan-ketentuan tentang Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam
UU RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 1 Undang-Undang tersebut
menyatakan: “ Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan usaha yang
didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta
peraturan pelaksanaannya”.
Kelebihan dan Kekurangan Badan Usaha Perseroan Terbatas
Kelebihan
Kekurangan
a. Memiliki masa hidup yang tidak terbatas
a. Pajak yang besar karena PT merupakan
subyek pajak tersendiri sehingga bukan
perusahaan saja yang kena pajak, tetapi
deviden yang dibagikan kepada pemegang
saham juga kena pajak
b. Pemisahan kekayaan dan utang-utang
b. Penangan aspek hukum yang rumit karena
pemilik dengan kekayaan dan utang-utang
dalam pendirian PT memerlukan akta notaris
perusahaan
dan izin khusus untuk usaha tertentu
c. Kemampuan keuangan yang sangat besar
d. Kemampuan manajerial yang tinggi
c. Biaya pembentukkan yang relatif tinggi
dibandingkan dengan badan usaha lain
d. Kerahasian perusahaan kurang terjamin
karena
setiap aktivitas perusahaan harus dilaporkan
kepada pemegang saham
e. Kontinuitas kerja karyawan yang panjang
Sumber : Studi Kelayakan Bisnis DR. Suliyanto (2010)
Kekayaan PT terpisah dengan kekayaan para pemiliknya (pemegang saham). Kekuasaan
tertinggi dalam PT dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan setiap pemegang
saham memiliki hak suara dalam rapat umum. Besarnya hak suara tergantung pada banyaknya
saham yang dimiliki dan bila seorang pemegang saham tidak dapat hadir dalam rapat umum, maka
hak suaranya dapat diserahkan kepada orang lain. Hasil keputusan rapat umum pemegang saham
biasanya dilimpahkan kepada komisaris yang membawahi dewan direksi untuk menjalankan
kebijaksanaan manajemennya. Saham-saham yang dikeluarkan pada umumnya ada dua, yaitu
saham biasa (commond stock) dan saham istimewa (preference stock).
5) Yayasan
Pengertian yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan,
yayasan adalah badan usaha yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang soial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota. Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh
yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau
tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai
kepentingan terhadap yayasan. Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai
organ yang terditri atas: Pembina, Pengurus dan Pengawas.
6) Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata Co yang artinya bersama dan operation yang artinya bekerja.
Secara umum dapat dikatakan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam
bidang ekonomi, yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum koperasi yang tergabung
secara sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban, melakukan satu macam usaha atau lebih
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan pengertian koperasi menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992
tentang perkoperasian, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan”.
Dari batasan atau definisi di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah:
a. Badan usaha yang landasan kegiatannya berdasarkan prinsi-prinsip koperasi
b. Anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum koperasi yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama
c. Menggabungkan diri sebagai anggota secara sukarela dan mempunyai hak dan
tanggung jawab yang sama sebagai pencerminan adanya demokrasi dalam koperasi.
d. Kerugian dan keuntungan akan ditanggung dan dinikmati bersama menurut
perbandingan yang adil.
e. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
f. Adanya sifat saling tolong-menolong (mutual aids).
g. Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib, sebagai
syarat dan kewajiban anggota
5.
Apa yang dimaksud dengan staffing! Jelaskan ruang lingkup dalam staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Menurut R. Duane dan J. Clifton
(1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari memastikan bahwa organisasi mempunyai
sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup
dari setiap perusahaan.
Staffing dan organizing yang erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah
legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi,
sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masingmasing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.
Organisasi-organisasi besar adalah organisasi dengan nilai budaya yang tinggi, dengan
perhatian yang besar pada nilai, ekspektasi, dan perilaku. Biasanya didalam budaya tersebut pasti
ada teamwork, fokus terhadap konsumen, perlakuan yang adil pada karyawan, inisiatif, dan inovasi.
Budaya-budaya ini juga harus terus dikomunikasikan kepada karyawan, baik yang lama maupun
yang baru. Karena itu, keputusan staffing adalah keputusan yang penting bagi organisasi, yang juga
harus disesuaikan dengan strategi bisnis agar dapat menunjang budaya organisasinya.
Proses penyusunan personalia:
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan tenaga kerja
3. Penyeleksian tenaga kerja
4. Pengenalan dan orientasi organisasi
5. Latihan dan pengembangan karyawan
6. Penilaian pelaksanaan kerja karyawan
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
8. Perencanaan dan pengembangan karier.
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga
bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan:
a. Penentuan Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan:
 Penentuan tujuan dan rencana organisasi
 Penentuan spesifikasi jabatan (job specification) jenis - jenis jabatan danm
keterampilan yang dibutuhkan.
 Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa mendatang
 Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang terdiri
dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan
mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap
jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.
b. Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer
lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah
ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar
pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.
Ada tiga sumber penawaran intern yaitu:
 Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi pelatihan
 Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang
lebih memuaskan kebutuhan.
 Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang
masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing,
immigrasi dan migarasi.
c. Kondisi permintaan dan penawaran karyawan
2. Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja potensial
dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan
diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh
karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk
mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Metode yang digunakan untuk penarikan tenaga kerja bisa dilakukan dengan melalui iklan, leasing
(penggunaan tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi,
lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan
komputer.
3. Penyeleksian Tenaga Kerja
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari
lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu:
 Wawancara pendahuluan
 Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
 Pengujian ( testing )
 Wawancara yang lebih mendalam
 Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
 Pemeriksaan kesehatan
 Keputusan pribadi
 Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor lain
mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi tidak mungkin untuk menyatakan
secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial. Bebarapa faktor tersebut
adalah:
 Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjuk apa
yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
 Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau
kemampuan seseorang
 Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug jawab dan
wewenang seseorang
 Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk mempelajari kemampuan
pemikiran dan penganalisaan
 Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspekaspek teknik pekerjaan
 Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam
pelaksanaan pekerjaan
4. Pengenalan dan Orientasi Organisasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan
organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan
penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Hal ini merupakan kegiatan mengusahakan agar
pegawai yang sudah diterima segera menyesuaikan diri dalam perusahaan, memberikan gambaran
keseluruhan tentang perusahaan dan memperknalkan kepada pekerja lainnya.
5. Latihan dan Pengembangan Karyawan
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja
karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat
dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan
tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam
meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan
kemajuan teknologi.
Metode-metode latihan dan pengembangan karyawan:
A. Metode on the job antara lain:
 Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada
bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
 Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan
melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda.
 Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam
dan berbeda-beda.
 Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu
untuk jangka waktu yang tertentu.
 Sistem-sistem penilaian presentasi formal.
B. Metode off the job antara lain:
 Program pengembangan eksekutif, di mana para manajer berpartisipasi dalam programprogram yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan
metode-metode pengajaran lainnya.
 Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain,
lingkungan dan sebagainya.
 Pengembangan organisasi, yang menekankan
pengembangan keeluruhan organisasi
perubahan,
pertumbuhan,
dan
6. Penilaian Pelaksanaan Kerja Karyawan
Adalah penilaian secara sistematik terhadap seorang pegawai oleh atasannya atau oleh beberapa
orang yang cakap yang mengetahui benar cara melaksanakan tugas pegawai yang dinilai. Objek
penilaian bagi pegawai antara lain kerajinan, pengetahuan ada bidangnya, sikap terhadap atasan,
kewibawaan, sikap terhadap bawahan, ketertiban, kecerdasan, inisiatif, tanggung jawab, kejujuran,
dll..
7. Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan
Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi
pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang. Kompensasi
adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk
pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan
datang. Dalam pemberian kompensasi ini harus memperhatikan prinsip keadilan, yaitu pada
bagaimana mereka melihat nilai relatif dibandingkan yang lain yang berdasarkan pada tanggung
jawab yang diemban, kemampuan yang dimiliki, produktivitas dan kegiatan-kegiatan manajerial.
Penentuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajeman ditentukan oleh interaksi dari tiga
faktor yaitu:
 Kesediaan membayar sesuai dengan pengorbanan yang diberikan kepada organisasi atau
perusahaan
 Kemampuan membayar yang tergantung pada pendapatan yang diterima oleh perusahaan
yang tidak lepas dari produktivitas karyawan
 Persyaratan-persyaratan pembayaran yang tergantung pada kondisi perusahaan, peraturan
pemerintah, serikat kerja, kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja dari para pesaing
Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam Kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam
kerja. Namun dipihak lain banyak juga yang dibayar berdasarkan jam kerja yang diterima pada
akhir minggu. Bentuk pembayaran ini disebut dengan upah harian. Disamping itu ada bentuk upah
insentif (seperti bonus dan komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan.
Banyak juga perusahaan mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan), dimana
karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.
Faktor-faktor penting untuk menetapkan upah pegawai:
a) Pendidikan
b) Pengalaman
c) Tanggungan
d) Kemampuan perusahaan
e) Keadaan ekonomi
f) Kondisi pekerjaan
8. Perencanaan dan Pengembangan Karir
Pengembangan merupakan program yang khusus dirancang oleh organisasi untuk membantu
karyawan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan memperbaiki sikapnya.
Aktivitas pengembangan antara lain:
a) Latihan /Pendidikan diartikan sebagai kegiatan perusahaan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, sikap, sehingga pegawai lebih majudalam melaksanakan
tugas tertentu. Jenisnya : Latihan tentang kebijakan/prosedur perusahaan, latihan
memecahkan masalah, latihan pengambilan keputusan.
b) Rotasi Jabatan yaitu karyawan ditugaskan memegang jabatan yang berbeda, untuk
memahami pelaksanaan berbagai tugas, dan memperoleh pengetahuan yang luas
mengenai berbagai jabatan. Biasanya untuk mengembangkan manajer.
c) Promosi yaitu pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi.
Pengembangan ini karena prestasi karyawan optimal dan menghindari kebosanan.
d) Pemindahan dimaksudkan untuk mewjudkan penempatan pegawai pada jabaatan yang
setepatnya sehingga ia mendapat kepuasan kerja setinggi mungkin dan dapat
memberikan prestasi yang setinggi-tingginya.
e) Counseling yaitu manajer memberikan saran-saran dan nasihat-nasihat, pertolongan
dalam hubungan perkerjaan, bahkan persoalan-persoalan pribadi.
f) Konferensi (pertemuan yang melibatkan negara-negara lain untuk membahas suatu
hal). Mengikuti konferensi akan memberikan pengalaman, pengetahuan dalam berbagai
bidang, serta menambah ketrampilan. Cara menyelenggarakan konferensi, proses rapat,
diskusi, dan mengambil keputusan akan berdampak posititf bagi para manajer.
6.
Bagaimana cara Negara Jepang meningkatkan motivasi kerja karyawannya? Jelaskan!
Peningkatan Motivasi Kerja di Negara Jepang
Perilaku seseorang dalam beraktivitas atau bekerja dapat muncul karena adanya motive
(motive are the way of behaviour). Motivasi pada dasarnya merupakan sebuah kondisi mental
seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu tindakan (action/activities) dan memberikan
kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan. Motivasi kerja adalah sesuatu
yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dorongan atau semangat kerja sangat
dipengaruhi oleh faktor atasan/pimpinan, teman kerja, sarana fisik, kebijakan/aturan, imbalan, jenis
pekerjaan, dan tantangan. Dorongan dan keinginan seseorang sebagai motivator merupakan sesuatu
yang tidak dapat diamati, melainkan hanya dapat disimpulkan.
Di era globalisasi dan liberalisasi seperti sekarang, perusahaan asing seperti Jepang dapat
beroperasi di negara lain. Saat beroperasi di negara selain Jepang, perusahaan Jepang tentu
membutuhkan pekerja berkompeten untuk dapat menghadapi kerasnya persaingan di pasar global
yang serba kompetitif. Oleh karena itu, perihal memotivasi dan meningkatkan loyalitas pekerja
berkompeten menjadi hal penting yang harus diwujudkan bagi perusahaan Jepang.
Employer Jepang terkadang menerapkan stylenya untuk dapat mewujudkan hal tersebut,
misal dengan menerapkan style khas shuushin koyou seido yaitu sistem upah berdasarkan lamanya
masa bekerja (nenkoujoretsu), penyediaan jaminan kesejahteraan (fukurikousei) dan jaminan kerja
jangka panjang (choukianteikoyou). Sebagai bukti, dalam perusahaan manufaktur di Malaysia
diterapkan ketiga style khas shuushin koyou seido tersebut (Wan, 2002).
Shuushin koyou seido adalah sistem kerja seumur hidup yang diterapkan di Jepang. Pada
dasarnya bentuk sistem kerja seumur hidup sudah diterapkan pada awal dasawarsa 1920an di
kalangan zaibatsu dan perusahaan besarlain (Kunio, 1992: 130). Akan tetapi, bentuk sistem kerja
seumur hidup ini baru dominan dan menjadi kebiasaan di perusahaan-perusahaan besar setelah
perang dunia II. Pada saat itu mesin-mesin baru dari Jerman dan Amerika Serikat mulai dikenalkan
di Jepang sehingga perusahaan besar membutuhkan tenaga kerja terampil yang mampu
mengoperasikan mesin-mesin baru ini (Nakane, 1981: 16).
Pada masa awal insdustrialisasi mobilitas pekerja tinggi. Para SDM muda memiliki
kecenderungan bergonta-ganti pekerjaan karena mereka baru memiliki keinginan untuk
memantapkan karir setelah menyelesaikan program wajib militer. Tidak seperti pekerja shuushin
koyou yang memantapkan karir dalam periode sepuluh tahun pertama setelah lulus sekolah
(Koshiro,1983: 34). Selain itu juga disebabkan karena ketidakmampuan employer dalam
menyediakan spesifikasi pekerjaan yang jelas bagi pekerja. Sehingga perusahaan memikirkan
kebijakan yang dapat mengikat pekerja selama seumur hidup di perusahaan dan akibatnya pekerja
bisa termotivasi dan meningkatkan loyalitas dalam bekerja. Kebijakan tersebut adalah shuushin
koyou seido yang terdiri dari nenkoujoretsu, fukurikousei, choukianteikoyou.
1. Nenkoujoretsu
Perusahaan menerapkan sistem upah berdasarkan lamanya masa bekerja yang biasa disebut
dengan istilah nenkoujoretsu. Pada masa awal penugasan, seorang pekerja akan memperoleh upah
yang relatif rendah, namun upah akan terus meningkat seiring lamanya masa pengabdian pekerja di
perusahaan. Perusahaan memiliki alasan tersendiri dalam memberlakukan sistem penentuan upah
berdasarkan senioritas ini. Sebab dalam kondisi di mana seorang pekerja tidak dapat dipecat
ataupun diturunkan pangkatnya, maka kenaikan upah yang diatur secara lambat laun adalah
solusinya (Kunio, 1992: 129).
Pemberlakuan nenkoujoretsu berkontribusi dalam mengikat pekerja. Hal ini disebabkan
pekerja akan dihadapkan dengan kerugian berupa kehilangan kesempatan emas untuk memperoleh
upah yang semakin meninggi seiring lamanya masa bekerja apabila tetap berniat berpindah
perusahaan. Lagipula, sistem upah seperti ini juga dinilai lebih manusiawi karena sesuai dengan
kebutuhan ekonomi pekerja yang mana harus melalui berbagai tahapan kehidupan dari tahapan
menikah, memiliki anak, membayar pendidikan anak, dan mempersiapkan pensiun (Reischauer,
1988: 324).
2. Fukurikousei
Fukurikousei adalah jaminan kesejahteraan. Adapun jenis-jenis jaminan kesejahteraan yang
disediakan meliputi fasilitas perumahan, kemudahan pembelian barang dengan adanya diskon,
asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja, tempat rekereasi keluarga yang dapat digunakan secara
bergiliran oleh para karyawan, berbagai kegiatan yang disponsori perusahaan misalnya kegiatan
olahraga, hadiah pernikahan, kelahiran, kematian, bahkan nasihat dari konsultan perusahaan tentang
program keluarga berencana (Nakane, 1981: 15-16).
3. Choukianteikoyou
Choukianteikoyou adalah jaminan pekerjaan jangka panjang, ini diadakan atas motif
tertentu. Para pekerja permanen adalah para lulusan sekolah yang belum berpengalaman sekaligus
belum pernah merasakan pendidikan kejuruan, sehingga perusahaan menyiapkan dana khusus untuk
melatih mereka. Setelah dilatih, tentu mereka akan menjadi hebat, untuk mencegah terjadinya
pengkhianatan berupa pekerja berpindah perusahaan saat sudah hebat, maka perusahaan
menerapkan choukianteikoyou agar mereka senantiasa mendedikasikan diri pada perusahaan.
Choukianteikoyou tidak dilembagakan dalam bentuk kontrak semata, melainkan hanya
berupa gentlemen’s agreement (perjanjian yang berlaku atas pengertian bersama). Sebab pada
dasarnya perusahaan yang menerapkan shuushin koyou ingin menyampaikan pesan ideologis
kepada para pekerja, sebagai berikut:
“The Company is honoring your effort and will look after you even if things get worse, until
the last moment, we will do our best to keep you in employment.” (Saito, Vaszkun, 2011: 4).
"Perusahaan menghormati usaha Anda dan tetap mempertahankan Anda bahkan saat kondisi
memburuk, sampai saat terakhir, kami akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan Anda
dalam suatu jabatan. "
Perusahaan berusaha merealisasikan pesan ideologis tersebut dengan menjadikan pemecatan
sebagai jalan terakhir yang harus diambil saat bisnis sedang sulit. Pekerja hanya akan dipecat atas
kasus-kasus kriminal tertentu seperti penggelapan atau pencurian uang, mencemarkan nama baik
perusahaan, pelanggaran peraturan tertulis atau karena sering tidak masuk kerja (Beck & Beck,
1994: 89). Sementara bagi pekerja yang “tidak bisa apa-apa” tidak perlu khawatir akan dipecat,
karena perusahaan tidak menetapkan “ketidakmampuan” sebagai alasan memberhentikan pekerja.
Perusahaan melakukan beberapa strategi sebagai upaya menghindari pemecatan saat bisnis
sedang sulit, di antaranya mengurangi jumlah pekerja wanita, para pekerja senior dibujuk untuk
pensiun secara sukarela meskipun belum mencapai usia wajib pensiun, mempekerjakan pekerja
sementara yang baru, dan mentransfer pekerja ke perusahaan afiliasi atau subkontraktor.
Sehubungan dengan transfer, terdapat dua jenis transfer yakni shukkou dan tenseki. Shukkou adalah
transfer dari suatu perusahaan ke perusahaan afiliasi dalam jangka waktu yang singkat. Terkadang
suatu transfer sementara (shukkou) dapat berubah menjadi penugasan kembali secara permanen
yang disebut tenseki. Pekerja yang menjalani tenseki tidak menerima upah atau jaminan keamanan
kerja apapun dari perusahaan yang mengirimnya dan pekerja tersebut resmi menjadi pekerja dari
perusahaan yang menerimanya (Stone, 2009: 22).
7.
Jelaskan beberapa metode dalam pengendalian mutu produk pangan!
Berbagai Metode Untuk Pengendalian Mutu Produk Pangan
1. Histogram
Histogram merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menggambarkan bentuk
distribusi sekumpulan data yang biasanya berupa karakteristik mutu. Histogram ini dapat dibuat
dengan cara membentuk terlebih dahulu tabel frekuensinya, kemudian diikuti dengan perhitungan
statistis, kemudian memplot data ke dalam histogram. Hasil plot data akan memudahkan dalam
menganalisis kecenderungan sekelompok data.
Gambar 1. Contoh Histogram
2. Cause Effect Diagram (Fishbone Diagram)
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan
kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram.
Penemunya adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa,
ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo.
Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak
digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data
kualitatif.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan
mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan
dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah
memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan.
Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya memberi banyak sekali keuntungan bagi
dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang menjadi perhatian penting perusahaan.
Masalah – masalah klasik lainnya juga terselesaikan. Masalah – masalah klasik yang ada di industri
manufaktur khusunya antara lain adalah :
a. keterlambatan proses produksi
b. tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
c. mesin produksi yang sering mengalami trouble
d. produktivitas yang tidak mencapai target
e. complain pelanggan yang terus berulang
Gambar 2. Contoh Diagram Fishbone
3. Flowchart
Flowchart merupakan gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan
antar proses berserta instansinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap
simbol menggambarkan proses tertentu, sedangkan hubungan antara proses digambarkan dengan
garis pendukung. Flowchart menolong untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang
lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Gambar 3. Contoh Flowchart
4. Data Sheet
Data sheet dapat didefiniskan sebagai lembar yang dirancang sederhana berisi daftar halhal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat mengumpulkan data
dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian. Data dalam
data sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat
(langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal untuk masukan data
pareto chart. Waktu penggunaan data sheet adalah sebagai berikut:
 Ketika data dapat diamati dan dikumpulkan berulang kali oleh orang yang sama atau di
lokasi yang sama.
 Ketika mengumpulkan data mengenai frekuensi atau pola kejadian, masalah, cacat,
lokasi cacat, penyebab cacat, dan sebagainya.
 Ketika mengumpulkan data proses produksi.
Gambar 4. Contoh Data Sheet
5. Pareto Chart
Diagram pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk
mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula dianggap
sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik,
serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks. Diagram Pareto
dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab
terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua aksioma tersebut menegaskan
bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram pareto
daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah
kanan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa diagram pareto dapat menghasilkan sedikit
sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa.
6. Scatter Diagram
Diagram Scatter atau diagram pencar atau juga disebut diagram sebar adalah
gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua
macam variabel dan menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut yang
sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat digunakan untuk
mengecek apakah suatu variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain.
Gambar 2. Contoh Diagram Pencar atau Scatter Diagram
Dikatakan juga bahwa Scatter diagram menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter
diagram sering digunakan sebagai analisis tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang
ada benar-benar memberikan dampak kepada karakteristik kualitas. Pada contoh terlihat scatter
diagram yang menggambarkan plot pengeluaran untuk iklan dengan penjualan perusahaan yang
mengindikasikan hubungan kuat positif diantara dua variabel. Jika pengeluaran untuk iklan
meningkat, penjualan cenderung meningkat.
7. Control Chart
Control Chart adalah sebuah grafik yang memberi gambaran tentang perilaku sebuah proses.
Diagram kontrol ini digunakan untuk memahami apakan sebuah proses manufakturing atau proses
bisnis berjalan dalam kondisi yang terkontrol atau tidak. Sebuah proses yang cukup stabil, tapi
berjalan di luar batas yang diharapkan, harus diperbaiki untuk menemukan akar penyebabnya guna
mendapatkan hasil perbaikan yang fundamental
Tujuan menggambarkan control chart adalah untuk menetapkan apakah setiap titik pada
grafik normal atau tidak normal dan dapat mengetahui perubahan dalam proses dari mana data
dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus mengindikasikan dengan cepat dari proses
mana data diambil.
Control chart terdiri dari attribute control chart dan variable control chart. Data attribute
merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh data attribute
adalah ketiadaan nasabah, banyaknya jenis cacat pada produk dan lain-lain. Data attribute diperoleh
dalam bentuk unit-unit ketidaksesuaian dengan spesifikasi attribute yang ditetapkan. Data variable
adalah data yang berasal dari hasil pengukuran dan nilainya berada dalam suatu interval atau
jangkaun tertentu, contoh : Hasil pengukuran berat badan dari 46 orag, hasill pengukuran panjang
biskuit selama 1 bulan, dn lain-lain.
Control Chart membedakan antara Common Cause dan Special Cause. Common Cause
ialah Penyebab yang agak susah untuk bisa dihilangkan (Natural variation) sedang Special Cause
ialah Penyebab yang masih mungkin bisa dihilangkan, misalnya kesalahan operator, materialnya
retak dan kotor, operator masih baru, tidak ada Standard Operasional Procedure untuk menjalankan
suatu mesin produksi, dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Andrew J. Durbin, R. Duane Ireland,J. Clifton Williams. 1996. Management Organization. SouthWestern, West Texas
Ani Pinayani. 2004. Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan
Hesti Maheswari. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercubuana. Jakarta
Iyandri. 2011. Manajemen Staffing. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2234383manajemen-staffing/. Diakses tanggal 27 Maret 2014
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi. 2007. Hukum Dalam Ekonomi. PT. Gramedia
Widiasaran Indonesia. Jakarta
M.Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Edisi ketiga. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Edisi Pertama,
Kencana Media Grup. Jakarta
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis. Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Tanjung, Ayu Nazria. 2012. Motivasi Pekerja Indonesia Yang Bekerja Di Perusahaan Jepang Di
Surabaya Ditinjau Dari Shuushin Koyou Seido. Jurnal Japanology Vol 1. Fakultas Ilmu
Budaya. Universitas Airlangga. Surabaya.
Download