BAB - Nawasis

advertisement
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
GAGA
Kota
Mataram dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993
tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram.
Kota Mataram,
selain merupakan Ibukota Provinsi Nusa
Tenggara Barat juga merupakan pusat
penyelenggaraan
Pemerintahan,
Pendidikan dan Perekonomian Barang dan
Jasa dengan pintu masuk sebelah barat
terdapat Bandara Selaparang, sebelah
selatan melalui Pelabuhan Lembar yang datang dari Padang Bai (Bali) dan sebelah
Timur Pelabuhan Kayangan, Labuan Lombok yang datang dari pulau Sumbawa.
Saat ini, Kota Mataram sedang dikembangkan untuk menjadi kota pariwisata.
Syarat mendasar sebuah kota pariwisata harus mampu menunjukkan karakter
lingkungan yang sehat. Pengembangan pariwisata saat ini sangat penting artinya
bagi Kota Mataram karena akan meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli
daerah serta dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan
pendapatan bagi masyarakat.
2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi
Geografis
Keberadaan kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat
memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk utama yang berseberangan dengan
pulau Bali di bagian Barat. Secara geografis Kota Mataram terletak di bagian
sebelah barat dari Pulau Lombok, letaknya diapit antara kabupaten Lombok Barat
dan Selat Lombok.
Secara geografis letaknya antara 08o 33’ dan 08o 38’ Lintang Selatan dan
antara 116 o 04’ - 116 o 10’ Bujur Timur, dengan batas–batas wilayah sebagai
berikut :
o Sebelah Utara
: Kabupaten Lombok Barat
o Sebelah Timur
: Kabupaten Lombok Barat
o Sebelah Selatan
: Kabupaten Lombok Barat
o Sebelah Barat
: Selat lombok
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
12
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Topografis
Secara topografis Kota Mataram merupakan wilayah dataran rendah,
sedang dan sisanya sebelah utara merupakan dataran pegunungan dan perbukitan.
Kota Mataram berada pada posisi di bawah 50 meter dibawah permukaan laut
(dpl) dengan selang ketinggian sejauh 9 km. Dengan demikian sebagian
wilayahnya adalah hamparan datar. Penggunaan lahan sampai tahun 2008
dimanfaatkan sebagai permukiman (37,68%), pertanian (47,07%) dan lain-lain
(15,25%).
Ketinggian tanah bervariasi yaitu di Kecamatan Cakranegara + 25 m,
Kecamatan Mataram + 15 m dan Kecamatan Ampenan + 5 m dari permukaan laut
termasuk daerah pantai. Di bagian selatan Kota Mataram topografi agak rendah
sehingga pada musim hujan terkadang tergenang air. Bentuk topografi wilayah
Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak curam dengan klasifikasi sebagai
berikut :
 Lereng 0-2% bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha
 Lereng 2-8% bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha
 Lereng 8-15% bentuk wilayah bergelombang, seluas 174.283 Ha
 Lereng 15-25% bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha
Diagram 2.1. Proporsi Topografi Kota Mataram
(Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Kota Mataram Tahun 2009 )
Tabel 2.1. Tinggi Rata-rata dari Permukaan Laut dan Luas Daerah
Tinggi
Luas Wilayah
Kecamatan
(meter)
(Ha)
Ampenan
0 – 14
946
Sekarbela
15 – 20
1.032
Mataram
20 – 35
1.077
Selaparang
15 – 30
1.076
Cakranegara
20 – 50
967
Sandubaya
15 – 50
1.032
Kota Mataram
0 - 50
6.130
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
13
Gambar 2.1. Peta Topografi Kota Mataram
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
14
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Geohidrologi
Menurut Laporan Status Lingkungan Hidup tahun 2009, Kota Mataram
memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di
beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga, Sayangsayang dan Mataram yang memiliki kedalaman air tanah antara 5 – 7 meter,
kecuali di beberapa lokasi, seperti : Kelurahan Cakaranegara, Monjok dan Dasan
Agung bagian Utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter.
Keadaan Geohidrologi di wilayah Kota Mataram memperlihatkan ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Terdapatnya daerah aliran langka, potensi mata air langka dengan daerah
penyebaran di bagian utara wilayah Kota.
2. Aquifer produktif rendah, air melalui celahan dan ruang antar butir,
potensi mata air sedang. Aquifer dengan penyebaran luas, alirannya
melalui ruang antar butir, pada aquifer ini tidak terdapat mata air.
Beberapa sumber mata air yang ada di Kota Mataram dan belum dilakukan
suatu penelitian, antara lain di Kecamatan Sandubaya terdapat mata air
Pengempel, Kecamatan Mataram terdapat mata air Timbrah dan di Kecamatan
Cakranegara terdapat mata air di Taman Mayura dan Sayang-sayang.
Disamping potensi air tanah tersebut, Kota Mataram saat ini masih dapat
mengakses dan mensuplai kebutuhan air bersih hasil produksi PDAM yang
berasal dari wilayah Kabupaten Lombok Barat, yaitu mata air Sarasute, Renget
dan Saraswata. Potensi sumber air baku yang tersedia cukup besar secara
keseluruhan debitnya mencapai 2.140 liter/detik, sedangkan potensi terpakai baru
601 liter/detik. Cadangan air baku di Kota Mataram sebesar 726.205.482 m3 yang
digunakan untuk kebutuhan domestik, industri, pertanian dan kebutuhan lainnya,
sedangkan pemanfaatan sumberdaya air relatif kecil yaitu sekitar 12%.
Apabila dilakukan pelestarian lingkungan dan perlindungan di kawasan
sekitar sumber mata air maka kebutuhan air bersih diproyeksikan untuk 10 tahun
ke depan masih sangat terpenuhi.
Tabel 2.2. Potensi Air Bersih Tersedia dan Terpakai
Potensi Debit
Potensi Terpakai
Selisih
Nama Mata Air
(liter/detik)
(liter/detik)
(liter/detik)
Mata Air Sarasute
300
111
189
Mata Air Saraswaka
200
93
107
Mata Air Rengat
1.640
397
1.243
Jumlah
2.140
601
1.539
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Kota Mataram Tahun 2009
Selain air tanah, Kota Mataram memiliki sumber air permukaan / sungai
yang berasal dari 4 (empat) sungai yang cukup besar dan hulunya berada di sekitar
lereng Gunung Rinjani dan bermuara di pantai barat (selat Lombok). Sungaisungai tersebut merupakan drainase alam kota dan berpotensi sebagai sumber
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
15
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
mata air permukaan, sungai dimaksud adalah :
1. Kali Jangkok dengan luas modulus drainase : 1.712,12 Ha
2. Kali Ancar dengan luas modulus drainase : 858,47 Ha
3. Kali Brenyok/Unus dengan luas modulus drainase : 2.277,55 Ha
4. Kali Midang dengan luas modulus drainase : 562,47 Ha
Tabel 2.3. Kondisi Morfologis Sungai / DAS Kota Mataram
Nama Sungai
Luas
2
(km )
Panjang
(meter)
Kemiringan Dasar
Hulu
Tengah
Hilir
Type
Lebar
Hilir
Kali Midang
40,915
12,02
0,01
0,005
0,003
Sejajar
39,99
Kali Jangkok
162,526
51,632
0,058
0,019
0,004
Kipas
26,82
Kali Ancar
23,882
16,927
0,016
0,005
0,002
Cabang Pohon
28
Kali Brenyok
42,379
7,436
0,002
0,002
0,002
Cabang pohon
17,36
269,702
88,015
0,086
0,031
0,011
Jumlah
112,17
Sumber : Mataram dalam Angka 2008
2.2. Administratif
Luas wilayah Kota Mataram adalah 6130 Ha (61,30 Km2). Pada tahun
2006, secara administratif wilayah kota Mataram telah dilakukan pemekaran
wilayah yang semula hanya 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Ampenan,
Mataram dan Kecamatan Cakranegara dengan jumlah kelurahan sebanyak 23
buah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 3 tahun 2007, Tentang
Pemekaran Wilayah Kecamatan dan Kelurahan, maka terjadi perubahan menjadi 6
(enam) wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Ampenan, Sekarbela, Mataram,
Selaparang, Cakranegara dan Kecamatan Sandubaya, yang terbagi lagi menjadi
50 (lima puluh) kelurahan dan 304 Lingkungan.
Persentase perbandingan luas wilayah masing-masing kecamatan setelah
dilakukannya pemekaran wilayah, maka kecamatan Mataram dan Selaparang
merupakan dua kecamatan yang memiliki luas wilayah yang sama dan paling luas,
sebaliknya wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Ampenan.
Tabel 2.4. Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan dirinci menurut persentase
Luas Wilayah (Ha)
Persentase (%)
No
Kecamatan
1.
Ampenan
2.
Sekarbela
3.
Mataram
4.
Selaparang
5.
Cakranegara
6.
Sandubaya
Total
946
1.032
1.077
1.076
967
1.032
6.130
15,44
16,84
17,55
17,55
15,77
16,84
100,00
Sumber : Kota Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
16
Gambar 2.2. Peta Pemekaran wilayah Kecamatan / Kelurahan Kota Mataram
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
17
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Tabel 2.5. Pembagian wilayah administratif Kota Mataram setelah pemekaran
No
Kecamatan
I.
Ampenan
II.
Sekarbela
III.
Mataram
IV.
Selaparang
V.
Cakranegara
VI.
Sandubaya
Kelurahan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Bintaro
Ampenan Utara
Dayan Peken
Ampenan Tengah
Banjar
Kekalik Jaya
Tanjung Karang Permai
Tanjung Karang
Karang Pule
Jempong Baru
Pejanggik
Mataram Timur
Pagesangan Barat
Pagesangan
Punia
Rembiga
Karang Baru
Monjok Timur
Monjok
Cakranegara Barat
Cilinaya
Sapta Marga
Mayura
Cakranegara Timur
Selagalas
Bertais
Mandalika
Babakan
Turida
6.
7.
8.
9.
10.
Ampenan Selatan
Taman Sari
Pejeruk
Kebon Sari
Pejarakan Karya
5.
6.
7.
8.
6.
7.
8.
9.
10.
6.
7.
8.
9.
10.
6.
7.
Pagesangan Timur
Pagutan Barat
Pagutan
Pagutan Timur
Monjok Barat
Mataram Barat
Gomong
Dasan Agung
Dasan Agung Baru
Cakranegara Selatan
Cakranegara Selatan Baru
Karang Taliwang
Cakranegara Utara
Sayang-sayang
Dasan Cermen
Abian Tubuh
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
Tebel 2.6. Jumlah Kelurahan dan Lingkungan menurut Kecamatan Tahun 2008
Kecamatan
Ampenan
Sekarbela
Mataram
Selaparang
Cakraneagara
Sandubaya
Jumlah / Total
Jumlah
Kecamatan
10
5
8
10
10
7
50
Junlah
Lingkungan
51
31
53
59
71
39
304
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
18
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.3. Kependudukan
Jumlah Penduduk Kota Mataram sebesari 362.243 jiwa (Desember, 2008).
Dengan luas wilayah 61.30 Km2. kepadatan penduduk Kota Mataram mencapai
5.909 jiwa/Km2, dimana Kecamatan Ampenan merupakan Kecamatan tertinggi
kepadatan penduduknya yakni 7.601 jiwa/Km2 disusul Kecamatan Cakranegara
6.592 jiwa/Km2 dan terendah Kecamatan Sandubaya sebesar 4.706 Jiwa/Km2.
Untuk Kecamatan lainnya di Kota Mataram sampai dengan akhir tahun 2008,
kepadatan penduduk dapat dideskripsikan, yaitu di Kecamatan Mataram sebesar
6.393 jiwa/Km2, Kecamatan Selaparang sebesar 6.354 jiwa/Km2 dan Kecamatan
Sekarbela kepadatannya sebesar 3.955 jiwa/Km2.
Tabel 2.7. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci
menurut Kecamatan di Kota Mataram
Jumlah
Kepadatan
Luas Wilayah
Kecamatan
Penduduk
Penduduk
(Ha)
(Jiwa )
(Jiwa/ha)
Ampenan
946
71.902
7.601
Sekarbela
1.032
40.815
3.955
Mataram
1.077
68.818
6.393
Selaparang
1.076
68.402
6.354
Cakranegara
967
63.740
6.592
Sandubaya
1.032
48.566
4.706
Jumlah
6.130
362.243
5.909
Sumber : Kota Mataram dalam Angka 2009
Grafik 2.1. Trend Perkembangan Jumlah Penduduk dan Kepadatannya sejak
Tahun 2005 hingga Tahun 2008 di Kota Mataram
Trend Perkembangan Jumlah Penduduk dan Kepadatannya
Jumlah Penduduk
Kepadatan
400000
350000
5,657
5,761
5,810
300000
362,243
356,141
250000
353,183
200000
150000
5,909
346,783
100000
50000
0
BUKU PUTIH SANITASI
2005
2006
2007
2008
Gambaran Umum Kota Mataram
19
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Perbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan akan
menghasilkan suatu ukuran yang disebut Sex Ratio (SR). Untuk keperluan
perencanaan, SR merupakan informasi yang dapat menggambarkan perbandingan
penduduk menurut jenis kelamin sehingga pemenuhan berbagai aspek pelayanan
untuk laki-laki dan perempuan dapat terpenuhi.
Tabel 2.8. Sex Rasio Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2008
Kecamatan
Ampenan
Sekarbela
Mataram
Selaparang
Cakranegara
Sandubaya
Jumlah
Penduduk
Laki-laki
35.104
19.859
33.749
34.208
31.181
23.618
177.719
Penduduk
Perempuan
36.798
20.956
35.069
34.194
32.559
24.948
184.524
Sex Rasio
(%)
95,4
94,8
96,2
100,0
95,8
94,7
96,3
Sumber : Kota Mataram dalam Angka 2009
Tabel 2.9. Distribusi Penduduk Kota Mataram Menurut kelompok umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2008
Kelompok
Umur
Laki-laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah
(jiwa)
0–4
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 +
Jumlah
18.728
25.342
18.148
18.808
23.212
19.081
12.360
13.363
10.257
7.868
6.019
5.244
3.675
2.237
1.935
1.442
177.719
21.652
17.304
16.085
16.285
16.286
22.860
17.357
16.364
15.471
11.157
8.421
7.362
4.195
2.234
1.540
2.067
184.524
40.380
32.646
34.233
35.094
46.072
36.438
28.724
28.834
21.414
16.289
13.381
9.439
7.845
4.471
3.475
3.509
362.243
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
20
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Bila dibandingkan antar jenis kelamin, anak perempuan usia 0 – 14 tahun
lebih banyak jumlahnya daripada anak laki-laki, yaitu 55.041 orang (51,32%)
perempuan dan 52.218 orang (48,68%) laki-laki. Pada kelompok usia produktif
yaitu usia 15 – 64 tahun, penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk
laki-laki dimana jumlah penduduk perempuan pada kelompok ini adalah 123.643
orang (50,77%) sementara laki-laki berjumlah 119.887 orang (49,23%), demikian
pula pada kelompok usia lanjut jumlah penduduk perempuan adalah 5.841 orang
(50,99%) lebih banyak dari pada jumlah laki-laki yang berjumlah 5.614 orang
(49,01%).
Grafik 2.2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan analisis kependudukan, laju pertumbuhan rata-rata penduduk
Kota Mataram sampai dengan tahun 2006 hanya sebesar 2,82% per tahun.
Diperkirakan sampai dengan 20 tahun mendatang laju pertumbuhan rata-rata ini
masih sesuai dengan daya tampung lahan. Pertumbuhan Penduduk di Kota
Mataram diperkirakan akan mengalami beberapa periode perkembangan
diantaranya (1) Periode penyiapan dan (2) Periode pertumbuhan Konstan.
Proyeksi penduduk kota Mataram sampai tahun 2028 dapat dilihat pada tabel 2.9.
di bawah ini.
Tabel 2.10. Proyeksi Penduduk Kota Mataram untuk Tahun 2008 - 2028
Kecamatan
Ampenan
Cakranegara
Mataram
Sandubaya
Sekarbela
Selaparang
Jumlah
2008
72.380
64.285
67.952
48.135
41.042
67.913
361.248
Jumlah Penduduk di Tahun ...
2013
2018
2023
81.498
91.765 103.325
73.045
82.998
94.308
69.680
71.410
73.183
50.165
52.280
54.485
45.972
51.494
57.680
71.192
74.628
78.231
387.903 416.524 447.257
2028
116.341
107.160
74.999
56.782
64.609
82.007
480.258
Sumber : RTRW Kota Mataram 2006 - 2026
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
21
Gambar 2.1 . Peta Kepadatan Penduduk Kota Mataram
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
22
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.4. Pendidikan
Selain peningkatan sarana dan prasarana berupa fisik, peningkatan sumber
daya manusia juga penting. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota
Mataram diarahkan maju dan modern namun tetap berakar pada akar budaya dan
religi melalui gerakan Imtaq. Sebagaimana tertuang dalam visinya yakni
“Terdepan dalam pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada terwujudnya
sumber daya manusia yang kompeten, cakap dan amanah “.
Pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk
secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik sebagai perorangan maupun
sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan
pendidikan. Oleh karena itu, dinamika masyarakat dengan permasalahan yang ada
akan sangat mempengaruhi pendidikan secara menyeluruh.
Tabel 2.11. Jumlah Penduduk Usia sekolah menurut Kecamatan
di Kota Mataram
Penduduk Kelompok Usia Sekolah
Kecamatan
7-12 Thn
13-15 Thn
16-18 Thn
Ampenan
9,054
4,858
5,651
Sekarbela
7,684
3,989
4,803
Mataram
7,221
3,648
4,251
Selaparang
5,208
2,831
3,353
Cakranegara
7,482
3,747
4,497
Sandubaya
5,896
3,148
3,510
Jumlah
42,545
22,221
26,065
Sumber data : Buku Saku Pendidikan 2008/2009
Berdasarkan Jumlah Penduduk usia sekolah, Kecamatan Ampenan
menduduki peringkat terbesar untuk semua kelompok usia sekolah dan
Kecamatan Selaparang menduduki peringkat terkecil. Sedangkan Kepadatan
Penduduk Usia sekolah menurut Kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel : 2.12. Kepadatan Penduduk Usia Sekolah menurut luas Kecamatan
di Kota Mataram
Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Usia Sekolah/Km2
Kecamatan
(Km2)
7 – 12 Thn 13 – 15 Thn 16 – 18 Thn
Ampenan
9,460
957,08
513,53
597,36
Sekarbela
10,320
744,57
386,53
465,41
Mataram
10,770
670,47
338,72
394,71
Selaparang
10,770
483,57
262,86
311,33
Cakranegara
9,670
773,73
387,49
465,05
Sandubaya
10,320
571,32
305,44
340,12
Jumlah
61,300
693,93
362,44
425,13
Sumber data : Buku Saku Pendidikan 2008/2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
23
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Gambaran kondisi pendidikan untuk Angka Partisipasi Sekolah sebagai
indikator umum pelaksanaan Program Wajib Belajar di Kota Mataram adalah
sebagai berikut :
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 7 - 12 tahun sekitar 95,08 persen.
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 13 - 15 tahun sekitar 96,35 persen.
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 16 - 18 tahun sekitar 70,29 persen.
Berikut adalah perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM) Pendidikan berdasarkan masing-masing jenjang sekolah
pada tahun 2006/2007 hingga tahun 2008/2009 di Kota Mataram.
Tabel 2.13. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Jenjang
2006/2007
2007/2008
SD/MI
106,90
105,67
SMP/MTs
91,32
96,21
SMA/MA/SMK
68,82
72,29
2008/2009
107,45
100,06
75,46
Sumber data : Buku Saku Pendidikan 2008/2009 (data diolah)
Tabel 2.14. Angka Partisipasi Murni (APM)
Jenjang
2006/2007
2007/2008
SD/MI
94,82
96,06
SMP/MTs
72,11
74,32
SMA/MA/SMK
54,15
52,39
2008/2009
96,09
72,13
57,43
Sumber data : Buku Saku Pendidikan 2008/2009(data diolah)
APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD/MI yaitu 96,06 % dan yang
terendah di tingkat SMA/MA/SMK yaitu 57,43 %. Berdasarkan APM dapat
diketahui bahwa pada tingkat SD/MI anak usia sekolah yang bersekolah lebih
banyak dibandingkan dengan tingkat lainnya. Hal itu juga menunjukkan kinerja
yang paling baik terdapat di tingkat SD/MI.
Sarana dan prasarana sekolah Negeri dan Swasta yang ada di Kota
Mataram keseluruhannya berjumlah 356 Sekolah terdiri dari 93 TK/RA, 144 SD
dan 18 MI, 31 SMP, 6 SMP Terbuka dan 19 MTs serta 23 SMA, 8 MA dan 14
SMK dengan ruang belajar sebanyak 2.342 kelas dan 64 kelas diantaranya
berstatus bukan milik sekolah.
Dari Jumlah Penduduk Usia Sekolah yang ada, tercatat sebagai siswa
bersekolah adalah sejumlah 89.028 siswa dan ditangani oleh tenaga pengajar
sebanyak 5.609 guru, 1.217 pegawai dan 356 Kepala Sekolah.
Untuk jenjang Perguruan Tinggi, di Kota Mataram terdapat Universitas/
Institut/Akademi dan Sekolah Tinggi yang berjumlah 22 buah, 3 diantaranya
berstatus Negeri dan berada di Kecamatan Selaparang sedangkan selebihnya 19
buah adalah berstatus swasta.
Lembaga Pendidikan Non-formal di Kota Mataram cukup banyak, namun
data tentang jumlah pastinya tidak ditemukan.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
24
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Tabel: 2.15. Jumlah Sekolah, Ruang Kelas, Siswa, Kepala Sekolah, Guru dan
Pegawai menurut Jenis Sekolah di Kota Mataram
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis
Sekolah
Jumlah
TK/RA
SLB
Jumlah
SD
MI
Jumlah
SMP
MTs
SMP
Terbuka
Jumlah
SMA
MA
SMK
Ruang Kelas
Bkn.
Milik
Milik
Sekolah
Siswa
Kepala
Sekolah
Guru
Pegawai
93
93
3
162
144
18
56
31
19
5.603
5.603
200
45.376
42.778
2.598
20.065
16.450
3.058
93
93
3
162
144
18
50
31
19
417
417
36
1.960
1,786
174
1.612
1,103
395
31
31
226
193
33
396
305
91
204
204
23
1.095
992
103
429
337
92
40
40
15
8
7
-
6
557
-
114
-
-
-
45
23
8
14
17.984
9.764
2.183
6.037
45
23
8
14
1.620
804
203
613
464
246
46
172
555
359
69
127
9
9
-
Sumber : Profil Pendidikan Kota Mataram 2009
Tabel 2.16. Jumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta menurut Kecamatan
Perguruan Tinggi
Jumlah
Kecamatan
Negeri
Swasta
Ampenan
Sekarbela
2
2
Mataram
11
11
Selaparang
3
4
7
Cakranegara
1
1
Sandubaya
1
1
Jumlah
3
19
22
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
Informasi yang dapat ditambahkan terkait dengan masalah pendidikan
yakni persentase angka penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis dalam huruf latin dan lainnya adalah sebesar 89,4%.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
25
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.5. Kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Mataram dapat terlihat pada
indikator sejauh mana masyarakat memahami dan menyadari akan arti sehat
dalam konteks yang luas dan tercermin dalam kehidupan kesehariannya, untuk
selalu membudayakan pola hidup sehat. Secara berkesinambungan Pemerintah
Kota Mataram telah berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui peningkatan mutu pelayanan. Di samping itu kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana kesehatan juga terus ditingkatkan dengan memaksimalkan semua
fasilitas kesehatan yang ada.
Sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan masyarakat di Kota Mataram
meliputi Rumah Sakit Umum Pemerintah dan Swasta, Rumah sakit Jiwa, Klinik
Bersalin dan Puskesmas yang tersebar merata di setiap Kecamatan, yakni rumah
sakit berjumlah 15 buah dan Puskesmas berjumlah 41 buah.
Tabel 2.17. Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas menurut Kecamatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Kecamatan
Umum Jiwa Bersalin PHC Keliling Pembantu
Ampenan
2
1
2
2
Sekarbela
1
2
4
4
Mataram
4
4
1
2
Selaparang
2
1
2
4
Cakranegara
1
1
2
5
4
Sandubaya
1
2
2
Jumlah
7
1
7
8
17
16
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
Dengan dukungan semua unsur terkait, dan pelaksana teknis pelaku
pelayanan kesehatan yang telah tersebar di seluruh Kelurahan. Saat ini Kota
Mataram memiliki Dokter Umum (70 orang), Dokter Spesialis (36 orang), Dokter
Gigi (11 orang) dan tenaga teknis kesehatan/Perawat (520 orang).
Tabel 2.18. Jumlah Dokter Umum, Spesialis, dokter Gigi dan Perawat
Tenaga teknis/
Dokter
Kecamatan
Perawat
Umum
Spesialis
Gigi
Ampenan
4
1
1
20
Sekarbela
9
2
42
Mataram
3
1
24
Selaparang
3
1
22
Cakranegara
5
1
44
Sandubaya
3
1
24
RSUD Mataram
43
35
4
344
Jumlah
70
36
11
520
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
26
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan suatu upaya
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan diantaranya adalah penyediaan
pelayanan Kesehatan yang bermutu dan terjangkau khususnya bagi masyarakat
miskin dan kelompok rentan seperti ibu, bayi dan balita. Sebaran sarana Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Mataram yang aktif adalah 27,3 % dan
berada di bawah binaan dan pengawasan Puskesmas pada masing-masing
Kecamatan, Jumlah Posyandu dan persentase keaktifannya terlihat pada tabel
2.19. berikut ini.
Tabel 2. 19. Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata pada Puskesmas
Puskesmas
JUMLAH POSYANDU
Posyandu aktif
(%)
Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah
Ampenan
4
25
8
2
39
25.64
Tj. Karang
5
10
18
1
34
55.88
Karang Pule
4
29
2
-
35
5.71
Mataram
7
29
14
1
51
29.41
Pagesangan
21
24
6
-
51
11.76
Cakranegara
9
30
6
-
45
13.33
Kr. Taliwang
5
25
8
12
50
40.00
Dsn Cermen
3
16
9
2
30
36.67
JUMLAH
58
188
71
18
Sumber : Profil Kesehatan Kota Mataram 2008
335
27.30
Sedangkan jumlah tenaga / kader kesehatan di Sarana Kesehatan pada
Puskesmas adalah Tenaga Gizi sebanyak 32 orang, tenaga Sanitasi sebanyak 27
orang dan tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 5 orang. Rincian pada masingmasing Puskesmas dapat dilihat dalam Tabel 2.20.
Tabel 2.20.Jumlah Kader di Sarana Kesehatan menurut Puskesmas
Tenaga/Kader Kesehatan
Gizi
Sanitasi Kesmas
Ampenan
3
4
1
Tanjung Karang
3
3
Karang Pule
3
2
2
Mataram
6
4
1
Pagesangan
3
3
Cakranegara
5
4
Karang Taliwang
4
5
Dasan Cermen
5
2
1
Jumlah
32
27
5
Sumber : Profil Kesehatan Kota Mataram 2008
PUSKESMAS
BUKU PUTIH SANITASI
Jumlah
8
6
7
11
6
9
9
8
64
Gambaran Umum Kota Mataram
27
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.6. Sosial Masyarakat
Gambaran keadaan keagamaan di Kota Mataram adalah sebagai berikut
jumlah penduduk beragama Islam sebanyak 292.884 orang (80,88%), Protestan
sebanyak 4.098 orang (1,13 %), Katolik 3.484 orang (0,96 %), Hindu sebanyak
57.693 orang (15.93%), dan Budha sebanyak 3.983 orang (0,96%). Untuk
mengamalkan ibadahnya pemeluk agama tersebut didukung oleh adanya Mesjid dan
Mushalla (549 buah), gereja 13 buah, pura 122 buah, vihara 4 buah dan kelenteng 1
buah. Sebagaimana tertuang dalam tabel dibawah ini
Tabel 2.21. Keadaan Sosial Budaya dan Agama Tahun 2009
No
1.
2.
Variabel
Jumlah
Penduduk
a. Islam
b. Protestan
c. Khatolik
d. Hindu
e. Budha
Tempat Ibadah
a. Masjid dan Mushola
b. Gereja
c. Pura
d. Vihara
e. Klenteng
Persentase
362.243 Orang
292.984 Orang
4.098 Orang
3.484 Orang
57.693 Orang
3.983 Orang
689 Buah
549 Buah
13 Buah
122 Buah
4 Buah
1 Buah
80,88 %
1,13 %
0,96 %
15,93 %
1,09 %
79,68 %
1,89 %
17,70 %
0,58 %
0,14 %
Sumber : Mataram dalam Angka 2009 (data diolah)
Jumlah sarana peribadatan menurut sebarannya pada masing-masing
Kecamatan diuraikan pada tabel 2.22. di bawah ini.
Tabel 2.22. Jumlah Sarana Tempat Ibadah Menurut Kecamatan
Jumlah Sarana Ibadah
Kecamatan
Mesjid
Musholla
Gereja
Pura
Vihara
Kelenteng
1
0
0
0
Ampenan
Sekarbela
51
39
43
32
3
1
5
6
Mataram
42
25
2
2
0
0
Selaparang
53
71
3
15
0
0
Cakranegara
21
44
4
63
3
0
Sandubaya
33
95
0
12
0
1
Jumlah
239
310
13
122
4
1
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
28
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Diagram 2.3. Proporsi Pemeluk Agama di Kota Mataram
Sedangkan sebaran Jumlah pemeluk Agama dirinci menurut masing-masing
kecamatan, dapat dilihat pada tabel 2.23.
Tabel 2.23. Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan
Jumlah Pemeluk Agama
Kecamatan
Islam
Ampenan
65.574
Sekarbela
37.224
Mataram
56.293
Selaparang
55.953
Cakranegara 44.236
Sandubaya
33.704
Jumlah
292.984
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
Jumlah
791
449
757
753
365
583
4.098
863
489
619
615
510
388
3.484
4.027
2.286
11.011
10.944
16.700
12.725
57.693
647
367
138
137
1.529
1,165
3.963
71.092
40.815
68.818
68.402
63.740
48.565
362.243
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
Proporsi penduduk berdasar agama termasuk merata penyebarannya pada
tiap-tiap kecamatan jika dilihat berdasarkan jumlah pemeluk agama, seperti
ditunjukan pada tabel diatas.
Sedangkan komposisi penduduk Kota Mataram menurut penduduk asli,
pendatang, asal daerah dan etnis tergolong heterogen, terdiri dari berbagai suku
daerah, etnis dan golongan masyarakat yang hidup dalam kerukunan,
keharmonisan dan saling toleransi.
Tidak ada keterangan tentang jumlah yang pasti terhadap komposisi
tersebut, namun yang dominan adalah suku Sasak, Samawa, Mbojo, Bugis dan
Bali serta etnis Melayu, Arab dan Tionghoa selebihnya adalah dari Jawa, Sumatra
dan Nusa Tenggara Timur. Warga Negara Asing yang menetap hanya sebagian
kecil saja dari adanya hubungan perkawinan dengan penduduk setempat.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
29
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Jumlah Mutasi Penduduk Kota Mataram karena perpindahan, lahir dan mati
mengalami perubahan setiap tahunnya termasuk penduduk WNRI dan orang Asing.
Angka dimaksud menurut Kecamatan ditunjukan dengan tabel berikut ini.
Tabel 2.24. Jumlah Mutasi Penduduk (WNRI + Orang Asing) dirinci menurut
Kecamatan tahun 2008
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kecamatan
Ampenan
Sekarbela
Mataram
Selaparang
Cakranegara
Sandubaya
Jumlah
Perpindahan
Lahir
Mati
Perubahan
588
545
2.263
1.066
1.313
1.157
6.932
354
339
693
736
495
492
3.109
131
159
189
142
280
185
1.086
223
180
504
594
215
307
2.023
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
Tentang kondisi tenaga kerja yang terampil, merupakan potensi
sumberdaya manusia yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan
menyongsong era globalisasi. Pertumbuhan penduduk tiap tahun akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja.
Adapun menurut status pekerjaan utamanya, sebagian besar sabagai buruh/
karyawan, yakni 59,72 persen. Sedangkan yang berusaha dengan dibantu anggota
rumah tangga/buruh tetap/tidak tetap tercatat sebesar 4,12 persen, berusaha sendiri
tanpa dibantu orang lain 31,55 persen, pekerja tidak dibayar 4,61 persen.
Sektor jasa menyerap sekitar 44,18 persen pekerja dan merupakan sector
terbanyak menyerap pekerja. Sektor lain yang cukup banyak menyerap pekerja
adalah sector perdagangan dan sector pertanian, masing-masing sebesar 24,49
persen dan 6,51 persen.
Tabel 2.25. Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
di Kota Mataram
Jenis Kelamin
Jenjang Pendidikan
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
SD
26
39
65
SMP
43
47
90
SMA / SMK
736
97
1.133
D I & D II
35
61
96
D III
116
186
302
Perguruan Tinggi
486
48
967
Total
1.442
1.211
2.653
Sumber : Mataram dalam Angka 2009
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
30
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.7. Perekonomian
Proses pembangunan di Kota Mataram terus menunjukkan konsistensinya
dari tahun ke tahun. Berbagai upaya pemerintah daerah Kota Mataram dalam
mendukung pembangunan terus dilakukan. Diantaranya membangun puskesmas
mandiri (yang dilengkapi dengan unit rawat inap), melengkapi sarana dan
prasarana sekolah serta meningkatkan ketrampilan IKM. Selain itu pemerintah
Kota Mataram juga memberikan dan mempermudah perijinan untuk mendukung
pendirian usaha industri dan jasa. Ini ditujukan agar Kota Mataram menjadi salah
ibukota propinsi di Indonesia yang paling menarik investor untuk membuka
usahanya.
Sebagai perekonomian yang bersifat terbuka, kinerja perekonomian Kota
Mataram juga dipengaruhi oleh gejolak atau perubahan ekonomi yang terjadi
diluar Kota Mataram termasuk gejolak perubahan ekonomi dunia dan nasional.
Pada tahun 2008 tingkat inflasi di Kota Mataram mencapai angka 2 digit yaitu
13.01% yang umumnya dipengaruhi oleh inflasi dari segi supply dimana kenaikan
harga dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah dalam
triwulan terakhir 2008 sempat mencapai Rp. 12.000 per USD (United States
Dollar). Tingkat inflasi juga didukung oleh dominannya pertumbuhan tingkat
konsumsi masyarakat di Kota Mataram.
Secara umum dapat dikatakan bahwa indikator ekonomi Kota Mataram
pada tahun 2008 menunjukkan pertumbuhan yang meningkat, pada tahun 2008
Kota Mataram mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 7,76 % per tahun. Dari
segi PDRB terjadi peningkatan PDRB baik pada harga konstan maupun harga
berlaku. PDRB harga konstan tahun 2008 mencapai Rp. 1.871.200 meningkat
dibandingkan pada tahun 2007 senilai Rp. 1.736.374. Tingkat pertumbuhan
ekonomi Kota Mataram relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi
Nasional yang hanya mencapai 6.06 % pada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi
yang positif ini dalam prakteknya dapat dilihat dengan meningkatnya pendirian
supermaket, pusat perbelanjaan dan pembangunan perumahan disegala penjuru
wilayah Kota Mataram.
Tahun
2004
Tabel 2.26. Laju Pertuumbuhan PDRB dari tahun 2004 – 2008
di Kota Mataram
Atas Dasar Harga
Atas Dasar Harga
Pertumbuhan
Berlaku
Konstan 2000
%
1,894,372.02
1,384,181.11
9.53
2005
2,312,215.22
1,491,800.89
7.77
2006
2,661,939.91
1,608,992.19
7.86
2007
3,078,194.54
1,736,373.73
7.92
2008
3,624,337.84
1,871,200.00
7.76
Sumber : Mataram dalam Angka 2009 (data diolah)
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
31
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat
inflasi di Kota Mataram. Ini perlu diwaspadai karena laju inflasi yang cenderung
lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di Kota
Mataram. Ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kenaikan harga yang dapat
mengurangi pendapatan riil penduduk Kota Mataram secara keseluruhan.
Tabel 2.27. Perbandingan Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Kota Mataram tahun 2005-2008
TINGKAT INFLASI
PERTUMBUHAN
TAHUN
(%)
(%)
2005
12,26
7,79
2006
5,14
7,89
2007
8,76
8,01
2008
13.01
7,57
Tabel 2.28. Perbandingan Tingkat Inflasi Nasional dan Kota Mataram
Tahun 2005-2008
TINGKAT INFLASI (%)
TAHUN
KOTA MATARAM
NASIONAL
2005
12,26
17,11
2006
5,14
6,6
2007
8,76
6.59
2008
13.01
11.06
* Sumber Bank Indonesia
Jika ditinjau PDRB dari segi produksi, maka kita melihat sumbangsih
sektor-sektor yang cukup mencolok. Dimana sektor jasa seperti keuangan,
persewaan & jasa perusahaan, jasa dan perdagangan, hotel & restoran mempunyai
kontribusi lebih dari 70% dibandingkan industri rill (mencakup industri
pengolahan dan pertambangan & penggalian). Ini bisa menjadi salah satu
penyebab besarnya kenaikan harga (inflasi) dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
32
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Tabel 2.29. Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram Tahun 2004-2008
Pertumbuhan (%)
Lapangan Usaha
2004
2005
2006
2007
2008
Pertanian
2,58
2,75
4,47
2,94
1,15
Pertambangan
1,43
-1,18
-1,02 -11,93 -25,61
Industri Pengolahan
7,73
12,31
7,71
10,14
8,83
Listrik, Gas, dan Air
5,31
4,01
10,03
6,57
7,40
Bangunan
8,41
8,81
8,99
11,17
12,70
Perdagangan, Htl & Rest
8,94
8,1
7,84
7,02
9,18
Pengangkutan
9,03
5,48
8,44
9,91
6,04
Keuangan
21,64
12,64 10,67
7,02
10,48
Jasa
4,87
4,74
3,8
4,10
4,38
PDRB
7,79
9,53
7,79
7,86
7,92
Data perkembangan Kinerja Indikator Makro Pembangunan Daerah Kota
dilihat dalam Tabel dibawah ini.
Tabel 2.30. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Mataram
Kondisi
Kondisi
No
Indikator
Tahun 2007
Tahun 2008
1. Pertumbuhan PDRB
8,01%
7,76%*
2. Laju Inflasi
8,76%
13,01% *
3. PDRB harga berlaku
3.078.195
3.624.338
4. PDRB harga konstan
1.736.374
1.871.200
5. PDRB per kapita
Menurut harga konstan
4.875.523
5.165.607
Menurut harga berlaku
8.643.191
10.005.294
6. Jumlah Penduduk (Jiwa)
356.141
364.911
7. Jumlah Penduduk(KK)
89.035
95.583
8. Persentase penduduk dibawah
23,06%
28,85%
garis kemiskinan
9. Laju Pertumbuhan Penduduk
1.4%
2.4%
13. Jumlah Angkatan Kerja
170.016
175.157
14. Tingkat pengangguran
13.6%
11%
terbuka
15. IPM
70.55
71.05
Pada tahun berjalan diperkirakan indikator makro ekonomi akan mengikuti
pola tahun sebelumnya dimana pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 7-8 %
per tahun dengan tekanan pada pengendalian laju inflasi. Namun demikian
diharapkan laju inflasi tahun 2009 relatif lebih rendah dibanding laju inflasi tahun
sebelumnya. Perkiraan ini dibuat dengan pertimbangan makin stabilnya indikator
moneter Indonesia sampai dengan trwulan pertama tahun 2009.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
33
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.8. Visi Dan Misi Kota
2.8.1. Visi Kota.
Visi pembangunan Kota Mataram adalah “Terwujudnya Kota Mataram
yang IBADAH, Maju dan Religius”. Rumusan visi tersebut tetap dijadikan
pedoman dalam menetapkan langkah dan kebijakan pembangunan Kota Mataram
dimasa yang akan datang.
2.8.2. Misi Kota.
Untuk mencapai Visi Kota Mataram “Mewujudkan Kota Mataram yang
IBADAH, Maju dan Religius”, terdapat 7 (tujuh) Misi yang yang diturunkan
dari visi tersebut, meliputi :
1. Menggelorakan semangat “Kota IBADAH yang Maju dan Religius” yang
dijiwai oleh nilai-nilai agama dan budaya.
2. Melestarikan dan meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Kamtibmas).
3. Memberdayakan Ekonomi Rakyat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
4. Meningkatkan kualitas SDM serta menggali dan memanfaatkan potensi SDA
berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan hidup dan pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development).
5. Memantapkan koordinasi dan kemitraan.
6. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan fasilitasfasilitas publik.
7. Meningkatkan upaya penanggulangan masalah-masalah sosial.
Untuk dapat mewujudkan misi tersebut maka dituangkan dalam bentuk
pelaksanaan program yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota
Mataram yang diarahkan pada 11 (sebelas) Program Prioritas dengan rincian
sebagai berikut :
1. Peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa
2. Peningkatan kualitas SDM aparat pemerintah, swasta dan masyarakat.
3. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana perkotaan.
4. Penataan supra struktur dan infra struktur pemerintahan.
Perwujudan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good
5.
governance).
6
Penataan dan dan pembinaan kependudukan.
7. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
8. Pembinaan dan penegakan kesadaran hukum masyarakat.
9. Penataan kawasan pemukiman & pelestarian lingkungan hidup.
10. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemerataan pendapatan & pembinaan usaha ekonomi sektor informal serta
11.
perlindungan konsumen.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
34
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
2.9. Institusi dan Organisasi Pemda
Sesuai Undang-Undang yang berlaku dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah
merupakan koordinator semua instansi sektoral dan Kepala Daerah bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan wilayahnya. Pembinaan
dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang kehidupan dan bidang
pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kantor Walikota Mataram
Terkait dengan amanat tersebut, Pembentukan dan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah Kota Mataram diatur melalui Peraturan Daerah Kota Mataram
Nomor 5 Tahun 2008. Yang dimaksud dengan Perangkat daerah dalam ketentuan
umum (Bab 1 Pasal 1 ayat 4) adalah Perangkat Daerah Kota Mataram terdiri atas
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
Dasar pembentukan organisasi perangkat daerah Kota Mataram diatur
dalam bab 2 pasal 2 ayat 2, secara rinci meliputi :
a. Sekretariat Daerah
b. Sekretariat DPRD
c. Dinas Daerah, terdiri dari :
1) Dinas Kesehatan
2) Dinas Pekerjaan Umum
3) Dinas Perhubungan
4) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
5) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
7) Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan
8) Dinas Tata Kota
9) Dinas Kebersihan
10) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
35
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
d.
e.
f.
e.
f.
11) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
12) Dinas Pendapatan
13) Dinas Pertamanan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Inspektorat Kota
Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :
1) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
2) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
3) Badan Pemberdayaan Masyarakat
4) Badan Kepegawaian Daerah
5) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian
dan Perikanan
6) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
7) Satuan Pemadam Kebakaran
8) Satuan Polisi Pamong Praja
9) Kantor Lingkungan Hidup
10) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Kecamatan
Kelurahan
Sedangkan dalam pasal 3 dijelaskan tentang fungsi dari perangkat derah
dimaksud yakni :
(1) Sekretariat daerah merupakan unsur staf dipimpin oleh Sekretaris Daerah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
(2) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin
oleh Sekretaris Dewan, dalam melaksanakan tugasnya secara teknis
operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan
DPRD dan secara administratif bertanggungjawab terhadap Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.
(3) Inspektorat kota merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kota Mataram, dipimpin oleh Inspektur, dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Daerah dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah .
(4) Dinas daerah merupakan unsur Pelaksana Pemerintahan Daerah, yang
dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
(5) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, merupakan unsur perencanaan
penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
(6) Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas Kepala
Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui sekretaris daerah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Mataram pada
tahun 2008 jumlah tercatat sebanyak 5.617 orang. Jumlah pegawai menurut
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
36
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
pendidikan yang ditamatkan berturut-turut adalah tamat SD (2 persen); SLTP (2
persen); SMU (27 persen); Diploma/ Sarmud (27 persen) dan Sarjana (42 persen).
2.10. Tata Ruang Wilayah
Luas wilayah menurut penggunaan lahan sesuai dengan RTRW kota
Mataram, yang mana mengalami perubahan dan perkembangan fungsi lahan
sesuai dengan perkembangan kota. Adapun lahan yang ada di kota Mataram
sebagian difungsikan untuk fasilitas pelayanan kota yaitu sekitar 52 % dan sisanya
adalah untuk kegiatan pertanian dan lain yang menunjang kehidupan perkotaan.
Adapun data tahun 2008 menunjukkan rincian penggunaan lahan seperti terlihat
pada Tabel 2.31.
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Mataram yang berwawasan
ramah lingkungan harus dijadikan pedoman perencanaan terpadu pembangunan agar
tatanan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumberdaya alam (SDA), sumber daya
manusia (SDM) dan sumber daya buatan (SDB) dapat dilakukan secara tepat guna,
berdaya-guna serta berhasil-guna secara berkelanjutan.
Berhubungan dengan rencana umum tata ruang tersebut dapat dilihat dalam
tabel berikut ini.
Tabel 2.31. Rencana Tata Ruang di Kota Mataram (Ha)
No.
Penggunaan Lahan
Luas
Wilayah
Keterangan
1
Kawasan Permukiman
23.007.952
Perumahan
2
Kawasan Perkantoran
1.113.825
Pemerintahan dan Swasta
3
Kawasan Pendidikan
1.444.713
Fasilitas Pendidikan Tinggi
4
Kawasan Perdagangan
dan Jasa
BUKU PUTIH SANITASI
936.028
Pertokoan dll
Gambaran Umum Kota Mataram
37
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
7
Kawasan Fasilitas
Sosial
Kawasan Fasilitas
Pelayanan Umum
Kawasan Ruang
Terbuka Hijau
8
Kawasan Pariwisata
5
6
9
10
Kawasan Industri dan
Pergudangan
Kawasan Pertanian,
Peternakan dan
Perikanan
Jumlah
821.682
Fasilitas Peribadatan dan
Kesehatan
673.513
Pasar, Terminal dll
521.670
Taman dan Lapangan
Olahraga
189.089
Hotel, Objek Wisata dll
1.006.250
Pabrik, Tempat Kerajinan
dll
28.993.789
Sawah, Perkebunan dll
61.300.000
Sumber Data : Mataram dalam Angka 2008 (data diolah)
Dataran Pantai di Kecamatan Ampenan
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
38
KELOMPOK KERJA AMPL
KOTA MATARAM 2010
Tabel 2.32. Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR
Tahun 2008 (Ha)
Penggunaan Lahan
2 006
2007
2008
1.
Perumahan
2.300,8
2.300,8
2.309,9
2.
Lapangan Olah raga
46,1
46,1
46,1
3.
Kuburan
51,6
51,6
51,6
4.
Perkantoran
111,4
111,4
114,0
5.
Pendidikan
144,5
144,5
145,5
6.
Kesehatan
18,9
18,9
18,9
7.
Ibadah
63,2
63,2
63,2
8.
Pasar/Terminal
67,4
67,4
67,4
9.
Pertokoan/SPBU
93,6
93,6
93,6
10. Warung/Rumah Makan
0,3
0,3
0,4
11. Hotel
18,9
18,9
18,9
12. Pergudangan
48,9
48,9
49,9
13. Industri
51,8
51,8
51,8
14. Taman Kota
6,1
6,1
6,1
15. Tanah diperuntukan
125,3
125,3
125,3
16. Tanah Pertanian
2.899,4
2.899,4
2.885,6
17. Tanah tidak diusahkan
81,9
81,9
81,9
Jumlah / Total
6.130,0
6.130,0
6.130,0
Sumber : BPN Kota Mataram
Pola guna lahan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir cenderung
mengalami perkembangan. Pola pertumbuhan dan perkembangan guna lahan yang
terjadi berkembang secara linier, konsentrik dan parsial. Berikut Gambar
perubahan Landuse Kota Mataram selama 4 (empat) dekade terakhir.
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran Umum Kota Mataram
39
Download