FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN

advertisement
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK REKLAME
KOTA MEDAN
MERY SILVIA LUMBANBATU
PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Emai : [email protected]
ABSTRAK
Dinas pertamanan merupakan Unsur pelaksana pemerintah Kota Medan dalam
bidang pertamanan yang dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala daerah melalui sekretaris Daerah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah penduduk, jumlah Perusahaan, dan
PDRB terhadap penerimaan pajak reklame Kota Medan. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ststistik infrensial dengan rumus analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh jawaban bahwa jumlah penduduk (X1) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak reklame dilihat dari nilai t hitung
5,304>t tabel 1,812 atau Ha1 diterima. Jumlah Perusahaan (X2) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap penerimaan pajak reklame dilihat dari t hitung 0,034 <1,812 atau Ha2
ditolak. Dan PDRB(X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak reklame
dilihat dari t hitung 0,083<1,812 atau Ha3 ditolak.variabel jumlah penduduk,jumlah
Perusahaan, PDRB secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak
reklame kota medan.
Katakunci: Pajak reklame, PDRB, Jumlah Perusahaan.
ABSTRACT
Office gardening government is implementing elements of Medan in the field of
gardening, led by a chief who is under the Department and is responsible to the Head of the
region through regional secretary. The purpose of this study was to determine the influence of
the total population, the number of the Company, and the GDP of the advertisement tax
acceptance of Medan. Source of data used in this research is secondary data. Data collection
techniques used in this study were interviews and documentation. The data analysis technique
used in this study is ststistik infrensial with multiple linear regression analysis formula. Based
on the results of this study showed that the number of answers (X1) partially significant
effect on tax revenue from advertising seen t value 5.304> 1.812 t table or Ha1 accepted.
Total Company (X2) partially no effect on tax revenue billboard seen from t 0.034 <1.812 or
Ha2 rejected. And GDP (X3) partially no effect on tax revenue billboard seen from t 0.083
<1.812 or HA3 ditolak.variabel population, the number of the Company, GDP
simultaneously significant effect on the billboard tax revenue the city field.
Keywords: advertisement tax, GDP, Total Company.
86
meningkatkan
objek
pajak,sehingga
penerimaan daerah juga meningkat.
1.1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembangunan
ekonomi
daerah
khususnya Pemerintah Kota merupakan
titik awal pelaksanaan pembangunan,
sehingga
daerah
diharapkan
lebih
mengetahui potensi dan apa yang menjadi
kebutuhan
daerahnya.
Pembangunan
merupakan upaya pemanfaatan segala
potensi yang ada di masing-masing daerah,
oleh karena itu pembangunan lebih
diarahkan ke daerah-daerah, sehingga
pelaksanaan
pembangunan
tersebut
diserahkan langsung pada tiap-tiap daerah
untuk mengatur rumah tangganya sendiri.
Pemerintah daerah dituntut tegas untuk
terus menggali sumber pendapatan di
daerahnya dalam rangka mendapatkan
dana untuk melaksanakan pembangunan.
Apalagi dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah, setiap daerah dituntut
mampu bersaing secara positif dalam
kegiatan perekonomian jika tidak ingin
ketinggalan dengan daerah lain.
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas maka peneliti memilih judul :
“Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Penerimaan Pajak Reklame di Kota
Medan”.
1.2 Uraian teorities
A. Pengertian Pajak
Tentang pengertian
pajak,
ada
beberapa pendapat dari para ahli. Menurut
Rochmat Soemitro (2011:2)“pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum”.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya
yang berbunyi: Pajak adalah peralihan
kekayaan dari pihak rakyat kepada kas
negara untuk membiayai pengeluaran rutin
dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupaka sumber utama
untuk membiayai public investment.
Kota Medan merupakan Ibukota dari
Sumatera Utara. Dengan begitu Kota
Medan menjadi pusat pembangunan di
Sumatera Utara. Dengan perkembangan
tersebut, banyak investor yang tertarik
untuk menanamkan modal sehingga
semakin
banyak
usaha-usaha
atau
perindustrian yang ada di Medan. secara
tidak langsung hal ini berakibat pada
penerimaan pajak reklame, karena semakin
banyak jumlah usaha,atau jumlah industri
maka semakin banyak juga konsumen
yang menggunakan jasa reklame. Jumlah
Perusahaan
berpengaruh
terhadap
penerimaan pajak reklame. Jumlah
Perusahaan yang merupakan baik usaha
kecil, menengah, maupun besar yang ada
di Kota Medan. Bertambahnya jumlah
Perusahaan yang memasang reklame
Pengertian pajak berdasarkan Pasal 1 UU
No. 28 Tahun 2007tentang ketentuan
umum dan tata cara perpajakan adalah
sebagai berikut;
“Pajak adalah kontribusi wajib pada
negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang,dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut M. J. H. Smeets
( 2011:3).”Pajak adalah prestasi
kepada pemerintah yang terutang melalui
87
Jenis penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah menggunakan
penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono
(2003 : 14)“Penelitian asosiatif adalah
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mengetahui pengaruh ataupun hubungan
antara dua variabel atau lebih”.
norma-norma umum, dan yang dapat
dipaksakan tanpa ada kontraprestasi yang
dapat ditunjukkan secara individual,
maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah”.
Pajak juga dapat dipandang dari
berbagai aspek. Dari sudut pandang
ekonomi, pajak merupakan penerimaan
Negara
yang
digunakan
untuk
mengarahkan
kehidupan
masyarakat
menuju kesejahteraan. Pajak juga sebagai
motor penggerak ekonomi masyarakat.
Dari sudut pandang hukum, pajak
merupakan masalah keuangan negara,
sehingga diperlukan peraturanperaturan
yang digunakan pemerintah untuk
mengatur masalah keuangan negara
tersebut. Dari sudut pandang keuangan,
pajak dipandang bagian yang sangat
penting dalam penerimaan negara. Dari
sudut pandang sosiologi ini pajak ditinjau
dari segi masyarakat yaitu yang
menyangkut
akibat/dampak
terhadap
masyarakat atas pungutan dan hasil apakah
yang dapat disampaikan pada msayarakat
sendiri
2. Lokasi penelitian
Penelitian
berlokasi
di
Dinas
Pertamanan Kota Medan yang bertempat
di
Jalan
Pinang
Baris
No.144,
Medan.(Telepon 0618459665).
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian direncanakan empat
bulan dimulai dari bulan oktober 2013
sampai bulan januari 2014. Untuk lebih
jelasnya disajikan tabel waktu penelitian
pada tabel berikut
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010 :115)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang
memiliki kuantitas dalam karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk mempelajari yang kemudian ditarik
kesimpulannya’’.
Dalam setiap penelitian, populasi yang
dipilih erat kaitannya dengan masalah
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
mengambil populasi Penerimaan pajak
reklame di Dinas Pertamanan Kota Medan
dengan menggunakan data tahun 20022012.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116) “sampel
adalah sebagian dari jumlah dan
Dari beberapa definisi tentang pajak
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pajakadalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada kas negara untuk membiayai
pengeluaran
rutin
dan
surplusnya
digunakan untuk public saving yang
merupakan
sumber
utama
untuk
membiayai investasi publik.
Jurnal Akuntansi
Sarjana Universitas Medan Area
Jurnal Akuntansi
1.3 Metodologi Penelitian
A. Jenis, Lokasi Penelitian Dan Waktu
penelitian
1. Jenis penelitian
Sarjana Universitas Medan Area
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Sampel yang digunakan dalam
88
penelitian ini dengan menggunakan teknik
purposive
sampling,yaitu
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan
tertentu.Sampel dalam penelitian ini
adalah Penerimaan Pajak Reklame pada
Dinas Pertamanan Kota Medan dari tahun
2002sampai dengan tahun 2012 .
langsung terhadap pihak yang terkait
dengan objek penelitian.
b. Dokumentasi
Dokumentasi
adalah
teknik
pengumpulan data melalu pengumpulan
bahan-bahan tertulis berpa buku-buku,
data-data yang tersedia dan laporanlaporan yang relevan dengan objek
penelitian nntuk mendukung data yang
sudah ada.
C. Jenis data dan sumber data
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data Kuantitatif.
menurut Sugiyono (2008 : 14 ) “Data
kuantitatif adalah penelitian dengan
memperoleh data yang berbentuk angkaangka”.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah Statistik infrensial. Menurut
Sugiyono (2008 :206)” Statistik infrensial
adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan populasi.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalahData sekunder
.Menurut Sugiyono (2008 :14 ) “Data
sekunder atau data pendukung ini adalah
semua data yang diperoleh dari studi
pustaka untuk beberapa teori yang
berkaitan dengan permasalahan dan juga
sebagai pembanding terhadap hasil-hasil
penelitian terdahulu untuk mendukung
pemecahan permasalahan”.data diperoleh
melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Medan, serta bahan-bahan kepustakaan
berupa bacaan yang berhubungan dengan
penelitian, artikel dan laporan yang
berkaitan dengan topik yang akan diteliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh
data
yang
diperlukan penulis
mempergunakan
beberapa teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Pengujian asumsi klasik
Sebelum melakukan analisis regresi
agar dapat perkiraan yang tidak bias dan
efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik. Ada babarapa kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribus normal
atau tiadak. Uji ini biasanya
digunakan dengan mengukur data
berskala ordinal,interval,dan rasio.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah
variabel
independen
(homoskedastisitas).model regresi
yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas. Di uji dengan
pengambilan
keputusan
jika
veriabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi
veriabel independen, maka terjadi
heteroskedastisitas.
jika
a. Wawancara atau interview
Wawancara atau interview ini adalah
Teknik pengumpulan data yang
menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada subjek penelitian. Dalam hal ini
penulis melakukan Tanya jawab secara
89
probabilitas
signifikan
diatas
tingkat kepercayaan 5% dapat
disimpulkan model regresi tidak
mengarahadanya
heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara
kesalahan penggangu pada periode
t dengan kesalahan penggangu
pada periode sebelumnya.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu periode t
dengan kesalahan pengganggu pada
periode
sebelumnya
untuk
mengetahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai tolerance dan VIF
(Variance Inflation factor).
2. Analisis regresi linear berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan variabel bebas dan variabel
terikat, maka akan digunakan metode
regresi
linear
berganda
dengan
menggunakan bantuan spss versi 17.00.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y
:
Penerimaan
pajak
reklame (Rupiah)
a
: Konstanta
b1,b2,b3 : Koefisien regresi
X1
:
Jumlah
Penduduk
(orang)
X2
: Jumlah perusahaan
(unit)
X3
:PDRB (Rupiah)
e: Standard error
1. Analisis Data
a. Pengujian Asumsi Klasik
Adapun pengujian terhadap asumsi
klasik dengan program SPSS versi-17
yang dilakukan pada penelitian ini
meliputi :
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Untuk menguji
apakah distribusi data normal atau tidak,
salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas
adalah
dengan
melihat
histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun
demikian, dengan hanya melihat histogram
hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat
Normal
Probability
Plot
yang
membandingkan distribusi kumulatif dari
data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal,
dan
plotin
data
akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data adalah normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya
(Ghozali, 2006: 201). Hasil scatter plot
untuk menguji normalitas dapat dilihat
pada Gambar berikut:
Gambar 4.1.
Uji Normalitas
Jurnal Akuntansi
Sarjana Universitas Medan Area
1.4 Hasil dan Pembahasan
90
Tabel 4.5
Hasil Pengujian One Sampel
Kolmogorov Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
_jumlah jumlah_p
penduduk erusahaan
N
11
Realisasi_Pene
rimaan_Pajak_
Reklame
PDRB
11
11
11
2066.181 182.5455 27100.2727
8
16839.6364
Std. 51.22659 24.61448 11788.9274
Devi
0
ation
9167.08814
Nor
mal
Para
mete
rsa,b
Mea
n
Most
Extre
me
Diffe
rence
s
Abso
lute
.181
.150
.202
.154
Posit
ive
.153
.150
.144
.111
Nega
tive
-.181
-.112
-.202
-.154
Kolmogoro
v-Smirnov
Z
.600
.496
.671
.511
Asymp.
Sig. (2tailed)
.865
.966
.759
.956
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Lampiran Hasil Output SPSS
Dari hasil pengujian pada Tabel 4.5.
diketahui
bahwa
besarnya
nilai
Kolmogorov-Smirnov berturut-turut untuk
variabel jumlah penduduk, jumlah
perusahaan , PDRB dan realisasi
penerimaan adalah 0,60 0,496, 0,671 dan
0,511 dan signifikansinya berturut-turut
adalah 0,865; 0,966; 0,759 dan 0,956 dan
nilainya jauh di atas alpha = 0,05. Dalam
hal ini bahwa keseluruhan data
berdistribusi normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara untuk melihat
adanya problem heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya
(SRESID).
Cara
menganalisisnya adalah dengan melihat
pola dari penyebaran titik-titik, jika tidak
terdapat pola tertentu yang jelas, serta
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan gambar grafik di atas,
maka semua data terdistribusi secara
normal. Hal ini karena semua data
menyebar mengikuti garis normalitas.
Pengujian normalitas data dapat
dilakukan dengan uji one sample
Kolmogorov Smirnov Test. Adapun hasil
pengujian terdapat pada Tabel berikut:
Jurnal Akuntansi
Sarjana Universitas Medan Area
Jurnal akuntansi
Sarjana Universitas Medan Area
91
titik-titik tersebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka
mengindikasikan
tidakterjadi
heteroskedastisitas. Berikut ini adalah
Gambar 4.2. yang menunjukkan estimasi
matrik variable.
Gambar 4.2.
Uji Heteroskedastisitas
scatterplot itu menyatakan model tidak
terkena
Heteroskedastisitas,
dapat
dilakukan statistik dengan Uji Glejser yang
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.6.
Uji Glesjer
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
D
f
Mean
Square
Regre
ssion
8.114E8 3
2.705E8
Resid
ual
2.895E7 7 4135927.15
5
Total
8.404E8 1
0
F
Sig.
65.395 .000a
a. Predictors: (Constant), PDRB, jumlah_perusahaan,
jumlah_penduduk
b. Dependent Variable: Penerimaan_Pajak_Reklame
Sumber : Hasil Olahan SPSS Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.6, nilai
signifikan uji F lebih besar dari nilai
signifikansi sebesar 0,05. Dari hasil uji F
tersebut dapat diketahui bahwa ada
kemungkinan terjadi heteroskedastisitas
pada data penelitian.
3) Uji Autokorelasi
Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi dalam
penelitian ini digunakan uji Durbin
Watson (DW) dengan melihat DW test.
Menurut Algifari (2000) untuk mengetahui
terjadinya autokorelasi, maka digunakan
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Pengukuran autokorelasi
Model Summaryb
Mod
el
R
Berdasarkan gambar di atas tidak
terlihat ada pola tertentu, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Selain itu untuk
melihat atau membuktikan bahwa gambar
di
m
en
si
on
0
1
.983a
Std.
Error of
R
Adjusted
the
Square R Square Estimate
.966
.951 2033.697
90
DurbinWatson
1.356
a. Predictors: (Constant), PDRB, jumlah_perusahaan,
jumlah_penduduk
b. Dependent Variable:Penerimaan_Pajak_Reklame
92
Sumber : Algifari (2000)
Hasil analisis SPSS 17 for windows
(Lampiran 3), nilai Durbin Watson (DW)
sebesar 1,356. Nilai DW berada pada
kisaran nilai 1,10 sampai dengan 1,54,
dengan kesimpulan tidak bisa disimpulkan
adanya autokorelasi antar masing-masing
variabel bebas, sehingga model regresi
yang terbentuk dari nilai variabel terikat
yaitu realisasi penerimaan tidak hanya
dijelaskan oleh variabel bebas yaitu jumlah
penduduk (X1), jumlah industri (X2) dan
PDRB (X3).
4) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan
untuk mengetahui apakah di dalam model
regresi terdapat korelasi antar variabel
independen. Uji multikolinieritas dalam
penelitian ini dilihat dari nilai tolerance
atau variance inflation factor (VIF).
Adapun perhitungan estimasi nilai
tolerance atau VIF dengan program SPSS
Dapat diketahui bahwa nilai
tolerance dari variabel jumlah penduduk
sebesar 0,147; jumlah perusahaan sebesar
0,220 dan PDRB sebesar 0,131 sedangkan
nilai VIF dari variabel jumlah penduduk
sebesar 6,803; variabel jumlah industri
sebesar 4,538 dan variabel PDRB sebesar
7,653.berdasarkan hasil perhitungan di atas
dapat dilihat bahwa nilai tolerance
variabel jumlah penduduk lebih besar dari
0,10. Nilai VIF variabel jumlah penduduk
dan PDRB lebih besar dari 5, sehingga
tidak terjadi gejala korelasi pada variabel
bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada gejala multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
berganda digunakan untuk melihat
pengaruh antara jumlah penduduk, jumlah
perusahaan,dan
PDRB
terhadap
penerimaan pajak reklame.
Dengan
persamaan
regresi
berganda yaitu :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Tabel 4.9
Regresi berganda
Coefficientsa
Model
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients
nts
B
1
Std.
Error
(Const
ant)
- 68915.4
350844.
85
357
jlh_pd
dk
177.657
jlh_per
usahaa
n
PDRB
Beta
t
Sig.
-5.091
.001
32.745
.993 5.425
.001
3.596
55.657
.010
.065
.950
-.002
.151
-.002 -.011
.992
a. Dependent Variable: Penerimaan_Pajak_Reklame
Berdasarkan tabel diatas dapat dibentuk
persamaan regresi :
Y=-350844.357+177.657X1+3.596X2002X3
Keterangan :
1. Konstanta
sebesar-350844.357,
artinya tanpa adanya jumlah
penduduk (X1) dan jumlah
perusahaan (X2) dan PDRB (X3) ,
maka
penerimaan
pajak
raklame(Y) adalah 350844.357
2. Koefisien regresi jumlah penduduk
(X1) sebesar177.657.tanda β (+)
artinya menunjukkan hubungan
antara penerimaan pajak reklame
Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan SPSS 17
for windows. Model regresi linear
93
dan jumlah penduduk adalah
positif, atau setiap kenaikan jumlah
penduduk sebesar satu satuan maka
penerimaan pajak reklame akan
meningkat sebesarm 177.657
3. , Koefisien regresi variabel jumlah
perusahaan (X2) sebesar3.596 .
tanda β (+) artinya menunjukkan
hubungan antara penerimaan pajak
reklame dan jumlah industri adalah
positif, atau setiap kenaikan jumlah
penduduk sebesar satu satuan maka
penerimaan
pajakreklame
meningkat sebesar 3.596
4. Koefisien regresi variabel PDRB
(X3)
sebesar-.002.(-)
artinya
menunjukkan hubungan antara
penerimaan pajak reklame dan
PDRB adalah negatif, atau setiap
kenaikan PDRB sebesar 1% maka
penerimaan pajak reklame menurun
sebesar 0,002.
c. koefisien determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi dilakukan untuk
melihat seberapa besar kemampuan
variable independen secara bersama dapat
memberi variasi terhadap variabel
dependen.
Pengaruh
variabel
X1(jumlah
penduduk), X2 (jumlah perusahaan),X3
(PDRB) dapat dilihat dari koefisien
determinasi R2 yang menunjukkan nilai
sebesar 0,966 atau 96,6%. Hal ini berarti
bahwa penerimaan pajak reklame mampu
dijelaskan oleh variabel jumlah penduduk,
jumlah industri, dan PDRB sebesar 96,6%
sisanya sebesar 3,4% yang dijelaskan oleh
variabel lain.
c. Uji hipotesis
1) Uji Parsial (Uji t)
Untuk
mengetahui
pengaruh
jumlah penduduk, jumlah perusahaan dan
PDRB secara parsial terhadap realisasi
penerimaan
dilakukan
dengan
menggunakan uji t. Pengujian hipotesis
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat dengan cara membandingkan nilai
thitung dengan nilai ttabel. Variabel bebas
dalam penelitian ini terdiri dari jumlah
penduduk, jumlah perusahaan dan PDRB.
Dengan taraf signifikan sebesar 0,05 atau
5%, pengujian dua sisi dan dk (n-k)
diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,812.
Adapun hasil uji t ditunjukkan pada Tabel
berikut :
Tabel 4.1.1
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
B
Std.
Error
Beta
T
1 (Cons
- 6891
tant) 350844 5.485
.357
jlh_p
ddk
177.65 32.74
7
5
jlh_p
erusa
haan
3.596 55.65
7
PDR
B
-.002
.151
Sig.
5.091
.001
.993 5.425
.001
.010
.065
.950
-.002 -.011
.992
a. Dependent Variable: Penerimaan_Pajak_Reklame
Sumber : Lampiran .
1. Jumlah penduduk memiliki T hitung
sebesar 5.425 dengan signifikansi
0,001. Signifikansi t lebih kecil
dari α(=0,05) maka Ha1 diterima,
artinya jumlah penduduk secara
parsial
berpengaruh
terhadap
penerimaan pajak reklame Kota
Medan.
2. Jumlah
perusahaan
memiliki
Thitung sebesar 0,065 dengan
signifikansi
sebesar
0,950.signifikansi t lebih besar dari
α(=0,05) maka Ha2 ditolak, artinya
jumlah perusahaan secara parsial
tidak
berpengaruh
terhadap
94
penerimaan pajak reklame Kota
Medan.
didapatkan nilai F-tabel 5 %(3: 8) sebesar
4,07
c. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis
Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak atau
H1 diterima, sedangkan apabila
Fhitung<Ftabelmaka H0 diterima atau H1
(hipotesis yang diajukan) ditolak.
d. Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan SPSS 17, maka diketahui Fhitung
sebesar 65,395> Ftabel 4,07; sehingga H0
ditolak atau H1 diterima.
Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penduduk,
jumlah perusahaan dan PDRB secara
serempak
signifikan (nyata) mempunyai pengaruh
positif terhadap realisasi penerimaan
3. PDRB memiliki nilai Thitung
Sebesar -0,011 dengan signifikansi
0,992 lebih besar dari α(=0,05)
maka Ha3 ditolak, artinya PDRB
secara parsial tidak berpengaruh
terhadap penerimaan pajak reklame
Kota Medan.
2) Uji Simultan (Uji F)
Untuk
mengetahui
pengaruh
informasi akuntansi secara simultan
ditunjukkan dalam Tabel berikut :
Tabel 4.1.2
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
Mean
Square
Df
A. Kesimpulan
F
Sig.
Regress
ion
8.114E8
3 2.705E8 65.39 .000a
5
Residua
l
2.895E7
7 4135927.
155
Total
8.404E8
Berdasarkan Hasil analisis penelitian
mengenaiJumlah
Penduduk,
Jumlah
perusahaan
dan
PDRB
terhadap
penerimaan pajak reklame di Kota Medan,
maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Jumlah
Penduduk
berpengaruh
terhadap
penerimaan pajak reklame di
Kota
Medan.
Hal
ini
ditunjukkan pada pengujian
terhadap realisasi penerimaan
pajak
reklame
dengan
membandingkan t hitung
sebesar 4,425 dan t table
1,812 yang berarti t-hitung > t
– tabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel
jumlah
penduduk
berpengaruh terhadap realisasi
penerimaan pajak reklame
Kota
Medan
atau
Ha
diterima..
10
a. Predictors: (Constant), PDRB, jumlah_industri,
jumlah _penduduk
b. Dependent Variable: Penerimaan_Pajak_Reklame
Sumber : Lampiran
Prosedur dan kriteria penerimaan
serta penolakan hipotesis ditetapkan
sebagai berikut :
a. Hipotesis :
 = 0 : Tidak ada pengaruh yang
signifikan
antara
jumlah
penduduk, jumlah industri,
PDRB
terhadap
realisasi
penerimaan.
 0 : Ada pengaruh yang signifikan
antara jumlah penduduk,
jumlah
industri,
PDRB
terhadap realisasi penerimaan.
b. Alfa ()=0,05; k (jumlah variabel), N –
3; N = 11, maka berdasarkan F-tabel
95
2. Jumlah perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap
terhadap realisasi penerimaan
pajak reklame di Kota medan.
Hal ini ditunjukkan pada
pengujian terhadap realisasi
penerimaan
dengan
membandingkan
t-hitung
sebesar 0,065 dan t-tabel
1,812 yang berarti t-hitung >
t-tabel,
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa variabel
jumlah
industritidak
berpengaruh terhadap realisasi
penerimaan pajak reklame di
Kota Medan atau Ha ditolak..
3. PDRB tidak berpengaruh
terhadap penerimaan pajak
reklame di Kota Medan. Hal
ini
ditunjukkan
pada
pengujian
dengan
membandingkan
t-hitung
sebesar- 0,011 dan t-tabel
sebesar 1,812yang berarti thitung < t-tabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa
variabel
PDRB
tidak
berpengaruh terhadap realisasi
penerimaan pajak reklame
Kota Medan atau Ha ditolak.
Hasil regresi linear berganda dengan
persamaan: Y=a+B1X1+B2X2+B3X3+e,
maka
Y=350844.357+177.657X1+3.596X2-0,002
X3
Eko Sukmajaya,2008. Sumber Pmbiayaan
Negara, Yogyakarta.
Keputusan Walikota Medan Nomor, 513
Tahun 2001 tentang Petunjuk Pelaksanan
Peraturan Daerah Kota Medan
Keputusan Walikota Medan Nomor. 4
Tahun 1998 tentang Pajak Rreklame
Mardiasmo, 2009.Asas
Perpajakan, Jakarta.
dan
Martupo, 2009.Perpajakan
Yogyakarta.
Dasar
Indonesia,
M.J.H.Smeets,2011.
Perpajakan
Indonesia, salemba empat.Jakarta.
Rochmat Soemitro.SH, 2011.
Indonesia, Yayasan Bina.Jakarta.
Pajak
Republika Indonesia, undang-undang No.
32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah.
Republika Indonesia, undang-undang No.
18 Tahun 1997 tentang Pajak daerah
dan reribusi daerah.
Republika Indonesia, undang-undang No.
34 Tahun 2000 tentang pajak daerah
dan retribusi daerah.
Republika Indonesia,Peraturan Daerah
No, 12 Tahun 2003 tetang Pajak Daerah
Kota Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Biro pusat statistik.2012.Medan dalam
angka, Medan, BPS Sumatera Utara
Donna Dwi Istianto, 2011. Analisis
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penerimaan pajak reklame,Semarang.
96
Download