PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ABSTRAK Oleh : Nama Npm No. Telp. Email Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Indana Lazulfa Anas : 1011031054 : 089648292924 : [email protected] : Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. : Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan indeks sembiring. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas Perusahaan yang di ukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan (size) dan leverage. Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap periode 2009-2013. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21. Hasil dari penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap NPM, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap NPM dan tidak ada pengaruh leverage terhadap NPM. Kata kunci: Pengungkapan CSR, NPM, Size, Leverage THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ON COMPANY PROFITAABILITY ABSTRACT By : Nama Npm No. Telp. Email Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Indana Lazulfa Anas : 1011031054 : 089648292924 : [email protected] : Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. : Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt. This study aimed to examine the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) on Company Profitability. The independent variables in this research are Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure which scored using an index of sembiring. The dependent variable in this research is company profitability, reflected by Net Profit Margin (NPM). This study also uses company size and leverage as control variable. Purposive sampling is using as sampling method for this research with characteristic the minning company that list at IDX during the year 2009-2013 and published financial report in every period. This study adopts multiple linear regression method using SPSS as an analytical tool. The results show that Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure positively affects the Net Pofit Margin (NPM). However, company size show negative relationship with NPM and Leverage does no show any relationship with NPM. Key words: CSR disclosure, NPM, Company size, Leverage BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkungannya. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal jika dikatakan bahwa saat ini masalah lingkungan semakin sering menjadi perdebatan baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. Perusahaan yang berorientasi pada laba akan berusaha menggunakan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk memperoleh laba demi kelangsungan hidupnya sehingga berakibat pada dampak lingkungan baik secara positif maupun secara negatif (Harahap, 1999). Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab lingkungan memberikan andil dan kontribusi bagi perusahaan. Tujuan perusahaan mengalami pergeseran seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman (Yuniarti, 1998). Pertama, pandangan konvensional, yaitu menggunakan laba sebagai ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu memperoleh laba maksimal. Kedua, pandangan modern, yaitu tujuan perusahaan tidak hanya mencapai laba maksimal tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungannya. Seperti yang diungkapkan oleh Glueck dan Jauck (1984) dalam Hernitra (2011), bahwa tujuan perusahaan meliputi profitabilitas, efisiensi, kepuasan, dan pengembangan karyawan, tanggung jawab sosial dan hubungan baik dengan masyarakat serta kelangsungan usaha dan tujuan lainnya. Memasuki tahun 1990-an, banyak perusahaan yang mulai menyadari arti penting pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategi bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu tanggung jawab sosial kedalam visi dan misi perusahaan. Pertanggung jawaban sosial ini lazim disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Sekarang ini perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan penjualan saja dalam meningkatkan pendapatan dan memperoleh laba tanpa memperhatikan kepedulian terhadap lingkungan dan sosialnya, karena masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Sekarang, masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility Pentingnya CSR pada perusahaan mampu menjadi faktor (CSR). penentu keberlangsungan perusahaan. Preston (1981) dalam Lindrianasari (2007) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan melakukan pengungkapan yang tinggi memposisikan mereka sebagai perusahaan yang memiliki aktivitas yang berguna dan kualitas pengungkapan ini juga didorong legitimasi terhadap masyarakat. Sebagai contoh adalah peristiwa yang dialami oleh PT Lapindo Brantas dapat menjadi cerminan bahwa CSR sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya dan informasinya harus dicerminkan dalam laporan perusahaan berdasarkan tujuan perusahaan (Januarti dan Apriyanti, 2005). Peristiwa itu tidak hanya mengakibatkan berhentinya operasi perusahaan, tetapi juga sorotan dari publik di seluruh dunia, khususnya dalam hal tanggung jawab perusahaan atas dampak yang ditimbulkannya (Nugroho dan Yunike, 2009). Sejalan dengan Marbun dalam Sueb (2001), apabila perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, mulai dari karyawan, konsumen, lingkungan, dan sumber daya alam sebagai satu kesatuan yang saling mendukung suatu sistem, maka akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas topik ini dan menguji hipotesis yang berkatian dengan pengungkapan CSR dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu penulis mengangkat judul: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. 1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan menjadi bahan referensi serta bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian penelitian selanjutnya juga menyediakan bukti empiris pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Manfaat Praktis Memberikan pandangan kepada perusahaan tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan tahunan perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial, serta memberikan informasi atau alat bantu kepada para stakeholder tentang sejauh mana perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosialnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori yang melandasi penelitian 1. Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi asimetri informasi antara manajemen dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan maupun non keuangan harus diungkapkan oleh perusahaan. 2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Teori legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan aktivitas sosial perusahaan sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori legitimasi juga berpendapat bahwa perusahaan harus melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas CSR semaksimal mungkin agar aktivitas perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. 3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Stakeholder merupakan semua pihak yang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, seperti: karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah (Purwanto, 2011). Daud dan Abrar (2008) berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting untuk perusahan mengungkapkan informasinya. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. 2.1.2. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.2.1. Pengertian CSR Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu suatu bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ekonomi perusahaan sekaligus peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga kualitas hidup masyarakat sekitar. Menurut Cheng dan Yulius (2011), aktivitas CSR dapat memberikan banyak manfaat, seperti: dapat meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan di mata investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan brand positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share. Pengungkapan CSR merupakan proses pemberian informasi kepada kelompok yang berkepentingan tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan lingkungan (Mathews, 1995). 2.1.2.2. Pengungkapan CSR Menurut Golob dan Bartlett (2007) menyatakan bahwa laporan CSR (CSR Reporting) merupakan upaya perusahaan-perusahaan didalam mempublikasikan segala kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan CSR kepada para stakeholder. Pendapat Golob dan Bartlett didukung oleh Grunig (1989) yang menyatakan bahwa publikasi CSR tersebut dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik pihak perusahaan maupun pihak stakeholder. Publikasi tersebut juga dapat mencegah segala bentuk konflik yang mungkin terjadi. Golob dan Bartlett (2007) juga mengemukakan bahwa laporan CSR tersebut juga dapat digunakan perusahaan sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan semacam persetujuan legitimasi sosial dari masyarakat apabila didukung oleh data-data yang aktual dan relevan tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. 2.1.3. Profitabilitas Perusahaan Menurut Petronila dan Mukhlasin (2003) dalam Wahidahwati (2002) profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun Munawir (2001), mendefinisikan profitabilitas sebagai keefektifan operasi serta derajat keuangan suatu perusahaan. Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas (Heinze, 1976 dalam Florence, et al., 2004). Menurut Darsono dan Ashari (2005:56), mendefinisikan NPM sebagai berikut: “NPM adalah laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualannya karena adanya unsure pendapatan dan biaya non-operasional”. Bila disangkutkan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tanggung jawab sosial, maka dapat dilihat bagaimana pengaruh pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan terhadap profit atau keuntungan yang didapat perusahaan itu sendiri (Almar, Rachmawati, dan Murni, 2012). Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. NPM menunjukkan persentase dari setiap rupiah penjualan tersisa setelah di kurangi semua biaya, beban, dan termasuk juga bunga dan pajak. NPM dipilih karena dianggap sebagai rasio yang mampu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu (Utami, 2011). Rasio NPM merupakan salah satu indikator yang dapat menilai produktif atau tidaknya kinerja dari perusahaan dan menjadi salah satu rasio yang paling banyak dilihat oleh para investor (Indarti et al., 2010) 2.2. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji pengaruh CSR. Pada tahun 2008, Lindrawati, Felicia, dan Budianto (2008) meneliti tentang pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. dikemukakan bahwa CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Dalam penelitian ini CSR di ukur dengan menggunakan Indeks Return Shareholders dan Stakeholders, dan kinerja keungan yang diukur dengan rasio ROE dan ROI. Nugroho dan Yunike (2009) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengungkapan informasi sosial perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba usaha perusahaan. Untuk melakukan CSR, manfaat dari melakukan tindakan tersebut harus melebihi biaya-biaya yang timbul karena alokasi sumber daya tambahan (Paul dan Siegel, 2006 dalam Nugroho dan Yunike, 2009). Adapun pada penelitian Almar, Rachmawati, dan Murni (2012) dan Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) yang sama sama menggunakan Net Profit Margin (NPM) sebagai variabel Dependennya dan hasil penelitian menunjukan bahwa Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap NPM. Berbeda dengan Candrayanthi dan Saputra (2013), yang mendapatkan hasil tidak ada pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Profitabilitas perusahaan yang diwakili oleh Net Profit Margin (NPM). 2.3. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis Untuk memudahkaan pemahaman mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan, maka secara skematis digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1. Model Penelitian Pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) Profitabilitas Perusahaan Variabel Kontrol Leverage Ukuran Perusahaan 2.3.1. Pengembangan Hipotesis Secara umum perusahaan dapat mengambil tiga tindakan yang berbeda sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tanggung jawab sosial (Mackey et. al., 2005): (1) perusahaan yang saat ini tidak terlibat dalam aktivitas CSR dapat memulai untuk melakukannya, (2) perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat menghentikannya dan (3) perusahaannya dapat tetap mempertahankan kebijakannya saat ini yaitu perusahaan-perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat melanjutkan dan yang tidak melakukan aktivitas CSR tetap tidak melakukan. Hubungan antara pengungkapan informasi sosial perusahaan dan profitabilitas telah dipostulatkan merefleksikan pandangan bahwa respon sosial merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan Bowman dan Haire (1976) dalam Sulistiyowati (2004). Bukti ilmiah dan reaksi konsumen memberi sinyal kepada perusahaan bahwa partisipasi dalam CSR mendapat penghargaan, dampak dalam kinerja yang meningkat (Udayasankar, 2007). Lindrawati dkk (2008) mengatakan bahwa CSR membantu perusahaan memperoleh kelangsungan kinerja ekonomi dan keuangan yang kuat bagi jangka panjang. Dengan mengimplementasikan CSR secara tidak langsung perusahaan telah meminimalkan biaya implisit dari tindakan tak bertanggung jawab perusahaan (irresponsible acts). Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007). Berdasarkan uraian di atas, ini menunjukan bahwa masih ada ketidakselarasan penelitian tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam hal ini peneliti cenderung mempunyai hipotesis bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. H1: Pengungkapan perusahaan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel control. Pengungkapan CSR sebagai variabel independen dan pertumbuhan profitablitas perusahaan sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel kontrol adalah size dan leverage. 3.1.1. Variabel Independen Variabel Independen penelitian ini adalah pengungkapan CSR. yang diukur menggunakan Corporate Social Responsibility Index (CSRI). Pengukuran CSRI pada penelitian ini menggunakan instrumen yang digunakan Sembiring (2005). Sembiring mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori, yaitu Lingkungan, Energi, Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja, Lain-lain Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat, dan Umum. Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa et al., 2005). Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut: (Haniffa et al., 2005) 𝐂𝐒𝐑𝐈𝐣 = 𝚺 𝐗𝐢𝐣 𝐍𝐣 Keterangan: CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j Xij = dummy variabel: 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i tidak diungkapkan. Nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj=78 3.1.2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan yang diukur dengan tingkat Net Profit Margin. NPM menunjukkan rasio antara laba bersih setelah pajak atau net income terhadap total penjualan (Ang, 1997): Net Profit Margin = ____Laba bersih____ Penjualan bersih 3.1.3. Variabel Kontrol 3.1.3.1. Ukuran Perusahaan Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan perusahaan kecil (small firm), Machfoedz dalam Ibrahim (2008). Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil, sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perubahan dimasa depan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada sebuah perusahaan (Yolana dan Martani, 2005 dalam Ibrahim, 2008). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan (ln) total aset dengan tujuan agar perbedaan antara perusahaan besar dan kecil tidak terlalu signifikan sehingga data aset dapat terdistribusi normal. Berikut persamaannya (Dina, 2011:55): Ukuran Perusahaan= (Ln) Total Aset 3.1.3.2.Leverage Leverage mencerminkan risiko keuangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan struktur modal dan mengetahui risiko tak tertagihnya utang perusahaan. Menurut Sawir (2005:18) menjelaskan “total debt to equity rasio adalah perbandingan total hutang (kewajiban) yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas)”. Adapun persamaannya sebagai berikut: Debt to Equity Rasio = Total Kewajiban Ekuitas 3.2.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain secara tulisan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan dari website Perusahaan. 3.3.Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan karena kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan langsung sumber daya alam serta memiliki risiko tinggi akan kerusakan lingkungan (Ramadhan, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu dengan kriteria: 1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2013. 2. Perusahaan yang menyajikan annual report atau sustainability report selama periode 2009-2013. 3. Perusahaan yang tidak berpindah sektor selama tahun pengamatan. 4. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data untuk seluruh tahun pengamatan. 3.4. Metode Analisis Data Dalam penelitiaan ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji dan mengolah data. Pengujian yang dilakukan antara lain adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Perusahaan yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 dan memenuhi kriteria purpose sampling. Data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia atau website perusahaan. Adapun data yang digunakan adalah penjualan, laba bersih, kewajiban, ekuitas, total aset dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdapat pada annual report, sustainability report, Fact Book dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan purposive sampling methode terdapat empat belas perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel. 4.2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation NPM 56 -.233 .343 .08052 .118709 CSR 56 .141 .679 .48466 .133154 SIZE 56 4.745 11.361 9.01198 1.780102 DER 56 -24.120 17.750 1.02339 4.190543 Valid N (listwise) 56 4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parameter Kolmogorov-Smirnov (K-S). Setelah dilakukan uji K-S kita dapat menarik kesimpulan, jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal, dan jika angka probabilitas > 0,05, maka data tersebut terdistribusi secara normal. Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 56 N Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences .0000000 .10745327 Absolute .091 Positive .055 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .680 Asymp. Sig. (2-tailed) .744 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Gambar 4.1. Normal Probability Plot 4.3.2. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) guna mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dari lawannya dan melihat Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2011). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10. Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error (Constant) .127 .078 CSR .657 .194 SIZE -.041 DER .001 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF 1.624 .110 .737 3.380 .001 .332 3.015 .015 -.609 -2.800 .007 .333 3.006 .004 .049 .389 .699 .994 1.006 1 a. Dependent Variable: NPM 4.3.3. Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini penulis mendeteksi autokerelasi dengan run test, melalui run test kita dapat megetahui apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual acak atau random. Suatu model dinyatakan bebas autokorelasi dalam pengujian run test apabila tingkat signifikansi residual yang diuji lebih dari 0,05. Tabel 4.4. Hasil Uji Autokolerasi Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea .00455 Cases < Test Value 28 Cases >= Test Value 28 Total Cases 56 Number of Runs 34 Z 1.349 Asymp. Sig. (2-tailed) .177 a. Median 4.3.4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidakanya heteroskedastisitas, salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error (Constant) .039 .052 CSR .037 .130 SIZE .002 .010 DER -.001 .002 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF .748 .458 .067 .283 .778 .332 3.015 .061 .257 .798 .333 3.006 -.066 -.478 .634 .994 1.006 1 a. Dependent Variable: AbsUt 4.4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji linear berganda. Uji regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan serta arah hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Pada model regresi penelitian ini ditambahkan variabel kontrol berupa leverage dan ukuran perusahaan untuk mengurangi pengaruh variabel-variabel lain yang dapat mengganggu hubungan pengungkapan CSR perusahaan dengan profitabilitas perusahaan. 4.4.1 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) menggambarkan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Tabel 4.6. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 R R Square .425a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .181 a. Predictors: (Constant), DER, SIZE, CSR b. Dependent Variable: NPM .133 .110509 4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F atau ANOVA) Uji statistik F atau uji ANOVA dilakukan untuk pengujian model, uji ini menggambarkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai F pada uji ANOVA signifikan pada tingkat probabilitas 5%, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Tabel 4.7. Hasil Uji ANOVA ANOVAa Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression .140 3 .047 Residual .635 52 .012 Total .775 55 F 3.822 Sig. .015b a. Dependent Variable: NPM b. Predictors: (Constant), DER, SIZE, CSR Dari tabel dapat kita lihat nilai F hitung sebesar 3,822 dengan tingkat signifikansi 0,015. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada model regresi semua variabel independen dan variabel kontrol (CSR, DER, dan SIZE) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (NPM). 4.4.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji regresi linier berganda pada tingkat keyakinan 95% dan kesalahan dalam analisis 5%. Uji ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan serta arah hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Diterima atau tidaknya suatu hipotesis dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai probabilitas (p-value) masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikansi 5%. Berikut adalah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: Tabel 4.8. Hasil Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B 1 Std. Error (Constant) .127 .078 CSR .657 .194 SIZE -.041 DER .001 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF 1.624 .110 .737 3.380 .001 .332 3.015 .015 -.609 -2.800 .007 .333 3.006 .004 .049 .389 .699 .994 1.006 a. Dependent Variable: NPM Persamaan regresi: NPM = 0,127 + 0,657 CSR – 0,041 SIZE + 0,001 DER Dari hasil persamaan regresi yang dibentuk, koefisien konstanta bernilai 0,127, artinya nilai Net Profit Margin perusahaan akan bernilai 0,127 jika pengungkapan CSR dan variabel kontrolnya bernilai 0. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Ukuran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan indeks sembiring yang berjumlah 78 item dan alat ukur untuk profitabilitas perusahaan dalam hal ini diwakili oleh Net Profit Margin. Variabel kontrol berupa leverage dan ukuran perusahaan digunakan untuk mengurangi dampak variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi berganda sebagai alat analisis hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel pengungkapan CSR memiliki nilai hubungan yang positif terhadap profitabilitas perusahaan dengan signifikasi sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa pengungkapan CSR dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Variabel size memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007. Hal ini berarti bahwa secara statistik tingkat size memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 3. Variabel leverage memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,699. Secara statistik tingkat leverage tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 5.2. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: 1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis perusahaan yaitu perusahaan pertambangan. Hal ini mengakibatkan penelitian ini tidak bisa digeneralisasi untuk semua jenis perusahaan. 2. Jumlah variabel yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada variabel net profit margin sebagai variabel dependennya. 5.3. Saran Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitianpenelitian selanjutnya, yaitu: 1. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan populasi dan sampel yang tidak hanya terbatas pada satu jenis perusahaanya itu perusahaan pertambangan. 2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan proxy profitabilitas selain NPM yang diprediksi terpengaruh oleh pengungkapan CSR dan menambahkan variabel kontrol yang diprediksi berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Alexander GJ and Buchloz RA. 1978. Corporate social responsibility and stock market performance, The Academy of Management Journal 21 (3): 479-486. Almar, M., Rachmawati R., dan Murni, A. 2012. Pengaruh pengungkapan corporate social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan. SNAB. Bandung. Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital market), Mediasoft Indonesia, Jakarta. Apridita, Nurina. 2009. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Balabanis, George, Phillips, Hugh C., Lyall, Jonathan. Corporate Social Responsibility & Economic Performance in the Top British Company: Are They Linked?. European Business Review, Vol. 98, No.1, 1998, pp. 25-44. Bowman, E. H., & Haire, M. A. 1975. strategic posture toward corporate social responsibility. California Management Review, 18 (2), 49-58. Branco, Manuel Castelo and Rodrigues Lucia Lima. 2008. Faktors Influencing Social Responsibility Disclosure by Portuguese Companies. Journal of Business Ethies, 83, pp: 685-701. Chastina, Yolana. Dwi, Martani. 2005. Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Di BEJ 19942001, Simposium Nasional Akuntansi VIII : KAKPM 33, Hal 538-553. Candrayanthi dan Saputra .2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 141-158 Cheng, Megawati dan Yulius Logi Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 13(3), Mei 2011, h: 24-36. Dahlia, Lely dan Siregar, V.S., 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri. 2008. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1(2), Juli 2008, h: 213-231. Desy, 2008, how-important-is-csr, http://www.google.com. Devina, Florence., Suryanto, L dan Zulaikha. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Maksi. Volume 4. Agustus: 161-177. Earnhart, Dietrich., & Lizal, Lubomir. (2010). The effect of corporate environmental performance on financial outcomes – profits, revenues, and costs: Evidence from the Czech transition economy. Working paper, Rep. Ceko: National Research Council. Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus. Florence Devina. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik Di Indonesia. Tesis. Universitas Diponegoro. Friedman, M. The social responsibility of business is to increase profits. The New York Times Magazine, September 13, 1970, 32-33. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Ghozali dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Golob, U. dan Bartlett, J. L. 2007. Communicating about corporate social responsibility: A comparative study of csr reporting in Australia and Slovena. Public relations review, Vol. 33, 1-9. Goukasian, Levon, dan Keith L. Whitney, (2007), Do Ethically and Socially Responsible Under-perform? Evidence from Financial and Operating Performances, Business Administration Division, March: 1-30. Grunig, J. 1989. Syimmetrical Presuppossitions as a Framework for Public Relations Theory in C. Botan & J. Hazleton eds. Publics relations theory (pp. 17-44). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 9, No. 1, p. 77-108 Hanafi, M . M. dan Halim, A. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UBP AMP YKPN Haniffa dan Cooke. 2005. The impact of culture and governance on corporate social reporting, Journal of Accounting and Public Policy 24 : 391 – 430. Harahap, Sofyan Syafri,1999. Teori Akuntansi, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Heinze, D. C. 1976. Financial correlates of a social involvement measure. Akron Business and Economic Review, 7 (1), 48-51. Hernitra, Wellarizma. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Jember. Ibrahim, Hadiasman,. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi si BEI periode tahun 2004-2006. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Astri dan Indarti, 2010. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010. Januarti, I dan Apriyanti, D. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal MAKSI. Program Undip. Vol. 5 No. 2. hal 227242. Jensen, M.C. and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, dan Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol 3, p. 305-360. Jensen, Michael C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective Function. European Financial Management, 7(3), pp: 297-317. Kiroyan, Noke (2006). Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya?, Economics Business Accounting Review, Edisi III, September-Desember 2006, Hal. 4558. Leki, Rambu dan Yogi, J. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011. Business accounting review, vol.1, no. 2, 2013. Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra. Lindrawati, Nita Felicia, J.Th Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD Research and Analytics. Majalah Ekonomi. Tahun XVIII, No.1 April 2008. Lindrianasari. 2007. Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 11 (2); 159-166. Lu, Jun. 2010. The Relations Among Environmental Disclosure, Environmental Performance and Financial Performance: An Empirical Study in China. Working Paper Series. Machfoedz, Mas’ud, 1994, Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia, Kelola, Vol. 3, No. 7, h. 114-137 Mackey, A., T. B. Mackey dan J.B. Barney. 2005. Corporate Social Responsibility and Firm Performance : Investor Preferences and Corporate Strategies. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=816425. Mathews, M.R. 1995. Social and Environmental Accounting: A Practical Demonstration of Ethical Concern. Journal of Business Ethics, 14(8), pp: 663671. Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus. Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: Liberty Mukharomah dan Kesumaningrum.2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2010. Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014): Research Methods And Organizational Studies . Nugroho, P. Ika dan Yunike, S. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Pertumbuhan Laba Usaha Pada Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Listed Companies 2008 Menurut Majalah Investor. Jurnal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Octavia, Itsna. 2012 . Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap nilai perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok. Paul, Catherine J. M dan D. S. Siegel. 2006. Corporate Social Responsibility and Economic Performance. http://www.ssrn.com. Perwita, Veronika, KD. 2009. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Reaksi Pasar dan Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin, 2003, “Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan keuangan Dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel.”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (Februari), Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya: hal 17 - 26. Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8(1), November 2011, h: 1-94. Ramadhan, Adhitya. 70 % Kerusakan Lingkungan akibat Sektor Tambang. bangkapos.com. Suhendri (Ed). 28 September 2012. Bangka Pos. April 2014. http://bangka.tribunnews.com/2012/09/28/70-persen-kerusakan-lingkunganakibat-tambang. Reverte, C. 2009. Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms. Journal of Business Ethics, 88, pp: 351-366. Resturiyani, Novi. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011). Skripsi. Universitas Pasundan Bandung. Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010. Sari R.A., 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I. 17 hlm. Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar. Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII. Simamora, Henry. 2006. Akuntansi Basis Utama Pengambilan Keputusan. Jakarta: Salemba Empat Siregar, Sylvia Veronica dan Dahlia, Lely. 2008. Pengaruh CSR Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di BEI Pada Tahun 2005 dan 2006). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Sueb, Memed. 2001. Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Sosial, Keuangan Perusahaan Terbuka di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. Sulistiyowati, Firma. 2004. Pengungkapan Kinerja Sosial: Wujud Pertanggungjawaban Perusahaan Kepada Publik. Antisipasi Vol.8 No.1. FE Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Sulistiyowati, Indah, Anggraini, Ratna, dan Utaminingtyas, T. H. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap Kebijakan Deviden dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIII AKMEN-35 Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. sutopoyudo.wordpress.com. Sonjaya, Karina. 2013. Pengaruh corporate social responsibility disclosure Terhadap pertumbuhan perusahaan (survei pada perusahaan manufaktur yang terdapat di bei).Jurnal.Universitas Siliwangi. Bandung. Udayasankar, K. 2007. Corporate Social Responsibility and Firm Size. Journal of business Ethics. Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan: Sebuah Perspektif Teori Agensi. JRAI, Volume 5 Nomor 1. Januari: 1-16 Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Wibisono, Y., 2007, Membedah konsep dan Aplikasi CSR, Edisi ke-l, Gresik: Fascho Publishing Yuniarti, Titi. 1998. Akuntansi Lingkungan: Pengidentifikasian, Pengukuran dan pelaporan, Universitas Negeri Surakarta, Skripsi, tidak dipublikasikan.