Simpan

advertisement
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
ABSTRAK
Oleh :
Nama
Npm
No. Telp.
Email
Pembimbing 1
Pembimbing 2
: Indana Lazulfa Anas
: 1011031054
: 089648292924
: [email protected]
: Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt.
: Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan.Variabel Independen
dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
yang diukur dengan indeks sembiring. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas Perusahaan yang di ukur dengan menggunakan Net Profit Margin
(NPM). Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan (size)
dan leverage.
Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling dengan
kriteria Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
mempublikasikan laporan keuangan lengkap periode 2009-2013. Teknik analisis data
dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat
bantu program SPSS 21.
Hasil dari penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap NPM, ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap NPM dan tidak ada pengaruh leverage terhadap NPM.
Kata kunci: Pengungkapan CSR, NPM, Size, Leverage
THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ON
COMPANY PROFITAABILITY
ABSTRACT
By :
Nama
Npm
No. Telp.
Email
Pembimbing 1
Pembimbing 2
: Indana Lazulfa Anas
: 1011031054
: 089648292924
: [email protected]
: Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt.
: Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt.
This study aimed to examine the effect of Corporate Social Responsibility
(CSR) on Company Profitability. The independent variables in this research are
Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure which scored using an index of
sembiring. The dependent variable in this research is company profitability, reflected
by Net Profit Margin (NPM). This study also uses company size and leverage as
control variable.
Purposive sampling is using as sampling method for this research with
characteristic the minning company that list at IDX during the year 2009-2013 and
published financial report in every period. This study adopts multiple linear
regression method using SPSS as an analytical tool.
The results show that Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure
positively affects the Net Pofit Margin (NPM). However, company size show
negative relationship with NPM and Leverage does no show any relationship with
NPM.
Key words: CSR disclosure, NPM, Company size, Leverage
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkungannya.
Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal
jika dikatakan bahwa saat ini masalah lingkungan semakin sering menjadi perdebatan
baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Perusahaan yang berorientasi pada laba akan berusaha menggunakan sumber
daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk memperoleh laba demi
kelangsungan hidupnya sehingga berakibat pada dampak lingkungan baik secara
positif maupun secara negatif (Harahap, 1999). Dalam mencapai tujuan tersebut,
perusahaan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab lingkungan memberikan
andil dan kontribusi bagi perusahaan.
Tujuan perusahaan mengalami pergeseran seiring dengan berjalannya waktu
dan perkembangan zaman (Yuniarti, 1998). Pertama, pandangan konvensional, yaitu
menggunakan laba sebagai ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan dengan kinerja
yang baik adalah perusahaan yang mampu memperoleh laba maksimal. Kedua,
pandangan modern, yaitu tujuan perusahaan tidak hanya mencapai laba maksimal
tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungannya. Seperti yang diungkapkan oleh
Glueck dan Jauck (1984) dalam Hernitra (2011), bahwa tujuan perusahaan meliputi
profitabilitas, efisiensi, kepuasan, dan pengembangan karyawan, tanggung jawab
sosial dan hubungan baik dengan masyarakat serta kelangsungan usaha dan tujuan
lainnya.
Memasuki tahun 1990-an, banyak perusahaan yang mulai menyadari arti
penting pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam
isu strategi bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu
tanggung jawab sosial kedalam visi dan misi perusahaan. Pertanggung jawaban sosial
ini lazim disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
Sekarang ini perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan penjualan saja dalam
meningkatkan pendapatan dan memperoleh laba tanpa memperhatikan kepedulian
terhadap lingkungan dan sosialnya, karena masyarakat sekarang lebih pintar dalam
memilih produk yang akan mereka konsumsi. Sekarang, masyarakat cenderung untuk
memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan
dan
atau
melaksanakan
kegiatan
Corporate
Social
Responsibility
Pentingnya CSR pada perusahaan mampu menjadi faktor
(CSR).
penentu
keberlangsungan perusahaan. Preston (1981) dalam Lindrianasari (2007) menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan melakukan
pengungkapan yang tinggi memposisikan mereka sebagai perusahaan yang memiliki
aktivitas yang berguna dan kualitas pengungkapan ini juga didorong legitimasi
terhadap masyarakat. Sebagai contoh adalah peristiwa yang dialami oleh PT Lapindo
Brantas dapat menjadi cerminan bahwa CSR sangat diperlukan untuk menjaga
keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya dan
informasinya harus dicerminkan dalam laporan perusahaan berdasarkan tujuan
perusahaan (Januarti dan Apriyanti, 2005). Peristiwa itu tidak hanya mengakibatkan
berhentinya operasi perusahaan, tetapi juga sorotan dari publik di seluruh dunia,
khususnya dalam hal tanggung jawab perusahaan atas dampak yang ditimbulkannya
(Nugroho dan Yunike, 2009). Sejalan dengan Marbun dalam Sueb (2001), apabila
perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, mulai dari
karyawan, konsumen, lingkungan, dan sumber daya alam sebagai satu kesatuan yang
saling mendukung suatu sistem, maka akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu
sendiri.
Berdasarkan paparan
latar belakang masalah
yang telah diuraikan
sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas topik ini dan menguji hipotesis yang
berkatian dengan pengungkapan CSR dan pengaruhnya terhadap profitabilitas
perusahaan.
Oleh karena itu penulis mengangkat judul: Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan: (Studi
Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan
secara empiris apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas
perusahaan.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1.
Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan menjadi
bahan referensi serta bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian
penelitian selanjutnya juga menyediakan bukti empiris pengaruh pengungkapan
CSR terhadap profitabilitas perusahaan.
2.
Manfaat Praktis
Memberikan
pandangan
kepada
perusahaan
tentang
pentingnya
pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan
tahunan perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan
perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial,
serta memberikan informasi atau alat bantu kepada para stakeholder tentang
sejauh mana perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosialnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori yang melandasi penelitian
1.
Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori
sinyal
membahas
mengenai
dorongan
perusahaan
untuk
mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi asimetri
informasi antara manajemen dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, semua
informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan maupun non keuangan harus
diungkapkan oleh perusahaan.
2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara
perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh
masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan aktivitas sosial perusahaan
sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori
legitimasi juga berpendapat bahwa perusahaan harus melaksanakan dan
mengungkapkan aktivitas CSR semaksimal mungkin agar aktivitas perusahaan
dapat diterima oleh masyarakat.
3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Stakeholder
merupakan
semua
pihak
yang
keberadaannya
sangat
mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, seperti: karyawan, masyarakat,
perusahaan pesaing dan pemerintah (Purwanto, 2011). Daud dan Abrar (2008)
berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting
untuk perusahan mengungkapkan informasinya. Teori stakeholder mengatakan
bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan
sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya.
2.1.2. Corporate Social Responsibility (CSR)
2.1.2.1. Pengertian CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu suatu bentuk aktivitas yang
dilakukan
perusahaan
untuk
meningkatkan
ekonomi
perusahaan
sekaligus
peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga kualitas hidup
masyarakat sekitar. Menurut Cheng dan Yulius (2011), aktivitas CSR dapat
memberikan banyak manfaat, seperti: dapat meningkatkan citra dan daya tarik
perusahaan di mata investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan
brand positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
Pengungkapan CSR merupakan proses pemberian informasi kepada kelompok yang
berkepentingan tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan
lingkungan (Mathews, 1995).
2.1.2.2. Pengungkapan CSR
Menurut Golob dan Bartlett (2007) menyatakan bahwa laporan CSR (CSR
Reporting) merupakan upaya perusahaan-perusahaan didalam mempublikasikan
segala kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan CSR kepada para
stakeholder. Pendapat Golob dan Bartlett didukung oleh Grunig (1989) yang
menyatakan bahwa publikasi CSR tersebut dapat saling menguntungkan bagi kedua
belah pihak, baik pihak perusahaan maupun pihak stakeholder. Publikasi tersebut
juga dapat mencegah segala bentuk konflik yang mungkin terjadi. Golob dan Bartlett
(2007) juga mengemukakan bahwa laporan CSR tersebut juga dapat digunakan
perusahaan sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan semacam persetujuan
legitimasi sosial dari masyarakat apabila didukung oleh data-data yang aktual dan
relevan tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
2.1.3. Profitabilitas Perusahaan
Menurut Petronila dan Mukhlasin (2003) dalam Wahidahwati (2002)
profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola
perusahaan. Adapun Munawir (2001), mendefinisikan profitabilitas sebagai
keefektifan operasi serta derajat keuangan suatu perusahaan. Profitabilitas adalah
faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk
melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab
sosial secara lebih luas (Heinze, 1976 dalam Florence, et al., 2004).
Menurut Darsono dan Ashari (2005:56), mendefinisikan NPM sebagai
berikut:
“NPM adalah laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan
besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan
yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualannya
karena adanya unsure pendapatan dan biaya non-operasional”.
Bila disangkutkan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) tanggung jawab sosial, maka dapat dilihat bagaimana pengaruh pengungkapan
CSR yang dilakukan perusahaan terhadap profit atau keuntungan yang didapat
perusahaan itu sendiri (Almar, Rachmawati, dan Murni, 2012). Rasio ini merupakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. NPM menunjukkan
persentase dari setiap rupiah penjualan tersisa setelah di kurangi semua biaya, beban,
dan termasuk juga bunga dan pajak. NPM dipilih karena dianggap sebagai rasio yang
mampu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
dalam tingkat penjualan tertentu (Utami, 2011). Rasio NPM merupakan salah satu
indikator yang dapat menilai produktif atau tidaknya kinerja dari perusahaan dan
menjadi salah satu rasio yang paling banyak dilihat oleh para investor (Indarti et al.,
2010)
2.2. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji pengaruh
CSR. Pada tahun 2008, Lindrawati, Felicia, dan Budianto (2008) meneliti tentang
pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. dikemukakan bahwa CSR
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara
signifikan terhadap ROI. Dalam penelitian ini CSR di ukur dengan menggunakan
Indeks Return Shareholders dan Stakeholders, dan kinerja keungan yang diukur
dengan rasio ROE dan ROI.
Nugroho dan Yunike (2009) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa
pengungkapan informasi sosial perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba usaha perusahaan. Untuk melakukan CSR, manfaat dari melakukan
tindakan tersebut harus melebihi biaya-biaya yang timbul karena alokasi sumber daya
tambahan (Paul dan Siegel, 2006 dalam Nugroho dan Yunike, 2009).
Adapun pada penelitian Almar, Rachmawati, dan Murni (2012) dan Mukharomah dan
Kesumaningrum (2014) yang sama sama menggunakan Net Profit Margin (NPM)
sebagai variabel Dependennya dan hasil penelitian menunjukan bahwa Pengungkapan
CSR berpengaruh positif terhadap NPM. Berbeda dengan Candrayanthi dan Saputra
(2013), yang mendapatkan hasil tidak ada pengaruh Pengungkapan CSR terhadap
Profitabilitas perusahaan yang diwakili oleh Net Profit Margin (NPM).
2.3. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
Untuk memudahkaan pemahaman mengenai pengaruh pengungkapan corporate
social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan, maka secara skematis
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1.
Model Penelitian
Pengungkapan
Corporate Social
Resposibility (CSR)
Profitabilitas Perusahaan
Variabel Kontrol
Leverage
Ukuran Perusahaan
2.3.1. Pengembangan Hipotesis
Secara umum perusahaan dapat mengambil tiga tindakan yang berbeda
sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tanggung jawab sosial (Mackey et. al., 2005):
(1) perusahaan yang saat ini tidak terlibat dalam aktivitas CSR dapat memulai untuk
melakukannya, (2) perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat
menghentikannya dan (3) perusahaannya dapat tetap mempertahankan kebijakannya
saat ini yaitu perusahaan-perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat
melanjutkan dan yang tidak melakukan aktivitas CSR tetap tidak melakukan.
Hubungan antara pengungkapan informasi sosial perusahaan dan profitabilitas telah
dipostulatkan merefleksikan pandangan bahwa respon sosial merupakan salah satu
hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan Bowman dan Haire (1976)
dalam Sulistiyowati (2004).
Bukti ilmiah dan reaksi konsumen memberi sinyal kepada perusahaan bahwa
partisipasi dalam CSR mendapat penghargaan, dampak dalam kinerja yang
meningkat (Udayasankar, 2007). Lindrawati dkk (2008) mengatakan bahwa CSR
membantu perusahaan memperoleh kelangsungan kinerja ekonomi dan keuangan
yang kuat bagi jangka panjang. Dengan mengimplementasikan CSR secara tidak
langsung perusahaan telah meminimalkan biaya implisit dari tindakan tak
bertanggung jawab perusahaan (irresponsible acts). Dengan menerapkan CSR,
diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan
kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006 dalam Sayekti dan
Wondabio, 2007).
Berdasarkan uraian di atas, ini menunjukan bahwa masih ada ketidakselarasan
penelitian tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan.
Dalam hal ini peneliti cenderung mempunyai hipotesis bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
H1:
Pengungkapan
perusahaan
CSR
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan
variabel control. Pengungkapan CSR sebagai variabel independen dan pertumbuhan
profitablitas perusahaan sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel kontrol
adalah size dan leverage.
3.1.1. Variabel Independen
Variabel Independen penelitian ini adalah pengungkapan CSR. yang diukur
menggunakan Corporate Social Responsibility Index (CSRI). Pengukuran CSRI pada
penelitian ini menggunakan instrumen yang digunakan Sembiring (2005). Sembiring
mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori, yaitu Lingkungan, Energi,
Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja, Lain-lain Tenaga Kerja, Produk,
Keterlibatan Masyarakat, dan Umum.
Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan
dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika
diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa et al., 2005). Selanjutnya,
skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap
perusahaan.
Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut: (Haniffa et al., 2005)
𝐂𝐒𝐑𝐈𝐣 =
𝚺 𝐗𝐢𝐣
𝐍𝐣
Keterangan:
CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j
Xij
= dummy variabel: 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i tidak
diungkapkan.
Nj
= jumlah item untuk perusahaan j, nj=78
3.1.2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan
profitabilitas perusahaan yang diukur dengan tingkat Net Profit Margin.
NPM menunjukkan rasio antara laba bersih setelah pajak atau net income
terhadap total penjualan (Ang, 1997):
Net Profit Margin =
____Laba bersih____
Penjualan bersih
3.1.3. Variabel Kontrol
3.1.3.1. Ukuran Perusahaan
Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi dalam tiga kategori yaitu
perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan perusahaan
kecil (small firm), Machfoedz dalam Ibrahim (2008). Secara teoritis perusahaan yang
lebih besar mempunyai kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil,
sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perubahan
dimasa depan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang
mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada sebuah perusahaan (Yolana dan Martani,
2005 dalam Ibrahim, 2008).
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan (ln) total aset dengan
tujuan agar perbedaan antara perusahaan besar dan kecil tidak terlalu signifikan
sehingga data aset dapat terdistribusi normal. Berikut persamaannya (Dina, 2011:55):
Ukuran Perusahaan= (Ln) Total Aset
3.1.3.2.Leverage
Leverage mencerminkan risiko keuangan suatu perusahaan yang dapat
menggambarkan struktur modal dan mengetahui risiko tak tertagihnya utang
perusahaan.
Menurut Sawir (2005:18) menjelaskan “total debt to equity rasio adalah
perbandingan total hutang (kewajiban) yang dimiliki perusahaan dengan modal
sendiri (ekuitas)”. Adapun persamaannya sebagai berikut:
Debt to Equity Rasio = Total Kewajiban
Ekuitas
3.2.Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter.
Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain secara
tulisan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa
Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan dari website Perusahaan.
3.3.Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Penelitian ini
menggunakan perusahaan pertambangan karena kegiatan usahanya mengelola dan
memanfaatkan langsung sumber daya alam serta memiliki risiko tinggi akan
kerusakan lingkungan (Ramadhan, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu dengan kriteria:
1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2009-2013.
2. Perusahaan yang menyajikan annual report atau sustainability report selama
periode 2009-2013.
3. Perusahaan yang tidak berpindah sektor selama tahun pengamatan.
4. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data untuk seluruh tahun
pengamatan.
3.4. Metode Analisis Data
Dalam penelitiaan ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji
dan mengolah data. Pengujian yang dilakukan antara lain adalah statistik deskriptif,
uji asumsi klasik, dan uji hipotesis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data
Perusahaan yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013
dan memenuhi kriteria purpose sampling. Data diperoleh dari website Bursa Efek
Indonesia atau website perusahaan. Adapun data yang digunakan adalah penjualan,
laba bersih, kewajiban, ekuitas, total aset dan pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan yang terdapat pada annual report, sustainability report, Fact Book dan
Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan purposive sampling
methode terdapat empat belas perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel.
4.2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 4.1.
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
NPM
56
-.233
.343
.08052
.118709
CSR
56
.141
.679
.48466
.133154
SIZE
56
4.745
11.361
9.01198
1.780102
DER
56
-24.120
17.750
1.02339
4.190543
Valid N (listwise)
56
4.3. Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parameter
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Setelah dilakukan uji K-S kita dapat menarik
kesimpulan, jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara
normal, dan jika angka probabilitas > 0,05, maka data tersebut terdistribusi secara
normal.
Tabel 4.2.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
56
N
Normal Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
.10745327
Absolute
.091
Positive
.055
Negative
-.091
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Gambar 4.1.
Normal Probability Plot
4.3.2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) guna mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance
dari lawannya dan melihat Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2011). Kedua
ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen
lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10.
Tabel 4.3.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.127
.078
CSR
.657
.194
SIZE
-.041
DER
.001
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
1.624
.110
.737
3.380
.001
.332
3.015
.015
-.609
-2.800
.007
.333
3.006
.004
.049
.389
.699
.994
1.006
1
a. Dependent Variable: NPM
4.3.3. Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini penulis mendeteksi autokerelasi dengan run test, melalui
run test kita dapat megetahui apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika
antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual acak atau
random. Suatu model dinyatakan bebas autokorelasi dalam pengujian run test apabila
tingkat signifikansi residual yang diuji lebih dari 0,05.
Tabel 4.4.
Hasil Uji Autokolerasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
.00455
Cases < Test Value
28
Cases >= Test Value
28
Total Cases
56
Number of Runs
34
Z
1.349
Asymp. Sig. (2-tailed)
.177
a. Median
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali,
2011).
Terdapat
beberapa
cara
untuk
mendeteksi
ada
atau
tidakanya
heteroskedastisitas, salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil
dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat
pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2011).
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.039
.052
CSR
.037
.130
SIZE
.002
.010
DER
-.001
.002
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.748
.458
.067
.283
.778
.332
3.015
.061
.257
.798
.333
3.006
-.066 -.478
.634
.994
1.006
1
a. Dependent Variable: AbsUt
4.4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji linear berganda. Uji
regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan serta arah hubungan variabel
independen dengan variabel dependen. Pada model regresi penelitian ini ditambahkan
variabel kontrol berupa leverage dan ukuran perusahaan untuk mengurangi pengaruh
variabel-variabel lain yang dapat mengganggu hubungan pengungkapan CSR
perusahaan dengan profitabilitas perusahaan.
4.4.1
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menggambarkan seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Tabel 4.6.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.425a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.181
a. Predictors: (Constant), DER, SIZE, CSR
b. Dependent Variable: NPM
.133
.110509
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F atau ANOVA)
Uji statistik F atau uji ANOVA dilakukan untuk pengujian model, uji ini
menggambarkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan kedalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2011). Apabila nilai F pada uji ANOVA signifikan pada tingkat
probabilitas 5%, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.7.
Hasil Uji ANOVA
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.140
3
.047
Residual
.635
52
.012
Total
.775
55
F
3.822
Sig.
.015b
a. Dependent Variable: NPM
b. Predictors: (Constant), DER, SIZE, CSR
Dari tabel dapat kita lihat nilai F hitung sebesar 3,822 dengan tingkat
signifikansi 0,015. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa pada model regresi semua variabel independen dan variabel kontrol (CSR,
DER, dan SIZE) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (NPM).
4.4.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
uji regresi linier berganda pada tingkat keyakinan 95% dan kesalahan dalam analisis
5%. Uji ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan serta arah hubungan
variabel independen dengan variabel dependen. Diterima atau tidaknya suatu
hipotesis dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai probabilitas (p-value)
masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikansi 5%.
Berikut adalah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini:
Tabel 4.8.
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
.127
.078
CSR
.657
.194
SIZE
-.041
DER
.001
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
1.624
.110
.737
3.380
.001
.332
3.015
.015
-.609
-2.800
.007
.333
3.006
.004
.049
.389
.699
.994
1.006
a. Dependent Variable: NPM
Persamaan regresi:
NPM = 0,127 + 0,657 CSR – 0,041 SIZE + 0,001 DER
Dari hasil persamaan regresi yang dibentuk, koefisien konstanta bernilai
0,127, artinya nilai Net Profit Margin perusahaan akan bernilai 0,127 jika
pengungkapan CSR dan variabel kontrolnya bernilai 0.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR terhadap
profitabilitas perusahaan. Ukuran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
diukur dengan menggunakan indeks sembiring yang berjumlah 78 item dan alat ukur
untuk profitabilitas perusahaan dalam hal ini diwakili oleh Net Profit Margin.
Variabel kontrol berupa leverage dan ukuran
perusahaan digunakan untuk
mengurangi dampak variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi hubungan
pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan
regresi berganda sebagai alat analisis hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel pengungkapan CSR memiliki nilai hubungan yang positif terhadap
profitabilitas perusahaan dengan signifikasi sebesar 0,001. Hal ini berarti
bahwa pengungkapan CSR dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan.
2. Variabel size memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas perusahaan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007. Hal ini berarti bahwa secara
statistik tingkat size memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
3. Variabel leverage memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,699. Secara statistik tingkat leverage tidak
memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis perusahaan yaitu
perusahaan pertambangan. Hal ini mengakibatkan penelitian ini tidak bisa
digeneralisasi untuk semua jenis perusahaan.
2. Jumlah variabel yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada variabel
net profit margin sebagai variabel dependennya.
5.3. Saran
Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitianpenelitian selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan populasi dan
sampel yang tidak hanya terbatas pada satu jenis perusahaanya itu perusahaan
pertambangan.
2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan proxy
profitabilitas selain NPM yang diprediksi terpengaruh oleh pengungkapan
CSR dan menambahkan variabel kontrol yang diprediksi berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander GJ and Buchloz RA. 1978. Corporate social responsibility and stock
market performance, The Academy of Management Journal 21 (3): 479-486.
Almar, M., Rachmawati R., dan Murni, A. 2012. Pengaruh pengungkapan corporate
social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan. SNAB.
Bandung.
Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan
Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital market), Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Apridita, Nurina. 2009. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Satya Wacana (tidak dipublikasikan).
Balabanis, George, Phillips, Hugh C., Lyall, Jonathan. Corporate Social
Responsibility & Economic Performance in the Top British Company: Are
They Linked?. European Business Review, Vol. 98, No.1, 1998, pp. 25-44.
Bowman, E. H., & Haire, M. A. 1975. strategic posture toward corporate social
responsibility. California Management Review, 18 (2), 49-58.
Branco, Manuel Castelo and Rodrigues Lucia Lima. 2008. Faktors Influencing Social
Responsibility Disclosure by Portuguese Companies. Journal of Business
Ethies, 83, pp: 685-701.
Chastina, Yolana. Dwi, Martani. 2005. Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi
Fenomena Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Di BEJ 19942001, Simposium Nasional Akuntansi VIII : KAKPM 33, Hal 538-553.
Candrayanthi dan Saputra .2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 4.1 (2013): 141-158
Cheng, Megawati dan Yulius Logi Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, 13(3), Mei 2011, h: 24-36.
Dahlia, Lely dan Siregar, V.S., 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak
Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri. 2008. Pengaruh Intellectual Capital dan
Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1(2),
Juli 2008, h: 213-231.
Desy, 2008, how-important-is-csr, http://www.google.com.
Devina, Florence., Suryanto, L dan Zulaikha. 2004. Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Maksi. Volume 4.
Agustus: 161-177.
Earnhart, Dietrich., & Lizal, Lubomir. (2010). The effect of corporate environmental
performance on financial outcomes – profits, revenues, and costs: Evidence
from the Czech transition economy. Working paper, Rep. Ceko: National
Research Council.
Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib
dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31
Agustus.
Florence Devina. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik Di Indonesia. Tesis.
Universitas Diponegoro.
Friedman, M. The social responsibility of business is to increase profits. The New
York Times Magazine, September 13, 1970, 32-33.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Golob, U. dan Bartlett, J. L. 2007. Communicating about corporate social
responsibility: A comparative study of csr reporting in Australia and Slovena.
Public relations review, Vol. 33, 1-9.
Goukasian, Levon, dan Keith L. Whitney, (2007), Do Ethically and Socially
Responsible Under-perform? Evidence from Financial and Operating
Performances, Business Administration Division, March: 1-30.
Grunig, J. 1989. Syimmetrical Presuppossitions as a Framework for Public Relations
Theory in C. Botan & J. Hazleton eds. Publics relations theory (pp. 17-44).
Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and
Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing
and Accountability Journal. Vol. 9, No. 1, p. 77-108
Hanafi, M . M. dan Halim, A. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UBP
AMP YKPN
Haniffa dan Cooke. 2005. The impact of culture and governance on corporate social
reporting, Journal of Accounting and Public Policy 24 : 391 – 430.
Harahap, Sofyan Syafri,1999. Teori Akuntansi, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada: Yogyakarta.
Heinze, D. C. 1976. Financial correlates of a social involvement measure. Akron
Business and Economic Review, 7 (1), 48-51.
Hernitra, Wellarizma. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Jember. Jember.
Ibrahim, Hadiasman,. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi,
Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi
si BEI periode tahun 2004-2006. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Semarang.
Astri dan Indarti, 2010. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam
Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010.
Januarti, I dan Apriyanti, D. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Kinerja Keuangan”. Jurnal MAKSI. Program Undip. Vol. 5 No. 2. hal 227242.
Jensen, M.C. and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs, dan Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol 3, p.
305-360.
Jensen, Michael C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the
Corporate Objective Function. European Financial Management, 7(3), pp:
297-317.
Kiroyan, Noke (2006). Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya?, Economics
Business Accounting Review, Edisi III, September-Desember 2006, Hal. 4558.
Leki, Rambu dan Yogi, J. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Tahun
2007-2011. Business accounting review, vol.1, no. 2, 2013. Akuntansi Bisnis
Universitas Kristen Petra.
Lindrawati, Nita Felicia, J.Th Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar
Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD Research and Analytics.
Majalah Ekonomi. Tahun XVIII, No.1 April 2008.
Lindrianasari. 2007. Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas
Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 11 (2); 159-166.
Lu, Jun. 2010. The Relations Among Environmental Disclosure, Environmental
Performance and Financial Performance: An Empirical Study in China.
Working Paper Series.
Machfoedz, Mas’ud, 1994, Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings
Changes in Indonesia, Kelola, Vol. 3, No. 7, h. 114-137
Mackey, A., T. B. Mackey dan J.B. Barney. 2005. Corporate Social Responsibility
and Firm Performance : Investor Preferences and Corporate Strategies.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=816425.
Mathews, M.R. 1995. Social and Environmental Accounting: A Practical
Demonstration of Ethical Concern. Journal of Business Ethics, 14(8), pp: 663671.
Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan
Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: Liberty
Mukharomah dan Kesumaningrum.2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Profitabitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa
Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2010. Seminar Nasional dan Call for Paper
(Sancall 2014): Research Methods And Organizational Studies .
Nugroho, P. Ika dan Yunike, S. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility
Disclosure Terhadap Pertumbuhan Laba Usaha Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Sebagai 100 Best Listed Companies 2008 Menurut Majalah
Investor. Jurnal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana.
Octavia, Itsna. 2012 . Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap nilai
perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.
Paul, Catherine J. M dan D. S. Siegel. 2006. Corporate Social Responsibility and
Economic Performance. http://www.ssrn.com.
Perwita, Veronika, KD. 2009. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Reaksi
Pasar dan Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin, 2003, “Pengaruh Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan keuangan Dengan Opini Audit
Sebagai Moderating Variabel.”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (Februari),
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya: hal 17 - 26.
Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8(1),
November 2011, h: 1-94.
Ramadhan, Adhitya. 70 % Kerusakan Lingkungan akibat Sektor Tambang.
bangkapos.com. Suhendri (Ed). 28 September 2012. Bangka Pos. April 2014.
http://bangka.tribunnews.com/2012/09/28/70-persen-kerusakan-lingkunganakibat-tambang.
Reverte, C. 2009. Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure
Ratings by Spanish Listed Firms. Journal of Business Ethics, 88, pp: 351-366.
Resturiyani, Novi. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011). Skripsi. Universitas
Pasundan Bandung.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto 2010.
Sari R.A., 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I. 17 hlm.
Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta:
Gramedia Pustaka
Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure
Terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada
Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Makalah dipresentasikan
dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar.
Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab
sosial: study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta,
Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Simamora, Henry. 2006. Akuntansi Basis Utama Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Salemba Empat
Siregar, Sylvia Veronica dan Dahlia, Lely. 2008. Pengaruh CSR Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di BEI Pada
Tahun 2005 dan 2006). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi XI, Pontianak.
Sueb, Memed. 2001. Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Sosial, Keuangan
Perusahaan Terbuka di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV.
Bandung.
Sulistiyowati, Firma. 2004. Pengungkapan Kinerja Sosial: Wujud
Pertanggungjawaban Perusahaan Kepada Publik. Antisipasi Vol.8 No.1. FE
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Sulistiyowati, Indah, Anggraini, Ratna, dan Utaminingtyas, T. H. 2010. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap Kebijakan Deviden dengan
Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. Simposium
Nasional Akuntansi XIII AKMEN-35
Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Profitabilitas Perusahaan. sutopoyudo.wordpress.com.
Sonjaya, Karina. 2013. Pengaruh corporate social responsibility disclosure Terhadap
pertumbuhan perusahaan (survei pada perusahaan manufaktur yang terdapat
di bei).Jurnal.Universitas Siliwangi. Bandung.
Udayasankar, K. 2007. Corporate Social Responsibility and Firm Size. Journal of
business Ethics.
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional
pada Kebijakan Utang Perusahaan: Sebuah Perspektif Teori Agensi. JRAI,
Volume 5 Nomor 1. Januari: 1-16
Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG)
Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Di
Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Wibisono, Y., 2007, Membedah konsep dan Aplikasi CSR, Edisi ke-l, Gresik:
Fascho Publishing
Yuniarti, Titi. 1998. Akuntansi Lingkungan: Pengidentifikasian, Pengukuran dan
pelaporan, Universitas Negeri Surakarta, Skripsi, tidak dipublikasikan.
Download