PENDEKATAN PEMASARAN SOSIAL STIE EKUITAS Pemasaran Sosial ( Social Marketing) merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk menjual gagasan dalam rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manejemen yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan Pengertian pemasaran social menurut Philip Kotler adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program yang bertujuan meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran Sifat dan Tugas Pemasaran Sosial Istilah “Social Marketing” (tahun 1971) Penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk masalah sosial, ide atau perilaku Contoh pemasaran sosial yang dilakukan seperti upaya untuk mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan transportasi umum, energy matahari, upaya perlindungan, perilaku sadar hidup sehat , perilaku tidak merokok , perilaku setia terhadap pasagan ( kampanye anti aids ), cinta lingkungan, sikap anti korupsi. Orientasi Tujuan Akhir Pemasaran sosial, perubahan pada target adopter ( pelanggan) Pemasaran Komersial, perubahan ( Sustain Profit ) pada perusahaan Unsur Pemasaran Sosial 1 ide dan praktek sosial, 2 adopter sasaran ( target adopter ) 3 teknologi manajemen perubahan sosial 4. Mendefinisikan Pengiriman ( penghantaran) Produk 5. Merancang Pemasaran Produk Sosial 6. Komunikasi Ke Target Adopter 7. Mempertahankan Pasar 1. Produk sosial ( ide dan praktek sosial) 1. Social Idea Tipe produk social pertama adalah Gagasan Sosial berupa suatu kepercayaan (belief), sikap (attitude), atau nilai (value). 2. Social Practice Tipe produk social kedua adalah Praktik Sosial berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan, seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan (partisipasi politik) dalam pemilihan umum. Juga bisa berupa pola perilaku yang sukar dirubah. 3. Social Difference Tipe produk social ketiga adalah suatu tujuan perubahan social yang melibatkan produk kasat mata (tangible product) Produk tangible menunjuk pada produk fisik yang menyertai suatu kampanye social. Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik social, dalam konteks praktik keluarga berencana atau anti aids Produk Sosial : Ide dan Praktek PRODUK SOSIAL IDE : Kepercayaan Sikap Nilai PRAKTEK : Tindakan Perilaku TANGIBLE OBJECT Kampanye ide sosial ( sikap ) Kampanye ide sosial ( nilai) Kampanye praktek sosial Kampanye Praktek sosial Kampanye tangible product 2. Target Adopters 1. 2. 3. (dapat disegmentasi sbb): Karakteristik sosio-demografi Profil psikologis Karakteristik perilaku Memahami target adopter agar dapat membuat prediksi akurat Prediksi akurat mempengaruhi hasil yang baik dari pemasaran sosial Karakteristik sosio-demografi (atribut eksternal kelas sosial seperti) : pendapatan pendidikan usia jumlah keluarga Profil psikologis (atribut internal seperti) : Sikap, respon terhadap stimulus ( positif atau negatif) Nilai, sesuatu yang dipercaya itu baik dan terus dianut Motivasi, tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Kepribadian, kepribadian mengacu kepada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri ( tulus, gembira, tangguh) dan ditampilakn lewat perilaku Karakteristik perilaku : Pola perilaku Kebiasaan membeli Karakteristik pengambilan keputusan Klasifikasi Target Adopter : Permission-granting groups (kelompok yang mengijinkan) Support groups (kelompok pendukung) Opposition groups (kelompok penentang) Evaluation groups Program pemasaran sosial yang efektif perlu pengetahuan tentang karakteristik dari setiap kelompok dan menggunakan strategi yang sesuai. Kasus Iklan Harry Rusli Pro Kontra : Kondom memang menjadi alternatif dalam pencegahan penularan virus HIV. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia Indonesia menempati urutan pertama dalam penularan HIV/AIDS di Asia Tenggara. Hal tersebut bukanlah prestasi yang patut dibanggakan. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan lebih dari 70 persen pengidap HIV/AIDS adalah generasi muda usia produktif berkisar 20-39 tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BKKBN, penularan terbesar melalui hubungan seks (heteroseksual) yaitu sebesar 54,8 persen, kemudian melalui penggunaan jarum suntik: biasanya narkoba (31,8 persen), homoseksual (2,9 persen), perinatal/ibu ke anak (2,8 persen), dan transfusi darah (0,2 persen) [4]. Data kasus AIDS di Indonesia hingga 30 Juni 2012, dilaporkan sebanyak 2224 kasus dari 33 provinsi, yang berasal dari 368 kabupaten/kota. 3. Teknologi Manajemen Perubahan Sosial Gagasan atau praktik sosial apa yang akan diubah, dan kelompok target adopter mana yang dituju ? Hal-hal apa saja yang membuat suatu perubahan berkualitas baik ? Bagaimana membawa perubahan tersebut untuk kelompok target adopter ? 4. Menghantarkan Produk-Pasar yang Cocok Untuk memasarkan produk tangible, pemasar sosial memerlukan outlet, display, distribusi, juga presentasi. Misalnya penggunaan alat kontrasepsi perlu dijelaskan detil. 3 P dalam kampanye Personal penghantaran Presentasi penghantaran Proses penghantaran kemungkinan situasi situasi penghantaran Kampanye produk tangible, seperti IUD, yang memerlukan presentasi atau demo. Kampanye produk tangible, seperi seat belts, yang tidak memerlukan presentasi atau demo. Kampanye yang tidak ada produk tangible (seperti Keaksaraan Fungsional), tetapi memerlukan presentasi atau demo. Kampanye (untuk HAM misalnya) yang tidak ada produk tangible dan tidak perlu presentasi / demo. 5. Merancang Pemasaran Produk Sosial Tugas ahli pemasaran sosial selanjutnya adalah menghadirkan solusi secara efektif untuk kelompok target adopter Menentukan Produk-Pasar yang Cocok Menciptakan produk sosial baru sesuai kebutuhan (need) Atau mendesain produk yang lebih baik dari yang tersedia Kecocokan mempengaruhi persepsi, sikap dan motivasi kelompok adopter sasaran. Mendesain Produk-Pasar yang Cocok Produk sosial Penentuan posisi produk (product positioning) Memperbaiki produk (branding, kemasan) Mendesain image produk 6. Komunikasi Ke Target Adopter Ahli pemasaran sosial harus harus siap mengkomunikasikan praktik sosial dari suatu kegiatan perubahan sosial, kepada masyarakat target adopternya. Dengan ciri sbb : Tidak mengandung unsur komersial Klien adalah yayasan/organisasi sosial non profit Berupa didikan/anjuran tingkah laku tertentu (persuasi) “Kecenderungan” memiliki target lebih luas daripada periklanan komersial Skema pembentukan komunikasi ILM 7. Mempertahankan Kesesuaian Produk-Pasar Tahap 1 : Kondisi kelompok sasaran harus disurvei dan dimonitor Tahap 2 : Penggunaan penelitian Proses Kegiatan Pemasaran Sosial Analisis lingkungan pemasaran sosial Meneliti dan seleksi populasi adopter sasaran Mendesain strategi pemasaran sosial Merencanakan program pemasaran sosial mix Pengorganisasian, implementasi, pengawasan, dan evaluasi usaha pemasaran sosial CSR TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN STIE EKUITAS Pengertian CSR World Bank komitmen dunia usaha utk memberikan kontribusi bagi pembagunan ekonomi yg berkelanjutan bekerja sama dgn tenaga kerja & organisasi dgn masyarakat lokal & dlm masy yg lingkup luas u/ memperbaiki kualitas hidup dg cara yg menguntungkan baik pd dunia usaha atau pembangunan. Pengertian Kotler & Lee, CSR is commitment to improve community wellbeing through dicretionary business practice and contribution of corporate resouces Komitmen dari bisnis atau perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan, komunitas lokal dan masyarakat luas. Dasar Hukum Program Coorporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk wajib yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 2007, pasal 74 ayat 1 disebutkan bahwa “Perseroan Terbatas yang menjalankan usaha dibidang bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan” CSR milik BUMN adalah program kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dalam Undang Undang BUMN dinyatakan bahwa selain mencari keuntungan, peran BUMN adalah juga memberikan bimbingan bantuan secara aktif kepada pengusaha golongan lemah serta menyisihkan 2-3% dari laba bersih untuk program kemitraan dan Bina Lingkungan. ISU POKOK Pengembangan masyarakat Konsumen Praktek kegiatan institusi yang sehat Lingkungan Ketenaga Kerjaan Hak asasi manusia Organisasi kepemerintahan Lima pilihan perusahaan untuk inisiatif dengan masalah sosial ( Kotler & Lee) Cause Promotion, menggunakan sumberdaya yang dimiliki untuk meningkatkan kesadaran & perhatian, mengenai masalah sosial, peduli ketika bencana alam. Cause related marketing, Perusahaan berkontribusi menyisihkan hasil pendapatannya untuk masalah sosial khusus ( cuci tangan lifebuoy) continued Corporate Social Marketing, perusahaan mendukung kampanye perubahan perilaku yang berpegaruh negatif kearah yang lebih baik bekerja sama dengan lembaga non profit . Corporate Philanthropy, kontribusi langsung terhadap aktifitas amal , donasi atau sumbangan tunai Community Volunteering, perusahan terlibat secara sukarela membantu masyarakat ( melalui karyawan dan mitra bisnis) Prinsip Dasar CSR Tiga prinsip dasar (Triple bottom Line) CSR yg oleh , perpektif bisnis masa kini Profit (Keuntungan Perusahaan) Planet (Keberlanjutan lingkungan hidup) People (Kesejahteraan Masy) Profit bukan segala-galanya tetapi citra perusahaan penting. Keberadaan perusahaan bergantung pada penerimaan masyarakat pada tindakan yang dilakukan perusahaan. Canibal with forks : the triple botom line in 21st century business, John Elkington (1998) Mendaratkan CSR: Isu sosial / program kedermawanan: •Kerusakan lingkungan •Pengentasan Kemiskinan •Pengembangan masyarakat •Penanganan bencana,dll Peka isu politik: •Mentaati konvensi karena terabaikannya hak-hak pekerja, perempuan dan anak-anak, dll •Pemenuhan standar perburuhan, •Taat pada hukum lingkungan , dll PARAMETER CSR Melebihi kepatuhan pada peraturan (beyond complience). Melebihi kontribusi dari keberadaannya sebagai warga masyarakat (lebih dari jenis kontribusi warga individu masyarakat). Tanpa Pamrih (bukan ‘suap’ terselubung untuk keamanan) Melihat Kedepan, (kesempatan hidup generasi mendatang) Mengatasi kondisi sosial secara langgeng (sustainable social gains) KEY PERFORMANCE INDICATOR CSR UTAMA DAMPAK KEGIATAN SOSIAL: Apakah kegiatan bersifat ‘bottom-up’? Apakah kegiatan menguatkan ‘social capital’ masyarakat dan tidak merusak ‘kohesi sosial masyarakat (‘social fabrics’) Apakah untuk solusi kondisi kelompok masyarakat paling rentan? (anak dan perempuan) Apakah memberikan pemberdayaan untuk dapat mandiri? (empowerment) Apakah dampak berlanjutnya (multipliers effects) meluas? Apakah dampak bagi kepentingan publik bukan golongan atau penguasa? (magnitude of public impacts) Apakah mengurangi kesenjangan sosial kelompok rentan? (kesejahteraan sosial ) Argumen Yang Mendukung CSR Perusahaan tdk dpt dipisahkan dari para individu yg terlibat di dlmnyahrs peka terhadap public Argumen Yang Menolak CSR Perusahaan adalah organisasi pencari laba bukan perseroan atau organisasi social Bukankah tanpa masyarakat Bukankah perusahaan tlah perusahaan tdk akan berarti membayar pajak kpd dan berfungsi? Negara, sehingga kesejahteraan public diambil alih pemerintah? Menyeimbangkan antara Menurunkan efisiensi dan kekuasaan dan tanggungjawab keuntungan dalam perusahaan Argumen Yang Mendukung CSR Argumen Yang Menolak CSR Meminimalisir regulasi pemerintah Menimbulkan biaya yang untuk mengikat perilaku bisnis membuat perusahaan tidak kompetitif terhadap pesaing. Melakukan investasi utk Membutuhkan keahlian social yg mendapatkan tingkat keuntungan tidak dimiliki oleh perusahaan jangka panjang. Merespon perubahan tuntutan Tanggung jawab sosial dari pihak2 yg terlibat dlm merupakan urusan pemerintah perusahaan. Membenahi persoalan yg ditimbulkan dari bsinis Contoh Implementasi Aqua Sekarang sumber air su dekat Beta sonde terlambat lagi” Begitulah sepenggal kalimat yang meluncur dari mulut seorang anak laki laki berkulit hitam manis Iklan milik Danone Aqua ini kita jumpai pada tahun 2009, sebagai bukti pelaporan kepada masyarakat bahwa Aqua telah melakukan suatu bentuk program kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar (NTT). Program CSR Aqua Program yang akan dibahas kali ini khusus pada CSR Aqua yang telah terlaksana yaitu program “1L Aqua untuk 10L Air Bersih”, Slogan ( Tag Line) ini adalah ungkapan simbolis untuk memudahkan pemirsa mencerna pesan yang ingin Aqua sampaikan, dimana setiap 1 liter yang terjual telah membantu 10 liter air bersih untuk 4 kecamatan. Program CSR Aqua Aqua telah memberikan akses tersebut kepada 12.000 penerima bantuan dibeberapa desa kecamatan Boking dan Amanatun Utara NTT. Dalam program ini sumber mata air pegunungan yang terdapat didesa ditutup ( bendung) dengan menggunakan bangunan dari semen kemudian air tersebut dialirkan ke dusun melalui 11 titik keran air, penyaluran tersebut menggunakan dua prinsip teknologi yakni berdasarkan gravitasi dan pompa hidran. Panjang total pipa yang dibangun adalah 6 km, Identifikasi, Continuity, Empowering Identifikasi Aqua harus bisa memprioritaskan kegiatan tersebut untuk orang orang yang benar benar membutuhkan (needs) dibanding mementingkan keinginan (wants), disini Aqua berprioritas untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat NTT. Continuity kegiatan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan. Hal ini dikarenakan untuk dapat mengubah perilaku dan mindset masyarakat tentang pentingnya air bersih perlu waktu panjang. program ‘satu untuk sepuluh’ dengan jangka waktu hingga 2020 untuk membantu daerah daerah yang sedang mengalami krisis air bersih. Empowering kegiatan yang dilakukan menekankan pada aktivitas tersebut dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan Dalam pengerjaan fisik Aqua juga melibatkan masyarakat karena tiap dusun memiliki komite air yang bertugas merawat instalasi. Sebanyak 127 komite air telah dibekali dengan berbagai keterampilan agar masyarakat dapat mengelola sarana air bersih, Penghargaan Aqua MDGs (Millenium Development Goals) dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Penghargaan dari Metro TV kategori pelestarian lingkungan (enviromental sustainibility) Program ini juga mendongkrak financial atau pendapatan bersih perusahaan sebesar 19,4 % selama kampanye. Brand Reputasi yang terus meningkat Biaya yang dikeluarkan 12 Miliar/tahun. Penghargaan Unilever Unilever Indonesia sekali lagi meraih prestasi di tingkat internasional. Kali ini, pencapaian Unilever Indonesia bisa dibilang sangat spesial karena berhasil menyingkirkan 1.700 peserta dari seluruh dunia sebagai satu dari lima finalis “The Best Corporate Social Responsibility Program in Asia-Australia-New Zealand” melalui Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam pada acara The 2008 International Business Award. Alokasi CSR Bank Mandiri Bank Mandiri Alokasikan Dana CSR Rp 280 miliar Penghargaan diterima tahun 2011 Indonesian CSR Awards 2011, Penghargaan Platinum di bidang ekonomi (Program Wirausaha Muda Mandiri), Penghargaan Gold di bidang sosial (Program Mandiri Peduli Pendidikan) dan Penghargaan Silver di bidang ekonomi (program Mandiri Bersama Mandiri). Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo & Award 2011 CSR Best Practice for MDG’s kategori Penciptaan Lapangan Kerja Baru Dalam Rangka Mengentaskan Kemiskinan Asia Responsible Entrepreneurship Award 2011 kategori Investment in People CSR Award 2011 – Harian Seputar Indonesia atas pelaksanaan program CSR