BAB I - UMY Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan suatu saran atau media informasi
penting bagi para stakeholders. Dengan adanya penerbitan laporan keuangan
dapat diperoleh berbagai macam informasi tentang kinerja perusahaan
maupun aktivitas perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan perusahaan
merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan calon investor
untuk pengambilan keputusan investasi. Adanya informasi yang lengkap,
akurat, dan tepat waktu memungkinkan investor melakukan pengambilan
keputusan secara rasional sehingga informasi yang diperoleh sesuai dengan
yang diharapkan. Salah satu informasi yang menjadi perhatian investor saat
ini adalah informasi tentang tanggungjawab social dan lingkungan
perusahaan.
Informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahan dapat
digambarkan sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non keuangan
yang berkaitan dengan interaksi perusahaan dengan lingkungan. Tanggung
jawab sosial dan lingkungan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban
perusahaan terhadap stakeholders atas berbagai akitivitas perusahaan.
Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan juga dikenal dengan
istilah corporate social responsibility (CSR). Isu ekonomi, kemanusiaan, dan
1
lingkungan menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan karena ketiga hal
tersebut sangat berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
Dunia
bisnis
saat
ini
menuntut
perusahaan
untuk
mampu
menyeimbangkan pencapaian kinerja ekonomi (profit), kinerja sosial
(people), dan kinerja lingkungan (planet) atau disebut triple bottom-line
performance. Orientasi praktik bisnis yang selama ini pada maksimalisasi
profitabilitas perlu dikaji ulang. Orientasi mengejar profitabilitas semaksimal
mungkin, dalam jangka pendek akan menunjukkan keberhasilan, tetapi untuk
jangka panjang hal tersebut dapat menimbulkan masalah untuk perusahaan
karena adanya resistensi dari masyarakat dan stakeholder lainnya.
Triple bottom-line performance menunjukkan bahwa disamping
memperhatikan kinerja keuangan, perusahaan juga perlu memperhatikan
tanggung jawab sosial. Pada intinya lingkungan dan masyarakat merupakan
fondasi dan pilar utama dalam bisnis yang harus mendapat perhatian serius
perusahaan dan menjadi fokus dalam pelaporan akuntansi. Tekanan berbagai
pihak memaksa perusahaan menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas
bisnis terhadap masyarakat. Dengan demikian tanggung jawab perusahaan
tidak hanya terbatas pada para pemegang saham atau kreditur saja.
Kesadaran perusahaan atas pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan masih sangat rendah. Perusahaan akan mempertimbangkan biaya
dan manfaat dalam mengungkapkan informasi sosial perusahaan. Jika
manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan maka perusahaan akan secara sukarela mengungkapkan informasi
2
tersebut. Di Indonesia, pemerintah telah mewajibkan perusahaan untuk
mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan
dengan adanya aturan tentang tanggungjawab sosial perusahaan baik dalam
bentuk Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, peraturan
pemerintah, maupun peraturan menteri. Diluar itu pemerintah daerah juga
menerbitkan aneka produk sejenis pada Peraturan Daerah (Perda)tentang
tanggung jawab sosial perusahaan. Setidaknya lebih dari 50 Kab/ Kota di
Indonesia telah menerbitkan Perda tentang tanggung jawab sosial. Sebagian
daerah mampu mengimplementasikan Perda, dan hanya sebagian kecil daerah
mendapatkan impact dari keberadaan Perda tentang tanggung jawab sosial.
Dengan adanya beberapa regulasi yang sudah penulis ungkapkan
diatas maka perusahaan-perusahaan yang sudah Go Public mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dengan
menganggarkannya dari perolehan profitabilitas perusahaan. Dalam upaya
menarik minat konsumen serta investor dan membentuk public image,
perusahaan dituntut untuk memberikan pengungkapan yang minimal sama
dengan pesaing atau bahkan melebihi pengungkapan yang dibuat pesaing.
Tuntutan ini berasal dari semakin tingginya tekanan dan tingkat persaingan
yang dihadapi perusahaan. Kompetisi yang ketat menuntut adanya
pengungkapan dan pertukaran informasi yang memadai. Dengan menerapkan
tanggung jawab sosial dan lingkungan diharapkan perusahaan akan
memperoleh
legitimasi
sosial,
meningkatkan
nilai
perusahaan,
dan
memaksimalkan kekuatan keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
3
Dengan demikian, adanya pengungkapan tanggung jawab sosial dan
lingkungan diharapkan bisa menjadi nilai tambah serta bahan pertimbangan
investor dalam menilai perusahaan dan mengambil investasi selain melihat
pada informasi profitabilitas perusahaan saja.
Berbeda dengan perusahaan yang tidak peduli terhadap lingkungan
sekitar
perusahaan
dan
membahayakan
alam
disekitarnya.
Seperti
memproduksi barang yang berbahaya bagi lingkungan, pencemaran dan
polusi serta limbah yang ditimbulkan akibat proses produksi, serta kurang
harmonisnya perusahaan dengan masyarakat disekitarnya. Kejadian ini dapat
memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Kepercayaan masyarakat
menjadi berkurang, dan pihak investor pun akan enggan menanamkan
sahamnya di perusahaan. Sehingga akan menurunkan profitabilitas dan
kualitas kinerja dari perusahaan tersebut.
Wardani (2013) mengatakan dampak dari aktivitas sosial perusahaan
yang berbeda-beda tergantung pada jenis atau karakteristik perusahaan.
Perusahaan yang memiliki karakteristik yang tinggi tentunya akan
menyebabkan tanggungjawab sosial yang lebih tinggi pula. Karakteristik
operasi perusahaan yang menghasilkan dampak sosial yang tinggi akan
menuntut pemenuhan tanggungjawab sosial yang lebih tinggi pula.
Karakteristik perusahaan yang digunakan disini antara lain yaitu ukuran
perusahaan, profitabilitas dan leverage, dan usia perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak disektor perbankkan memiliki
peran penting dalam memajukan perekonomian. Bank memiliki beberapa
4
fungsi antara lain, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang
efisien bagi masyarakat. Untuk tujuan tersebut, bank menyediakan uang
tunai, kartu kredit, dan tabungan. Bank berperan dalam arus perputaran uang
Pengelolaan bank mempunyai dua tujuan yaitu jangka panjang dan jangka
pendek. Tujuan jangka panjang suatu bank adalah mencari keuntungan atau
profitabilitas, sedangkan tujuan jangka pendek suatu bank adalah memenuhi
cadangan minimum, pelayanan bank yang baik kepada langganan dan strategi
dalam melakukan investasi (Nopirin dalam Bramantya 2010).
Menurut UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
kemudian direvisi menjadi UU No. 3 Tahun 2004, sebagai bank sentral (BI)
diharuskan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah.
Untuk itu BI bertugas untuk melaksanakan dan menetapkan kewajiban
moneter seperti mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran serta
mengatur dan mengawasi bank. Selain kewajiban tersebut, BI juga dihimbau
untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sebagai wujud corporate
social responsibilitynya.
Salah satu program kepedulian bank dalam bidang tanggung jawab
social adalah dalam program CSR di bidang pendidikan, BI juga telah
memberikan beasiswa senilaiRp 41 miliar kepada 18.300 mahasiswa di 62
Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Beasiswa tersebut diberikan kepada
mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang baik, namun secara
ekonomi kurang memiliki kemampuan.
5
Perusahaan yang memiliki profitabilitas besar maka kemungkinan
akan memberikan anggaran yang lebih besar pula untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial. Sebaliknya dengan perusahaan yang memiliki
profitabilitas kecil akan memberikan kontribusi yang kecil pula dalam
melaksanakan tanggung jawab sosial. Tetapi tidak menutup kemungkinan
apabila perusahaan dengan profitabilitas yang lebih kecil akan dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap dana untuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Suatu perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi
seharusnya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan secara
transparan (Cahya 2010). Dan apabila perusahaan memiliki keuntungan atau
profitabilitas yang besar maka perusahaan akan memberikan anggaran yang
besar terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut
(Preston dalam Hacstondan Milne 1996), perusahaan akan semakin banyak
mengungkapkan aktivitas CSR apabila tingkat profitabilitas perusahaan
tersebut semakin tinggi. Sejalan dengan itu menurut penelitian yang
dilakukan oleh Sari (2012) profitabilitas memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Corporate Social Responsibility. Sedangkan penelitian
yang dilakukan
oleh
Sembiring (2003)
mendapatkan
hasil
bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sejalan dengan
Sembiring (2003) hasil penelitian yang didapat oleh kamil dan Haru setya
(2012) mereka tidak membuktikan variabel profitabilitas yang diukur
menggunakan ROA berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
6
Ukuran perusahaan digunakan untuk mengukur besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung akan lebih
banyak mengungkapkan tanggungjawab perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) size
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure.
Semakin banyak jumlah tenaga kerja perusahaan, maka semakin luas
pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuat perusahaan. Hasil pengujian
yang dilakukan oleh Sembiring (2005) ukuran perusahaan diproksi dengan
jumlah tenaga kerja menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rawi (2008) menunjukkan leverage
tidak berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility,
pengaruh yang ditimbulkan adalah negative yang berarti semakin tinggi
leverage perusahaan, maka pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan
akan semakin rendah.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2012) variable
ukuran perusahaan (size) dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). Sedangkan variable tipe
industri (profile), leverage, dan pertumbuhan perusahaan (growth) memiliki
pengaruh negatif terhadap CSRD.
Untuk memaksimalkan nilai perusahaan maka kinerja yang dilakukan
harus sesuai dengan peraturan dan dilakukan secara optimal dan tersusun rapi
7
sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Semakin tinggi nilai
perusahaan maka akan baik pula hasil yang didapatkan. Keputusan
perusahaan yang dibuat untuk memaksimalkan nilai perusahaan, besarnya
jumlah anggaran yang telah ditetapkan untuk melaksanakan tanggung jawab
sosial harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dari latar belakang tersebut peneliti ingin menguji pengungkapan
Corporate Social Resonsibility (CSR) di Perbankan, maka dilakukan
penelitian dengan judul :
“PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN
CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY
(TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN) DENGAN VARIABEL
NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA
BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA PERIODE 2013 –
2014)”
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya
antara lain menggunakan variable profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan
dan menambahkan menambahkan variable independen umur perusahaan serta
menambahkan nilai perusahaan sebagai variable pemoderating dan merubah
objek penelitian yang digunakan bukan Perusahaan Manufaktur melainkan
Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2013-2014.
8
B. Rumusan Masalah
Bank merupakan badan yang berperan penting dalam perputaran keuangan
dan ekonomi. Bank Umum Konvensional yang ada di Idonesia pun tidak sedikit
jumlahnya. Hampir sebagian besar masyarakat mempercayakan dan menyimpan
uang yang mereka miliki di bank, tidak terkecuali para stakeholder yang lain.
Maka dari itu, sudah seharusnya perbankan perlu melakukan adanya
pengungkapan
tanggung
jawab
sosial
pada
masyarakat,
tidak
hanya
mengungkapkan tanggung jawabnya pada manajemen dan investornya saja. Maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR) pada Bank Umum Konvensional di
Indonesia ?
2) Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) pada Bank Umum Konvensional di Indonesia ?
3) Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) pada Bank Umum Konvensional di Indonesia ?
4) Apakah umur perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR) pada Bank Umum Konvensional di
Indonesia ?
5) Apakah nilai perusahaan berpengaruh positif sebagai variabel
moderasi yang memperkuat hubungan antara kinerja perusahaan
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Bank Umum
Konvensional di Indonesia ?
9
C. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui dan menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Umum
Konvensional di Indonesia.
2) Untuk mengetahui dan menguji pengaruh profitabilitas perusahaan
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank
Umum Konvensional di Indonesia.
3) Untuk mengetahui dan menguji pengaruh leverage perusahaan terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Umum
Konvensional di Indonesia.
4) Untuk mengetahui dan menguji pengaruh umur perusahaan terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Umum
Konvensional di Indonesia.
5) Untuk mengetahui dan menguji nilai perusahaan berpengaruh sebagai
variable moderasi yang memperkuat hubungan antara kinerja perusahaan
terhadap
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
Bank
Umum
Konvensional di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi
pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi.
10
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi
perusahaan
diharapkan
memberikan
informasi
tentang
pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan yang diungkapkan
dalam laporan tahunan, dan memberikan pertimbangan untuk
perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan yang lebih
memperdulikan lingkungan sosial.
b. Bagi Investor dapat memberikan informasi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi, guna menentukan perusahaan yang
dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan,
tanpa melupakan tanggung jawab sosialnya.
c. Bagi masyarakat dapat memberikan informasi tentang penerapan
tanggung jawab sosial suatu perusahaan yang dapat dijadikan
penilaian kinerja suatu perusahaan dalam rangka mewujudkan bisnis
yang ramah lingkungan.
11
Download