TKI305-13-14 Pertemuan 13-14. Corporat

advertisement
Peningkatan Kinerja Organisasi
&
Corporat Sosial Responsibility
Pertemuan 13-14
Suranto
Peningkatan Kinerja
Kita mengenal bahwa pengukuran kinerja sebagai moitoring dan pelaporan program berjalan yang harus
diselesaikan untuk mencapaia tujuan yang telah ditentukan. Kinerja yang diukur dapat ditekankan pada jenis atau
level program ynag dijalankan (proses), produk atau layanan langsung yang dihasilkan (output), maupun hasil
ataupun dampak dari produk atau layanan (outcome). Program yang dimaksud dapat berupa aktivitas, projek,
fungsi, atau kebijakan yang telah teridentifikasi tujuannya atau sasarannya.
Kinerja perusahaan dalam menghadapi persaingan :

Manajemen harus melakukan persiapan yang matang sejumlah input (SDM yang berkualitas, material yang baik,
uang yang memadai, peralatan/ mesin yang mendukung, metode analisis yang tepat)

Peningkatan dan pengelolaan kualitas pada proses, baik dengan jalan implementasi metode, model pengelolaan
dan evaluasi

Evaluasi proses dan outcome dan income

Peningkatan kualitas layanan perusahaan

Implementasi TQM di setiap devisi

Brenhmarking pada perushaan lain

Pengembangan SDM & Implementasi Sistem Informasi Manajemen Mutakhir

Manajemen keuangan dan udit yang benar

Pelatihan dan pengembangan potensi karyawan

The right man and the right job (penempatan manusia pada pekerjaan yang tepat)

Service quality (pelayanan mutu)

Analisis SWOT (Strengh- kekuatan, Weakness-kelemahan, opportunity-peluang, Threat-hambatan) dari
perusahaan

Membuat konsursium / kerjasama etik dalam bisnis

Reward dan punishment bagi karyawan

Implementasi balanced srore card (BSC) mengukur produktifitas perusahaan, sehingga Balanced Scorecard
memperluas cakupan perspektif dalam perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada
tiga perspektif yaitu keuangan, customer, dan proses, diperluas menjadi empat perspektif yaitu perspektif
pembelajaran-pertumbuhan. Perluasan perspektif tersebut dalam jangka panjang akan menjanjikan kinerja yang
berlipat ganda dan berkesinambungan di samping dapat meningkatkan kemampuan organisasi dalam memasuki
lingkungan bisnis yang komplek dan turbulen.

Perencanaan (perumusan strategi (strategy formulation), perencanaan strategik (strategic planning), penyusunan
program (programming), penyusunan anggaran (budgeting), Tahap pengimplementasian rencana
(pengimplementasian (implementation) dan pemantauan (monitoring). (Sri rejeki, 2009)
Masalah dalam pelayanan publik adalah terwujdunya good
governance. Apakah yang diupayakan pemerintah untuk
mencapai good governance? (Sri Rejeki, 2009)

Good governance adalah model pemerintahan dan administrasi yang
bersih, berwibawa, transparancy (keterbukaan) dan accountable
(dipertanggung jawabkan) sehingga jauh dari praktek KKN dan mampu
memberikan kualitas layanan publik.
Adapun strategi yang digunakan untuk mencapai good governance
adalah :












Membuat undang-undang dan kebijakan yang tepat bagi kemakmuran publik
Penyelenggara dan penguasa atau pimpinan sebagai bagian dari SDM yang
berkualitas, amanah dan berakhlaq mulia
Pemerintahan yang bersih dari praktek KKN dan pungutan liar
Manajemen yang transparan, tanggungjawab
Menciptakan iklim yang tenang, damai, nyaman dan mampu meningkatkan
produktifitas
Penerapan punishment bagi pelanggar dan reward yang tepat dan pantas bagi
yang berprestasi
Efisien dan efektif dalam job dan pegelolaan kerja
Birokrasi satu atap di dukung sistem informasi manajemen yang terpadu (on
line, terstruktur, birokrasi yang efekti dan tidak bertele-tele)
Implementasi political will yang memadai
Jauhi praktek KKN dan kong kalikong
Implementasi moral, mental pelaku birokrasi yang benar
Pendidikan yang tinggi dan penempaan ilmu agama, dll
Etika penting
Mengapa Ilmu Etika itu penting? (Sri Rejeki, 2009)

Dalam bidang Administrasi Pemerintahan ataupun bisnia etika sebagai ilmu yang kelak
berharap menjadi seorang administrator pemerintahan yang baik. Dengan mempelajari mata
kuliah ini mahasiswa harus dapat memahami dan membina suatu akhlak mulia yang
berlandaskan berbagai asas dan nilai etis sehingga kelak menjadi seorang petugas pemerintah
yang arif, bajik, dan cerdas

Etika memuat konsepsi filsafat sistematis yang memiliki (Asas Keutuhan Watak, Asas Keadilan,
Asas Kesusilaan, Nilai Utama dalam Kehidupan Masyarakat, Keadilan sebagai Suatu Nilai
Sangat luhur dalam Pemerintahan. Teori Berbagai Jenis Keadilan dan mengenal berbagai
Ragam Keadilan)

Mengenal teori bisnis, teori etika pemerintahan dan administrasi serta etika Kebajikan,
Penggolongan Kebajikan, Keadilan sebagai Kebijakan Moral bagi Administrator Pemerintahan
dan Teori-Teori Keadilan (Teori Keadilan Plato, Teori Keadilan Aristoteles dan Teori Keadilan
John Rawls)

Pengembangan Diri menjadi Orang yang Adil, Orang yang Adil dan Tindakan yang Adil.
Ajaran-Ajaran Keadilan dalam Bidang-bidang Etika Hukum, Ekonomi, dan Politik.

Mengenal dan melakukan Asas-asas Etis dalam Administrasi Pemerintahan (Asas Etis
administrasi, Kode Etika bagi Administrator Pemerintahan, Petunjuk Pelaksanaan Kode Etika.)

Mengenal sifat kemanusiaan yang beradab dan beragaman (Teori Kebahagiaan Manusia, Asas
Hidup yang Luhur dan Berbagai Cara untuk Mewujudkan Kebahagiaan)

Menggunakan etika dalam berbisnis, beradministrasi dalam organisasi,masayarakat maupun
pemerintahan.
Dengan demikian, etika secara umum sangat di butuhkan
karena :
 Etika sebagai salah satu cabang dari filsafat sistematis dapat juga
disebut filsafat moral dan filsafat etis.
 Etika dan moralitas keduanya menunjuk pada asas-asas benar dan
salah dalam perbuatan manusia.
 Moralitas sebagai konsep paling pokok dalam etika umum telah
melahirkan berbagai konsep lain, di antaranya ide-ide tentang benar
atau salah mengenai perbuatan dan baik atau buruk mengenai sikap
pribadi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
 Semua warga masyarakat perlu sekali menerapkan perbuatan yang
benar atau menghindarkan perbuatan yang salah dan menunjukkan
sikap pribadi yang baik atau meniadakan sikap pribadi yang buruk
dalam kehidupannya sehari-hari sehingga dapat tercipta sebuah
kehidupan masyarakat
Di dalam pemeritahan dan administrasi, etika juga penting :
 Etika kini dapat dibedakan menjadi etika umum dan etika khusus.
Salah satu etika khusus, misalnya etika administrasi pemerintahan.
 Etika administrasi pemerintahan merupakan penerapan studi filsafat
dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan berusaha
memberikan berbagai asas etis, ukuran baku, pedoman perilaku,
dan kebajikan moral yang perlu dijalankan oleh setiap administrator
guna terselenggaranya pemerintahan yang baik bagi kepentingan
rakyat.
 Sebagai bidang studi kedudukan etika administrasi pemerintahan
termasuk dalam ruang lingkup ilmu administrasi publik
 Etika administrasi pemerintahan bersifat normatif dalam arti
menentukan norma-norma mengenai apa yang seharusnya
dilakukan oleh semua administrator dalam jabatannya.
 Etika umum dan etika administrasi pemerintahan membahas
kebaikan, tindakan etis, dan kelakuan moral dari manusia untuk
memerangi penyakit keburukan yang menghinggapi masyarakat
karena itu sangat penting bagi suatu kehidupan masyarakat.
Pendahuluan SCR

Harus diakui, kepentingan utama bisnis adalah menghasilkan keuntungan
maksimal bagi shareholders.

Pengambilan keputusan yang tepat dan cepat serta jitu, akan menghasilkan
nilai yang optimal bagi kelangsungan berlanjutnya bisnis. Perkembangan
kemajuan dunia bisnis yang terjadi memicu pengambil keputusan untuk
lebih siap dan cekatan dalam menyikapinya. Bisnis selalu berkaitan dengan
orang lain, masyarakat, konsumen, karyawan, pemilik, modal, strategi dan
lingkungan yang mengitarinya.

Di dalam bisnis di pengaruhi oleh banyak faktor kunci keberhasilannya, baik
pemerintah, manajemen, masyarakat dan system yang terjadi. Keberhasilan
perusahaan dan bisnis di pengaruhi baik positif dan negative oleh korporasi
dan stakeholder. Kuncinya sukses adalah kemampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan kondisi lingkungan bisnis.

Pasar merupakan faktor penting dalam bisnis, baik pasar uang pasar tenaga
kerja maupun barang dan jasa. Model bisnis juga merupakan indicator
keberhasilan diferensiasi bisnis. (Adcarina Pratiwi. 2008)
Apa Korporat Itu

Korporasi merupakan perusahaan bisa
berupa PT, CV, yang secara formal ditandai
dengan ciri sebagai Badan Hukum dengan
nama Perseroan Terbatas.
CSR

Aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan, atau yang
dikenal dengan corporate social responsibility (CSR).
Perusahaan berlomba-lomba untuk hadir ditengahtengah masyarakat melalui berbagai macam program
sosial yang meriah: mulai dari pemberian beasiswa,
pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu dan anak, hingga
pendampingan untuk menyelesaikan masalah-masalah
lingkungan hidup, bea siswa, dll.

Banyak perusahaan yang memberikan sejumlah uang
dan barang kepada sekelompok masyarakat, kemudian
dengan bantuan jasa layanan, aktivitas tersebut sbgai
tanggung jawab sosial perusahaan.

CSR biasanya melibatkan sumber daya dan dana
yang cukup besar. CSR biasanya dilakukan oleh
perusahaan multinasional yang memiliki
pendapatan yang tinggi. Oleh karena itu, banyak
juga keengganan dari usaha menengah dan
kecil untuk melakukan CSR.
Dalam prakteknya, CSR bisa dilakukan sebagai
salah satu bagian dari promosi produk, atau
yang sering disebut sebagai social marketing.
Dasar Hukum CSR
Dasar Hukum
1. ISO 2006: Guidance Standard on Social Responsibility;
2. Undang-Undang Dasar 1945;
3. Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia;
4. Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. UU RI No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik
Negara;
6. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
7. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal;
ISO & CSR
Di dalam ISO 2006, CSR mencakup 7 (tujuh) isu pokok, yaitu:
1. Pengembangan masyarakat;
2. Konsumen;
3. Praktek kegiatan institusi yang sehat;
4. Lingkungan;
5. Ketenagakerjaan;
6. Hak Asasi Manusia;
7. Organizational Governance (Organisasi Kepemerintahan).
 Berdasarkan konsep ISO 26000, maka untuk penerapan CSR hendaknya terintegrasi
di seluruh aktivitas perusahaan yang mencakup 7 (tujuh) isu pokok di atas. Prinsipprinsip dasar CSR yang menjadi dasar pelaksanaan yang menjiwai atau menjadi
informasi dalam pembuatan keputusan dan kegiatan CSR menurut ISO 26000
meliputi:
1. Kepatuhan kepada hukum;
2. Menghormati instrumen/badan-badan internasional;
3. Menghormati stakeholders dan kepentingannya;
4. Akuntabilitas;
5. Transparansi;
6. Perilaku yang beretika;
7. Melakukan tindakan pencegahan;
8. Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia.(dalam Adcharina Pratiwi. 2009)
Pengertian Stakeholder

Stakeholder adalah pemegang kekuasaan,biasanya para
pengguna atau masyarakat. Semua kelompok yang
dipengaruhi keputusan kebijaksanaan dan operasi
perusahaan.


Primary Stakeholder (Pemegang kekuasaan primer), yaitu yang
memiliki hubungan langsung dengan fungsi ekonomi bisnis,
mulai dari karyawan, agen, pengecer, pesaing, pemegang saham
(Stockholder), kreditor, supplier, pelanggan, dll.
Secondary Stakeholder, kelompok atau group yang dipengaruhi
secara langsung atau tak langsung oleh aktifitas bisnis, misalnya
pemerintah domestic, pemerintah local, kelompok pendukung
perusahaan, dll
Pengertian Prespektif Sistem
Artinya kunci untuk bertahan adalah kemampuan
untuk beradaptasi menjadi peka terhadap
kondisi yang berubah dalam lingkungan.
Untuk suatu organisme seperti korporasi bisnis
modern pemikiran system memberikan sarana
yang kuat untuk membantu perusahaan.
Manajemen dan peluang system yang dimiliki
mampu sebagai senjata eksisnya perusahaan ke
depan.
Kursi Berkaki Tiga
Artinya, pemilik saham banyak yang menjadi
pemegang kekuasaan yang memiliki
kemampuan untuk tetap berpengaruh
dalam bisnis.
Keputusan, Kebijakan, Strategi, pemilik,
karyawan dan pengguna menjadi salah
satu hal yang harus di pikirkan guna
melangsungkan kinerja perusahaan. (Etika
Muslimah. 2009)
Peran pemerintah dan kebijakan public

Pebisnis memberikan acuan bahwa kepuasan dan kesuksesannya
ditangan konsumen, artinya produk akan terjual jika mampu
memberikan kepuasan konsumen. Akan tetapi kebijakan pemerintah
juga harus diperhitungkan dan di pertimbangkan.

Sejak dahulu, birokrasi di Indonesia tidak memiliki komitmen untuk
mengutamakan pelayanan pada masyarakat, terjadi kecenderungan
memberikan pelayanan negatif yaitu lambat, tidak efisien, biaya
tinggi, dan diskriminatif sehingga ikut berperan dalam
menumbuhkan budaya korupsi.

Tidak dipisahkannya sistem manajemen pengelolaan karyawan yang
bekerja di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif menimbulkan
kerancuan dalam pertanggungjawaban kinerja. Prinsip-prinsip “tata
kelola pemerintahan yang baik” belum sepenuhnya diterapkan
dalam birokrasi.
Judul KP-TA CSR
Analisis CSR terhadap Produktivitas
Perusahaan
 Analisis CSR terhadap volume penjualan
 Implemantasi SCR dalam Peningkatan
Layanan Masyarakat
 CSR Strategi peningkatan layanan
perusahaan

Sumber Bacaan





Adcharina Pratiwi. 2008. Manajemen Pemasaran. Artikel.
Tugas PPs Magister Sains. UNIBA Surakarta.
Adcharina Pratiwi. 2009. Hukum Lingkungan Bisnis.
Artikel. Tugas PPs Magister Sains. UNIBA Surakarta.
Etika muslimah. 2009. Perancangan Organisasi, Hand
Out. UMS. Surakarta.
Sri Rejeki, 2009. Etika dan Norma dalam Organisasi.
Artikel. Tugas MK Administrasi. Tidak diterbitkan. STIA
Madani Klaten.
Suranto. 2010. Peran CSR dalam peningkatan volume
penjualan. Artikel. Presentasi S1 Teknik Industri. MK
Manajemen Strategis. UMS. Surakarta.
Terima Kasih
Sukses - Sehat
Man Jadda Wa Jadda
Download