STRATEGI LINGKUNGAN PERUSAHAAN Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Lingkungan Nama: Marisa Budiana 0810320101 Imam Mahmudi 0810323131 Maya Larasati 0810323142 Tania Oktobriani 0810323184 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011 Strategi Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dan faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi atau pun kegiatannya. Sedangkan arti luasnya mencangkup faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan dan masyarakat. Faktorfaktor yang mempengaruhinya pun sangat luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi. Adapun dampak negative dari lingkungan perusahaan yaitu : - Pencemaran air - Pencemaran sampah awet - Pencemaran udara Jadi bagi anda yang mempunyai perusahaan dilingkungan masyarakat harus dan sangat memperhatikan dampak-dampak negative yang ditimbulkan oleh perusahaan anda agar tidak mengganggu lingkungan warga sekitar, karena banyak perusahaan yang berjalan selalu saja mempunyai dampak negative dalam hal moral, ekonomi etika dan politik, namun bukan itu saja tapi juga perusahaan yang setiap produksinnya menghasilkan limbah yang sangat merugikan bagi lingkungan masyarakat. Adapun langkah-langkah kongkritnya dalam mengatasi pencemaran limbah dilingkungan masyarakat yaitu dengan kegiataan humas agar masing-masing pihak masyarakat dan perusahaan dapat berhubungan baik. Mayarakat sekarang mempunyai pengaruh yang kuat dan bermacam-macam dan berbagai kelompok yang ada dimotifasi adalah minatnya sendiri. Perusahan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli baranga dan jasa nyang ditawarkan oleh karena itu perusahan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan. ISO 14001 ISO 14001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang pada saat ini secara luas menggunakan SML di dunia, dengan lebih dari 6.000 sertifikasi di Inggris dan 111.000 sertifikasi di 138 negara seluruh dunia. ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari SML. Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk : pencegahan polusi kesesuaian dengan undang-undang yang ada perbaikan berkesinambungan SML Komitmen-komitmen tersebut memberikan panduan perbaikan kinerja lingkungan secara keseluruhan. ISO 14001 dapat digunakan sebagai alat bantu; fokus terhadap pengendalian aspek lingkungan atau arah aktifitas produk dan pelayanan anda berkenaan dengan pengelolaan lingkungan; sebagai contoh, emisi udara, tanah, atau air. Organisasi wajib menjelaskan apakah yang mereka akan lakukan, mengikuti prosedur yang tersedia dan mendokumentasikan upayaupaya mereka untuk mendemonstrasikan kesesuaian dan perbaikan. Anda diharapkan menyusun tujuan, sasaran dan menerapkan program untuk meningkatkan kinerja lingkungan anda yang mana pada akhirnya akan memberikan manfaat adanya peningkatan keuangan. Organisasi perlu mengenali hukum yang berlaku, undangundang yang berkaitan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang berkaitan. Hal-hal penting tersebut berkaitan untuk mengenali timbulnya peraturan pemerintah sehingga ukuran tingkat kepatuhan dapat diadopsi dan secara periodik dilakukan evaluasi untuk memastikan persyaratpersyaratan tersebut dipahami oleh para karyawan dan dapat diterapkan secara efektif. Standar ISO 14001 disertai dengan ISO 14004, Sistem Manajemen Lingkungan – Panduan Umum terhadap prinsip-prinsip, system-sistem dan dukungan tehnis. Standar ini terdiri dari beberapa bagian, seperti penerapan, implementasi, pemeliharaan dan peningkatan dari Manajemen Sistem dan diskusi-diskusi mengenai penggunaan prinsip-prinsip yang berkaitan. Siapakah yang dapat menggunakan ISO 14001? Organisasi-organisasi dari berbagai jenis, sektor usaha dan ukuran dapat meningkatkan kinerja lingkungan mereka melalui implementasi standar ini. Apa sajakah manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 14001? Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi dan penggunaan air dan minimalisasi buangan Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisikondisi lainnya yang berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari ongkos pembersihan yang tidak perlu dan/atau pelaksanaan tindakan dari lembaga-lembaga hukum Kesesuaian hukum melalui pengenalan perundangundangan baru dengan kecukupan waktu dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan terkini Mengurangi resiko dari ketidak-sesuaian dengan perundang-undangan dan ongkos-ongkos tuntutan hukum selanjutnya Memberikan kesan mendalam pada suatu merek dimana para pelanggan akan memandang organisasi tersebut telah melakukan pengendalian dampak lingkungan yang baik Meningkatkan pemusatan tujuan bisnis dan mengkomunikasikan masalah-masalah lingkungan terkini Meningkatkan kemampu-labaan organisasi melalui pengurangan ongkos-ongkos dan meningkatkan kepuasan pelanggan Bagaimana mendapatkan sertifikasi ISO 14001 Aplikasi permohonan pendaftaran ISO 14001 dilakukan dengan melengkapi kuestioner SML Audit ISO 14001 dilaksanakan oleh NQA. Hal ini terdiri dari dua kunjungan audit utama dengan menggunakan formulir Audit Sertifikasi Awal Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Pemeliharaan sertifikasi ISO 14001 dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 14001 tersebut. CSR (Corporate Social Responsibility) Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) erat kaitannya dengan masyarakat dan perusahaan – perusahaan besar. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat. Secara harfiah CSR diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan menurut World Bank, CSR adalah komitmen dari bisnis untuk berkontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehingga dampak baik bagi bisnis sekaligus baik bagi kehidupan sosial. Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menyatakan bahwa: CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya. Para pengamat bisnis juga ada yang mengartikan CSR sebagai bentuk komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi unutk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, masyarakat local dan masyarakat secara lebih luas. Dengan kata lain tanggung jawab perusahaan secara sosial adalah komitmen bisnis untuk kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Keberadaan suatu industri seringkali diikuti dengan manfaat dan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar maupun kehidupan sosial masyarakat yang ditimbulkan dari produksi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika dampak industri itu tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan dapat membahayakan dan memberikan citra buruk bagi perusahaan tersebut. Meskipun tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan financial, namun sudah selayaknya setiap perusahaan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Jika dampak negatif itu dibiarkan, akan merugikan dan tidak mendukung kelancaran kegiatan produksi dan bersifat kontra-produktif terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang, apabila perusahaan tersebut menutup mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial sekitarnya. Hingga pada akhirnya adanya saling ketergantungan antara pihak perusahaan dengan masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah solusi yang dapat menjawab permasalahan diatas dan salah satunya adalah dengan melaksanakan CSR. Tujuan CSR adalah untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar lokasi produksi dan bekerjasama dengan stakeholder untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Perusahaan harus memiliki komitmen melaksanakan tanggung jawab perusahaan di bidang sosial serta lingkungan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Pemerintah dalam hal ini juga mempunyai peranan penting dalam mengatur dan mengontrol kegiatan produksi perusahaan, selain mendapatkan pajak dari perusahaan tersebut. Perusahaan berperan dalam melakukan kegiatan produksi dan peduli pada lingkungan sedangkan masyarakat berperan dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Dengan kata lain CSR merupakan bentuk mata rantai yang tidak bisa dipisahkan antara kegiatan industry, lingkungan dan masyarakat. Setiap perusahaan memiliki bentuk CSR yang berbeda – beda dan tergantung dari kompetensi perusahaan dan kebutuhan masyarakat sekitar. Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan melakukan survey terlebih dahulu untuk menampung aspirasi masyarakat sehingga CSR yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran. Dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar sekitar, ada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan memberdayakan masyarakat dalam bidang : 1. Pengembangan Ekonomi misalnya kegiatan di bidan pertanian, peternakan, koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). 2. Kesehatan dan Gizi Masyarakat misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian gizi bagi balita, program sanitasi masyarakat dan sebagainya. 3. Pengelolaan Lingkungan misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah rumah tangga, reklamasi dan penanganan dampak lingkungan lainnya. 4. Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan misalnya pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa tidak mampu, magang atau job training, studi banding, peningkatan ketrampilan, pelatihan dan pemberian sarana pendidikan. 5. Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur misalnya kegiatan bakti sosial, budaya dan keagamaan serta perbaikan infrastruktur di wilayah masyarakat setempat.