Filsafat Fichte - Afid Burhanuddin

advertisement
 KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD MODERN
Filsafat Fichte
Oleh: Fyta Wahyuningsih*)
A
jaran tentang suatu filsafat adalah merupakan hasil pemikiran sesorang atau beberapa
ahli filsafat tentang sesuatu hal secara fundamental. Mengkaji suatu filsafat
merupakan aktifitas yang tidak pernah lepas dari analisa proses perkembangannya.
Kajian filsafat harus dimulai dari sejarah perkembangan dari awal hingga perkembangannya
pada masa ini. Mengingat bahwa filsafat adalah suatu proses dialog antara orang-orang di
zamannya yang kemudian dilanjutkan oleh generasinya. Dalam makalah ini, penulis akan
mengulas mengenai perkembanganfilsafat pada masa abad modern. lebih spesifiknya, penulis
hendak membahas tentang salah satu tokoh idealisme yaitu Johann Gotlieb Fichte.
Dalam filsafat ada beberapa aliran salah satunya adalah aliran idealisme. Fichte adalah
salah satu filsafat modern dari Jerman yang mendukung aliran idealisme tersebut.
Idealisme merupakan salah satu aliran dalam sejarah filsafat barat modern yang
berpandangan bahwa kenyataan akhir yang sungguh-sungguh nyata itu adalah pikiran (idea),
dan bukanlah benda di luar pikiran kita (materi). Realitas itu sama luasnya dengan pikiran,
maka yang real itu rasional dan yang rasional itu real. Benda-benda di luar pikiran, seperti
alam, masyarakat, alat-alat dan seterusnya tidak memiliki status ontologisnya, yaitu tidak
sungguh-sungguh real. Benda yang kita lihat seolah-olah di luar pikiran kita, seperti kursi di
hadapan kita, sebenarnya adalah idea atau pikiran dalam bentuk lahiriah.
Menurut sebuah kamus filsafat, idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa
objek pengetahuan yang sebenarnya adalah ide (idea): bahwa ide-ide ada sebelum keberadaan
sesuatu yang lain: bahwa ide-ide merupakan dasar dari ke-ada-an sesuatu. Dalam tataran
epistemologis, idealisme berpendapat bahwa dunia eksternal hanya dapat dipahami hanya
dengan merujuk pada ide-ide dan bahwa pandangan kita tentang alam eksternal selalu
dimediasi oleh tindakan pikiran. Dalam kamus lain dijelaskan bahwa idealisme adalah sistem
atau doktrin yang dasar penafsirannya yang fundamental adalah ideal. Berlawanan dengan
materialisme yang menekankan ruang, sensibilitas, fakta, dan hal yang bersifat mekanistik,
idealisme menekankan supra-ruang, non-sensibilitas, penilaian, dan ideologis.
Filsafat Fichte | Fyta Wahyuningsih | 2012
Filsafat Ilmu | Dosen: Afid Burhanuddin | STKIP PGRI PACITAN
1
Biografi Johann Gotlieb Fichte
Johann Gottlieb Fichte lahir pada tanggal 19 Mei 1762 di Rammenau. Ayahnya adalah
seorang penyamak kulit di sebuah desa kecil dan ibunya adalah seorang penenun pita. Fichte
mewarisi sifat ibunya, yaitu mempunyai sifat yang tidak sabar yang ditampilkan sepanjang
hidupnya. Fichte muda menerima dasar-dasar pendidikan dari ayahnya dan
mampu menunjukkan kemampuan luar biasa. Hal itu membuat Fichte mendapatkan
kesempatan untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan yang lebih baik dari anak di
sekitarnya.
Pada tahun 1780, Fichte belajar teologi di Universitas Jena dan Leipzig. Freiherr von
Militz (seorang pemilik tanah negara) terus mendukungnya, tetapi ketika beliau meninggal
pada tahun 1784, Fichte harus mengakhiri studinya tanpa menyelesaikan gelar itu. Karena
tidak memiliki uang, Fichte berhenti dari studinya dan berusaha bekerja sebagai guru pada
beberapa keluarga kaya. Selama tahun 1784-1788, ia bekerja sebagai seorang tutor di
berbagai keluarga Saxon. Selanjutnya Fichte bekerja sebagai tutor pribadi di Zürich selama
dua tahun, yang merupakan waktu kepuasan terbesar bagi baginya. Di sini dia bertemu
Johanna Rahn. Pada 1790,beliau bertunangan dengan Johanna Rahn, yang kebetulan menjadi
keponakan dari FG penyair terkenal Klopstock.
Ketika menjadi seorang guru, Fichte bertemu dan berkenalan dengan filsafat Kant yang
amat mempengaruhinya. Karena beliau menakjubi Kant pindahlah beliau ke Koningsbergen.
Dalam waktu empat minggu beliau telah berhasil menulis bukunya: Versuch einer Kritik aller
Offenbarung, atau “usaha suatu kritik atas segala wahyu”(1792). Buku ini bernafaskan Kant,
sehingga orang mengira bahwa Kantlah penulisnya. Ketika diketahui bahwa Kant, melainkan
Fichtelah penulisnya, mendadak namanya menjadi terkenal. Pada tahun 1794, Fichte diangkat
sebagai filsuf di Universitas Jena, dan di sanalah ia mulai mengungkapkan ide-ide
transendentalnya.
Pada tahun 1798, Fichte menerbitkan artikel berjudul “The Basis of Our Belief in a
Divine Government of the World”, yang kemudian membuatnya dituduh sebagai atheis
karena telah mengkarakterisasikan Tuhan sebagai aturan moral di dunia. Pada tahun 1799,
karena terlibat dalam “ perang ateisme” beliau mengundurkan diri dari Universitas Jena dan
pindah ke Berlin.
Pada tahun 1810, Fichte diangkat sebagai profesor di University of Berlin yang waktu itu
baru didirikan, dan empat tahun kemudian, yaitu pada tanggal 27 Januari 1814 beliau
meninggal dunia karena serangan penyakit tipus yang di deritanya. Beliau meninggal pada
usia 51 tahun.
Keahlian Fichte dalam bidang filsafat dapat dilihat dari tiga jenis hasil karyanya, yaitu;
1.
Ucber die Bestimmung des Menschen (Tentang Tujuan Hidup), terbit tahun 1780
2.
Grunlage der Gaseniten Winssenchafslehre (Dasar Seluruh Epistemologi), terbit
tahun 1796, dan
3.
Das System der Sitterile, hre nach den Prinzipien der Wissenschaftslehre (Sistem
Etika menurut Prinsip-prinsip Epistemologi), yang terbit pada tahun 1798.
Aliran/tradisi yang dianut oleh Fichte adalah Idealisme Jerman, Neo-Kantianism, dan PostKantianism. Minat utama beliau adalah self-conciousness, self-awareness, filosofi moral dan
filosofi politik. Fichte juga berpengaruh besar terhadap tokoh filsafat sesudahnya seperti:
Hegel, Schelling, Novalis, Dieter Henrich, Rudolf Steiner, dan Thomas Carlyle.
Filsafat Fichte | Fyta Wahyuningsih | 2012
Filsafat Ilmu | Dosen: Afid Burhanuddin | STKIP PGRI PACITAN
2
Pemikiran dari Johann Gotlieb Fichte
Johann Gottlieb Fichte (1762 –1814) merupakan filosof yang mengembangkan beberapa
pemikiran dari Immanuel Kant. Menurut Fichte, fakta dasar dari alam semesta adalah ego
yang bebas atau roh yang bebas. Dengan demikian dunia merupakan ciptaan roh yang bebas.
Filsafatnya disebut Wissenschaftslehre atau “ajaran Ilmu Pengetahuan”. Dengan melalui
metode deduktif Fichte mencoba menerangkan hubungan Aku (Ego) dengan adanya bendabenda (non-Ego). Karena Ego berpikir, mengiakan diri maka terlahirlah non-Ego (bendabenda). Dengan secara dialektif (berpikir dengan metode : tese, anti tese, sintese) Fichte
mencoba menjelaskan adanya benda-benda.
Secara sederhana dialektika Fichte itu dapat diterangkan sebagai berikut: manusia
memandang obyek benda-benda dengan inderanya. Dalam mengindera obyek tersebut,
manusia berusaha mengetahui apa yang dihadapinya. Maka berjalanlah proses intelektualnya
untuk membentuk dan mengabstraksikan obyek itu menjadi pengertian seperti yang
dipikirannya.
Fichte menganjurkan supaya kita memenuhi tugas, dan hanya demi tugas maka tugaslah
yang menjadi pendorong moral. Isi hukum moral ialah berbuatlah menurut kata hatimu. Bagi
seorang idealis, hukum moral ialah setiap tindakan harus berupa langkah menuju
kesempurnaan spiritual.
Filsafat sebagai ajaran tentang ilmu pengetahuan dibedakan menjadi 2, yaitu:
a). Ajaran tentang ilmu pengetahuan yang teoritis,
Ajaran ini membicarakan tentang hal metafisika dan ajaran tentang pengenalan.
Disini, Fichte menentang pendapat Kant yang mengatakan bahwa hanya berpikir
secara ilmu pasti alamlah yang memberi kepastian di bidang pengenalan. Fichte tidak
mau memisahkan rasio teoritis dengan rasio praktis. Menurut Fichte, sumber yang
satu itu terdapat pada aktivitas Ego atau “Aku”. Apa sebab Ego menciptakan dunia,
dijelaskan demikian: Menurut Fichte, keadaan Ego tidaklah terbatas. Agaknya yang
dimaksud dengan Ego ini adalah Ego mutlak (Ego Absolut) yang dibedakan dengan
“Aku” perorangan. Ada orang yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Ego
adalah Tuhan, akan tetapi ada juga yang mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan
Ego bukan Tuhan, melainkan “tertib moral dari alam semesta”, suatu kuasa yang
bekerja di dalam dan melalui pribadi perorangan yang kita kenal.
b). Ajaran tentang ilmu pengetahuan yang praktis.
Ajaran ini membicarakan tentang hal etika. Di dalam ajarannya tentang ilmu
pengetahuan yang praktis Fichte menentang Kant, yang mengajarkan bahwa setiap
orang harus mentaati kewajiban. Menurut Fichte, yang penting bukan Ego atau “Aku”
manusia dalam arti yang seideal mungkin. Sebab “Aku” itulah yang mengajarkan tata
tertib serta keselarasan di tengah-tengah benda yang banyak sekali itu. Makin
mendalam orang yang menyelami alam semesta, makin luas cakrawala tata tertib itu.
Jadi manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bersifat moral. Hidup yang
memegang moral mengandung suatu usaha di dalamnya. Tugas manusia bukan hanya untuk
mengetahui, tetapi juga untuk berbuat sesuai dengan pengetahuannya.
Moralitas terdiri dari aktivitas diri yang mutlak, yang bebas sama sekali, yang tidak
dibatasi oleh sesuatu apapun diluarnya. Inilah asas otonomi. Di dalam hal ini ada kesamaan
antara Kant dan Fichte. Isi tugas moral manusia diturunkan dari dua dasar pikiran, yaitu:
bahwa manusia berkewajiban menghargai dirinya sendiri sebagai makhluk yang bebas, dan
bahwa ia senantiasa berkewajiban berbuat dengan tidak mengambil kebebasan orang lain.
Filsafat Fichte | Fyta Wahyuningsih | 2012
Filsafat Ilmu | Dosen: Afid Burhanuddin | STKIP PGRI PACITAN
3
Penutup
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Johann Gottlieb Fichte (1762 –1814) adalah tokoh idealisme subyektif yang
berpandangan bahwa sumber pengenalan/pengetahuan bukanlah rasio teoritis atau praktis
seperti kata Immanuel Kant, melainkan pada aktivitas Ego. Pemikiran beliau didasarkan pada
konsep Ego Mutlak; yang menemukan dan meneruskan pengertian-pengertian tentang obyek;
ego tidak hanya sebagai "penemu", melainkan sebagai yang "menciptakan benda-benda"
(obyek). Dengan demikian, peran manusia sebagai subyek sangat dominan di dalam
menggagaskan sesuatu.
Menurut Fichte, fakta dasar dari alam semesta adalah ego yang bebas atau roh yang
bebas. Dengan demikian dunia merupakan ciptaan roh yang bebas. Filsafatnya disebut
Wissenschaftslehre atau “ajaran Ilmu Pengetahuan” yang di bagi menjadi 2 macam ajaran,
yaitu: ajaran tentang ilmu pengetahuan yang teoritis dan ajaran tentang ilmu pengetahuan
yang praktis.
.
Daftar Pustaka
Hamersma, Harry, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, PT Gramedia, Jakarta: 1983.
http://filsufi.blogspot.com/2011/07/johann-gottlieb-fichte.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Johann_Gottlieb_Fichte
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/filsuf-jerman-mazhab idealisme.html
*)
Penyusun
Nama
Mata Kuliah
Dosen
Prodi
: Fyta Wahyuningsih/C
: Filsafat Ilmu
: Afid Burhanuddin, M.Pd.
: Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.
Filsafat Fichte | Fyta Wahyuningsih | 2012
Filsafat Ilmu | Dosen: Afid Burhanuddin | STKIP PGRI PACITAN
4
Download