kemampuan - WordPress.com

advertisement
Perilaku Organisasi
Pertemuan kedua
Perilaku Individu dalam Organisasi
Pengantar
Perilaku Organisasi hakikatnya adalah hasilhasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasi
Perilaku manusia adalah sebagai suatu
fungsi dan interaksi antar individu/person
dengan lingkungannya
Model Umum Perilaku dalam Organisasi
3
KEMAMPUAN
• Kapasitas seorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
• Kemampuan individu tersusun dalam dua perangkat
faktor yaitu;
• Kemampuan intelektual, berupa kemampuan yang
diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental, seperti
kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan
perseptual, penalaran induktif, penalaran diduktif,
visualisasi ruang, dan ingatan
• Kemampuan fisik, kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan dan ketrampilan.
• Kinerja meningkat apabila ada kesesuaian
pekerjaan dengan kemampuan.
• Karyawan akan gagal apabila mereka kekurangan
kemampuan yang disyaratkan
• Kemampuan intelektual dan atau fisik diperlukan
untuk kinerja yang memadai pada suatu
pekerjaan bergantung pada persyaratan
kemampuan dari pekerjaan itu.
• Bila kemampuan jauh melampaui persayaratan
pekerjaan bisa jadi kinerja akan memadai, serta
kemerosotan dalam kepuasan kerja.
KEPRIBADIAN
(Personality)
• Kepribadian merupakan jumlah total dari caracara dalam mana seorang individu bereaksi
dan berinteraksi dengan orang lain.
• sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang
membimbing dan memberi arah kepada
seluruh tingkah laku individu yang
bersangkutan
Kepribadian
Kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang
dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi
oleh sifat turunan (genetis) dan lingkungan.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
1. Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa
sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang
mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran.
2. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana
seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga,
teman, kelompok sosial, masyarakat.
3. Situasi, kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat
perubahan situasi/kontek tertentu. Artinya
kepribadian bisa direkayasa atau dirubah dan
berubah (misalnya dengan proses pendidikan,
belajar)
Ciri Kepribadian
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Untuk mengenali bagaiman individu merasakan dan bertindak
dalam situasi-situasi tertentu.
Ciri Kepribadian Individu dibedakan ke dalam:
–
–
–
–
Extrovert (E) or Introvert (I), lingkungan
Sensing (S) or intuition (N) (indera atau intuisi)
Thinking (T) atau feeling (F) ( pikiran atau perasaan)
Perceiving (P) or judging (J) (penilaian atau pendapat)
MBTI berhubungan dengan bagaimana individu;
–
–
–
–
Menfokuskan energinya (E vs I),
Memberikan perhatian dan mengumpulkan informasi (S vs N)
Proses dan evaluasi informasi dan membuat keputusan (T vs F)
Mengorientasikan diri pada dunia luar (
Gabungan dari 4 tipe utama menghasilkan 16 tipe
kepribadian, misalnya;
– Tipe ESTJ adalah tipe pengorganisasi, praktis, realistik,
to the point
– INTJ adalah tipe visioner, kaya ide-ide orsinil, kritis,
mandiri
– ENTP adalah tipe pengkonsep, banyak akal dalam
memecahkan masxalah-masalah yang menantang
Myers-Briggs Type Indicator
(MBTI)
Tipe Interaksi sosial
Dalam Memperoleh
Informasi
Dalam Membuat
Keputusan
Gaya Pengambilan
Keputusan
Extrovert (E)
Introvert (I)
Sensing (S)
Intuitive (N)
Feeling (F)
Thinking (T)
Perceptive (P)
Judgmental (J)
INTJ = visionaris
ESTJ = Pengorganisasi
ENTP = penggagas
Ekstraversi
Stabilitas
Emosional
Kemampuan
Bersepakat
Model Lima Besar
Kepribadian
Berhati-hati
Terbuka
terhadap
Pengalaman
The Big Five Model (Model 5 besar)
1. Ekstraversi (Extraversion), mudah bergaul,banyak
bicara, tegas, percaya diri.
2. Sifat menyenangkan (Agreeableness), baik budi,
kooperatif, dapat dipercaya,perhatian
3. Sifat mendengarkan kata hati (Conscientiousness),
bertanggung jawab, pekerja keras, ulet dan memiliki NAch (needs of achievement) tinggi
4. Stabilitas emosi (Emotional Stability), tenang, aman,
tidak khawatir
5. Terbuka pada pengalaman (Openness to Experience ),
imajinatif, responsif, kreatif, intelek, fleksibel.
Pendekatan untuk mempelajari Perilaku
• Pendekatan Kognitif (Cognitive
Approach)
• Pendekatan Penguatan (Reinforcement
Approach)
• Pendekatan Psikoanalitis (Psychoanalytic
Approach)
Pendekatan Kognitif
• Dari kata Cognition yg artinya menurut Neiser adalah
aktivitas untuk mengetahui
• Pendekatan kognitif meliputi kegiatan2 mental yang
sadar seperti misalnya berpikir, mengetahui, memahami,
dan kegiatan konsepsi mental seperti misalnya sikap,
kepercayaan, dan pengharapan, yang kesemuanya
merupakan faktor yang menentukan dalam perilaku
• Elemen Kognitif: Stimulus-Cognition-Response
• Contoh: “Saya jatuh ke sungai” dan “Saya menjadi
kedinginan” Kedua kognisi tersebut bila digabungkan
akan menjadi sistem kognisi sederhana: “Sungai itu
dingin”
Pendekatan Kognitif (lanjutan)
Fungsi Kognitif
1. Memberikan pengertian pada kognitif baru
2. Menghasilkan emosi
3. Membentuk sikap
4. Memberikan motivasi thd konsekuensi
perilaku
Pendekatan Penguatan
• Pendekatan ini dimulai dari experimen Ivan
Petrivich Pavlop dan Edward Lee Thorndike
• Pendekatan Penguatan sangat dekat dengan
proses psikologi yang disebut motivasi
Pendekatan Psikoanalitis
• Pendekatan ini menunjukan bahwa perilaku
manusia itu dikuasai oleh kepribadiannya
• Psikoanalitis merangkum 3 hal, yaitu: Id, Ego,
dan Superego
Konsepsi ID
• Id adalah subsitem dari kepribadian yang merupakan
penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang
menyebabkan berfungsinya suatu sistem
• ID ini sering dilukiskan sebagai kawah mendidih yg berisi
pengharapan dan keinginan2 yang harus secepatnya
dipuaskan
• ID merupakan suatu upaya untuk mendapatkan
penghargaan, pemuasan, dan kesenangan, yg dalam
pencariannya tdk terbelenggu oleh norma, aturan, atau
etika. Oleh karena itu sering terjadi pertentangan dalam
satu ID
• Contoh: keinginan karyawan untuk menghargai pimpinan
sekaligus ingin mencacinya.
Konsepsi EGO
• EGO merupakan sumber kesadaran
• EGO merupakan subsistem yang berfungsi ganda,
yaitu melayani dan mengendalikan 2 subsistem
lainnya (ID dan SUPEREGO) dengan cara
berinteraksi dengan lingkungan luar
• EGO sering konflik dengan ID, manakala ID
menuntut kesenangan namun EGO menolak atau
menunda untuk mencari waktu dan tempat yg
lain
• Karena itu untuk mengendalikan ID, EGO
membutuhkan bantuan SUPEREGO
Konsepsi SUPEREGO
• SUPEREGO adalah kekuatan moral dan
personalitas
• Ia adalah sumber moral atau standar yang
menilai dengan tidak sadar semua aktivitas EGO
• SUPEREGO dapat berlawanan dengan EGO
• Kesadaran dalam SUPEREGO adalah penyerapan
nilai2 kultural dan moral dalam masyarakat,
terutama orangtua atau lingkungan sekitarnya
Karakteristik 3 Subsistem dari
Kepribadian
ID
EGO
SUPEREGO
DASAR
Biologis
Psikologi
Sosial
DICAPAI LEWAT
Pewarisan
Pengalaman
Sosialisasi
TUJUAN
Kesenangan
Kenyataan
Kesempurnaan
FUNGSI
Menginginkan hasil
Menginginkan
perlindungan
Menginginkan
penekanan
KUALITAS DARI
KEHIDUPAN
MENTAL
Ketidaksadaran
Kesadaran
Ketidaksadaran
PROSES
Pertama:
Perbuatan reflek
Halusinasi
Kedua:
Persepsi
Memori
Berpikir
Menilai
Pengamatan:
Evaluasi
Sanksi
Teori Holland
Tipe
Kepribadian
Pekerjaan
Realistis
Pemalu, stabil, praktis
Mekanik, petani,
pekerja perakitan
Investigatif
Analitis, mandiri
Ahli biologi, ekonom,
ahli matematika
Sosial
Kooperatif,
mudah bersosialisasi
Pekerja sosial, guru,
konselor
Konvensional
Efisien, tidak luwes,
praktis
Manajer, akuntan,
teller
Enterprising (giat)
Ambisi, energik
Pengacara, penjual
Artistik
Imajinatif, tidak praktis,
idealis
Tukang cat, pemusik,
penulis
Download