KOMUNIKASI PENDIDIKAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI Dosen Pengampu : Muh. Samsudin, S.Ag, M.Pd. Penyusun Kelompok 4 : AFAN TRISTIANTOKO ABDUL MANAF 20090720009 20090720058 NENI NUR ANISAH 20090720017 HAMDAN ITSNAN 20090720045 NURMA 20110720080 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011 1. PENDAHULUAN Berkomunikasi antarpribadi atau secara ringkas berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu, ada sejumlah kebutuhan didalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena itu penting, penting bagi kita menjadi terampil berkomunikasi. 2. PEMBAHASAN 1) Apakah psikologi komunikasi itu? a. ruang lingkup psikologi komunikasi Kamus psikologi, dictionary of behavioral science, menyebutkan enam pengertian komunikasi: Communication 1) the transmission of energy change from one place to another as in the vervous system or transmission of sound waves. 2) The transmission or reception of signals or messages by organisme. 3) The transmited message. 4) (communication theory).the process whereby system influences another system through regulation of the transmitted signals. 5)(K.Lewin) the influence of one personal region on another whereby a change is one results in a corresponding change in the other region. 6) The message of a patient to his therapist in psychotherapy. (wolman, 1973:63). (komunikasi 1) penyampaian perubahan energi dari satu tempat ketempat yang lain seperti dalam sistem syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara. 2) penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme. 3) pesan yang disampaikan. 4)(teori komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. 5)(K.Lewin). pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. 6) pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi). Akhirnya, komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi. Ketiganya lazim disebut sebagai komunikasi persuasif, amat erat kaitannya dengan psikologi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis. Bila berbagai disiplin mempelajari komunikasi, apa yang membedakan pendekatan psikologis dengan pendekatan yang lain? Dengan kata lain, adakah ciri khas pendekatan psikologis, sehingga kata”psikologi komunikasi” dapat dipertanggung jawabkan? 2) Ciri pendekatan psikologi komunikasi Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebutkan 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi: 1. Penerimaan stimuli secara indrawi(sensory reception of stimuli). 2. Proses yang mengantarai stimuli dan respons (internal mediation of stimuli). 3. Prediksi respons (prediction of response). 4. Peneguhan respons (reinforcement of responses). Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Mencoba menganalisa peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial . Karena itu, pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. Bila individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi, maka terjadilah: 1. Proses belajar yang meliputi aspek kognitif dan afektif(aspek berfikir dan aspek merasa). 2. Proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang (komunikasi). 3. Mekanisme penyesuain diri seperti sosialisasi, permainan peranan, identifikasi, proyeksi, agresi, dsb. Seorang psikolog komunikasi akan menggunakan pendekatan yang berbeda. Pertama, ia menyingkirkan semua sikap memihak dan semua usaha menilai secara formatif (mana yang benar, mana yang salah). Kedua, ketika merumuskan prinsip-prinsip umum, psikologi komunikasi harus menguraikan kejadian menjadi satuan-satuan kecil untuk dianalisa. Ketiga, psikolog komunikasi berusaha memahami peristiwa komunikasi dengan menganalisa keadaan internal (internal state), “suasana batiniah” individu. 3) Penggunaan psikologi komunikasi Bagaimana tanda-tanda komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1974:9___13) ___paling tidak menimbulkan lima hal: 1. Pengertian Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator 2. Kesenangan Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. 3. Mempengaruhi sikap Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. 4. Hubungan sosial yang baik manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection). 5. Tindakan Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap, atau menumbukan hubungan yang baik. MENGUNGKAPKAN PERASAAN Johnson (1981) mengemukakan suatu model lima tahap pengungkapan perasaan dalam komusikasi. Menurutnya, setiap kali kita berkomuskasi dengan orang lain maka sebenarnya paling sedikit terjadi lima macam proses sebagai berikut. Pertama, mengamati (sensing) tingkah laku lawan komunikasi . dengan alat-alat indera yang dimiliki, kemudian mengumpulkan informasi tentang lawan komunikasi. Kedua, menafsirkan ( interpreting) semua informasi yang deterima dari lawan komunikasi. Dan menentukan makna dari kata-kata dan perbuatannnya. Ketiga, mengalami perasaan tertentu (feeling) sebagai reaksi spontan terhadap penafsiran atas informasi yang diterima dari lawan komunikasi. Keempat, menanggapi (intending) perasaan. Intensi ini yang akan membimbing tindakan-tindakan yang akan dilakukan sebagai bentuk pengungkapan perasaan. Kelima, mengungkapakan (expressing) perasaan. AKIBAT YANG TIMBUL BILA PERASAAN TIDAK DIUNGKAPKAN a. Menciptakan aneka masalah dalam hubungan antar pribadi b. Menyulitkan dalam memahami dan mengatasi aneka masalah yang teralnjur timbul dalam hubungan antar pribadi c. Meninggalkan kecenderungan untuk melakukan persepsi secara selektif d. Menimbulkan distorsi atau penyimpangan dalam penilaian kita MENGUNGKAPKAN PERASAAN SECARA VERBAL DAN NONVERBAL Ada dua cara mengungkapkan perasaan yaitu secara verbal dan nonverbal. Yang dimaksud secara verbal adalaah dengan mengguanakn kata-kata, baik yang secara langsung mendeskripsikan perasaan yang dialami maupun tidak. Sedangkan yang dimaksud secara nonverbal adalah dengan menggunakan isyarat lain selain kata-kata, misalnya sorot mata, raut muka, kepalan tinju dan sebagainya. Cara mengungkapkan perasaan tergantung pada kesadaran dan penerimaan terhadap perasaan-perasaan tersebut. Hal tersebut dapat terungkap dalam bentuk-bentuk, diantaranya: mencap, memerintah, bertanya, menuduh, menyindir, memuji, mencela, memberikan sebutan, dll. Sedangkan pengungkapan nonverbal memiliki ciri: a. Merupakan kebiasaan b. Berfungsi mengungkapkan perasaan-perasaan yang sebenarnya. c. Sarana utama mengungkapkan emosi d. Memiliki makna yang berlainan pada berbagai lingkungan budaya yang berbeda Memiliki makna yang berbeda dari orang ke orang FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Ada dua macam psikologi sosial. Psikologi sosial dengan huruf P besar psikologi sosial dengan huruf S besar Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktorfaktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental). McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia. Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor. Faktor Biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktorfaktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi. Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya. KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia. Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia. Id Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani. Ego Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya. Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego). TEORI BEHAVIORISME Teori Behaviorisme Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa cirikhas dari psikologi sosial adalah memfokuskan pada individu daripada kelompok atau unit. Sementara ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan yakni mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk menjelaskan perilaku sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi kelompok. Kelompok itu dapat kecil (keluarga), atau moderat (perkumpulan mahasiswa, klub sepakbola), atau luas (suatu masyarakat). Sementara bidang studi lain dari psikologi yang tertarik pada keunikan dari perilaku individu adalah psikologi kerpibadian. Pendekatan psikologi kepribadian adalah membandingkan masing-masing orang. Sementara pendekatan psikologi sosial adalah mengidentifikasikan respon (cara bereaksi) dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam suatu situasi dan meneliti bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut. Marilah kita bandingkan ketiga pendekatan tersebut dengan menggunakan contoh yang spesifik untuk menganalisis terjadinya tindak kekerasan. Pendekatan kemasyarakatan cenderung menunjukkan adanya kaitan antara tingkat kejahatan yang tinggi dengan kemiskinan, urbanisasi yang cepat, dan industrialisasi dalam suatu masyarakat. Untuk membuktikan kesimpulan ini, mereka menunjukkan beberapa fakta tertentu : orang yang miskin lebih sering melakukan kejahatan; kejahatan lebih banyak timbul di daerah kumuh ketimbang di lingkungan elit; kriminalitas meningkat pada masa resesi ekonomi dan menurun di saat kondisi ekonomi membaik. Konsepsi Psikologi Tentang Manusia Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Teori “jarum hipodermik” (yang menyatakan media masa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens). Karakteristik manusia tampaknya merupakan sintesis dari keempat pendekatan itu. Sekali waktu ia menjadi makhluk yang secara membuta menuruti kemauannya, pada waktu yang lain ia menjadi makhluk yang berpikir logis. Pada satu saat ia menyerah bulat-bulat pada proses pelaziman (contditioning) yang diterimanya dari lingkungan, pada saat lain ia berusaha mewarnai lingkungannya dengan nilai nilai kemanusiaan yang dimilikinya. Psikologi Komunikasi dan Psikologi Pesan Jenis komunikasi yang paling dasar tapi paling penting dalam kehidupan kita adalah komunikasi inter personal. Hubungan kita dengan kekasih, kawan, dan keluarga tidaklah sesederhana yang kita duga. Pengetahuan adalah kekuatan dan dengan mengetahui mekanisme komunikasi interpersonal, kita memiliki kekuatan untuk menciptakan hubungan manusia yang lebih efektif, lebih memuaskan, dan lebih membahagiakan bagi kita dan orang lain. Psikologi Komunikator Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri. He doesn’t communicate what he says, he communicates what he is. Ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan. Kadang kadang siapa lebih penting dari apa. Fatwa keagamaan dari seorang kiai, petunjuk kesehatan dari seorang dokter, penjelasan perkembangan mode dari seorang perancang, atau uraian teknik belajar dari seorang psikolog akan lebih kita dengar daripada yang dikemukakan orang lain. Sebaliknya, kita sukar mempercayai petunjuk bertani dari diplomat, bimbingan penggunaan alat alat kosmetik dari ahli matematika, atau cara cara berumah tangga dari seorang bujangan. 3. KESIMPULAN Pada dasarnya psikologi sosial sangat berhubungan dengan ilmu sosial lain nya, dimana psikologi sosial merupakan bagian dari semua cabang ilmu sosial lainnya. Faktor Biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktorfaktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi. Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya. Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri. He doesn’t communicate what he says, he communicates what he is. Ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan. 4. DAFTAR PUSTAKA Supratiknya. A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis.Yogyakarta: Kanisius. Rakhmat ,jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunarjo ,su. 1991. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Liberty.