Teori-teori Psikologi Perkembangan Dr. Andi Thahir, S.Psi.,MA IAIN Raden Intan Lampung 2013 TEORI PERKEMBANGAN (D+M) • • • • • Teori berorientasi biologis Teori lingkungan Teori psikodinamika Teori ilmu kerohanian Teori interaksionisme Teori-teori Psikologi Perkembangan • Sejumlah ide yg koheren, mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yg dpt diuji kebenarannya, dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan-perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya. TEORI-TEORI BIOLOGIS • Menekankan faktor Nature sebagai penentu perkembangan manusia: maturitas, dasardasar biologis perilaku-proses mental • Dipengaruhi pemikiran Charles Darwinperspektif evolusioner Teori-Teori Biologis 1. • • a) b) 2. • • a) b) c) Teori-teori Maturasional Tokoh: Arnold Gessel Asumsi: perkembangan diarahkan dr dalam-maturasi biologis: berjalan, berbicara, kontrol diri self regulation: organisme memiliki kesiapan utk memasuki tahap perkembangan tertentu—memberi sinyal kpd lingkungannya Teori-teori Etologis Tokoh: Konrad Lorenz, Niko Tinbergen, John Bowlby Asumsi: perkembangan manusia sebagai bagian dr historis evolusioner; cara-cara yg memungkinkan manusia survive releasing stimuli: menangis, senyuman sumbangan: metode observasi dlm setting alamiah Teori-teori Lingkungan (Ekologis) • Teori ini memberikan tekanan pada sistem lingkungan • Tokoh utama Urie Brofenbrenner, bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya, sosioemosional, kafasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsur-unsur penting bagi perubahan perkembangan. (4 kondisi lingkungan) Teori Ekologi Brofenbrenner (Desmita, 2008) Empat Kondisi Lingkungan • Mikrosistem: menunjukkan dimana individu hidup dan saling berhubungan dg orang lain (Keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lk lainnya. • Mesosistem: menunjukkan hubungan antara dua atau lebih mikrosistem (rumah dg sekolah, rumah dg masjid, sekolah dg lingkungan, rumah dg tempat kerja) • Ekosistem: terdiri dari setting sosial dimana individu tdk berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting diambil berdampak thdp orang2 yg berhubungan langsung dgnya (T4 kerja org tua, dewan sekolah, pemerintah lokal, klpk ortu teman sebaya) • Makrosistem: blueprint pembentukan sosial dan kebudayaan utk menjelaskan dan mengorganisir institusi kehidupan (Asumsi ideologi, sistem kepercayaan bersama ttg umat manusia, hubungan sosial dan kualitas hidup) Teori-teori Psikodinamika • perkembangan manusia sebagai hasil dr proses konfrontasi dan akomodasi antara pertumbuhan individual dan tuntutan sosial, antara dorongan dasar manusia dan tuntutan masyarakat • memusatkan perhatian pd perkembangan kepribadian-perkembangan perasaan, keyakinan, dan perilaku yg rasional maupun tidak rasional. Teori Psikoseksual/Psikoanalisa • • Tokoh: Sigmund Freud Asumsi: SIGMUND FREUD (1856 – 1936) a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatankekuatan dan konflik-konflik dr dalam—manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tsb perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa diterima secara sosial b) Berfokus pada masalah alam bawah sadar, bahwa pristiwa2 yg terjadi pd masa kanak2 sangat mempengaruhi kehidupan dimasa selanjutnya, hal ini menekankan bahwa pentingnya perkembangan pd periode awal TEORI STRUKTUR PERSONALITI (STRUKTUR PSIKIS) id ego superego Teori Struktur Personaliti ID Sumber dorongan dan nafsu yang diwarisi Primitif Mementingkan diri sendiri Tiada pengaruh dunia realiti (pengaruh tamadun) • Id dominan pada bulan-bulan awal kehidupan bayi, apabila dorongan dan kemahuan begitu kuat mempengaruhi tingkah laku bayi. • Ia dilihat sebagai elemen psikik yang pertama mempengaruhi tingkah laku. Bertanggungjawab dan cuba mengawal dorongan dan desakan primitif agar mengikut lebih dekat dengan kehendak persekitaran. Prinsip realiti mengiktiraf permintaan atau kehendak masyarakat yang realistik. EGO Ego secara perlahan-lahan mengambil tanggung jawab menjadikan dorongan primitif id lebih mengikut pada kehendak moral dan piawaian etika masyarakat. Operasi ego berpandukan kepada prinsip realiti, bukan pada prinsip keseronokan yang mempengaruhi id. Superego Apabila kanak-kanak yang mempunyai superego punitif meninkat remaja, mereka berkemungkinan menghadapi masalah dalam memenuhi permintaan superego. Freud percaya kerisauan dan kemurungan biasanya datang bersama dgn kehendak superego yang melampau. Bagi kanak-kanak yang dibesarkan oleh ibu bapanya secara melampau, dia akan bersifat kritis, menghukum, dan mendenda, permintaan ini boleh menjadi keterlaluan(excessive). Dalam kes ini superego menjadi tidak fleksibel atau ketat. Hal ini menyebabkan kanak-kanak tidak dapat menikmati keseronokan normal pada zamannya. Bila kanak-kanak bertambah besar, peranan ego semakin bertambah. Ia mesti berurusan dengan superego yang merupakan sumber awal suara hati ( conscience), iaitu kebolehan untuk membezakan yang baik daripada yang buruk. Superego muncul secara perlahanlahan bila kanak-kanak mula mempelajari peraturan yang digunakan oleh ibu bapanya untuk menginterpretasi jangkaan masyarakat.Ibu bapa berperanan sebagai conscience sehinggalah kanak-kanak secara evolusi membina set piawai dalamannya PENDEKATAN PSIKOANALITIK Mengikut Pendekatan Psikoanalitik; • Id, ego dan superego biasanya mempunyai keinginan & kaedah yang berbeda. • Jika id dan superego menjadi cukup kuat untuk menguasai ego, biasanya hal ini akan akan berakhir dengan konflik dalaman dalam diri individu tersebut. • Sekiranya konflik antara tiga komponen struktur psikik ini tidak selesai mungkin akan membawa kepada kekacauan mental. Usia Tahap Psiko seksu al Fokus Perasaa n Senang Karakteristik Perilaku Hasil yang tidak diharapkan (fiksasi) Mencari stimulasi oral, menghisap meski tidak lapar Alkoholisme, merokok, menggigit kuku, tidak matang, kepribadian menuntut Teori Psikoseksual/Psikoanalisa Lahir-18 bulan Oral Mulut, Bibir 18 bln —3 tahun Anal Rektum Menikmati saat mengeluarkan dan menahan feses Konformisme tinggi, kerapian kompulsive, permusuhan, kepribadian menantang 3—6 tahun Phalik Genital Tertarik genital, jatuh cinta pada orangtua dengan jenis kelamin berbeda Problem seksual (impoten, frigiditas), homoseksual, ketidakmampuan menangani kompetisi 6—11 tahun Latensi --- Pubertas … Genital Genital Mengembangkan kecakapan sosial dan intelektual Membangun hubungan dengan lawan jenis --- --- • Peristiwa yang dialami semasa kecil mempunyai kesan apabila individu tersebut berada di alam dewasa. • Freud percaya kanak-kanak membesar dengan melalui pelbagai tahap psikoseksual pada peringkat-peringkat yang sudah ditetapkan. • Pada setiap peringkat ini, ada bahagian badan yang membekalkan kepuasan dorongan seksual. • Kanak-kanak yang melalui tahap anal, oral, latensi dan genital dengan cara yang memuaskan akan menjadi orang dewasa yang normal. • Jika terdapat kekecewaan atau kelebihan di sebarang tahap, maka akan terdapat fixation yang mempengaruhi sifat individu pada kehidupan dewasa. • Contohnya: seseorang yang makan terlalu banyak di tahap oral mungkin akan mempunyai fixation di tahap ini dan mungkin menjadi orang yang gemuk atau penagh dadah bila dewasa. Kesimpulannya: Pendekatan ini memberi sumbangan yang besar dalam membantu kita memahami perkembangan personaliti manusia.Pendapat tentang pengaruh id, ego dan superego dari zaman kanak-kanak bagi perkembangan personaliti seseorang telah merangsang banyak penyelidikan.Pendapat ini juga berpengaruh dalam disiplin-disiplin seperti seni, kesusasteraan Inggeris dan sejarah. Teori Psikososial • Tokoh: Erik H.Erikson • Asumsi: a) perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan b) perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial—hubungan dgn orang lain c) perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang mengatasi krisis yang terjadi pd setiap tahapan sepanjang rentang kehidupan. Teori Psikososial Stadium Krisis Psikososial Infancy Kepercayaan vs Ketidakpercayaan Toddlerhood Early Childhood Middle & Late Childhood Remaja Dewasa awal Dewasa madya Dewasa akhir Hasil yang baik Kepercayaan dan optimisme Otonomi vs Keraguan Pengendalian dan adekuasi diri Inisiatif vs Rasa Bersalah Kemampuan memulai aktivitas sendiri Industri vs Inferioritas Kompetensi dalam kemampuan intelektual. Sosial dan fisik Identitas vs Kebingungan Identitas Citra diri yang terintegrasi sebagai pribadi unik Intimasi vs Isolasi Kemampuan membentuk hubungan erat, komitmen karier Generativitas vs Menarik diri Perhatian terhadap keluarga, masy & generasi pen. Integritas vs Putus Asa Puas dengan kehidupan, siap menghadapi kematian Teori ilmu kerohanian Teori-teori Interaksionisme • Perkembangan lebih ditentukan oleh faktor lingkungan-pengalaman, belajar • Perkembangan sebagai proses kontinyuperubahan terjadi secara gradual, berangsur-angsur, sedikit demi sedikit Teori-teori Interaksionisme a) Perkembangan manusia ditentukan oleh interaksi dinamis antara personal, perilaku, dan lingkungan Behavior Personal (Cognitive, Affective, and Biological Events) Triadic Reciprocity Environmental