perilaku individu dalam organisasi - rosti setiawati

advertisement
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
INTRODUCTION
PENDAHULUAN
PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU
PSIKOLOGI INDIVIDU
KINERJA INDIVIDU
TEORI MODERN MOTIVASI
DAFTAR PUSTAKA
QUESTION
atau
VARIABEL
Setiap individu adalah pribadi yang unik, yang berbeda
antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Dengan demikian perilakunya juga unik. Oleh karena itu,
jika pimpinan memahami hal ini dengan baik maka ia akan
mampu menggerakkan karyawannya dengan lebih arif dan bijak
yang ujungnya adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif
dan efisien.
Perilaku seorang pekerja adalah kompleks sebab
dipengaruhi oleh berbagai variabel lingkungan dan banyak faktor
individual, pengalaman, dan kejadian.
back
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam
organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja
individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam
perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan
keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan
produktivitas karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang
perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka
meningkatkan kinerjanya.
back
Karakteristik
yang melekat pada individu
yaitu:
1. Ciri – Ciri Biologis
2. Kepribadian
3. Atribut kpribadian
4. Introsveksi dan ekstrospeksi
5. presepsi
back
a.
b.
c.
d.
e.
Ciri – Ciri yang melekat pada individu antara lain ;
Umur
Dalam banyak kasus, terbukti bahwa umur menentukan perilaku seorang
individu.
Jenis Kelamin
Pada hakikatnya Tuhan menciptakan laki – laki dan perempuan berbeda.
Selain itu Tuhan juga memberikan peran, tugas, dan tanggung jawab yang
berbeda antara laki – laki dan perempuan.
Status Perkawinan
Karyawan yang sudah menikah dengan karyawan yang belum / tidak
menikah akan berbeda dalam memaknai suatu pekerjaan.
Jumlah Tanggungan
Semakin banyak jumlah tanggungan dalam keluarga seorang karyawan,
maka tingkat absensi akan semakin tinggi.
Masa Kerja
Belum ada bukti yang mengatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja
maka tingkat produktivitasnya akan meningkat.
back
Menurut Robbin (1986)
“Personality is the dynamic organization within the individual of
those psychophysical system that determine his unique adjustment
to his environment.”
Ada karakteristik kepribadian yang populer di antaranya
adalah agresif, malu, pasrah, malas, ambisius, setia dan jujur.
Ada sejumlah teori tentang kepribadian yang layak untuk
dipahami, yaitu :
a. Teori psikoanalitis
b. Teori pemenuhan
c. Teori konsisten
back
a.
Teori Psikoanalitis
Menurut Sigmun Freud, teori kepribadian :

Id adalah komponen dasar dan berkembang ketika masih masa kanak
– kanak, bahkan bisa sampai tua sekalipun. Merupakan subsistem
dari kepribadian yang merupakan sumber dan menampung semua
kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Libido
dan Agresi adalah elemen kepribadian dari unsur Id yang berkenaan
dengan kata hati, hasrat dan keinginan untuk mengejar kesenangan &
kepuasan.

Superego adalah elemen kepribadian yang tumbuh dan berkembang,
naik turun selama masih hidup. Yang dianut seseorang dan
memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau
salah. Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang
tersebut akan memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi.
back
 Ego adalah elemen kepribadian yang bersifat penengah dari dua
elemen sebelumnya, id dan superego. Mewakili logika yang
dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan merupakan
subsistem yang berfungsi ganda yakni melayani sekaligus
mengendalikan (penengah) dua sisi lainnya (Id & Super Ego),
dengan cara berinteraksi dengan dunia atau lingkungan luar.
back
by _ Intan _ Rahayu _ Filemon
b. Teori pemenuhan
Menurut Maslow ( 1908 – 1970 ), kebutuhan manusia itu
bertingkat, dimulai dari yang paling rendah sampai yang paling
tinggi, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Kebutuhan Fisiologis,
Kebutuhan Akan Rasa Aman,
Kebutuhan Sosial,
Kebutuhan Akan Harga Diri, dan
Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri.
back
c. Teori Konsistensi
Kepribadian itu dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari melalui
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dimana manusia itu
hidup.
Teori ini disebut teori konsistensi karena manusia selalu
mempersepsikan setiap stimulus yang datang dari lingkungan dan
kemudian mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan
tuntutan lingkungannya.
Salah satu teori konsistensi yang terkenal yaitu teori
Disonansi Kognitif.
back
a. Daerah Pengendali ( Locus of Control )
Daerah pengendalian berkenaan dengan sejauh mana
seseorang merasa yakin bahwa tindakannya akan
mempengaruhi imbalan yang akan diterimanya.
Ada dua daerah pengendalian kepribadian yaitu :
 Pengendalian bersifat Internal, dan
 Pengendalian bersifat Eksternal.
back
b. Paham Otoritarian
Paham ini berkeyakinan bahwa ada perbedaan status dan
kekuasaan pada orang – orang yang ada dalam organisasi.
Sifat kepribadian otoritarian yang tinggi memiliki
intelektual yang kaku, membedakan orang atau kedudukan dalam
organisasi, mengeksploitasi orang yang memiliki status
dibawahnya, suka curiga dan menolak perubahan.
c. Orientasi Prestasi
Orientasi merupakan karakteristik kepribadian yang dapat
digunakan untuk meramal perilaku orang.
Mc. Clelland, tentang kebutuhan untuk berprestasi,
menyebutkan bahwa ada karakteristik sifat kepribadian seseorang
yang meiliki kebutuhan untuk berprestasi tinggi, yaitu ;
Mereka secara pribadi ingin bertanggung jawab atas
keberhasilan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
padanya.
2. Mereka lebih senang dengan suatu tingkatan risiko.
1.
back
Introversi adalah sifat kepribadian seseorang yang
cenderung menghabiskan waktu dengan dunianya sendiri
dan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya.
Ekstroversi adalah sifat kepribadian yang cenderung
mengarahkan perhatian kepada orang lain, kejadian
dilingkungan dan menghasilkan kepuasan dari stimulus
lingkungan.
back
Menurut Gitsudarmo, I. (1997),
Persepsi adalah sebagai suatu proses memperhatikan dan
menyeleksi,
mengorganisasikan,
dan
menafsirkan
stimulus
lingkungannya.
Faktor yang mempengaruhi Persepsi yaitu :
1. Ukuran
2. Intensitas
3. Frekuensi
4. Kontras
5. Gerakan
6. Perubahan
7. Baru
8. Unik
back
1.
Effort ( Usaha )
Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi
adalah kekuatan yang dimiliki seseorang dan kekuatan tersebut akan
melahirkan intensitas dan ketekunan yang dilakukan secara sukarela.
Motivasi ada 2 macam,yaitu :
1. Motivasi dari Dalam : Keinginan yang besar yang muncul dari dalam
diri individu tersebut untuk mencapai tujuan – tujuan dalam
hidupnya.
2. Motivasi dari Luar : Motivasi yang bersumber dari luar diri yang
menjadi kekuatan bagi individu tersebut untuk meraih tujuan –
tujuan hidupnya, seperti pengaruh atasan, teman kerja, keluarga , dll.
back
2. Ability
Ability individu diwujudkan dalam bentuk kompetensi. Sejak
dilahirkan setiap individu dianugerahi Tuhan dengan bakat dan
kemampuan. Bakat adalah kecerdasan yang alami yang bersifat bawaan.
Kemampuan adalah kecerdasan individu yang diperoleh melalui belajar.
3. Situasi Lingkungan
Lingkungan bisa memiliki dampak positif atau yang sebaliknya,
negatif.
Situasi lingkungan yang positif , misalnya dukungan dari atasan, teman
kerja, sarana dan prasarana yang memadai, dll.
Situasi lingkungan yang negatif, misalnya suasana kerja yang tidak
nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya
dukungan dari atasan, teman kerja , dll.
Sebagai kesimpulannya, perilaku individu tidak hanya
ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga
dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kompetensi) serta situasi
lingkungan. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses
pembelajaran.
Motivasi merupakan fungsi dari berbagai macam variabel
yang saling mempengaruhi.
MOTIVASI adalah kekuatan yan dimiliki seseorang dan
kekuatan tersebut akan melahirkan intensitas dan ketekunan yang
dilakukan secara sukarela.
Jadi motivasi, diawali
mempengaruhi perilaku seseorang.
dengan
keinginan
untuk
Keinginan tersebut melalui proses persepsi diterima oleh
seseorang. Proses persepsi ini ditentukan oleh kepribadian, sikap,
pengalaman, dan harapan seseorang.
back
1.
Tekanan Psikologis
Secara umum dapat dikatakan bahwa semua bidang dan
aspek organisasi dapat meyebabkan timbulnya tekanan
psikologis , seperti tujuan, tugas pokok, fungsi, struktur
organisasi, kepegawaian, aspek keuangan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, secara sederhana dapat pula dikatakan
bahwa tekanan psikologis merupakan sesuatu yang melekat
pada setiap orang dan setiap organisasi.
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja, secara umum, menyangkut sikap seseorang
mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan
kerja mencakup berbagai hal, seperti kognisi, emosi, san kecendrungan
perilaku seseorang. Kepuasan itu tidak tampak nyata, tetapi dapat
berwujud dalam suatu hasil pekerjaan.
Beberapa alasan yang dapat menimbulkan dan mendorong
kepuasan kerja :
1. Pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian.
2. Pekerjaan yang menyediakan perlengkapan yang cukup.
3. Pekerjaan yang menyediakan informasi yang cukup lengkap.
4. Pimpinan yang lebih banyak mendorong tercapainya suatu hasil dan
tidak terlalu banyak atau ketat melakukan pengawasan.
5. Pekerjaan yang memberikan penghasilan yang cukup memadai.
6. Pekerjaan yang memberikan rasa aman dan ketenangan.
by _ Intan _ Rahayu _ Filemon
1.
Teori Motivasi Instrumental
Teori motivasi Instrumental terdiri atas 2 kelompok, yaitu :
a.
b.
Teori tukar – menukar ; dalam setiap organisasi selalu terjadi tukar –
menukar atau jual – beli antara organisasi dengan orang – orang yang
bekerja didalamnya. Dalam proses tukar – menukar ini, setiap orang
memberikan atau menyumbangkan pengetahuannya kepada
organisasi yang dia masuki. ( konsep Barnard dan Simon )
Teori Harapan ; Seseorang dalam organisasi bergantung pada
harapannya. Seseorang akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk
berprestasi tinggi dalam organisasi kalau ia berkeyakinan bahwa dari
prestasinya itu dapat mengharapkan imbalan yang lebih besar.
by _ Intan _ Rahayu _ Filemon
2. Teori Motivasi Kebutuhan
Teori ini menitikberatkan pembahasan pada pengenalan
dorongan dari dalam atau kebutuhan seseorang sebagai dasar
melakukan motivasi.
Teori Herzberg
Jika mereka merasa tidak puas maka mereka selalu
mengkaitkannya dengan faktor lingkungan. Sebaliknya jika mereka
merasa puas, hal tersebut selalu mereka hubungkan dengan
pekerjaan itu sendiri. Atau secara sederhana dapat pula
dikatakan,”Bahwa kepuasan kerja bukanlah lawan ketidakpuasan
kerja.”
back
by _ Intan _ Rahayu _ Filemon
Teori Kebutuhan untuk Berprestasi
Menurut Mc. Clelland, dalam diri manusia terdapat 3 macam motif
, yaitu motif berprestasi, motif untuk berafiliasi, dan motif berkuasa.
Motif berprestasi, tercermin pada orientasinya kepada tujuan dan
pengabdian demi tercapainya tujuan dengan sebaik – baiknya.
Motif
untuk berafiliasi, tercermin pada keinginannya untuk
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan dan suasana
kebatinan dan perasaan yang saling menyenangkan antar sesama manusia.
Motif berkuasa, dalam motivasi berkuasa, seseorang merasa mendapat
dorongan apabila ia dapat mengawasi dan mempengaruhi tindakan orang
lain.
back
Adam I. Indrawijaya. 1986. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Gibson, Ivancevich dan Donelly. 1995. Organisasi, cetakan I. Jakarta : Binarupa Aksara.
Internet
. http://irasetiawati.wordpress.com/2009/04/30/kepribadian-individu-dan
perilakunya-dalam-organisasi/
Internet
. http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/04/perilaku-individu-dalamorganisasi.html
Keith Davis, John W. Newstrom. 1993. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Miftah Thoha. 1995. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Sopiah . 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET ( Penerbit
ANDI).
back
Download