MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN I Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen Abstract Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh 90024 Eko Putra Boediman Kompetensi Kewirausahaan adalah mata kuliah Mengenal dan Menerapkan Falsafah yang membahas tentang dan Budaya Profesional dalam Berbisnis pengetahuan-pengetahuan mendasar mengenai bagaimana seseorang dapat menciptakan sebuah usaha yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian dalam memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dengan demikian mata kuliah ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola pikir mahasiswa tentang kesiapannya untuk menjadi wirausaha sebagai salah satu alternatif pilihan hidupnya apabila telah lulus menjadi sarjana, atau bahkan justru dapat menjadi pendorong bagi mereka untuk melakukan aktivitas wirausaha saat ini sewaktu masuh kuliah di usianya yang relatif muda. Sehingga akhirnya mereka menyadari bahwa bangsa ini memerlukan banyak entrepreneur muda yang kreatif, inovatif dan memiliki semangat yang tinggi untuk membangun bangsa dan menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. ‘13 2 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang Cina A. Falsafah dan Budaya Bisnis Orang Cina Saat ini Cina menjadi negara eksportir terbesar di dunia. Dimana-mana di seluruh dunia terdapat barang-barang made in China, dari mulai alat dapur sampai perkakas bengkel. Selain itu, hampir semua negara di dunia terdapat China town tempat orang cina menetap. Secara kuantitas orang cina lebih unggul dibanding dengan negara-negara lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan falsafah dan budaya cina serta pengaruh dari ajaran Konghucu. Orang Cina meyakini bahwa bila fokus pada bidang perdagangan, manusia akan cepat kaya raya, sejahtera dan meningkatkan taraf kehidupan. Secara logika filosofi ini cukup sederhana, manusia membutuhkan manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kemudian pada situasi normal pertumbuhan penduduk dunia semakin bertambah, dan itu artinya kebutuhan barang maupun jasa bagi manusia juga semakin bertambah, maka kuantitas menjadi penting bagi falsafah bisnis orang Cina. _EPB_ Memang cara orang Cina berdagang agak berbeda dengan kaum dan bangsa lain. Mereka mempunyai pandangan, cara, konsep, dan falsafah dagang tersendiri. Orang Cina jarang berbagi petuah dan rahasia berdagangnya pada orang lain. Petuah dan rahasia dagang inilah yg sesungguhnya menjadi senjata utama keberhasilan orang Cina dalam perdagangan serta bidang ekonomi lainnya. Buku “Rahasia Bisnis Orang Cina” (Hikmah: 2007) memaparkan bahwa sebagian rahasia dan petuah dagang orang Cina tersebut. Buku ini di klaim sebagai buku bisnis paling laris di Malaysia pada tahun 2006. Kita menyadari bahwa untuk menjadi pedagang yang berhasil, seseorang perlu memiliki wawasan dan pandangan yang dapat melihat jauh kedepan. Selain itu, dituntut juga komittmen, disiplin, kesabaran, kekuatan,dan pengorbanan yang tidak sedikit. Selain itu pula, orang Cina sudah terbiasa untuk mempermudah transaksi perdagangan, cenderung tidak formal dan tidak birokratis, mereka menjadikan perdagangan semudah mungkin, karena itu budaya mereka cukup pragmatis. Seperti contohnya, transaksi / order bernilai jutaan dolar sekalipun cukup dilakukan dengan secarik kertas, membuat prosesnya sesederhana mungkin. Nilai kejujuran dan kepercayaan menjadi dasar penting dalam berbisnis orang Cina. Orang Cina memiliki etos kerja yang tinggi, pekerja ‘13 3 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keras bahkan hingga 16 sampai 18 jam sehari, semangat kerja tinggi, serta konsisten dan komitmen tinggi pada tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan. _EPB_ Salah satu falsafah bisnis orang cina adalah: "Pedangan yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali." Nilai yang tertanam dalam falsafah ini adalah agar kita dalam berusaha tidak mudah patah semangat dan tidak mudah menyerah / putus asa. Kegagalan dipandang sebagai sebuah proses untuk mencapai kesuksesan, karena itulah kita tidak boleh berhenti. Kegagalan harus dijadikan sebagai motivasi dan amunisi untuk memulai lagi dan maju lagi untuk mecapai keberhasilan selanjutnya. Beberapa nilai-nilai budaya bisnis orang Cina yang bisa menjadi contoh kita adalah: "Bila orang Cina mengatakan akan berdagang, mereka biasanya tidak akan berfikir panjang untuk melakukannya. pengalaman dan kemahiran tidak penting kerena dapat dipelajari." Nilai dari budaya ini menunjukkan bahwa yang terpenting bagi orang Cina dalam berusaha adalah berdagang. Dan untuk berdagang tidak terlalu membutuhkan ilmu apalagi berteori yang rumit, yang penting mau bekerja keras dan belajar dari orang lain yang lebih berpengalaman dan sudah sukses. _EPB_ Perdagangan adalah bidang yang dapat dipelajari dan tidak menjadi monopoli masyarakat tertentu. Itu adalah nilai-nilai universal yang dapat diterapkan oleh siapa saja yang ingin menjadi pedagang. Namun, harus diakui usaha-usaha untuk mematahkan dominasi orang Cina di bidang ekonomi, sampai saat ini masih belum berhasil dilakukan. Hal ini dikarenakan hubungan perdagangan di antara orang Cina begitu erat sehingga tidak dapat dipisahkan. ‘13 4 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sistem dan Seni Bisnis Orang Cina Orang Cina memandang bisnis sebagai seni berdagang, secara umum orang Cina memiliki sistem atau tata cara atau kebiasaan berdagang. Seperti misalnya yang dijelaskan berikut ini : 1. Dalam berdagang, orang Cina biasa memperbolehkan para konsumen/pembeli/pelanggannya untuk membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik. 2. Orang Cina berkeyakinan bahwa untuk mencapai sukses dalam berbisnis tidak bisa menggunakan jalan pintas. 3. Konsumen yang sudah lama berlangganan diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa sedangkan pelanggan baru diiming-imingi oleh potongan harga dan kemudahan kredit. 4. Menjadi seorang pekerja dalam sistem bisnis Cina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis. 5. Berwirausaha penuh dengan persaingan keras dan dilakukan dengan berbagai macam cara. Sebagai catatan, melakukan segala hal untuk memenangkan persaingan tidaklah bijaksana dan arif. Kita sebagai orang Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT selayaknya mengedepankan nilai-nilai ajaran Islam dan norma-norma sosial yang baik. 6. Sebagai modal awal berwirausaha, yang terpenting diperlukan adanya ketelitian dan kecermatan tinggi serta fleksibilitas. 7. Win-win solution sangat diutamakan sebagai seni berdagang orang Cina. 8. Pengusaha baru rajin bekerja, ramah, dan menjadikan pelanggan sebagai sahabat dekat. 9. Pengusaha harus memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang sehat. Etika dan Rahasia Keberhasilan Orang Cina Salah satu keunggulan dan kepandaian orang Cina adalah bangsa yang fleksibel, mudah berubah, dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang bagaimanapun. Mereka akan dapat hidup dan mencari makan dimanapun mereka berada. Orang Cina bisa berdagang dimana saja termasuk di kawasan yang paling tidak produktif sekalipun. Hal ini senada ‘13 5 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan ungkapan bahwa "orang Cina bisa berdagang di kampong Melayu, tetapi orang Melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang cina". Kita memang dapat melihat bahwa orang Cina memang mudah berkembang dimana saja. Lihat saja di kota-kota yang ada di Indonesia, pengusaha Cina berkembang pesat. Mengapa bisa demikian? Hal itu dikarenakan totalitas bahwa orang cina selalu menginginkan perubahan secara total, maka hijrah adalah sebuah keharusan. "Orang itu harus hijrah bukan saja secara fisik melainkan juga mental, jiwa, dan mendekatkan diri pada Allah SWT." Beberapa kiat-kiat rahasia keberhasilan orang Cina adalah sebagai berikut: 1. Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang Cina adalah banyaknya kemiskinan, perasaan kurang aman di tempat lain, dan ajaran falsafah hidup konfusiusme. 2. Dalam sistem strata sosial orang Cina, anak laki-laki adalah keturunan sebagai ahli waris. Cara menunjukkan penghormatan kepada orang tua adalah dengan mengangkat derajat keluarga agar menjadi kaya, dengan cara berdagang. 3. Modal atau Uang tidak boleh dijadikan penghalang dan menghambat niat bisnis Anda. Dengan kemauan dan kesungguhan yang kuat pasti ada jalan, yang terpenting adalah harus tabah dan sanggup untuk hidup susah. Keinginan seseorang untuk berubah adalah kunci utama keberhasilan orang Cina, " ujar Ann Wan Seng namun, bukan tanpa kegagalan mereka berdagang. Nasib gagal tidak dijadikan alasan untuk menerima kekalahan dalam perdagangan mereka. Setiap pedagang Cina dapat mengambil hikmah dan belajar dari kegagalanya. Mereka mengevaluasi segala kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan. Mereka terus belajar dari segala kegagalan itu, kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya, justru akan membuatnya lebih gigih. Kegagalan yang kedua dijadikannya sebagai pelajaran. Kegagalan yang ketiga menjadikanya lebih bijak. Kegagalan yang seterusnya akan menguji kesabaran dan ketabahannya. Cara Berbisnis Orang Cina Gagal dalam beberapa kali bagi orang Cina tidak berarti akan gagal untuk seterusnya. "orang Cina percaya dan yakin mereka pasti akan berhasil suatu hari nanti." Usaha orang Cina dalam mengalami kegagalan dan menghadapi persaingan adalah dengan ‘13 6 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id terus belajar dan meningkatkan etos kerjanya. Mau tak mau, kinerja mereka harus ditingkatkan. Tokoh konglomerat Korea Selatan Kim Woo Choong, pernah menyatakan, "jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di barat (Cina), kita tidak akan dapat menyaingi mereka. Jika ingin lebih berhasil dari orang lain kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih giat dan rajin". Barangkali akan aneh dan "GILA" jika dilihat oleh orang Indonesia tentang hal dibawah ini, bahwa orang Cina yang sudah berhasilpun ternyata masih menjaga etos kerja tingginya. Mereka bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur menjelang tengah malam. Jumlah jam kerja mereka melebihi jam kerja orang lain. Jika pekerja biasa bekerja 810 jam sehari, mereka bekerja antara 16-18 jam sehari. Mereka bukannya gila kerja, melainkan pekerja keras. Mereka juga tidak berhenti ketika telah berhasil mencapai tujuan, karena perjalanan dalam perdagangan masih panjang "satu tujuan terlewati, tujuan yang lain sudah menunggu". Orang Cina rela untuk bangun dinihari dan terus bekerja sampai malam hari. Berikut ini adalah beberapa cara berbisnis orang Cina: 1. Untuk menjadi pedagang sukses harus mendapatkan keyakinan dari pelanggan. 2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan. 3. Bekerja minimal 18 jam sehari. 4. Fleksibilitas dan adaptasi terhadap situasi dan kondisi apapun adalah mutlak. 5. Kemudahan mengakses tempat usaha dan memiliki daya tarik sehingga mencuri perhatian konsumen untuk mengunjunginya. 6. Prinsip customer based adalah yang utama. Mengenali, mempelajari dan mengikuti kebiasaan dan perilaku konsumen adalah prinsip utama. 7. Bila usaha masih baru, bekerja langsung melakukan bidang usahanya sendiri dapat melatih daya juang, semangat yang tinggi dan pantang menyerah. Selain itu, dengan melakukan pekerjaan sendiri anda dapat mengetahui secara riil time segala permasalahan yang kerap kali terjadi di lapangan. 8. Nama baik dan citra baik dibentuk dengan mengoptimalkan pelayanan yang diberikan, bukan pada penampilan luar gaya dan kebaikan berpakaian apalagi sekedar lip service – dapat sangat membahayakan masa depan bisnis anda. 9. Lebih menyukai melibatkan dan mempekerjakan sanak saudara sendiri untuk membantu kegiatan perdagangannya sehari-hari. Hanya dengan cara ini orang Cina dapat mengangkat derajat keluarganya terlebih dahulu ketimbang harus memberi kesempatan kepada orang lain. ‘13 7 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 10. Orang CIna cenderung merasa rendah diri jika gagal hidup mandiri dan hanya mendapatkan gaji sepanjang hidupnya. 11. Memiliki neraca keuangan yang baik, sehingga jelas setiap pemasukan dan pengeluarannya. Hal ini untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang terjadi di luar dugaan, dan sebagiannya lagi digunakan untuk modal kerja. Idealnya, untuk alokasi tabungan adalah 30 % dan operasional 70%. Orang Cina adalah para bekerja keras. Sinonim dari kerja keras adalah tekun. Ketekunan merupakan salah satu faktor keberhasilan orang Cina dalam kegiatan berdagang. Tidak ada alasan bagi sesorang untuk tidak menjadi sukses jika mereka tekun dan rajin, seperti halnya orang cina. Ada sebuah pertanyaan menarik, mengapa orang Cina identik dengan berdagang, menurut Ann Wan Seng penulis buku “Rahasia Bisnis Orang Cina”, orang Cina dan perdagangan sudah bersatu padu serta menjadi satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk diri sendiri. Ini lebih baik daripada bekerja dengan dan untuk orang lain. Orang yang bekerja dan mendapat gaji dianggap belum dewasa. Sejak kecil mindset orang Cina sudah ditanamkan agar tidak bergantung pada orang lain. Mereka memiliki kemampuan dan potensi. Untuk membuktikannya dengan cara melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan. Berdagang dapat menjadikan seseorang lebih bijak, disiplin, dan tahan banting. Orang Cina tidak suka mendapat gaji. Golongan yang mendapat gaji tidak memiliki kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat. Orang Cina dianjurkan berdagang meskipun hanya kecil-kecilan, pendapatannya mungkin lebih kecil dibandingkan mereka yang mendapat gaji, tetapi akan dianggap lebih baik dibandingkan bekerja pada orang lain. Berdagang berarti seseorang dapat menjadi bos dan tuan. Sementara, bekerja dengan orang sampai kapanpun akan dianggap sebagai kuli. Orang yang berdagang dikatakan berani dan hanya orang yang beranilah yang memiliki kesempatan menjadi kaya dan sukses. Sedikit tips dari Ann Wan Seng tentang rahasia sukses berdagang orang Cina bahwa pedagang tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru mulai perdagangannya, mereka harus bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan seperti kerugian dan kegagalan pada tahap awal. Untuk itu, mereka harus mempunyai modal yang kuat dan sumber keuangan yang dapat digunakan selama masa krisis itu. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan, keuntungan harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi, investasi bisa berupa ‘13 8 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id saham, deposito, asuransi, ataupun berupa emas. Keuntungan yang bakal diperoleh bergantung pada berapa banyak investasi yang sudah dilakukan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan juga, jangan sekali-kali menghardik pelanggan, karena mereka membayar bukan untuk mendapatkan kata-kata yang tidak enak didengar, siapkah kita meneladani cara berdagang orang Cina?? Bukankah Rasulullah SAW juga seorang pedagang? Referensi: Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana) Ann Wan Seng, “Rahasia Bisnis Orang Cina” (Hikmah : 2007) ‘13 9 Kewirausahaan I Eko Putra Boediman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id