WAWANCARA DENGAN PENJUAL TELUR KETERANGAN: L : Leysha PT: Penjual Telur 1. L: Siapa nama Bapak/Ibu? PT: Ibu Catur 2. L: Berapa usia Bapak/Ibu? PT: 56 tahun 3. L: Di mana Bapak/Ibu tinggal? PT: Di Jl Haji Solihun 4. L: Berapa jumlah anggota keluarga Bapak/Ibu? PT: 4 orang 5. L: Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja sebagai pedagang? PT: Sudah 21 tahun 6. L: Mengapa Bapak/Ibu memilih bekerja sebagai pedagang? PT: Karena itu sudah dicontohkan orang tua saya dan saya suka membantu mereka sejak saya kecil 7. L: Di mana Bapak/Ibu biasanya berjualan? PT: Di dekat Pasar Jagung 8. L: Pukul berapa Bapak/Ibu mulai berdagang dan pukul berapa selesai? PT: Pukul 06.00 pagi sampai sore pukul 17.00 9. L: Barang apa saja yang dijual? PT: Cuma telur saja, ada 2 jenis. Telur ayam kampung dan telur ayam negeri 10. L: Berapa modal yang dikeluarkan? PT: saya ambil minimal 10kg, itu sekitar Rp 200.000 11. L: Berapa kira-kira keuntungan yang didapatkan setiap hari? PT: Relatif, tergantung sikonnya. Kalo seperti saat ini ada covid, hanya dapat 15.000 per hari, biasanya bisa dapat 30.000 12. L: Apakah hasil tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? PT: Alhamdulillah cukup 13. L: Adakah yang membantu Bapak/Ibu berdagang dan siapa? PT: Anak saya yang paling kecil, karena sudah lulus SMA 14. L: Bagaimana cara Bapak/Ibu menarik calon pembeli? PT: Ramah dan tidak main harga, jujur dalam berdagang 15. L: Apa yang Bapak/Ibu lakukan supaya pelanggan merasa puas dengan produk yang dijual? PT: Menjual telur segar dan harus jujur 16. L: Bagaimana Bapak/Ibu menghadapi kenaikan harga barang dagangan sewaktu-waktu? PT: saya tidak berani mengambil telur terlalu banyak di tengkulak 17. L: Apa saja suka dan duka selama menjadi pedagang? PT: Sukanya kalau telur habis, dukanya kalua tidak ada yang beli 18. L: Apa harapan Bapak/Ibu untuk masa depan? PT: semoga covid segera berakhir