10 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a

advertisement
10
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan merupakan peristiwa besar dalam kehidupan
manusia yang harus disyukuri dan dikelola secara tepat. Kehamilan
merupakan puncak kebahagian setiap pasangan suami istri. Karena
dengan adanya kehamilan, kehidupan baru di tengah keluarga akan
terwujud (Rasjidi, 2014).
Kehamilan adalah pembuahan (fertilisasi) ovum oleh sperma
biasanya terjadi di bagian tengah tuba uterina. Sebuah ovum
dibuahi oleh lebih dari satu sperma. Bila satu sperma mencapai
membran ovum, sperma tersebut berfusi yang menghasilkan sinyal
untuk memulai perkembangan diawali terbentuknya embrio
(Ganong, 2002).
Menurut Federasi Obstetric Gunekologi Internasional dalam
Prawirahardjo (2010) mendefinisikan kehamilan sebagai fertilisasi
ataun penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
10
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
11
internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, trimester ke
satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ke-3 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Manuaba, 2007). Kehamilan adalah masa dimulainya
konsepsi sampai lahirnya bayi (Saifuddin, 2002).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah sebagai keluarnya sel telur yang matang pada
saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya
menyatu membentuk embrio yang berkembang sampai lahirnya
janin.
b. Tanda-tanda kehamilan
1)
Tanda-tanda presumtif
a)
Amenorea (tidak mendapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid
terahir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan
dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung
dengan menggunakan rumus dari Naegele:
TTP= (HPHT+7) dan (bulan HT-3) dan (tahun HT+1).
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
12
b)
Mual dan muntah (nausea and vomiting).
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama.Karena sering terjadi
pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit
pagi).Apabila timbul mual dan muntah berlebihan
karena kehamilan, disebut hiperemesis gravidarum.
c)
Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman
tertentu
terutama
pada
bulan-bulan
triwulan
pertama.Mereka juga tidak tahan suatu bau-bauan.
d)
Pingsan
Jika berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan
padat, seorang wanita yang sedang hamil dapat pingsan.
e)
Tidak ada selera makanan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan,
kemudian napsu makan timbul kembali.
f)
Lelah (fatigue)
g)
Payudara membesar, tegang, dan sakit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery
terlihat lebih membesar.
h)
Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala itu akan hilang pada triwulan
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
13
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gelaja tersebut
muncul kembali karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
i)
Konstipasi/Obstipasi
karena
tonus
otot-otot
usus
menurun oleh pengaruh hormon steroid.
j)
Epulisi : hipertrofi papila gingifalis.
k)
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon
Kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma
gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut
(linea nigra = grisea).
l)
Epulis : hipertrofi papila gingivalis.
m)
Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki,
betis, dan vulva, biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2)
Tanda-tanda kemungkinan hamil
a)
Perut membesar.
b)
Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk,
besar, dan konsistensi rahim.
c)
Tanda hegar : ditemukannya serviks dan isthmus uteri
yang lunak pada pemeriksaan bimanual saat usia
kehamilan 4 sampai 6 minggu.
d)
Tanda chadwick : perubahan warna menjadi kebiruan
yang terlihat di porsio, vagina, dan labia. Tanda tersebut
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
14
timbul akibat pelebaran vena karena peningkatan kadar
estrogen.
e)
Tanda piskacek : Pembesaran dan pelunakan rahim
kesalah satu sisi rahim yang berdekatan dengan tuba
uterina. Biasanya, tanda ini ditemukan diusia kehamilan
7-8 minggu.
3)
f)
Kontraksi kecil uterus jika dirangsang = Braxton-Hicks.
g)
Teraba ballotement.
h)
Reaksi kehamilan positif.
Tanda pasti (tanda positif) :
1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba,
juga bagian-bagian janin.
2) Denyut jantung janin :
a) Didengar dengan stetoskop-monoaural Laenneck
b) Dicatat dan didengar dengan alat dopler, dicatat
dengan
feto-elektrokardiogram,
dilihat
pada
ultrasonografi.
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Mochtar,
2012).
c. Keluhan yang terjadi pada ibu hamil
Menurut Hidayati (2009) menyebutkan bahwa keluhan yang
terjadi pada ibu hamil adalah ibu merasa sakit kepala, rasa mual
dan muntah (Morning Sickness), produksi air liur yang berlebihan
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
15
(Ptyalism), mengidam, keringat bertambah, kelelahan, hidung
tersumbat / berdarah, gatal-gatal, frekuensi kemih meningkat
(Nokturia) dan diare.
Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada
wanita sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini
merupakan kondisi yang normal pada wanita hamil. Berikut ini
ketidaknyamanan saat seorang wanita hamil, (Yuni, 2010):
1) Ketidaknyamanan Payudara
Tanda dan Gejala
a) Nyeri, rasa penuh atau tegang.
b) Pengeluaran colostrums (susu jolong).
c) Hiperpigmentasi (penghitaman kulit).
Penyebabnya:
a) Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi.
b) Adanya
peningkatan
pembentukan
pembuluh
darah
(vaskularisasi).
Cara mengatasinya:
a) Gunakan bra yang menyangga besar dan berat payudara
b) Pakai nipple pad (bantalan) yg dapat menyerap pengeluaran
kolostrum.
c) Ganti segera jika kotor , bersihkan dengan air hangat dan
jaga agar tetap kering.
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
16
2) Peningkatan frekuensi urinasi
Tanda dan Gejala:
Pengeluaran air kencing yang tidak dapat ditahan saat batuk,
bersin dan tertawa (stress incontinence)
Penyebab:
Berkurangnya kapasitas kandung kencing akibat penekanan
rahim
Cara mengatasi:
a) Kosongkan kandung kencing secara teratur
b) Batasi minum di malam hari
c) Pakai pembalut wanita, ganti segera jika basah
3) Rasa lemah dan mudah lelah
Penyebab:
a) Peningkatan metabolism
b) Peningkatan hormone estrogen/progesterone, relaxin dan
HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Cara mengatasi:
a) Istirahat sesuai kebutuhan
b) Konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia (kurang
darah)
4) Mual dan muntah
Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pada pagi hari
(morning sickness)
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
17
Penyebab:
Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena respon
emosional ibu terhadap kehamilan dan adanya peningkatan
hormone HCG.
Cara mengatasi:
Cara mengatasai mual muntah pada ibu hamil yaitu dengan
cara menghindari perut kosong atau penuh, menghindari
merokok atau asap rokok, makan-makanan tinggi karbohidrat:
biscuit, makan dengan porsi sedikit tapi sering, istirahat
dengan
cara
tiduran
sampai
gejala
mereda,
segera
konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan setempat bila
mual, muntah terus menerus.
5) Pengeluaran Air Ludah Berlebihan (Piyalism)
Penyebab:
Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormon esterogen
Malas Menelan ludah akibat mual.
Cara Mengatasi:
Kunyah permen karet atau hisap permen yang keras untuk
memberikan kenyamanan
6) Keputihan
Penyebab
a) Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan
pembetukan sel-sel
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
18
b) Peningkatan produksi lendir akibat stimulasi hormonal pada
leher rahim
Cara Mengatasi
a) Jangan membilas bagian dalam vagina
b) Kenakan pembalut wanita
c) Jaga kebersihan alat kelamin ( termasuk membersihkan dari
arah depan ke belakang )
d) Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika terjadi gatal, bau
busuk atau perubahan sifat dan warna.
2. Emesis Gravidarum
a.
Pengertian
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering
terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala-gajala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu
(Wiknjosastro, 2007)
Emesis
Gravidarum
adalah
keluhan
umum
yang
disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan
hormone
esterogen,
progesterone
dan
dikeluarkannya hormone chorionic gonadothropin plasenta.
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
19
Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum (Manuaba, 2009).
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual ini mulai dialami sejak awal kehamilan. Mual muntah saat
hamil muda sering disebut morning sickness tetapi kenyataannya
mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga, tapi
ini jarang terjadi (Ratna, 2011).
b.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu dengan emesis
gravidarum
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan ibu hamil dengan
emesis gravidarum menurut Maulana (2008) adalah:
1) Makan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein
yang dapat membantu mengatasi rasa mual. Banyak
mengonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi
karbohidrat seperti roti, kentang, biskuit, dan sebagainya.
2)
Hindari makanan makanan yang berlemak, berminyak, dan
pedas yang akan memperburuk rasa mual.
3) Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat
muntah. Minumlah air putih ataupun jus. Hindari minuman
yang mengandung kafein.
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
20
4) Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu
hamil. Pemakaiannya juga membutuhkan konsultasi dengan
dokter.
5) Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam
jumlah atau porsi besar karena itu hanya akan membuat
bertambah mual.
6) Pengobatan tradisional: jahe biasanya dapat digunakan
mengurangi rasa mual.
7) Minum sup atau makanan yang berada diantara makanan
utama.
8) Makan makanan yang mengandung lemak, protein yang
rendah seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur dan sebagainya.
9) Makan makanan dalam jumlah yang sedikit dalam setiap 2-3
jam.
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum
1) Hormonal
Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh
perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktasi kadar
HCG (human chorionic gonadotrophin), khususnya karena
periode mual atau muntah gestasional yang paling umum
adalah pada 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu, HCG
mencapai kadar tingginya. HCG sama dengan LH (luteinzing
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
21
hormone) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit.
HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan
korpus luteum terus memproduksi estrogen dan progesteron,
suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh lapisan korionik
plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari sekitar
tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi),
suatu fakta yang menjadi dasar bagi sebagian besar tes
kehamilan (Tiran, 2009).
2) Faktor Psikososial
Masalah psikologis dapat memprediksi beberapa wanita
untuk mengalami mual dan muantah dalam kehamilan, atau
memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi
kemampuan untuk mengatasi gejala “normal”. Kehamilan
yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan,
atau karena beban pekerjaan atau finansial akan menyebabkan
penderitaan batin, ambivalensi, dan konflik. Kecemasan
berdasarkan pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama
kecemasan akan datangnya hiperemesis gravidarum atau
preeklamsia. Wanita yang mengalami kesulitan dalam
membina hubungan, rentan terhadap masalah dengan distres
emosional menambah ketidaknyamanan fisik. Syok dan
adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan kembar,
atau kehamilan terjadi dalam waktu berdekatan, juga dapat
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
22
menjadi faktor emosional yang membuat mual dan muntah
menjadi lebih berat (Tiran, 2009).
3) Pekerjaan
Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru
di pagi hari tanpa waktu yang cukup untuk sarapan dapat
menyebabkan mual dan muntah. Tergantung pada sifat
pekerjaan wanita, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat
menambah rasa mual wanita dan menyebabkan mereka
muntah. Merokok terbukti memperburuk gejala mual dan
muntah, tetapi tidak jelas apakah ini disebabkan oleh efek
olfaktorius (penciuman) atau efek nutrisi, atau apakah dapat
dibuat asumsi mengenai hubungan antara kebiasaan praktik
dan distres psikoemosional. Tentu saja banyak wanita yang
mengalami mual dan muntah akan membenci bau asap rokok
dan tembakao (Tiran, 2009).
4) Paritas
Pada
primigravida
menunjukkan
kurangnya
pengetahuan, informasi dan komunikasi yang buruk antara
wanita dan pemberi asuhannya turut mempengaruhi persepsi
wanita tentang gejala mual dan muntah. Sedangkan pada
multigravida dan grandemultigravida sudah mempunyai
pengalaman, informasi dan pengetahuan tentang gejala emesis
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
23
gravidarum sehingga mampu mengatasi gejalanya (Tiran,
2009).
Mitayani (2009) menyebutkan beberapa faktor yang
berpengaruh
terhadap
kejadian
hiperemesis
gravidarum
meliputi :
a) Faktor
predisposisi
terdiri
dari
primigravida,
molahidatidosa dan kehamilan ganda
b) Faktor organik seperti alergi masuknya vilikohirialis
sirkulasi, perubahan metabolik akibat kehamilan dan
resistensi ibu yang menurun.
c) Faktor psikologis, meliputi pengetahuan, dukungan suami
sikap, umur, paritas, pekerjaan, stress, peningkatan hormon
progesteron, estrogen dan HCG, alergi, infeksi dan diabetes
melitus.
d.
Dampak emesis gravidarum
Emesis gravidarum pada ibu hamil dapat menimbulkan
berbagai dampak pada ibu hamil, salah satunya adalah penurunan
nafsu makan yang mengakibatkan perubahan keseimbangan
elektrolit
yakni
kalium,
kalsium,
dan
natrium
sehingga
menyebabkan perubahan metabolisme tubuh (Rose & Neil, 2006).
Dampak lain dari emesis gravidarum juga dapat mengakibatkan
kehilangan berat badan sekitar 5% karena cadangan karbohidrat,
protein, dan lemak terpakai untuk energi (Jeffrey et al, 2003).
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
24
Kejadian emesis gravidarum memang wajar terjadi umum
pada setiap ibu hamil, namun jika tidak ditangani secara cepat dan
tepat
maka
akan
menyebabkan
hiperemesis
gravidarum.
Hiperemesis gravidarum memiliki dampak pada ibu hamil, seperti
yang dijelaskan oleh Anggarani dan Subekti (2013), yaitu sebagai
berikut:
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
2) Kekurangan energi
3) Berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh
4) Kekurangan kalium yang dapat menyebabkan gangguan pada
saluran kecing dan ginjal
5) Dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofaugus dan
lambung.
3. Dukungan sosial
1. Pengertian
Dukungan
sosial
adalah
kenyamanan,
perhatian,
penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang
diterimanya individu dari orang lain ataupun dari kelompok
(Sarafino, 2008).
Fetzer (2008) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa ibu
hamil yang mengalami mual dan muntah (emesis gravidarum)
karena stres dapat diatasi dengan mendapatkan dukungan sosial
yang tinggi.
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
25
Menurut Smet (1994) bahwa dukungan sosial mengacu
pada bantuan emosional, instrumental dan finansial yang diperoleh
dari orang lain. Segi fungsional dukungan sosial mencakup
dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan,
pemberian nasehat atau informasi, pemberian bantuan material.
Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan/atau
nonverbal, bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh
keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan
mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak
penerima.
2. Aspek-Aspek Dukungan Sosial
Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) terdapat empat
jenis atau dimensi dukungan sosial yang meliputi:
a. Dukungan emosional
Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian
dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (misalnya:
umpan balik, penegasan).
b. Dukungan penghargaan / penilaian
Dukungan
penghargaan
merupakan
ungkapan
hormat/penghargaan positif untuk orang lain itu, dorongan maju
atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan
perbandingan positif orang itu dengan orang lain, misalnya
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
26
orang itu kurang mampu atau lebih buruk keadaannya
(menambah harga diri).
c. Dukungan informasi
Dukungan informasi mencakup pemberian nasehat, saran,
pengetahuan
dan
informasi
petunjuk
terkait
dengan
permasalahan kehamilan.
d. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental merupakan suatu dukungan atau
bantuan secara langsung, misalnya orang memberi pinjaman
uang kepada orang yang membutuhkan atau menolong dengan
memberi pekerjaan pada orang yang tidak punya pekerjaan.
3. Cara mengukur dukungan Sosial
Dalam mengukur dukungan sosial yang diperoleh ibu hamil
peneliti mengadopsi dari teori Aspuah (2013), dari teori tersebut
kemudian peneliti modifikasi sehingga bisa digunakan sebagai alat
ukur dalam penelitian ini. Dukungan sosial yang diukur dengan
skala likert dimana untuk pertanyaan favourable bila jawaban
selalu diberi skor 5, sering skor 4, kadang-kadang skor 3, jarang
skor 2 dan tidak pernah skor 1. Adapun untuk pertanyaan
unfavourable bila jawaban selalu diberi skor 1, sering skor 2,
kadang-kadang skor 3, jarang skor 4 dan tidak pernah skor 5.
Dukungan sosial tinggi apabila jawaban benar dengan nilai > 75,
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
27
sedang jika jawaban benar dengan nilai 45-74 dan rendah jika
jawaban benar dengan nilai < 44.
B. Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi
emesis
- Hormonal
- Psikososial
(dukungan
sosial)
- Status Pekerjaan
- Paritas
Emesis gravidarum pada
ibu hamil trimester I
Dukungan sosial:
- Tinggi
- Sedang
- Kurang
Dampak emesis
- Menurunnya nafsu
makan
- Perubahan
keseimbangan
elektrolit
- Kehilangan berat
badan
Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Modifikasi dari teori Tiran (2009), Bobak (2004), Rose & Neil (2006) dan Jeffrey
et. al. (2003)
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
28
C. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel bebas
Variabel terikat
Dukungan sosial
Emesis gravidarum pada
ibu hamil trimester I
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Ada hubungan antara dukungan sosial dengan emesis gravidarum
pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kembaran I Kabupaten
Banyumas
Ho:Tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan emesis
gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kembaran I
Kabupaten Banyumas
Hubungan Antara Dukungan..., NOVI DWI ASTUTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
Download