Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
PENANGANAN MANDIRI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM
HJ. NINIK ARTINGINGSIH,SST., M. KES KELURAHAN BLOOTO
KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO
Tria Wahyuningrum*, Enny Virda Yuniarti**, Siti Nor Rafiah***
STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id
Abstract
Nausea and vomiting one of the most common early symptom and cause most of the
stress associated with pregnancy. Nausea and vomiting are often overlooked because it is
regarded as a normal consequence of the beginning of pregnancy without knowing the great
impact it has had on pregnant women, especially in the fetus. Pregnant women do not have
enough knowledge about morning sickness because of the lack of experience of the subject,
so it can not determine the action that should be done. This research aims to determine
independently handling morning sickness in pregnant women in BPM Hj. Ninik Artiningsih,
SST., M. Kes Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. This research
use descriptive method with variable self handling morning sickness. The research
population was all pregnant women have experienced morning sickness on May 2016 total
of 33 people in BPM Hj. Ninik Artiningsih, SST., M. Kes Kelurahan Blooto Kecamatan
Prajurit Kulon Kota Mojokerto. The sampling technique used is consecutive sampling. The
results showed that self handling morning sickness in pregnant women in BPM Hj. Ninik
Artiningsih, SST., M. Kes Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon kota Mojokerto most
are quite good, as many as 15 people (60%). Analysis of the data used is the frequency
distribution table. Education level and occupation of respondents influence the handling of
independently conducted by the respondent, where the higher education respondents would
make respondents more easier to find information, and respondents who become housewives
have more time so that it can carry out the handling independently against morning sickness.
Keywords: Morning sickness, pregnancy, self handling.
hebat yang ditimbulkannya pada wanita hamil.
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah masa ketika seorang
Mual dan muntah merupakan salah satu gejala
wanita membawa embrio atau fetus di dalam
paling
tubuhnya
menyebabkan stress yang dikaitkan dengan
(Astuti,
2010).
Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional
awal,
paling
umum
dan
paling
kehamilan (Tiran, 2009).
dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga
Angka kejadian morning sicknes di
(Prawirohardjo, 2009). Ibu hamil, terutama
dunia yaitu 70% - 80 % dari jumlah ibu hamil.
pada trimester I sering timbul gejala mual
Data mengenai kejadian emesis gravidarum
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum),
pada ibu hamil yaitu 50-90%, sedangkan
pada ibu hamil trimester II juga masih ada
hiperemesis gravidarum 10-15% di propinsi
yang mengalami gejala ini, akan tetapi mual
Jawa Timur dari jumlah ibu hamil yang ada
dan muntah seringkali diabaikan karena
yaitu sebanyak 182.815 orang pada tahun
dianggap sebagai sebuah konsekuensi normal
2011. Mual (nausea) dan muntah (emesis
diawal kehamilan tanpa mengetahui dampak
gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi
pada 60-80 % Primigravida dan 40-60 %
chorionic
Multigravida
melewati kontrol ovarium di hipofisis dan
(Prawirohardjo,
2002).
gonadotropin)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
menyebabkan
korpus
Tristiani
memproduksi
estrogen
tahun
2014
di
Puskesmas
dimana
HCG
luteum
dan
terus
progesteron.
Karangrayung II Kabupaten Grobogan di
Emesis gravidarum menyebabkan penurunan
dapatkan
nafsu makan sehingga terdapat perubahan
data
primigravida
bahwa
(60%)
emesisgravidarum,
ibuprimigravida
terdapat
yang
sedangkan
(7%)
yang
42
ibu
mengalami
keseimbangan
tedapat
5
kalsium dan natrium yang menyebabkan
mengalami
perubahan metabolisme tubuh. Ibu muntah
hiperemesis gravidarum.
elektrolit
dengan
kalium,
terus menerus tiap kali minum maupun makan,
Berdasarkan studi pendahuluan yang
akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat,
dilakukan penulis pada tanggal 11 Februari
dan frekuensi buang air kecil menurun drastis
2016
Hj.Ninik
sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan
Artiningsih,SST.,M.Kes, didapatkan 10 ibu
darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang
hamil
pemeriksaan
dapat melambatkan peredaran darah yang
kehamilan. 8 ibu hamil mengalami emesis
berarti konsumsi oksigen dan makanan ke
gravidarum dan 2 ibu hamil tidak mengalami
jaringan juga ikut berkurang, kekurangan
emesis gravidarum. Dari hasil wawancara
makanan dan oksigen akan menimbulkan
dengan ibu hamil yang mengalami emesis
kerusakan jaringan yang dapat membahayakan
gravidarum, tindakan yang dilakukan ibu
kesehatan ibu dan perkembangan janin yang
hamil untuk mengurangi intensitas mual
dikandungnya. Emesis gravidarum jika tidak
muntahnya antara lain sebanyak 1 ibu hamil
ditangani
minum teh hangat, 2 ibu hamil minum buah
hiperemesis gravidarum (Hidayati, 2009).
di
yang
BPM
melakukan
dan susu, 1 ibu hamil melakukan penanganan
dengan
Tujuan
baik,
akan
penelitian
ini
untuk
Mandiri
Emesis
dengan makan makanan yang pedas kemudian
mengetahui
pergi
Gravidarum Pada Ibu Hamil di BPM Hj.Ninik
ke
tempat
pelayanan
kesehatan,
sedangkan 4 ibu hamil langsung pergi ke
Penanganan
terjadi
Artingingsih,SST., M.Kes”.
tempat pelayanan kesehatan untuk mengatasi
mual muntahnya. Dari data tersebut diketahui
masih
banyak
ibu
hamil
yang
METODE PENELITIAN
belum
Desain penelitian yang digunakan
mengetahui tentang bagaimana penanganan
dalam penelitian adalah metode deskriptif
emesis gravidarum secara mandiri.
yang bertujuan untuk melihat gambaran
Mual dan muntah selama kehamilan
biasanya disebabkan oleh perubahan dalam
sistem
endokrin
kehamilan,
tingginya
yang
terutama
fluktuasi
terjadi
disebabkan
kadar
HCG
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di
dalam suatu populasi tertentu.
selama
Populasi adalah objek/subjek yang
oleh
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
(human
yang ditetapkan oleh peneliti (Hidayat, 2009).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
dikumpulkan kepada peneliti. Kemudian
adalah
peneliti mengoreksi kembali kelengkapan
seluruh
ibu
hamil
yang
pernah
mengalami emesis gravidarum pada bulan Mei
tahun 2016 sejumlah 33 orang di BPM
Hj.Ninik
Artingingsih,
SST.,
M.Kes
Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon
Kota Mojokerto.
data.
2) Coding merupakan kegiatan pemberian
kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori.
3) Scoring yaitu memberikan nilai terhadap
Sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
item-item yang perlu diberikan penilaian
atau skor.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
4) Tabulating yakni membuat tabel – tabel
Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang
data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
pernah
yang diinginkan oleh peneliti.
mengalami
sejumlah
25
orang
emesis
di
gravidarum
BPM
Hj.Ninik
Artingingsih, SST., M.Kes Kelurahan Blooto
Analaisis data pada penelitian ini
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto.
Variabel
adalah
sesuatu
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
tentang
sesuatu
tertentu.Variabel
konsep
penelitian
pengertian
ini
adalah
Instrumen penelitian adalah alat – alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan lembar kuesioner yang
tentang
penangan
mandiri
yang
yang
dilakukan oleh ibu hamil dalam mengatasi
terhadap 35 orang responden didapatkan hasil
seperti pada tabel berikut :
Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Tabel Frekuensi
Berdasarkan Umur Di BPM Hj. Ninik
Artingingsih, SST., M. Kes Kelurahan
Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota
Mojokerto
No
Umur
Frekuensi
emesis graidarum.
melalui suatu proses dengan tahapan sebagai
berikut :
adalah
%
(n)
Metode pengolahan data dilakukan
1) Editing
dilakukan
a) Umur
penanganan mandiri emesis gravidarum.
berisi
penelitian
memeriksa
daftar
pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Pada penelitian ini editing
dilakukan
dengan
cara
membagikan
kuesioner
kepada
responden,
setelah
responden selesai mengerjakan soal lalu
1
16-20 tahun
7
28
2
21-25 tahun
9
36
3
26-30 tahun
6
24
4
31-35 tahun
3
12
Jumlah
25
100
Sumber: data primer tahun 2016
Tabel
4.1
menunjukkan
hampir
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hampir
setengah responden berumur 21-25 tahun, yaitu
seluruh responden beragama islam, yaitu
sebanyak 9 orang (36%).
sebanyak 24 orang (96%).
b) Pendidikan
d) Pekerjaan
Tabel 4.2 Distribusi Tabel Frekuensi
Tabel
4.4Distribusi
Tabel
Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Di BPM Hj. Ninik
Berdasarkan Pekerjaan Di BPM Hj. Ninik
Artingingsih, SST., M. Kes Kelurahan
Artingingsih, SST., M. Kes Kelurahan
Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota
Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota
Mojokerto
Mojokerto
No
Pendidikan
Frekuensi
%
No
Pekerjaan
Frekuensi
(n)
%
(n)
1
SMP sederajat
9
36
1
IRT
15
60
2
SMA sederajat
12
48
2
Swasta
9
36
3
PT
4
16
3
PNS
1
4
Jumlah
25
100
Jumlah
25
100
Sumber: data primer tahun 2016
Sumber: data primer tahun 2016
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hampir
setengah
responden
berpendidikan
SMA
sederajat, yaitu sebanyak 12 orang (48%).
Tabel
4.4
menunjukkan
bahwa
sebagian besar responden menjadi ibu rumah
tangga, yaitu sebanyak 15 orang (60%).
c) Agama
e) Paritas
Tabel 4.3 Distribusi Tabel Frekuensi
Tabel
4.5
Distribusi
Tabel
Berdasarkan Agama Di BPM Hj. Ninik
Frekuensi Berdasarkan Paritas Di BPM
Artingingsih, SST., M. Kes Kelurahan
Hj. Ninik Artingingsih, SST., M.Kes
Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota
Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit
Mojokerto
Kulon Kota Mojokerto
No
Agama
Frekuensi
%
No
Paritas
(n)
Frekuensi
%
(n)
1
Islam
24
96
1
Primipara
15
60
2
Kristen katolik
1
4
2
Multipara
8
32
Jumlah
25
100
3
Grandemulti
2
8
Jumlah
25
100
Sumber: data primer tahun 2016
Sumber: data primer tahun 2016
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian
9), pada langkah nomor 3 terdapat 21
besar responden primipara, yaitu sebanyak 15
responden yang sering melakukan , sedangkan
orang (60%).
pada langkah minum vitamin (nomor 9)
terdapat 18 responden yang paling sering
Analisa
melakukan. Sedangkan langkah yang hampir
Penanganan mandiri emesis gravidarum
tidak pernah dilakukan oleh responden yaitu
Tabel 4.6 Distribusi Tabel Frekuensi
Responden Berdasarkan Penanganan Mandiri
pada langkah konsumsi jahe dalam bentuk teh
atau tablet (nomor 10).
Emesis Gravidarum Di BPM Hj. Ninik
Mual dan muntah merupakan salah satu
Artingingsih, SST., M.Kes Kelurahan Blooto
gejala paling awal, paling umum dan paling
Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto
menyebabkan stress yang dikaitkan dengan
N
Penanganan
Frekuensi
o
%
biasanya terjadi pada wanita hamil saat tiga
(n)
1
Baik
10
40
2
Cukup
15
60
Jumlah
25
100
Sumber: data primer tahun 2016
Tabel
sebagian
4.6
responden
bulan pertama atau disebut dengan trimester I
yang
merupakan
masa
terpenting
bagi
pembentukan janin (Maulana, 2010). Rasa
mual biasanya dialami wanita hamil di pagi
hari selama tiga bulan pertama dan terjadi
menunjukkan
besar
kehamilan (Tiran, 2009). Mual dan muntah ini
bahwa
melakukan
penanganan yang cukup, yaitu sebanyak 15
orang (60%).
pada sekitar 80% kehamilan. Selama ini,
kondisi mual dan muntah ini diduga sebagai
akibat dari perubahan hormon pada saat
kandungan berusia mudah. Namun, penelitian
terbaru ini mengatakan rasa mual mungkin
Pembahasan
memiliki
Hasil pengumpulan data pada penelitian
Penanganan Mandiri Emesis Gravidarum Pada
Ibu Hamil di BPM Hj. Ninik Artingingsih,
SST., M. Kes Kelurahan Blooto Kecamatan
Prajurit Kulon Kota Mojokerto dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden melakukan
penanganan mandiri dengan cukup, hampir
setengah
responden
mandiri
dengan
penanganan
melakukan
baik.
mandiri
Pada
emesis
penganan
kuesioner
gravidarum
langkah yang paling sering dilakukan oleh
responden yaitu pada langkah minum yang
cukup (nomor 3) dan minum vitamin (nomor
mengurangi
dampak
risiko
yang
positif
keguguran
seperti
kandungan
(Maulana, 2010). Sebagian wanita hamil akan
berupaya untuk mengatasi sendiri gejala mual
dan muntah yang mereka rasakan. Kebiasaan
wanita hamil yang mengatasi sendiri masalah
mual dan muntah itu, terkadang disadari atau
tidak, dapat membahayakan kesehatan ibu dan
janin. Kondisi mual dan muntah yang tidak
ditangani akan menyebabkan wanita hamil
jatuh
ke
kondisi
hiperemesis.
Pada
kenyataannya, wanita hamil akan mencoba
mengkonsumsi
diharapkan
dapat
segala
sesuatu,
mengurangi
mual
yang
dan
muntahnya. Terdapat beberapa faktor yang
ibu hamil melalui penyuluhan sehingga dapat
mempengaruhi penanganan mandiri emesis
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
gravidarum
Peneliti Selanjutnya
diantaranya
adalah
faktor
psikologis, usia, pekerjaan, pendidikan dan
paritas
penelitian
melanjutkan penelitian dengan populasi yang
menunjukkan bahwa sebagian besar responden
lebih luas dan sampel yang cukup serta
melakukan penanganan yang cukup baik,
menambah
banyak faktor yang dapat mempengaruhi
selanjutnya untuk tidak mengulang kesalahan
penanganan mandiri yang dilakukan oleh ibu
yang sama seperti peneliti yang sebelumnya.
hamil,
(Tiran,
akan
2009).
tetapi
Hasil
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
faktor
yang
variabel.
Diharapkan
peneliti
paling
mendukung disini yaitu dipengaruhi oleh
DAFTAR PUSTAKA
tingkat pendidikan dan pekerjaan responden.
Astuti,
Maya.
2010.
Buku
Pintar
Kehamilan.Jakarta:EGC.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2009. Metode
SIMPULAN DAN SARAN
Penelitian Kebidanan Teknik Analisa
Simpulan
Penanganan
Mandiri
Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Di BPM Hj.
Data. Jakata: SalembaMedika.
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan
Ninik Artingingsih, SST., M. Kes Kelurahan
Pada
Blooto
Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Kecamatan
Prajurit
Kulon
Kota
Mojokerto sebagian besar adalah cukup. Hal
tersebut
dipengaruhi
oleh
usia,
tingkat
pendidikan dan pekerjaan ibu.
Hurlock,
Kehamilan
Elizabeth,
B.
Fisiologis
2006.
Dan
Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Maulana, Mirza. 2010. Panduan Lengkap
Kehamilan. Yogyakarta: Kata Hati.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Saran
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Responden
Kepada ibu yang mengalami emesis
gravidarum
disarankan
untuk
mencari
Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan
informasi yang sebanyak-banyaknya melalui
Metodolgi
media massa seperti internet, televisi, radio,
Keperawatan.
majalah, dan sebagainya sehingga responden
Medika.
akan menjadi lebih tahu tentang penanganan
mandiri emesis gravidarum.
Tenaga Kesehatan
Kepada tenaga kesehatan disarankan
untuk memberikan informasi dan pendidikan
kesehatan pada masyarakat khususnya tentang
penanganan mandiri emesis gravidarum pada
Prawirohardjo,
Penelitian
Jakarta.
Ilmu
Salemba
Sarwono.
2009.Ilmu
Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktek Penulisan
Riset
Keperawatan.
Yogyakarta:
GrahaIlmu.
Tiran, Denise. 2009. Mual Muntah Kehamilan.
Jakarta:EGC
Download