HUBUNGAN JENIS MAKANAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL EMESIS TRIMESTER 1 DI BPM RASMI DESA PENAMBANGAN KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN (The Correlation Of The Food Type With Fulfillment Nutrition In Emesis Pregnancy Trimester 1In Bpm Rasmi Desa Penambangan Kecamatan SemandingKabupaten Tuban) ArisPuji Utami Prodi DIII Kebidanan STIKES NU Tuban ABSTRAK Kehamilan dimulai dari penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Pada awal kehamilan banyak terjadi perubahan dalam tubuh salah satunya emesis. Emesis dapat mengakibatkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh ibu kurang terpenuhi, ini dikarenakan nafsu makan menurun dan konsumsi jenis makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan nutrisi. Oleh karena itu, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Jenis Makanan dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Emesis Trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Metode penelitian menggunakan desain penelitian Analitik korelasi dengan pendekatan waktu Cross sectional. Populasinya yaitu seluruh ibu hamil emesis trimester 1 di BPM Rasmi sebanyak 36 responden, dengan teknik Simple random sampling sehingga sampel didapatkan 33 responden. Variabel independen Jenis Makanan dan variabel dependen Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.Data diambil dengan menggunakan lembarkuesioneruntuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi dan lembar observasi untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi. Data dianalisis dengan menggunakan uji koefisien phidengan tingkat signifikan α ≤ 0,05. Hasil Penelitian menunjukan bahwa H0 ditolak H1 diterima, sehingga terdapat hubungan jenis makanan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil emesis nilai sig (2 tailed) p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa Jenis Makanan yang sesuai dapat memenuhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi yang baik. Untuk itu petugas kesehatan sebaiknya memperhatikan dan menyarankan dalam pemilihan jenis makanan yang sesuai kebutuhan ibu hamil, karena jenis makanan yang sesuai dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Kata Kunci : Jenis Makanan, Kebutuhan Nutrisi, Ibu Hamil Emesis ABSTRACT Pregnancybeginsfromthe unionof spermfromthe maleandovumof thefemale. In earlypregnancymanychanges occurin thebody of one ofemesis. Emesiscan resultin themother's bodyneedsnutrientsare lacking, is due todecreased appetiteandconsumption offoodsthatdo notmeet therequirementsof nutrition. Therefore, the purposeof this researchwastodetermine the relationshipwith thefoodtypeFulfillmentNutritioninPregnancyTrimester1inBPMEmesisRasmi PenambanganvillageSemandingMiningDistrict ofTuban. Research methods research design Analytical correlation with time cross sectional approach. The entire population of pregnant women in the first trimester emesis BPM Rasmi total of 36 respondents, with Simple random sampling technique to sample obtained 33 respondents. Independent variables and the dependent variable Foods Nutrition Fulfillment. Data taken using a questionnaire to determine the type of food consumed and the observation sheet to determine the fulfillment of nutritional needs. Data were analyzed using the phi coefficient test with a significant level of α ≤ 0.05. Research shows that H0 is rejected H1 is accepted, so there is a relationship type of food to fulfill the nutritional needs of pregnant women emesis (sig (2 -tailed) p = 0.000. 308 It can be concluded that the appropriate food type can satisfy Fulfillment of good nutrition. For that health workers should consider and advise in the selection of foods that fit the needs of pregnant women, because of the type of food that is appropriate to meet the nutritional needs of the mother and fetus. Keywords:Type of Food, NutritionFulfillment, EmesisPregnancy orang ibu hamil. Dari survey awal pada tanggal 05 April 2014 di BPM Rasmi data yang di dapatkan terdapat 15 ibu hamil trimester 1, diantaranya 13 orang mengalami emesis. Dari 13 orang emesis 9 orang mengalami penurunan nafsu makan dan kurang minat pada makanan, 2 orang mengeluh mata cowong dan membran mukosa bibir pucat, serta 2 orang mengeluh kulitnya kering dan mengalami eneg pada makanan. Menurut 9 orang ibu hamil penurunan nafsu makan disebabkan oleh emesis yang dikarenakan aroma makanan yang menyengat, terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan jarang mengkonsumsi buah maupun sayur. Pada semua mamalia, perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pertumbuhan janin (Soetjiningsih, 1995). Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil (Proverawati A dan Asfuah S, 2009). Pada masa awal kehamilan banyak terjadi perubahan anatomi fisiologi karena ada ketidakseimbangan hormon diantaranya adalah amenore, payudara kencang, mual muntah/emesis, ngidam, nafsu makan menurun, sering buang air kecil, pengeluaran air liur berlebihan/hipersaliva. Dari sekian banyak perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil, yang paling sering dirasakan sebagian besar pada trimester 1 adalah emesis (Bandiyah, PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan Indonesia diselenggarakan dalam upaya mencapai visi “Indonesia Sehat 2010”. Salah satu program dalam mencapai visi Indonesia sehat 2010, yaitu perbaikan nutrisi masyarakat. Tujuan program perbaikan nutrisi masyarakat adalah meningkatkan kesadaran nutrisi keluarga dalam upaya meningkatkan status nutrisi dalam tubuh masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif (Depkes RI, 2006). Pada awal kehamilan banyak terjadi perubahan anatomi fisiologi karena ada ketidakseimbangan hormon diantaranya adalah amenore, payudara kencang, mual muntah/emesis, ngidam, nafsu makan menurun, sering buang air kecil, pengeluaran air liur berlebihan/ hipersaliva. Dari sekian banyak perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil, yang paling sering dirasakan sebagian besar pada trimester 1 adalah emesis, emesis dapat menimbulkan nutrisi ibu hamil kurang terpenuhi (Bandiyah, 2009). Secara umum penyebab kekurangan nutrisi pada ibu hamil karena emesis mengakibatkan nafsu makan menurun dan konsumsi jenis makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan nutrisi (Dirijen Kesmas, Depkes 1996). Pada tahun 2012 data Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat jumlah ibu hamil sebanyak 19.167 orang. Jumlah ibu hamil terbanyak terdapat di wilayah kerja Kecamatan Tuban sebanyak 969, dan untuk wilayah kerja Kecamatan Semanding menembus urutan kedua sebanyak 940 309 2009). Emesis dapat menimbulkan nutrisi ibu hamil kurang terpenuhi, karena nafsu makan menurun (Bobak, 2004). Jenis makanan sangat mempengaruhi asupan nutrisi yang ada didalam tubuh ibu hamil. Untuk ibu hamil yang emesis harus lebih banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi, rendah lemak, protein sedang, makanan yang diberikan bisa sesuai dengan keinginan dan porsi makan sedikit atau sering (Proverawati, 2008). Status nutrisi dalam tubuh merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Nutrisi ibu hamil diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan tubuh ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya (Bobak dkk, 2005). Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Amiruddin, 2007). Menurut penelitian yang dilakukan di Boston tahun 2005 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kurang nutrisi dapat melahirkan bayi lahir mati, meninggal setelah beberapa hari lahir dan bayi lahir dengan kecacatan (Hariyani, 2012). Secara umum penyebab kekurangan nutrisi pada ibu hamil karena ada hambatan dari masukan nutrisi dalam tubuh dan konsumsi jenis makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan gizi. Konsumsi jenis makanan dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu yang mengalami emesis karena penurunan nafsu makan. Ada 6 komponen jenis makanan yang baik untuk pemenuhan nutrisi ibu diantaranya: protein berperan dalam memperoduksi sel-sel darah, karbohidrat dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari, kalsium untuk membantu pertumbuhan janin di masa kehamilan, zat besi membantu proses produksi sel-sel darah merah, sehingga mencegah timbulnya anemia, asam folat untuk mengurangi resiko keguguran atau kerusakan pada janin, lemak sebagai cadangan energi agar tubuh tidak cepat lelah (Prasetyono, 2008). Dari beberapa 6 komponen jenis makanan diharapkan ibu dapat mengkonsumsi semua jenis makanan yang didalamnya mengandung protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, asam folat dan lemak. Berdasarkan latar belakang di atas maka akan diteliti tentang “Hubungan Jenis Makanan dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Emesis Trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban”. METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah sesuatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan mengidentifikasikan struktur dimana penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2008). Penelitian ini menggunakan desain penelitian “Analitik Observasional” dengan “Korelasional” yang mana pada desain ini mencari hubungan dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Jenis pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectionalyaitu suatu metode penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independen dan dependen dinilai secara bersamaan (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini variabel independen adalah jenis makanan dan variabel dependen adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi, dikumpulkan dalam waktu bersamaan dengan 310 menggunakan observasi. kuesioner dan Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu responden (54,5%) berpendidikan SMA. HASILPENELITIAN Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 1 DistribusiFrekuensiRes pondenBerdasarkanUsiadi BPM RasmiDesaPenambanganK ecamatanSemandingKabu patenTubanBulan Mei sampaiJuni 2014 Karekteristik Responden Berdasarkan Gravida Tabel 3 DistribusiFrekuensiRes pondenBerdasarkanGravid a di BPM RasmiDesaPenambanganK ecamatanSemandingKebu patenTubanBulan Mei sampaiJuni 2014 Usia F Prosentase 20-25 Tahun 8 24,2% 26-30 Tahun 20 60,6% 31-35 Tahun 25 15,2% Jumlah 33 100% Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 Gravida f Prosentase Primigravida 9 27,3% Multigravida 24 72,3% Jumlah 33 100% Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu 20 responden (60,6%) berusia 26-30 tahun. Berdasarkantabel 3 dapatdiketahuibahwasebagianbesaryait u24 responden(72,3%) multigravida. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 2 DistribusiFrekuensiRes pondenBerdasarkanPendid ikan di BPM RasmiDesaPenambanganK ecamatanSemandingKabu patenTubanBulan Mei sampaiJuni 2014 Jenis Makanan Tabel 4 DistribusiFrekuensiRes pondenBerdasarkanJenisM akananpadaIbuHamil Emesis Trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganK ecamatanSemandingKabu patenTubanBulan Mei sampaiJuni 2014 Pendidikan f Prosentase SD 2 6,1% SMP 10 30,3% SMA 18 54,5% PT 3 9,1% Jumlah 33 100% Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 Jenis Makanan Tidak Sesuai f Prosentase 8 24,2% Sesuai 25 75,8% Jumlah 33 100% Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 311 Hamil Emesis Trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penmbangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Bulan Mei sampai Juni 2014 Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 Jenis Pemenuhan Makana Kebutuhan Nutrisi Jumlah n Kurang Baik Tidak 8 0 8 (100%) Sesuai (100%) (0%) Sesuai 4 (16%) 21 25 (84%) (100%) Jumlah 12 21 33 (36,4%) (63,6%) (100% ) Koef Phi = 0,748 p = 0,000 α = 0,05 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa diketahui bahwa sebagian besar yaitu 25 responden (75,8%) jenis makanan sesuai. Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kurang dengan jenis makanan yang tidak sesuai 100% lebih tinggi dari pada pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kurang dengan jenis makanan yang sesuai sebesar 16%, sedangkan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik dengan jenis makanan yang sesuai 84% lebih tinggi dari pada pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik dengan jenis makanan yang tidak sesuai sebesar 0%. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Tabel 5 DistribusiFrekuensiRes pondenBerdasarkanPemen uhanKebutuhanNutrisipad aIbuHamil Emesis Trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganK ecamatanSemandingKabu patenTubanBulan Mei danJuni 2014 ANALISIS HASIL PENELITIAN Setelah dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 11,5 for windows dengan uji koefisien phi dengan tingkat kemaknaan ɑ = 0,05 didapatkan hasil nilai Koef Phi = 0,546 dan p = 0,000 nilai p < ɑ maka disimpulkan H1 diterima berarti ada hubungan konsumsi makanan hubungan jenis makanan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Ibu hamil emesis trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Pemenuhan f Prosentase Kebutuhan Nutrisi Nutrisi Kurang 12 36,4% Nutrisi Baik 21 63,6% Jumlah 33 100% Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2014 PEMBAHASAN 1. IdentifikasiJenisMakananpadaI buHamil Emesis Trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTu ban Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 33 (100%) responden, sebagian besar responden dengan jenis makanan yang sesuai 25 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu 21 responden (63,6%) nutrisi baik. Tabel Silang Tabel 6 Distribusi Frekuensi Hubungan Jenis Makanan dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ibu 312 (75,8%), dan sebagian kecil jenis makanan yang tidak sesuai 8 (24,2%). Sebelum bayi lahir, bayi memerlukan makanan melalaui tubuh ibunya. Pemenuhan nutrisi sangat dibutuhkan untuk ibu dan bayi yang dikandung, ibu perlu makan-makanan yang tinggi nilai gizi dan nutrisinya serta mencukupi diri dan bayi dalam kandungannya. Makan-makanan yang bernutrisi, bergizi dan seimbang diperoleh bukan dari semua jenis makanan, tapi ada jenis-jenis makanan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Untuk itu pentingnya memilih jenis makanan supaya ibu dapat memenuhi pemenuhan nutrisinya, jenis makanan yang dikonsumsi ibu hamil sebaiknya didalam makanan itu harus mengandung karbohidrat, protein, zat besi, lemak dan vitamin (Prasetyono, 2008). Jenis makanan dalam penelitian ini adalah makanan yang didalamnya harus mencakup nutrisi dan gizi, agar makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu hamil emesis. Rata-rata jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh ibu hamil emesis di BPM Rasmi adalah nasi, ubi-ubian, tahu tempe, telur, ikan laut seperti: ikan lele, ikan teri dan ikan tongkol, kacang-kacangan, sayurmayur dan buah-buahan. Karena dalam nasi dan ubi mengandung karbohidrat, sedangkan tempe, tahu, telur, ikan lele, ikan teri dan ikan tongkol mengandung protein, apalagi ibu hamil tersebut juga sudah mengkonsumsi sayur-mayur seperti bayam, kangkung, kembang kol dan kacang panjang yang dapat bermanfaat bagi nutrisi tubuh ibu. Jenis makanan tersebut apabila dikonsumsi setiap hari maka dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu. Dalam penelitian ini sebagian besar ibu hamil emesis trimester 1 dapat memenuhi jenis makanan yang sesuai dengan kandungan makanan yang didalamnya terdapat nilai gizi dan nutrisi. 2. IdentifikasiPemenuhanKebutuh anNutrisipadaIbuHamil Emesis Trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTu ban Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui dari responden, sebagian besar pemenuhan kebutuhan nutrisi baik 21 (63,6%) dan sebagian kecil pemenuhan nutrisi kurang 12 (36,4%). Pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan janin. Apabila nutrisi tidak tercukupi dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, status nutrisi dari ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi angaka kematian perinatal (Arisman, 2004). Selama kehamilan, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein, kalsium, zat besi, asam folat, vitamin serta mineral lainnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang meningkat selama kehamilan (Prasetyono, 2008). Pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil dapat dilihat dari keadaan umum, pengukuran berat badan, pengukuran lingkar lengan. Dalam hal ini peneliti mengobservasi keadaan umum untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil emesis. Rata-rata ibu hamil emesis di BPM Rasmi pemenuhan nutrisinya baik, ini dapat dilihat dari keadaan ibu yang tidak lemah, letih dan lesu serta observasi fisiknya tidak terjadi perubahan, ini di lihat dari cara ibu hamil dalam beraktivitas, misalnya mengantarkan anak ke sekolah dan bekerja. Meskipun ibu mengalami emesis tapi tidak ada perubahan pemenuhan nutrisi karena ibu 313 mengetahui cara mengatur makan saat terjadi emesis. Dalam penelitian ini pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh maupun pertumbuhan bayi. Hal yang paling penting dilakukan ibu hamil adalah memperoleh nutrisi yang cukup. yang sering dikonsumsi oleh ibu hamil emesis di BPM Rasmi adalah nasi, ubi-ubian, tahu tempe, telur, ikan laut seperti: ikan lele, ikan teri dan ikan tongkol, kacang-kacangan, sayurmayur dan buah-buahan. Karena dalam nasi dan ubi mengandung karbohidrat, sedangkan tempe, tahu, telur, ikan lele, ikan teri dan ikan tongkol mengandung protein, apalagi ibu hamil tersebut juga sudah mengkonsumsi sayur-mayur seperti bayam, kangkung, kembang kol dan kacang panjang yang dapat bermanfaat bagi tubuh ibu dan perkembangan janin. Sehingga dengan mengkonsumsi jenis makan-makanan tersebut maka pemenuhan nutrisi tubuh ibu dan janin dapat terpenuhi dan tidak terjadi kekurangan nutrisi, ini dilihat dari hasil observasi keadaan fisik ibu hamil. 3. IdentifikasiHubunganJenisMak anandenganPemenuhanKebutu hanNutrisipadaIbuHamil Emesis Trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTu ban Setelah dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 11,5 for windows dengan uji koefisien phi dengan tingkat kemaknaan ɑ = 0,05 didapatkan hasil nilai Koef Phi = 0,748 dan p = 0,000 nilai p < ɑ maka disimpulkan H1 diterima berarti ada hubungan jenis makanan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Ibu hamil emesis trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Seperti yang dikemukakan oleh (Proverawati, 2009), bahwa salah satu faktor pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh adalah jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jenis makanan yang dimakan setiap hari oleh ibu hamil sangat penting, karena dengan pemilihan jenis makanan yang tepat dan kandungan nutrisi yang sesuai dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Apabila ibu tidak mengetahui kandungan jenis makananmakanan yang bernutrisi yang dimakan dapat mempengaruhi status nutrisi janin dan ibu hamil. Jenis makanan dalam penelitian ini adalah makanan yang didalamnya harus mencakup nutrisi dan gizi, agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu hamil emesis. Rata-rata jenis makanan SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Jenis Makanan dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Emesis Trimester 1 di BPM Rasmi Desa Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban”, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Sebagianbesaribuhamil emesis trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTub andenganjenismakanansesuai. 2) Sebagianbesaribuhamil emesis trimester 1 di BPM RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTub anpemenuhankebutuhannutrisib aik. 3) Ada HubunganJenisMakanandengan PemenuhanKebutuhanNutrisipa daIbuHamil Emesis Trimester 1 di BPM 314 RasmiDesaPenambanganKeca matanSemandingKabupatenTub an. Amiruddin R. 2007. Anemia DefisiensiZatBezipadaIbuHamil di Indonesia, (http://anemiadefisiensizat-bezi-ibuhamil.html.com),diaksestanggal 8 Mei 2013. SARAN 1) BagiPenelitianSelanjutnya Penelitiselanjutnyasebaiknyama mpumengembangkancaracarauntukpemilihanjenismakana ndanfaktor-faktor yang mempengaruhipemenuhannutrisi padaibuhamil emesis trimster 1 sehinggapemenuhannutrisiibuha mil emesis dapattercukupi. 2) BagiPetugasKesehatan Petugaskesehatansebaiknyamem perhatikanpenmilihanjenismakan ankepadaibuhamil emesis, karenapemilihanjenismakananak anbepengaruhterhadappemenuha nkebutuhannutrisitubuhibuhamil . 3) BagiInstitusi Pihak institusi sebaiknya dapat memberikan perubahan kurikulum untuk nutrisi ibu hamil dan mengembangkan cara-cara penmilihan jenis makanan kepada ibu hamil emesis. 4) Bagi Masyarakat Bahwa ibu hamil emesis trimester 1 sebaiknya mampu memilih jenis makanan yang bernutrisi untuk dikonsumsi sehari-hari agar bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Arisman, MB 2004. GiziDalamDaurKehidupan. Jakarta: BukuKedokteran EGC. Bandiyah Siti. Persalinan Kehamilan. Medika. 2009. Kehamilan, & Gangguan Yogjakarta: Nuha Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing). Jakarta: EGC. Bobak. 2004. Buku KeperawatanMaternitas (Edisi4).Jakarta:EGC. Ajar Depkes RI. 2002. PedomanUmumGiziSeimbang. Depkes RI. Jakarta. Depkes RI. 2006. Penatalaksanaan Menu Seimbang pada Ibu Hamil. Jurnal Penelitian: Yuli Kusumawati 2004, (http://www.depkes.go.id), Jakarta. Ejurnal Keperawatan (eKp) Volume1. Nomor 1. Agustus 2011. Franchin Paath Erna dkk. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. DAFTAR PUSTAKA Adriaansz, Wiknjosastro danWaspodo.2007.BukuAcuanNa sionalPelayanan KesehatanMaternaldanNeonatal.J akarta: YayasanBinaPustaka SarwonoPrawiroharjdo. Hariyani, S. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Hendrawan Nadesul.2004. Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil, Jakarta: Puspaswara. 315 Hidayat, A.A. 2008. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Waryana. 2010. Gizi Produksi. (Edisi Pertama), Yogyakarta: Pustaka Rihama. (http://www.google.com/#q=refrensi+ dr.suprayanto+jenis+makanan). diaksestanggal 02 April 2014. Indriati, MT. 2009. Kehamilan, PersalinandanPerawatanBayi. Yogyakarta: ISBN. Manuba Ida AyuChandranitadkk. 2010. IlmuKebidananPenyakitKandung andan KB untukpendidikanBidan, (Edisi 2). Jakarta: EGC. Nursalam. 2008. Metodologi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. PrasetyonoDwiSunar. BimbinganPersiapandanPerawat anKehamilan. Yogyakarta: DIVA Press. ProverawatidanAsfuah. 2009. GiziUntukKebidanan. Yogyakarta: MuhaMedika. Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Ilmu Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Sulistiyawati dan Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. 316