11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa,
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, trimester ke satu dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hungga ke-27) dan trimester ke
tiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiroharjo, 2010).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
2007).
2. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
11
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
12
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
(Mochtar, 2011).
3. Keluhan yang terjadi pada ibu hamil
Keluhan yang terjadi pada ibu hamil adalah ibu merasa sakit kepala,
rasa mual dan muntah (Morning Sickness), produksi air liur yang
berlebihan (Ptialism), mengidam, keringat bertambah, kelelahan, hidung
tersumbat/berdarah, gatal-gatal, frekuensi kemih meningkat (Nokturia) dan
diare (Hidayati, 2009).
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
13
Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada wanita
sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini merupakan kondisi
yang normal pada wanita hamil. Berikut ini ketidaknyamanan saat seorang
wanita hamil menurut Yuni (2010):
a. Ketidaknyamanan Payudara
Tanda dan Gejala
1)
Nyeri, rasa penuh atau tegang.
2)
Pengeluaran colostrums.
3)
Hiperpigmentasi(penghitam kulit).
Penyebabnya:
a) Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi.
b) Adanya
peningkatan
pembentukan
pembuluh
darah
(vaskularasi).
Cara mengatasinya:
a) Gunakan bra yang menyangga besar dan berat payudara
b) Pakai nipple pad (bantalan) yang dapat menyerap pengeluaran
kolostrum.
c) Ganti segera jika kotor, bersihkan dengan air hangat dan juga
agar tetap kering.
4)
Peningkatan frekuensi urinasi
Tanda dan Gejala
Pengeluaran air kencing yang tidak dapat ditahan saat batuk, bersin
dan tertawa (stress incontinence)
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
14
Penyebab:
Berkurangnya kapasitas kandung kencing akibat penekanan rahim
Cara mengatasi:
a) Kosongkan kandung kencing secara teratur
b) Batasi minum di malam hari
c) Pakai pelembut wanita, ganti segera jika basah
5)
Rasa lemah dan mudah lelah
Penyebab:
a) Peningkatan metabolisme
b) Peningkatan hormone estrogen/progesterone, relaxin dan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin)
Cara Mengatasi:
a) Istirahat sesuai kebutuhan
b) Konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia (kurang
darah)
6)
Mual dan Muntah
Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pada pagi hari (morning
sickness)
Penyebab:
Mual dan Muntah pada ibu hamil disebabkan karena respon
emosional ibu terhadap kehamilan dan adanya peningkatan
hormone HCG.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
15
Cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil yaitu dengan cara
menghindari perut kosong atau penuh, menghindari rokok atau
asap rokok, makan-makanan tinggi karbohidrat: biscuit, makan
dengan porsi sedikit tapi sering, istirahat dengan cara tiduran
sampai gejala mereda, segera konsultasikan dengan tenaga
kesehatan/bidan setempat bila mual, muntah terus menerus.
7)
Pengeluaran Air Ludah Berlebihan (Piyalism)
Penyebab:
Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormone esterogen
malas menelan ludah akibat mual.
Cara Mengatasi:
Kunyah permen karet atau hisap permen yang keras untuk
memberikan kenyamanan.
8)
Keputihan
Penyebab
a) Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan
pembentukan sel- sel
b) Peningkatan produksi lender akibat stimulasi hormonal pada
leher rahim
Cara Mengatasi
a) Jangan membilas bagian dalam vagina
b) Kenakan pembalut wanita.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
16
c) Jaga kebersihan alat kelamin (termasuk membersihkan dari
arah kedepan ke belakang)
d) Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika terjadi gatal, bau
busuk atau perubahan sifat dan warna.
B. Emesis Gravidarum
1. Pengertian
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat
pada kehamilan terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya
terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala-gejala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu (Wiknjosastro, 2007).
Emesis Gravidarum adalah keluhan umum yang di sampaikan
pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan
hormonal pada wanita karena terdapat penigkatan hormone estrogen,
progesterone, dan di keluarkannya hormon chorionic gonadhotropin
plasenta. hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum. (Manuaba, 2009).
2. Penyebab Emesis Gravidarum
Penyebab emesis gravidarum menurut Suririnah (2009), adalah:
a. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan
hormon kelamin yang diproduksi selama hamil
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
17
b. Dipastikan karena kepekaan terhadap hormon kehamilan. Tetapi, akan
berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami tekanan
emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat yang lain,
karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
c. Perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
d. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama
hamil muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon
hipofise
e. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh
perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama
kehamilan.
3. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan emesis
gravidarum
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan ibu hamil dengan emesis
gravidarum menurut Maulana (2008) adalah:
a. Makan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein yang dapat
membantu mengatasi rasa mual. Banyak mengonsumsi buah dan
sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang,
biscuit, dan sebagainya.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
18
b. Hindari makanan yang berlemak, berminyak, dan pedas yang akan
memperburuk rasa mual.
c. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.
Minumlah air putih ataupun jus. Hindari minuman yang mengandung
kafein.
d. Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.
Pemakaiannya juga membutuhkan konsultasi dengan dokter.
e. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah
atau porsi besar karena itu hanya akan membuat bertambah mual.
f. Pengobatan
tradisional:
jahe
biasanya
juga
dapat
digunakan
mengurangi rasa mual.
g. Minum sup atau makanan yang berada diantara makanan utama.
h. Makan makanan yang mengandung lemak, protein yang rendah seperti
ikan, ayam tanpa kulit, telur dan sebagainya.
i. Makan makanan dalam jumlah yang sedikit dalam setiap 2-3 jam.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum
Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis graviarum menurut Tiran
(2009) adalah :
a. Hormonal
Mual dan Muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh
perubahan dalam system endokrin yang terjadi selama kehamilan,
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
19
terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG (human
chorionic gonadotrophin), khususnya karena periode mual atau
muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu
pertama, yang pada saat itu, HCG mencapai kadar tingginya. HCG
sama dengan LH (lutenizing hormone) dan disekresikan oleh sel-sel
trofoblas blastosit. HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan
menyebabkan korpus luteum terus memproduksi estrogen dan
progesterone, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh lapisan
korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari
sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu
fakta yang menjadi dasar bagi sebagian besar tes kehamilan.
b. Faktor Psikososial
Masalah psikologis dapat memprediksi beberapa wanita untuk
mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau memperburuk
gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi
gejala “normal”. Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman
atau tidak di inginkan, atau karena beban pekerjaan atau finansial akan
menyebabkan penderitan batin, ambivalensi, dan konflok. Kecemasan
berdasarkan pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama kecemasan
akan datangnya hiperemesis grvidarum atau pre eklamsia. Wanita yang
mengalami kesulitan dalam membina hubungan, rentan terhadap
masalah dengan distress emosional menambah ketidaknyamanan fisik.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
20
Syok dan adaptasi yang di butuhkan jika kehamilan di temukan
kembar, atau kehamilan terjadi dalam waktu berdekatan, juga dekat
menjadi factor emosional yang membuat mual dan muntah menjad
lebih berat.
c. Pekerjaan
Perjalanan ke tempat kerja yang mungkin terburu-buru di pagi
hari tanpa waktu yang cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual
dan muntah. Tergantung pada sifat kerjaan wanita, waroma, zat kimia,
atau lingkungan dapat menambahkan rasa mual wanita dan
menyebabkan mereka muntah. Merokok terbukti memperburuk gejala
mual dan muntah, tetapi tidak jelas apakah ini disebabkan oleh
olfaktorius (penciuman) atau efek nutrisi, atau apakah data di buat
asumsi mengenai hubungan antara kebiasaan praktik dan distress
psikoemosional. Tentu saja banyak wanita yang mengalami mual dan
muntah akan membenci bau asap rokok dan tembakau.
d. Paritas
Pada primigravida menunjukkan kurangnya pengetahuan,
informasi dan komunikasi yang buruk antara wanita dan pemberi
asuhannya turut mempengaruhi persepsi wanita tentang gejala mual
dan muntah. Pada multigravida dan grandemultigravida sudah
mempunyai pengalaman, informasi dan pengetahuan tentang gejala
emesis gravidarum sehingga mampu mengatasi gejalanya.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
21
5. Pengaruh emesis gravidarum
Pengaruh emesis gravidum pada ibu dan janin sangat besar.
Emesis dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek negative
terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis gravidarum ini
berkelanjutan dan berubah menjadi hiperemesis gravidarum yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada kehamilan.
Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang
berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan
karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada
selaput lender esofagus dan lambung atau sindroma Mallary Weiss akibat
perdarahan gastrointestinal (Wiknjosastro, 2007).
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit,
sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam
kandungan, sedangkan emesis gravidarum adalah keluhan mual dan
muntah kurang dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan. (Runiari, 2010).
C. STRES
1. Pengertian
Agolla dan Ongori (2009) mendifinisikan stres sebagai persepsi
dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu
untuk memenuhinya.Sarafino (2008) mengartikan stres adalah kondisi
yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan,
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
22
menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi yang
bersumber pada sistem biologi, psikologis dan sosial seseorang.
Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang
mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan
eksternal (Pinel, 2009). Stres adalah respon tubuh tidak spesifik terhadap
stressor. Respon tubuh yang tidak spesifik meliputi, respon fisiologis,
respon kognitif, respon emosi danrespon tingkah laku (Hans selye, 1950)
dalam Astria (2009). Termasuk kondisi hamil yang dapat menyebabkan
stres. Respon emosi yang dialami ibu hamil dapat berubah perubahan
mood dan ambivalensi selama kehamilan.
2. Tingkat stress
Rasmun (2004) menyatakan stres di bagi menjadi tiga tingkatan
yaitu stres ringan, sedang dan berat.
a. Stres ringan
Biasanya tidak merusak aspek fisiologis dan umunya
dirasakan setiap individu. Ibu hamil yang mengalami stres ringan
karena terjadinya peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan
morning sickness, frekuensi buang air kecil yang meningkat dan
perubahan fisik yang terjadi.
b. Stres sedang
Terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari.
Misalnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang
berlebihan dan anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
23
c. Stres berat
Terjadi beberapa minggu samapi beberapa tahun. Misalnya
hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan ekonomi dan
penyakit fisik yang lama. Ibu hamil yang mengalami stres berat
dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar yang dapat
menimbulkan masalah seperti posisi tidur yang kurang nyaman dan
mudah terserang rasa lelah. Stres berat pada ibu hamil juga dapat
disebabkan semakin bertambah dekatnya waktu persalinan.
3. Jenis-jenis stress
Apabila ditinjau dari penyebabnya, maka stres dapat digolongkan
sebagai berikut (Sunaryo, 2004):
a. Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat
arus listrik.
b. Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat
beracun, hormon, atau gas.
c. Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang
menimbulkan penyakit.
d. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan,
organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
24
e. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
f. Stres
psikis/emosional,
disebabkan
oleh
gangguan
hubungan
interpesonal, sosial, budaya atau keagamaan.
g. Faktor yang mempengaruhi stres yang umum dialami oleh ibu hamil.
4. Sumber-sumber Stres
Sumber stres dapat berubah seiring dengan berkembangnya
individu, tetapi kondisi stres dapat terjadi setiap saat selama hidup
berlangsung. Menurut Sarafino (2008) sumber datangnya stres ada tiga
yaitu:
a. Diri individu
Hal ini berkaitan dengan adanya konflik. Menurut Miller dalam
Sarafino (2008), pendorong dan penarik dari konflik menghasilkan
dua kecenderungan yang berkebalikan,yaitu approach dan avoidance.
Kecenderungan ini menghasilkan tipe dasar konflik (Sarafino, 2008),
yaitu :
1) Approach-approach Conflict
Muncul ketika kita tertarik terhadap dua tujuan yang sama-sama
baik. Contohnya, individu yang mencoba untuk menurunkan berat
badan untuk meningkatkan kesehatan maupun untuk penampilan,
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
25
namun konflik sering terjadi ketika tersedianya makanan yang
lezat.
2) Avoidance-avoidance Conflict
Muncul ketika kita dihadapkan pada satu pilihan antara dua situasi
yang tidak menyenangkan. Contohnya, pasien dengan penyakit
serius mungkin akan dihadapkan dengan pilihan antara dua
perlakuan yang akan mengontrol atau menyembuhkan penyakit,
namun memiliki efek samping yang sangat tidak diinginkan.
Sarafino
(2008)
menjelaskan
bahwa
orang-orang
dalam
menghindari konflik ini biasanya mencoba untuk menunda atau
menghindar dari keputusan tersebut. Oleh karena itu, biasanya
avoidance-avoidanceconflict ini sangat sulit untuk diselesaikan.
3) Approach-avoidance Conflict
Muncul ketika kita melihat kondisi yang menarik dan tidak
menarik dalam satutujuan atau situasi. Contohnya, seseorang yang
merokok dan ingin berhenti, namun mereka mungkin terbelah
antara ingin meningkatkan kesehatan dan ingin menghindari
kenaikan berat badan serta keinginan mereka untuk percaya terjadi
jika mereka ingin berhenti.
b. Keluarga
Sarafino (2008) menjelaskan bahwa perilaku, kebutuhan, dan
kepribadian dari setiap anggota keluarga berdampak pada interaksi
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
26
dengan orang-orang dari anggota lain dalam keluarga yang kadangkadang menghasilkan stres. Menurut Sarafino (2008) faktor dari
keluarga yang cenderung memungkinkan munculnya stres adalah
hadirnya anggota baru, perceraian dan adanya keluarga yang sakit,
cacat, dan kematian
c. Komunitas dan masyarakat
Kontak dengan orang di luar keluarga menyediakan banyak sumber
stres. Misalnya, pengalaman anak di sekolah dan persaingan. Adanya
pengalaman-pengalaman seputar dengan pekerjaan dan juga dengan
lingkungan dapat menyebabkan seseorang menjadi stres. (Sarafino,
2008).
5. Penyebab Stres pada kehamilan
Hawari (2008) menyatakan bahwa penyebab stres pada ibu hamil
terdiridari potensi stressor, pengalaman hidup, postur tubuh dan tidur.
a. Potensi stressor
Stressor psikososial merupakan keadaan atau peristiwa yang
menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang. Ibu hamil
mengalami perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Ibu
hamil berupaya untuk beradaptasi pada kehamilan dan perubahanperubahan yang terjadi pada dirinya sampai pada saat menghadapi
persalinan.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
27
b. Pengalaman Hidup
Pengalaman
hidup
yang
mempengaruhi
perasaan
yang
akan
berdampak menjadi trauma. Trauma masa hamil, bisa datang dari
banyak faktor seperti menyaksikan film horor bisa saja mendatangkan
trauma padahal sebelumnya tidak masalah. Saat hamil kejadian
menyeramkan, mengerikan atau menyedihkan bisa sangat membekas
dan berujung menjadi trauma.
c. Postur Tubuh
Ketika terjadi proses kehamilan ibu akan mengalami perubahan
posturtubuh seperti perubahan bentuk tubuh dengan badan yang
semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit muka yang
mengelupas, payudara yang bengkak dan buang air kecil dengan
frekuensi yang sering menyebabkan kondisi psikologis ibu berubah.
Ibu merasa sedih, murung dan cemas memikirkan kehamilannya.
d. Tidur
Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun.
Konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood
bekerja, dan cenderung emosional. Kondisi seperti ini tentu saja dapat
membuat beban kehamilan semakin berat.
6. Faktor yang mempengaruhi stress pada kehamilan
Stres
yang
terjadi
pada
ibu
hamil
dapat
mempengaruhi
keseimbangan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan
perkembangan jika stres pada ibu tidak ditangani dengan baik. Adapun
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
28
faktor yang mempengaruhi stres pada ibu hamil menurut Kusmiyati
(2009) :
a. Mual dan Muntah (Morning Sickness)
Mual dan muntah sangat mungkin terjadi di awal kehamilan. Biasanya
dimulai di minggu pertama dan akan menghilang di usia kehamilan 812 minggu. Umumnya mual dan muntah akan menghilang sendiri di
usia kehamilan ke 3bulan. Munculnya mual dan muntah bisa
disebabkan karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh ibu
selama hamil. Karena keluhan mual – muntah berlangsung cukup
lama, biasanya akan mempengaruhi kelancaran aktivitas ibu sehari –
hari. Apalagi jika keluhannya sangat berat, maka aktivitas di rumah
tidak akan terselesaikan.
b. Dukungan Keluarga
Dukungan emosional keluarga dan adanya perhatian dari orang lain
dapat membuat seseorang bertahan dalam menghadapi stres.
c. Usia Kehamilan
Ibu hamil trimester I dan III mengalami tingkatan stres yang lebih
tinggi dibandingkan ibu hamil trimester II. Karena pada trimester I ibu
hamil membutuhkan penyesuaian dan juga terjadi ketidaknyamanan
fisik maupun psikologis yang dapat menimbulkan stres. Pada trimester
II stres pada ibu hamil menurun karena sudah dapat menyesuaikan
dengan kondisi kehamilannya dan akan meningkat kembali pada
trimester III.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
29
d. Graviditas
Graviditas merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami.
Bagiprimigravida kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman
pertama kali, sehingga pada primigravida ibu hamil lebih cenderung
mengalami stress dibandingkan multigravida.
e. Status Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang rendah dapat menimbulkan stres pada
ibu hamil. Ketika mengatahui hamil berarti akan lebih banyak
pengeluaran untuk keperluan saat hamil dan persiapan melahirkan. Ibu
hamil dengan ekonom lebih rentan mengalami stres.
f. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah
pula mereka menerima informasi dan banyak pengetahuan. Ibu yang
berpendidikan
tinggi
mempunyai
peluang
lebih
baik
untuk
menurunkan tingkat stress dibandingkan dengan ibu berpendidikan
dasar.
7. Dampak dari stress
Stres dapat berpengaruh pada kesehatan dengan dua cara. Pertama,
perubahan yang diakibatkan oleh stres secara langsung mempengaruhi
fisik sistem tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan. Kedua, secara
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
30
tidak
langsung
stres
mempengaruhi
perilaku
individu
sehingga
menyebabkan timbulnya penyakit atau memperburuk kondisi yang sudah
ada (Sarafino, 2008).
Sarafino (2008) menjabarkan tentang 2 aspek utama dari dampak
yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi pada manusia, yaitu:
a. Aspek Biologis
Beberapa gejala fisik yang dirasakan ketika seseorang sedang
mengalami stres, diantaranya adalah sakit kepala yang berlebihan,
tidur menjadi tidak nyenyank, gangguan pencernaan, hilangnya nafsu
makan, gangguan kulit, dan produksi keringan yang berlebihan di
seluruh tubuh.
b. Aspek Psikologis
Terdapat 3 gejala psikologis yang dirasakan ketika seseorang
sedang mengalami stres. Ketika gejala tersebut adalah gejala kognisi,
gejala emosi, dan gejala tingkah laku.
1) Gejala Kognisi
Gangguan daya ingat (menurunnya daya ingat, mudah lupa
dengan suatu hal), perhatian dan konsentrasi yang berkurang
sehingga seseorang tidak fokus dalam melakukan suatu hal,
merupakan gejala-gejala yang muncul pada aspek gejala kognisi.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
31
2) Gejala Emosi
Mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala
sesuatu, merasa sedih dan depresi merupakan gejala-gejala yang
muncul pada aspek gejala emosi.
3) Gejala Tingkah Laku
Tingkah laku negatif yang muncul ketika seseorang
mengalami stres pada aspek gejala tingkah laku adalah mudah
menyalahkan orang lain dan mencari kesalahan orang lain, suka
melanggar norma karena dia tidak bisa mengontrol perbuatannya
dan bersikap tak acuh pada lingkungan, dan suka melakukan
penundaan pekerjaan.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
32
D. Kerangka Teori
Ibu Hamil
Trimester I
Faktor yang mempengaruhi
emesis gravidarum
1. Hormonal
2. Psikososial
3. Status pekerjaan
4. Paritas
Kejadian
Emesis Gravidarum
Dampak emesis gravidarum
1. Menurunnya
nafsu
makan
2. Perubahan kehilangan
elektrolit
3. Kehilangan berat badan
Faktor yang mempengaruhi
stres pada kehamilan
1. Mual
dan
Muntah
(Morning Sickness)
2. Dukungan Keluarga
3. Usia Kehamilan
4. Graviditas
5. Status Ekonomi
6. Pendidikan
Stress
Ibu Hamil Trimester
1
Penyebab stress pada
kehamilan
1. Potensi stressor
2. Pengalaman Hidup
3. Postur Tubuh
4. Tidur
Faktor yang mempengaruhi
stres pada kehamilan
1. Aspek Biologis
2. Aspek Psikologis
a. Gejala Kognisi
b. Gejala Emosi
c. Gejala Tingkah Laku
Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Sumber
: Maulana (2008), Hawari (2008), Sarafino (2008), Surinah (2009),
Tiran (2009), Kusmiyati (2009)
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
33
E. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variabel Terikat
Emesis Gravidarum
Tingkat stres
ibu hamil trimester 1
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha
: Ada HubunganTingkat Stress Dengan Kejadian Emesis Gravidarum
Pada Ibu Trimester 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Cilongok
Kabupaten Banyumas.
Ho
: Tidak ada Hubungan Tingkat Stress Dengan Kejadian Emesis
Gravidarum Pada Ibu Trimester 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas 1
Cilongok Kabupaten Banyumas.
Hubungan Tingkat Stres..., Puji Nur Khasanah , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
Download