Pengertian Koordinasi : kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan kesepakatan masing-masing pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja Pedoman Koordinasi : Koordinasi dilakukan secara terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya. Koordinasi harus saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan tumpang tindih tugas yang satu dengan tugasyang lain. Perasaan untuk bekerjasama (sense of cooperation) Persaingan (rivalry) Saling menghargai satu dan lainnya (team spirit) Semangat antar bagian (esprit de corps) Koordinasi vertikal : kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggungjawabnya. Koordinasi horisontal : mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatankegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat. Bersifat dinamis bukan statis. Menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator (manajer) dalam rangka mencapai sasaran. Hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan. Memiliki asas skala (hirarki) artinya koordinasi itu dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggungjawab yang disesuaikan dengan jenjang-jenjang yang berbedabeda satu sama lain. Tanggungjawab koordinasi berada di pimpinan. Koordinasi merupakan pekerjaan pimpinan secara berkesinambungan dan harus dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik. Koordinasi merupakan konsep yang ditetapkan dalam kelompok, bukan terhadap usaha individu. Merupakan Tujuan kesatuan tindakan koordinasi merupakan tujuan bersama Pendekatan Koordinasi 1. Sistem Informasi Vertical. Merupakan sistem di mana informasi dapat di kirimkan ke atas dan kebawah jenjang organisasi. 2. Sistem Informasi Lateral. Merupakan sistem yang memungkinkan adanya pertukaran informasi yang di butuhkan dapat di pertanggung jawabkan 3. Sistem Informasi Manajer Penghubung. Manajer penghubung perlu di laksanakan apabila di perkirakan koordinasi secara efektif tidak berhasil di laksanakan. Pendekatan Struktur. Pendekatan ini mencirikan adanya satuan tugas atau proyek. Satuan tugas ini dapat di bubarkan apabila proyek telah selesai. Rentang manajemen (rentang kendali) : Kemampuan seorang manajer melakukan koordinasi secara efektif, tergantung dari jumlah bawahan yang melapor kepada manajer tersebut. Prinsip rentang manajemen : Berhubungan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Hubungan rentang manajemen dan koordinasi ”Semakin besar jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.” Kesamaan fungsi-fungsi Semakin sama fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar. Kedekatan geografis Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan Semakin sedikit pengawasan langsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas. Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar. Berbagai alasan pentingnya penentuan rentang manajemen yang tepat : Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.