BAB III METODE PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan dengan
penduduk yang terkena dampak pembangunan dari area terpadu di Desa
Ngringo, Kabupaten Karanganyar. Menurut BPS (2014) luas wilayah Desa
Ngringo adalah 420,27 km2, sedangkan kepadatan penduduknya 63,35.
Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Daerah tersebut merupakan daerah leading industries, dimana terdapat
dorongan dorongan pertumbuhan nyata terhadap lingkungannya,
mempunyai kemampuan inovasi tinggi, dan termasuk ke dalam
industry industri yang cepat berkembang.
2. Daerah penelitian mempunyai struktur sosial ekonomi yang relatif
kompleks.
3. Daerah tersebut merupakan daerah yang akan terkena dampak
langsung dari pembangunan area terpadu tersebut.
B. Desain Penelitian
Penjelasan metode penyusunan kajian damapk sosial ekonomi
ditinjau dari metode pengumpulan dan analisis data, metode perkiraan
dampak penting, dan metode evaluasi. Metode pengumpulan dan analisis
data meliputi lokasi studi area terpadu tersebut, jenis data, populasi,
40
sampel, dan pendekatan analisis. Metode perkiraan dampak penting adalah
metode untuk mengukur apakah dampak yang ditimbulkan dari rencana
kegiatan akan berdampak penting atau tidak. Metode evaluasi adalah
metode untuk mengukur kajian tersebut menggunakan dua pendekatan
analisis yaitu metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengukur
dinamika perubahan sosial ekonomi berdasarkan data sekunder dan data
primer dan pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengukur
perubahan sosial ekonomi berdasarkan keterangan para informan kunci.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara secara mendalam
(indept interview) berdasarkan daftar pertanyaan terstruktur dan observasi/
survey lapangan.
C. Populasi dan sample
Populasi adalah keseluruhan yang ada di dalam elemen, atau unit
elementer, atau unit penelitian, atau analisis yang dimiliki oleh
karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian. Penetapan
populasi dilakukan berdasar area dampak yang secara langsung diterima
oleh warga setempat. Responden dipilih secara simple random sampling,
dengan mempertimbangkan keragaman populasi dari masyarakat sekitar
kegiatan dan daerah yang kemungkinan terkena dampak. Total penduduk
yang terkena diperkirakan dampak sebanyak 100 penduduk.
41
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang di ambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya, agar
sampel yang diambil dapat mewakili populasinya maka penetapan jumlah
sampel penelitian dilakukan dengan cara menggunakan rumus slovin
sebagai mana dalam (Sugiyono, 2006) sebagai berikut :
………………………………………………………..…………….….(3.1)
di mana :
n
= jumlah sampel yang digunakan
N
= jumlah populasi yang terkena dampak
1
= konstanta
e
= nilai kritis atau batas kesalahan 10%
Jumlah sample pada penelitian ini dengan menggunakan rumus slovin adalah :
= 50 sampel...................................................................(3.2)
Sampel pada penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu
sampel yang berada pada dampak langsung pembangunan area terpadu dan
sampel yang tidak terkena dampak tidak langsung dari dampak
pembangunan area terpadu tersebut di Desa Ngringo. Jumlah penduduk
yang terkena pada dampak langsung berjumlah 43 kepala keluarga atau
43% dari total populasi. Sedangkan yang berada pada dampak tidak
langsung adalah 57 kepala keluarga atau 57% dari total populasi. Sampel
42
dalam kajian ini dibedakan menjadi dua yaitu: 1) key informan dan 2)
pelaku kegiatan ekonomi yang terkait dengan keberadaan area terpadu.
Tabel 3.1. Ukuran Sampel
Klasifikasi
daerah
Dampak langsung
Dampak tidak
langsung
Jumlah
Populasi
Persentase
43
43%
57
100
57%
100%
Ukuran Sampel
Rumus Slovin
Pembulatan
43% x 50
22
57% x 50
Jumlah
28
50
Sumber : Data Primer, diolah (2016)
D. Deskripsi Parameter Sosial-Ekonomi lain yang dikaji
1. Parameter Sosial
a. Rasio Jenis Kelamin (sex ratio= SR)
Persentase perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan.
b. Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga (ART)
Rasio perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah rumah
tangga yang ada di Desa Ngringo Kabupaten Karanganyar. Menurut
Badan Pusat Statistik (2013):
……...…………………………..(3.3)
c. Angka Beban Tanggungan (ABT)
Menurut Badan Pusat Statistik (2013) untuk menghitung Angka Beban
Tanggungan menggunakan rumus :
43
…........................................(3.4)
dimana :
ABT : Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio /DR). 0-14 th
dan > 65 th: Usia ketergantungan (non-produktif); 15 – 64: Usia
produktif.
d. Kepadatan Penduduk (man land ratio)
Menurut Badan Pusat Statistik (2013) untuk menghitung Kepadatan
Penduduk (man land ratio) menggunakan rumus :
......................................................(3.5)
2. Parameter Ekonomi yang dikaji
a. Pendapatan Rumah Tangga
Menurut Badan Pusat Statistik (2013) untuk menghitung Pendapatan
Rumah Tangga menggunakan rumus :
I =
n
m
i 1
j 1
 ( P )   ( NP ) j
………………………………...….(3.6)
Dimana : I = Total Pendapatan Rumah Tangga; P= Pendapatan dari
usahatani (tanaman/ternak); NP= Pendapatan dari non-pertanian
industri RT/jasa/dagang/dll)
44
b. Komponen Sosial Ekonomi lain
Komponen sosial ekonomi lain dianalisis dengan tabulasi sederhana,
tabulasi silang, analisis prosentase, distribusi frekuensi dan
diperjelas dengan analisis kualitatif.
3. Parameter non-market Ekonomi
Sedangkan faktor lingkungan non-ekonomi merupakan peristiwa atau
isu yang menonjol di bidang politik, keamanan, kehidupan penduduk,
aspek sosial dan aspek budaya yang mempengaruhi roda kehidupan
masyarakat sekitar yang terkena dampak pembangunan dari area
terpadu tersebut.
4. Data yang akan diperlukan terkait kondisi demografis dan aspek sosial
ekonomi :
a. Kondisi demografis, meliputi struktur penduduk, pertumbuhan
penduduk, kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, pendidikan,
sex-ratio, dan rasio angka ketergantungan.
b. Aspek
sosial
ekonomi
meliputi
semua
aktivitas
kegiatan
masyarakat di sekitar rencana proyek yang akan terkena dampak
baik aktivitas internal dalam rumah tangga maupun aktivitas
eksternal yang menunjang aksesibilitas kegiatan sosial ekonomi
rumah tangga.
5. Peralatan : kuisioner, tape recorder dan alat tulis dan kertas
45
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumber data. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer
adalah pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara secara
mendalam (indept interview) berdasarkan daftar pertanyaan terstruktur dan
observasi/ survey lapangan. Jenis data primer yang diperlukan antara lain :
Pendapatan masyarakat
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi dan
lembaga-lembaga yang terkait wilayah terdampak pembangunan area
terpadu di Desa Ngringo. Instansi-instansi tersebut antara lain : Badan
Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar, Puskesmas Desa Ngringo, Badan
Pertanahan Nasional kabupaten Karanganyar. Jenis data sekunder yang
diperlukan antara lain :
a. Kependudukan/Demografi

Struktur penduduk

Jumlah penduduk

Kepadatan penduduk

Pertumbuhan

Pendidikan

Pekerjaan
46

Tingkat ketergantungan
b. Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk

Lembaga Ekonomi Rayat

Perbankan

PDRB

Pola Hubungan Kerja

Pekerjaan Pokok/Sampingan
F. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif
dan dekriptif kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif mennggunakan data
primer dan data sekunder kemudian diolah dan diinterpretasikan, misalnya
data tingkat pengeluaran konsumsi makanan, tingkat pendapatan, dan lama
tinggal. Metode deskriptif kualitatif adalah cara untuk menyajikan
informasi-informasi yang diperoleh dari key informan. Informasi-informasi
yang diperoleh kemudian dihimpun dan kemudian dianalisis.
Tabel 3.2 Nilai dan Rentangan Komponen Lingkungan Ekonomi
No
Komponen
Lingkungan
Nilai dan Rentangan (*)
1
2
3
4
5
1. Sumber mata
pencaharian
Menganggur
Tidak
menentu
Ada
matapencaharian
Ada
matapencaharian pokok
Ada matapencaharian pokok
dan sambilan
2. Penghasilan
keluarga
< Rp
60.000,00
Rp 61.000,00Rp 75.000,00
Rp 75.000,00Rp 80.000,00
Rp 91.000,00Rp 105.000,00
> Rp 105.000,00
47
No
Komponen
Lingkungan
3. Nilai asset
keluarga
Nilai dan Rentangan (*)
1
2
3
4
5
< 2 juta
Rp 2,1-Rp 5
juta
Rp 5,1-Rp 10
juta
Rp 10-Rp 20
juta
> Rp 20,1 juta
Sumber: dimodifikasi dari Prisbitari, dkk
1. Metode Prediksi Dampak
Metode prediksi dampak pembangunan area terpadu yang digunakan
dalam kajian ini adalah metode perhitungan matematis dan metode sistem
informasi geografi. Perhitungan matematis digunakan untuk proyeksi
jumlah penduduk.
Tabel 3.3 Prediksi Dampak Lingkungan Sosial Ekonomi
Rencana
Kegiatan (RK)
Pengembangan
area terpadu
Komponen
Lingkungan
RK
Rona
Awal
(RA)
MxI
MxI
Kualitas lingkungan
MxI
maks
MxI%
RA
MxI%
RK
Besar Dampak
RA
Kesempatan
kerja lokal
Peningkatan
pendapatan
masyarakat
Mata
pencaharian
Pergaulan
bebas
Hubungan
simbiosis
masyarakat
dengan
pemrakarsa
area terpadu
Keterangan: M: Magnitude, I: Importance
Sumber: dimodifikasi dari Prisbitari, dkk
2. Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode checklist. Metode
ini menggunakan Tabel untuk mempermudah penentuan apakah rencana
48
RK
kegiatan dikategorikan memiliki dampak penting atau tidak penting. Hasil
checklist selanjutnya diuraikan secara deskriptif untuk memperkuat
argumentasi.
Tabel 3.4 Evaluasi Dampak Pembangunan Area Terpadu
Parameter Kualitas
Lingkungan
Besaran dan
sifat penting
RA
Besaran dan
Sifat Penting
RK
Kesempatan kerja lokal
Peningkatan pendapatan
masyarakat
Mata pencaharian
Hubungan simbiosis
masyarakat dengan Area
Terpadu
Sumber: dimodifikasi dari Prisbitari, dkk (2014)
49
Evaluasi
Kesimpulan
Download