KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN Doris Febriyanti M.Si [email protected] 08127860271 KOORDINASI Koordinasi (coordination) proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) untuk mencapai tujuan secara efisien. Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasiorganisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi. Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi, yaitu : Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence). Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence). Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence). RENTANG MANAJEMEN Rentang manajemen (rentang kendali) berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer (atasan). Rentang manajemen sering disebut dengan istilah-istilah : span of control, span of authority, span of attention, span of supervision. Berapa jumlah rentangan yang ideal ? Ada dua alasan mengapa penentuan Rentangan yang tepat adalah penting. a. Rentang manajemen mempengaruhi pelaksanaan kerja yang efektif bawahan. b. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi. Menurut Henri Fayol jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas produksi dalam organisasi adalah 20 sampai 30 karyawan, sedang setiap kepala pengawas dapat mengawasi hanya 3 atau 4 pengawas produksi. Pendekatan Graicunas ini menunjukkan kekompleksan tugas-tugas pengawasan manajer, dan secara matematik hubngan-hubungan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus : R = n (2n-1 + n - 1) di mana R = jumlah hubungan n = jumlah bawahan Bila ada 5 bawahan akan ada 100 hubungan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen a. Kesamaan fungsi-fungsi. Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar. b. Kedekatan geografis. Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara phisik, rentangan semakin melebar. c. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan. Semakin se- dikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. d. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan. Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. e. Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. f. Bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas. Lebih banyak beban yang diterima pengawas (pelaksana) dalam fungsi-fungsi mis. penarikan, latihan dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar. Pengorganisasian CA113 Pengantar Manajemen Bisnis Pengorganisasian CA113 Pengantar Manajemen Bisnis Kekuasaan dan Tanggung Jawab Disiplin Kesatuan Perintah Keterpaduan Arah Subordinasi Kepentingan Remunerasi Sentralisasi Rantai Kekuasaan Keteraturan Keadilan Stabilitas Hubungan Kerja Inisiatif “Team Work” Prinsip Dasar CA113 Pengantar Manajemen Bisnis Appropriateness, harus dapat mempermudah proses pencapaian tujuan. Adequacy, harus dapat mempermudah pemecahan masalahnya. Effectiveness, harus dapat mewadahi proses-proses usaha dan proses-proses manajemen yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil. Efficiency, harus dapat mendukung terjadinya prosesproses untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang minimum. Fungsi CA113 Pengantar Manajemen Bisnis 1. Merefleksikan rencana dan tujuan 5. Evaluasi dan perbaikan 4. Mengalokasikan sumber daya untuk tugas tersebut 2. Menetapkan tugas-tugas utama 3. Membagi tugas utama menjadi sub tugas Tahapan CA113 Pengantar Manajemen Bisnis David Wilson dan Robert Rosenfeld: “pola hubungan yang diciptakan di antara komponen-komponen bagian dari seluruh organisasi yang menggambarkan komunikasi, pengendalian, dan wewenang”. Struktur Organisasi CA113 Pengantar Manajemen Bisnis 3. Lokasi Ketua Umum Ketua DPD Jawa Barat Ketua DPD Jawa Tengah … Departemenisasi CA113 Pengantar Manajemen Bisnis Pembagian Kerja Span of control (Rentang Kendali) Koordinasi ◦ Kenapa perlu koordinasi? Pelimpahan wewenang Fleksibilitas Asas-Asas Organisasi CA113 Pengantar Manajemen Bisnis X. WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI PENGERTIAN WEWENANG, KEKUASAAN DAN PENGARUH Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan. Kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu. Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu : Teori formal, wewenang adalah di anugerahkan, ada wewenang karena diberi atau dilimpahi atau diwarisi. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat tertinggi, kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Teori penerimaan (teori perilaku), Wewenang timbul hanya apabila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang ada dalam diri yang dipengaruhi (influencee), bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang itu ada atau tidak ada tergantung pada penerima (reciever), yang memutuskan untuk menerima atau menolak. Wewenang hak untuk melakukan sesuatu Kekuasaan Untuk melakukan hak tersebut Kekuasaan Kemampuan untuk mempengaruhi individu , kelompok, keputusan, dll. Wewenang tanpa kekuasaan, Kekuasaan tanpa wewenang akan timbul konflik dalam organisasi STRUKTUR LINI DAN STAF Organisasi Lini rantai perintah jelas, dan mengalir kebawah melalui tingkatan-tingkatan manajerial. Individu-individu dalam departemen/ bagian melaksanakan kegiatan-kegiatan utama perusahaan. Setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan satu atasan sehingga ada kesatuan perintah. Staf merupakan individu atau kelompok terdiri para ahli yang struktur utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini. Karyawan staf tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen. Ada 2 tipe staf : staf pribadi (asisten), staf spesialis, WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL Wewenang Lini Wewenang Lini (line authority) adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara lang sung tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan kebawah. Kepala Restoran Bagian Keuangan Bagian Pelayanan Pelayan 1 Bagian Dapur Pelayan 2 Pelayan 3 Line Authority Kewenangan Lini Belanja Memasa k Wewenang Staf Wewenang staf (staff authority) adalah hak yang dimiliki oleh satuansatuan staf atau spesialis untuk memberi saran, rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. Ini tidak memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu. Kepala Restoran Bagian Keuangan Bagian Pelayanan Pelayan 1 Functional Authority Konsultan Manajemen, Pajak, dll Bagian Dapur Pelayan 2 Pelayan 3 Belanja Staff Authority Memasak Kewenangan Staff dan Fungsional Wewenang Staf Fungsional Wewenang staf fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuansatuan lini. Bila dilimpahi wewenang fungsional oleh manajemen puncak, seorang staf spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional. Click to edit company slogan .