MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh MK90002 Rusmulyadi, M.Si. Abstract Kompetensi Bab ini mendeskripsikan dan menjelaskan aspek sejarah Islam di Indonesia yang meliputi: sejarah kedatangan Islam di Indonesia, proses penyebarannya dan beberapa organisasi sosial keagamaan yang berkembang di Indonesia. Tujuan intsruksional pembelajaran yang hendak dicapai adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sejarah Islam di Indonesia dengan segala bentuk penyebarannya dan memahami pula organisasi sosial keagamaan yang berkembang di Indonesia Islam di Indonesia 1. Sejarah Kedatangan Islam di Indonesia Di kalangan sejarawan timbul perbedaan pendapat tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Rickles menyimpulkan walaupun masa masuknya Islam ke Indonesia merupakan periode terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang periode ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf misalnya, seteleh meneliti berbagai kepustakaan mengambil kesimpulan bahwa secara umum ada dua pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia, yaitu: 1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 8 Miladiyah. Sebagian besar pendapat ini didukung oleh para ilmuan muslim di Indonesia dan Malaysia 2. Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13, sebagaimana dikemukakan oleh ilmuwan asing Pendapat pertama berdasarkan argumentasi bahwa sejak abad ke-4 telah terdapat jalur transportasi yang menghubungkan teluk Parsi, India dengan daratan Cina. Sementara itu, sejak masa lalu, wilayah barat nusantara di sekitar Malaka telah menjadi titik perhatian dalam jalur transportasi internasional. Dan pada saat yang sama pelabuhan-pelabuhan di Jawa dan Sumatra sering disinggahi kapal-kapal asing untuk berdagang rempah-rempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Taufik Abdullah. Penyebaran Islam secara pesat di kepulauan Nusantara diperkirakan baru terjadi pada abad ke-13 dan menjadi kekuatan kebudayaan/agama yang utama abad ke-16 M. Sebelumnya terbatas antara pendatang yang beragama Islam dengan penduduk pribumi. Setelah abad ke-13 M, aktivitas penyebaran agama Islam menjadi misi kerajaan Islam Nusantara yang sudah memeluk Islam. Yang dapat dijadikan bukti adalah temuan berupa batu nisan di Sumatra, berasal dari Sultan Malik Shah (meninggal pada tahun 1297). Batu nisan ini bertuliskan “Sultan Malik”. Beberapa teori yang lain di seputar masuknya Islam ke Timur Jauh termasuk, ke Nusantara dapat dirangkum dalam tiga teori, yang sejauh ini masih terus dibahas oleh sejarawan Barat maupun sejarawan Islam sendiri: 2016 2 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Teori pertama diusung oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia dariwilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat seperti Gujarat, Bengali dan Malabar disebut sebagai asal masuknya Islam di Nusantara.Dalam L’arabie et les Indes Neerlandaises, Snouck mengatakan teori tersebut didasarkan pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilainilai Arab yang ada dalam Islam pada masa-masa awal, yakni pada abad ke12 atau 13. Snouck juga mengatakan, teorinya didukung dengan hubungan yang sudah terjalin lama antara wilayah Nusantara dengan daratan India. Sebetulnya, teori ini dimunculkan pertama kali oleh Pijnappel, seorang sarjana dari Universitas Leiden. Namun, nama Snouck Hurgronje yang paling besar memasarkan teori Gujarat ini. Salah satu alasannya adalah, karena Snouck dipandang sebagai sosok yang mendalami Islam. Teori ini diikuti dan dikembangkan oleh banyak sarjana Barat lainnya. Teori kedua, adalah Teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat awal Islam datang di Nusantara. Teori ini berdasarkan kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Misalnya saja tentang peringatan10 Muharam yang dijadikan sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rasulullah. Selain itu, di beberapa tempat di Sumatera Barat ada pula tradisi Tabut, yang berarti keranda, juga untuk memperingati Hasan dan Husein. Ada pula pendukung lain dari teori ini yakni beberapa serapan bahasa yang diyakini datang dari Iran. Misalnya jabar dari zabar, jer dari ze-er dan beberapa yang lainnya.Teori ini menyakini Islam masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke13. Dan wilayah pertama yang dijamah adalah Samudera Pasai. Teori ketiga merupakan kritik terhadap teori pertama dan kedua. Menurut teori ini Dalam teori ini disebutkan, bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada awal abad ke-7. Artinya, menurut teori ini, Islam masuk keIndonesia pada awal abad hijriah, bahkan pada masa khulafaur rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspidesinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai amirul mukminin. 2016 3 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bahkan sumber-sumber literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan- perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim. Dalam kitab sejarah Cina yang berjudul Chiu T’hang Shu disebutkan pernah mendapat kunjungan diplomatik dari orangorang Ta Shih, sebutan untuk orang Arab, pada tahun tahun 651 Masehi atau 31 Hijirah. Empat tahun kemudian, dinasti yang sama kedatanganduta yang dikirim oleh Tan mi mo ni’. Tan mi mo ni’ adalah sebutan untuk Amirul Mukminin. Dalam catatan tersebut, duta Tan mi mo ni’ menyebutkan bahwa mereka telah mendirikan kepemimpinan. Daulah Artinya, Islamiyah duta dan Muslim sudah tersebut tiga datang kali berganti pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Biasanya, para pengembara Arab ini tak hanya berlayar sampai di Cina saja, tapi juga terus menjelajah sampai di Timur Jauh, termasuk Indonesia. Jauh sebelum penjelajah dariEropa punya kemampuan mengarungi dunia, terlebih dulu pelayar-pelayar dari Arab danTimur Tengah sudah mampu melayari rute dunia dengan intensitas yang cukup padat. Ini adalah rute pelayaran paling panjang yang pernah ada sebelum abad 16.Hal ini juga bisa dilacak dari catatan para peziarah Budha Cina yang kerap kali menumpang kapal-kapal ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelang abad ke-7untuk pergi ke India. Bahkan pada era yang lebih belakangan, pengembara Arab yang masyhur, Ibnu Bathutah mencatat perjalanannya ke beberapa wilayah Nusantara. Tapi sayangnya, tak dijelaskan dalam catatan Ibnu Bathutah daerah-daerah mana saja yang pernah ia kunjungi. Kian tahun, kian bertambah duta-duta dari Timur Tengah yang datang ke wilayah Nusantara. Pada masa Dinasti Umayyah, ada sebanyak 17 duta Muslim yang datang ke Cina. Dr. Hamka memberi kesimpulan: a) Agama Islam telah berangsur datang ke tanah air kita ini sejak abad pertama (abad ke-7M) dibawa oleh saudagar-saudagar Islam yang intinya adalah orang-orang Arab diikuti oleh orang Persia dan Gujarat. 2016 4 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b) Oleh karena penyebaran Islam itu tidak dijalankan dengan kekerasan dan tidak ada penaklukan negeri, maka jalannya itu adalah berangsurangsur. c) Mazhab Syafi’I telah berpengaruh sejak semula perkembangan itu, sampai Raja Islam Pasai Samudera itu adalah seorang alim ahli fiqih Mazhab Syafi’i. d) Kedatangan ulama-ulama Islam dari luar negari ke Aceh memperteguh odeologi Mazhab Syafi’I yang telah ditanam raja-raja Pasai. e) Saya mengakui bahwa ulama luar yang datang kemari, disamping ada ulama kita belajar ke Mekkah, Syam, Yaman, Aden, dan lainnya. Haji Abubakar Aceh membuat kesimpulan: a) Islam masuk ke Indonesia mula pertama di Aceh, tidak mungkin di daerah lain. b) Penyiar Islam pertama di Indonesia tidah hanya terdiri dari saudagar India dari Gujarat, tetapi juga terdiri dari mubaligh-mubaligh Islam dari bangsa Arab. c) Diantara mazhab pertama yang dipeluk di Aceh ialah Syi’ah dan Syafi’i. 2. Proses Penyebaran Islam di Indonesia Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial penduduk Indonesia dan akhirnya dapat membentuk tradisi tersendiri yang menggabungkan tradisi Islam dan tradisi local dapat dilihat dari dua sudut: Sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan dan kebebasan serta sifat yang mampu mengakomodasi kepercayaan lama Terdapat hubungan yang baik di antara para penyebar agama Islam dengan penduduk setempat, karena para penyebar agama tersebut menerangkan bahwa Islam sebagai ajaran yang universal mewajibkan para penganutnya ikut menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara damai kepada orang lain. Proses penyebaran Islam terjadi melalui berbagai saluran: Saluran Perdagangan 2016 5 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada awalnya islamisasi terjadi melalui kontak para pedagang dengan pribumi. Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir pantai cepat berkembang karena tingkat ekonomi mereka rata-rata bertambah baik dengan ikut sertanya golongan bangsawan dalam perdagangan tersebut Saluran Perkawinan Ketika jumlah umat Islam semakin banyak sementara penghasilan mereka relative tinggi, banyak di antara putri pribumi dari keluarga bangsawan maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah dengan mereka. Sebelum menikah, para wanita ini masuk Islam terlebih dahulu. Dalam perkembangannya, para wanita-wanita dari keturunan keluarga Muslim pun menikah dengan kaum pribumi. Saluran Tasawuf Para penyebar Islam, yaitu para sufi, mengajarkan ajaran-ajaran Islam dengan melakukan “adaptasi” dengan kepercayaan yang sudah dikenal luas masyarakatnya. Dengan demikian, Islam mudah dimengerti dan dipahami Saluran Pendidikan Berdirinya lembaga-lembaga pendidikan mempercepat proses penyebaran Islam. Di sinilah calon-calon Ulama dididik. Setelah menyelesaikan pelajarannya, mereka kembali ke daerahnya untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, merantau untuk menyebarkan Islam atau menjadi penceramah Saluran Kesenian Penyebaran ajaran Islam juga dilakukan lewat atraksi budaya dan kesenian yang menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk agama Hindu, seperti pertunjukkan wayang di Jawa. Contohnya, Sunan Kalijaga, adalah seorang ahli agama yang dikenal sangat pandai memainkan wayang di mana ia mementaskan cerita-cerita Mahbharata dan Ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan pesan-pesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak penduduk yang masuk Islam karena tersentuh pendekatan dan ajaran Islam yang disampaikan oleh Sunan Kalijaga Saluran Politik Lewat lembaga kerajaan Islam meluas ke tengah penduduk seperti di Maluku dan Sulawesi Selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan memeluk agama Islam, masyarakat kemudian mengikuti jejaknya. 2016 6 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk mengukuhkan kekuasaanya, kerajaan-kerajaan Islam yang baru berdiri memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerahdaerah lain. Pada umumnya, kaum bangsawan maupun penduduk daerah-daerah yang ditaklukkan tersebut kemudian masuk Islam. 3. Organisasi Sosial Keagamaan di Indonesia Nahdlatul Ulama Sejarah Kelahiran NU Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan. Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota. Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk 2016 7 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai Kyai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. Paham Keagamaan NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat. Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU. 2016 8 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Aktivitas Organisasi NU Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa. Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu masyarakat. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyarakat. Muhammadiyah Sejarah Kelahiran Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah 2016 9 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Mu'allimin _khusus Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu'allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta). Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah Yogyakarta, terbatas Surakarta, di karesidenan-karesidenan Pekalongan, dan Pekajangan, seperti: daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia. Aktivitas Organisasi Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu: Pendidikan 1. TK/TPQ, jumlah TK/TPQ Muhammadiyah adalah sebanyak 4623. 2. SD/MI, jumlah data SD/MI Muhammadiyah adalah sebanyak 2604. 3. SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah adalah sebanyak 1772. 4. SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK Muhammadiyah adalah sebanyak 1143. 5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah sebanyak 172. Kesehatan 1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah yang terdata sejumlah 72 2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak 2016 10 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Balai Kesehatan Masyarakat 4. Balai Pengobatan 5. Apotek Sosial 1. Panti Asuhan Yatim 2. Panti Jompo 3. Balai Kesehatan Sosial 4. Panti Wreda/ Manula 5. Panti Cacat Netra 6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian) 7. BPKM (Balai Pendidikan Muhammadiyah) 8. Rehabilitasi Cacat 9. Sekolah Luar Biasa 10. Pondok Pesantren 2016 11 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan Keterampilan Daftar Pustaka 1. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama, 1971 2. Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. 3. A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1990. 4. Harun Nasution, Islam Rasional, Jakarta: Mizan, 1995 5. Nurcholish Madjid, Islam: Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 2000 6. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994. 7. Srijanti, Purwanto S.K. dan Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, Jakarta: Graha Ilmu, 2007 Web 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama 2016 12 Pendidikan Agama Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id