Modul Pendidikan Agama Islam [TM5].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pendidikan
Agama
Islam di Indonesia
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
MK90002
Rusmulyadi, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Bab ini mendeskripsikan dan
menjelaskan aspek sejarah Islam di
Indonesia yang meliputi: sejarah
kedatangan Islam di Indonesia, proses
penyebarannya dan beberapa
organisasi sosial keagamaan yang
berkembang di Indonesia.
Tujuan intsruksional pembelajaran yang
hendak dicapai adalah agar mahasiswa
mampu memahami dan menjelaskan
sejarah Islam di Indonesia dengan
segala bentuk penyebarannya dan
memahami pula organisasi sosial
keagamaan yang berkembang di
Indonesia
Islam di Indonesia
1. Sejarah Kedatangan Islam di Indonesia
Di kalangan sejarawan timbul perbedaan pendapat tentang sejarah masuknya Islam
di Indonesia. Rickles menyimpulkan walaupun masa masuknya Islam ke Indonesia
merupakan periode terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang
periode ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf misalnya, seteleh meneliti
berbagai kepustakaan mengambil kesimpulan bahwa secara umum ada dua
pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia, yaitu:
1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 8 Miladiyah. Sebagian besar
pendapat ini didukung oleh para ilmuan muslim di Indonesia dan Malaysia
2. Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13, sebagaimana
dikemukakan oleh ilmuwan asing
Pendapat pertama berdasarkan argumentasi bahwa sejak abad ke-4 telah terdapat
jalur transportasi yang menghubungkan teluk Parsi, India dengan daratan Cina.
Sementara itu, sejak masa lalu, wilayah barat nusantara di sekitar Malaka telah
menjadi titik perhatian dalam jalur transportasi internasional. Dan pada saat yang
sama pelabuhan-pelabuhan di Jawa dan Sumatra sering disinggahi kapal-kapal
asing untuk berdagang rempah-rempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Taufik
Abdullah.
Penyebaran Islam secara pesat di kepulauan Nusantara diperkirakan baru terjadi
pada abad ke-13 dan menjadi kekuatan kebudayaan/agama yang utama abad ke-16
M. Sebelumnya terbatas antara pendatang yang beragama Islam dengan penduduk
pribumi. Setelah abad ke-13 M, aktivitas penyebaran agama Islam menjadi misi
kerajaan Islam Nusantara yang sudah memeluk Islam. Yang dapat dijadikan bukti
adalah temuan berupa batu nisan di Sumatra, berasal dari Sultan Malik Shah
(meninggal pada tahun 1297). Batu nisan ini bertuliskan “Sultan Malik”.
Beberapa teori yang lain di seputar masuknya Islam ke Timur Jauh termasuk, ke
Nusantara dapat dirangkum dalam tiga teori, yang sejauh ini masih terus dibahas
oleh sejarawan Barat maupun sejarawan Islam sendiri:
2016
2
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Teori pertama diusung oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan Islam
masuk ke Indonesia dariwilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat
seperti Gujarat, Bengali dan Malabar disebut sebagai asal masuknya Islam di
Nusantara.Dalam L’arabie et les Indes Neerlandaises, Snouck mengatakan
teori tersebut didasarkan pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilainilai Arab yang ada dalam Islam pada masa-masa awal, yakni pada abad ke12 atau 13.
Snouck juga mengatakan, teorinya didukung dengan hubungan yang sudah
terjalin lama antara wilayah Nusantara dengan daratan India.
Sebetulnya, teori ini dimunculkan pertama kali oleh Pijnappel, seorang
sarjana dari Universitas Leiden. Namun, nama Snouck Hurgronje yang paling
besar memasarkan teori Gujarat ini. Salah satu alasannya adalah, karena
Snouck dipandang sebagai sosok yang mendalami Islam. Teori ini diikuti dan
dikembangkan oleh banyak sarjana Barat lainnya.
Teori kedua, adalah Teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat
awal Islam datang di Nusantara. Teori ini berdasarkan kesamaan budaya
yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk
Persia. Misalnya saja tentang peringatan10 Muharam yang dijadikan sebagai
hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rasulullah. Selain itu, di
beberapa tempat di Sumatera Barat ada pula tradisi Tabut, yang berarti
keranda, juga untuk memperingati Hasan dan Husein. Ada pula pendukung
lain dari teori ini yakni beberapa serapan bahasa yang diyakini datang dari
Iran. Misalnya jabar dari zabar, jer dari ze-er dan beberapa yang
lainnya.Teori ini menyakini Islam masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke13. Dan wilayah pertama yang dijamah adalah Samudera Pasai.
Teori ketiga merupakan kritik terhadap teori pertama dan kedua. Menurut
teori ini Dalam teori ini disebutkan, bahwa Islam yang masuk ke Indonesia
datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun
bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada awal abad ke-7. Artinya,
menurut teori ini, Islam masuk keIndonesia pada awal abad hijriah, bahkan
pada masa khulafaur rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspidesinya
ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai amirul mukminin.
2016
3
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahkan sumber-sumber literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat
abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai
Sumatera. Di perkampungan- perkampungan ini diberitakan, orang-orang
Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk
komunitas-komunitas Muslim. Dalam kitab sejarah Cina yang berjudul Chiu
T’hang Shu disebutkan pernah mendapat kunjungan diplomatik dari orangorang Ta Shih, sebutan untuk orang Arab, pada tahun tahun 651 Masehi
atau 31 Hijirah. Empat tahun kemudian, dinasti yang sama kedatanganduta
yang dikirim oleh Tan mi mo ni’. Tan mi mo ni’ adalah sebutan untuk Amirul
Mukminin.
Dalam catatan tersebut, duta Tan mi mo ni’ menyebutkan bahwa mereka
telah
mendirikan
kepemimpinan.
Daulah
Artinya,
Islamiyah
duta
dan
Muslim
sudah
tersebut
tiga
datang
kali
berganti
pada
masa
kepemimpinan Utsman bin Affan.
Biasanya, para pengembara Arab ini tak hanya berlayar sampai di Cina saja,
tapi juga terus menjelajah sampai di Timur Jauh, termasuk Indonesia. Jauh
sebelum penjelajah dariEropa punya kemampuan mengarungi dunia, terlebih
dulu pelayar-pelayar dari Arab danTimur Tengah sudah mampu melayari rute
dunia dengan intensitas yang cukup padat. Ini adalah rute pelayaran paling
panjang yang pernah ada sebelum abad 16.Hal ini juga bisa dilacak dari
catatan para peziarah Budha Cina yang kerap kali menumpang kapal-kapal
ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelang abad ke-7untuk pergi ke
India. Bahkan pada era yang lebih belakangan, pengembara Arab yang
masyhur, Ibnu Bathutah mencatat perjalanannya ke beberapa wilayah
Nusantara.
Tapi sayangnya, tak dijelaskan dalam catatan Ibnu Bathutah daerah-daerah
mana saja yang pernah ia kunjungi. Kian tahun, kian bertambah duta-duta
dari Timur Tengah yang datang ke wilayah Nusantara. Pada masa Dinasti
Umayyah, ada sebanyak 17 duta Muslim yang datang ke Cina.
Dr. Hamka memberi kesimpulan:
a) Agama Islam telah berangsur datang ke tanah air kita ini sejak abad
pertama (abad ke-7M) dibawa oleh saudagar-saudagar Islam yang
intinya adalah orang-orang Arab diikuti oleh orang Persia dan Gujarat.
2016
4
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b) Oleh karena penyebaran Islam itu tidak dijalankan dengan kekerasan
dan tidak ada penaklukan negeri, maka jalannya itu adalah berangsurangsur.
c) Mazhab Syafi’I telah berpengaruh sejak semula perkembangan itu,
sampai Raja Islam Pasai Samudera itu adalah seorang alim ahli fiqih
Mazhab Syafi’i.
d) Kedatangan
ulama-ulama
Islam
dari
luar
negari
ke
Aceh
memperteguh odeologi Mazhab Syafi’I yang telah ditanam raja-raja
Pasai.
e) Saya mengakui bahwa ulama luar yang datang kemari, disamping ada
ulama kita belajar ke Mekkah, Syam, Yaman, Aden, dan lainnya.
Haji Abubakar Aceh membuat kesimpulan:
a) Islam masuk ke Indonesia mula pertama di Aceh, tidak mungkin di
daerah lain.
b) Penyiar Islam pertama di Indonesia tidah hanya terdiri dari saudagar
India dari Gujarat, tetapi juga terdiri dari mubaligh-mubaligh Islam dari
bangsa Arab.
c) Diantara mazhab pertama yang dipeluk di Aceh ialah Syi’ah dan
Syafi’i.
2. Proses Penyebaran Islam di Indonesia
Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial penduduk Indonesia
dan akhirnya dapat membentuk tradisi tersendiri yang menggabungkan tradisi Islam
dan tradisi local dapat dilihat dari dua sudut:
Sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan dan
kebebasan serta sifat yang mampu mengakomodasi kepercayaan
lama
Terdapat hubungan yang baik di antara para penyebar agama Islam
dengan penduduk setempat, karena para penyebar agama tersebut
menerangkan bahwa Islam sebagai ajaran yang universal mewajibkan
para penganutnya ikut menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara
damai kepada orang lain.
Proses penyebaran Islam terjadi melalui berbagai saluran:
Saluran Perdagangan
2016
5
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada awalnya islamisasi terjadi melalui kontak para pedagang dengan
pribumi. Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir pantai
cepat
berkembang
karena
tingkat
ekonomi
mereka
rata-rata
bertambah baik dengan ikut sertanya golongan bangsawan dalam
perdagangan tersebut
Saluran Perkawinan
Ketika jumlah umat Islam semakin banyak sementara penghasilan
mereka relative tinggi, banyak di antara putri pribumi dari keluarga
bangsawan maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah
dengan mereka. Sebelum menikah, para wanita ini masuk Islam
terlebih dahulu. Dalam perkembangannya, para wanita-wanita dari
keturunan keluarga Muslim pun menikah dengan kaum pribumi.
Saluran Tasawuf
Para penyebar Islam, yaitu para sufi, mengajarkan ajaran-ajaran Islam
dengan melakukan “adaptasi” dengan kepercayaan yang sudah
dikenal luas masyarakatnya. Dengan demikian, Islam mudah
dimengerti dan dipahami
Saluran Pendidikan
Berdirinya
lembaga-lembaga
pendidikan
mempercepat
proses
penyebaran Islam. Di sinilah calon-calon Ulama dididik. Setelah
menyelesaikan pelajarannya, mereka kembali ke daerahnya untuk
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, merantau
untuk menyebarkan Islam atau menjadi penceramah
Saluran Kesenian
Penyebaran ajaran Islam juga dilakukan lewat atraksi budaya dan
kesenian yang menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk
agama Hindu, seperti pertunjukkan wayang di Jawa. Contohnya,
Sunan Kalijaga, adalah seorang ahli agama yang dikenal sangat
pandai memainkan wayang di mana ia mementaskan cerita-cerita
Mahbharata dan Ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan
pesan-pesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak penduduk yang
masuk Islam karena tersentuh pendekatan dan ajaran Islam yang
disampaikan oleh Sunan Kalijaga
Saluran Politik
Lewat lembaga kerajaan Islam meluas ke tengah penduduk seperti di
Maluku dan Sulawesi Selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan
memeluk agama Islam, masyarakat kemudian mengikuti jejaknya.
2016
6
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mengukuhkan kekuasaanya, kerajaan-kerajaan Islam yang
baru berdiri memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerahdaerah lain. Pada umumnya, kaum bangsawan maupun penduduk
daerah-daerah yang ditaklukkan tersebut kemudian masuk Islam.
3. Organisasi Sosial Keagamaan di Indonesia
Nahdlatul Ulama
Sejarah Kelahiran NU
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami
bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan
tradisi,
telah
menggugah
kesadaran
kaum
terpelajar
untuk
memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan
organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan
"Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus
menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap
penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai
jawabannya,
muncullah
berbagai
organisasi
pendidikan
dan
pembebasan.
Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme,
merespon
kebangkitan
nasional
tersebut
dengan
membentuk
organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah
Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar
atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran),
sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum
santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan
kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki
perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka
Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi
lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki
cabang di beberapa kota.
Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat
embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk
organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk
2016
7
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi
dengan
berbagai
Kyai,
akhirnya
muncul
kesepakatan
untuk
membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan
Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini
dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim
Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga
merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab
tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan
sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak
dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Paham Keagamaan
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang
mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum
ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU
tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan
akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu
dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu
Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang
fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui
tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali
sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di
bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode
Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara
tasawuf dengan syariat.
Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum
penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah,
serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih
maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan
negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah
pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
2016
8
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aktivitas Organisasi NU
 Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan
meningkatkan
rasa
persaudaraan
yang
berpijak
pada
semangat persatuan dalam perbedaan.
 Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang
bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.Hal ini terbukti
dengan
lahirnya
Lembaga-lembaga
Pendidikan
yang
bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah
khususnya di Pulau Jawa.
 Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat
serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan
kemanusiaan.
 Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan
untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan
berkembangnya ekonomi rakyat.Hal ini ditandai dengan
lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah
terbukti membantu masyarakat.
 Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat
luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi
masyarakat.
Muhammadiyah
 Sejarah Kelahiran
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di
Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8
Dzulhijjah 1330 H).
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH
Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak
dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki
basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul
Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam
pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai
Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama
menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan
Madrasah
2016
9
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Mu'allimin
_khusus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
laki-laki,
yang
bertempat
di
Patangpuluhan
kecamatan
Wirobrajan
dan
Mu'allimaat
Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh
Muhammadiyah
Yogyakarta,
terbatas
Surakarta,
di
karesidenan-karesidenan
Pekalongan,
dan
Pekajangan,
seperti:
daerah
Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah
berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul
Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat
dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo
yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar
ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian
Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan
Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar
keseluruh Indonesia.
 Aktivitas Organisasi
Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan
serta layanan Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina
Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:
Pendidikan
1.
TK/TPQ,
jumlah
TK/TPQ
Muhammadiyah
adalah
sebanyak 4623.
2.
SD/MI, jumlah data SD/MI Muhammadiyah adalah
sebanyak 2604.
3.
SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah adalah
sebanyak 1772.
4.
SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK Muhammadiyah
adalah sebanyak 1143.
5.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan
Tinggi Muhammadiyah adalah sebanyak 172.
Kesehatan
1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin
Muhammadiyah/ Aisyiyah yang terdata sejumlah 72
2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
2016
10
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Balai Kesehatan Masyarakat
4. Balai Pengobatan
5. Apotek
Sosial
1. Panti Asuhan Yatim
2. Panti Jompo
3. Balai Kesehatan Sosial
4. Panti Wreda/ Manula
5. Panti Cacat Netra
6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
7. BPKM
(Balai
Pendidikan
Muhammadiyah)
8. Rehabilitasi Cacat
9. Sekolah Luar Biasa
10. Pondok Pesantren
2016
11
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan
Keterampilan
Daftar Pustaka
1. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen
Agama, 1971
2. Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004.
3. A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Bulan
Bintang, 1990.
4. Harun Nasution, Islam Rasional, Jakarta: Mizan, 1995
5. Nurcholish Madjid, Islam: Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Yayasan Wakaf
Paramadina, 2000
6. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994.
7. Srijanti, Purwanto S.K. dan Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat
Islam Modern, Jakarta: Graha Ilmu, 2007
Web
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama
2016
12
Pendidikan Agama
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download