3. Pikiran Positif - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Etik UMB
Berfikir Positif
Fakultas
Program Studi
FEB
Manajemen
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
MK
Rusmulyadi, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Bab ini menguraikan tentang pikiran
positif dan negatif, upaya mengelola
pikiran positif dan bagaimana
mengelola perasaan positif
Kemampuan akhir yang diharapkan
(kompetensi) adalah agar mahasiswa
membedakan pikiran positif dan negatif,
dan mampu memiliki dan mengelola
pikiran dan perasaan positif
Berfikir Positif
Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran, manusia bisa maju atau mundur.
Dengan pikiran, manusia bisa bahagia atau sengsara…(Plato)
Pikiranlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan
akal dan pikirannya, manusia mampu berpikir dan mengelola pikirannya. Dengan berpikir
manusia mampu memilih yang baik dan buruk. Membedakan yang bermanfaat dan tidak
berbanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Pikiran
merupakan
aktivitas
mental
dan
intelektual
yang
melibatkan
kesadaran
penggunannya. Dengan pikiran, manusia bisa menimbang,mengingat, memutuskan, hingga
menciptakan sesuatu. Pikiran juga merupakan suatu potensi. Melalui pikiran, manusia
melakukan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk memperoleh
apa yang diyakini alam pikirannya tersebut. Pikiran manusia juga menjadi kekuatan untuk
mempertahkan keberadaannya dan memperjuangkan cita-cita dan keinginannya. Begitu
besar pengaruh pikiran bagi manusia. Melalui pikiran sesuatu menjadi ada atau tidak pernah
ada.
1. Pikiran dan Perasaan
Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Infomasi tersebut
melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan,
gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lainnya akan melahirkan
ide. Jika ide tersebut menarik, maka akan mendapat perhatian, kemudian dipikirkan
dan menjadi pemikiran.
Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau
disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Bagi
yang sudah terlatih menggunakan domain emosional dan sudah menguasainya
maka dia akan menjadi orang yang penuh belas kasih. Dalam kehidupan, orang
yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap
orang lain. Orang yang berhati ikhlas dan penuh syukur, ciri orang berperasaan
positif (Edymartin, 2007).
2013
2
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agar mampu mencapai cita-cita dan mempertahankan hidupnya, manusia perlu
berpikir. Pikiran-pikiran dalam bentuk keyakinan, pengetahuan dan juga pengalaman
menjadi bekal dalam menjalani hidup dan menuju kesuksesan.
Pikiran manusia terbagi menjadi dua: positif dan negative. Kedua jenis pikiran
tersebut akan mempengaruhi perasaan dan tindakan yang dilakukan pemiliknya.
Pikiran manusia seperti halnya sebuah tempayan. Jika diisi air bening, akan
tersimpan air yang bening. Jika diisi air yang berlumpur, akan tersimpan air yang
keruh.
2. Pikiran Negatif
El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai sekumpulan pikiran salah yang
menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang
tidak terarah. Pikran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak
mampu karena merasa lemah. Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk
sangka, pesimis, gelisah, frustasi, kesepian, merasa tidak berharga dan mudah
menyerah. Dikarenakan tindakan negatif akan menghambat langkah menuju cita-cita
dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif perlu dikelola atau dikendalikan.
Beberapa penyebab pikiran negative (Sofian, 2011) adalah:
 Riwayat masa lalu
Cara anda dibesarkan merupakan hal yang paling mempengaruhi cara
berpikir anda. Bila anda dibesarkan dengan orang tua yang selalu melarang,
maka dalam pikiran anda akan tertanam ketakutan dan keraguan.
 Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas
Saat
seseorang
sangat
menginginkan
sesuatu,
dia
akan berusaha
mendapatkannya. Sebelum keinginannya diperoleh, dia akan tetap fokus
pada keinginan tersebut dan terus berusaha mendapatkannya. Sebaliknya
saat seseorang tidak memiliki tujuan atau keinginan yang jelas, pikirannya
akan mudah dimasuki pikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia
dalam hidup.
 Rutinitas negatif
2013
3
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan
ketidakbahagiaan. Misalkan saja seseorang yang melakukan pekerjaan yang
sama selama puluhan tahun dan melakukan pekerjaan yang itu-itu saja bisa
membuat pekerjaan tersebut menjadi tidak bermakna lagi baginya. Akibatnya
dia pun merasa hidupnya tidak bermakna, hambar dan berakhir pada
kekecewaan.
 Pengaruh internal
Banyak orang yang mudah menghakimi diri
sendiri dengan pendapat-
pendapat negatif. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang untuk
berpikiran negative, seperti minder, ragu-ragu, cemas, takut, pesimis,
berprasangka buruk dan mudah mengeluh.
 Pengaruh ekstenal
Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru, juga tayangan di
televisi, berita di koran dan informasi di berbagai media merupakan faktor di
luar diri yang bisa mempengaruhi pikiran seseorang.
Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikiran negatif
yang mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung
dikerjakan oleh alam bawah sadar sehingga terjadi begitu saja, tanpa disadari. Ciriciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian (2011) adalah:

Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif

Takut akan perubahan

Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar

Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri.
3. Pikiran Positif
Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiranpikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi
perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita,
kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang
pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga
merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.
2013
4
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa
orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian
menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif.
Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang
mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang
efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik
pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan
kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.
Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi
orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap
serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari katakata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang
yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir
positif?
Alasan Perlu Berpikir Positif
Banyak “keajaiban” dibalik pikiran positif ! cara untuk mendapatkan keinginankeinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperan positif.
 Jika anda ingin bahagia, dengan pikiran positif dan berperasaan bahagia
(positif) anda akan bahagia
 Jika anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif)
anda bisa sukses
 Jika anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera
(positif) anda akan hidup sejahtera
 Jika anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) anda akan sehat.
Pemicu Pikiran Positif
Agar anda bisa selalu berpikir positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Sebagai mana
telah diuraikan sebelumnya, beberapa hal yang bisa memicu pikiran negative adalah
2013
5
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
informasi negative, obrolan negatif yang tidak bermanfaat, dan rutinitas negative.
Agar pikiran positif hadir di setiap waktu anda, maka:
Berbaik sangka
Ambil pengaruh positif orang lain
Ambil hikmah dari peristiwa tertentu
Kesulitan adalah “Guru Terbaik”
Membiasakan berpikir positif
Ciri-ciri orang berpikir positif
Ciri-ciri kepribadian positif yaitu :
 Percaya diri
 Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan positif
 Fokus pada solusi bukan kepada masalah
 Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah
 Mudah bergaul
Mengembangkan pikiran positif
Kadang tidak mudah untuk mengembangkan pikiran positif. Sebagai contoh, ketika
teman anda datang tidak tepat waktu pada suatu janji untuk bertemu, sering anda
tergoda untuk berpikiran negative seperti anda tidak akan mau membuat janji
dengan dia lagi. Namun jangan menyerah, ketika pikiran negative itu datang
menggoda, coba halau dengan pikiran positif. Ketika anda berhasil mengusir pikiran
negative yang datang, berikan “hadiah” bagi pikiran anda. Rasakan betapa anda
menikmati ketika anda merasa tidak ada kekesalan ketika teman anda datang
terlambat, bahkan anda bersyukur bahwa dengan terlambatnya kedatangan teman
anda makan anda mengundurkan waktu ke acaara berikutnya yang ternyata
membuat anda terhindar dari kemacetan luar biasa yang terjadi di jam tersebut.
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah :

Menerima diri sendiri

Meneladani orang-orang yang telah sukse karena pikirannya, perasaan dan
tindak positif mereka
2013
6

Mengubah cara pandang

Melihat dari sudut pandang orang lain
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Fokus pada tujuan

Berbaik sangka

Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif
Simakah ilustrasi bagaimana kekuatan pikiran positif berikut ini
Dodo mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia
menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin
bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif
terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan
lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Dodo memperoleh sikap ini karena
pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti
sebelumnya.
Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan
tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan
ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan.
Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus
disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja
yang kusut.
Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir
mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk
sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk
fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesan yang
buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak
memperoleh pekerjaan tersebut.
Didi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya
secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut.
Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh
pekerjaan tersebut.
Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan
tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari
biasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat
wawancara sebelum jadwal.
2013
7
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia
lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan
tersebut, sama halnya dengan Dodo.
Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang
digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika
kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaanperasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat
dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan
pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan
memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga
akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan
suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.
Daftar Pustaka
1. Dwiaty Noer Sofian, The Miracle of Berpikir Positif: Terapi Kesuksesan dengan
Bepikir Positif, Bekasi: Laskar Aksara, 2011
2. Primi Artiningrum, Agustina Kurniasih, Arissetyanto Nugroho, Etika dan
Perilaku Profesional Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
3. I
Wayan
Mudita,
Membangkitkan
Motivasi
Untuk
Mencapai
Etika
Membangun
Tujuan,
http://www.bandiklatprovbali.org
4. Srijanti,
Purwanto,
SK.,
Primi
Artiningrum,
Profesionalisme Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 207
2013
8
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sikap
Download