MODUL PERKULIAHAN Etik UMB Berfikir Positif Fakultas Program Studi FEB Manajemen Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh MK Rusmulyadi, M.Si. Abstract Kompetensi Bab ini menguraikan tentang pikiran positif dan negatif, upaya mengelola pikiran positif dan bagaimana mengelola perasaan positif Kemampuan akhir yang diharapkan (kompetensi) adalah agar mahasiswa membedakan pikiran positif dan negatif, dan mampu memiliki dan mengelola pikiran dan perasaan positif Berfikir Positif Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran, manusia bisa maju atau mundur. Dengan pikiran, manusia bisa bahagia atau sengsara…(Plato) Pikiranlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan akal dan pikirannya, manusia mampu berpikir dan mengelola pikirannya. Dengan berpikir manusia mampu memilih yang baik dan buruk. Membedakan yang bermanfaat dan tidak berbanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Pikiran merupakan aktivitas mental dan intelektual yang melibatkan kesadaran penggunannya. Dengan pikiran, manusia bisa menimbang,mengingat, memutuskan, hingga menciptakan sesuatu. Pikiran juga merupakan suatu potensi. Melalui pikiran, manusia melakukan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk memperoleh apa yang diyakini alam pikirannya tersebut. Pikiran manusia juga menjadi kekuatan untuk mempertahkan keberadaannya dan memperjuangkan cita-cita dan keinginannya. Begitu besar pengaruh pikiran bagi manusia. Melalui pikiran sesuatu menjadi ada atau tidak pernah ada. 1. Pikiran dan Perasaan Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Infomasi tersebut melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan, gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lainnya akan melahirkan ide. Jika ide tersebut menarik, maka akan mendapat perhatian, kemudian dipikirkan dan menjadi pemikiran. Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Bagi yang sudah terlatih menggunakan domain emosional dan sudah menguasainya maka dia akan menjadi orang yang penuh belas kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap orang lain. Orang yang berhati ikhlas dan penuh syukur, ciri orang berperasaan positif (Edymartin, 2007). 2013 2 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Agar mampu mencapai cita-cita dan mempertahankan hidupnya, manusia perlu berpikir. Pikiran-pikiran dalam bentuk keyakinan, pengetahuan dan juga pengalaman menjadi bekal dalam menjalani hidup dan menuju kesuksesan. Pikiran manusia terbagi menjadi dua: positif dan negative. Kedua jenis pikiran tersebut akan mempengaruhi perasaan dan tindakan yang dilakukan pemiliknya. Pikiran manusia seperti halnya sebuah tempayan. Jika diisi air bening, akan tersimpan air yang bening. Jika diisi air yang berlumpur, akan tersimpan air yang keruh. 2. Pikiran Negatif El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai sekumpulan pikiran salah yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang tidak terarah. Pikran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah. Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, pesimis, gelisah, frustasi, kesepian, merasa tidak berharga dan mudah menyerah. Dikarenakan tindakan negatif akan menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif perlu dikelola atau dikendalikan. Beberapa penyebab pikiran negative (Sofian, 2011) adalah: Riwayat masa lalu Cara anda dibesarkan merupakan hal yang paling mempengaruhi cara berpikir anda. Bila anda dibesarkan dengan orang tua yang selalu melarang, maka dalam pikiran anda akan tertanam ketakutan dan keraguan. Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas Saat seseorang sangat menginginkan sesuatu, dia akan berusaha mendapatkannya. Sebelum keinginannya diperoleh, dia akan tetap fokus pada keinginan tersebut dan terus berusaha mendapatkannya. Sebaliknya saat seseorang tidak memiliki tujuan atau keinginan yang jelas, pikirannya akan mudah dimasuki pikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia dalam hidup. Rutinitas negatif 2013 3 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Misalkan saja seseorang yang melakukan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun dan melakukan pekerjaan yang itu-itu saja bisa membuat pekerjaan tersebut menjadi tidak bermakna lagi baginya. Akibatnya dia pun merasa hidupnya tidak bermakna, hambar dan berakhir pada kekecewaan. Pengaruh internal Banyak orang yang mudah menghakimi diri sendiri dengan pendapat- pendapat negatif. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang untuk berpikiran negative, seperti minder, ragu-ragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka buruk dan mudah mengeluh. Pengaruh ekstenal Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru, juga tayangan di televisi, berita di koran dan informasi di berbagai media merupakan faktor di luar diri yang bisa mempengaruhi pikiran seseorang. Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikiran negatif yang mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan oleh alam bawah sadar sehingga terjadi begitu saja, tanpa disadari. Ciriciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian (2011) adalah: Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif Takut akan perubahan Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri. 3. Pikiran Positif Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiranpikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan. 2013 4 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat. Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari katakata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif? Alasan Perlu Berpikir Positif Banyak “keajaiban” dibalik pikiran positif ! cara untuk mendapatkan keinginankeinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperan positif. Jika anda ingin bahagia, dengan pikiran positif dan berperasaan bahagia (positif) anda akan bahagia Jika anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) anda bisa sukses Jika anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera (positif) anda akan hidup sejahtera Jika anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) anda akan sehat. Pemicu Pikiran Positif Agar anda bisa selalu berpikir positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Sebagai mana telah diuraikan sebelumnya, beberapa hal yang bisa memicu pikiran negative adalah 2013 5 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id informasi negative, obrolan negatif yang tidak bermanfaat, dan rutinitas negative. Agar pikiran positif hadir di setiap waktu anda, maka: Berbaik sangka Ambil pengaruh positif orang lain Ambil hikmah dari peristiwa tertentu Kesulitan adalah “Guru Terbaik” Membiasakan berpikir positif Ciri-ciri orang berpikir positif Ciri-ciri kepribadian positif yaitu : Percaya diri Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan positif Fokus pada solusi bukan kepada masalah Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah Mudah bergaul Mengembangkan pikiran positif Kadang tidak mudah untuk mengembangkan pikiran positif. Sebagai contoh, ketika teman anda datang tidak tepat waktu pada suatu janji untuk bertemu, sering anda tergoda untuk berpikiran negative seperti anda tidak akan mau membuat janji dengan dia lagi. Namun jangan menyerah, ketika pikiran negative itu datang menggoda, coba halau dengan pikiran positif. Ketika anda berhasil mengusir pikiran negative yang datang, berikan “hadiah” bagi pikiran anda. Rasakan betapa anda menikmati ketika anda merasa tidak ada kekesalan ketika teman anda datang terlambat, bahkan anda bersyukur bahwa dengan terlambatnya kedatangan teman anda makan anda mengundurkan waktu ke acaara berikutnya yang ternyata membuat anda terhindar dari kemacetan luar biasa yang terjadi di jam tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah : Menerima diri sendiri Meneladani orang-orang yang telah sukse karena pikirannya, perasaan dan tindak positif mereka 2013 6 Mengubah cara pandang Melihat dari sudut pandang orang lain Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fokus pada tujuan Berbaik sangka Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif Simakah ilustrasi bagaimana kekuatan pikiran positif berikut ini Dodo mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Dodo memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya. Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut. Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesan yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut. Didi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut. Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari biasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal. 2013 7 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Dodo. Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaanperasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita. Daftar Pustaka 1. Dwiaty Noer Sofian, The Miracle of Berpikir Positif: Terapi Kesuksesan dengan Bepikir Positif, Bekasi: Laskar Aksara, 2011 2. Primi Artiningrum, Agustina Kurniasih, Arissetyanto Nugroho, Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013 3. I Wayan Mudita, Membangkitkan Motivasi Untuk Mencapai Etika Membangun Tujuan, http://www.bandiklatprovbali.org 4. Srijanti, Purwanto, SK., Primi Artiningrum, Profesionalisme Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 207 2013 8 Etik UMB Rusmulyadi, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sikap