Sistem Offloading Antara FPSO dan Tanker

advertisement
Sistem Offloading Antara FPSO dan Tanker
Aditya Hasmi Nurreza
4312100075
1. PENDAHULUAN
Floating Production Storage & Offloading (FPSO) didefinisikan sebagai kapal
apung yang digunakan oleh industri lepas pantai untuk pengolahan dan
penyimpanan minyak dan gas. Sebuah kapal FPSO ini dirancang untuk menerima
minyak atau gas yang dihasilkan dari platform terdekat atau subsea template ,
prosesnya, dan penyimpananya sampai minyak atau gas dapat didistribusikan ke
kapal tanker atau diangkut melalui pipa.
Di dalam proses offloading (transfer muatan) FPSO, ada dua sistem yaitu Side by
side dan tandem. Side by side offloading merupakan sistem dimana tanker
berada tepat di samping FPSO pada saat proses offloading FPSO dilakukan.
Tandem offloading merupakan sistem offloading dimana tanker berada di
belakang FPSO dengan jarak yang telah ditentukan.
Gerakan yang terjadi pada FPSO saat melakukan operasinya (storage ataupun
offloading) disebabkan oleh beban lingkungan (arus, angin dan gelombang)
dimana tempat FPSO beroperasi. Untuk menjaga kestabilan, maka dibutuhkan
SPM yang berfungsi sebagai sistem tambat FPSO agar tetap pada posisinya.
2. PEMBAHASAN
a. Side by side Offloading
Proses offloading yang biasa dilakukan dengan mensejajarkan antar sisi
dari FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) dengan kapal tanker
LNG (Liquified Natural Gas) untuk memindahkan LNG atau muatan yang
bersifat liquid. Muatan yang telah diproses di platform disimpan di FPSO
dan dipindahkan ke kapal tanker untuk dibawa ke suatu lokasi yang akan
dituju. Dalam penggunaan sistem ini perlu memperhatikan beberapa
faktor seperti gelombang, arus, dll. Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi pergerakan kedua objek. Resiko kegagalan sistem ini
cukup besar, karena letak sisi FSRU dan Tanker sejajar dan berdekatan,
maka akan sangat mudah sekali terjadi tabrakan jika tanker menerima
beban yang berat. Kemudian pada saat kedua kapal menerima perubahan
beban lingkungan yang mendadak dapat mengakibatkan putusnya
sambungan antara FPSO dan tanker pada saat offloading.
b. Tandem Offloading
Sistem Tandem merupakan proses offloading yang dilakukan dengan
menempatkan tanker di belakang FPSO dan kedua kapal tersebut
dihubungkan dengan hawser rope. Resiko kegagalan sistem ini kecil
karena luas sisi yang sejajar tidak sebesar pada sistem side by side,
sehingga sistem ini yang sering digunakan dalam proses offloading.
Namun, beban lingkungan juga dapat mempengaruhi sistem ini seperti
halnya sistem side by side. Akibat perubahan beban gelombang yang
mendadak dapat menyebabkan putusnya sambungan antara FPSO dan
tanker.
c. Single Point Mooring (SPM)
Suatu struktur yang terletak di wilayah lepas pantai yang memiliki fungsi
sebagai tempat penambatan dan interkoneksi antara tanker dengan FPSO
atau FPSO dengan sumur. SPM memiliki kelebihan mampu menangani
kapal ukuran apapun, bahkan kapal pengangkut minyak yang sangat
besar sekalipun dimana tidak ada fasilitas alternatif yang tersedia.
Jenis-jenis Single Point Mooring :
 Fixed Tower

Articulated Loading Platform (ALP)

Single Anchor Loading (SAL)

Single Point And Reservoir (SPAR)

Turret Mooring

Single Anchor Leg Mooring (SALM) Buoy

Catenary Anchor Leg Mooring (CALM) buoy
Bagian-bagian utama pada sistem SPM :
 Tubuh Pelampung
Tubuh pelampung biasanya didukung pada kaki statis melekat pada
dasar laut, dengan bagian yang berputar di atas permukaan air yang
terhubung ke kapal tanker loading. Dua bagian dihubungkan oleh
bantalan rol, disebut sebagai “bantalan utama”.Kapal tanker
ditambatkan bebas di sekitar pelampung dan mencari posisi yang
stabil dengan pengaturan yang sudah ditentukan.
 Mooring (Tambat atau Elemen Penahan)
Mooring berfungsi menahan pelampung di dasar laut. Desain
pelampung harus disesuaikan dengan kondisi atau perilaku angin,
gelombang dan arus dan ukuran kapal tanker. Hal ini menentukan
susunan Mooring optimal dan ukuran komponen kaki semua tambatan.
Anchoring poin juga sangat tergantung pada kondisi tanah setempat.
 Sistem Transfer
- Riser
Riser adalah selang fleksibel yang menghubungkan pipa bawah
laut ke pelampung. Pengaturan riser ini dapat bervariasi
tergantung pada kedalaman air laut, gerakan pelampung, dll.
- Floating Hose
Floating Hose menghubungkan pelampung ke kapal tanker.
Floating Hose dilengkapi dengan lapisan yang banyak untuk
mencegah pecahnya selang dan menghindari tumpahan minyak.
- Swivel
Swivel adalah hubungan antara geostatic atau dasar laut dengan
bagian yang berputar dari pelampung. Swivel mempuyai berbagai
ukuran tergantung pada ukuran pipa yang terpasang dan riser.
Swivel adalah jalur independen khusus untuk produk atau satu
cairan yang akan di ambil dari dasar laut. Swivel dilengkapi
dengan
pengaturan
segel
ganda
untuk
meminimalkan
kemungkinan kebocoran produk ke lingkungan.
 Komponen Lainnya
- Sebuah Landing Perahu yang menyediakan akses ke geladak
pelampung dari kapal Tanker.
- Fendering untuk melindungi pelampung,
- Toolkit untuk penanganan penanganan material yang rusak.
- Navigasi maritim
- Sebuah Subsistem Listrik untuk memungkinkan operasi katup dan
navigasi atau peralatan lainnya.
Download