MODUL 7 GLOBAL MARKET ENTRY STRATEGIES TOPIK PEMBAHASAN 1. 2. Menyeleksi Target Pasar Memilih pola memasuki pasar 3. Mengekpor 4. Licensing 5. Franchising 6. Kontrak manufactur (outsourcing) 7. Memperluas pasar melalui joint venture 8. Memasuki pasar baru melalui seluruh anak perusahaan 9. Menciptakan aliansi strategis 10. Waktu yang tepat untuk masuk 11. Strategi keluar Beberapa keputusan yang harus dibuat pada saat memasuki pasar global: 1. 2. Menetapkan target produk atau pasar Tujuan Target pasar 3. Menetapkan pola memasuki pasar 4. Menetapkan waktu masuk pasar 5. Menetapkan rencana bauran pemasaran 6. Menetapkan system kendali/kinerja upaya masuk pasar MENYELEKSI TARGET PASAR Mengidentifikasi peluang pasar untukn produk atau jasa tertentu, pemasar internasional memulai dengan sejumlah Negara kandidat . Untuk mempersempit pilihan maka perusahaan akan melakukan saringan awal. Proses ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan seperti : 1. Mengabaikan negara yang berpeluang baik 2. Membuang waktu untuk Negara yang tidak memiliki atau sedikit potensi Empat langkah untuk melakukan saringan awal tsb adalah : 1. Menetapkan seleksi terhadap indicator dengan melakujka n koreksi data ‘12 1 Pemasaran Internasional Erna S. Imaningsih, SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id Growth Negara di mana perusahaanmembangun keberadaan yang signifikan untuk menangkap peluang di masa depan Maturing and Establish , seperti korsel, Taiwan dan jepang. Negara Negara ini memliki prospek pertumbuhan rendah, kompetisi local yang ketat namun memiliki kelas menengah yang besar dan infrastruktur solid, Tujuan perusahaan untukmembangun pasar ini dengan cara membentuk aliansi strategis , melakukan investasi besar , atau mengakuisisi pemain local dan asing yang lebih kecil. Kriteria Internal Internal kriteria terdiri dari : 1. Tujuan dari perusahaan Tujuan perusahaan adalah kunci yang mempengaruhi cara/ strategi masuk pasar. Perusahaan yang memiliki tujuan terbatas cenderung memilih alokasi sumber daya minimum. Di sisi lain perusahaan yang memiliki tujuan strategis ambisius akan meilih sr masuk apasr yang meberikan fleksibiliatas dan kendali untukmemmenuhi tujuannya 2. Kebutuhan akan kendali atas pasar Secara umum tingkat kendali yang dibutuhkan memiliki korelasi dengan sumber yang akan dialokasikan. Semakin kecil komitmen atau alokasi sumber daya maka semakim rendah kendali perusahaan. Sehingga perusahaan menghadapi trade -off antara tingkat kendali dan operasi di luar negeri dengan sumber daya yang dialokasikan 3. Sumber daya internal, asset, dan kapabilitas Secara umum perusahaan yang memiliki keterbatasan sumber daya atau keterbatasan asset akan dibatasi pada pilihan yang bersifat low comitment atau komitmen rendah seperrti melakukan eskpor dan license yang tidak perlu mengambil terlalu banyak sumber daya. Kompetensi internal juga mempengaruhi pilihan dalam entry strategi. 4. Fleksibilitas Untuk dapat merespon berbagai perubahan di lingkungan pemain global membutuhkan sejumlah tertentu fleksibilitas Pilihan-pilihan bagaimana melakukan strategi entry : Perusahaan menghadapi situasi trade- off antara level kendali dengan jumlah sumber daya yang dialokasikan dan resiko yang dihadapi . Untuk menentukan posisi perusahaan dalam hal ini dapat digunakan kerangka kerja yang disebut sebagai transaction cost analysis. Contoh pendekatannya : adanya fungsi dalam perusahaan yang bisa disediakan dari dalam atau dari luar (outsourcing) Studi empiris keputusan entry mengemukakan bahw aperusahaan internasional lebih suka memasuki pasar dengan anak perusahaan ketika satu dari kondisi ini terjadi : ‘12 3 Pemasaran Internasional Erna S. Imaningsih, SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id bawah license Disney. Karene mengunakan nama Disney maka Oriental Land Company membayar royalty pada Disney.Di industri high tech perusahaaan dapat melakukan cross licensing. Mislanya Samsung dan Sony, dalam waktu lima tahun menjalani kesepakatan cross licensing menliputi produk digital technology. Keuntungan : 1. Licensing tidak menuntut sumber daya yang terlalu banyak untuk dialokasikan Kerugian : Penghasilan licensing tidak sebesar strategi masuk pasar lainnya seperti ekspor. Licency tidak 100% komitment kepada produk atau teknologi dari licensor. Bahaya trerbesar license ; resiko oportunisme. Perjanijan licensing dapat menyebabkan munculnya competitor di masa yang akan datang yaitu dari pemegang licensee FRANCISING Perjanjian di mana franchiser memberikan kepada francisee hak untuk menggunakanmerk dagang, modal bisnis, dan pengetahuan di daerah yang ditentukan dan untuk periode yang telah ditentukan Keuntungan : Perusahaan dpat mengembangkan bisnisnya di negara lain dengan investasi minimum. Kerugian Minimnya kendali atas francising CONTRACT MANUFACTURING (OUTSOURCING) Dalam kontrak manufacturing (outsourcing) perusahaan internasional akan bekerjasama dengan perusahaan local untuk memproduksi komponen produk atau keseluruhan produk namun menjaga tanggungjawab perusahaan atas aspek pemasaran produk Keuntungan: Dapat meminimalkan biaya Kerugian: Kemungkinan bahwa perusahaan franchisee akan menjadi pesaing di kemudian hari JOINT VENTURE Terdapat dua bentuk : 1. Cooperative joint venture : agreement di mana partner dapat bekerjasama namun tidak melibatkan investasi yg berbentuk ekuitas 2. Equity joint veture : kesepakatan di mana partner bekerja sama dan melibatkan investasi berbentuk ekuitas Keuntungan : ‘12 Perusahaan memiliki kendali lebih banyak terhadap operasi perusahaan di luar negeri dibandingkan dengan bentuk entry sebelumnya 5 Pemasaran Internasional Erna S. Imaningsih, SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id