Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 MA T E RIA LSE BA GA I PE RWUJUDA N KRE A T IVIT A S DA LA M PE RA NCA NGA N A RSIT E KT UR O BY E K KA SUS: WA LT DISNE Y CO NCE RT H A LL ABSTRAK Material merupakan satu hal yang sangat penting dalam dunia arsitektur. Tanpa material, tidaklah mungkin suatu arsitektur dapat terwujud. Tapi kehadiran suatu material belumlah cukup tanpa didukung oleh kemajuan teknologi konstruksi yang semakin canggih. Selain itu, kreativitas perancang juga memiliki peran yang sangat penting dalam memilih material yang tepat dalam suatu rancangan arsitektur. Dalam merancang sebuah arsitektur, material penyusunnya bisa saja ditentukan terakhir setelah desain sudah selesai. Tapi bisa juga justru kehadiran suatu material lah yang kemudian menimbulkan ide bentuk di pikiran seorang arsitek. Frank Gehry, seorang arsitek aliran postmodern yang telah melahirkan banyak karya yang spektakuler, trekadang memiliki desain yang kemudian menciptakan suatu material baru, tetapi juga terkadang memiliki desain yang terinspirasi oleh kehadiran suatu material baru. Sebagai contoh, salah satu karyanya yang berada di Los Angeles, yaitu Walt Disney Concert Hall, merupakan karya yang desainnya berangkat dari sifat-sifat material pembentuknya, yang mana materialnya merupakan material baru yang termasuk jenis metal, yaitu stainless steel. Kata Kunci: material, metal, stainless steel PENDAHULUAN Berkembangnya aliran arsitektur postmodern di abad ini membawa warna yang baru dan beragam di dunia arsitektur. Keragamannya dapat dilihat dari bentuk arsitektur secara keseluruhan, teknologi yang mendasari konstruksinya, maupun penemuan materialmaterial baru. Salah satu arsitek yang menganut aliran ini adalah Frank Gehry, seorang arsitek asal Amerika yang karya-karyanya memiliki keunikan tersendiri berupa kurva-kurva dengan bentuk lengkung yang tidak beraturan serta penggunaan materialmaterial baru. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Gugenheim Museum Bilbao, Experience Music Project, Vitra Design Museum, Walt Disney Concert Hall, dan lain sebagainya. Karya yang akan banyak dibahas di sini adalah Walt Disney Concert Hall. Gambar 1,2,3,4: karya-karya Frank Gehry. Kiri atas: Gugenheim Museum, Kanan atas: Walt Disney Concert Hall, Kiri bawah: Experience Music Project, Kanan bawah: Vitra Design Museum Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 1 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Gambar 5: Walt Disney Concert Hall dari sebelah selatan Walt Disney Concert Hall merupakan sebuah tempat konser yang terletak di atas sebuah lahan seluas 200.000 kaki persegi di pinggiran kota Los Angeles di antara Grand dan Hope Street di sebelah barat dan timurnya, serta First dan Second Street di sebelah utara dan selatan (Rolfe, 2001: 66). Bangunan ini memiliki bentuk yang terdiri dari susunan kurva-kurva lengkung yang menggunakan stainless steel untuk material eksteriornya dan hardwood panel untuk material interiornya (wdch.laphil.com). Walt Disney Concert Hall ini mulai didesain sejak tahun 1987, kemudian mulai dibangun pada tahun 1999, dan baru selesai di tahun 2003. Jadi total penyelesaian bangunan ini dari proses desain awal adalah 16 tahun (www.arcspace.com). Waktu yang sangat lama untuk pengerjaan satu bangunan. Dengan lamanya waktu berjalan dan penyelesian desain dan konstruksi, maka banyak sekali perubahan yang terjadi pada desainnya. Perubahan ini dikarenakan keinginan klien yang berubah, faktor keuangan, faktor politik, bahkan faktor alam. Pada awalnya proyek ini diperkirakan menghabiskan dana sekitar 70 juta dolar. Kemudian terjadi masalah yang menyebabkan dana 60 juta dolar menghilang dan terhentinya proyek ini. Selain itu terjadinya gempa bumi juga menyebabkan proyek ini berhenti. Kemudian faktor politik mulai mempengaruhi. Pemerintah Los Angeles yang baru menginginkan bangunan ini diwujudkan dan mereka bersedia menyediakan kekurangan dananya. Keinginan klien pun mulai banyak berubah, maka desain awal yang sudah fix diganti secara total karena klien menginginkan wujud yang terlihat seperti Gugenheim Museum, karya Frank Gehry yang lain (Rolfe, 2001: 68-69). Walt Disney Concert Hall memiliki berbagai fasilitas utama dan pendukung, antara lain: • Auditorium Walt Disney Concert Hall memiliki kapasitas 2.265 tempat duduk yang didesain oleh Frank Gehry berkolaborasi dengan pakar akustik dari Nagata Acoustic yaitu Yasuhisa Toyota dan Minoru Nagata. Bangunan ini akan menjadi salah satu tempat konser yang memiliki akustik yang canggih di dunia dan akan menyediakan keintiman visual dan aural untuk sebuah pengalaman musikal. • Dua amphitheater terbuka di luar. Yang pertama merupakan teater untuk anak-anak dengan kapasitas 300 anak-anak dan 200 orang dewasa. Yang kedua sebuah ruang pertunjukan yang berkapasitas 120 orang, ruang ini seperti ruang untuk persiapan konser. • Fasilitas pendidikan, berupa Roy and Edna Disney/CalArts Theater (REDCAT), sebuah teater multi guna berkapasitas 250 orang serta galeri seni yang dikelola oleh California Institute of the Arts, terletak di pojok tenggara Walt Disney Concert Hall di antara Second dan Hope Street. • Atrium Reception • Restaurant • gift shop • café Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 2 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 • office • Pre-Concert Foyer yang dapat menampung 600 orang untuk aktivitas yang bermacam seperti Pre-concert events, kuliah, banquets, dan program pendidikan • Green Room, didesain sebagai tempat berinteraksi antara penonton, artis, conductor, dan musisi. • Founders Room • Terrace bar, bar utama yang menyediakan patron dengan banyak lokasi untuk menikmati pre-concert. • Garasi mobil dengan kapasitas 2.200 mobil berada di bawah Hall dengan akses dari tiga jalan di sekitar • Fasilitas Backstage untuk musisi yang terdiri dari choral hall, ensemble dan rehearsal studios, dressing rooms, library dan reading room, ruang yang didesain khusus untuk penyimpanan alat musik, serta lounge. • Special suites untuk Music Director dan conductor tamu, serta artist yang akan menyediakan persiapan konser dan resepsi pribadi. • Los Angeles Philharmonic Center, yang akan ditempatkan di sebelah utara kompleks Walt Disney Concert Hall dan terdiri dari office space, board dan conference rooms, serta reception area. • Taman kota untuk umum di sekitar Walt Disney Concert Hall memiliki expansive public gardens, landscape yang penuh warna dan ornamen, walkways, benches, serta pohon-pohon besar (wdch.laphil.com). Gambar 6: Denah lantai Walt Disney Concert Hall, balcony level Gambar 7: Denah lantai Walt Disney Concert Hall, main level Dari gambar 3 dan 4 di atas, dapat dilihat bahwa fasilitas-fasilitas yang ada pada kompleks bangunan Walt Disney Concert Hall tersebut disusun dan ditampilkan menjadi sebuah bentuk yang artistik, di mana dalam pencapaian ide bentuknya, Frank Gehry dipengaruhi oleh keberadaan musik itu sendiri, yang menghasilkan bentuk kurva yang seolah-olah bergerak dinamis seperti musik. Selain itu, bentuknya juga dipengaruhi oleh sifat material yang ingin ditampilkan. Dua kategori besar material memiliki konsekuensi untuk isu-isu umum arsitektur: 1. Material yang memiliki pengaruh pada sistem struktur dan organisasi fungsional 2. Material yang memiliki pengaruh pada microscale arsitektur, tekstur eksterior dan interior, serta finishing detail. Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 3 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Kategori yang pertama memiliki efek pada karakter umum bangunan, mempengaruhi organisasi struktur, proporsi, kualitas ritmik (solid vs void) dan berat dari bangunan. Yang kedua memiliki pengaruh kepada biaya konstruksi. Seseorang tidak memiliki kesulitan dalam pemilihan kategori pertama material; latihan dasar, pengalaman pekerjaan di area yang khusus, dan penelitian dasar pada tipe bangunan khusus bisa menyediakan solusi untuk pemilihan yang optimal. Penggunaan material memiliki masalah yang lebih besar daripada pemilihannya. Hal ini mempengaruhi tekstur bangunan secara keseluruhan, permainannya dengan matahari, penampilan visualnya, di luar dan di dalam. Terlebih lagi, kompatibilitas material-material ini sebagaimana kompatibilitas dengan material yang lebih berat yang digunakan untuk struktur, akan mempengaruhi kualitas visual pada bangunan, kondisi cuaca, dan iklim. Mereka mungkin saja menolong mengurangi penggunaan energi di waktu yang lama, atau malah menambahnya (Antoniades, 1992: 214). Jadi diperlukan feeling yang kuat bagi seorang arsitek untuk menentukan pilihan yang tepat pada material yang akan dipakai dalam desain sebuah arsitektur, sehingga dapat menghasilkan arsitektur yang kuat secara struktur dan konstruksi, sekaligus memiliki estetika yang dapat menghadirkan suasana. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai bagaimana material dapat mempengaruhi kreativitas perancang dan mewujudkannya. PEMBAHASAN MATERIAL SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN ARSITEKTUR Kemajuan teknologi yang cukup pesat sejak masa Revolusi Industri, menyebabkan munculnya banyak penemuan-penemuan teknologi baru, termasuk penemuan material baru. Munculnya banyak material baru tersebut, menyebabkan semakin berkembangnya kreativitas para arsitek dalam merancang sebuah bangunan. Material-material ini memiliki sifat-sifat yang beragam yang dapat dieksplor ke dalam sebuah rancangan arsitektur yang menakjubkan. Munculnya sebuah material baru dengan sifat yang baru, bisa membuat seorang arsitek mendapatkan ide-ide baru. Dalam sejarah, kita menempatkan material yang tepat pada waktu yang khusus dan lokasi yang khusus. Waktu, tempat, dan material yang digunakan, bagaimanapun juga adalah masalah sumber daya yang tersedia (Brawne, 2003: 131). Pada jaman pra modern, material yang tersedia hanya material yang berasal dari alam seperti tanah liat, batu, dan kayu. Jadi karya-karya arsitektur yang ada di jaman pra modern memiliki keterbatasan dalam eksplorasi karena material dan teknologi yang tersedia juga terbatas. Tapi bahkan dari material yang kemampuannya terbatas tersebut, telah banyak dihasilkan karya-karya arsitektur yang spektakuler. Misalnya; Zigurat di Jaman Mesopotamia, Piramid di Mesir, Candi di Indonesia, dan lain sebagainya. Semua karya arsitektur tersebut bukanlah sebuah karya sederhana. Di masa itu, ketika teknologi masih Gambar 8,9,10: atas: Zigurat, tengah: pyramid, bawah: Candi Borobudur Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 4 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 bisa dikatakan ‘terbelakang’, manusia sudah bisa membangun sebuah bangunan dengan skala monumental yang hanya terbuat dari tanah liat dan batu yang disusun. Dengan sifatsifat batu yang keras, kaku, dan berat, maka bangunan yang bisa dihasilkan hanyalah tumpukan-tumpukan batu dan tanah liat.Yang bisa dilakukan untuk menambah estetika dari susunan batu hanyalah mengukir batu tersebut dengan lukisan-lukisan atau tulisan-tulisan kuno. Jadi ide bentuk yang muncul dari sifat batu adalah ide untuk menyusun tumpukan batu menjadi susunan yang teratur, unite, dan estetis, sehingga bentuk yang terjadi adalah bentuk yang terbatas, dan kebanyakan adalah bentuk geometri yang pasti (divine). Di Jaman Modern, tepatnya sejak Masa Revolusi Industri, banyak material baru yang ditemukan, dan yang paling spektakuler di antaranya adalah penemuan metal. Salah satu jenis metal yang paling sering digunakan adalah baja. Baja, sudah tidak diragukan lagi, sangat mempengaruhi peradaban saat ini lebih daripada jenis metal yang lain. Rangka baja untuk bangunan tinggi tumbuh dari percobaan awal dengan kolom dan balok besi, dan telah menyebabkan munculnya banyak proyek yang ambisius di abad 20. meskipun baja seringkali ditutupi oleh material lain untuk melindunginya dari musuh-musuhnya, seperi korosi dan api, sehingga membuatnya tidak terlihat, konstruksi ini tetaplah menimbulkan efek yang luar biasa pada desain kontemporer. Sekitar tahun 1870, bangunan hanya bisa dibangun setinggi 5 atau 6 lantai. Kemudian 10 tahun kemudian, bisa mencapai 8 sampai 10 lantai, tapi dinding di lantai satu masih sangat tebal sehingga kesannya berat. Kemudian dilakukan percobaan dengan menggunakan kolom dari besi, awal mula rangka baja saat ini. Pada mulanya kolom ini diletakkan di tengah bata yang mempengaruhi penampilan bangunan, lalu sekarang kolom dan balok baja bisa berdiri sendiri. Struktur ini memungkinkan dinding menjadi semakin tipis, karena dinding bukan lagi bertindak sebagai struktur (Pickering, 1979: 190). Baja dapat tetap kaku dan kuat dalam bentangan yang lebar asalkan disusun dengan struktur dan konstruksi yang tepat. Dengan material ini, manusia dapat membangun sebuah arsitektur bentang lebar dan bertingkat tinggi. Karena itu kemudian muncullah ide untuk membuat bangunan bertingkat tinggi (high rise building). Tetapi meskipun sudah banyak material yang bisa dieksplor di masa modern ini, gaya bangunan yang trend saat itu adalah gaya bangunan yang sederhana, yaitu gaya yang meminimalisir penggunaan ornamen, yang terkenal dengan sebutan International Style. Baru pada saat aliran postmodern muncul, material-material yang ada bisa lebih dieksplor sifatnya menjadi arsitektur yang menakjubkan. Baja bisa digunakan sebagai material dasar untuk struktur kabel, tenda, rangka ruang, kolom, balok, dan sebagainya. Beton bisa digunakan sebagai material dasar untuk struktur shell. Material-material itu bisa diekspos dan ditampilkan sifat aslinya (terkenal dengan sebutan aliran high tech architecture) atau bisa juga disembunyikan. Cara menyembunyikan struktur adalah dengan mengekspose material yang lain untuk menutupinya dengan cara cladding. Material yang digunakan untuk cladding adalah material yang tipis dan ringan karena sifatnya hanyalah menutupi, menyekat, sama sekali tidak bersifat struktural. Contoh material yang bisa digunakan untuk cladding adalah kaca dan metal. Gambar 11: Contoh bangunan high-rise building yang International Style Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 5 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Kaca memiliki sifat keras, rapuh, dan transparan. Kaca termasuk produk keramik, terbuat dari elemen api yang kuat yang juga digunakan pada batu bata, terra cotta, keramik, dan metal. Kaca memungkinkan sebuah keterbukaan, denah yang fleksibel, serta telah menawarkan hubungan yang dekat pada kehadiran alam di luar ruangan pada interior bangunan (Pickering, 1979: 180). Karena sifatnya yang transparan, kaca memungkinkan penyatuan ruang dalam dan ruang luar. Seseorang bisa merasakan suasana di luar ruangan meskipun sebenarnya dia berada di dalam ruangan yang disekat oleh kaca. Jenis-jenis metal baru yang ditemukan untuk kemudian dijadikan sebagai bahan bangunan antara lain alumunium, chrome nickel steel, monel metal, nickel silver, titanium, stainless steel, dan lain sebagainya. Material-material tersebut menghadirkan banyak tekstur dan permukaan yang menarik, dan bisa diarsir dengan berbagai proses seperti dicetak, digambar, diberi tanda, diberi volume, dan dipalu. Chrome nickel steel memiliki sifat yang keras, non-corrosive metal, dan bisa bekerja seperti yang lainnya, dilas, ditandai, dan ditempa, bisa dipoles atau dibiarkan atau bahkan diwarna. Material ini menghadirkan permukaan yang bersinar. Alumunium merupakan salah satu metal putih yang ringan, non-corrosive, dan tidak berwarna, serta bisa dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk desain yang diinginkan. Monel metal merupakan campuran antara nickel dan copper dengan sedikit tambahan dari besi, silica, dan manganese. Material ini juga non-corrosive. Nickel silver bagus untuk interior, lembut, teksturnya merupakan kombinasi antara marmer dan kayu (Pickering, 1979: 197). Dua metal yang paling baru yang digunakan adalah titanium dan stainless steel. Kedua jenis metal ini memiliki sifat yang ringan dan bisa dibentuk sesuai dengan keinginan perancang, bisa bentuk yang pasti maupun kurva lengkung yang tidak biasa. Sifat-sifat dari material yang disebut di atas bisa memberi ide bagi perancang dalam menciptakan suatu desain arsitektur yang baru dan berbeda. Sebagai contoh, karyakarya arsitektur yang dihasilkan oleh Frank Gehry selalu menggunakan material baru dan idenya pun terkadang berangkat dari sifat material tersebut. Hal ini terjadi pada salah satu karyanya yaitu Walt Disney Concert Hall. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bangunan ini mengalami proses desain yang panjang dan banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah perubahan material yang diinginkan oleh klien yang kemudian menyebabkan Gehry mengganti desainnya secara keseluruhan. Pada awalnya, bangunan ini direncanakan untuk dibangun dengan menggunakan material utama batu. Lalu kemudian terjadi perubahan yang salah satunya disebabkan oleh kondisi keuangan. Bila mereka tetap menggunakan batu sebagai material utamanya, maka ada kemungkinan dananya tidak cukup sehingga akan membiarkan batu itu tanpa warna. Lalu Gambar 12: Desain awal Walt Disney Concert mereka pun merubah keinginannya. Hall dengan material utama batu Mereka melihat karya Frank Gehry yang Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 6 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 lain, yaitu Gugenheim Museum Bilbao, dan mereka menginginkan bangunan yang semacam itu dan memutuskan untuk mengganti material yang semula batu menjadi metal (Rolfe, 2001: 75). Dengan peubahan ini, maka Frank Gehry pun merombak total desainnya dan disesuaikan dengan sifat material yang akan digunakan. Frank Gehry memilih jenis metal yang berbeda dengan yang digunakan di Gugenheim Museum karena dia tetap ingin bereksperimen dengan material baru, dan dia juga menginginkan tampilan yang berbeda, karenanya dia memilih Stainless Steel. Walt Disney Concert Hall menggunakan kulit untuk membuat volume struktur yang lebih kecil dibandingkan dengan volume struktur pada Gugenheim Museum, menciptakan perubahan pergerakan di sekitar central Hall di sisi Grand Avenue dan First Street. Pada kedua sisi yang lain, menjadi lebih lambat dan sederhana, membuat suatu latar belakang pada bangunan Founder Room yang terpisah, dibangun dari metal yang lebih ringan daripada bagian Hall, dan amphitheater kecil di Second Street berakhir di antara kantor dan Hall. Bentuk dari Founder Room sepertinya diambil dari restaurant kaca yang ada di versi yang pertama (Rolfe, 2001:70). Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu sifat stainless steel adalah bisa dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan. Selain itu, stainless steel juga bisa memancarkan warna putih yang bersinar, yang ingin dieksplor oleh Frank Gehry. Sifat ini tidak dimiliki oleh Titanium yang merupakan material utama Gugaenheim Museum. Metal berbeda dengan batu, sifat metal jauh lebih ringan dan lebih mudah dibentuk daripada batu (Rolfe, 2001:70). Setelah mengetahui sifatGambar 13: Desain akhir dari Walt Disney Concert sifat material yang akan dipakai, Hall dengan material utama Stainless Steel desain harus dipertimbangkan ulang karena mereka sekarang bekerja dengan material yang memiliki keringanan yang tidak dimiliki oleh batu (Rolfe, 2001:74). Kemudian Frank Gehry pun merubah desain awal yang memiliki bentuk geometri yang pasti menjadi desain dengan bentuk kurva-kurva yang dilengkungkan dan ditekuk dengan sudut yang berbeda-beda dan tidak simetris. Dia merubah desainnya seperti ini karena dia tahu sifat material yang akan digunakan memungkinkan untuk dibentuk seperti ini. Dari pengalaman Frank Gehry tersebut, maka bisa dilihat bahwa adanya material dan penemuan material baru akan bisa meningkatkan kreativitas peracang dan bahkan membuat ide-ide baru bermunculan hanya dengan mengetahui sifat material yang akan digunakan. IMAJINASI ARSITEK DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGUNAAN MATERIAL Seorang arsitek, sebagaimana layaknya seniman, pasti mempunyai imajinasi yang tinggi dalam merancang sebuah arsitektur. Arsitek bisa menggunakan berbagai hal dan kejadian dalam mendapatkan inspirasi untuk rancangannya. Dengan imajinasi yang tinggi, desain-desain yang dihasilkan seringkali merupakan desain yang berangkat dari pribadi arsitek itu sendiri sehingga menghasilkan desain yang abstrak. Kategori bentuk ini, menurut Antoniades dalam bukunya Poetic of Architecture disebut sebagai kategori bentuk free form. Antoniades membedakan tiga kategori bentuk-bentuk geometri dari sudut pandang arsitektur, antara lain divine, free form, dan kombinasi divine-free form. Yang dimaksud Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 7 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 dengan divine adalah bentuk-bentuk geometri yang sudah pasti seperti lingkaran, bujursangkar, dan sebagainya. Sedangkan free form merupakan bentuk yang kehadirannya berdasar kepada keputusan pribadi perancang (kurva dengan asal yang tidak nyata, bentuk yang tidak dikenal). Kategori bentuk free form memiliki kriteria sebagai berikut: • Tidak dapat diperkirakan • sulit untuk dipastikan • sering sulit untuk digambar, dan terlebih lagi sulit untuk dibangun • individualistik Bentuk dari kompleks bangunan Walt Disney Concert Hall termasuk kategori bentuk free form, di mana bentuknya merupakan hasil dari pikiran pribadi Frank Gehry sebagai arsiteknya. Bentuknya berupa perpaduan dari kurva-kurva yang tidak dapat diperkirakan ujung pangkalnya. Bentuk-bentuk lengkung saling berpotongan dan menghasilkan bentuk keseluruhan yang asimetris. Bentuk utama bangunan ini adalah bentuk dua cube yang dikaitkan satu sama lain sehingga membentuk huruf ‘v’. Bentuk-bentuk diakumulasikan di sekitar bentuk ‘v’ ini bersama dengan kulit yang bersatu dengan mereka, diperpanjang dari struktur utamanya sebagai sebuah vista bila dilihat dari kejauhan. Volume berpotongan dengan bidang secara rumit bergerak melalui atau menyeberanginya. Metal cladding menggambarkan gerakan seperti gerakan sebuah rok, yang mana gerakannya dipisahkan dari tubuhnya. Tekukan, belokan, pemberhentian, dan awalan seolah-olah diperpanjang dari pusat persegi panjang untuk bergabung dengan jalan (Rolfe, 2001: 79). Ide bentuk desain yang seperti ini, puluhan tahun yang lalu mungkin hanya akan berakhir di pikiran arsitek, atau maksimal berakhir di kertas gambar, karena teknik konstruksi yang ada pada saat itu masih belum memungkinkan untuk menghasilkan bentukbentuk aneh yang tidak biasa, materialnya pun belum ada yang bisa diperlakukan seperti itu. Karena rancangan yang dihasilkan oleh Frank Gehry memang sangat sulit untuk diwujudkan. Kesulitannya biasanya terletak pada tidak adanya material yang memadai untuk suatu desain, atau belum adanya teknik konstruksi yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Kesulitan-kesulitan dalam perwujudan desain yang seperti itu membuat arsitek harus melakukan inovasi-inovasi yang kreatif dengan material yang ada dan teknik konstruksi yang baru. Dalam hal mengalami arsitektur, kita memiliki keterbatasan gambar, simulasi komputer, dan model terskala, kemudian arsitektur harus dibangun untuk bisa dialami sepenuhnya. Hal ini berarti bahwa kita harus kreatif dalam menentukan material yang cocok. Ketika mempertimbangkan suatu rancangan, kita harus memperhatikan pemilihan material yang akan digunakan untuk konstruksi. Hal ini sangat penting terutama material yang berpengaruh pada penampilan bangunan. Karena akan menghasilkan perbedaan yang signifikan bila seseorang memilih menggunakan batu bata atau stainless stell panel untuk material dinding (Brawne, 2003: 125). Fakta bahwa pemikiran arsitektural harus melibatkan seleksi material, tidak dipungkiri bahwa pemilihan harus memperhatikan waktu yang tepat Gambar 14: Bentuk Walt Disney Concert Hall, bentuk utama menyerupai huruf ‘v’ dan kurva yang lain mengitarinya Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 8 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 dan tempat yang tepat (Brawne, 2003: 128). Jadi harus diperhatikan apakah material yang dipilih sesuai dengan lingkungan di mana suatu arsitektur akan dibangun, disesuaikan dengan kondisi cuaca, iklim, serta budaya setempat. Sedangkan waktu yang tepat adalah ketika teknologi konstruksi sudah mampu membangun apa yang ada di dalam pikiran sang arsitek. Memang kreativitas dalam memilih material yang tepat dan berani dalam menciptakan teknik konstruksi yang baru harus dimiliki oleh seorang arsitek, jika tidak maka desain tidak akan berkembang. Pada bangunan Walt Disney Concert Hall, telah dipilih material-material yang tepat yang bisa mewujudkan imajinasi Frank Gehry menjadi nyata. Material yang dipilih antara lain baja untuk struktur rangka utamanya, stainless steel dan kaca untuk penutupnya, serta hardwood panel untuk interiornya. Dalam memilih material yang tepat untuk suatu desain, harus diketahui dulu sifat-sifat material tersebut, dan fungsinya pada bangunan itu untuk apa. Pada Walt Disney Concert Hall, ditentukan baja sebagai rangka utama, karena baja merupakan material yang kuat dan cocok untuk struktur yang diinginkan. Stainless steel ditentukan sebagai cladding, karena dia bisa mengikuti lekukan-lekukan yang dibentuk oleh susunan rangka baja tersebut, kaca juga dipilih karena sifatnya yang transparan sehingga dapat memasukkan cahaya dari luar ke dalam ruangan. Sedangkan kayu dipilih untuk penutup interior auditorium untuk penyelesaian akustik. Dengan pemilihan material dan teknik konstruksi yang tepat, maka desain arsitektur yang tadinya hanya imajinasi arsitek, dapat diwujudkan menjadi sebuah bangunan yang nyata. Gambar 15: Eksterior: Perpaduan penggunaan material metal dan kaca pada Walt Disney Concert Hall Gambar 16: Interior: Penggunaan hardwood panel pada ruang auditorium Walt Disney Concert Hall Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 9 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 MEWUJUDKAN DESAIN MENJADI BANGUNAN YANG NYATA Mewujudkan sebuah rancangan arsitektur jauh lebih sulit daripada hanya menggambarnya di atas kertas. Karena dalam mewujudkannya menjadi bangunan yang nyata diperlukan banyak pihak yang terlibat, selain itu dibutuhkan perhitungan yang tepat untuk kekuatan konstruksinya supaya bangunan yang dibangun menjadi bangunan yang kuat. Denah, potongan, dan ketinggian memiliki tingkatan presisi dalam hal pembangunan sebuah arsitektur yang sulit diproduksi sebelum material diperhatikan. Ketika seseorang menggambar garis lurus pada denah dan garis vertikal pada potongan, maka akan menghasilkan dinding yang lurus. Jika seseorang menggambar sebuah kurva, maka akan dibangun sebuah kurva. Membuat gambar rancangan seperti Gambar 17: Potongan auditorium Walt Disney Concert gambar konstruksi lebih Hall membingungkan daripada menolong (Brawne, 2003: 126). Secara umum dirasakan bahwa kemungkinan teknikal adalah terbatas dan bahwa masalah-masalah baru dikembangkan oleh industri dan teknik, bisa diselesaikan oleh organisasi yang obyektif dan teknologi yang mutakhir (Leupen, 1997: 109). Cerita pembuatan desain Walt Disney Concert Hall menyerukan sebuah teknik konstruksi yang luar biasa. Karena belum ada software arsitektur atau program blueprint yang bisa digunakan untuk mewujudkan bentuk bangunan yang mengalir ini. Gehry menggunakan program komputer dari Perancis yang disebut CATIA yang dikembangkan Gambar 18,19,20: Konstruksi Walt Disney Concert Hall Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 10 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 untuk industri aerospace dan otomotif. Computer Aided Three Dimensional Interactive Application memungkinkan tim Gehry untuk mngumpulkan data dan mensurveinya di lapangan. Tidak mengejutkan, presisi sangat penting. Satu sambungan meskipun cuma setengah inci meleset dari tempatnya, bisa menyebabkan hancurnya keseluruhan proses konstruksi. Ini merupakan salah satu teknik struktur canggih di dunia, kekurangannya akan sudut yang tepat dan kualitas sculptural secara keseluruhan membuatnya menjadi ‘bangunan Frank yang paling menantang’. Semua anatominya tidak biasa, ini adalah stuktur yang sangat rumit karena bentuk kurva dan sambungan-sambungannya yang rumit. Tujuan estetikanya dengan dinding eksterior, semua isu akustik, tidak ada yang typical, tidak ada yang seperti itu di bangunan yang konvensional (wdch.laphil.com). Struktur dipengaruhi oleh hukum yang tidak dapat dibantah, yaitu hukum gravitasi. Hukum Hooke pada hubungan tegangan di dalam keterbatasan elastis material, distribusi bending momen pada balok, atau kekuatan material. Tes secara matematis bisa diaplikasikan pada konfigurasi struktur untuk diuji coba apakah ini akan gagal atau kuat membawa beban. Sebelum tes ini dilaksanakan, bagaimanapun juga, bentuk dan material harus sudah dipilih (Brawne, 2003: 137). Pengetahuan yang ada sekarang menjadi lebih signifikan jika dilakukan perhitungan dan spesifikasi (Brawne, 2003: 140). Struktur telah memainkan peran yang sangat penting dalam teori arsitektur sebagai bagian logika (Brawne, 2003: 142). Dengan perhitungan struktur dan konstruksi yang tepat, maka sebuah rancangan arstektur baru bisa diwujudkan. Di sinilah pentingnya seorang arsitek mengetahui sifat, karakter, dan kekuatan sebuah material. PERAN MATERIAL DALAM MENENTUKAN ESTETIKA SEBUAH ARSITEKTUR Estetika sebuah arsitektur dapat dilihat dari keseluruhan bentuk desain arsitektur, kesatuan desainnya, harmonisasi desain, dan kedinamisan desain. Salah satu hal yang mempengaruhi itu semua adalah tampilan material dan kesatuannya dengan bentuk secara keseluruhan. Di sini diperlukan suatu kejujuran material, suatu tampilan material yang apa adanya sesuai dengan sifat-sifat, warna, dan karakternya. Material dan penggunaannya mengekspresikan karakter, sikap, dan kecintaan pada alam. Melalui penggunaan dan pemilihan material, kita bisa bercerita banyak tentang disiplin, kesabaran, kebijaksanaan, tingkatan yang luas tentang nilai seorang pencipta. Penggunaan material yang tepat akan membuat perbedaan antara bangunan yang asli dan sebuah ‘set design’. Material bukan hanya memiliki dimensi dan ketebalan, tapi juga kekuatan dan ‘suara’ (Antoniades, 1992: 211). Arsitektur yang menganut aliran postmodern, menurut Antoniades, seringkali melakukan penipuan dalam penggunaan materialnya. Misalnya, material yang sebenarnya beton, dicat dengan warna dan tekstur kayu sehingga seolah-olah material yang digunakan adalah kayu. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk rancangan Frank Gehry, Walt Disney Concert Hall ini, dinding eksteriornya yang menggunakan Stainless Steel, tampak benarbenar tampilan metal dengan warna, tekstur, dan karakter metal yang asli. Begitu pula dengan interior auditoriumnya. Tampilan kayu yang tampak melapisi keseluruhan ruangan memang benar-benar terbuat dari kayu, tepatnya adalah hardwood panel. Jadi estetika yang ditampilkan pada bangunan ini selain dari bentuknya yang tidak biasa, juga dari tampilan kejujuran materialnya. Kondisi utama dari arsitektur yang rasional bisa disadari dengan merespon sebenar-benarnya pada permintaan yang dibuat oleh bangunan pada kegunaan dan konstruksi. Dalam arsitektur, ada dua jalan menuju kebenaran. Harus benar pada program dan benar pada metode konstruksi. Benar pada program adalah mengisi kondisi dengan kebutuhan, dan benar pada metode konstruksi adalah menggunakan material berdasarkan kualitas dan properti (Leupen, 1997: 106) Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 11 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Pada pekerjaan Gehry ini, ide Gambar 21: Sifat metal yang tampak pada dinding eksterior Walt Disney Concert Hall Gambar 22: Sifat kayu tampak pada interior dari ornamen telah digantikan dengan kulit itu sendiri, sehingga emphasis dari bangunan tersebut juga dipindahkan dari dalam ke luar, sebuah ide struktur. Sangat memungkinkan untuk melihat sejarah arsitektur dari abad 19 sampai sekarang di mana ornamen digantikan oleh transparansi, yang mana kemudian dibelokkan menjadi kekosongan. Pertama, ada kulit yang membumbui tapi juga menyembunyikan, kemudian mengeliminasi persembunyian dan mengeksteriorkan interior, eksterior hanyalah sebuah ekspresi dan bagian pada interior. Dan sekarang sebuah arsitektur memiliki hubungan yang lain dengan interior, bukan membumbui maupun memantulkan, tapi dia berdiri terpisah. Transparansi juga merupakan jenis dari permukaan, lengkungan di atas struktur yang tidak transparan sebagai sebuah bidang, atau memecahnya dengan momen volume yang rumit. Interaksi antara transparansi dan tidak transparan adalah hal yang pokok untuk realisasi Walt Disney Concert Hall sebagai sebuah arsitektur yang volume, massa, dan strukturnya menjadi diidentikkan dengan arsitektur permukaan (Rolfe, 2001: 83). Gehry menggunakan metal dan kaca untuk mengaktifkan desain melalui apa yang bisa dilakukan oleh permukaan material pada dirinya sendiri, menutupi bangunan dalam sebuah kulit yang menyetir desain. Permukaan yang tidak transparan sekarang lebih dekat kepada properti kaca daripada sebelumnya, dan Gehry selalu menghadirkan kaca sebagai suatu kontradiksi: memantulkan dan transparan, sebuah permukaan yang melempar cahaya kembali dan yang membuat seseorang bisa melihat ke dalam. Transparansi menjadi landasan untuk jarak yang rumit di dalam dari luar, memungkinkan bangunan untuk mencapai ruang yang diinginkan, untuk menangkap cahaya dari luar, dan yang paling penting, memungkinkan bentuknya menjadi permukaan yang bercahaya dari interpenetrasi persepsi dan Gambar 23: Perpaduan permukaan yang ide. Ini merupakan ectoplasmic transparan, di transparan dan tidak transparan mana, transparansi tidak menyebabkan permukaan menghilang, atau bagian dalam menjadi bagian luar, tapi lebih kepada membuka gap di antara dua ide (Rolfe, 2001: 86). Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 12 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Gehry telah membalik transparansi modern, yaitu sebuah produk eliminasi ornamen. Dia menggunakan kaca untuk membuka bangunan ke luar, tapi dalam melakukannya tidak menyarankan sebuah bagian yang tidak diinterupsi dari yang ada di dalam ke yang ada di luar. Gehry telah mengembalikan tampak bangunan kepada status kulit yang menyembunyikan bagian dalam, di mana modernisme telah mengeliminasi kulit sejauh mungkin (Rolfe, 2001: 88). Pintu masuk ke Hall terbuat oleh kurva, secara horizontal memiliki orientasi pergerakan di sekitar dan membawa bentuk lengkung, secara vertikal memiliki orientasi yang sama. Semua menggambarkan bentuk yang tidak diulang di manapun. Bagian dari luar ke dalam adalah dari dua macam kecepatan dan pergerakan, di mana derajat kurva menentukan kualitas kecepatan, dan sudut serta perpecahan membuat pergerakan berhenti dan mulai kembali di suatu tempat di sekitar itu, atau overlap satu sama lain, menuju bentuk yang asimetris. Arsitekturnya terbuat dari perpotongan antara pergerakan yang tidak berhenti bergerak. Kurva membawa kepada sudut yang benar di luar bangunan, pergerakan yang lebih cepat memberi kelambatan ketika dia berada di bawah kanopi, seseorang melihat vertikal dan horisontal yang sebenarnya (Folfe, 2001: 91-92). Jika seseorang mencapai pintu masuk, kemudian dia akan dibawa di antara pergerakan kurva di dalam. Persepsi pergerakan dihubungkan dengan pengaruh metal, pemantulan, dan sifat ringan (juga tipis dan tidak dapat dimasuki, sebuah permukaan). Cone yang terbalik di sebelah kanan tangga merupakan bentuk yang paling sederhana, tapi juga merupakan lekukan yang paling dramatis. Gambar 24,25,26: Tangga menuju entrance Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 13 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Mengikuti jalan menuju ke tangga, tapi kemudian dibelokkan darinya, dan naik bersudut. Pintu masuk menunjukkan pembagian bangunan, metal merupakan jenis struktur yang lain, di mana ada horizontal dan vertikal. Singularitas memberi simetri dan pengulangan (dan warna lebih menyerap daripada memantulkan) (Rolfe, 2001: 94-95). Kurva dinding eksterior Walt Disney Concert Hall ini dibungkus oleh stainless steel panel. Orientasi bangunannya, digabung dengan dinding eksterior yang lengkung dan menekuk, menghadirkan suatu komposisi sculptural yang melingkupi keseluruhan bangunan, menghadirkan tampak yang lebih dari satu dan bisa dilihat dari lingkungan sekitar. Tangga masuk utama dan halaman yang berbentuk oval akan membentuk pintu masuk utama ke bangunan. Panel kaca yang menjulang tinggi akan menciptakan pintu masuk yang spektakuler menuju ke lobby utama. Bentuk auditorium Concert Hall yang berupa ‘kotak sepatu’ tradisional memiliki plafond yang terbuat dari kurva kayu dapat menimbulkan karakteristik akustik, serta menampilkan desain arsitektural yang fleksibel. Penonton akan mengelilingi panggung orkestra untuk sebuah interaktif yang unik dan keintiman pengalaman musical dan pipe organ akan berada di posisi tengah antara blok Gambar 27: tangga masuk utama dan panel kaca yang menjulang tinggi pada tempat duduk di belakang panggung. entrance Desain yang lain dari auditorium utama ini melibatkan dinding dan plafond hardwood yang dibuat oleh Douglas Fir, kayu yang sama yang sering dipakai di bagian belakang cello dan biola. Jendela dan skylight setinggi 36 kaki memungkinkan cahaya alami menerangi konser di siang hari. Atrium Gambar 28: hardwood panel dan panel kaca yang besar di auditorium Walt Disney Concert Hall Gambar 29: Sifat metal Stainless steel yang tampak pada dinding eksterior Walt Disney Concert Hall Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 14 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 Reception Hall terdiri dari panel kaca yang besar yang membuka ke arah Grand Avenue, menyediakan tampak yang aktif dan jalan masuk ke bangunan (wdch.laphil.com). Metal cladding merupakan sosok yang estetis dalam konteks metal yang lebih besar yang terbuat dari perpotongan antara Hall dan sekitarnya. Metal memiliki sifat-sifat yang metalik: bersinar, bercahaya, ringan, keras, dan tipis.Warna merupakan ultimatum ekspresi dari self-supporting, dan selalu memberi karakteristik bentuk pada benda di mana dia diaplikasikan, mencuri bentuk akhirnya. Gehry ingin membuat bangunan di luar itu semua, dan jika warna bukanlah apa-apa hanya sebuah kekuatan titik awal sebuah arsitektur, dia tidak perlu membuat perbedaan apakah warnanya asli dari material yang ada atau warna yang dioleskan di atasnya. Warna, kurang diperhatikan di bangunan Walt Disney Concert Hall ini bila dibandingkan dengan kecerahan. Dengan metal, Gehry memiliki material yang mengantarkan cahaya padanya seperti kaca, tapi bedanya, mengirimnya kembali lebih banyak. Di Walt Disney Concert Hall, metal digunakan dalam konteks susunan bentuk terdiri dari discontinuity dan continuity. Ide continuity didirikan oleh metal, dan ditegakkan oleh penggunaan kurva dan tekukan dan menyelimuti sekitar pojok (Rolfe, 2001: 90-91). Jadi dalam menciptakan estetika ke dalam rancangannya, Gehry mengeksplor penggunaan material baru ke dalam bentuk yang unik dan memanfaatkan semaksimal mungkin sifat-sifat dari material tersebut ke dalam eksplorasi bentuknya. Sehingga Gehry mampu menciptakan sesuatu yang spektakuler dengan perpaduan bentuk dan material serta teknik konstruksi yang digunakan. Gambar 30: Perspektif mata burung Walt Disney Concert Hall Gambar 31: Tampak atas model Walt Disney Concert Hall KESIMPULAN Dalam mencari ide untuk sebuah desain, seorang perancang bisa menggunakan material sebagai sumber ide rancangannya. Dengan berangkat dari pengetahuan material, maka arsitek akan lebih dimudahkan dalam konstruksinya nanti, karena pada saat perancangan sudah terpikirkan bagaimana dan dengan apa mewujudkan ide rancangan ini. Tapi merancang dengan pendekatan material juga memiliki kekurangan. Arsitek akan terpaku pada teknik konstruksi daripada kepada penyelesaian arsitektural. Dalam merancang, harus ada keseimbangan dalam memikirkan masalah konstruksi dan Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 15 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version Perancangan Eksploratif Ernaning Setiyowati 3206 204 001 penyelesaian arsitektural yang mementingkan estetika, sehingga ada keseimbangan antara estetika dan kekuatan struktur. Kreativitas Frank Gehry dalam menggunakan material baru semaksimal mungkin dalam eksplorasi bentuk, patut dicontoh oleh arsitek yang lain, terutama arsitekarsitek muda. Inovasi-inovasi baru perlu dilakukan untuk penemuan material dan teknik konstruksi yang baru, sehingga ide-ide luar biasa yang ada di pikiran arsitek-arsitek muda tidak hanya berakhir di kertas gambar. DAFTAR PUSTAKA 1. Antoniades, Anthony C. 1992. Poetics of Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold 2. Brawne, Michael. 2003. Architectural Thought The Design Process and the Expectant Eye. Oxford: Architectural Press 3. http://www.arcspace.com 4. http://wdch.laphil.com 5. Leupen, Bernard. 1997. Design and Analysis. Rotterdam: OIO Publishers 6. Pickering, Ernest. 1979. Architectural Design. New York: John Wiley & Sons, Inc. 7. Rolfe, Jeremy Gilbert. 2001. Frank Gehry The City of Music. Amsterdam: Overseas Publishers Association Material Sebagai Perwujudan Kreativitas dalam Perancangan Arsitektur 16 Walt Disney Concert Hall PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version