pertemuan 4. mengelola perusahaan bisnis s

advertisement
MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS
A. LATAR BELAKANG
Konsumen yang labil dan perubahan yang cepat dalam industry pakaian kelas atas
mengakibatkan perencanaan menjadi sulit.Kebanyakan perancang busana seperti Ralph Lauren,
Donna Karan, Gucci telah mengadopsi model bisnis “design driver” di mana perancang yang
menentukan selera konsumen.Namun perusahaan Coach www.coach.com telah melakukan
pendekatan yang berbeda . Perusahaan ini menanyakan apa yang diinginkan konsumen dan
menyediakannya. Fokus Coach pada konsumen telah memberikan keuntungan pada perusahaan,
di mana perusahaan ini tiap tahunnya mengasilkan $865 setiap kaki persegi luas toko,
dibandingkan dengan rata-rata angka penjualan penjualan perusahaan-perusahaan sejenis hanya
mencapai $200-300.
Coach didirikan pada tahun 1941 dengan membuat tas tangan berkualitas tinggi yang
tahan lama. Kemudian pada tahun 1970, coach dibeli oleh Sara Lee, sebuah perusahaan besar
yang tengah melakukan diversifisikasi. Namun barang-barang yang di produksi oleh coach
dianggap modis dan tidak laku.Lebih dari itu Coach hanya merupakan salah satu dari sekian
banyak perusahaan yang dimiliki oleh Sara Lee sehingga perusahaan itu tidah mendapaykan
perhatian yang cukupdari pihak manajemen. CEO Lew Frankfort mengetahui bahwa perusahaan
tersebut sedang mengalami keterpurukan dan berkata “Kami hamper saja menabrak tembok”.
Frankfort menyadari bahwa kesuksesan perusahaan bergantung pada kemampuan untuk mencari
peluang industri yang tepat. Akhirnya pada tahun 2000, Frankfort meyakinkan Sara Lee untuk
menjadikan Coach sebagai perusahaan independen, terlepas dari Sara Lee, dan dia juga ingin
mendapatkan kesempatan untuk mengangkat Coach dari keterpurukan yang dialami.
Frankfort ingin menarik perhatian pelanggan busana kelas atas dengan menawarkan
kemewahan, namun mematok harga yang terjangkau oleh konsumen yang masih harus
menghemat $200 untuk sebuah tas. Dia memulai dengan cara membuat perencanaan dan
peramalan (forecasting). Frankfort menyatakan bahwa “Untuk dapat sukses dalam bisnis, Anda
perlu menjadi bisnis anda sendiri.Anda harus memahami secara menyeluruh dan mendalam”.
Frankfort mengenalkan berbagai cara untuk menganalisa trend pasar, mengevaluasi
efektivitas dan mengatur resiko. Pimpinan perusahaan tersebut melihat data penjualan setiap took
1
dan jenis barang yang di jual tiap harinya, dan pada saat ramai, berapa kali per hari.Tetapi tetap
penelitian pola konsumen secara ekstensif dan intensiflah yang terpenting dalam perencanaan
Frankfort. Perusahaan menghabiskan $2 juta setiap tahunnya untuk melakukan survey. Survei ini
juga menyertakan wawancara dengan konsumen dari berbagai tempat di banyak Negara,
menanyakan semua hal mulai dari penampilan dan kualitas, hingga ukuran yang tepat untuk tali
tas.”Jumlah Wawancara yang demikian banyaklah yang membedakan mereka dengan
perusahaan lainnya,” ujar analisis industri Robert Ohmes.Untuk mengetes suatu produk baru
maka pembeli terpilih di 12 toko yang tersebar di berbagai belahan dunia guna melihat reaksi
konsumen. Kemudian prediksi permintaan awal akan di buat dalam 6 bulan sebelum diluncurkan
mereka akan mengetes lagi di 12 toko yang berbeda.
Pada saat peluncuran, penjualan diawasi dengan ketat dan penyesuaian dilakukan dengan
cepat. Sebagai contoh dari, setelah peningkatan penjualan yang tidak diduga dipelajari, ternyata
peningkatan tersebut di sebabkan oleh peningkatan pembelian oleh orang keturunan spanyol.
Dalam waktu seminggu perusahaan mempercepat pembukaan took di Miami selatan dan mulai
beriklan dalam bahasa spanyol untuk pertama kalinya. Frankfort percaya bahwa agar efektif,
perencanaan perlu direalisasikan. Menurut Frankfort “Anda juga perlu bertindak cepat untuk
beradaptasi.Kesimpulan yang dapaty di ambil disini adalah untuk mendapatkan sukses di dalam
bisnis maka anda perlu menjadi bisnis anda sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam mengenali konsumen ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menjalankan bisnis usaha yang akan direncanakan. Setiap mahasiswa harus mengetahui
hal-hal tersebut untuk membantu memperlancar perencanaan dan pengelolaan bisnis yang
baik. Hal-hal tersebut adalah :
1) Bagaimana menganalis konsumen yang tepat ?
2) Bagaimana menetapkan sasaran konsumen yang sesuai ?
3) Apa saja strategi yang ditetapkan?
4) Bagaiman mengoorganisasi manajemen bisnis?
C. TUJUAN PENELITIAN
1) Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen yang
efektif
2) Menjabarkan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen
2
3) Mengidentifikasikan tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya
4) Menjelaskan lima manajemen yang mendasar
5) Menggambarkan pengembanagn dan menjelaskan arti penting budaya perusahaan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi dalam bisnis
Langkah awal dalam pengelolaan bisnis adalah menetapkan sasaran atau tujuan yang diharapkan
dan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Setiap bisnis memerlukan sasaran dengan demikian
kita dapat memajukan bisnis kita sendiri. Namun demikian, ingatlah bahwa memutuskan apa
yang ingin dilakukan dalam suatu bisnis hanyalah langkah awal bagi suatu organisasi. Para
manajer juga harus membuat keputusan mengenai tindakan-tindakan yang akan dan tidak akan
mencapai sasaran perusahaan. Tentu saja, semua keputusan itu tidak dapat dibuat atas dasar
masalah demi masalah atau semata-mata memenuhi kebutuhan sewaktu masalah timbul. Pada
sebagian besar perusahaan, program dengan cakupan luas mendasari keputusan itu.Program
tersebut disebut strategi, yang merupakan perangkat luas rencana organisasi untuk
mengimplementasikan keputusan yang di ambil demi mencapai tujuan organisasi.
Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang saling
berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
2.Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus
dicapai perusahaan.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terjadap kinerja bisnis (Jika Anda ingin
mendapatkan slide presentasi mengenai manajemen strategi,

MengembangkanStrategicVision
Strategic business vision merefleksikan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan
organisasinya; dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai “ke mana kami akan
pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas
organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur
strategis yang harus diikuti organisasi.
 Menetapkan Tujuan Strategis
4
Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi
managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai
organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya
atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi.
Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap unit dalam
perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur dan
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas
diperinci menjadi target-target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang
lebih rendah memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan,
iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.
B. Merumuskan Strategi Bisnis
Strategi perusahaan merepresentasikan jawaban manajemen terhadap sejumlah pertanyaan bisnis
seperti:
a) apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau membangun kelompok bisnis yang
beraneka ragam,
b) apakah ingin menjangkau konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit,
c) apakah mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik, atau
d) apakah mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau superioritas
produk atau kemampuan organisasi yang unik.
Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai
dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah “hasil akhirnya” dan strategi adalah
“alat” untuk mencapainya.
5
Eksekusi Strategi
Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas dan optimal.
Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal,
antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan
(action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara
strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi
juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi
anggaran dengan strategi.
Evaluasi Strategi Bisnis
Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat dilihat
aakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih belum sempurna
pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu segera
dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses) agar arah dan pelaksanaan strategi
dapat berjalan sesuai dengan rencana.
>Jenis-jenis strategi
·
Strategi perusahaan (corporate strategy) bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap
perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya.
Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau
investasinya, atau menghemat atau menguranginya.
·
Strategi bisnis (strategi persaingan) yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk,
berfokus pada peningkatan posisi bersaing perusahaan.
·
Strategi fungsional para manajer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik mencapai
tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin.
Tantangan sebenarnya dan peluang terletak pada keberhasilan dalam menciptakan strategi ini.
Oleh karena itu, kita berfokus pada langkah-langkah dasar perumusan strategi.
6
C. Menetapkan sasaran bisnis
Sasaran merupakan target kinerja-alat ukur keberhasilan atau kegagalan yang diukur oleh
organisasi dan manajer mereka pada tiap tingkatannya.sebagai contoh sasaran Marjorie Scardino
pada Pearson sekarang ini terbatas pada pengurangan biaya dan peningkatan profitabilitas di
masa mendatang, dia mungkin berfokus pada pertumbuhan. Akan tetapi pada Amex, Kenneth
Chenault lebih berfokus pada pertumbuhan pendapatan dan harga saham perusahaan. Sementara
itu sasaran Andrall Pearson umumnya berfokus pada upaya memotivasi pekerja berupah rendah
dalam lingkungan bisnis yang sangat bersaing sambil sekaligus memimpin satu ekspansi global.
Tujuan penetapan sasaran organisasi adalah untuk oerganisasi berfungsi secara
sistematis karena organisasi itu menetapkan sasaran rencananya. Tentu saja, organisasi berfungsi
seperti itu karena melibatkan sumber dayanya pada seluruh tingkatan untuk mencapai
sasarannya. Secara khusus kita akan mengidentifikasikan empat maksud utama penetapan
sasaran organisasi:
1. Penetapan sasaran memberikan arah panduan bagi para manajer di semua tingkatan. Jika para
manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan sedikit kemungkinan terjadinya
kesalahan pada berbagai unit di perusahaan. Contohnya, starbucks memiliki sasaran
meningkatkan pengeluaran modal (capital spending) sampai 15% dengan seluruh belanja
(expenditure) tambahan dikerahkan untuk membuka took-toko baru. Sasaran itu dengan jelas
memberitahu semua orang di perusahaan tersebut bahwa perluasan ke wilayah baru menjadi
prioritas tertinggi perusahaan.
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.Bidang-bidang
yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama. Perusahaan mengalokasikan
lebih banyak sumber daya ke proyek-proyek baru dengan potensi penjualan yang besar alihalih lokasi sumber daya ke produk yang telah mapan dengan potensi penjualan stagnan.
Maka, starbucks menekankan ekspansi took baru, sementara inisiatif e-commerce saat ini
kurang di prioritaskan. “Tim manajemen kami”,”kata CEO Howard Schultz,”100% berfokus
pada pengembangan bisnis inti kami tanpa adanya gangguan … dari inisiatif lainnya.”
3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan. Selama bertahun-tahun,
General Electric bertujuan mendorong masing-masing divisinya untuk menjadi yang no satu
atau nomor dua di dalam industrinya. Hasilnya adalah lingkungan dan budaya persaingan
(terkadang penuh tekanan) yang menghargai keberhasilan dan memberikan sedikit toleransi
7
terhadap kegagalan. Di sisi lain, pada saat yang bersamaan bisnis alat-alat rumah tangga,
jaringan televise (NBC), unit mesin pesawat terbang, dan bisnis layanan jasa financial milik
GE menjadi salah satu yang terbaik di industrinya masing-masing. Akhirnya, CEO jack
Welch menetapkan standar yang lebih tinggi lagi agar GE menjadi perusahaan yang paling
berharga di dunia.
4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya.Jika suatu unit menetapkan sasaran
meningkatkan penjualan mendekati 10% pada tahun tertentu, para manajer di unit tersebut
yang mencapai atau melampaui tujuannya akan diberi penghargaan. Unit yang gagal dalam
pencapaian tujuan tersebut juga akan diperhitungkan. GE memiliki reputasi mengevaluasi
dengan ketat kinerja manajerialnya, memberikan banyak penghargaan (bonus) bagi mereka
yang melebihi kinerja yang diharapkan, dan membuang mereka yang tidak mencapainya.
Setiap tahun 10% terbawah angkatan kerja GE diinformasikan bahwa mereka harus membuat
perbaikan drastis dalam kinerja mereka atau mempertimbangkan karier lain.
8
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Sasaran
sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi dari
perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan, tentu saja memilik tujuan atau alas an hidup sendiri.
Bisnis mencari laba, universitas bekerja untuk menemukan dan meneruskan pengetahuan yang
baru, dan badan pemerintahan menetapkan dan mendorong kebijakan umum. Setiap perusahaan
juga memiliki suatu misi dan pernyataan misi (mission statement) pernyataan cara perusahaan
mencapai sasaran dalam lingkunagn tempatnya menjalankan bisnisnya.
Pada umumnya, misi suatu perusahaan cukup mudah dikenali, paling tidak pada tingkat
pemahaman yang mendasar. Contohnya, Dell Computer menetapkan untuk menghasilkan laba
dengan menjual personal computer langsung ke konsumen. Di San Francisco, platinum Consepts
Inc., bermaksud menghasilkan laba dengan mengembangkan “Produk-produk yang unik dan
inovatif.”Sejauh ini satu-satunya produk perusahaan tersebut adalah Mousedriver, mouse
computer yang dibentuk seperti kepala tongkat golf, namun mereka telah menjual MouseDriver
pada tahun 2003 dengan nilai lebih dari $1 juta.
Bisnis seringkali harus memikirkan kembali misi mereka sewaktu terjadinya perubahan
lingkungan persaingan. Pada tahun 1999, misalnya starbucks mengumumkan bahwa pemasaran
dan penjualan melalui internet menjadi bisnis inti. Akan tetapi para manajernya segera
menyadari bahwa inisiatif ini tidak cocok untuk perusahaan bisnis ini. Sebagai akibatnya, mereka
meninjau kembali usaha itu, dan seperti yang kita ketahui, kembali berkomitmen dalam bisnis
pengecer.
Perlunya
melakukan
perubahan
memaksa
banyak
perusahaan
untuk
mempertimbangkan kembali misi mereka, dan dengan demikian merevisi pernyataan mereka
mengenai perusahaan dan apa yang mereka lakukan. (Kita akan membahas lebih dalam masalah
pengelolaan perubahan beserta solusinya).
Pada banyak perusahaan, manajemen puncak menyusun dan mengedarkan pernyataan
misi yang terinci. Karena pernyataan seperti itu mencerminkan pengertian aktivitas
perusahaannya sebagai pemasar (marketer), hal itu tidak mudah dijabrkan. Tinjaulah persamaan
dan perbedaan antara Timex dan Rolex. Walaupun kedua perusahaan tersebut memiliki maksud
yang serupa menjual jam tangan pada tingkatan laba tertentu,mereka memiliki misi yang sangat
9
berbeda. Timex www.timex.com menjual jam tangan berbiaya rendah dan handal di outlet-outlet
yang bervariasi, dari toko serba ada sampai toko obat. Rolex www.rolex.com, sebaliknya
menjual jam tangan berkualitas dan harga tinggi melalui toko-toko perhiasan yang terpilih.
Setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang,jangka menengah dan jangka pendek:
·
Sasaran jangka panjang adalah sasaran yang ditetapkan untuk periode waktu yang lama,
umumnya lima tahun mendatang atu lebih.:berhubungan dengan periode waktu panjang,
umumnya lima tahun atau lebih. American Express, misalnya menetapkan sasaran jangka
panjang untuk mengandalkan jumlah pemakai selam 10 tahun kedepan. Serupa dengan itu Kodak
menerapkan sasaran jangka panjang untuk meningkatkan pangsa pasar film 35 mm sekitar 10%
selama delapan tahun berikutnya.
·
Sasaran jangka menegah adalah sasaran yang ditetapkan selama waktu satu sampai lima tahun
mendatang. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
Contohnya sasaran departemen pemasaran mungkin adalah meningkatkan penjualan sekitar 3
persen dalam waktu 2 tahun. Departemen produksi akan mengurangi beban biaya sekitar 6
persen dalam 4 tahun. Departemen sumber daya manusia berusaha mengurangi tingkat keluar
masuk karyawan sekitar 10 persen dalam dua tahun. Sasaran departemen keuangan
meningkatkan 3 persen tingkat pengembalian investasi dalam tiga tahun.
·
Sasaran jangka pendek di tetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa
bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan sekitar 2 persen tahun ini memotong biaya
sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai
4 persen selama enam bulan berikutnya.
B. Merumuskan strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran, memilih
taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih
luas. Berdasarkan defenisinya, strategi merupakan program luas yang menggambarkan maksud
organisasi. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara bisnis mencapai tujuannya dan
memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Karena strategi yang
dirumuskan denagn baik sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis, sebagian besar manajer
puncak mencurahkan perhatian terhadap kreativitas pada proses itu. Perumusan strategi
melibatkan 3 tahapan dasar :
1. Menetapkan sasaran strategis.
10
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi
perusahaan. Sebagai contoh: Ferdinand Piech CEO Volkwages, memiliki sasaran strategis yang
jelas untuk VW. Ketika ia mengambil alih pada tahun 1993, Volkwages hanya mendapatkan laba
marginal, dianggap tidak penting di industry otomotif, dan tengah mempertimbangkan untuk
menarik diri dari pasar Amerika Serikat karena penjualannya sangat buruk. Akan tetapi,
beberapa tahun kemudian Piech mengubah total perusahaannya tersebut dan kini meraup laba
yang sangat besar. Volkwages kini menjadi kekuatan tangguh di industry mobil dunia.
Perusahaan itu bersaing dengan Toyota untuk menduduki peringkat 3 dalam industry itu (hanya
di belakang General Motors dan Ford) tetapi piech jelas belum selesai. Untuk sementara ini
lapornya.
Analisis SWOT setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang
di sebut analisis SWOT ketika mereka terus merumuskan strategi mereka. Proses ini mencakup
penilaian kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi (S dan W) serta peluang
(opportunity) dan ancaman (strength) lingkungan (O dan T). Dalam merumuskan strategi mereka
berupaya mengandalkan kekuatan organisasi dan memanfaatkan peluang lingkungan. Selama
proses ini, mereka bisa mencari cara mengatasi atau menutup kelemahan organisasi dan
mencegah atau menangkis ancaman lingkungan.
2. Menganalisi Organisasi dan lingkungannya
Istilah analisi lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala
ancaman dan peluang. Perubahan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokan oleh
perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman
yang lebih penting adalah produk dan competitor baru. Sementara itu, peluang mencakup
bidang-bidang yang berpotensi untuk di perluas, dikembangkan, atu di manfaatkan perusahaan
dengan kekuatan yang ada saat ini.
Branson mendirikan perusahaan pada tahun 1968, sewaktu ia masih berusia 17 tahun,
menamakan perusahaannya sesuai dengan pengalamannya yang minim dalam dunia usaha.
Selama bertahun-tahun, ia berhasil membangun virgin menjadi salah satu merek terkenal di
dunia, konglomerasi lebih dari 200 perusahaan hiburan, media, dan perjalanan di seluruh dunia.
Di antara anak perusahaan terkenal miliknya terdapat Virgin Atlantik (perusahaan penerbangan
internasional), Virgin Megastores (Pengecer), dan V2 Music (Perusahaan rekaman). Branson
11
melihat potensi ancaman dalam bentuk persaingan lain dari berbagai jenis perusahan yang
berfokus sama. Ia juga melihat kesempatan besar lewat nama besar perusahaannya (terutama di
Eropa) salah satu bisnis terkioninya adalah perusahaan e-commerce Virgin Mobile yang
beroperasi seperti perusahaan telephon genggam. Tetapi selain memberikan layanan jasa
telephone genggam konvensional, telepon virgin memungkinkan para penggunanya menekan
tombol merah yang langsung terhubung dengan operator virgin yang dapat menjual produk,
membuat reservasi penerbangan dan hotel, serta menyediakan berbagai layanan jasa lain. Situs
web juga menambah pada layanan jasa seluler dan program terkait lainnya. Virgin mobile saat
ini mendapatkan pelanggan baru sebannyak satu juta orang pada tahun pertama operasinya dan
saat ini menjadi salah satu pemimpin pasar di inggris. Selain analisis lingkungan yang
merupakan analisa factor-faktor eksternal, para manajer juga harus memeriksa factor-faktor
internal. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang
berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial, keahlian teknis, atau sedikit pesaingan. Di lain
pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat pekerja yang kuat, dan citra yang
buruk, dapat menjadi kelemahan penting.
Branson misalnya memulai Virgin Mobile sebagian karena ia melihat operasi bisnisnya sebagai
bisnis tradisional sehingga kan terganggu bentuk-bentuk bisnis dan operasi baru. Kekuatannya
adalah namanya yang sudah di kenal di mana-mana. Kekuatan lainnya berkaitan dengan
keuangan. Ia menjual 49 persen Virgin Atlantik kepada Singapore Airlaine senilai hampir $1
miliar secara tunai, mempertahankan kendali kepemilikan tetapi mendapatkan dana yang ia
perlukan untuk meluncurkan bisnis barunya. Sebaliknya, ia juga mengakui bahwa baik dirinya
maupun para manajer seniornya hanya memiliki sedikit pengalaman dan pengetahuan mengenai
e-commerce, yang dapat menjadi kelemahan terbesar.
3.
Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya
langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah penyesuaian ancaman dan peluang dari
lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian merupakan
jantung dari perumusan strategi. Lebih dari segi-segi strategi apapun, menyesuaikan perusahaan
dengan lingkungannya merupakan dasar keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan bisnis.
Dalam jangka waktu yang lama, prose situ juga menentukan apakah suatu perusahaan biasanya
mengambil risiko atau perilaku lebih konservatif. Kedua strategi itu dapat berhasil. Sebagai
12
contoh Blue bell adala pembuat es krim paling menguntungkan di dunia walaupun perusahaan
itu hanya beroperasi di lima Negara bagian saja. Berbasis di Brenham, Texas, Blue bell
mengendalikan lebih dari 50% pasar masing-masing Negara bagian. Perusahaan itu menolak
usaha perluasan yang terlalu cepat. Keberhasilannya didasarkan pada kesegaran produk dan
tinngginya frekuensi pengiriman kekuatan yang dapat menjadi kelemahan apabila perusahaan itu
berkembang terlalu besar.
Hierarki Perencanaan=perencanaan dapat dilihat pada 3 tingkatan strategis,taktis dan
operasional. Tanggung jawab manajerial di tetapkan pada masing-masing tingkat. Tingkatan itu
membentuk suatu hierarki karena pengimplementasian rencana-rencana hanya dapat di jalankan
apabila ada alur logika dari satu tingkat ke tingkatan yang lain/berikutnya.
·
Rencana strategis
Merefleksikan keputusan mengenai alokasi sumber daya. Prioritas perusahaan, dan langkah-langkah
yang di perlukan untuk memenuhi sasaran strategis. Rencana-rencana tersebut bisanya di
tetapkan oleh manajemen puncak, tetapi seperti yang di ketahui sebelumnya, kadang-kadang
bergantung pada input pihak-pihak lain di dalam organisasi. Keputusan General Electric bahwa
produk-produk mereka harus menjadi no satu atau paling tidak no dua dalam masing-masing
pasarnya adalah pasar strategis.
·
Rencana
taktis
Rencana untuk jangka waktu yang lebih pendek untuk menerapkan aspek-aspek khusus dari
rencana strategis perusahaan. Rencana itu umumnya melibatkan manajer atas dan menegah.
Keputusan coca-cola untuki meningkatkan penjualan di Eropa dengan membangun fasilitas
pembotolan di Eropa adalah conroh rencana taktis.
·
Rencana Operasional
yang disusun oleh manajer di tingkatan menegah dan yang lebih rendah, menetapkan target jangka
pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan. McDonald’s contohnya menerapkan
rencana operasional ketika menjelaskan secara tepat kepada para waralaba bagaimana mereka
memasak, menghangatkan, dan menyajikan Big Mac.
13
C. Perencanaan Kontingensi dan manajemen Krisis
Karena lingkungan bisnis sering kali berubah dan suli untuk di prediksi dank arena kejadian yang
tidak di harapkan yang telah disusun dengan matang sekalipun terkadang berantakan. Sebagai
contoh:
Ketika Walt Disney Co mengumumkan rencana meluncurkan lini pelayaran yang dilengkapi
karakter dan tema Disney, para manajernya secara agresif mulai mengembangkan dan
memasarkan paket-paket yang mengaitkan pelayaran tiga dan empat hari dengan kunjungan ke
Disney world di Florida. Sesungguhnya, pelayaran pertamanya sudah terjual habis Dari 1 tahun
sebelumnya, dan ditahun pertama tiketnya terjual habis enam bulan sebelum kappal itu di
luncurkan. Namun tiga bulan sebelum pelayaran pertama, galangan kapal yang membangun
kapal pertama Disney (Disney Magic) member tahu perusahaan bahwa mereka terlambat
menyelesaikan pekerjaan mereka dan kapal baru bisa dikirim terlambat beberapa minggu dari
jadwal. Apabila masalah itu terjadi pada perusahaan lainnya, mereka dapat menawarkan untuk
mendaftarkan para penumpang dengan kapal alternative. Karena tidak memiki kapal lain, Disney
tidak punya pilihan selain mengembalikan deposit awal untuk 15 pelayaran pertama.
Sebanyak 20.000 pelanggan terlantar itu ditawari diskon besar apabila mereka
membukukan reservasi untuk pelayaran berikutnya. Akan tetapi tidak ada yang mau mengatur
kembali jadwal mereka dan meminta pengembalian dana sepenuhnya. Selain itu beberapa
menyalahkan Disney dan beberapa menyatakan kemarahannya pada apa yang mereka lihat
sebagai perencanaan buruk dari perusahaan hiburan raksasa itu. Untunglah Disney Magic
akhirnya diluncurkan dan saat ini sangat popular serta menghasilkan laba yang sangat besar.
Karena para manajer mengetahui hal seperti itu mungkin terjadi, mereka kadang kala
mengembangkan rencana alternative untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Dua metode umum untuk mengatasi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak di
prediksi adalah rencana kontingensi dan manajemen krisis.
·
Rencana Kontingensi
Rencana kontingensi mengenali kebutuhan untuk menemukan solusi terhadap aspekaspek spesifik suatu masalah. Berdasarkan sifatnya, rencana kontingensi merupakan
perlindungan terhadap perubahan yang mungkin terjadi. Dengan demikian rencana kontingensi
adalah perencanaan terhadap perubahan, rencana itu berusaha mengidentifikasikan dari awal apa
14
saja aspek-aspek penting yang akan digunakan perusahaan dalam menanggapi perubahan yang
terjadi. Dewasa ini, banyak perusahaan yang menggunakan program-program computer untuk
menyusun rencana kontingensi.
Andaikanlah, misalnya suatu perusahaan mengembangkan rencana menciptakan suatu
divisi baru. Perusahaan tersebut berharap untuk meningkatkan penjualan 10 persen pertahun
untuk lima tahun mendatang dan mengembangkan strategi pemasaran untuk mencapai target
tersebut. Tetapi andaikan saja penjualannya meningkat hanya sebesar 5persen di akhir tahun
pertama, apakah perusahaan tersebut mengabaikan perusahaan tersebut, lebih banyak beriklan,
atau melihat apa yang akan terjadi di tahun kedua.?Alternatif-alternatif itu serba mungkin.
Namun terlepas dari itu semua dari pilihan perusahaan, usahanya akan menjadi menjadi lebih
efisien apabila para manajer memutuskan di awal mengenai apa yang harus dilakukan apabila
penjualan berada dibawah tingkat yang telah direncanakan. Rencana kontingensi membantu
mereka melakukan hal tersebut. Disney belajar dari kesalahannya pada kejadian kapal
pertamanya, dan waktu kedua (Disney Wonder) diluncurkan satu tahun kemudian, para manajer
melakukan beberapa hal berbeda. Salah satunya, mereka memberikan dua minggu ekstra antara
kapan kapal di jadwalkan siap berlayar dan jadwal pertama pelayarannya. Mereka juga
menyediakan beberapa kabin di Disney Magic sebagai cadangan bagi pelanggan yang tidak puas
dan mungkin memerlukan akomodasi apabila terjadi keterlambatan yang tidak diharapkan dalam
peluncuran Disney Wonder.
D. Manajemen Krisis
Krisis adalah darurat yang tidak diharapkan yang memerlukan tanggapan secepatnya.
Manajemen krisis mencakup metode organisasi dalam menghadapi keadaan darurat.peristiwa
tragis 11 september 2001 jelas berfungsi menggarisbawahi pentingnya manajemen krisis . selain
kerugian besar dalam hidup manusia, sesungguhnya setiap bisnis di Amerika Serikat terkena
dampak keuangannya secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, karena semua
perusahaan penerbangan Amerika Serikat ditutup selama beberapa hari dan lalu lintas udara
lambat pulih, mereka kehilangan milliaran dolar. Efek yang terus beriak, berlangsung beberapa
bulan, mengakibatkan antara lain kepailitan U.S airways dan pemangkasan besar di perusahaan
Amerika dan Delta Airlines.
Namun bisnin-bisnis lainnya juga terpengaruh. Tujuan turis seperti Disney World dan hotel-hotel
tempat peristirahatan kehilangan banyak pelanggan. Karena lebih sedikit orang yang berpergian
15
pada bulan-bulan setelah 11 september, maka restoran, agen sewa mobil, dan pengecer bahan
bakar mengalami pemerosotan pendapatan laba. Pertunjukan Broadway di New York menjual
lebih sedikit tiket, dan konsumen yang ketakutan di seluruh Amerika Serikat menunda pembelian
besar dan menarik dana mereka dari ban. Perusahaan pengirim barang seperti Fedex dan UPS
merasa perlu memeriksa kargo secara lebih intensif. Banyak orang yang tinggal di dalam rumah
saja selama beberapa hari setelah hari tragis itu, menyebabkan hilangnya waktu keraja dan
merosotnya produktivitas.
Sebagai akibat dari peristiwa 11 september, lebih banyak perusahaan yang mengembangkan
rencana krisi ketimbang sebelumnya. Sebagi contoh Reliant Energy dan Duke Energy
mengandalkan pusat-pusat perdagangan computer di mana manajer perdagangan secara aktif
membeli dan menjual komoditi yang terkait dengan energy. Jika serangan teroris atau bencana
alam seperti badai menyerang pusat perdagangan mereka, pada hakikatnya mereka akan merugi.
Tatapi sebelum 11 september, setiap perusahaan relative memiliki rencana krisis yang tidak jelas
dan superficial. Tetapi sekarang perusahaan-perusahaan tersebut dan kebanyakan perusahaan lain
memiliki rencana yang lebih rinci dan komprehensif bila krisis lain terjadi.
Sebagai contoh baik Reliant maupun Duke telah menciptakan pusat perdagangan utama mereka,
perusahaan-perusahaan ini dapat segera mengalihkan hampir semua perdagangan inti ke pusatpusat sekunder mereka dalam 30 menit atau lebih cepat dari 30 menit. Sayangnya karena tidak
mungkin meramalkan masa depan secara tepat maka tidak ada organisasi yang dapat secara
sempurna mempersiapkan diri untuk setiap peristiwa.
Proses manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengewasan
sumber daya financial,manusia, serta informasi suatu perusahaan unruk mencapai sasarannya.
Para manajer harus mengawasi penggunaan seluruh sumber daya itu. Seluruh aspek pekerjaan
seorang manajer saling berkaitan. Bisa jadi tiap manajer akan di tuntut untuk terjun dalam tiap
aktivitas selama jangka waktu tertentu.
Perencanaan
menetapkan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi dan bagaimana sebaiknya
melakukannya memerlukan perencanaan. Perencanaan memiliki tiga komponen. Seperti yang
telak di bahas, hal itu mulai sewaktu para manajer menetapkan sasaran perusahaan, selanjutnya
mereka mengembangkan strategi mencapai sasaran tersebut. Setelah strategi di kembangkan
16
mereka merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan strateginya.
Sebagai contoh, pada saat yahoo din ciptakan para manajer puncak perusahaan itu menetapkan
sasaran strategis untuk menjadikan perusahaan teratas dalam pasar mesin pencari situs internet
(search enginer). Tetapi kemudian muncul bagian terberatnya mencari tahu bagaimana
melakukannya. Mereka mulai menilai cara orang sebenarnya dalam menggunakan internet dan
menyimpulkan bahwa para pengguna ingin dapat memuaskan beragam kebutuhan, pilihan, dan
prioritas dengan cara sesedikit mungkin mengunjungi situ untuk menemukan apa yang mereka
cari.
Jadi satu komponen utama dalam strategi yahoo, adalah membantu mengembangkan persekutuan
dan hubungan dengan perusahaan-perusahaan lain sehingga calon pengguna yahoo dapat
menarik beberap sumber melalui satu portal tunggal yaitu yahoo!. Dengan demikian, tujuan
persekutuan timbul sebagai salah satu rencana taktis untuk maju ke depan. Kemudian para
manjer yahoo! Mulai membentuk aliansi dengan berbagai ragam sekutu seperti Reuters,
Standard, & poor’s dan Associated Press (untuk peliputan berita), RE/Max (untuk informasi real
estate) dan jumlah penyedia informasi yang menmgkhususkan diri di bidang olah raga, cuaca,
hiburan, belanja, dan perjalanan. Penciptaan perjanjian persekutuan individu denga tiap sekutun
itu mencerminkan suatu bentuk perencanaan operasional.
Pengorganisasian
Salah satu perusahaan berteknologi tinggi terkemuka di dunia, Hewlett-Packard
www.hewlett-packard.com kehilangan posisi unggulnya beberapa tahun yang lalu. Inonisnya
salah satu alas an yang menyebabkan mundurnya teknologi HP adalah factor yang pernah
menjadi kekuatan utamanya. Yakni HP telah lama membanggakan dirinya sebagai konfederasi
perusahaan dari bisnis-bisnis individu. Kadang-kadang, bisnis-bisnis itu bahkan bersaing di
antara mereka sendiri. Pendekatan itu bermanfaat dalam sejarah perusahaan tersebut: lebih
mudah bagi masing-masing bisnis untuk membuat keputusannya sendiri dengan cepat dan
efisien,dan persaingan dapat mempertahankan tiap unit tetap pada fokusnya. Akan tetapi, pada
akhir 1990-an banyak masalah muncul dan tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi.
Lalu masuklah Ann Livermore, yang saat itu menjadi pimpinan bisnis perangkat lunak dan
layanan jasa perusahaan. Livermore menyadari bahwa struktur yang telah lama berjalan dengan
baik pada masa lalu kini malah menahan perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan kembali
17
kemampuan bersaingnya, HP memerlukan strategi internet yang terintegrasi dan mencakup
seluruh organisasi. Sayangnya, organisasi yang sangat terdesentralisasi itu menyebabkan strategi
tersebut mustahil. Livermore kemudian bertanggung jawab untuk menciptakan suatu organisasi
untuk melaksanakn suatu rencana internet tunggal “Saya merasa kami dapat menjadi perusahaan
yang paling kuat dalam industry ini,” wanita itu berkata ,”Apabila kami bisa menyatukan
perangkat keras dan perangkat lunak dan layanan jasa kami”. Akhirnya sebuah tim baru dari
manajemen puncak ditugaskan untuk mengontrol perusahaan dan setiap komponen utama dari
struktur perusahaan diorganisasikan kembali. Dewasa ini di bawah kepemimpinan CEO Carly
Fiorina dan dengan diakuisisinya Compaq Computer, HP menunjukkan tanda-tanda terciptanya
kembali pesona tahun-tahun awalnya. Proses itu menetapkan cara terbaik untuk mengatur
sumber daya dan aktivitas suatu bisnis menjadi struktur yang saling berkaitan di sebut dengan
pengorganisasian.
Pengarahan
Para manajer mempunyai wewnang memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan
tetapi, pengarahan memerlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam memberikan pengarahan,
seorang manajer bertugas memandu dan memotivasi para karyawan guna mencapai sasaran
perusahaannya.Gardon Bethune, CEO continental Airlines adalah contoh yang sangat baik
mengenai seorang manajer yang mampu memotivasi karyawannya. Ketika dia mengambil alih
perusahaan yang bermasalah tersebut pada tahun 1994, semangat kerja karyawan sangat rendah,
sebagian karyawan membenci pekerjaanya, dan kinerja perusahaan tersebut sangat buruk dan
termasuk yang terburuk di industrinya.
· Pengawasan
Merupaka proses memonitoring kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan
tersebut mencapai sasarnnya. Setiap CEO harus menaruh perhatian besar pada biaya dan kinerja.
Tentu saja, pengawasan yang dilakukan dengan benar seperti pengarahan inovatif, adalah satu
sebab keberhasilan Gordon Bathune di Continental. Sebagai contoh, perusahaan tersebut
berfokus pada sejumlah indicator kinerja yang terus menerus diukur dan di sesuaikan. Semua
faktor, mulai dari kedatangan tepat waktu, kesalahan penanganan barang (koper) hingga jumlah
tempat duduk kosong pada pesawat terbang dan jejak pendapat mengenai tingkat kepuasan
keryawan dan pelanggan, dimonitor secara berkala dan rutin. Apabila jadwal kedatangan mulai
tidak tepat waktu, Bethune berfokus pada masalahnya dan langsung mengambil tindakan dan
18
solusi untuk memperbaikinya. Apabila bawahan seorang manajer kurang memuaskan, maka
manajer akan kehilangan sebagian bonusnya.sebagai hasilnya tidak akan ada satu elemen dalam
kinerja perusahaan tersebut yang akan terjerumus terlalu jauh karena sebelum hal tersebut terjadi
masalah tersebut sudah dahulu diperhatikan dan di perbaiki.
MANAJEMEN Dilihat dari tingkat organisasi,manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
Manajer bertanggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama.
Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk
membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk
berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab
melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala
divisi, direktur produk.
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para
manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis,
atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang
khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor. Fungsi Manajemen Manajemen terbagi
atas empat fungsi yaitu :
1. Fungsi Perencanaan / Planning Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan
perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
19
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat
membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan
lain sebagainya.
Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerjaberdasarkan standar yang telah dibuat
untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Ciri-ciri manajemen Terdapat
empat ciri manajemen yaitu :
1. ada tujuan yang hendak dicapai
2. ada pemimpin (atasan)
3. ada yang dipimpin (bawahan)
4. ada kerja sama. Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai
kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
20
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan
secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan
pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Dalam kenyataannya
tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama.
MANAJER Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama dengan manajemen,
yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan
staf, namun dari sisi tingkat atau level manajemennya,manajer dapat dibagi menjadi tiga / 3
macam, yakni :
1. Manajer Puncak / Top Manager manajer puncak bertanggungjawab atas keseluruhan kinerja
dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan
dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang
melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah. . Manajer Tingkat puncak lebih
banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga.
2. Manajer Menegah / Middle Manager Manajer tingkat menengah berada di antara manajer
puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan
serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak. Manajer Tingkat Menengah,
antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang.
3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager Manajer tingkat bawah ini kebanyakan
melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan
keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik.
Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian
strategi yang telah ditetapkan. Manajer Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali,
sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak. Tugas-tugas Penting yang Dilakukan
Oleh Manajer Yaitu :
1. Manajer bekerja dengan orang lain dan melalui orang lain. Istilah orang disini tidak hanya
mencakup para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi.
Disamping itu termasuk juga individu-individu dari luar organisasi, penyedia (supplier),
21
konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor
pemerintah dan sebagainya.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menetapkan prioritas-prioritas. Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan
kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdayasumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu manajer). Karena berbagai
sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai
tujuan dan kebutuhan organisasional.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para manajer ditugaskan untuk
mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar
seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan
adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.
4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual. Untuk menjadi pemikir yang analisis,
manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponenkomponen masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari
penyelesaian yang layak (feasible) dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah
menjadi pemikir konseptual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu
tugas dengan tugas-tugas lain.
5. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang
mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja
atau organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa merusak
suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadiankejadian seperti ini menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan
program-programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk
mendapatkan dukungan atas kegiatan-ekgiatan usulan-usulan atau keputusannya. Setiap manajer
yang efektif “memainkan politik” akan mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan
para manajer lain dalam organisasi.
22
7. Manajer adalah seorang diplomat Manajer berperan sebagai wakil (representative) resmi
kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga mungkin mewakili
organisasi dalam berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah atau personalia
organisasi lain. 8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit Organisasi selalu menghadapi
banyak masalah (misalnya, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer
adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan
mengambil keputusan yang akurat. Fungsi Manajer di Dalam Bidang-Bidang Manajemen yaitu :
1. Dalam bidang pemasaran seorang manajer harus mengusahakan agar hasil-hasil produksinya
dapat disalurkan dengan saluran-saluran distribusi yang tepat sehingga harga penjualan dapat
dijangkau oleh konsumen.
2. Dalam bidang pembelian manajer harus berusaha agar bahan-bahan yang dibeli pada tempat
dan waktu yang tepat serta harga yang tepat pula sehingga tidak mengganggu proses dalam
bidang produksi.
3. Dalam bidang produksi seorang manajer harus berusaha agar dapat memproduksikan suatu
produk dengan kualitas yang baik dalam jumlah yang diinginkan dan waktu yang tepat serta
biaya yang seringan mungkin (efektif dan efisien) dan dengan teknik-teknik produksi yang
memudahkan pekerjaan pegawai.
4. Dalam bidang keuangan para manajer harus berusaha agar posisi keuangannya setiap saat
dapat membiayai kegiatan-kegiatannya sehari-hari seperti pembayaran gaji, pembelian bahanbahan, pembayaran hutang-hutang dll.
5. Dalam bidang personalia para manajer harus berusaha agar memperoleh tenaga yang
kompeten sehingga dapat bekerja dengan kualitas yang diinginkan. Peran Seorang
Manajer/Pimpinan Ada 3 Yaitu :
1. Interpersonal role Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi : - Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan. Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta
mengatasi permasalahan yang muncul. - Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan
pihak internal maupun eksternal.
23
2. Informasional role Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal
dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ; - Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau,
mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara
langsung maupun tidak langsung. - Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat
kepada para orang-orang dalam organisasi. - Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang
dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Deficional Role Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri
maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ; - Entrepreneur / Kewirausahaan :
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari
setiap persoalan yang timbul. - Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan
siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. - Negotiator / Negosiator :
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
Secara umum terdapat empat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer yaitu :
1. Keterampilan konseptual Keterampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan
memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen
yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan
metode dari suatu bidang tertentu. Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer
: 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana
kerja.
24
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
4. Keterampilan waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
5. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
KARYAWAN Karyawan adalah sekelompok orang yang bekerja di perusahaan yang memegang
peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan.Keberhasilan perusahaan saat
bergantung kepada kinerja karyawan, Bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau
karyawannya bekerja tidak produktif. Hal-Hal Eksternal Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
1. Gaya kepemimpinan
2. Ketergantungan
3. Hubungan atasan-bawahan
4. Kultur yang terbangun
5. Kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki
6. Sistem penilaian kerja yang diberlakukan
25
Tugas karyawan Fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi
pelayanan Orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Maka arah pelaksanaan tugas
karyawan adalah memberikan pelayanan pada pelanggan, baik internal maupun exsternal.
Pemimpin Harus fokus pada peningkatan kinerja karyawan, karena tidak mungkin terjadi “fokus
pada pelanggan” tanpa didahului oleh “fokus pada karyawan.” Penilaian kinerja karyawan adalah
proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaannya ketika dibandingkan dengan
standar yang ada dan kemudian di komunikasikan kepada karyawan. Pola Kepemimpinan Untuk
Meningkatkan Kinerja Pada golongan pemimpin ini, aspek-aspek individual karyawan kurang
mendapat perhatian. Pola ini menekankan, apapun yang dilakukan karyawan dan bagaimanapun
kondisi yang terjadi pada karyawan tidak menjadi masalah. Asalkan tugas-tugas dapat
diselesaikan.seharusnya pemimpin harus mengayomi dan memeperhatikan karyawannya baik
dalam kegiatan perusahaan maupun dalam masalah kemanusiaan yang dihadapi oleh
karyawan.hal ini bisa mendorong kinerja karyawan untuk bekerja lebih efektif. Penilaian Kinerja
Karyawan Untuk menghindari subyektifitas penilaian terhadap seorang karyawan, diperlukan
pengukuran kinerja secara formal dengan format atau acuan yang transparan yang diketahui oleh
karyawan secara keseluruhan. Sehingga seseorang dapat merencanakan keberhasilan karirnya
dengan mengacu pada sistem penilaian kinerja yang diterapkan. Penerapan pengukuran kinerja
dalam suatu perusahaan kadang masih menghadapi beberapa kendala seperti:  Penilaian kinerja
seringkali masih menjadi masalah bagi pengusaha karena keterbatan informasi atau edukasi
seputar kinerja karyawan.  Kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis pada
karyawan setelah memasuki masa orientasi atau pendidikan non formal lainnya.  Menggunakan
sistem managemen kinerja (performance management system) yang terdiri dari : proses-proses
untuk mengindentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi
penghargaan terhadap kinerja karyawan. Beberapa penyebab kegagalan perusahaan,yaitu :
1. Keterampilan manajerial yang kurang kemampuan manajerial ini sangat memegang peranan
penting. Kenapa? Karena hampir sekitar 50% kegagalan sebuah perusahaan berasal dari hal yang
mendasar ini.terkadang seorang manajer kurang menguasai ilmu manajemen sehingga membawa
kegagalan. Jadi didalam mengurus suatu perusahaan harus mencari pemimpin yang benar-benar
paham mengelola perusahaan .
26
2. Situasi perekonomian Terjadinya krisis moneter yang terjadi di tahun 1989 mempengaruhi
berbagai usaha perekonmiaan di berbagai negara belahan dunia,dan meyebabkan perusahaan
tidak mampu menanggung segala kebutuhan perusahaan sehingga terjadi kebangkrutan.
3. Perusahaan yang sudah “tua” Tahapan hidup perusahaan hampir sama seperti manusia.
Petama lahir, tumbuh, dewasa dan akhirnya menurun. maksud dari kata tua disini artinya
perusahaan sudah berada pada kategori menurun. Biasanya hal ini disebabkan oleh perusahaan
sendiri karna kurang tanggap pada perubahan,artinya kurang peka terhadap teknolo
2. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan
secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari
produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi,
pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional dalam perusahaan yang harus
ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu
diperkirakan atau dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap barang
yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering terjadi bahwa sebuah produk
tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu,
perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru..
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen
penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana
27
.Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perseorangan. Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia
Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administasi,
penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan halhal berikut:
a. Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan
perlu
setiap
dalam
dilengkapi
organisasi
dengan
bagian masih
berukur
besar
sangat
pengadministrasian
mempunyai
hubungan
banyak
dan
beragam
terpadu.
Bentuknya
dengan
bagian
sehingga
adalah
administrasi,
bahwa
baik
menyangkut data, kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah,
Proses pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat
keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus
dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi
2. Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
3. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
4. Melaksanakan alternatif tersebut
5. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang
diharapkan.
28
Berikut ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.
1. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau
menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali
apa masalahnya.
2. Mencari alternatif pemecahan
Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang
mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak
mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyakbanyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling
diinginkan sampai yang tidak diinginkan.
3. Memilih alternatif
Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan
manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
4. Pelaksanaan alternatif
Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan.
pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat tercapai.
5. Evaluasi
Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai.
Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila
langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak
maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya.
29
Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benarbenar terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari alternatif
pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
30
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap organisasi bisnis yang akan dilakukan harus mengetahui cara perencanaan
peroorganisasian, penetapan strategi dan pelaksanaan. Setiap tindakan yang akan diambil
harus sesuai dengan visi dan misi saat awal di bentuk. Visi dan misi organisasi bisnis
menentukan bagaimana kelanjutan di masa yang akan datang . Perorganisasian SDM ,
SDA disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka pendek, menengah
maupun panjang.
B. SARAN
Ketika suatu perusahaan akan membangun usah bisnisnya, hendaklah memahami
bagaimana sistem manajemen baik dalam organisasi intern dan ekstern yang meliputi
SDM dan SDAnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
Ricky W Griffin , Ronald J Ebert , Business. Eright Edition.
Jeff Madura. Introduction to Bussiness 2nd Edition, Thomson 2001.
Amirullah, Imam Hardjanto
32
Download