MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS A. LATAR BELAKANG Konsumen yang labil dan perubahan yang cepat dalam industry pakaian kelas atas mengakibatkan perencanaan menjadi sulit.Kebanyakan perancang busana seperti Ralph Lauren, Donna Karan, Gucci telah mengadopsi model bisnis “design driver” di mana perancang yang menentukan selera konsumen.Namun perusahaan Coach www.coach.com telah melakukan pendekatan yang berbeda . Perusahaan ini menanyakan apa yang diinginkan konsumen dan menyediakannya. Fokus Coach pada konsumen telah memberikan keuntungan pada perusahaan, di mana perusahaan ini tiap tahunnya mengasilkan $865 setiap kaki persegi luas toko, dibandingkan dengan rata-rata angka penjualan penjualan perusahaan-perusahaan sejenis hanya mencapai $200-300. Coach didirikan pada tahun 1941 dengan membuat tas tangan berkualitas tinggi yang tahan lama. Kemudian pada tahun 1970, coach dibeli oleh Sara Lee, sebuah perusahaan besar yang tengah melakukan diversifisikasi. Namun barang-barang yang di produksi oleh coach dianggap modis dan tidak laku.Lebih dari itu Coach hanya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang dimiliki oleh Sara Lee sehingga perusahaan itu tidah mendapaykan perhatian yang cukupdari pihak manajemen. CEO Lew Frankfort mengetahui bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami keterpurukan dan berkata “Kami hamper saja menabrak tembok”. Frankfort menyadari bahwa kesuksesan perusahaan bergantung pada kemampuan untuk mencari peluang industri yang tepat. Akhirnya pada tahun 2000, Frankfort meyakinkan Sara Lee untuk menjadikan Coach sebagai perusahaan independen, terlepas dari Sara Lee, dan dia juga ingin mendapatkan kesempatan untuk mengangkat Coach dari keterpurukan yang dialami. Frankfort ingin menarik perhatian pelanggan busana kelas atas dengan menawarkan kemewahan, namun mematok harga yang terjangkau oleh konsumen yang masih harus menghemat $200 untuk sebuah tas. Dia memulai dengan cara membuat perencanaan dan peramalan (forecasting). Frankfort menyatakan bahwa “Untuk dapat sukses dalam bisnis, Anda perlu menjadi bisnis anda sendiri.Anda harus memahami secara menyeluruh dan mendalam”. Frankfort mengenalkan berbagai cara untuk menganalisa trend pasar, mengevaluasi efektivitas dan mengatur resiko. Pimpinan perusahaan tersebut melihat data penjualan setiap took 1 dan jenis barang yang di jual tiap harinya, dan pada saat ramai, berapa kali per hari.Tetapi tetap penelitian pola konsumen secara ekstensif dan intensiflah yang terpenting dalam perencanaan Frankfort. Perusahaan menghabiskan $2 juta setiap tahunnya untuk melakukan survey. Survei ini juga menyertakan wawancara dengan konsumen dari berbagai tempat di banyak Negara, menanyakan semua hal mulai dari penampilan dan kualitas, hingga ukuran yang tepat untuk tali tas.”Jumlah Wawancara yang demikian banyaklah yang membedakan mereka dengan perusahaan lainnya,” ujar analisis industri Robert Ohmes.Untuk mengetes suatu produk baru maka pembeli terpilih di 12 toko yang tersebar di berbagai belahan dunia guna melihat reaksi konsumen. Kemudian prediksi permintaan awal akan di buat dalam 6 bulan sebelum diluncurkan mereka akan mengetes lagi di 12 toko yang berbeda. Pada saat peluncuran, penjualan diawasi dengan ketat dan penyesuaian dilakukan dengan cepat. Sebagai contoh dari, setelah peningkatan penjualan yang tidak diduga dipelajari, ternyata peningkatan tersebut di sebabkan oleh peningkatan pembelian oleh orang keturunan spanyol. Dalam waktu seminggu perusahaan mempercepat pembukaan took di Miami selatan dan mulai beriklan dalam bahasa spanyol untuk pertama kalinya. Frankfort percaya bahwa agar efektif, perencanaan perlu direalisasikan. Menurut Frankfort “Anda juga perlu bertindak cepat untuk beradaptasi.Kesimpulan yang dapaty di ambil disini adalah untuk mendapatkan sukses di dalam bisnis maka anda perlu menjadi bisnis anda sendiri. B. RUMUSAN MASALAH Dalam mengenali konsumen ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis usaha yang akan direncanakan. Setiap mahasiswa harus mengetahui hal-hal tersebut untuk membantu memperlancar perencanaan dan pengelolaan bisnis yang baik. Hal-hal tersebut adalah : 1) Bagaimana menganalis konsumen yang tepat ? 2) Bagaimana menetapkan sasaran konsumen yang sesuai ? 3) Apa saja strategi yang ditetapkan? 4) Bagaiman mengoorganisasi manajemen bisnis? C. TUJUAN PENELITIAN 1) Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen yang efektif 2) Menjabarkan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen 2 3) Mengidentifikasikan tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya 4) Menjelaskan lima manajemen yang mendasar 5) Menggambarkan pengembanagn dan menjelaskan arti penting budaya perusahaan. 3 TINJAUAN PUSTAKA A. Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi dalam bisnis Langkah awal dalam pengelolaan bisnis adalah menetapkan sasaran atau tujuan yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Setiap bisnis memerlukan sasaran dengan demikian kita dapat memajukan bisnis kita sendiri. Namun demikian, ingatlah bahwa memutuskan apa yang ingin dilakukan dalam suatu bisnis hanyalah langkah awal bagi suatu organisasi. Para manajer juga harus membuat keputusan mengenai tindakan-tindakan yang akan dan tidak akan mencapai sasaran perusahaan. Tentu saja, semua keputusan itu tidak dapat dibuat atas dasar masalah demi masalah atau semata-mata memenuhi kebutuhan sewaktu masalah timbul. Pada sebagian besar perusahaan, program dengan cakupan luas mendasari keputusan itu.Program tersebut disebut strategi, yang merupakan perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang di ambil demi mencapai tujuan organisasi. Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang saling berhubungan, yaitu : 1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak 2.Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus dicapai perusahaan. 3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan. 4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif. 5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terjadap kinerja bisnis (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi mengenai manajemen strategi, MengembangkanStrategicVision Strategic business vision merefleksikan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan organisasinya; dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai “ke mana kami akan pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi. Menetapkan Tujuan Strategis 4 Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi. Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas diperinci menjadi target-target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang lebih rendah memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan, iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan. B. Merumuskan Strategi Bisnis Strategi perusahaan merepresentasikan jawaban manajemen terhadap sejumlah pertanyaan bisnis seperti: a) apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau membangun kelompok bisnis yang beraneka ragam, b) apakah ingin menjangkau konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit, c) apakah mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik, atau d) apakah mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau superioritas produk atau kemampuan organisasi yang unik. Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah “hasil akhirnya” dan strategi adalah “alat” untuk mencapainya. 5 Eksekusi Strategi Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi. Evaluasi Strategi Bisnis Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat dilihat aakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses) agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana. >Jenis-jenis strategi · Strategi perusahaan (corporate strategy) bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya. Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau investasinya, atau menghemat atau menguranginya. · Strategi bisnis (strategi persaingan) yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing perusahaan. · Strategi fungsional para manajer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin. Tantangan sebenarnya dan peluang terletak pada keberhasilan dalam menciptakan strategi ini. Oleh karena itu, kita berfokus pada langkah-langkah dasar perumusan strategi. 6 C. Menetapkan sasaran bisnis Sasaran merupakan target kinerja-alat ukur keberhasilan atau kegagalan yang diukur oleh organisasi dan manajer mereka pada tiap tingkatannya.sebagai contoh sasaran Marjorie Scardino pada Pearson sekarang ini terbatas pada pengurangan biaya dan peningkatan profitabilitas di masa mendatang, dia mungkin berfokus pada pertumbuhan. Akan tetapi pada Amex, Kenneth Chenault lebih berfokus pada pertumbuhan pendapatan dan harga saham perusahaan. Sementara itu sasaran Andrall Pearson umumnya berfokus pada upaya memotivasi pekerja berupah rendah dalam lingkungan bisnis yang sangat bersaing sambil sekaligus memimpin satu ekspansi global. Tujuan penetapan sasaran organisasi adalah untuk oerganisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi itu menetapkan sasaran rencananya. Tentu saja, organisasi berfungsi seperti itu karena melibatkan sumber dayanya pada seluruh tingkatan untuk mencapai sasarannya. Secara khusus kita akan mengidentifikasikan empat maksud utama penetapan sasaran organisasi: 1. Penetapan sasaran memberikan arah panduan bagi para manajer di semua tingkatan. Jika para manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan pada berbagai unit di perusahaan. Contohnya, starbucks memiliki sasaran meningkatkan pengeluaran modal (capital spending) sampai 15% dengan seluruh belanja (expenditure) tambahan dikerahkan untuk membuka took-toko baru. Sasaran itu dengan jelas memberitahu semua orang di perusahaan tersebut bahwa perluasan ke wilayah baru menjadi prioritas tertinggi perusahaan. 2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.Bidang-bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama. Perusahaan mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke proyek-proyek baru dengan potensi penjualan yang besar alihalih lokasi sumber daya ke produk yang telah mapan dengan potensi penjualan stagnan. Maka, starbucks menekankan ekspansi took baru, sementara inisiatif e-commerce saat ini kurang di prioritaskan. “Tim manajemen kami”,”kata CEO Howard Schultz,”100% berfokus pada pengembangan bisnis inti kami tanpa adanya gangguan … dari inisiatif lainnya.” 3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan. Selama bertahun-tahun, General Electric bertujuan mendorong masing-masing divisinya untuk menjadi yang no satu atau nomor dua di dalam industrinya. Hasilnya adalah lingkungan dan budaya persaingan (terkadang penuh tekanan) yang menghargai keberhasilan dan memberikan sedikit toleransi 7 terhadap kegagalan. Di sisi lain, pada saat yang bersamaan bisnis alat-alat rumah tangga, jaringan televise (NBC), unit mesin pesawat terbang, dan bisnis layanan jasa financial milik GE menjadi salah satu yang terbaik di industrinya masing-masing. Akhirnya, CEO jack Welch menetapkan standar yang lebih tinggi lagi agar GE menjadi perusahaan yang paling berharga di dunia. 4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya.Jika suatu unit menetapkan sasaran meningkatkan penjualan mendekati 10% pada tahun tertentu, para manajer di unit tersebut yang mencapai atau melampaui tujuannya akan diberi penghargaan. Unit yang gagal dalam pencapaian tujuan tersebut juga akan diperhitungkan. GE memiliki reputasi mengevaluasi dengan ketat kinerja manajerialnya, memberikan banyak penghargaan (bonus) bagi mereka yang melebihi kinerja yang diharapkan, dan membuang mereka yang tidak mencapainya. Setiap tahun 10% terbawah angkatan kerja GE diinformasikan bahwa mereka harus membuat perbaikan drastis dalam kinerja mereka atau mempertimbangkan karier lain. 8 PEMBAHASAN A. Macam-macam Sasaran sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi dari perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan, tentu saja memilik tujuan atau alas an hidup sendiri. Bisnis mencari laba, universitas bekerja untuk menemukan dan meneruskan pengetahuan yang baru, dan badan pemerintahan menetapkan dan mendorong kebijakan umum. Setiap perusahaan juga memiliki suatu misi dan pernyataan misi (mission statement) pernyataan cara perusahaan mencapai sasaran dalam lingkunagn tempatnya menjalankan bisnisnya. Pada umumnya, misi suatu perusahaan cukup mudah dikenali, paling tidak pada tingkat pemahaman yang mendasar. Contohnya, Dell Computer menetapkan untuk menghasilkan laba dengan menjual personal computer langsung ke konsumen. Di San Francisco, platinum Consepts Inc., bermaksud menghasilkan laba dengan mengembangkan “Produk-produk yang unik dan inovatif.”Sejauh ini satu-satunya produk perusahaan tersebut adalah Mousedriver, mouse computer yang dibentuk seperti kepala tongkat golf, namun mereka telah menjual MouseDriver pada tahun 2003 dengan nilai lebih dari $1 juta. Bisnis seringkali harus memikirkan kembali misi mereka sewaktu terjadinya perubahan lingkungan persaingan. Pada tahun 1999, misalnya starbucks mengumumkan bahwa pemasaran dan penjualan melalui internet menjadi bisnis inti. Akan tetapi para manajernya segera menyadari bahwa inisiatif ini tidak cocok untuk perusahaan bisnis ini. Sebagai akibatnya, mereka meninjau kembali usaha itu, dan seperti yang kita ketahui, kembali berkomitmen dalam bisnis pengecer. Perlunya melakukan perubahan memaksa banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali misi mereka, dan dengan demikian merevisi pernyataan mereka mengenai perusahaan dan apa yang mereka lakukan. (Kita akan membahas lebih dalam masalah pengelolaan perubahan beserta solusinya). Pada banyak perusahaan, manajemen puncak menyusun dan mengedarkan pernyataan misi yang terinci. Karena pernyataan seperti itu mencerminkan pengertian aktivitas perusahaannya sebagai pemasar (marketer), hal itu tidak mudah dijabrkan. Tinjaulah persamaan dan perbedaan antara Timex dan Rolex. Walaupun kedua perusahaan tersebut memiliki maksud yang serupa menjual jam tangan pada tingkatan laba tertentu,mereka memiliki misi yang sangat 9 berbeda. Timex www.timex.com menjual jam tangan berbiaya rendah dan handal di outlet-outlet yang bervariasi, dari toko serba ada sampai toko obat. Rolex www.rolex.com, sebaliknya menjual jam tangan berkualitas dan harga tinggi melalui toko-toko perhiasan yang terpilih. Setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang,jangka menengah dan jangka pendek: · Sasaran jangka panjang adalah sasaran yang ditetapkan untuk periode waktu yang lama, umumnya lima tahun mendatang atu lebih.:berhubungan dengan periode waktu panjang, umumnya lima tahun atau lebih. American Express, misalnya menetapkan sasaran jangka panjang untuk mengandalkan jumlah pemakai selam 10 tahun kedepan. Serupa dengan itu Kodak menerapkan sasaran jangka panjang untuk meningkatkan pangsa pasar film 35 mm sekitar 10% selama delapan tahun berikutnya. · Sasaran jangka menegah adalah sasaran yang ditetapkan selama waktu satu sampai lima tahun mendatang. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang. Contohnya sasaran departemen pemasaran mungkin adalah meningkatkan penjualan sekitar 3 persen dalam waktu 2 tahun. Departemen produksi akan mengurangi beban biaya sekitar 6 persen dalam 4 tahun. Departemen sumber daya manusia berusaha mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sekitar 10 persen dalam dua tahun. Sasaran departemen keuangan meningkatkan 3 persen tingkat pengembalian investasi dalam tiga tahun. · Sasaran jangka pendek di tetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan sekitar 2 persen tahun ini memotong biaya sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen selama enam bulan berikutnya. B. Merumuskan strategi Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Berdasarkan defenisinya, strategi merupakan program luas yang menggambarkan maksud organisasi. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara bisnis mencapai tujuannya dan memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Karena strategi yang dirumuskan denagn baik sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis, sebagian besar manajer puncak mencurahkan perhatian terhadap kreativitas pada proses itu. Perumusan strategi melibatkan 3 tahapan dasar : 1. Menetapkan sasaran strategis. 10 Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan. Sebagai contoh: Ferdinand Piech CEO Volkwages, memiliki sasaran strategis yang jelas untuk VW. Ketika ia mengambil alih pada tahun 1993, Volkwages hanya mendapatkan laba marginal, dianggap tidak penting di industry otomotif, dan tengah mempertimbangkan untuk menarik diri dari pasar Amerika Serikat karena penjualannya sangat buruk. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian Piech mengubah total perusahaannya tersebut dan kini meraup laba yang sangat besar. Volkwages kini menjadi kekuatan tangguh di industry mobil dunia. Perusahaan itu bersaing dengan Toyota untuk menduduki peringkat 3 dalam industry itu (hanya di belakang General Motors dan Ford) tetapi piech jelas belum selesai. Untuk sementara ini lapornya. Analisis SWOT setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang di sebut analisis SWOT ketika mereka terus merumuskan strategi mereka. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi (S dan W) serta peluang (opportunity) dan ancaman (strength) lingkungan (O dan T). Dalam merumuskan strategi mereka berupaya mengandalkan kekuatan organisasi dan memanfaatkan peluang lingkungan. Selama proses ini, mereka bisa mencari cara mengatasi atau menutup kelemahan organisasi dan mencegah atau menangkis ancaman lingkungan. 2. Menganalisi Organisasi dan lingkungannya Istilah analisi lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang. Perubahan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokan oleh perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan competitor baru. Sementara itu, peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk di perluas, dikembangkan, atu di manfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada saat ini. Branson mendirikan perusahaan pada tahun 1968, sewaktu ia masih berusia 17 tahun, menamakan perusahaannya sesuai dengan pengalamannya yang minim dalam dunia usaha. Selama bertahun-tahun, ia berhasil membangun virgin menjadi salah satu merek terkenal di dunia, konglomerasi lebih dari 200 perusahaan hiburan, media, dan perjalanan di seluruh dunia. Di antara anak perusahaan terkenal miliknya terdapat Virgin Atlantik (perusahaan penerbangan internasional), Virgin Megastores (Pengecer), dan V2 Music (Perusahaan rekaman). Branson 11 melihat potensi ancaman dalam bentuk persaingan lain dari berbagai jenis perusahan yang berfokus sama. Ia juga melihat kesempatan besar lewat nama besar perusahaannya (terutama di Eropa) salah satu bisnis terkioninya adalah perusahaan e-commerce Virgin Mobile yang beroperasi seperti perusahaan telephon genggam. Tetapi selain memberikan layanan jasa telephone genggam konvensional, telepon virgin memungkinkan para penggunanya menekan tombol merah yang langsung terhubung dengan operator virgin yang dapat menjual produk, membuat reservasi penerbangan dan hotel, serta menyediakan berbagai layanan jasa lain. Situs web juga menambah pada layanan jasa seluler dan program terkait lainnya. Virgin mobile saat ini mendapatkan pelanggan baru sebannyak satu juta orang pada tahun pertama operasinya dan saat ini menjadi salah satu pemimpin pasar di inggris. Selain analisis lingkungan yang merupakan analisa factor-faktor eksternal, para manajer juga harus memeriksa factor-faktor internal. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial, keahlian teknis, atau sedikit pesaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat pekerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting. Branson misalnya memulai Virgin Mobile sebagian karena ia melihat operasi bisnisnya sebagai bisnis tradisional sehingga kan terganggu bentuk-bentuk bisnis dan operasi baru. Kekuatannya adalah namanya yang sudah di kenal di mana-mana. Kekuatan lainnya berkaitan dengan keuangan. Ia menjual 49 persen Virgin Atlantik kepada Singapore Airlaine senilai hampir $1 miliar secara tunai, mempertahankan kendali kepemilikan tetapi mendapatkan dana yang ia perlukan untuk meluncurkan bisnis barunya. Sebaliknya, ia juga mengakui bahwa baik dirinya maupun para manajer seniornya hanya memiliki sedikit pengalaman dan pengetahuan mengenai e-commerce, yang dapat menjadi kelemahan terbesar. 3. Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah penyesuaian ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian merupakan jantung dari perumusan strategi. Lebih dari segi-segi strategi apapun, menyesuaikan perusahaan dengan lingkungannya merupakan dasar keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan bisnis. Dalam jangka waktu yang lama, prose situ juga menentukan apakah suatu perusahaan biasanya mengambil risiko atau perilaku lebih konservatif. Kedua strategi itu dapat berhasil. Sebagai 12 contoh Blue bell adala pembuat es krim paling menguntungkan di dunia walaupun perusahaan itu hanya beroperasi di lima Negara bagian saja. Berbasis di Brenham, Texas, Blue bell mengendalikan lebih dari 50% pasar masing-masing Negara bagian. Perusahaan itu menolak usaha perluasan yang terlalu cepat. Keberhasilannya didasarkan pada kesegaran produk dan tinngginya frekuensi pengiriman kekuatan yang dapat menjadi kelemahan apabila perusahaan itu berkembang terlalu besar. Hierarki Perencanaan=perencanaan dapat dilihat pada 3 tingkatan strategis,taktis dan operasional. Tanggung jawab manajerial di tetapkan pada masing-masing tingkat. Tingkatan itu membentuk suatu hierarki karena pengimplementasian rencana-rencana hanya dapat di jalankan apabila ada alur logika dari satu tingkat ke tingkatan yang lain/berikutnya. · Rencana strategis Merefleksikan keputusan mengenai alokasi sumber daya. Prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yang di perlukan untuk memenuhi sasaran strategis. Rencana-rencana tersebut bisanya di tetapkan oleh manajemen puncak, tetapi seperti yang di ketahui sebelumnya, kadang-kadang bergantung pada input pihak-pihak lain di dalam organisasi. Keputusan General Electric bahwa produk-produk mereka harus menjadi no satu atau paling tidak no dua dalam masing-masing pasarnya adalah pasar strategis. · Rencana taktis Rencana untuk jangka waktu yang lebih pendek untuk menerapkan aspek-aspek khusus dari rencana strategis perusahaan. Rencana itu umumnya melibatkan manajer atas dan menegah. Keputusan coca-cola untuki meningkatkan penjualan di Eropa dengan membangun fasilitas pembotolan di Eropa adalah conroh rencana taktis. · Rencana Operasional yang disusun oleh manajer di tingkatan menegah dan yang lebih rendah, menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan. McDonald’s contohnya menerapkan rencana operasional ketika menjelaskan secara tepat kepada para waralaba bagaimana mereka memasak, menghangatkan, dan menyajikan Big Mac. 13 C. Perencanaan Kontingensi dan manajemen Krisis Karena lingkungan bisnis sering kali berubah dan suli untuk di prediksi dank arena kejadian yang tidak di harapkan yang telah disusun dengan matang sekalipun terkadang berantakan. Sebagai contoh: Ketika Walt Disney Co mengumumkan rencana meluncurkan lini pelayaran yang dilengkapi karakter dan tema Disney, para manajernya secara agresif mulai mengembangkan dan memasarkan paket-paket yang mengaitkan pelayaran tiga dan empat hari dengan kunjungan ke Disney world di Florida. Sesungguhnya, pelayaran pertamanya sudah terjual habis Dari 1 tahun sebelumnya, dan ditahun pertama tiketnya terjual habis enam bulan sebelum kappal itu di luncurkan. Namun tiga bulan sebelum pelayaran pertama, galangan kapal yang membangun kapal pertama Disney (Disney Magic) member tahu perusahaan bahwa mereka terlambat menyelesaikan pekerjaan mereka dan kapal baru bisa dikirim terlambat beberapa minggu dari jadwal. Apabila masalah itu terjadi pada perusahaan lainnya, mereka dapat menawarkan untuk mendaftarkan para penumpang dengan kapal alternative. Karena tidak memiki kapal lain, Disney tidak punya pilihan selain mengembalikan deposit awal untuk 15 pelayaran pertama. Sebanyak 20.000 pelanggan terlantar itu ditawari diskon besar apabila mereka membukukan reservasi untuk pelayaran berikutnya. Akan tetapi tidak ada yang mau mengatur kembali jadwal mereka dan meminta pengembalian dana sepenuhnya. Selain itu beberapa menyalahkan Disney dan beberapa menyatakan kemarahannya pada apa yang mereka lihat sebagai perencanaan buruk dari perusahaan hiburan raksasa itu. Untunglah Disney Magic akhirnya diluncurkan dan saat ini sangat popular serta menghasilkan laba yang sangat besar. Karena para manajer mengetahui hal seperti itu mungkin terjadi, mereka kadang kala mengembangkan rencana alternative untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dua metode umum untuk mengatasi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak di prediksi adalah rencana kontingensi dan manajemen krisis. · Rencana Kontingensi Rencana kontingensi mengenali kebutuhan untuk menemukan solusi terhadap aspekaspek spesifik suatu masalah. Berdasarkan sifatnya, rencana kontingensi merupakan perlindungan terhadap perubahan yang mungkin terjadi. Dengan demikian rencana kontingensi adalah perencanaan terhadap perubahan, rencana itu berusaha mengidentifikasikan dari awal apa 14 saja aspek-aspek penting yang akan digunakan perusahaan dalam menanggapi perubahan yang terjadi. Dewasa ini, banyak perusahaan yang menggunakan program-program computer untuk menyusun rencana kontingensi. Andaikanlah, misalnya suatu perusahaan mengembangkan rencana menciptakan suatu divisi baru. Perusahaan tersebut berharap untuk meningkatkan penjualan 10 persen pertahun untuk lima tahun mendatang dan mengembangkan strategi pemasaran untuk mencapai target tersebut. Tetapi andaikan saja penjualannya meningkat hanya sebesar 5persen di akhir tahun pertama, apakah perusahaan tersebut mengabaikan perusahaan tersebut, lebih banyak beriklan, atau melihat apa yang akan terjadi di tahun kedua.?Alternatif-alternatif itu serba mungkin. Namun terlepas dari itu semua dari pilihan perusahaan, usahanya akan menjadi menjadi lebih efisien apabila para manajer memutuskan di awal mengenai apa yang harus dilakukan apabila penjualan berada dibawah tingkat yang telah direncanakan. Rencana kontingensi membantu mereka melakukan hal tersebut. Disney belajar dari kesalahannya pada kejadian kapal pertamanya, dan waktu kedua (Disney Wonder) diluncurkan satu tahun kemudian, para manajer melakukan beberapa hal berbeda. Salah satunya, mereka memberikan dua minggu ekstra antara kapan kapal di jadwalkan siap berlayar dan jadwal pertama pelayarannya. Mereka juga menyediakan beberapa kabin di Disney Magic sebagai cadangan bagi pelanggan yang tidak puas dan mungkin memerlukan akomodasi apabila terjadi keterlambatan yang tidak diharapkan dalam peluncuran Disney Wonder. D. Manajemen Krisis Krisis adalah darurat yang tidak diharapkan yang memerlukan tanggapan secepatnya. Manajemen krisis mencakup metode organisasi dalam menghadapi keadaan darurat.peristiwa tragis 11 september 2001 jelas berfungsi menggarisbawahi pentingnya manajemen krisis . selain kerugian besar dalam hidup manusia, sesungguhnya setiap bisnis di Amerika Serikat terkena dampak keuangannya secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, karena semua perusahaan penerbangan Amerika Serikat ditutup selama beberapa hari dan lalu lintas udara lambat pulih, mereka kehilangan milliaran dolar. Efek yang terus beriak, berlangsung beberapa bulan, mengakibatkan antara lain kepailitan U.S airways dan pemangkasan besar di perusahaan Amerika dan Delta Airlines. Namun bisnin-bisnis lainnya juga terpengaruh. Tujuan turis seperti Disney World dan hotel-hotel tempat peristirahatan kehilangan banyak pelanggan. Karena lebih sedikit orang yang berpergian 15 pada bulan-bulan setelah 11 september, maka restoran, agen sewa mobil, dan pengecer bahan bakar mengalami pemerosotan pendapatan laba. Pertunjukan Broadway di New York menjual lebih sedikit tiket, dan konsumen yang ketakutan di seluruh Amerika Serikat menunda pembelian besar dan menarik dana mereka dari ban. Perusahaan pengirim barang seperti Fedex dan UPS merasa perlu memeriksa kargo secara lebih intensif. Banyak orang yang tinggal di dalam rumah saja selama beberapa hari setelah hari tragis itu, menyebabkan hilangnya waktu keraja dan merosotnya produktivitas. Sebagai akibat dari peristiwa 11 september, lebih banyak perusahaan yang mengembangkan rencana krisi ketimbang sebelumnya. Sebagi contoh Reliant Energy dan Duke Energy mengandalkan pusat-pusat perdagangan computer di mana manajer perdagangan secara aktif membeli dan menjual komoditi yang terkait dengan energy. Jika serangan teroris atau bencana alam seperti badai menyerang pusat perdagangan mereka, pada hakikatnya mereka akan merugi. Tatapi sebelum 11 september, setiap perusahaan relative memiliki rencana krisis yang tidak jelas dan superficial. Tetapi sekarang perusahaan-perusahaan tersebut dan kebanyakan perusahaan lain memiliki rencana yang lebih rinci dan komprehensif bila krisis lain terjadi. Sebagai contoh baik Reliant maupun Duke telah menciptakan pusat perdagangan utama mereka, perusahaan-perusahaan ini dapat segera mengalihkan hampir semua perdagangan inti ke pusatpusat sekunder mereka dalam 30 menit atau lebih cepat dari 30 menit. Sayangnya karena tidak mungkin meramalkan masa depan secara tepat maka tidak ada organisasi yang dapat secara sempurna mempersiapkan diri untuk setiap peristiwa. Proses manajemen Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengewasan sumber daya financial,manusia, serta informasi suatu perusahaan unruk mencapai sasarannya. Para manajer harus mengawasi penggunaan seluruh sumber daya itu. Seluruh aspek pekerjaan seorang manajer saling berkaitan. Bisa jadi tiap manajer akan di tuntut untuk terjun dalam tiap aktivitas selama jangka waktu tertentu. Perencanaan menetapkan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi dan bagaimana sebaiknya melakukannya memerlukan perencanaan. Perencanaan memiliki tiga komponen. Seperti yang telak di bahas, hal itu mulai sewaktu para manajer menetapkan sasaran perusahaan, selanjutnya mereka mengembangkan strategi mencapai sasaran tersebut. Setelah strategi di kembangkan 16 mereka merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan strateginya. Sebagai contoh, pada saat yahoo din ciptakan para manajer puncak perusahaan itu menetapkan sasaran strategis untuk menjadikan perusahaan teratas dalam pasar mesin pencari situs internet (search enginer). Tetapi kemudian muncul bagian terberatnya mencari tahu bagaimana melakukannya. Mereka mulai menilai cara orang sebenarnya dalam menggunakan internet dan menyimpulkan bahwa para pengguna ingin dapat memuaskan beragam kebutuhan, pilihan, dan prioritas dengan cara sesedikit mungkin mengunjungi situ untuk menemukan apa yang mereka cari. Jadi satu komponen utama dalam strategi yahoo, adalah membantu mengembangkan persekutuan dan hubungan dengan perusahaan-perusahaan lain sehingga calon pengguna yahoo dapat menarik beberap sumber melalui satu portal tunggal yaitu yahoo!. Dengan demikian, tujuan persekutuan timbul sebagai salah satu rencana taktis untuk maju ke depan. Kemudian para manjer yahoo! Mulai membentuk aliansi dengan berbagai ragam sekutu seperti Reuters, Standard, & poor’s dan Associated Press (untuk peliputan berita), RE/Max (untuk informasi real estate) dan jumlah penyedia informasi yang menmgkhususkan diri di bidang olah raga, cuaca, hiburan, belanja, dan perjalanan. Penciptaan perjanjian persekutuan individu denga tiap sekutun itu mencerminkan suatu bentuk perencanaan operasional. Pengorganisasian Salah satu perusahaan berteknologi tinggi terkemuka di dunia, Hewlett-Packard www.hewlett-packard.com kehilangan posisi unggulnya beberapa tahun yang lalu. Inonisnya salah satu alas an yang menyebabkan mundurnya teknologi HP adalah factor yang pernah menjadi kekuatan utamanya. Yakni HP telah lama membanggakan dirinya sebagai konfederasi perusahaan dari bisnis-bisnis individu. Kadang-kadang, bisnis-bisnis itu bahkan bersaing di antara mereka sendiri. Pendekatan itu bermanfaat dalam sejarah perusahaan tersebut: lebih mudah bagi masing-masing bisnis untuk membuat keputusannya sendiri dengan cepat dan efisien,dan persaingan dapat mempertahankan tiap unit tetap pada fokusnya. Akan tetapi, pada akhir 1990-an banyak masalah muncul dan tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi. Lalu masuklah Ann Livermore, yang saat itu menjadi pimpinan bisnis perangkat lunak dan layanan jasa perusahaan. Livermore menyadari bahwa struktur yang telah lama berjalan dengan baik pada masa lalu kini malah menahan perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan kembali 17 kemampuan bersaingnya, HP memerlukan strategi internet yang terintegrasi dan mencakup seluruh organisasi. Sayangnya, organisasi yang sangat terdesentralisasi itu menyebabkan strategi tersebut mustahil. Livermore kemudian bertanggung jawab untuk menciptakan suatu organisasi untuk melaksanakn suatu rencana internet tunggal “Saya merasa kami dapat menjadi perusahaan yang paling kuat dalam industry ini,” wanita itu berkata ,”Apabila kami bisa menyatukan perangkat keras dan perangkat lunak dan layanan jasa kami”. Akhirnya sebuah tim baru dari manajemen puncak ditugaskan untuk mengontrol perusahaan dan setiap komponen utama dari struktur perusahaan diorganisasikan kembali. Dewasa ini di bawah kepemimpinan CEO Carly Fiorina dan dengan diakuisisinya Compaq Computer, HP menunjukkan tanda-tanda terciptanya kembali pesona tahun-tahun awalnya. Proses itu menetapkan cara terbaik untuk mengatur sumber daya dan aktivitas suatu bisnis menjadi struktur yang saling berkaitan di sebut dengan pengorganisasian. Pengarahan Para manajer mempunyai wewnang memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan tetapi, pengarahan memerlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam memberikan pengarahan, seorang manajer bertugas memandu dan memotivasi para karyawan guna mencapai sasaran perusahaannya.Gardon Bethune, CEO continental Airlines adalah contoh yang sangat baik mengenai seorang manajer yang mampu memotivasi karyawannya. Ketika dia mengambil alih perusahaan yang bermasalah tersebut pada tahun 1994, semangat kerja karyawan sangat rendah, sebagian karyawan membenci pekerjaanya, dan kinerja perusahaan tersebut sangat buruk dan termasuk yang terburuk di industrinya. · Pengawasan Merupaka proses memonitoring kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarnnya. Setiap CEO harus menaruh perhatian besar pada biaya dan kinerja. Tentu saja, pengawasan yang dilakukan dengan benar seperti pengarahan inovatif, adalah satu sebab keberhasilan Gordon Bathune di Continental. Sebagai contoh, perusahaan tersebut berfokus pada sejumlah indicator kinerja yang terus menerus diukur dan di sesuaikan. Semua faktor, mulai dari kedatangan tepat waktu, kesalahan penanganan barang (koper) hingga jumlah tempat duduk kosong pada pesawat terbang dan jejak pendapat mengenai tingkat kepuasan keryawan dan pelanggan, dimonitor secara berkala dan rutin. Apabila jadwal kedatangan mulai tidak tepat waktu, Bethune berfokus pada masalahnya dan langsung mengambil tindakan dan 18 solusi untuk memperbaikinya. Apabila bawahan seorang manajer kurang memuaskan, maka manajer akan kehilangan sebagian bonusnya.sebagai hasilnya tidak akan ada satu elemen dalam kinerja perusahaan tersebut yang akan terjerumus terlalu jauh karena sebelum hal tersebut terjadi masalah tersebut sudah dahulu diperhatikan dan di perbaiki. MANAJEMEN Dilihat dari tingkat organisasi,manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu : 1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas) Manajer bertanggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya 2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah) Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk. 3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah). Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor. Fungsi Manajemen Manajemen terbagi atas empat fungsi yaitu : 1. Fungsi Perencanaan / Planning Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. 2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. 19 Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: 1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi. 2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. 3. Penugasan tanggung jawab tertentu 4. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Fungsi Pengendalian / Controling Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerjaberdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Ciri-ciri manajemen Terdapat empat ciri manajemen yaitu : 1. ada tujuan yang hendak dicapai 2. ada pemimpin (atasan) 3. ada yang dipimpin (bawahan) 4. ada kerja sama. Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari: 20 1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting. 2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis. 3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. MANAJER Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama dengan manajemen, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf, namun dari sisi tingkat atau level manajemennya,manajer dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni : 1. Manajer Puncak / Top Manager manajer puncak bertanggungjawab atas keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah. . Manajer Tingkat puncak lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. 2. Manajer Menegah / Middle Manager Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak. Manajer Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. 3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan. Manajer Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak. Tugas-tugas Penting yang Dilakukan Oleh Manajer Yaitu : 1. Manajer bekerja dengan orang lain dan melalui orang lain. Istilah orang disini tidak hanya mencakup para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu termasuk juga individu-individu dari luar organisasi, penyedia (supplier), 21 konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdayasumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer. 4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual. Untuk menjadi pemikir yang analisis, manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponenkomponen masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak (feasible) dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemikir konseptual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas lain. 5. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadiankejadian seperti ini menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah). 6. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-ekgiatan usulan-usulan atau keputusannya. Setiap manajer yang efektif “memainkan politik” akan mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan para manajer lain dalam organisasi. 22 7. Manajer adalah seorang diplomat Manajer berperan sebagai wakil (representative) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah atau personalia organisasi lain. 8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (misalnya, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan yang akurat. Fungsi Manajer di Dalam Bidang-Bidang Manajemen yaitu : 1. Dalam bidang pemasaran seorang manajer harus mengusahakan agar hasil-hasil produksinya dapat disalurkan dengan saluran-saluran distribusi yang tepat sehingga harga penjualan dapat dijangkau oleh konsumen. 2. Dalam bidang pembelian manajer harus berusaha agar bahan-bahan yang dibeli pada tempat dan waktu yang tepat serta harga yang tepat pula sehingga tidak mengganggu proses dalam bidang produksi. 3. Dalam bidang produksi seorang manajer harus berusaha agar dapat memproduksikan suatu produk dengan kualitas yang baik dalam jumlah yang diinginkan dan waktu yang tepat serta biaya yang seringan mungkin (efektif dan efisien) dan dengan teknik-teknik produksi yang memudahkan pekerjaan pegawai. 4. Dalam bidang keuangan para manajer harus berusaha agar posisi keuangannya setiap saat dapat membiayai kegiatan-kegiatannya sehari-hari seperti pembayaran gaji, pembelian bahanbahan, pembayaran hutang-hutang dll. 5. Dalam bidang personalia para manajer harus berusaha agar memperoleh tenaga yang kompeten sehingga dapat bekerja dengan kualitas yang diinginkan. Peran Seorang Manajer/Pimpinan Ada 3 Yaitu : 1. Interpersonal role Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi : - Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan. Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul. - Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal. 23 2. Informasional role Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ; - Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung. - Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi. - Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar. 3. Deficional Role Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ; - Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. - Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. - Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan. Secara umum terdapat empat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer yaitu : 1. Keterampilan konseptual Keterampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. 2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain. 3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan. 4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu. Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer : 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 24 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. 4. Keterampilan waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. 5. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). KARYAWAN Karyawan adalah sekelompok orang yang bekerja di perusahaan yang memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan.Keberhasilan perusahaan saat bergantung kepada kinerja karyawan, Bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif. Hal-Hal Eksternal Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan 1. Gaya kepemimpinan 2. Ketergantungan 3. Hubungan atasan-bawahan 4. Kultur yang terbangun 5. Kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki 6. Sistem penilaian kerja yang diberlakukan 25 Tugas karyawan Fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan Orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Maka arah pelaksanaan tugas karyawan adalah memberikan pelayanan pada pelanggan, baik internal maupun exsternal. Pemimpin Harus fokus pada peningkatan kinerja karyawan, karena tidak mungkin terjadi “fokus pada pelanggan” tanpa didahului oleh “fokus pada karyawan.” Penilaian kinerja karyawan adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaannya ketika dibandingkan dengan standar yang ada dan kemudian di komunikasikan kepada karyawan. Pola Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pada golongan pemimpin ini, aspek-aspek individual karyawan kurang mendapat perhatian. Pola ini menekankan, apapun yang dilakukan karyawan dan bagaimanapun kondisi yang terjadi pada karyawan tidak menjadi masalah. Asalkan tugas-tugas dapat diselesaikan.seharusnya pemimpin harus mengayomi dan memeperhatikan karyawannya baik dalam kegiatan perusahaan maupun dalam masalah kemanusiaan yang dihadapi oleh karyawan.hal ini bisa mendorong kinerja karyawan untuk bekerja lebih efektif. Penilaian Kinerja Karyawan Untuk menghindari subyektifitas penilaian terhadap seorang karyawan, diperlukan pengukuran kinerja secara formal dengan format atau acuan yang transparan yang diketahui oleh karyawan secara keseluruhan. Sehingga seseorang dapat merencanakan keberhasilan karirnya dengan mengacu pada sistem penilaian kinerja yang diterapkan. Penerapan pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan kadang masih menghadapi beberapa kendala seperti: Penilaian kinerja seringkali masih menjadi masalah bagi pengusaha karena keterbatan informasi atau edukasi seputar kinerja karyawan. Kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis pada karyawan setelah memasuki masa orientasi atau pendidikan non formal lainnya. Menggunakan sistem managemen kinerja (performance management system) yang terdiri dari : proses-proses untuk mengindentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja karyawan. Beberapa penyebab kegagalan perusahaan,yaitu : 1. Keterampilan manajerial yang kurang kemampuan manajerial ini sangat memegang peranan penting. Kenapa? Karena hampir sekitar 50% kegagalan sebuah perusahaan berasal dari hal yang mendasar ini.terkadang seorang manajer kurang menguasai ilmu manajemen sehingga membawa kegagalan. Jadi didalam mengurus suatu perusahaan harus mencari pemimpin yang benar-benar paham mengelola perusahaan . 26 2. Situasi perekonomian Terjadinya krisis moneter yang terjadi di tahun 1989 mempengaruhi berbagai usaha perekonmiaan di berbagai negara belahan dunia,dan meyebabkan perusahaan tidak mampu menanggung segala kebutuhan perusahaan sehingga terjadi kebangkrutan. 3. Perusahaan yang sudah “tua” Tahapan hidup perusahaan hampir sama seperti manusia. Petama lahir, tumbuh, dewasa dan akhirnya menurun. maksud dari kata tua disini artinya perusahaan sudah berada pada kategori menurun. Biasanya hal ini disebabkan oleh perusahaan sendiri karna kurang tanggap pada perubahan,artinya kurang peka terhadap teknolo 2. Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan. Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional dalam perusahaan yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu diperkirakan atau dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering terjadi bahwa sebuah produk tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru.. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana 27 .Manajemen Personalia Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan. Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia Manajemen Administrasi Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan halhal berikut: a. Pengadministrasian kegiatan Kegiatan perlu setiap dalam dilengkapi organisasi dengan bagian masih berukur besar sangat pengadministrasian mempunyai hubungan banyak dan beragam terpadu. Bentuknya dengan bagian sehingga adalah administrasi, bahwa baik menyangkut data, kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah, Proses pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut : 1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi 2. Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi 3. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah 4. Melaksanakan alternatif tersebut 5. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan. 28 Berikut ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan. 1. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya. 2. Mencari alternatif pemecahan Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyakbanyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak diinginkan. 3. Memilih alternatif Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif. 4. Pelaksanaan alternatif Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat tercapai. 5. Evaluasi Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. 29 Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benarbenar terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan. Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi. 30 PENUTUP A. KESIMPULAN Setiap organisasi bisnis yang akan dilakukan harus mengetahui cara perencanaan peroorganisasian, penetapan strategi dan pelaksanaan. Setiap tindakan yang akan diambil harus sesuai dengan visi dan misi saat awal di bentuk. Visi dan misi organisasi bisnis menentukan bagaimana kelanjutan di masa yang akan datang . Perorganisasian SDM , SDA disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. B. SARAN Ketika suatu perusahaan akan membangun usah bisnisnya, hendaklah memahami bagaimana sistem manajemen baik dalam organisasi intern dan ekstern yang meliputi SDM dan SDAnya. 31 DAFTAR PUSTAKA Ricky W Griffin , Ronald J Ebert , Business. Eright Edition. Jeff Madura. Introduction to Bussiness 2nd Edition, Thomson 2001. Amirullah, Imam Hardjanto 32