MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK PERUMUSAN SUATU PERUSAHAAN DAN STRATEGI SDM “FORMULATING A CORPORATE AND HUMAN RESOURCE STRATEGY” KELOMPOK 2: Nurhuda Fitriana (C1B014008) Puspita Dewi (C1B014007) Dosen Pengampu: Nur Hasanah SE.M.Sc JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen sumber Daya Manusia strategik yang berjudul “Perumusan Suatu Perusahaan dan Strategi Sumber Daya Manusia”. Makalah ini disusun berdasarkan dan bersumberkan dari internet dan referensi buku yang di dalam nya berkaitan dengan perumusan suatu perusahaan dan strategi Sumber Daya Manusia. Makalah ini kami buat dengan semampunya. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen juga kepada orang tua serta teman-teman yang telah membantu memberi masukkan, saran serta pendapatnya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini oleh sebab itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan guna memperbaiki makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan perumusan suatu perusahaan dan strategi Sumber Daya Manusia. Muaro jambi, Agustus 2016 Tim penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................. iii BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1 1.2. Rumusan masalah ...................................................................................... 2 1.3. Tujuan penulisan ....................................................................................... 2 BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................... 3 2.1. Proses Manajemen Strategik ..................................................................... 3 2.2. Strategi Umum Dalam perusahaan ........................................................... 4 2.3. Peran Dan kontribusi MSDM Dalam Proses Manajemen Strategi ........... 6 2.4. Memahami Pentingnya Strategi Fungsional dan Strategi SDM ................ 8 2.5. Audit Sumber Daya Manusia .................................................................... 10 2.6. Pendekatan Kontingensi Atau Pendekatan Situasional Untuk Perumusan Strategi ......................................................................... 12 BAB III. PENUTUP ................................................................................................. 13 3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategi atau manajemen strategik adalah keterampilan (seni), teknik, dan ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan-keputusan fungsional sebuah organisasi (perusahaan bisnis ataupun non bisnis) yang selalu terpengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi yang selalu berubah sehingga bisa memberi kemampuan pada perusahaan dalam pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan. Formulasi strategi mengarahkan para eksekutif dalam mendefinisikan dimana perusahaan berada pada tujuan akhir yang ingin dicapai dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Pendekatan formulasi strategi merupakan perbaikan dari perencanaan jangka panjang.formulasi strategi menggabungkan perspektif yang berorientasi masa depan dengan pertimbangan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliputi pengembangan misi usaha, mengidentifikasikan sebuah peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur serta menetapkan kelemahan maupun kekuatan internal perusahaan, menetapkan sasaran jangka panjang, menimbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang akan diterapkan pada kasus kasus tertentu. Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dilihati dari segi teori sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber Daya Manusia strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan Sumber Daya Manusia ini merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis akan mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Adanya Sumber Daya Manusia, Manajer Strategis (Strategic Managers) dan SDM yang handal dapat menyumbangkan nilai tambah (Added value) perusahaan. 1.2. Rumusan Masalah 1.. Bagaimana proses perumusan strategi dalam perusahaan ? 2. Memahami bagaimana perumusan strategi Sumber Daya Manusia berkontribusi di Dalam perusahaan ? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui proses perumusan strategi dalam perusahaan 2. Memahami perumusan strategi Sumber Daya Manusia berkontribusi di dalam perusahaan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan membutuhkan sumber daya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Proses manajemen strategi terdiri dari delapan langkah yaitu : visi, misi bisnis dan tanggung jawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan strategis bisnis, merinci rencana program, mengimplementasikan rencana program, dan mengumpulkan umpan balik dan menguji pengendalian. Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005). 2.2 Strategi Umum Dalam Perusahaaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum.strategi perusahaan menentukan orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan dan industri atau pasar yang akan dimasuki. 2.2.1 Strategi Umum Di Dalam Sebuah Perusahaan 1. Membuat Misi dan Tujuan Organisasi (perusahaan) Merupakan gambaran tujuan tentang keberadaan perusahaan. misi ini meliputi ruang lingkup serta karakteristik tindakan yang akan dijalankan. Tujuan merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan. disini akan ditegaskan hal apa ayang akan digapai, kapan waktunya, dan berapa yang harusnya dicapai. 2. Mematangkan Strategi yang mantap Merupakan suatu keterampilan atau ilmu dalam memenangkan sebuah persaingan. persaingan adalah perebutan konsumen (pangsa pasar) dan konsumen setiap saat akan mengalami perubahan, maka strategi hendaknya dikelola dengan sedemikian rupa supaya tujuan perusahaan bisa tercapai. 3. Membuat Kebijakan dan Gambaran Profil Perusahaan Kebijakan merupakan cara dalam mencapai sasaran perusahaan. kebijakan mencakup garis pedoman, aturan-aturan dan prosedur untuk menyokong usaha pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan. Menggambarkan kondisi perusahaan baik itu keuangan, sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya fisik lainnya. 4. Memperhatikan Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal Merupakan seluruh kekuatan yang akan memberikan pengaruh terhadap pilihan strategi serta mendifinisikan kondisi kompetisinya Lingkungan internal mencakup seluruh unsur bisnis yang terdapat pada perusahaan. 5. Menjalankan Strategi Fungsional Strategi fungsional adalah penjabaran strategi umum yang nantinya dijalankan oleh masing-masing bagian divisi. 6. Strategi di Bidang Pemasaran Fungsi pemasaran secara menguntungkan terjadi penjualan produk perusahaan baik dalam bentuk barang maupun jasa dipasaran yang sudah dimasuki sedemikian rupa sehingga tujuan perusahaan tercapai. Ada empat komponen pokokKomponen produk dalam arti barang dan jasa, Faktor harga,Faktor jalur pemasaran, dan Kegiatan promosi. 7. Strategi di Bidang Keuangan Dalam perkataan lain bidang strategi kuangan harus mampu menentukan arah penggunaan dana yang tersedia untuk mendukung strategi perusahaan, baik untuk kepentingan jangka panjang misalnya dalam waktu lima tahun maupun untuk kepentingan pencapaian sasaran tahunan. 8. Strategi di Bidang Penelitian dan Pengembangan Dikalangan prektisi maupun para ilmuan sama-sama mengakui bahwa sala satu cirri dunia dewasa ini ialah terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada tingkat yang belum pernah dialami sebelumnya, perkembangan pada gilirannya menyebaban “usia” satu teori semakin pendek yang berarti bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh manusia pun makin cepat “ketinggalan zaman”. 9. Strategi Manajemen Operasional Strategi dibidang manajemen operasional sangat penting dirumuskan dan ditetapka secara tepat karena strategi harus mampu menuntun para manajer yang bersangkutan 10. Strategi di Bidang Sumber Daya Manusia Strategi MSDM perlu menjawab permasalahan apakah perusahaan harus menyewa karyawan kurang terampil dalam jumlah besaryang tentunya akan menerimaupah rendah, melakukan pekerjaan berulang dan cenderung berhenti setelah waktu tertentu yang cukup singkat atau menyewa karyawan yang sangat terampil dalam jumlah sedikit dengan upah yang lebih tinggi dan dapat di latih agar berpartisipasi dalam tim-tim kerja otonomi. 2.2.2 Perbedaan dua tingkat Strategi Perusahaan 1. Strategi Tingkat Koorporate (Companywide Strategy) Strategi tingkat korporasi merupakan strategi untuk bagaimana perusahaan yang terdiri dari berbagai bisnis untuk tumbuh dan berkembang dengan cara bagaimana untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki pada berbagai bisnis untuk tumbuh dan menciptakan sinergi antar bisnis. 2. Strategi Pada Tingkat Bisnis (Strategi Kompetisi) Strategi ini dijalankan belum tentu akan memberikan kontribusi bagi perusahaan jika tidak mampu untuk hidup dan bersaing dengan pesaingnya untuk itu perlu menetapkan strategi bagi unit-unit bisnis agar mampu bertahan dan berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perusahaan. 1.3 Peran dan Kontribusi Manajemen SDM Dalam Proses Manajemen Strategi Keberhasilan Proses Manajemen Strategi bergantung pada sejauh apa Fungsi Manajemen SDM dilibatkan. Terkait dengan proses perumusan strategi, keterlibatan peran Manajemen SDM bervariasi tingkatannya sesuai dengan tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM. Terdapat empat tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM yaitu sebagai berikut: Hubungan Administratif : tingkat integrasi yang rendah, perhatian Manajemen SDM fokus pada aktivitas sehari-hari, terpisah dengan unsur proses manajemen strategi. Hubungan Satu Arah : Rencana strategi diinformasikan ke bagian Manajemen SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk merancang sistem-sistem dan program-program yang mendukung penerapan rencana strategi. Hubungan Dua Arah : Masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap SDM dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi. Fungsi perencanaan strategi dan Manajemen SDM saling bergantung pada hubungan dua arah dengan tiga langkah sebagai berikut: Hubungan Integratif : Bersifat dinamis dan berinteraksi terus-menerus dalam berbagai aspek. Fungsi Manajemen SDM dibangun langsung ke dalam proses perumusan rencana strategi dan pelaksanaan strategi. 2.3.1 Kontribusi strategis MSDM bagi keberhasilan Organisasi Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia dapat meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya dengan cara dimana kontribusi di lakukan dengan cara : a. Mengembangkan kontrak psikologis yang positif b. Meningkatkan kontribusi dan komitmen c. Meningkatkan keterampilan karyawan dan memperluas dasar keterampilan d. Memberikan karyawan tanggung jawab e. Mengemukakan peluang karir serta menetapkan permintaan akan kompetisi f. Melembagakan proses manajemen kinerja dan pengembangan yang berkelanjutan g. Menggunakan manajemen imbalan untuk menyampaikan pesan 2.3.2 Kontribusi untuk nilai tambah Fungsi MSDM memberikan kontribusi untuk menciptakan nilai tambah dengan memastikan bahwa tersedia karyawan dengan kompetensi dan tingkat motivasi yang diperlukan dan dengan membantu menciptakan suatu budaya dan lingkungan yang merangsang kinerja yang berkualitas. SDM sebagai seorang rekanan bisnis, ada empat peran SDM sebagai rekan bisnis seperti yang di definisikan oleh Morton (1999) yaitu: 1. Rekan stratejik, mengelola sumber daya manusia strategik 2. Agen perubahan, mengelola transformasi dan perubahan 3. Ahli administrator, mengelola infrastuktur perusahaan 4. Pejuang karyawan , mengelola kontribusi karyawan Setelah pilihan strategi diterapkan, Manajemen SDM harus mengambil peran aktif dalam menerapkannya. Terdapat lima variabel penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi yaitu struktur organisasi, perancangan tugas, seleksi, pelatihan dan pengembangan SDM, sistem penghargaan, serta sistem informasi. Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugastugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan, seleksi dan pengembangan SDM yang tepat. Selain itu, fungsi Manajemen SDM harus mengembangkan manajemen kinerja dan sistem penghargaan yang mengarahkan para individu untuk bekerja dengan baik mendukung pencapaian strategi perusahaan. Dengan melibatkan fungsi Manajemen SDM secara utuh pada perumusan dan pelaksanaan strategi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat mengidentifikasi berbagai masalah perusahaan yang berkaitan dengan SDM sejak awal proses perumusan rencana strategi perusahaan sehingga perusahaan dapat menentukan pilihan strategi yang tepat dan menentukan langkah-langkah untuk mengatasinya sehingga pelaksanaan strategi dapat berjalan secara efektif. 2.4 Memahami Pentingnya Strategi Fungsional Dan Strategi SDM 2.4.1 Pentingnya Strategi Bidang Fungsional Pentingnya indentifikasi dan penentuan strategi berbagai bidang Fungsional tersebut terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu strategi fungsional yang memainkan peran kunci dalam keberhasilan suatu perusahan mencapai tujuan dan sebagai sasaran jangka panjang ,mengemban misi dan mencapai sasaran tahunan organisasi yang bersangkutan. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi manajemen kecuali mengembangkan berbagai strategi bidang fungsional dengan memberikan perhatian terutama pada bidang-bidang fungsional yang penting, seperti pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan serta sumber daya manusia. 2.4.2 Pentingnya Strategi Di Bidang Sumber Daya Manusia. Penyelenggara seluruh kegiatan manajeman sumber daya manusia perlu didasarkan pada suatu sistem informasi sumber daya manusia yang handal. Klasifikasi jabatan yang lengkap. Analisis pekerjaan. Deskripsi tugas. Spesifikasi pekerjaan. Standar mutu hasil pekerjaan. Sistem informasi sumber daya manusia seperti itulah diselenggarakan seluruh fungsi dalam manajemen sumber daya manusia seperti.Tahap pengadaan yang mencakup: Perencanaan sumber daya manusia ,Rekrutmen, Seleksi, Orientasi. Timbulnya permintaan organisasi atas tenaga kerja baru dapat timbul karena berbagai sebab seperti karena promosi bagi tenaga kerja tertentu, ada karyawan yang pindah, ada karyawan yang memasuki usia pension, ada karyawan yang tidak diberhentikan tidak atas permintaan sendiri karena dikenakan sanksi disiplin organisasi, ada karyawan yang meninggal, perluasan kegiatan organisasi, karena tuntutan strategi baru dianut oleh perusahaan dan berbagai faktor penyebab lainnya yaitu : 1. Tahap penggunaan tenaga kerja. 2. Setelah program orientasi berakhir, langka yang segera mengikitinya ialah penempatan. Seiap orang mendambakan kemajuan dalam karirnya, dalam strategi manajemen sumber daya manusia perlu pula ditegaskan berbagai hal. 3. Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan dengan baik untuk kepentingan pelaksanaan tugas sekarang maupun untuk tugas yang baru yang akan dipikul yang akan dipikul di masa depan. 4. Bantuan yang akan diberikan oleh tenaga-tenaga spesialis di lingkungan satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dan oleh para atasan langsung masing-masing dalam menyusun rencana dan kegiatan pengembangan karir. 5. Penilaian kinerja dan rasional, objektif, praktis dan baku. 6. System imbalan yang wajar, adil, dan mampu menimbulkan motivasi yang kuat untuk bekerja secara produktif termasuk berbagai jenis insentif dan jasa serta bantuan perusahaan. 7. Jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. 8. Agar para karyawan merasa senang untuk terus berkarya dalam organisasi, keinginan mereka untuk pindah ke organisasi lain perlu diredam. Para manajer berkarya bagi para bawahannya, tidak sekedar mencari nafkah akan tetapi dalam rangka mempertahankan harga diri para karyawan yang bersangkutan. Antara lain:Penyeliaan yang elegan,Manajemen yang partisipatif,Tugas yang menentang dan menarik, Lingkungan kerja fisik yang sehat, Rekan yang mendukung, Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, Otonomi dalam pelaksanaan tugas serta diskresi dalam pemecahan berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas. 2.5 Audit Sumber Daya Manusia Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997, p. 1). Sedangkan, audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisiatau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p. 548). Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal (Rosari, 12 Mei 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga memberi feedback dan kesempatan untuk:Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM, yang meliputi: Rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kerjaMenganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan.Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan secara berkelanjutan. Manfaat Audit SDM Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu: 1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan. 2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM. 3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan Departemen SDM. 4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM. 5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM. 6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis. 7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. 8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif. 9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan Tujuan Audit SDM Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk: 1. Menilai efektifitas SDM 2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki 3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan 4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat rekomendasi Ruang Lingkup Audit SDM Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM ( Handoko, 1997 ). 2.6 Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situasional untuk perumusan strategi Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori manajemen yang menekankan bahwa, perilaku seorang pemimpin akan efektif ketika situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi . Teori ini berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tertentu. Definisi kepemimpinan situasional adalah leadership contingency theory that focuses on followers readiness maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya. Teori kepemimpinan situasional merupakan pengembangan lanjutan dari teori kepemimpinan trait dan behavior yang dianggap gagal menjelaskan model kepemimpinan yang terbaik untuk berbagai situasi. Kunci untuk efektivitas kepemimpinan dipandang oleh sebagian besar varian Teori Kontingensi dengan memilih gaya yang benar dari pemimpin. Gaya ini tergantung pada interaksi faktor internal dan eksternal dengan organisasi. Faktor Kontingensi Faktor kontingensi, yang berkontribusi terhadap memilih yang paling sesuai gaya pengambilan keputusan. Berdasarkan jawaban atas variabel tersebut, pemimpin atau manajer mengikuti jalan melalui matriks keputusan untuk memilih salah satu dari lima gaya pengambilan keputusan. Menentukan faktor-faktor ini membuat model pendekatan kontingensi. Pengambilan keputusan gaya yang dipilih tergantung pada definisi berikut: 1. Keputusan Signifikansi: Pentingnya keputusan untuk keberhasilan proyek atau 2. Pentingnya Komitmen: Pentingnya komitmen anggota tim untuk keputusan 3. Pemimpin Keahlian: pengetahuan Anda atau keahlian dalam kaitannya dengan masalah 4. Kemungkinan Komitmen: Kemungkinan bahwa tim akan membuat komitmen 5. Dukungan Kelompok: Sejauh mana tim mendukung organisasi tujuan dipertaruhkan 6. Kelompok Keahlian: pengetahuan anggota Tim 'atau keahlian 7. Tim Kompetensi: Kemampuan anggota tim untuk bekerja sama memecahkan kasus BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Dari hasil penulisan atau uraian tentang perumusan suatu perusahaan dan strategi Sumber Daya manusia dapat di simpulkan bahwa manajemen strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi Ke depan, Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahan dibandingkan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugastugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif. Perumusan Strategi suatu perusahaan merupakan proses dalam manajemen strategis meliputi beberapa tahapan Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Impelmentasi Strategi, Evaluasi Strategi. suatu perusahaan dengan menitik beratkan pada peningkatan atau perbaikan, audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. DAFTAR PUSTAKA Herwanparwiyanto,staff.uns.ac.id (2009)peran-strategis.doc Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, cet 1 Jakarta 2000. Muhammad, Suwarsono, Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.2000. John A.Pearce II,Richard Implementasi,dan pengendalian B.Robinson Jr.(2014) Manajemen Strategis:formulasi,