Teknik Mind Map - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Teknik
Presentasi
Brainstorming Presentasi
Fakultas
Program Studi
Fakultas Teknik
Perencanaan & Desain
Desain Produk
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Abstract
Kompetensi
Kita pernah belajar, baik dari sector
akademik maupun pengalaman
sebelumnya, bahwa salah satu
pendekatan untuk desain adalah apa
yang disebut “top down approach” yang
berarti tentukan inti presentasi kita dan
mulailah membaginya menjadi
kelompok-kelompok bab, yang
kemudian dibagi lagi menjadi ribuan ide
dan konsep yang siap dituangkan di
atas layar Power Point, banyak dari kita
yang mulai hanya dengan memandang
layar komputer berlama-lama.
Dapat mengerti dan mengetahui dalam
memetakan ide dalam membuat
presentasi agar lebih mudah.
Pembahasan
Bila kita bisa memanfaatkan kecenderungan “Kaidah Kertas Putih”
untuk memulai desain presentasi, bagaimana kita menstruturisasi ide itu
sendiri? Bagaimana kita merangkum segala yang masih belum tampak itu
menjadi karya akhir yang terstruktur dan memukau?
Kita pernah belajar, baik dari sector akademik maupun pengalaman
sebelumnya, bahwa salah satu pendekatan untuk desain adalah apa yang
disebut “top down approach” yang berarti tentukan inti presentasi kita dan
mulailah membaginya menjadi kelompok-kelompok bab, yang kemudian
dibagi lagi menjadi ribuan ide dan konsep yang siap dituangkan di atas layar
Power Point, banyak dari kita yang mulai hanya dengan memandang layar
komputer berlama-lama tanpa tahu bagaimana menemukan titik startnya.
Untuk meluruskan benang ruwet berbagai ide itu menjadi tampilan
presentasi yang jelas dan memukau, ada 3 trik yang dapat membantu Anda,
yaitu:
1. Tentukan inti presentasi
2. Kumpulkan semua hal yang berkenan-mulailah di mana saja.
3. Kelompokkan.
Ketiga trik ini telah membantu untuk merealisir sesuatu yang belum ada
menjadi bentuk yang bisa dimengerti orang, baik dalam bentuk komposisi
iklan, buku maupun presentasi. Yang luar biasa, teknik ini bukan hanya
berfungsi untuk mengorganisir konsep ke otak, tetapi juga berguna saat kita
mempresentasikan ide ini kepada audiensi.
Teknik Mind Map
Semua dimulai dari titik tengah, tempat topik Anda berada. Teknik Mind
Map dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang pakar pendidikan. Dalam
2016
2
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bukunya The Mind Map Book, Tony Buzan menunjukkan cara kerja otak kirikanan dan menciptakan cara terbaik untuk brainstorming, mengorganisir
semua benang ruwet ide di otak menjadi kesatuan yang jelas dan ringkas.
Teknik Mind Map selama ini telah dipopulerkan oleh beberapa tokoh
pendidikan terkenal, seperti Bobby De Potter, Peter Russel, dan sebagainya
dan kini menjadi kemampuan khusus yang amat dianjurkan untuk dimiliki oleh
para manajer, pengambil keputusan, atau siapa pun yang harus banyak ber
konsep atau ber-brainstorming dalam perusahaan.
Inti Mind Map
Ada 2 hal yang mewakili inti Mind Map, yaitu:
1. Mewakili seluruh ide/konsep dalam bentuk gambar dan warna
2. Mulai dari topik sebagai gambar tengah, dan mencabang ke
beberapa subtopik, yang masing-masing kemudian mencabang lagi
menjadi sub-sub topik berikutnya.
Penggunaan gambar sangat dianjurkan karena, sekali lagi, Anda akan jauh
lebih cepat mencerna arti dan mengingatnya dengan gambar daripada
deretan kalimat di Word Processor. Semakin kompleks konsep Anda, semakin
banyak grafis membantu menjelaskan ide. Dalam teknik Mind Map Anda
diminta untuk mulai membiasakan diri mengganti kalimat Anda menjadi corat
coret sketsa.
Untuk merancang presentasi, berikut cara kerja Mind Map:
1. Ambil kertas baru yang kosong dan tuliskan judul presentasi (tesis)
di tengah kertas. Lingkari tesis ini dengan kuat.
2. Tarik anak-anak panah yang berkelok-kelok dari lingkaran tesis
keluar. Tulis pada anak-anak panah ini topik-topik Anda.
3. Pada ujung tiap anak panah ini buat anak-anak panah berikut yang
mewakili sub-sub dari masing-masing topik.
4. Pada tiap topik atau subnya sebisa mungkin berikan gambar yang
mewakili teks yang bersangkutan. Tentu saja gambar-gambarnya
harus kecil agar muat dalam kertas.
2016
3
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Gambar bisa berupa coretan seperti garis, kotak, lingkaran, dan
sebagainya. Tidak peduli apakah Anda menggunakan pensil atau
bolpoin, tulisan atau coretan Anda harus jelas. Anda boleh mencoret
dimana pun, toh kemungkinan besar akan diganti beberapa kali.
Berikut detail dari teknik Mind Map:
Tentukan Topik Presentasi
Tidak peduli sebingung apa, Anda harus tahu presentasi Anda tentang
apa. Dalam pelajaranmengarang di sekolah dulu, ini disebut tesis, atau inti
dari sebuah karya tulis. Tesis adalah panduan seperti mercusuar yang
memberi tahu ke titik mana semua usaha Anda mengarah.
Tesis Anda harus singkat, tidak boleh berbentuk kalimat panjang. Tesis
bukan definisi, melainkan pernyataan, biasanya kata benda, seperti:
“Teknik mengatasi kebingungan saat mengarang”
atau
“Kenapa pendapatan tahun ini merosot?”
Sebagai sesuatu yang harus singkat, saya selalu membuat tesis
presentasi tidak lebih dari 6 kata. Terkadang ini tampaknya tidak mungkin
karena beberapa topik rasanya amat kompleks, tetapi kenyataannya, semua
judul apa pun sesungguhnya bisa diwakili oleh 6 kata atau kurang, bila kita
memilih kata-kata yang lebih kuat.
Begitu Anda selesai membuat tesis, tulis kalimat di tengah-tengah
kertas putih, kemudian buat coretan kotak atau lingkaran yang kuat di
sekelilingnya. Inilah inti dari apa yang akan kita buat.
Kumpulkan Semua Hal yang Bersangkutan
Mulailah di mana saja. Inilah kata intinya. Setelah topik ada, mulailah
menuliskan segala sesuatu yang berkenaan dengan topik tersebut. Jangan
pedulikan apakah kalimat-kalimat tertentu akan menjadi subtopik atau
subsubtopik, dan seterusnya. Pada tahap ini tuliskan semuanya sama rata.
Maksud kalimat “Mulailah di mana saja” sebenarnya persis seperti
2016
4
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
artinya. Lepas dari masalah apakah ada 1001 teknik memulai presentasi yang
lebih baik, langsung saja mulai di mana pikran Anda berada saat itu.
Tujuannya adalah untuk menghindari tahap mencari inspirasi yang bisa
berlangsung berjam-jam tanpa guna.
Beberapa dari kita yang lebih berbakat tentu saja tahu persis cara
terbaik, dan itu amat menguntungkan, tapi bagi sisanya, termasuk Anda dan
saya, cara terbaik adalah memulai di mana pun, just start anywhere.
Ada 2 alasan mengapa demikian:
1. Penundaan karena ingin yang lebih sempurna biasanya tidak
pernah berakhir karena tidak ada hal yang sempurna.
2. KAidah kertas putih menyebutkan bahwa jauh lebih gampang
mengganti daripada memulai sesuatu yang baru.
Dalam contoh saya, hal pertama yang ada dalam otak berkenaan dengan
presentasi yang memukau adalah penggunaan grafis dan pengurangan teks.
Bila diaplikasikan dalam kertas putih, bentuknya:
Yang luar biasa ketika saya melihat keempat kata-kata itu mendadak
2016
5
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
semuanya mengalir. Ratusan hal yang bersangkutan dengan keempat kata
tadi membanjiri otak saya. Nah, saya akan mengaku.
Menurut teknik Mind Map yang seharusnya, kita harus menuliskan
semua hal mengalir itu pada garis yang ditarik ke arah luar, dimulai dari topik
sebagai node sentral, mencabang ke luar menjadi node-node subtopik, dari
sini node-node subtopik berikutnya akan keluar. Buah pikiran yang muncul
berikut nya harus bermuara pada salah satu node, apakah itu central atau
subtopik atau subsubtopik. Lebih baik lagi bila tiap teks diwakili gambar yang
bersangkutan.
Masalahnya sebagai orang yang mudah pelupa, saya harus berlomba
dengan waktu agar menangkap semua hal yang masuk ke otak sebelum
mereka mereka lepas entah kemana. Biasanya saya akan mengambil
selembar kertas apa saja yang bisa menampung aliran ide ke otak sebelum
hilang dan mulai menulis secara acak apa saja yang ada dalam otak.
Sampai disini ide masih keluar terus, dan saya terus menuliskannya
tanpa peduli di mana posisi mereka atau apakah akhirnya mereka akan cukup
relevan untuk masuk ke buku. Terkadang bila saya kebetulan berada dekat
komputer atau laptop, saya akan membuka program WORD karena kebetulan
saya mengetik lebih cepat daripada tulisan tangan. Menaruh semua isi otak
Anda menggunakan word processor adalah sangat dianjurkan terutama bila
Anda mengetik cukup cepat, karena seperti yang akan kita lihat nanti, hal itu
akan memudahkan kita masuk ke tahap berikutnya, yaitu pengelompokan
atau identasi.
Kelompokkan
Pengelompokkan mungkin merupakan tahap yang paling sulit karena
Anda tidak lagi sekedar mengingat, melainkan berpikir keras membentuk
struktur arti yang jelas tapi ringkas.
Bila ide-ide Anda masih dalam bentuk tulisan tangan, ambil kertas baru,
tulis tesisnya di tengah, dan mulailah meletakkan ulang kalimat-kalimat topik
di sekitar tesis. Bila kalimat berikutnya lebih cocok di salah satu topik,
2016
6
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
posisikan lengan bermuara pada topik yang bersangkutan. Demikian
seterusnya.
Untuk tulisan di atas, saya langsung bisa mengelompokkan ide-ide
berikut ke kelompok “Bantai teks habis-habisan.”
 Gunakan graphic sebisa mungkin untuk mewakili Arti Anda
 Gunakan kata-kata yang powerful
 Menarik-Memukau-Mencekam
 Jangan redundant
 Show Me Don’t Tell Me
Memanfaatkan kedua teknik sekaligus
Manakah lebih unggul: Mind Map atau Microsoft Word?
Saya biasanya menggunakan kedua teknik tersebut sekaligus. Mind
Map umumnya berguna dalam kondisi darurat seperti tidak berada dekat
komputer, dan ada yang segera harus dicatat sebelum lupa. Mind
Mapmembantu merasakan keseluruhan konsep dengan lebih jelas karena
coret-coret sketsa di kertas putih langsung membentuk ide dalam sekali lihat.
Kemudian, saat di depan komputer, saya mulai memperdetail konsep itu
dengna data-data yang lebih lengkap melalui cara pengelompokan dan
identasi.
Bagi Anda yang lebih gampang menggunakan Word untuk
brainstorming, jangan buru-buru mengambil keputusan membuang Mind Map.
Kegunaan Mind Map tidak hanya pada pembuatannya, melainkan pada saat
Anda mempresentasikannya karena pada saat itu alur presentasi Anda di otak
akan terlihat sangat jelas sehingga presentasi Anda pun menjadi amat lancar.
Pertanyaannya, kedua teknik di atas berfungsi untuk membuat materi
teksnya, padahal presentasi kita terdiri atas 4 elemen lain, yaitu gambar,
animasi, suara, dan bahkan video. Bagaimana mentranslasikan semua
elemen itu ke story board nya?
2016
7
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jawabannya: saya menggunakan teknik ketiga yang saya sebut Teknik Table.
Teknik membuat storyboard ini biasanya saya gunakan untuk membuat alur
sandiwara ataupun scenario dan storyboard untuk materi presentasi flash,
atau bila pelaksanaan Power Point nya dilakukan oleh orang lain.
2016
8
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Khayyirah, Balqis. (2013). Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. DIVA Press:
Jogyakarta.
Khayyirah, Balqis. (2013). Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara
Mempresentasikannya. FlashBooks: Jogjakarta
Tjokro, Sutanto. (2010). Presentasi Yang Mencekam. Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kompas Gramedia: Jakarta.
www.presentasi.net
2016
9
Teknik Presentasi
Ariani Wardhani, S.Sn, M.Ds,Cs
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download