“MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN” Kelompok 1 : Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Cindi Ismi Januari Siti Khairiyah 115030200111031 115030200111038 Amelia Viya Kartika 115030201111097 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI ILMU ADMINISTRASI BISNIS MALANG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran ”. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita tentang bagaimana mengembangkan strategi dan rencana pemasaran. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Malang, Februari 2013 Penyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran adalah tentang bagaimana memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan, dimana tujuan dari pemasaran dalam setiap bisnis adalah untuk mencari keuntungan, dan keuntungan itu deperoleh dari hasil yang didapatkan dari pelanggan. Dan di bab ini kita akan membahas tentang bagaimana cara menciptakan lebih banyak nilai konsumen. Dan pada bab ini kita akan mengidentifikasi 9 aktivitas strategis yang menciptakan nilai dan biaya serta kompetensi-kompetensi inti untuk mengembangkan strategi dan rencana pemasaran,penciptaan nilai dan penghantaran nilai dengan tujuan membantu hubungan jangka panjang yang benar-benar memuaskan dn kesejahteraan bersama dintara semua pihak utama yang berkepentingan. Pemasaran yang sukses mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai kemampuan memahami, menciptakan, menangkap, dan memelihara nilai konsumen, dan pada bab ini kita akan membahas lebih rinci hal-hal tersebut diatas. 1.2 RUMUSAN MASALAH - Bagaimanakah definisi, uraian dan contoh dari pemasaran dan nilai pelanggan ? - Bagaimanakah definisi, uraian dan contoh dari rantai nilai ? - Bagaimanakah definisi, uraian dan contoh dari perencanaan strategis korporat dan divisi ? - Bagaimanakah definisi, uraian dan contoh dari organisasi dan budaya organisasi ? - Bagaimanakah definisi, uraian dan contoh dari perencanaan produk ? 1.3 TUJUAN - Untuk mengetahui definisi, uraian dan contoh dari ppemasaran dan nilai pelanggan - Untuk mengetahui definisi, uraian dan contoh dari rantai nilai - Untuk mengetahui definisi, uraian dan contoh dari perencanaan strategis korporat dan divisi - Untuk mengetahui definisi, uraian dan contoh dari organisasi dan budaya organisasi - Untuk mengetahui definisi, uraian dan contoh dari perencanaan produk BAB II PEMBAHASAN 2.1 PEMASARAN DAN NILAI PELANGGAN Definisi pemasaran : Pemasaran adalah tentang bagaimana memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan, dimana tujuan dari pemasaran dalam setiap bisnis adalah untuk mencari keuntungan, dan keuntungan itu deperoleh dari hasil yang didapatkan dari pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan berlomba-lomba dalam mencari pelanggan, dan di kondisi yang semakin kompetitif pilihannya,sehingga ini,pelanggan perusahaan mulai harus berfikir pandai-pandai rasional untuk dalam menentukan menyediakan dan mengkomunikasikan nilai yang unggul dari produknya. Uraian : Proses penghantar nilai Penghantar nilai adalah melakukan investasi penting dalam infrastruktaur dan kemampuan perusahaan harus memiliki kecakapan dalam hubungan manajemen pelanggan ,manajemen sumber daya internal,dan manajemen kemitraan bisnis. Pandangan tradisional dari pemasaran adalah perusahaan membuat sesuatu lalu menjualnya. Disini pemasaran berperan pada tahap kedua dari proses ini. Pandangan kedua adalah urutan penciptaan dan pengantar nilai yang dibagi menjadi 3 fase yaitu : ● Fase pertama : memilih nilai, merupakan tugas besar yang harus dikerjakan pemasaran sebelum produk muncul. Staf pemasaran harus mensegmentasi pasar,memilih pasar sasaran yang sesuai, dan menyusun penentuan posisi nilai tawaran.Rumusan 'segmentasi (segmentation), penentuan sasaran (targeting), dan penentuan posisi (positioning)-STP” adalah esensi dari pemasaran strategis. ● Fase kedua : memberikan nilai. Pemasaran harus menentukan fitur, harga, dan distribusi produk secara spesifik sebagai bagian dari pemasaran taktis. ● Fase ketiga : mengkomunikasikan nilai. Di sini berlangsung pemasaran taktis selanjutnya yang meliputi penggunaan tenaga penjual, promosi penjualan, periklanan, dan alat promosi lainnya untuk menginformasikan dan mempromosikan produk tersebut. Contoh : Para kritikus Nike sering mengeluh bahwa biaya pembuatan sepatu hampir tidak ada apaapanya dibandingkan biaya besar yang dikeluarkan konsumen. Benar, bahan mentah dan biaya menufaktur sepatu olah raga relative murah, tapi pemasaran produk konsumen memerlukan biaya mahal. Jumlah total biaya bahan, tenaga kerja, pengiriman, peralatan bea impor, dan biaya pemasok umumnya kurang dari $25 sepasang. Dengan mengkompensasi tim penjualan, distributor, administrasi dan bintang iklan, serta membayar iklan dan R&D ada tambahan sekitar $15 untuk total biaya Nike. Nike menjual produknya ke pengecer untuk menghasilkan laba sebesar $7. Karena itu pengecer membayar sekitar $47 untuk menempatkan sepasang sepatu Nike di rak. Denan memasukkan biaya overhead pengecer (biasanya $30, termasuk sumber daya manusia, sewa dan peralatan), beserta laba $10, sapatu itu membuat konsumen mengeluarkan biaya lebih dari $80. 2.2 RANTAI NILAI Definisi : Michael Porter dari Harvard telah mengajukan rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak nilai konsumen. Menurut model ini, setiap perusahaan adalah suatu penyatuan aktivitas-aktivitas merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya. Uraian : Rantai nilai mengidentifikasi 9 aktivitas strategis yang menciptakan nilai dan biaya dalam suatu bisnis tertentu. Sembilan aktivitas ini terdiri dari 5 aktivitas pokok (primary activities) dan 4 aktivitas pendukung (support activities). Aktivitas pokok meliputi urutan dari mendatangkan material ke inbound logistic perusahaanlalu diolah menjadi produk akhir (operations), mengapalkan/mengantarkan produk akhir(outbound logistic), memasarkannya, dan melayaninya. Sedangkan aktivitas pendukung meliputi procurement, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia, dan infrastruktur perusahaan. Kompetensi inti ( Core Competencies ) 3 karakteristik Core Competence : 1. Merupakan keuntungan kompetitif yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap manfaat yang dipersepsikan konsumen. 2. Dapat diaplikasikan 3. Sulit ditiru oleh pesaing ORIENTASI PEMASRAN HOLISTIC DAN NILAI PELANGGAN Pandangan pemasaran holistic melihat sebagai “pengintegrasian eksplorasi nilai, penciptaan nilai dan penghantaran nilai dengan tujuan membantu hubungan jangka panjang yang benar-benar memuaskan dan kesejahteraan bersama dintara semua pihak utama yang berkepentingan. Pemasar holistic meraih keberhasilan lewat pengelolaan rantai nilai unggul yang menghantarkan tingkat kualitas produk,layanan dan kecepatan tinggi,dan pertumbuhan yang menguntungkan diperoleh dengan memperluas pangsa pelanggan,membangun loyalitas pelanggan,dan menangkap nilai seumur hidup pelanggan. PERAN SENTRAL PERENCANAAN STRATEGIS Pemasaran yang sukses mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai kemampuan memahami, menciptakan, menangkap, dan memelihara nilai konsumen,Untuk memahami marketing manajemen, kita harus mengerti perencanaan strategis.Kebanyakan perusahaan besar terdiri dari empat level organisasi : level korporasi,level divisi,level unit bisnis,dan level produk. Kantor pusat korporasi bertanggung jawab merancang rencana strategis korporasi untuk memandu keseluruhan perusahan;kantor pusat tersebut membuat keputusan mengenai jumlah dukungan sumber daya yang harus dialokasikan ke masing-masing divisi,dan bisnis apa yang akan dimulai atau yang dihapuskan.Masing-masing divisi menetapkan rencana divisi yang mencakup pengalokasian dana ke masing-masing unit bisnis di dalam divisi tersebut.Masing-masing unit bisnis membuat rencana strategis unit bisnis untuk membuat unit bisnis itu menguntungkan di masa depan. Akhirnya,masing-masing level produk (lini produk,merek) di dalam unit bisnis tertentu membuat rencana pemasaran untuk mencapai tujuannya di pasar produk tersebut.Rencana pemasaran merupakan alat utama untuk mengarahkan dan meng koordinasikan usaha pemasaran .saat ini,departemen pemasaran tidak menetapkan rencana pemasaran sendiri. Rencana itu dibuat oleh tim., dengan masukan dan rambu-rambu dari setiap fungsi yang penting. Rencana itu kemudian diterapkan pada level organisasi yang tepat. Hasil yang dicapai dimonitor, dan tindakan perbaikan dilakukan pada saat diperlukan. Siklus perencanaan, penerapan, dan pengendalian yang lengkap. Rencana pemasaran dilaksanakan pada dua level:strategis dan taktis. Rencana pemasaran strategis membentangkan pasar sasaran dan proposisi nilai yang akan ditawarkan,berdasarkan pada analisis tentang peluang pasar yang terbaik. Rencana pemasaran taktis merinci taktik pemasaran,yang mencakup fitur produk, promosi, perdagangan, penetapan harga, saluran distribusi,dan pelayanan. Contoh : Meskipun Cisco System terus bertambah perusahaan ini tidak tumbuh pesat pada tahun 1990-an, sehingga kebutuhan dasar pasukannya berubah. Perusahaan telah mengurangi jumlah pemasoknya dan mendekatkan diri lebih erat dengan pemasok yang tersisa untuk setiap tim berbasis produk- mulai dari application Spesifik Integrated Circuits (ASIC) sampai chip mikroprosesor dan broadband. Steve Darendigner, wakil presiden manajemen rantai pasokan untuk Cisco berkata “Dengan ASIC kami mengurangi pemasok dari 20 sampai 3” dan “3 pemasok ini mempunyai tingkatpeningkatan ASIC yang lebih besar”. Dengan melibatkan pemasok dalam pengembangan produk baru, Cisco dapat menggunakan keahlian mitranya dalam meningkatkan kualitas waktu terhadap volume, memangkas biaya, dan meningkatkan kualitas pemasok. 2.3 PERENCANAAN STRATEGIS KORPORAT DAN DIVISI Definisi : Perusahaan-perusahaan korporasi atau perusahaan yang mempunyai beberapa divisi perlu menetapkan perencanaan strategis yang handal, agar perusahaan tersebut dapat survive dari berbagai kondisi perekonomian yang ada Uraian : Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri. Korporasi lainnya menetapkan tujuan untuk unit bisnis mereka tetapi membiarkan unit bisnisnya mengembangkan strategi sendiri. Korporasi lain menentukan tujuan dan berpatisipasi dalam mengembangkan stategi unit bisnis individu. Semua kantor pusat korporat melaksanakan empat kegiatan perencanaan : 1. Mendifinisikan misi korporat 2. Menentukan unit-unit bisnis strategi (SBU – strategic Business Unit ) 3. Menugaskan sumber daya pada setiap SBU 4. Menilai peluang pertumbuhan 1. Mendifinisikan Misi Korporat Sebuah organisasi didirikan untuk mencapai sesuatu. Seiring berjalannya waktu, misi dapat berubah, memanfaatkan peluang baru atau merespon kondisi pasar yang baru. Sebagai contoh eBay mengubah misinya dari menjalankan lelang online khusus bagi kolektor menjadi menjalankan lelang online untuk semua jenis barang. Untuk mendifinisikan misinya, perusahaan harus menjawab pertanyaan klasik Peter Drucker. Apa bisnis kita? Siapa pelangganya? Apa nilai bagi pelanggan? Akan menjadi apa bisnis kita? Bagaimana seharusnya bisnis kita nanti? Perusahaan yang berhasil tidak pernah kendor dalam mengajukan pertanyaan tersebut dan menjawabnya dengan baik. Organisasi mengembangkan pernyataan misi (mission statement) yang turut dimiliki oleh manajer, karyawan, dan (dalam banyak kasus) pelanggan. Pernyataan misi yang jelas dan masuk akal memberi karyawan pengertian yang sama mengenai tujuan, arah, dan peluang. Pernyataan misi yang baik mempunyai lima karekteristik utama. Pertama, memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas. Kedua, pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan. Ketiga, pernyataan misi mendifinisikan bidang kompetitif utama tempat perusahaan akan beroperasi, bidang tersebut meliputi : industri, produksi dan aplikasi, kompetensi, segmen pasar, vertikal, geografis. Karakteristik keempat dari pernyataan misi adalah bahwa pernyataan misi mengambil pandangan jangka panjang. Terakhir, pernyataan misi yang baik adalah pernyataan misi yang pendek, mudah diingat, dan mempunyai arti. Contoh Pernyataan Misi eBay “kami membantu orang memperdagangkan semua barang di bumi secara praktis. Kami akan terus memajukan pengalaman perdangangan online dari semua orang – kolektor, penyalur, bisnis kecil, pencari barang unik, pencari harga diskon, penjual peluang, dan penjalajah dunia maya” 2. Menentukan Unit Bisnis Strategis Perusahaan sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk : perusahaan berada di bidang “ bisnis otomotif” atau “bisnis pakaian”. Tetapi profesor pemasaran terkenal Harvard, Ted Levitt, berpendapat bahwa definisi pasar dari sebuah bisnis lebih unggul dari definisi produk. Dengan kata lain, perusahaan harus melihat bisnis mereka sebagai proses memuaskan pelanggan, dan bukan proses menghasilkan barang. Sebab produk bersifat sementara ; namun kebutuhan dasar dan kelompok pelanggan senantiasa ada selamanya. Definisi pasar sasaran cenderung berfokus pada penjualan produk atau jasa ke pasar yang ada. Pepsi mendifinisikan pasar sasarannya sebagai semua orang yang meminum minuman kola, dan karena itu pesaingnya adalah perusahaan kola lainnya. Meskipun demikian, definisi pasar strategis juga berfokus pada pasar potensial. Jika pepsi menghitung juga semua orang mungkin meminum sesuatu untuk memuaskan dahaga mereka, persaingan juga akan mencakup minuman ringan bukan kola, air botol, jus buah, teh, dan kopi. Agar bersaing dengan lebih baik, pepsi dapat memutuskan untuk menjual minuman tambahan yang tingkat pertumbuhannya tampak menjanjikan. Sebuah bisnis dapat mendifinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi : kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan teknologi. Perusahaan kecil yang mendifinisikan bisnisnya sebagai perancang sistem lampu pendar bagi studio televisi. Kelompok pelanggannya adalah studio televisi; kebutuhan pelanggannya adalah pencahayaan; dan teknologi adalah lampu pendar. Perusahaan mungkin ingin melakukan ekspansi. Perusahaan dapat membuat lampu untuk kelompok pelanggan lain, seperti rumah, pabrik dan kantor ; selain itu juga dapat memasok layanan lain yang diperlukan oleh studio televisi, seperti pemanas, ventilasi, dan pendingin udara. Perusahaan dapat merancang teknologi pencahayaan lain untuk studio televisi, seperti lampu inframerah atau ultraviolet. Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang cukup berbeda, di mana setiap bisnisnya memerlukan strateginya sendiri. General Electric mengklasifikasikan bisnisnya ke dalam 49 unit bisnis strategis (stategic business unit- SBU). Satu SBU mempunyai tiga karakteristk : a. SBU adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang berhubungan yang dapat direncanakan secara terpisah dari bagaian perusahaan lainnya. b. SBU mempunyai kelompok pesaingnya sendiri. c. SBU mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja laba. Yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba. Tujuan mengidentifikasikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah mengembangkan strategi terpisah dan menentukan pendaan yang tepat. Manajemen senior tahu bahwa portofolio bisnis mereka biasanya meliputi bukan hanya sejumlah “pencetak laba di masa lalu” tetapi juga “calon pencetal laba masa depan”. 3. Menentukan Sumber Daya bagi Setiap SBU setelah mendifinisikan SBU, manajemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber daya korporat pada setiap SBU. Model perencanaan porfotofolio metode terbaru yang digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan investasi internalnya didasarkan pada analisis nilai pemengang saham, dan apakah nilai pasar perusahaan lebih besar dengan SBU atau tanpa Sbu ( baik dijual maupun dipisahkan). Perhitungan nilai ini menilai potensi bisnis berdasarkan peluang pertumbuhan potensial dari ekspansi global, reposisi atau penentuan ulang sasaran, dan outsourcing strategis. 4. Menentukan Peluang Pertumbuhan Penilaian peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan menghilangkan bisnis lama. Jika ada kesenjangan antara penjualan yang diinginkan di masa depan dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen korporat harus mengembangkan atau mengakuisisi bisnis baru untuk mengisinya. Bagaimana perusahaan dapat mengisi kesenjangan perencanaan stategis?. Opsi pertamanya adalah mengindentifikasi peluang untuk mencapai pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis saat ini (peluang intensif). Opsi kedua adalah mengidentifikasi peluang untuk membangun atau mengakuisisi bisnis yang berhubungan dengan bisnis lama (peluang integratif). Opsi ketiga adalah mengindentifikasi eluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berhubungan dengan bisnis lama (peluang diversifikasi). PERTUMBUHAN INTENSIF tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang meningkatkan bisnis yang ada. Salah satu kerangkan kerja yang berguna untuk mendeteksi peluang pertumbuhan intensif baru disebut “kisi-kisi perluasan pasar produk”. Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada di pasar saat ini, menggunakan strategi penetrasi pasar. Berikutnya, perusahaan membahas apakah mereka dapat menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk lamanya, dalam stategi pengembangan pasar. Selanjutnya perusahaan meninjau apakah perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang berpotensi diminati oleh pasarnya saat ini dengan strategi pengembangan produk. Berikutnya perusahaan juga meninjau peluang untuk mengembangkan produk baru bagi pasar baru dalam stategi diversifikasi. PERTUMBUHAN INTEGRATIF sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi ke belakang, ke depan, dan horisontal di dalam industrinya. Sebagai contoh, raksasa obat –obatan, Merck, tidak sekedar mengembangkan dan menjual obat yang etis dan memerlukan resep dokter. Merk membeli Medco, distributor farmasi lewat pesanan surat, membentuk joint venture dengan DuPont untuk mengadakan lebih banyak riset dasar , dan memulai joint venture lain dengan Johnson untuk memasukkan beberapa produk etisnya ke pasar bebas. PERTUMBUHAN DIVERSIFIKASI pertumbuhan diversifikasi masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada industri sangat menarik dan perusahaan mempunyai bauran kekuatan bisnis yang tepat untuk berhasil. Sebagai contoh, dari asalnya sebagai produsen film animasi, Walt Disney Companies beralih ke melisensikan karakter untuk barang-barang lainnya, memasuki industri penyiaran dengan Disney Channel miliknya sendiri dan mengakuisisi ABC dan ESPN, serta mengembangkan taman tematik serta tempat hiburan dan resor. MENYUSUTKAN DAN MENDIVESTASIKAN BISNIS LAMA bisnis yang lemah memerlukan jumlah perhatian manajerial dalam porsi besar. Perusahaan harus secara seksama mengurangi memanen, atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah lambanuntuk melepaskan sumber daya yang diperlukan agar dapat di pakai pada kegunaan yang lain dan mengurangi biaya. Untuk memfokuskan operasi perjalanan dan kartu kreditnya, pada tahun 2005 American Express memecah American Financial advisors, yang menyediakan jasa asuransi, reksa dana, nasihat investasi, serta pialang dan manajemen aset (perusahaan ini dinamakan Ameriprise Financial). Contoh : Dikenal selama bertahun-tahun sebagai produsen missal router dan switch, Cisco berusaha melakukan diversifikasi di luar produk dasar ini ke dalam bisnis yang mengubah cara konsumen berkomunikasi dan menonton televise. Dengan akuisisi Scientific-Atlanta Inc. senilai $6,9 miliar baru-baru ini, yang dikenal luas dengan keahliannya dalam pengiriman video, Cisco berharap memasuki ruang tamu pelanggan dengan barang – barang seperti peralatan jarinagn rumah dan pemutar DVD jaringan nirkabel dan layanan seperti video sesuai permintaan. Gerakan diversifikasi ini sudah terbayar : Scientific – Atlanta memproduksi 7 % dari $ 8 miliar pendapatan Cisco dalam kuartal keempat 2006 2.4 ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI Definisi : Perencanaan strategis terjadi dalam konteks organisasi. Organisasi (organization) perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya korporatnya, yang semuanya dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat. Manajer dapat mengubah struktur dan kebijakan (meskipun sulit), namun budaya perusahaan sangat sulit diubah. Penyusuain budaya sering menjadi kunci bagi keberhasilan penerapan strategis baru. Uraian : Budaya korporat didefinisikan oleh beberapa orang sebagai “ pengalaman, cerita, kepercayaan. Dan norma yang dimiliki bersama dan menentukan karakter organisasi”. Budaya yang perpusat pada pelanggan dapat mempengaruhi semua aspek organisasi. Budaya adalah DNA perusahaan, dari atas ke bawah. Ini berarti anda menyadari keragaman yang ada pada semua konsumen, dan bahwa anda terbuka terhadap observasi dan opini lain di luar observasi dan opini anda ; budaya ini memungkinkan anda menjadi penasihat bagi konsumen – entah anda seorang inovator terkemuka atau pengemas kotak di gudang. Kadang-kadang budaya korporat berkembang secara organik dan disalurkan secara langsung dari kepribadian dan kebiasaan CEO kepada karyawan perusahaan. Mike Lazaridis, presiden dan ko-CEO produsen Blackberry, Research in Motion. Ia menjalankan “vision Series” mingguan yang berpusat pada inovasi di kantor pusat perusahaan untuk memfokuskan diri pada riset baru dan tujuan perusahaan. Contoh : Ray Kroc dengan McDonald-nya. Sejak dirintis pada tahun 1955 sampai dengan abad 21 ini, pegawai McDonald seolah masih “diawasi” Kroc dengan prinsip-prinsip dasar organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas pelayanan, kebersihan & nilai. Juga penggunaan bumbu & peralatan yang baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan kompromi. Inilah filosofi pendiri penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti sebagai pedoman manajemen. INOVASI PEMASARAN Pandangan tradisiional menyatakan bahwa manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya ke bawahannya. Gary Hamel menawarkan pandangan yang sebaliknya, bahwa ide imajinatif tentang strategi ada di semua tempat perusahaan. Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar dari tiga kelompok yang cenderung tidak ditampilkan dalam bentuk strategi : karyawan dengan perspektif muda, karyawan yang jauh dari kantor pusat perusahaan ; dan karyawan baru dalam industri. Setiap kelompok mestinya mampu menantang pandangan lama perusahaan dan menstimulasikan ide-ide baru. Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan dalam sebuah organisasi. 1. Menghindari judul inovatif memilih satu nama untuk timinovasi yang tidak akan mengesampingkan rekan kerja 2. Menggunakan sistem pertemanan menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam organisasi 3. Segera menentukan ukuran menentukan sejumlah kriteria pendanaan, pengujian, dan kinerja yang berbeda untuk inovasi tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi mengganggu 4. Membidik sasaran mudah terlebih dahulu dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemostrasikan apa saja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke inisiatf yang lebih besar 5. Mendapatkan data untuk mendukung insting anda gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide “ Gagasan Pemasaran : Menciptakan Pemasaran Inovatif” menggambarkan cara pendekatan inovasi yang dilakuka sejumlah perusahaan terkemuka. Perusahaan mengembangkan strategi dengan mengindentifikasi dan memilih satu dari beragam pandangan masa depan. Manajer harus memikirkan setiap skenario dengan pertanyaan : “ Apa yang akan kita lakukan jika hal itu terjadi?” mereka harus menerapkan satu skenario yang paling mungkin dijalankan dan mengamati tanda-tanda yang dapat memastikan atau menggagalkannya PERENCANAAN DAN STRATEGIS BISNIS MISI BISNIS Setiap unit bisnis harus mendifinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih luas. Misi bisnis adalah spesifikasi misi dari setiap unit bisnis perusahaan yang meliputi : a. batasan segmen pasar b. batasan industry c. batasan teknologi d. batasan tujuan umum dan nilai-nilai yang dianut bisnis tersebut ANALISIS SWOT Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (PELUANG DAN ANCAMAN) unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya. Pemasaran yang baik adalah seni menemukan, mengembangkan, dan menghasilkan laba dari peluang. Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan mempunyai probalitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan. Ancaman lingkungan (environmental threats) adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat tindakan pemasaran defensif. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN) kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya. Contoh : Loan Bricht perusahaan hipotik online,pembeli rumah potensial dapat mendapatkan daftar pemberi pinjaman yang disesuaikan bagi masing-masing oraang dan perng dan persyaratan yang tersedia.mula-mula mereka menghasilkan uang dari menjual data pembeli rumah ke pemberi pinjaman hipotik kelas atas, trmasuk wells fua pembeli rumah ke pemberi pinjaman hipotik kelas atas, trmasuk wells furgo, bank of America, dan chase manhatan mortgages. Perusahaan ini mengubah data untuk petunjuk bagi tim penjualan mereka. Tetapi muncul isu yang mengkhawatirkan, sehingga loan bricht harus menyenangkan semua klient besarnya, tetapi klientnya semakin sulit disenangkan dan mereka menghabiskan banyak waktu dan sumber daya . manajer puncak mengadakan rapat untuk menganalisis pasar serta kekuatan dan kelemahan loan bricht. Merka memutuskan dri pada menangani beberpa klient pilihan, mereka akan beralih kepasar yang lebih bawah untuk menangani lebih banyak pegawai pinjaman pribadi,yang merespon iklan google perusahaan dan hanya ingin membeli beberapa petunjuk. Peralihan ini mengharuskan perusahaan memulihkan cara yang dibawa wiraniaga loan bricht dalam bisnis baru. FORMULASI TUJUAN Setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat terus mengembangkan tujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap proses ini disebut formulasi tujuan (goal formulation). Tujuan adalah sasaran yang spesifik menyangkut besaran dan waktu. FORMULASI STRATEGI Tujuan (goal) mengindintifikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis, sedangkan stategi (strategy) adalah rencana permainan kita untuk sampai ke sana. Setiap bisnis harus merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasran serta strategi teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel. ALIANSI STRATEGIS Perusahaan harus memberikan pemikiran kreatif untuk menemukan mitra yang dapat melengkapi kekuatan mereka dan menutupi kelemahan mereka. Aliansi yang dikelola dengan baik memungkinkan perusahaan memperoleh dampak penjualan yang lebih besar dengan biaya yang lebih sedikit. Sebuah perusahaan yang besar sekalipun tidak dapat memimpin baik secara nasional maupun global, tanpa membangun aliansi dengan perusahaan domestic atau multinasional yang dapat melengkapi atau meningkatkan kemampuan sumber daya mereka. Aliansi yang dibentuk antar satu perusahaan dengan perusahaan lain berdampak positing bagi kemajuan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan . Karena dengan adanya aliansi perusahaan dapat mengembangkan produk mereka ke pasar domestic di Negara lain maupun secara global. Sebagai contoh dalam hal aliansi, Star Aliance misalnya, menyatukan 18 maskapai penerbangan ke dalam satu kemitraan global raksasa yang memungkinkan pelancong membuat koneksi yang hampir tanpa cacat pada ratusan tujuan perjalanan. Banyak alliansi strategis yang berbentuk aliansi pemasaran. Aliansi strategis ini dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu : 1. Aliansi produk atau jasa Sebuah perusahaan melisensikan perusahaan lainnya untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan bekerja sama memasarkan produk pendamping atau produk baru. Sebagai contoh, industry kartu kredit. Industri kartu kredit adalah kombinasi kartu yang rumit dan dipasarkan secara bersama-sama oleh bank-bank seperti Bank of America, perusahaan kartu kredit seperti Visa,dan perusahaan terkait seperti Alaska Airlines. 2. Aliansi promosinal Sebuah perusahaan sepakat untuk menjalankan promosi atau jasa produk lain. Dalam hal ini, kedua atau lebih perusahaan yang dipromosikan akan mendapatkan keuntungan, karena produk yang mereka produksi dapat dipromosikan dengan menarik pelanggan perusahaan yang lain .Sebagai contoh, McDonald’s bermitra atau bekerja sama dengan Disney selama beberapa tahun untuk menawarkan produk yang berhubungan dengan fil Disney saat ini sebagai bagian sajian makanannya untuk anak-anak. 3. Aliansi Logistik Sebuah perusahaan menawarkan layanan logistikuntuk produk perusahaan lain. Satu perusahaan menyuplai atau menyediakan logistic atau bahan untuk perusahaan lain. Sebagai contoh, Abbott Laboratories menyimpan dan mengirimkan produk bedah dan obat-obatan3M ke rumah sakit ke seluruh rumah sakit di Amerika Serikat 4. Kolaborasi penetapan harga satu atau lebih perusahaan bergabung dalam kolaborasi penetapan harga khusus. Contohnya, hotel dan perusahaan mobil sewaan sering menawarkan diskon harga gabungan. Kemenangan akan menjadi milik perusahaan yang membangun jaringan global yang lebih baik dan mengembangkan jaringan strategis yang lebih cepat. Contoh : Pada Belkin corporation, perlindungan tegangan merupakan barang wajib yang harus anda beli di toko piranti lunak dan tersembunyi dibelakang PC anda dengan segumpal debu dan gulungan kabel.Tetapi, sebuah perusahaan memutuskan tidak hanya focus diri pada aspek utilitarian pelindung tegangan tetapi pada aspek estetikanya.salah satu contoh focus dan diferensiasi, pelindung tegangan Belkin Corporation mengatur kelapangan kerja konsumen dan melindungi peralatan mereka.Concealade Surge Protector-nya mengatur kabel dan membuatnya tersembunyidari penglihatan dengan bungkus penutup yang unik. Dengan mendeferensiasikan dirinya sendiri dari pelindung tegangan biasa yang harganya sekitar $15,00, Belkin dapat memasang harga $50,00. FORMULASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM Strategi pemasaran yang baik dapat gagal diwujudkan akibat implementasi yang buruk. Hubungan yang dinamis menghubungkan kelompok pemangku kepentingan. Perusahaan yang cerdik menciptakan tingkat kepuasan karyawan yang tinggi, yang menimbulkan kerja keras yang lebih baik, dan tentunya produk dan jasa berkualitas tinggi, dimana produk dan jasa ini akan menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, yang berlanjut ke pengulangan bisnis yang banyak, sehingga pertumbuhan dan laba juga lebih tinggi, dan kepuasan pemegang saham meningkat, serta menghasilkan investasi yang lebih besar, dan seterusnya. Jadi, apabila sebuah perusahaan menginginkan laba yang besar dan ingin mendapatkan kepercayaan dari pelanggan , hal utama yang harus dilakukan adalah memulai dari hal yang sangat sederhana yang dimulai dari lingkungan perusahaan khusunya karyawan. Saat ini, bisnis juga semakin menyadari bahwa jika mereka tidak memperlakukan pihak berkepentingan (stakeholder) lainya dengan baik – pelanggan, karyawan, pemasok, distributor – mereka mungkin tidak akan pernah menghasilkan laba yang cukup bagi pemgang saham. Sebagai contoh, perusahaan mungkin bermaksud memuaskan pelanggannya melakukan kinerja yang baik untuk karyawannya, dan menghantarkan tingkat kepuasan maksimum bagi pemasoknya. Dalam tingkatan ini, perusahaan harus berhati-hati agar tidak melanggar rasa keadilan kelompok pemangku kepentingan lain tentang perlakuan yang mereka terima relative terhadap pihak lain. Dalam kata lain, perusahaan harus cerdik untuk memperlakukan semua pihak yang berkepentingan. Tidak hanya berfokkus pada satu stakeholder saja , namun pada seluruh pemegang kepentingan. Aapabila perusahaan sudah bisa memperlakukan para pemegang kepentingan dengan adil dan sesuai dengan kebutuhan mereka maka tujuan perusahaan akan mudah dicapai. Menrut McKinsey & Company, strategi hanyalah satu dari tujuh elemen dalam praktik bisnis yang berhasil. Tiga elemen pertama – strategi, struktur, system – dianggap sebagai “piranti keras” keberhasilan. Empat elemen berikutnya – gaya(style), berarti bahwa karyawan perusahaan berbagi cara pemikiran dan perilakku yang sama. Cotohnya, karyawan McDonald terseyum saat melayani pelanggan. Elemen kedua, keahlian (skill), berate bahwa karyawan memiliki keahlian yang diperlukan untuk melakkukan cvstrategi perusahaan. Staf, berarti perusahaan mempekerjakan orang yang mampu, melatih mereka dengan baik, dan menugaskan pekerjaan yang tepat. Elemen keempat, nilai yang dimiliki bersama (shared vvalue), berate bahwa karyawan berbagi nilai panduan yang sama. Ketika seluruh elemen ini hadir pada suatu perusahaan, perusahaan tersebut biasanya lebih berhasil dalam implementasi strateginya. Praktik studi manajemen lainnya menemukan bahwa kinerja yang bagus sepanjang waktu bergantung pada kesempurnaan pelaksanaan, budaya perusahaan yang didasarkan pada tujuan yang tinggi, struktur yang fleksibel dan responsive, dan strategis yang jelas dan focus. UMPAN BALIK DAN KENDALI Penyesuaian strategis perusahaan dengan lingkungan akan sangat terganggu, karena lingkungan pasar berubah lebih cepat daripada tujuh elemen “S” perusahaan. Maka, perusahaan dapat tetap efidien sementara mereka kehilangan efektivitas. Peter Drucker menyatakan bahwa lebih penting “melakukan hal yang benar- agar efektiv-daripada “melakukan hal dengan benar’ agar efisien. Perusahaan yang paling berhasil adalah yang piawai melakukan kedua hal tersebut. Apabila sebuah organisasi gagal merespons perubahan linkungan, organisasi akan semakin sulit menangkap kembali posisinya yang telah hilang. Atau dalam kata lain, mereka akan sullit untuk memenangkan pasar karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Organisai yang besar dapat mengalami inersia. Sulit mengubah satu bagian tanpa menyesuaikan bagian lain. Tetapi organisasi dapat diubah melalui kepemimipinan yang kuat, dan sebaiknya hal itu dilakukan sebelum krisis. Kunci kesehatan organisasi adalah kemauan untuk mempelajari perubahan lingkungan dan menerapkan tujuan dan perilaku baru . 2.5 PERENCANAAN PRODUK : Sifat dan Isi Rencana Pemasaran Bekerja dalam rencana yang ditetapkan oleh atasn mereka, manejer produk harus mempunyai rencana pemasaran untuk setiap produk, lini, merek, saluran , atau kelompok pelanggan. Setiap tingkat produk, apakah lini atau merek, harus mengembangkan rencana pemasaran untuk mencapai tujuannya Definisi : Rencana pemasaran (marketing plan) adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya. Rencana pemasran berisi panduan taktis untuk program pemasaran dan alokasi keuangan sepajang periode perencanaan. Rencana pemasaran adalah salah satu perwujudan utama dari proses pemasaran. Uraian : kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pealanggan dan pesaing, mempunyai alasan yang lebih baik, dan lebih realistis dari masa lalu. Rencana pemasran menggambarkan lebih banyak masukan dari semua fungsi dan dikembangkan oleh tim. Perencanaan menjadi proses untuk merespon kondisi pasar yang cepat berubah. Lalu seperti apa sebenarnya rencana pemasaran itu ? apa isinya ? Rangkuman eksekutif dan daftar isi rencana pemasran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi manjajemen senior. Daftar isi menggaris bawahi sisa rencana tersebut serta semua prinsip pendukung dan rincian operasional. Analisis situasi menampilkan latar belakang yang relevan tentang penjualan, biaya, pasar, pesaing, dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Strategi pemasaran di sini manajer mendefinisikan misi, tujuan pemasarn dan keuangan, sera kelompok dan kebutuhan yang dipuaskan oleh penawaran pasar. Proyeksi keuangan meliputi peramlan penjualan, peramlan pengeluaran, dan analisis titik impas (BEP). Kendali implementasi bagian terakhir dari rencana pemasaran menggaris bawahi kendali untuk mengamati dan menyesuasiakn implementasi rencana. Umumnya bagian ini menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan dan kuartal, jadi manajemen dapat meninjau hasil setiap periode dan mengambil tindakam korektif yang diperlukan. Contoh : untuk memasarkan produk baru pada kartu perdana handphone PT.TELKOM berencana untuk memberi potongan jasa pulsa telpon pada malam hari, potongan harga supermarket pada 10 hari pertama awal bulan, dll sebagai promo produk baru mereka, hal ini ditijukan untuk menarik pelanggan, dan mempengaruhi pelanggan untuk berpindah ke produk mereka. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam pasar global? Jawaban utamanya adalah komitmen untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan pelanggan. Namun yang tidak kalah penting adalah perusahaan yang sukses tahu bagaimana cara untuk beradaptasi dengan keadaan pasar yang terus berubah melalui perencanaan strategis dan pengelolaan yang cermat pada proses pemasaran. Dalam sebagian besar perusahaan besar, kantor pusat perusahaan bertugas untuk merancang strategis perusahaan untuk memandu keseluruhan perusahaan dan memutuskan tentang sumber daya alokasi. Dipandu oleh perusahaan rencana strategis, setiap divisi menetapkan rencana divisi untuk masing-masing unit bisnis dalam divisi, pada gilirannya, setiap unit bisnis mengembangkan rencana unit bisnis strategis. Akhirnya, para manajer dari masing-masing lini produk dan merek dalam unit bisnis mengembangkan pemasaran rencana untuk mencapai tujuan mereka. Namun, pengembangan rencana pemasaran bukanlah akhir dari proses pemasaran. Kinerja tinggi perusahaan harus mengasah keahlian mereka dalam pengorganisasian, pelaksanaan, dan mengendalikan kegiatan pemasaran karena mereka mengikuti hasil pemasaran erat,mendiagnosa masalah, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Zaman sekarang, yang serba cepat di dunia usaha, kemampuan untuk secara efektif mengelola pemasaran proses-awal hingga akhir telah menjadi keunggulan kompetitif yang sangat penting. 3.2. Pendapat dan Saran Mempelajari bab “Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran” sangat diperlukan bagi kemajuan manajemen pemasaran. Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu meningkatkan strategi untuk sejumlah produk dan jasa di dalam organisasinya. Dalam bab ini secara teori sudah memudahkan mahasiswa dalam memahami pentingnya pengembangan strategi dan rencana pemasaran, bagaimana mengembangkan strategi pemasaran, membuat rencana pemasaran yang matang. Hal tersebut merupakan unsur-sunsur penting dalam peningkatan pemasaran agar produk atau jasa yang kita jual akan jauh meningkat penjualannya. Selain teori yang matang, juga diperlukan praktek yang matang pula, terkadang teori dan praktek memang tidak selamanya sama atau berjalan beriringan karena faktor situasi dan kondisi yang tidak selalu sama, namun di harapkan dengan mempelajari bab ini dan memahaminya, dalam praktek pemasarannya akan menemukan kemudahan dan kelancaran dalam membuat stategi dan rencana pemasaran. Seperti yang kita ketahui , sekalipun kita mempunyai barang atau jasa yang bermutu tinggi jika tidak dikombinasikan dengan pemasaran yang baik, maka penjualannya juga tidak akan mencapai target yang tinggi pula. Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenagan dengan melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan mengomunikasikan nilai yang unggul. Dengan mempelajari bab “mengembangkan strategi dan rencana pemasaran” kita belajar tahap-tahap apa saja yang harus kita ketahui dan lakukan demi tercapainya stategi dan rencana pemasaran yang baik. Daftar Pustaka Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga www.wikipedia.com