8 BAHAN DAN METODE Pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Kimia Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2006. Pakan Uji Pakan yang digunakan dalam percobaan ini ada 5 macam pakan yang mengandung protein yang sama yaitu 31% (Tabel 2). Pakan tersebut mengandung sumber asam lemak esensial yang berbeda; minyak kedelai berfungsi sebagai sumber asam lemak n-6, minyak ikan berfungsi sebagai sumber asam lemak n-3 dan minyak kelapa untuk mencukupkan jumlah total lemak pakan sebesar 6,0%. Minyak kedelai ditambahkan pada pakan dengan jumlah berbeda yaitu 2,0%, 1,0%, 2,0%, 2,0% dan 0,0% untuk perlakuan A sampai E yang bertujuan untuk memperoleh asam lemak n-6 yang berbeda yaitu 1,0%, 0,5%, 1,0%, 1,0% dan 0,0%. Minyak ikan dicampur pada pakan pada perlakuan A sampai E dalam jumlah yang berbeda yaitu 0,0%, 2,0%, 2,0%, 4,0% dan 4,0% bertujuan untuk memperoleh asam lemak n-3 berbeda yaitu 0,0%, 0,5%, 0,5%, 1,0% dan 1,0%. Kegiatan pertama yang dilakukan dalam pembuatan pakan adalah mengekstraksi lemak yang ada dalam tepung ikan dan tepung kedelai. Ekstraksi lemak ini dimaksud untuk mendapatkan tepung ikan dan tepung kedelai bebas minyak. Untuk mengekstraksi lemak yang ada pada tepung ikan dan tepung kedelai dilakukan dengan perebusan dengan alkohol dengan perbandingan 8 : 1 untuk tepung ikan dan 6 : 1 untuk tepung kedelai (Lampiran 1). Formulasi pakan uji ditampilkan pada Tabel 2. Setelah pakan uji dibuat dilakukan analisa proksimat (Tabel 3). Berdasarkan hasil analisis asam lemak pakan, komposisi asam lemak pakan agak berbeda dengan yang direncanakan semula sehingga susunan asam lemak n-6 dan n-3 di perlakuan A sampai E menjadi 1,3%;0,2%, 0,9%;0,6%, 1,2%;0,6%, 1,4%;1,0% dan 0,6%;1,0%. (Tabel 4). 9 Tabel 2. Komposisi pakan uji ( g /100 g pakan) Bahan pakan (%) Tepung ikan Tepung kedelai Tepung polard Tepung terigu Tepung tapioka Minyak ikan Minyak kedelai Minyak kelapa Vitamin mix Mineral mix Cholin chloride Vitamin C BHT Atraktan A (1,3;0,2) 22,00 23,50 30,30 9,68 3,00 0,00 2,00 4,00 1,50 3,00 0,50 0,01 0,01 0,50 Perlakuan Kadar asam lemak n-6 dan n-3 (%) B C D (0,9;0,6) (1,2;0,6) (1,4;1,0) 22,00 22,00 22,00 23,50 23,50 23,50 30,30 30,30 30,30 9,68 9,68 9,68 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 1,00 2,00 2,00 3,00 2,00 0,00 1,50 1,50 1,50 3,00 3,00 3,00 0,50 0,50 0,50 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,50 0,50 0,50 E (0,6;1,0) 22,00 23,50 30,30 9,68 3,00 4,00 0,00 2,00 1,50 3,00 0,50 0,01 0,01 0,50 Tabel 3. Komposisi proksimat pakan uji (% bobot kering) dan energi pakan Nutrien Protein Lemak Abu Serat kasar BETN1 Energi total (kkal GE/100g)2 A (1,3;0,2) 31,21 6,53 9,38 6,14 46,73 Perlakuan Kadar asam lemak n-6 dan n-3 (%) B C D (0,9;0,6) (1,2;0,6) (1,4;1,0) 31,12 31,52 31,53 5,90 5,86 6,06 9,75 10,18 9,83 7,67 7,19 7,12 45,56 45,25 45,47 E (0,6;1,0) 31,62 6,01 9,82 6,25 46,30 452,93 447,89 449,02 446,60 449,15 Keterangan : 1. BETN = bahan ekstrak tanpa nitrogen. 2. Perhitungan energi berdasarkan Furuichi. (1988) (Protein : 5,6 kkal/g, Lipid 9,4 kkal/g, Karbohidrat 4,1 kkal/g). 10 Tabel 4. Komposisi asam lemak pakan (% bobot kering) Asam lemak A (1,3;0,2) 8:0 0,3 10:0 0,2 12:0 1,6 14:0 0,6 16:0 0,7 18:0 0,2 16:1 * 18:1n-9 0,7 18:2n-6 1,3 20:4n-6 * 18:3n-3 0,2 20:5n-3 * 22:5n-3 * 22:6n-3 * ∑ Al** jenuh 3,6 ∑ Monoenoat 0,7 ∑ Al** n-6 1,3 ∑ Al** n-3 0,2 6,5 Rasio Al**. n-6/Al. n-3 Keterangan: * = tidak terdeteksi. ** Al = asam lemak. Perlakuan Kadar asam lemak n-6 dan n-3 (%) B C D (0,9;0,6) (1,2;0,6) (1,4;1,0) 0,2 0,1 * 0,1 0,1 * 1,0 0,7 * 0,5 0,4 0,2 0,6 0,6 0,8 0,2 0,2 0,2 0,1 0,1 0,2 1,4 0,8 1,1 0,8 1,1 1,3 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,2 0,2 0,3 * * 0,1 0,2 0,2 0,3 2,6 2,1 1,2 1,5 0,9 1,3 0,9 1,2 1,4 0,6 0,6 1,0 1,5 2,0 1,5 E (0,6;1,0) * * * 0,5 0,7 0,2 0,2 0,8 0,5 0,1 0,3 0,3 0,1 0,3 1,4 1,0 0,6 1,0 1,6 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data Ikan uji yang digunakan adalah ikan batak dengan bobot rata-rata 5,3±0,1 g dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Wadah pemeliharaan menggunakan 10 akuarium yang berukuran 50 x 40 x 35 cm dengan volume air 50 liter, yang dilengkapi dengan sistem aerasi dan sirkulasi air. Ikan diadaptasikan terhadap kondisi laboratorium selama 30 hari sebelum diberi pakan uji. Air yang digunakan untuk pemeliharaan ikan terlebih dahulu diendapkan dan diaerasi minimal selama 24 jam dalam bak penampungan. Selama masa pemeliharaan, penggantian air dilakukan sebanyak 75% dari volume total setiap pagi sebelum ikan diberi pakan. Setiap 10 hari dilakukan penggantian air sebanyak 100%. Pengukuran kualitas air dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir penelitian. Hasil pengukuran kualitas air adalah suhu 29 – 30 °C, oksigen terlarut 5,20 – 5,60 ppm dan pH 6,3 – 7,5. Kisaran hasil pengukuran kualitas air 11 yang diperoleh masih dalam batas yang dapat mendukung pertumbuhan ikan batak. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 75 hari. Selama masa pemeliharaan ikan diberi pakan sampai kenyang sesuai dengan perlakuan sebanyak tiga kali sehari yaitu pada jam 08.00, 13.00 dan 18.00 WIB. Pengukuran bobot ikan dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Pada saat penimbangan, ikan terlebih dahulu dibius dengan menggunakan phenoxy ethanol 0,5mg/liter untuk mengurangi stress pada ikan. Sebelum penimbangan dilakukan, ikan terlebih dahulu dipuasakan selama 24 jam. Pengukuran bobot dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan. Pengukuran tingkat (persentase) hemolisis butir darah merah ikan batak dilakukan pada akhir penelitian dengan mengambil sampel darah ikan dari masing-masing perlakuan sebanyak 4 ekor. Analisa Kimia Analisa kimia dilakukan untuk mengetahui komposisi proksimat bahan baku pakan, pakan, tubuh ikan dan hati. Bahan baku pakan dianalisa sebagai dasar penyusunan pakan sedangkan pakan yang telah dibentuk juga dianalisa untuk mengecek komposisi proksimatnya. Analisa proksimat tubuh dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Analisa proksimat hati dilakukan pada akhir penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penumpukan lemak pada hati. Analisa proksimat yang dilakukan terdiri atas : protein, lemak, serat kasar, abu, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan kadar air. Prosedur analisa proksimat menurut Takeuchi (1988). Analisa komposisi asam lemak pakan uji dan tubuh ikan pada awal dan akhir penelitian dilakukan dengan menggunakan alat Gas Chromatography. Prosedur analisa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Analisis hemolisis darah merah ikan dilakukan untuk melihat peran asam lemak esensial pada permeabilitas membran sel. Adapun prosedur analisisnya disajikan pada Lampiran 4. 12 Analisa Data Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 2 ulangan. Parameter yang akan diuji secara statistik adalah pertumbuhan relatif, konsumsi pakan, efisiensi pakan dan tingkat (persentase) hemolisis butir darah merah. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap setiap peubah yang diukur, dianalisis keragamannya dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT (Duncan test). Pada selang kepercayaan 95% menggunakan program SPSS versi 11.5. Sedangkan kadar asam lemak tubuh dan kadar protein dan lemak hati dianalisis secara deskriptif. Variabel yang diuji secara statistik adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan relatif PR = Wt − Wo x 100% Wo Keterangan : PR = pertumbuhan relatif (%) Wt = bobot ikan akhir (g) Wo = bobot ikan awal (g) 2. Efisiensi pakan (Takeuchi, 1988) EP = (Bt + Bd) − Bo x 100% F Keterangan : Bt = bobot ikan pada akhir percobaan (g) Bo = bobot ikan pada awal percobaan (g) Bd = jumlah bobot ikan yang mati selama percobaan (g) F = jumlah pakan yang dikonsumsi selama percobaan (g) 3. Tingkat hemolisis butir darah merah (Kiron et al., 1994) Tingkat hemolisis = Keterangan : OD = optical density OD terhitung OD tertinggi x 100%