IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini

advertisement
IV. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Budidj^a Ikan,
Fakultas Perikanan dan Iknu Kelautan Umvendtas Riau, dari bulan Juli san^ai
dengan Desember 2001.
4.1. Pakan Percobaan
Pakan yang akan d^unakan dalam percobaan ini adalah pakan buatan yang
diramu sendiri berupa pelet yang isonitrogenous (35 %). Bahan pakan yang
digunakan adalah bahan-bahan praktis yang mudah didapa&an di pasaran. Sebagai
sumber protein digunakan tepung ikan, tepung kepala teri, tepung kedelai, sebagai
sumber karbohidrat digunakan dedak dan tepung terigu, sebagai sumber lemak
digunakan minyak ikan dan minyak jagung serta sebagai sumber fosfor digunakan
sodium monofosfat (Ogino et al., 1979 dalam Hepher 1990).
Pakan percobaan tersebut terdiri atas delapan tingkat kadar fosfor (P) yaitu:
0,00, 0,25, 0,50, 0,75, 1,00, 1,25, 1,50 dan 1,75 %. Sebelum pakan dibuat, dilakukan
analisis proksimat teriiadap bahan baku pakan, demikian pula dengan kandungan
mineral fosfornya. Setelah pakan dibuat dilakukan lagi analisis proksimat dan
kandungan mineral fosfornya. Komposisi pakan percobaan tertera pada Tabel 1,
sedangkan hasil analisis disajikan dalam Tabel 2.
11
Tabel 1. Komposisi pakan percobaan
Bahan pakan
(%)
Tepung ikan
Tepung kepala teri
Tepung kedelai
Dedak
Terigu
Minyak ikan
Minyak jagung
Vitamin mix'
Mineral mix tanpa
Fosfor^
Sodium monophospat
Keterangan
Periakuan
K
25,00
23,50
16,00
14,00
14,00
1,00
2,00
1,50
3,00
A
25,00
23,50
16,00
14,00
13,03
1,00
2,00
1,50
3,00
B
25,00
23,50
16,00
14,00
12,06
1,00
2,00
1,50
3,00
c
25,00
23,50
16,00
14,00
11,09
1,00
2,00
1,50
3,00
D
25,12
24,50
16,00
14,00
9,00
1,00
2,00
1,50
3.00
0,00
0.97
1,9-;
2,91
3,88
E
25,12
24,53
16,00
14,00
8,50
1,00
2,00
1,50
3,00
F
25,12
24,53
16,00
14,00
7,03
1,00
2,00
1,50
3,00
G
25,12
24,53
16,00
14,00
6,06
1,00
2,00
V50
3,00
4,85 5,82
6,79
2 sumber Takeuchi (1988), lihat lampiran 1 dan 2.
Tabel 2. Komposisi proksimat dan kandungan mineral P pakan percobaan
Komposisi
proksimat
(%kering)
Pakan/Tingkat pemberian fosfor (%)
K(0,00) A(0,25) B(0,50) C(0,75) D(1,00) E(l,25) F(l,50) G(l,75)
Protein
Lemak
Kadar abu
Serat kasar
BETN
Mineral P
35,06
11,43
15,47
3,39
29,75
0,163
34,94
11,41
15,89
3,49
28,92
0,267
34,83
11,39
16,87
3,75
28,08
0,558
34,72
11,37
17,45
3,98
27,25
0,779
35,11
11,39
17,99
4,08
25,48
1,171
35,01
11,37
18,25
4,39
24,62
1,338
34,90
11,35
19,25
4,79
23,79
1,719
34,79
11,33
20,25
4,95
22,95
1,955
12
4.2. Pelaksanaan Percobaan
Dean yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah benih ikan baung
(Mystus nemurus C.V) berumur satu
bulaiL
Ikan tedebih dahulu dipelihara dan
diadaptasikan teihadap kondisi Ungkungan percobaan dan pakan tanpa fosfor
(kontrol) selama 2 minggu. Ikan kemudian diseleksi menurut ukuran beratnya. Ikan
tersebut dipuasakan selama sam haii kemudian ditimbang untuk mengetahui bobot
awal ikan.
Scan yang telah terseleksi ini selanjutnya dimasukkan ke dalam akuarium kaca
berbentuk persegi panjang benikuran 50x40x35 cm dengan tinggi air masing-masing
25 cm. Padat penebaran ikan dalam ac6ap wadah percobaan adalah 10 ekor.
Penempatan ikan ke dalam akuaiiiim dilakukan secara acak (Steel dan T(»rie, 1993).
Air yang digunakan sebagai media hidup ikan berasal dari air sumur yang sebelum
digunakan teriebih dahulu diaerasi selama 48 jam.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 10 % dari bobot biomasa ikan dengan
frekwensi pemberian 3 kali sehari yaitu pukul 08.00; 13.00 dan 17.00 WIB.
Banyaknya pakan yang diberikan selama percobaan dicatat untuk mengetahui t i n ^ t
konsumsi dan efisiensi pakan. Sebelum pemberian pakan dilakukan, feses ikan uji
pada setiap akuarium disipon teriebih dahulu.
Untuk menjaga agar kuaUtas air tetap baik, setiap pagi hari dilakukan
penggantian air. Untuk mengetahui pertumbuhan ikan uji dilakuk?n penimbangan
bobot tubuh ikan setiap 10 hari sekah. Selama penelitian beriangsxing, dilakukan juga
pengukuran terhadap kualitas air.
13
4.3. Analisis Kimia
Analisis proksimat tubuh ikan dan pakan seita kandungan mineral tubuh ikan
dilakukan pada awal dan akhir percobaan. Analisis tersebut dilakukan di
Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ihnu Kelautan Universitas Riau.
Analisis proksimat untuk protein kasar dilakukan dengan metode Kjeldhal,
(Takeuchi, 1988). Analisis fosfor dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer
DMS 100 Varians. Analisis kandungan mineral ini dilakukan dengan menggunakan
metode AOAC (1984).
Analisis kimia air meliputi suhu yang diukur secara insitu dengan
menggunakan termometer, oksigen teriarut dengan DO meter, pH air dengan pH
meter
dan
amonia
diiikur
dengan
menggunakan
spektrofotometer.
Pengambilan sampel untuk analisis kinua air dilakukan pada awal, pertengahan dan
akhir percobaan. Analisis kimia air dilakukan di Laboratorium Kualitas Air, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
4.4. Analisis Statistik
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan delapan periakuan dan tiga ulangan. Sebagai periakuan adalah berbagai
tingkat pemberian fosfor yang dicampurican pada pakan ujL
Parameter yang diuji secara statistik adalah laju pertumbuhan harian, efisiensi
pakan, retensi protein, retensi fosfor dan kelangsungan hidup ikan. Untuk mengetahui
pengaruh pakan uji terhadap setiap peubah yang diukur tersebut digunakan analisis
rs^am (uji F). Jika terdapat perbedaan antar periakuan dilanjutkan dengan Uji Tukey
14
(Steel dan Toirie, 1993). Untuk melihat hubungan antar periakuan digunakan anaUsis
regresi.
4.S Peubah Yang Diukur
a. Laju Pertumbuhan Harian
Wt = Wo(l + 0,01ay
Keterangan : a = Laju pertumbuhan harian (%)
Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal percobaan (g)
Wt = Bobot rata-rata ikan pada akhir percobaan (g)
t = Waktu pemeliharaan (hari)
Sumber: Huisman (1976)
b. Efisiensi Pakan
FE =
(Bt + Bd) - Bo
xlOO
Keterangan : FE = Efisiensi pakan (%)
Bt = Biomasa ikan pada akhir percobaan (g)
Bo = Biomasa ikan pada awal percobaan (g)
Bd = Biomasa ikan yang mati selama percobaan (g)
F = Jumlah pakan yang dikonsumsi selama percobaan (g)
Sumber: Watanabe (1988)
c. Retensi Protein (PR) dan Retensi fosfor (FR)
Pertambahan bobot protein tubuh (g)
PR =
FR =
Bobot total protein yang dikonsimisi (g)
Pertambahan bobot fosfor tubuh (g)
Bobot total fosfor yang dikonsumsi (g)
Sumber: Watanabe (1988)
X
100 %
X
100 %
d. Tingkat Kelangsungan Hidup
Nt
SR =
X 100
No
15
Keterangan : SR = Tin^cat kelangsungan Mdup (%)
Nt = Jumlah ikan yang ladixp pada aldur percobaan (ekor)
No = Jumlah ikan yang iddap pada awal paxx>baan (ekor)
Sumber: Effendie (1979)
e. Kadar Mineral Fosfor
Perubahan kadar mineral fosfor pada tubuh dan tulang ikan dianalisis dengan
cara membandingkannya dengan periakuan tanpa penambahan fosfor dalam pakan.
Download