RENCANA PEMBELAJARAN 11. POKOK BAHASAN: GAYA SENTRAL (Lanjutan) Persamaan differensial orbit gerak di bawah pengaruh gaya sentral isotrop secara umum, F(r) = F(u-1), telah diperoleh pada kuliah yang lalu, diberikan oleh persamaan (10.21): dengan u = r -1 A. Gaya Sentral kuadrat terbalik. Sekarang dibahas gaya sentral (isotrop) kuadrat terbalik, sering disebut hukum kuadrat terbalik (inverse square law), yang dinyatakan sebagai dengan C = tetapan positip. Persamaan (11.1) menjadi Penyelesaian persamaan (11.3) untuk r berbentuk dengan disebut faktor skala orbit, dan disebut eksentrisitas orbit. Persamaan (11.4) disebut persamaan lintasan/ orbit/trayektori. Faktor A pada persamaan (11.6), merupakan salah satu tetapan integrasi persamaan (11.3), berkaitan dengan tenaga benda/sistem, E; sedangkan tetapan interasi lainnya berupa fase awal, yang dalam persamaan (11.4) telah diberikan bernilai 0 (nol). Universitas Gadjah Mada 1 Persamaan lintasan (11.4) adalah persamaan irisan kerucut, yang bentuknya tergantung pada nilai , yang dalam parameter tenaga dan momentum sudut benda diberikan oleh persamaan Nilai-nilai dan E serta bentuk lintasan yang bersesuian dengan nilai-nilai tersebut diberikan oleh tabel 11.1. Tabel 11.1 Nilai , E dan bentuk lintasan yang bersesuaian. E Bentuk lintasan 0 <0 Lingkaran Tertutup 0<<1 <0 Ellips 1 0 Parabola Terbuka 1 0 Hiperbola Eksentrisitas lintasan dapat dinyataka dalam ( ) dan ( ), yakni Persamaan (11.8) memberikan hubungan antara rmak dan rmin Dan persamaan lintasan dapat ditulis Gambar 11.1. menggambarkan ke empat bentuk lintasan dengan rmin yang sama. Universitas Gadjah Mada 2 Untuk lintasan lingkaran dan elips (tertutup) berlaku hubungan-hubungan Dan di mana a dan b berturut-turut menyatakan setengah sumbu panjang dan setengah sumbu pendek lintasan. Gerak planet-planet matahari termasuk jenis gerak di atas dengan E < 0 ( C = GmM, M = massa matahari, m massa planet ), yang sesuai dengan hukum I Keppler. Hukum II Keppler mudah diturunkan mengingat kekekalan momentum sudutnya: Untuk menjelaskan hukum III Keppler, dimulai dengan ungkapan luas dalam lintasan (elips) Universitas Gadjah Mada 3 Mengingat persamaan (11.9) dan (11.5), persamaan (11.12) menghasilkan Atau Yang adalah ungkapan matematis hukum III Keppler, dengan B. Hamburan Partikel -α (Rutherford) Partikel bermassa m dan bermuatan q (partikel -α , dengan kelajuan tinggi) melintas dekat partikel berat bermassa M dan muatan Q (inti atom berat, M>>>m , dianggap diam) sebagai pusat gaya dan pusat koordinat. Partikel datang mengalami gaya tolak kuadrat terbalik (gaya Coulomb), diberikan oleh dengan C = kqQ dan k = tetapan Coulomb = 9.109 Nm2C-2. Dengan persamaan (11.17), persamaan differensial orbit (11.1) menjadi Persamaan differensial (11.18) rnenghasilkan persamaan lintasan Dengan d dan seperti persamaan (11.5) dan (11.7), hanya berbeda C dengan C. Di sini tenaga partikel bernilai positip (E > 0), dan > 1 , sehingga lintasan berupa hiperbola, Gambar 11.3. Mula-mula (pada t = 0) dipilih r = dan = 0, sedangkan = sudut posisi partikel saat posisi terdekat (pada rmin). Pada t = 0 , dengan = 0, penyebut pada persamaan (11.19) bernilai 0 (r = ) , yang memberikan hubungan Atau Universitas Gadjah Mada 4 Dimana adalah sudut hamburan seperti terlihat pada Gambar 11.3. Mengingat L konstan (L = m vo b) dan , persamaan (11.20) dapat dinyatakan dalam b sebagai b disebut parameter tumbukan. Universitas Gadjah Mada 5