BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perusahaan menghadapi perubahan yang dinamis dan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus mampu beradaptasi dan bertahan menghadapi perubahan yang terjadi. Didukung pula oleh era globalisasi yang mendorong perusahaanperusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing untuk berlomba-lomba meraih kinerja terbaik. Salah satu contoh perusahaan tersebut yaitu Multinational Corporations (MNCs). Baron dan Greenberg mendefinisikan Multinational Corporations (MNCs) yaitu: “Organization that have significant operations spread throughout various nations but are headquarters in a single nation” (Baron. & Greenberg, 1997, hal. 37) Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan multinasional dari berbagai macam negara. PT X sebagai salah satu perusahaan multinasional yang berada di Indonesia yang bergerak dalam industri produk makanan. Hal ini dibuktikan dari keberhasilan PT X diwujudkan dengan meraih peringkat satu untuk kategori industri produk makanan di survey tahunan The World’s Most Admired Companies (perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi di seluruh dunia) versi majalah Fortune selama tujuh tahun berturut-turut sejak tahun 2005. Pada kategori industri tersebut, PT X memperoleh nilai tertinggi di setiap kategori yang dinilai yaitu inovasi, pengelolaan sumber daya manusia, penggunaan aset perusahaan, tanggung jawab sosial, kualitas manajemen, kesehatan finansial, investasi jangka panjang, kualitas produk atau pelayanan, dan daya saing di skala internasional. (http://www.ptxindonesia.co.id, diakses pada tanggal 6 juni 2015 pukul 10.20 WIB). Keberhasilan perusahaan ini juga didukung dengan berbagai macam penghargaan untuk PT X di industri internasional. PT X merupakan perusahaan ranking pertama untuk kategori most admired company of 2012 berdasarkan kriteria consumer food products mengalahkan perusahaan-perusahaan multinasional lainnya yang bergerak di bidang makanan Tabel 1.1 Ranking The Most Admired Company 2012 No. Nama Perusahaan Scores 1 PT X 7,93 2 PepsiCo 6,94 3 Unilever 6,84 4 Danone 6,55 5 Kellog 6,26 6 General Mills 6,24 7 Kraft Foods 6,05 8 H.J Heinz 5,29 9 ConAgra Foods 5,27 10 Ajinomoto 4,84 11 Land O’Lakes 4,62 12 Sara Lee 4,51 13 Dean Foods 4,18 Sumber: http://money.cnn.com/magazines/fortune/mostadmired/2012/industries/9.html (diakses pada tanggal 5 juni 2015 pukul 21.03 WIB) Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa PT X merupakan perusahaan terbesar dan terbaik dalam bidangnya yaitu bidang fast moving consumer goods. Meskipun demikian, PT X tetap harus memerhatikan tantangan eksternal dan tantangan internal perusahaan. Tantangan eksternal yang dihadapi berasal dari perusahaan pesaing di bidang yang sama seperti PT Ajinomoto, Unilever, dan Danone. Adapun fluktuasi nilai tukar mata uang, regulasi pemerintah yang berlaku juga menjadi tantangan eksternal bagi PT X. Sedangkan tantangan internal perusahaan salah satunya adalah bagaimana perusahaan harus mengelola karyawan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya, manusia adalah tenaga kerja yang memberikan kontribusi demi pencapaian tujuan perusahaan sehingga dapat dianggap sebagai aset yang tidak ternilai harganya (Armstrong, 1998). Sebagaimana yang dikatakan oleh Stoner (1996), bahwa sebuah organisasi akan mampu melaksanakan tanggung jawabnya sangat dipengaruhi oleh orangorang yang mengelolanya. Sumber daya manusia adalah kekuatan, tenaga dan potensi yang berasal dari manusia. Dalam pengertian praktis sehari-hari, sumber daya manusia lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Sumber daya manusia ini diatur dalam suatu bidang manajemen yaitu manajemen sumber daya manusia yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Menurut PPM (2010), kesuksesan organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang bertalenta tinggi. Great organizations are always built by great people. Dengan demikian, perusahaan harus mengelola manusia sebagai modal sehingga memberikan nilai tambah dan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan kompetitornya. Hal itulah yang menjadi program unggulan di berbagai perusahaan di Indonesia dalam rangka meraih visi, misi, dan sasaran stratejik serta meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi (growth sustainability). Berdasarkan dari tujuan tersebut, maka upaya yang dilakukan untuk mendapatkan dan menjaga karyawan bertalenta tinggi (talented people) sebagai upaya meraih keunggulan kompetitif bagi perusahaan melalui talent management (manajemen talenta) menjadi salah satu sasaran stratejik perusahaan. Melihat fenomena tersebut, maka tak dapat dipungkiri bahwa talent management sangatlah penting. Kesuksesan dalam talent management akan berdampak pada kesuksesan organisasi. Dari ulasan di atas, maka dapat disadari bahwa talent management merupakan sebuah konsep mulai dari bagaimana merencanakan, mendapatkan, mengembangkan, dan mempertahankan talenta. Dengan kata lain, talent management bukan merupakan sekedar proses tunggal atau bagaimana development program dijalankan, melainkan meliputi suatu rangkaian proses. Talent management merupakan inti dari konsep Human Capital. Lebih sederhana lagi, menurut Larkan (2008), Talent management adalah mengenai bagaimana menempatkan the right man in the right place and in the right time Adapun perbedaannya dengan recruitment adalah, recruitment hanyalah kegiatan organisasi yang digunakan untuk menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. (Ivancevich, 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lyria (2007), Komponen Talent Management adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Framework Talent Management Berdasarkan Interview yang berbasis framework di atas kepada HR Manager PT X yang bernama Yusuf, keadaan Talent Management di PT X dapat dijelaskan sebagai berikut (wawancara dilakukan pada hari Jum’at 16 Oktober 2015 pada pukul 09.30 WIB): Secara umum, proses talent management di PT X tidak sepenuhnya dilakukan oleh karyawan bagian manajemen sumber daya manusia. Tergantung karyawan yang masuk melamar di bagian apa. Misalnya ada karyawan masuk di bagian operasional, maka yang mengatur proses talent management adalah direktur atau manager di bagian yang sama. Pada bagian Branding, sedang digalakkan program Internal Branding yang bertujuan agar karyawan PT X berperilaku dan bekerja sesuai dengan kebudayaan dan standar yang telah ditetapkan oleh PT X. Dan karena PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang fast moving consumer goods, maka karyawan harus memakai produk PT X dan tidak memakai produk kompetitor, sesuai dengan penguatan program internal branding. Di bagian Recruiting and Selection tidak ada masalah yang berarti karena karyawan yang bertugas di bagian tersebut sudah dianggap sangat mampu dan professional. Begitupun di bagian leadership development, coaching, leadership development, dan succesion planning tidak ada masalah. Menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja para karyawan individual sangat memengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Apabila kinerja karyawan baik, maka kinerja perusahaan akan meningkat. Sebaliknya apabila kinerja karyawan buruk, dapat menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan. Dengan dukungan perusahaan dalam meningkatkan budaya organisasi dan lingkungan kerja yang memadai dapat memberikan dorongan kinerja yang lebih baik untuk para karyawan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah individu yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Fokus yang dipelajari oleh sumber daya manusia adalah masalah yang berpengaruh dengan tenaga kerja manusia dengan cara meningkatkan kesempatan kerja dan mempertahankan tenaga kerja tersebut. Peningkatan kesempatan kerja tersebut dapat membuat posisi perusahaan lama menjadi semakin sulit, karena mereka harus mempertahankan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan dengan semaksimal mungkin. Niat karyawan untuk bertahan di organisasi (retention) harus ditingkatkan semaksimal mungkin, karena apabila terjadi peningkatan jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan maka hal ini akan menimbulkan kenaikan biaya yang cukup tinggi pada sebuah perusahaan, terutama dari biaya perekrutan dan pelatihan serta pengembangan karyawan. Selain masalah biaya, rendahnya loyalitas karyawan seperti ini juga akan menyebabkan unrest atau kegelisahan pada karyawan. Mereka bisa saja ikut-ikutan ingin keluar dari perusahaan tanpa sebab yang jelas.sehinga, karyawan baru belum tentu bisa beradapatasi dengan baik terhadap lingkungan kerja perusahaan. Serta, prestasi yang dimiliki oleh karyawan baru belum tentu melebihi atau menyamai prestasi yang dimiliki oleh karyawan sebelumnya. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan keinginan karyawan mereka untuk bertahan di dalam perusahaan atau yang disebut sebagai retensi karyawan (Gayathri, Sivaraman, & Kamalambal, 2012:3). Tingginya retensi karyawan pada suatu organisasi dapat berasal dari banyak faktor, di antaranya adalah dukungan dari organisasi yang dirasakan karyawan kepercayaan terhadap organisasi (organizational trust), kepuasan karyawan, lingkungan kerja, serta model kepemimpinan organisasi dalam suatu perusahaan. Berdasarkan Interview kepada HR Manager PT X yang bernama Yusuf, keadaan Organizational Performance di PT X dapat dijelaskan sebagai berikut (wawancara dilakukan pada hari Rabu 11 November 2015 pada pukul 08.30 WIB): Dilihat dari dimensi faktor lingkungan internal di dalam organisasi yang mencakup faktor visi dan misi, PT X mempunyai beberapa visi yang ternyatakan sebagai berikut: 1. “Achieve long term sustainable and profitable growth” 2. “Be the recognized NHW leader with the most trusted and preferred brands, delighting consumers across all social economic classes 3. “Become the leading CSV partner trusted by all stakeholders” Adapun misi yang ternyatakan sebagai berikut: “Nurture a healthier life for Indonesians” Pencapaian visi dan misi PT X sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar organisasi. Contohnya faktor keadaan ekonomi dan negara, dan faktor kompetitor. Sebagai contohnya, kompetisi dari perusahaan pesaing yang memanas dapat mendorong kinerja organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan hasil employee satisfaction survey yang dilakukan PT X di tahun 2014, dari berbagai aspek seperti leadership development, growth opportunity, received compensation and benefit, work motivation, dll, dari skala 0-100 mendapatkan nilai kisaran dari 75-88. Akan tetapi aspek retention mendapatkan nilai terkecil dengan 52 poin, sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan yang mau bertahan di perusahaan hanya 52% sedangkan sisanya 48% memiliki niat untuk keluar atau tidak terlalu merasa yakin untuk bertahan di perusahaan tersebut. Adapun tingkat employee turnover di PT X adalah 9% per tahun, lebih tinggi dari ekspektasi PT X yaitu 5% sampai 7% per tahun. Sehubungan dengan kondisi setiap variabel di PT X yang disebutkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa: Talent Management itu sangat penting dan merupakan kunci sukses di setiap organisasi. Talent Management yang efektif akan meningkatkan Organizational Performance. Begitupun juga, Talent Management yang efektif akan memperbaiki Employee Retention dan tingkat Employee Turnover di PT X. Begitupun Organizational Performance yang baik akan memperbaiki tingkat Employee Retention di PT X. Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH TALENT MANAGEMENT TERHADAP ORGANIZATIONAL PERFORMANCE DAN DAMPAKNYA PADA EMPLOYEE RETENTION KARYAWAN PT X INDONESIA” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada masalah di latar belakang, masa identifikasi untuk diinvestigasi adalah: 1. Apakah Talent Management memiliki pengaruh terhadap Organizational Performance PT X? 2. Apakah Talent Management memiliki pengaruh terhadap Employee Retention PT X? 3. Apakah Organizational Performance memiliki pengaruh terhadap Employee Retention PT X? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup Talent Management, Organizational Performance dan Employee Retention serta indikator-indikator yang mengindikasikan baik buruknya 3 variabel diatas pada PT. X. Penelitian ini tidak membahas hal-hal di luar penelitian mencakup implementasi dari hasil analisis dan pembahasan. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah Talent Management memiliki pengaruh terhadap Organizational Performance PT X 2. Untuk mengetahui apakah Talent Management memiliki pengaruh terhadap Employee Retention PT X 3. Untuk mengetahui apakah Organizational Performance memiliki pengaruh terhadap Employee Retention PT X 1.5 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak berikut ini : 1. Bagi Perusahaan. Penelitian ini akan membantu dalam menyediakan informasi bagi perusahaan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga perusahaan mampu mengelola sumber daya manusia dengan lebih baik sehingga dapat mempertahankan posisi nomor 1 di pasar global atau bahkan memperluas gap diantara pesaing-pesaing. 2. Bagi Pembaca. Sebagai salah satu sumber referensi dan informasi bagi pembaca. Dan diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan dari pihak dalam bidang ini dan yang membaca penelitian ini. 3. Bagi Penulis. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah, mengembangkan pemikiran, dan menambah wawasan khususnya pada bidang manajemen sumber daya manusia. 1.6 Penelitian Terdahulu Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Hasil Rita, Kagwiria Role of Talent Hasil dari penelitian ini (2013) Management on menunjukkan bahwa Organızatıon organizational performance Performance in tidak dipengaruhi oleh Talent Companıes Lısted in Management Naıbobı Securıty Exchange in Kenya: Lıterature Revıew Hazel, Gacungha Role of Talent Kinerja perusahaan tergantung (2014) Management on dari kualitas SDMnya. Oleh Employees Retention karena itu Talent management in Kenya: A Survey of yang baik dibutuhkan. Jadi State Corporations in Talent Management mempunyai Kenya: pengaruh terhadap Employee Empirical Review Retention Kabare, Karanja Effect of talent retention Employee Retention memiliki (2014) on organisation hubungan yang kuat dan searah performance in terhadap Organizational Companies listed in Performance nairobi securities exchange in kenya